• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

25 A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Geografis

a) Batas dan Luas Wilayah

Kelurahan Sungai Lulut dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 08 Tahun 2008 Tentang Perubahan Status Desa Tanjung Rema Darat, Manarap Lama, Mandarsari, dan Sungai Lulut menjadi kelurahan. Kelurahan Sungai Lulut termasuk dalam Wilayah Kecamatan Sungai Tabuk. Terbagi dalam 27 RT/Rukun Tetangga dan memiliki wilayah 4 KM2 / 400 Ha dengan batas-batas sebagai berikut:1

 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sungai Bakung

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kertak Hanyar Dan

Kecamatan Banjarmasin Timur

 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gudang Hirang

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sungai Lulut Kota

Banjarmasin 2. Kondisi Demografis

Kelurahan Sungai Lulut merupakan kelurahan yang pesat perkembangannya di Kabupaten Banjar baik di sektor sosial,

1 Profil Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, 2.

(2)

pemukiman, dan ekonomi. Hal tersebut karena Kelurahan Sungai Lulut berada pada wilayah perbatasan dengan Kota Banjarmasin.

Sampai dengan saat ini terdapat kurang lebih 31 komplek perumahan di lingkungan Kelurahan Sungai Lulut.

a) Kondisi Sosial

Jumlah penduduk Kelurahan Sungai Lulut berdasarkan data kelurahan sebanyak 13.145 jiwa dengan jumlah kepada keluarga sebanyak 3.450 kartu keluarga. Serta jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 6.670 jiwa dan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 6.475 jiwa.

TABEL 3.1

JUMLAH PENDUDUK DESA SUNGAI LULUT Banyak Penduduk Jumlah

Penduduk

Jumlah Laki-Laki Perempuan KK

6.670 jiwa 6.475 jiwa 13.145 jiwa 3.450

b) Kondisi Pendidikan

Pendidikan akhir masyarakat Sungai Lulut terbagi menjadi beberapa tingkatan mulai dari pra sekolah hingga lulusan sarjana.

Masyarakat yang Pra Sekolah sebanyak 1.768 orang, lulusan SD/sederajat sebanyak 2.933 orang, SMP/sederajat sebanyak 1.891 orang, SMA/sederajat sebanyak 3.101 orang, S1/Diploma

(3)

sebanyak 760 orang, S2 sebanyak 34 orang, S3 sebanyak 1 orang, dan bahkan masih banyak masyarakat Sungai Lulut yang buta huruf (tidak bisa baca tulis) sebanyak 34 orang.2

TABEL 3.2

KONDISI PENDIDIKAN KELURAHAN SUNGAI LULUT No. Tingkatan Pendidikan

Masyarakat

Jumlah

1. Pra Sekolah 1.768 orang

2. SD/sederajat 2.933 orang

3. SMP/sederajat 1.891 orang

4. SMA/sederajat 3.101 orang

5. S1/Diploma 760 orang

6. S2 34 orang

7. S3 1 orang

8. Buta Huruf 34 rang

3. Sosial Keberagamaan Masyarakat

Sosial keberagamaan Masyarakat Mayoritas penduduk Kelurahan Sungai Lulut seluruhnya beragama Islam. Sehingga wajar saja jika tempat-tempat ibadah di Kelurahan Sungai Lulut hanya ada Mesjid dan musholla yang digunakan untuk kegiatan keagamaan masyarakat. Kehidupan Islami masyarakat Sungai Lulut tercermin

2 Profil Kelurahan Sungai Lulut, 4.

(4)

dalam kegiataan keagamaan berupa peringatan hari-hari besar Islam seperti maulid atau kelahiran Nabi Muhammad Saw. yang biasanya dilakukan pada bulan Rabi’ul Awal, acara tersebut biasa dilakukan di mesjid atau musholla bahkan bisa di adakan di rumah-rumah warga, acara seperti ini biasanya diisi dengan pembacaan sholawat habsyi, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, ceramah, dan makan bersama.

Selain itu Peringatan hari Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw. sama seperti peringatan Maulid Nabi yang diwarnai dengan nilai-nilai keislaman.

Kegiatan keagamaan lainnya yaitu pengajian rutinan seperti yasinan mingguan oleh kelompok warga biasanya dilakukan pada siang hari oleh ibu-ibu komplek, ada juga pembacaan sholawat dalail khairat yang biasanya dilakukan pada malam hari oleh bapak-bapak desa, dan di kalangan remaja biasanya rutin mingguan berkegiatan pembacaan sholawat habsy dan burdah di mesjid dan musholla serta adanya majelis ilmu di rumah salah satu warga. Selain itu untuk kegiatan Al-Qur’an yang masyarakat Sungai Lulut lakukan biasanya pada setiap malam Jum’at atau pagi Jum’at mereka membaca surah Yasin, Waqi’ah dan Mulk, pembacaan burdah, juga sebagian di kalangan anak kecil ada kegaiatan belajar Al-Qur’an di rumah salah satu warga dan kegiatan tadarus Al-Qur’an yang dilakukan di mesjid- mesjid dan musholla oleh anak-anak hingga orang tua tiap tahun selalu hadir mewarnai malam-malam bulan Ramadhan.

(5)

4. Tipologi Keberagaman Masyarakat Sungai Lulut

Menurut pengamatan peneliti yang memang juga penduduk asli Sungai Lulut melihat bahwa masyarakat disini pada umumnya memiliki tipologi pemikiran keislaman yang tradisional, sebab pada kenyataan sehari-hari kegiatan keagamaan mereka merujuk kepada ciri-ciri dari pemikiran yang tradisional seperti kegiatan yasinan, wiridan sholat, haulan, serta kegiatan perayaan hari besar Islam yang pada muaranya bertaklid pada ajaran-ajaran ulama dan tokoh-tokoh keagamaan terdahulu. Disamping itu juga ada segelintir masyarakat yang berpaham pada tipologi yang lain, seperti tipologi modern, masyarakat yang berpaham ini kebanyakan dari kalangan terpelajar seperti mahasiswa yang berkuliah di bidang agama. Kemudian sebagian kecil masyarakat bahkan ada juga yang berpaham pada tipilogi fundamental, mereka tidak mengganggu pada kegiatan- kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat pada umumnya, hanya saja mereka cenderung tidak mengikuti kegiatan tersebut

B. Data Masyarakat yang Menggunakan Ayat Al-Qur’an sebagai Jimat Pengumpulan data lapangan tentang penggunaan ayat suci Al-Qur’an sebagai jimat berupa latar belakang penggunaan ayat suci Al-Qur’an sebagai jimat, cara penggunaan ayat suci Al-Qur’an sebagai jimat, tujuan penggunaan ayat suci Al-Qur’an sebagai jimat. Data ini diambil dari lima orang

(6)

narasumber yang memakai ayat suci Al-Qur’an sebagai jimat pada masyarakat Sungai Lulut.

Adapun narasumber serta informasi yang peneliti peroleh sebagai berikut :

1. Narasumber 1

a. Identitas Narasumber

Nama : RL

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 30 tahun

b. Informasi Narasumber

Menurut cerita dari RL sebagai narasumber penelitian ini bahwa asal mula RL menggunakan jimat bertuliskan ayat suci Al- Qur’an karena sebelumnya RL mengalami kesulitan dalam mendapatkan jodoh, karena banyak yang menjauh ketika RL mencoba mendekati seseorang, pada saat itu RL sedang berkunjung ke candi agung. Pada saat berkunjung ke Candi Agung tdi, RL bertemu dengan seseorang yang biasa disebut dengan “Pak Haji”, karena biasanya beliau bisa memberi air yang dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan lainnya, selain itu beliau juga menjual tasbih, jimat dan barang-barang lainya yang sudah diberikan rajah didalamnya.

Maka terlintaslah dipikiran RL untuk meminta jimat dengan orang yang disebut “Pak Haji” tadi karena masalah yang dimilikinya saat itu. RL menemui beliau dan kemudian menceritakan masalah apa

(7)

yang dialaminya saat itu. Setelah mendengarkan apa yang diceritakan RL, maka beliau memberitahukan bahwa ada ritual dulu yang harus dilakukan sebelum memberikan jimat, yaitu “belabuh” (buang).

Belabuh adalah ritual memberikan sesajen atau orang Banjar menyebutnya dengan sebutan “Piduduk” berupa beras, telur, buah kelapa, gulu aren dan peralatan dapur yang dilarutkan ke tempat yang disebut dengan “Telaga Darah”. Kemudian setelah ritual itu dilaksanakan, beliau memberikan jimat dan amalan berupa bacaan- bacaan yang digunakan untuk RL dan juga menerima adanya pantangan memakan ayam, burung dan hewan unggas lainnya.3

Amalan-amalan yang diterima oleh RL yaitu QS. Al-Hijr ayat 9, QS. Az-Zumar ayat 30, QS. Al-Baqarah ayat 18 dan 171. Jimat yang diterima disebut dengan jimat Perkasih. Jimat perkasih adalah jimat yang memiliki khasiat agar seseorang dalam pergaulannya selalu dikasihi oleh orang lain, karenanya jenis jimat ini biasanya juga memiliki sebutan jimat pemasaran. Banyak digunakan unuk memikat lawan jenis untuk mendapatkan jodoh. Cara pemakaiannya ialah dengan cara meletakkan disekitar badan, kecuali di bawah kemaluan dan juga tidak dibawa masuk ke dalam WC. Jimat ini berbentuk seperti bantal kecil dengan dilapisi kain berwarna kuning bertuliskan Allah dibagian

3 Narasumber RL, Wawancara Pribadi, Sungai Lulut, 20 Agustus 2021.

(8)

dalam seperti bentuk bintang dan didalam bantalan kecil tadi berisi aya- ayat Al-Qur’an yang sudah dirajah.4

Setelah beberapa waktu memakai jimat tersebut dan mengamalkan amalan-amalan yang diberikan, maka RL merasakan perbedaan yang signifikan dibandingkan sebelum menggunakan jimat dan mengamalkan amalan tersebut.

2. Narasumber 2

a. Identitas Narasumber

Nama : R

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 6 tahun

b. Informasi Narasumber

Menurut hasil wawancara dengan orangtua R mengatakan bahwa dulu R sering sakit-sakitan dan sering menangis. Bukan disebabkan menderita penyakit tertentu. Namun, sering sakit tanpa alasan yang jelas. Awalnya orangtua R tidak terlalu memperdulikan hal tersebut, namun karena seringnya terdengar tangisan dari anak ini.

Maka ada salah satu tetangga yang menyarankan orangtua R untuk memakaikan R sebuah jimat anak, karena R dianggap terkena penyakit sawan, yaitu sebuah penyakit yang menyebabkan seorang anak sering

4 Nur Maksum, dkk, Jimat dalam Konsep Magis Masyarakat Banjar. 18-19.

(9)

sakit dan sering menangis.5 Jimat anak memiliki khasiat agar anak-anak tidak terkena penyakit (penggaringan). Jimat ini dikalungkan pada leher anak. Jimat ini tidak mempunyai pantangan dalam pemakaiannya.

Jimat ini dibungkuskan dengan kain hitam. Bentuknya persegi empat, bagian luar bungkus tidak ada rajahnya, tapi bagian isinya berisi kertas yang diberi rajah, bertuliskan surah Al-Fatihah dan macam-macam simbol dari huruf hijayah, Kemudian jimat itu diberi tali hitam yang berfungsi untuk dikalungkan di leher anak-anak.6

3. Narasumber 3

a. Identitas Narasumber

Nama : T

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 40 tahun

b. Informasi Narasumber

Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan narasumber T, didapatkan kesimpulan bahwa awal mula narasumber memakai jimat itu dikarenakan dia sering pulang pada malam hari disebabkan oleh jam kerja yang lama. Bukan karena takut pulang, hanya saja perlu penjagaan diri lebih diutamakan karen akses jalan

5 Orang Tua Narasumber R, Wawancara Pribadi, Sungai Lulut, 4 November 2021

6 Nur Maksum, dkk, Jimat dalam Konsep Magis Masyarakat Banjar. 22.

(10)

menuju pulang dapat dikategori jalan yang sunyi jika sudah melewati jam 12 malam. Hal ini tentunya beliau ceritakan kepada rekan-rekan kerja. Salah satu rekan kerja ada memiliki ide yang menyarankan beliau untuk memakai jimat dengan tujuan hanya ingin untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat membahayakan dirinya di tempat kerja maupun pulang saat kerja.7

Jimat yang digunakan oleh narasumber T yaitu Jimat Haikal Sembilan. Jimat Haikal Sembilan disebut juga dengan Babasal penghalat diri adalah jimat yang memiliki khasiat untuk menghindarkan diri dari perbuatan orang jahat atau dari berbagai jenis guna-guna, seperti parang maya, pulung dan sebagainya. Penggunaan jimat ini adalah dengan cara diikat dipinggang. Pantangan dari pemakaian babasal ini ialah tidak boleh memasuki tempat-tempat yang kotor seperti WC ketika sedang memakai jimat ini.

Disebut dengan Jimat Haikal Sembilan karena jenis jimat ini dibuat sebanyak sembiln buah yang menyerupai bantalan kecil dengan pembungkus / bantalan itu dirangkai dengan kain hitam khusus yang dibuat menyerupai tali, sehingga mudah diikatkan kepinggang pemakainya. Masing-masing bantalan tadi berisi rajah. Didalam jimat ini bertuliskan Surah Al-Fatihah, Surah Al-Baqarah ayat 255 (ayat

7 Narasumber T, Wawancara Pribadi, Sungai Lulut, 25 November 2021.

(11)

kursi), Surah Al-Qalam ayat 51 dan 52, Surah Al-Lahab, Surah Al- Ikhlash, Surah Al-Falaq, Surah An-Nas.8

4. Narasumber 4

a. Identitas Narasumber

Nama : RA

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 27 tahun

b. Informasi Narasumber

Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan narasumber RA, ternyata cerita beliau memiliki kesamaan dengan narasumber 3 yaitu memakai jimat itu dikarenakan dia sering pulang pada malam hari disebabkan oleh jam kerja yang lama. Namun, narasumber ini memiliki tujuan yang berbeda dari narasumber T, beliau memakai jimat hanya karena ikut-ikutan agar memiliki jimat seperti yang dimiliki oleh narasumber T. Tentunya RA masih kurang percaya dengan benda-benda atau barang-barang yang memiliki kekuatan didalamnya dan bisa memberikan keuntungan bagi pemakainya dan juga kurang bukti dalam khasiat jimat apakah sebagai barang magis atau hanya sebagai perhiasan belaka.9

Jimat yang digunakan juga sama, yaitu Jimat Haikal Sembilan.

Jimat Haikal Sembilan disebut juga dengan Babasal penghalat diri

8 Nur Maksum, dkk, Jimat dalam Konsep Magis Masyarakat Banjar. 23-32.

9 Narasumber RA, Wawancara Pribadi, Sungai Lulut, 27 November 2021.

(12)

adalah jimat yang memiliki khasiat untuk menghindarkan diri dari perbuatan orang jahat atau dari berbagai jenis guna-guna, seperti parang maya, pulung dan sebagainya. Penggunaan jimat ini adalah dengan cara diikat dipinggang. Pantangan dari pemakaian babasal ini ialah tidak boleh memasuki tempat-tempat yang kotor seperti WC ketika sedang memakai jimat ini.

Disebut dengan Jimat Haikal Sembilan karena jenis jimat ini dibuat sebanyak sembiln buah yang menyerupai bantalan kecil dengan pembungkus / bantalan itu dirangkai dengan kain hitam khusus yang dibuat menyerupai tali, sehingga mudah diikatkan kepinggang pemakainya. Masing-masing bantalan tadi berisi rajah. Didalam jimat ini bertuliskan Surah Al-Fatihah, Surah Al-Baqarah ayat 255 (ayat kursi), Surah Al-Haqqoh ayat 51 dan 52, Surah Al-Lahab, Surah Al- Ikhlash, Surah Al-Falaq, Surah An-Nas.10

5. Narasumber 5

a. Identitas Narasumber

Nama : M

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 24 tahun

b. Informasi Narasumber

10 Nur Maksum, dkk, 23-30.

(13)

Pada narasumber M sebagai narasumber ke-5 dalam penelitian ini. Menurut ceritanya, beliau menggunakan Jimat Ayat Kursi yaitu ayatnya pada QS. Al-Baqarah ayat 255. Jimat ini dibuat oleh beliau sendiri karena mendapat perintah langsung dari guru beliau. Karena sebelum mendapat membuat jimat ini, beliau bercerita bahwa dirinya dan keluarga sering diganggu oleh makhluk halus yang tinggal di rumah yang ditempati, justru lebih parah dari itu, yaitu ada yang bisa kesurupan dari anggota keluarganya.11

Jimat ini memiliki khasiat untuk keselamatan diri dari gangguan orang-orang jahat maupun gangguan dari makhluk halus dan berfungsi sebagai penolak bala. Sesuai dengan namanya, jimat ini adalah jimat yang berbentuk persegi empat yang di dalamnya bertuliskan ayat kursi secara bolak balik. Jimat ini dibungkus dengan kain hitam yang diberi tali sehingga bisa untuk dikalungkan di leher pemakainya.12

11 Narasumber M, Wawancara Pribadi, Sungai Lulut, 15 Desember 2021.

12 Nur Maksum, dkk, 44-45.

(14)

C. Pembahasan atau Analisis

1. Ayat Al-Qur’an yang Digunakan Masyarakat Sungai Lulut sebagai Jimat a. Amalan Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an pada Jimat Perkasih13

1. Surat Al-Hijr: 9

هحل اَّنِاحو حرْكِّذلا احنْلَّزح ن ُنْحنَ اَّنِا حنْوُظِفٰحلَ

2. Surat Az-Zumar: 30

حنْوُ تِّيَّم ْمُهَّ نِاَّو ٌتِّيحم حكَّنِا

3. Surat Al-Baqarah: 18

مُص ٌمْكُب ٌيْمُع ْمُهح ف حنْوُعِجْرح ي حل ۙ

4. Surat Al-Baqarah: 171

مُص ٌمْكُب ٌيْمُع ْمُهح ف حنْوُلِقْعح ي حل

Pada narasumber pertama memakai jimat yang bertuliskan ayat suci Al-Qur’an di atas. Ayat suci al-Qur’an yang sudah dirajah dibungkus menjadi bentuk seperti bantal kecil dengan dilapisi kain berwarna kuning bertuliskan lafadz Allah pada bagian dalam seperti bentuk bintang dan di dalam bantalan kecil tadi. RL memakainya dengan cara meletakkan jimat yang terbungkus dengan aya suci Al- Qur’an tersebut disekitar badannya. RL selalu mengingat bahwa jenis jimat yang dipakainya ini tidak boleh dibawa masuk ke dalam WC atau sejenisnya. Menurut RL, setelah memakai jimat ini beberapa

13 Narasumber RL, Wawancara Pribadi, Sungai Lulut, 20 Agustus 2021.

(15)

waktu, RL awalnya kurang menyadari akan pengaruh yang diberikan jimat tersebut, namun akhirnya dia sadar bahwa adanya perubahan yang signifikan antara sebelum dan sesudah memakai jimat. Terlepas dari itu, selain berusaha melalui jimat, RL juga mencoba merubah diri untuk menjalani hidup sosial selayaknya orang lain dan juga melalui usaha berdoa’a untuk didekatkan dengan jodohnya.

b. Ayat Al-Qur’an pada Jimat Anak14 Surat Al-Fatihah 1-7

ِمْسِب ِمْيِحَّرلا ِنْٰحَّْرلا ِهٰ للا (

۱ حْيِمحلٰعْلا ِّبحر ِهٰ لِل ُدْمحْلَحا ) ( ۙ

ِمْيِحَّرلا ِنْٰحَّْرلا ) ۲ ( ۙ

٣ )

( ِنْيِّدلا ِمْوح ي ِكِلٰم ( ُْيِعحتْسحن حكاَّيِاحو ُدُبْعح ن حكاَّيِا ) ٤

حمْيِقحتْسُمْلا حطاحرِّصلا احنِدْهِا ) ٥ ( ۙ

٦ )

حتْمحعْ نحا حنْيِذَّلا حطاحرِص ە ْمِهْيحلحع

ِْيحغ ۙ ِبْوُضْغحمْلا ْمِهْيحلحع

حلحو ْيِّلۤاَّضلا ( ٧ )

Narasumber kedua merupakan satu satunya orang yang menggunakan jimat ini, yaitu jimat Anak. Namun yang menjadi menjadi informan untuk narasumber kedua pada penelitian ini adalah orangtuanya. Orangtua narasumber memakai jimat ini merupakan saran dari salah satu tetangganya. Karena anak yang menjadi narasumber ini sering menangis. Jimat Anak ini dipakai untuk anak yang terkena penyakit sawan, yaitu sebuah penyakit yang menyebabkan seorang anak sering mengalami sakit dan sering menangis. Karena hal inilah, narasumber kedua (R) ini dianggap

14 Orang Tua Narasumber R, Wawancara Pribadi, Sungai Lulut, 4 November 2021

(16)

terkena penyakit sawan. Maka dipakaikanlah jimat ini pada R yang dikalungkan pada lehernya dengan tali hitam. Jimat ini bentuknya persegi empat, dibungkuskan dengan kain hitam, bagian luar tidak ada ayat yang dirajah, tetapi dibagian dalam berisi kertas dengan ayat Al- Qur’an yang sudah dirajah, bertuliskan Surah Al-Fatihah dan macam- macam simbol dari huruf hijaiyah. Kata orangtua R, setelah jimat ini dipakaikan kepada R, sakit dan tangisan R sudah jarang terdengar.

Terkadang, anak kecil biasanya suka diganggu oleh makhluk jin yang ingin mengajak bermain dengan anak. Alhamdulillah, dengan perlindungan Allah melalui jimat Surah Al-Fatihah bisa menjaga dan melindungi R dari makhluk-makhluk gaib yang ingin mengganggunya.

c. Ayat Al-Qur’an Pada Jimat Haikal Sembilan15 1. Surat Al-Baqarah: 255

حل ُهٰ للحا حهٰلِا َّلِا حوُه يحْلَحا ۙ ُمْو يحقْلا ە حل ۙ هُذُخْأحت ٌةحنِس حلَّو ح ن ٌمْو هحل ۙ احم ۙ ِتٰوٰمَّسلا ِف

احمحو ِضْرحْلا ِف ْنحم ۙ

ْيِذَّلا احذ ُعحفْشحي هحدْنِع َّلِا هِنْذِاِب ُمحلْعح ي ۙ احم حْيح ب ْمِهْيِدْيحا احمحو

ْمُهحفْلحخ هِمْلِع ْنِّم ٍءْيحشِب حنْوُطْيُِيُ حلحو ۙ

َّلِا احِبِ

حءۤاحش حعِسحو ۙ ُه يِسْرُك ِتٰوٰمَّسلا

حضْرحْلاحو حلحو ۙ

هُدْوُ حي احمُهُظْفِح ۙ حوُهحو ۙ

يِلحعْلا ِظحعْلا ُمْي

15 Narasumber T, Wawancara Pribadi, Sungai Lulut, 25 November 2021.

(17)

2. Surat Al-Haqqah: 51-52

حكحنوُقِلْزُ يحل اوُرحفحك حنيِذَّلا ُداحكحي ْنِإحو ِحس اَّمحل ْمِهِراحصْبحأِب

ْجحمحل ُهَّنِإ حنوُلوُقح يحو حرْكِّذلا اوُع ٌنوُن

( ۱۱ حيِمحلاحعْلِل ٌرْكِذ َّلِإ حوُه احمحو ) (

۱۲ )

3. Surat Al-Lahab: 1-5

احدحي ْتَّبح ت ِْبحا ۙ

ٍبححلَ

َّبحتَّو ( ۙ احم ) ۱ ٰنْغحا ۙ ُهْنحع هُلاحم احمحو ۙ حبحسحك ( ۙ ۲ )

ىٰلْصحيحس اًراحن

حتاحذ ٍبححلَ

( ۙ ۳ هُتحاحرْماَّو ) حةحلاَّححْ ۙ

ِبحطحْلَا ( ۙ ۴ ِْف ) احهِدْي ِج ٌلْبحح

ْنِّم ٍدحسَّم ( ۱ )

4. Surat Al-Ikhlas: 1-4

ٌدحححا ُهٰ للا حوُه ْلُق ( ۙ

( ُدحمَّصلا ُهٰ للحا ) ۱ ْدحلْوُ ي ْحلَحو ْدِلحي ْحلَ ) ۲

( ۙ ۳ )

هَّل ْنُكحي ْحلَحو اًوُفُك

ٌدحححا ( ۴ )

5. Surat Al-Falaq: 1-5

ِقحلحفْلا ِّبحرِب ُذْوُعحا ْلُق ( ۙ

( حقحلحخ احم ِّرحش ْنِم) ۱ حبحقحو احذِا ٍقِساحغ ِّرحش ْنِمحو ) ۲

ۙ

( ۳ ( ِدحقُعْلا ِف ِتٰثٰ فَّ نلا ِّرحش ْنِمحو ) ( حدحسحح احذِا ٍدِساحح ِّرحش ْنِمحو ) ۴

۱ )

6. Surat An-Nas: 1-6

ِساَّنلا ِّبحرِب ُذْوُعحا ْلُق ( ۙ

ِساَّنلا ِكِلحم ) ۱ ( ۙ

۲ ) ِساَّنلا ِهٰلِا ( ۙ

۳ ْنِم ) ِّرحش

ِساحوْسحوْلا ِساَّنحْلْا

( ۙ ۴ ِساَّنلا ِرْوُدُص ِْف ُسِوْسحوُ ي ْيِذَّلا ) ( ۙ

۱ ِةَّنِْلْا حنِم )

( ِساَّنلاحو ۶

)

(18)

Jimat Haikal Sembilan yang berisikan ayat-ayat di atas sama- sama dipakai oleh narasumber ketiga (T) dan naramber keempat (RA), namun yang membedakan yaitu T memakai jimat ini dengan maksuda mengambil manfaatt atau fungsi jimat tersebut, sedangkan RA hanya sebatas ikut-ikutan temannya yaitu T untuk memakai jimat.

Dalam memakai jimat Haikal Sembilan, T tentunya memiliki alasan dan tujuan sendiri, yaitu untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat membahayakan dirinya dimana pun ia berada, misal di tempat kerja ataupun pada saat pulang kerja. Hal ini karena T sering pulang tengah malam dengan suasana jalan yang sepi. T memakai jimat ini dengan diikatkan pada pinggangnya. Jimat ini memiliki bentuk bantalan kecil yang dirangkai dengan kain hitam khusus dan kemudian dibuat menyerupai tali, sehingga dengan mudah T memakaikan kepinggangnya. Seiap bantalan berisi ayat-ayat yang dirajah, yaitu ayat-ayat yang disebutkan di atas. Sesuai dengan fungsinya, jimat ini berfungsi dengan baik terhadap T. Ia merasa terlindungi saat memulai menggunakan jimat tersebut.

Bagi narasumber RA, ia tidak merasakan apa-apa terhadap pengaruh jimat tersebut, karena niatnya hanya ingin ikut-ikutan.

Sehingga apa yang menjadi syarat untuk pemakaian dan pantangan yang ada pada jimat ini tentunya tidak dia jalankan. RA tidak begitu yakin terhadap jimat yang dapat membantu manusia atau yang

(19)

lainnya. Dia hanya yakin kepada Tuhan dan dengan berusaha do’a sebanyak-banyaknya.

d. Ayat Al-Qur’an pada Jimat Ayat Kursi16 Surat Al-Baqarah: 255

حل ُهٰ للحا حهٰلِا َّلِا حوُه يحْلَحا ۙ ُمْو يحقْلا ە حل ۙ هُذُخْأحت ٌةحنِس ۙ

حلَّو ح ن ٌمْو هحل ۙ احم ِتٰوٰمَّسلا ِف

احمحو ِضْرحْلا ِف ْنحم ۙ

ْيِذَّلا احذ ُعحفْشحي هحدْنِع َّلِا هِنْذِاِب ُمحلْعح ي ۙ احم حْيح ب ْمِهْيِدْيحا احمحو

ْمُهحفْلحخ حلحو ۙ

هِمْلِع ْنِّم ٍءْيحشِب حنْوُطْيُِيُ

َّلِا احِبِ

حءۤاحش حعِسحو ۙ ُه يِسْرُك ِتٰوٰمَّسلا

حضْرحْلاحو حلحو ۙ

هُدْوُ حي احمُهُظْفِح حوُهحو ۙ

يِلحعْلا ِظحعْلا ُمْي

Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 255 biasa disebut juga dengan

‘Ayat Kursi’. Ayat ini digunakan narasumber kelima (M) untuk membuat jimat. Jimat ini dibuat olehnya karena atas perintah gurunya. Jimat ini dibuat karena M sering merasa diganggu oleh makhluk halus yang ada dirumah yang M tempati. Selain itu juga, ada anggota keluarga yang bisa kesurupan di rumah tersebut. Jimat ini sangat berfungsi bagi M karena dihindarkan dari gangguan makhluk halus dan terhindar dari segala macam bahaya. Jimat ini dipakai M berupa kalung yang terdapat tali hitam dan berbentuk persegi empat yang di dalamnya adanya tulisan ayat kursi secara bolak balik.

16 Narasumber M, Wawancara Pribadi, Sungai Lulut, 15 Desember 2021.

(20)

2. Fungsi Penggunaan Jimat terhadap Masyarakat Sungai Lulut

Jimat merupakan sebuah kertas yang di tulisi Asmak, huruf-huruf, angka-angka atau simbol-simbol khusus yang bisa dibuat seperti bantalan kecil yang dibungkus oleh kain hitam yang kemudian dirangkai dari ayat- ayat suci Al-Qur’an dalam rangka untuk mendapatkan berkah dari Allah SWT dalam hal-hal tertentu dan juga sebagai perlindungan diri dari hal- hal yang membahayakan. Pada prinsipnya, jimat dipakai dengan cara meletakkan pada tempat-tempat tertentu misal di badan dengan cara dikalungkan, dibuat seperti ikat pinggang atau bagian badan lainnya.

Jimat-jimat yang digunakan oleh masyarakat Sungai Lulut memberikan pengaruh positif terhadap pemakaiannya, sesuai dengan kegunaan jimat yang digunakan. Tapi terlepas dari itu, masyarakat Sungai Lulut tetap menyerahkan semuanya dari ketentuan Allah SWT. Masyarakat mengganggap menggunakan jimat tidaklah salah, karena jimat yang dipakai itu menggunakan ayat suci Al-Qur’an. Hal tersebut sebagai manusia meminta dan memohon pertolongan kepada Allah meelalui ayat-ayat Al-Qur’an.

Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi kelangsungan hidup manusia agar selamat di dunia maupun akhirat. Selain itu, Al-Qur’an juga menjalankan peranny sebagai al-syifa’ (obat/penawar). Al-Qur’an sebagai syifa’ dalam hal ini dapat dimaksudkan secara umum maupun sebagai penyembuh yang bersifat khusus. Maksudnya adalah seluruh isi Al-Qur’an secara maknawi, surah-surah, ayat-ayat maupun huruf-huruf

(21)

memiliki potensi penyembuh atau obat. Al-Qur’an dapat mengantarkan kesembuhan melalui fadhillah-fadhillah khusus yang terdapat pada setiap ayat maupun surah-surah tertentu dengan didasari keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT.17

Menurut sebagian orang, pemaknaan Al-Qur’an sebagai syifa’

tidak hanya dipahami sebatas obat ataupun penawar. Syifa’ diartikan sebagai penangkal pengaruh negatif yang kemudian digunakan sebagai jimat dalam bentu-bentuk yang bervariasi. Azimat atau jimat memiliki makna yang sama, yaitu sebuah barang berupa potongan-potongan kertas, batu keramat, kepingan besi dan juga sebagainya yang dianggap mempunyai kesaktian dan memiliki dampak terhdap diri pelakunya.18 Dalam KBBI, jimat diartikan sebagai suatu barang (tulisan) yang diyakini memiliki kesaktian dan dapat menjadi pelindung bagi pemiliknya, juga sebagai penangkal dari berbagai penyakit. Dalam bahasa Arab, jimat disebut al-tama’im (tamimah), yaitu sebuah benda yang digantungkan pada leher anak-anak atau sebagainya sebagai penangkal ataupun sebagai penolak penyakit dan rasa dengki yang timbul dari pengaruh-pengaruh jahat.19

Jimat merupakan segala sesuatu yang diyakini memiliki kekuatan dan juga diyakini sebagai suatu pusaka yang dipercayai memiliki kekuatan magis yang dapat membantu menyelesaikan berbagai

17 Nurul Hikmah, Syifa dalam Perspektif Al-Qur’an. (Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, 2010. 15.

18 Chairunnisa Ahsana AS, Pesona Azimat: Antara Tradisi dan Agama. (Bandung:

Pustaka Aura Semesta, 2014). 40.

19 Yusuf Al-Qardhawi, Menjelajah Alam Gaib. (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2001). 25.

(22)

permasalahan-permasalahan hidup.20 Sedangkan azimat syar’i yaitu jimat yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an maupun asma-asma Allah dalam perbuatan dan penyusunan serta maknanya yang jelas ketika ditulis maupun dibacakan.21

Sebagian di kalangan masyarakat Islam yang menggunakan potongan surah dan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai kekuatan magis, yang mana potongan dari beberapa ayat-ayat Al-Qur’an tersebut digunakan untuk penangkal ilmu hitam, keselamatan, penglaris dagangan, bahkan ada yang menggunakan untuk kekebalan tubuh atau perisai dari serangan benda-benda tajam.

3. Pandangan Masyarakat Sungai Lulut tentang Kepercayaan dan Perilaku Pemakai Terkait Jimat yang Menggunakan Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an

Pemakaian jimat menurut kepercayaan masyarakat Sungai Lulut adalah merupakan usaha yang dilakukan untuk menjaga dirinya dari segala macam marabahaya, meskipun pada dasarnya mereka percaya bahwa jimat itu tidak dapat memberi bekas, tetapi sebagai usaha. Jimat adalah alat untuk menangkal bahaya yang dapat mengancam diri karena masyarakat punya keyakinan kalau jimat yang berisikan ayat-ayat Al- Qur’an, gambar-gambar para wali / orang alim atau lambang-lambang lainnya yang telah dibuat oleh orang yang khusus dapat memberikan

20 Ali Nurdin, Komunikasi Magis: Fenomena Dukun di Pedesaan. (Yogyakarta: LkiS, 2015). 169.

21 Saifuddin Zubri Qudsy dan Syari’ul Huda, Kontensasi Hadis Azimat Di Masyarakat Online. Jurnal Studi Keislaman: At Turas, Vol. 6, No. 2. 2019. 311.

(23)

kekuatan gaib, sehingga jimat yang digunakan akan dapat menguasai atau mempengaruhi alam sekitar.22

Malinowski mengakui bahwa antara agama dan kepercayaan terhadap kekuatan gaib (magic) sulit dipisahkan, karena magis memberikan sumbangan terhadap moral manusia dengan memungkinkan manusia bertindak dalam situasi yang mana mereka tidak dapat mengubah kondisi yang mengecewakan. Selain itu juga dapat memberikan manusia bantuan lain berupa harapan melalui harapan kekuatan dikodrati.23

Kenyataannya, jimat memang banyak dipakai dan dipergunakan oleh masyarakat Kelurahan Sungai Lulut. Dalam penelitian ini banyak ditemukan bahwa masyarakat Kelurahan Sungai Lulut memakai dan menggunakan jimat, bahkan semua lapisan masyarakat yaitu dari masyarakat biasa (orang awam) sampai pada masyarakat terpelajar (intelektual).

Pandangan masyarakat Sungai Lulut terhadap jimat yang menggunakan ayat Al-Qur’an karena dengan menggunakan jimat tersebut sesuai dengan ajaran Islam dilihat dari tulisan-tulisan atau simbol-simbol yang ada pada jimat itu menggunakan ayat suci Al- Qur’an. Selain itu juga jimat ini dibuat oleh para pemuka agama seperi para kiyai atau guru-guru yang menguasai ilmu tentang perjimatan.

22 Hilman Hadikusuma, Antropologi Agama, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1993). 33-34.

23 Thoms F. O’dea, Sosiology og Relegion, (Jakarta: Terj. Rajawali Pers, 1992). 14-15.

(24)

Masyarakat mengenalnya dengan sebutan ilmu putih, yang berarti ilmu putih ini sesuai dengan syariat Islam dan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits.

Maka tidak heran jika jimat yang dipakai oleh masyarakat ini adalah jimat yang dibuat oleh orang-orang yang memiliki ijazah khusus dan mempunyai jaminan tingkat kebergamaan yang tidak diragukan.

Jimat ini juga bisa dibuat oleh diri sendiri atas perintah dari gurunya.

Jimat yang dibuat kebanyakan berasal dari tulisan ayat-ayat Al-Qur’an atau potongan-potongan huruf tertentu yang merupakan singkatan dari ayat-ayat khusus atau lambang-lambang tertentu yang tidak lepas dari maksud Al-Qur’an. Dengan demikian, masyarakat punya keyakinan bahwa menggunakan jimat apa saja yang diinginkan sesuai keperluan maka pasti memberikan hasil yang sesuai dengan khasiatnya.

Oleh karena itu, jimat dianggap masyarakat sebagai benda keramat yang mempunyai khasiat tertentu berpengaruh kepada pemakainya.

Untuk menjaga khasiat jimat itu maka jimat tersebut dipelihara dan dijaga dengan sebaik-baiknya dan mempunyai pantangan-pantangan tertentu yang selalu di taati oleh pemakainya.

Bagi orang awam yang menjadi narasumber penelitian ini mereka lebih berfokus dengan jimat dan khasiat dari jimat yang mereka pakai, sehingga perilaku mereka tidak mengalami perubahan. Jimat yang digunakan ada yang diperintahkan membaca amalan-amalan dan selain itu juga ada yang hanya berupa tulisan yang dibuat bantalan kecil, kemudian disematkan dibagian anggota tubuh. Dalam hal tersebut,

(25)

mereka hanya membacanya sekedar dari keperluan jimat, tidak untuk dijadikan amalan-amalan setiap hari yang seharusnya anggapan mereka tentang membaca Al-Qur’an adalah bentuk ibadah. Maka dengan begitu, mudah bagi Allah untuk mengabulkan hajat dari setiap hamba-Nya. Tapi, dari kenyataan yang ada, masyarakat banyak membaca Al-Qur’an dan melakukan amalan-amalan hanya ketika yang memakai jimat, maksudnya amalan-amalan tersebut hanya dilaksanakan karena ada keperlan mendesak saja.

Referensi

Dokumen terkait

Baja adalah paduan yang terdiri dari besi, karbon, dan unsur

Proses afektif terjadi secara alami dalam diri individu dan berperan dalam menentukan intensitas pengalaman emosional. Afektif ditujukan dengan mengontrol kecemasan

Keunikan tersebut karena Rumah Sakit merupakan organisasi dengan produknya adalah jasa pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan manusia, sehingga harus ada

Dalam waktu akhir-akhir ini paduan Al-Zn-Mg mulai banyak digunakan dalam kontruksi, karena jenis ini mempunyai sifat mampu las dan daya tahan korosi yang lebih baik

Setiap objek yang diukur menghasilkan dua jenis keputusan pada motor penggerak selector, yaitu produk yang memenuhi spesifikasi atau lebih akan bergerak ke kiri

Pola panen padi tahun 2015 diperkirakan sama dengan pola panen tahun 2014 dimana puncak panen terjadi pada subround I (Januari-April), kemudian pada subround II

"Sen kısa yaşarsın ufaklık. Biz uzun yaşarız. Ama bizler zaman içinde yaşarız. Çocuk İmparatoriçe benden daha önce vardı. Onun varlığı süreyle değil,