• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAMUS ATINGGOLA. Edisi Pertama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KAMUS ATINGGOLA. Edisi Pertama"

Copied!
451
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KAMUS

ATINGGOLA

Edisi Pertama

(3)

ii

(4)

iii

TIM PENYUSUN

KAMUS ATINGGOLA-INDONESIA Edisi Pertama

Penanggung Jawab

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo Armiati Rasyid, M.Ag., M.Pd.

Penyusun

Amirudin Sunge, S.Pd, M. M.

Redaktur

Muhammad Lukman Hakim

Penyunting

Darmawati Madjid, Sri Nurlaela Sabubu, Moh. Rosadi Desain Grafis

Suci Wulandari, Safitri Jafar Sekretariat

Eka Fitriany

Penata Letak Nur Fitri Yanuar Misilu

Pendesain Sampul Ilham Djafar

ISBN: 978-602-53283-9-8

(5)

iv

Terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada kontributor dan validator data kamus ini, yakni ǁ Meylan Yusuf ǁ Indah Haerunnisa ǁ Amelia Mada ǁ

ǁSiti Safirahǁ ǁVera Olivia ǁ Julius Riski H ǁ Listia Onggilu ǁ

ǁ Femi ǁ ǁ Suci Wulandari ǁ Safitri Jafar ǁ

ǁ Sri Nurlaela Sabubu ǁ ǁ Wahyuni Wumu ǁ Eka Fitriany ǁ Efendi ǁ Hasmawati Yusuf ǁ Dodi Prawirowibowo ǁ

Zuhriati Tahaku ǁ Fidyatul Husna Mahmud ǁ

(6)

v

KATA PENGANTAR

Provinsi Gorontalo yang terletak pada Semenanjung Gorontalo di Pulau Sulawesi memiliki ciri sebagai masyarakat multietnik. Keanekaragaman masyarakat Gorontalo tampak pada tatanan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat tersebut, misalnya adat istiadat dan tradisi lisan, serta bahasa daerah.

Adat istiadat berkembang dengan baik seiring dengan prinsip teguh masyarakat yang menjunjung tinggi nilai adat istiadat yang tertuang adalam semboyan “adat bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah”. Akan tetapi, tidak demikian dengan bahasa daerah. Bagi masyarakat Gorontalo (etnik Gorontalo), bahasa daerah yang mereka gunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa leluhur yang digunakan secara turun temurun. Meskipun demikian, jumlah penutur bahasa daerah di Gorontalo sudah semakin menurun. Yang menguasai bahasa daerah dengan fasih hanya sebagian dewasa dan sebagian kecil anak-anak.

Kondisi bahasa daerah tersebut tentu saja sangat memprihatinkan karena secara perlahan bahasa daerah di Provinsi Gorontalo akan hilang dan punah jika tidak dilakukan tindakan preventif dalam pelestariannya. Masyarakat penutur dan pemerintah harus memberikan perhatian yang intensif agar bahasa daerah tetap bertahan hidup dan selalu digunakan oleh penuturnya. Bahasa daerah perlu, dilindungi dengan cara mengembangkannya melalui penelitian-penelitian sehingga menghasilkan sebuah dokumentasi misalnya dokumentasi kosakata budaya dalam bentuk kamus budaya daerah, kemudian dilestarikan dan dipertahankan dengan

(7)

vi

menuturkannya di lingkungan keluarga, masyarakat, dan lembaga pemerintah/swasta,

Kamus Atinggola ini merupakan salah satu upaya pelestarian bahasa daerah yang dilakukan secara pribadi oleh penutur jati dialek Atinggola, Bapak Amiruddin Sunge. Upaya ini tentu saja perlu diapresiasi dengan menerbitkannya agar informasi dalam kamus tersebut dapat terdokumentasi dengan baik dan dapat dinikmati oleh seluruh penuturnya.

Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Gorontalo Utara, Dr. Indra Yasin, S.H., M.H., yang telah memberikan dukungan terhadap penerbitan kamus ini.

Semoga bahasa dan sastra daerah di Kabupaten Gorontalo Utara dapat dilestarikan secara berkesinambungan.

Penyusunan Kamus Atinggola tidak terlepas dari peran beberapa pihak yang telah turut berperan aktif mulai dari tim pengumpul data yang telah menggali beberapa informasi kebudayaan Atinggola, tim penyunting yang telah memberikan masukan tata cara penulisan kamus yang benar, para narasumber yang telah memvalidasi data kosakata Atinggola sehingga siap diterbitkan, hingga para informan yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan informasi yang valid. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas segala upaya yang telah dilakukan untuk melindungi bahasa ini.

Gorontalo, Desember 2020 Kepala Kantor Bahasa

Provinsi Gorontalo,

Armiati Rasyid, M.Ag., M.Pd.

(8)

vii

KATA SAMBUTAN

BUPATI GORONTALO UTARA Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., berkat rahmat dan karunia-Nya, pemerintah dalam hal ini Bupati Gorontalo Utara menyambut baik sekaligus apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap terbitnya Kamus Atinggola ini.

Salah satu upaya melestraikan bahasa daerah adalah menyusun kamus bahasa tersebut, sehingga bahasa daerah tidak akan punah begitu saja akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini. Oleh sebab itu, kehadiran Kamus Atinggola merupakan acuan bagi seluruh masyarakat Atinggola dan sekitarnya untuk terus berkomunikasi dengan bahasa daerahya, sehingga bahasa Atinggola paling tidak akan tetap hidup di tengah-tengah penuturnya. Di samping itu, kehadiran kamus ini akan membantu sekolah-sekolah untuk melaksanakan pembelajaran mulok bahasa Atinggola kepada peserta didik, di samping memprogramkan hari-hari tertentu untuk berbahasa Atinggola bagi seluruh masyarakat.

Dengan cara-cara seperti itu, kami yakin bahasa Atinggola akan semakin diminati dan tidak akan punah selama-lamanya.

Terkait dengan itu pula, Atinggola sebagai bagian dari daerah adat duluo limo lopohalaa, sewajarnya bahasa adatnya pun wajib diketahui dan dipahami oleh manyarakat Gorontalo secara menyeluruh. Sebagai

(9)

viii

bagian dari yang tidak terpisahkan dari adat pohalaa Atinggola, bahasa Atinggola telah menjadi bahasa pengantar wajib dalam setiap pelaksanaan adat di daerah ini.

Sudah barang tentu, dalam penulisan kamus ini masih terdapat berbagai kekurangan yang harus mendapatkan perhatian semua pihak, terutama tim penyusun. Olehnya, perlu adanya edisi revisi guna menyempurnakan berbagai kekurang yang masih ada.

Akhirnya, kepada Tim Penyusun Kamus Atinggola, serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, juga Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo yang telah membantu menerbitkan kamus ini, selaku Bupati Gorontalo Utara menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya, serta penghargaan setinggi-tingginya. Semoga Allah Swt.

senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada penulis yang telah berupaya maksimal hingga terwujud Kamus Ainggola yang kita cintai ini.

Kwandang, 15 Desember 2020 Bupati Gorontalo Utara,

Dr. H. Indra Yasin, S.H., M.H.

(10)

ix

PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS

INFORMASI DALAM KAMUS

A. Fonem

Fonem dialek Atinggola terdiri atas vokal dan konsonan serta diftong dan gugus konsonan dengan perincian sebagai berikut.

No. Vokal Lambang

Fonetis Contoh Pemakaian

1. a [a] aba /aba/

2. e [e] empeso /empeso/

3. i [i] inuntugi /inuntungi/

4. o [o] oyongka/oyongka/

5. u [u] ungkito /ungkito/

No. Konsonan Lambang

Fonetis Contoh Pemakaian 1. b [b] bibito1 /bibitto/

2. c [c] cidepua /sidepua/

3. d [d] dalangkai /dalrangka’i/

4. g [g] giagiango /giagiango/

(11)

x

5. h [h] homuto /homuto/

6. j [j] jantia /jantiya/

7. k [k] katipolo /katipolo/

8. k [’] keukeungo /keukeungo/

9. l [l] litero /litero/

10. m [m] molongkungo

/molrongungo/

11. n [n] noontongo /no’ontongo/

12. p [p] petuduo /petuduwo/

13. r [r] rimoraga /rlimirlaga/

14. s [s] sangkara /sangkarla/

15. t [t] tangkurasina

/tangkurlasina/

16. w [w] wundingo /uundingo/

17. y [y] yimantungo /iimantungo/

No. Diftong Lambang

Fonetis Contoh Pemakaian

1. ai [ai] paisonu/paisonu/

2. au [au] audo/auɁudo/

3. eu [eu] beungo/beuŋo/

4. iu [iu] hiuho/hiuho/

5. oi [oi] moido/moido/

(12)

xi

6. ui [ui] huiso/huiso/

No. Gugus Konsonan

Lambang

Fonetis Contoh Pemakaian 1. ng [ng] nongonu /nongonu/

2. ny [ny] panyaki /panyaki/

B. Penyajian Lema

Secara berurutan, format penyajian lema adalah sebagai berikut.

(1) lema

(2) lambang fonetis (3) kelas kata

(4) padanan/definisi/penjelasan lema dalam bahasa Indonesia

(5) contoh penggunaan dalam dialek Atinggola (6) arti contoh penggunaan dalam bahasa Indonesia

C. Penyajian Kamus

Kamus ini disajikan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.

(13)

xii

1. Lema dapat berupa kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, kata majemuk, frasa (gabungan kata), atau ungkapan yang menjadi judul tiap entri.

Lema inilah yang dijelaskan dalam batang tubuh kamus.

2. Lema disusun secara alfabetis.

3. Lema diawali dengan huruf kecil, kecuali yang tergolong nama diri.

4. Lema ditulis dengan huruf tebal dan dipenggal per suku kata dengan tanda titik.

5. Kelas kata disingkat dan ditulis dengan huruf miring, yakni

a adjektiva, yaitu kata yang

menjelaskan nomina atau pronominal adv adverbia, yaitu kata yang menjelaskan

verba, adjektiva, adverbia lain, atau kalimat

n nomina, yaitu kata benda num numeralia, yaitu kata bilangan

p partikel, kelas kata yang meliputi kata depan, kata sambung, kata seru, kata sandang, dan ucapan salam

(14)

xiii

pron pronomina, kelas kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, dan kata tanya v verba, yaitu kata kerja

6. Label asal kosakata tidak digunakan karena bahasa sumbernya hanya satu yaitu Atinggola.

7. Penjelasan lema dinyatakan melalui padanan dalam bahasa Indonesia, batasan makna, definisi, atau uraian penggunaan. Jika sebuah lema mempunyai lebih dari satu makna, perbedaan makna tersebut ditandai dengan nomor polisem menggunakan angka.

Contoh:

gaga/gaga/ a 1 bagus: pai--no abaya baju itu bagus sekali; 2 a enak: pai -- nanamia no suntungo cumi-cumi enak/lezat sekali rasanya

8. Contoh penggunaan dalam dialek Atinggola yang disertakan sesudah penjelasan makna (dipisahkan oleh tanda titik dua) dimaksudkan untuk

(15)

xiv

memperjelas makna lema. Contoh ini ditulis dengan huruf miring dan kata yang dimaksud diganti dengan tanda pisah (--) untuk lema inti dan tanda tilde (~) untuk sublema.

Contoh:

suapo/suɁapo/ n kurap: paihuo no--itae banyak kurap di badannya, --ta doho bajania kurapnya satu badan

rimu/rlimu/ n lemon: pogala mai--ambilkan lemon, posali mai--belikan lemon

9. Terjemahan contoh penggunaan dalam bahasa Indonesia yang disertakan sesudah contoh penggunaan dalam dialek Atinggola dimaksudkan untuk memudahkan pengguna kamus untuk memahami contoh penggunaan. Contoh ini ditulis dengan huruf biasa tanpa dimiringkan.

Contoh:

rimoraga /rlimirlaga/ n semut tentara (sejenis semut yg bersarang di pohon dan telurnya digunakan untuk umpan pancing)

(16)

xv

gaso /gaso/ n sesuatu (orang atau barang dsb), yg diandalkan dapat menang dl pertandingan atau lomba, juga berarti jagoan

gahi /gahi/ n pengobatan tradisional (biasanya dilaksanakan dgn berkeliling di pohon enau)

D. Ejaan

Secara umum, dalam kamus ini digunakan ejaan bahasa Indonesia yang diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Namun, untuk keperluan kamus ini, digunakan beberapa ketentuan khusus, antara lain sebagai berikut.

1. Awal kalimat dalam contoh penggunaan tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali nama diri.

2. Tanda hubung (-) digunakan untuk menghubungkan kata dalam bentuk kata ulang.

Contoh:

dabu-dabu/dabu-dabu/ n sambal: ponaga mai-- buatkan sambal, poho seano no--dimakan bersama sambal, pai loloango--pedas sekali sambal ini

(17)

xvi

3. Tanda tilde (~) dipakai untuk menggantikan kata lema dalam contoh penggunaan dalam dialek Atinggola.

Contoh:

buato /buato/ v bentur

mobuato /mobuato/ v membentur:

ami~dindingo kami membentur dinding noibuato /noibuato/ v terbentur: ami gilraowa badao~o dindingo kami sedang berjalan tiba-tiba terbentur di dinding

4. Titik dua (:) dipakai untuk memisahkan penjelasan lema dengan contoh penggunaan dalam dialek Atinggola

Contoh:

ihilasi (ihilasi) a ikhlas, tulus hati: -- ami monolimo dengan senang hati kami menerima, depa -- belum ikhlas, ba-- mozakati memberikan zakat itu nanti ikhlas

wuatoo (uuato’o) a tiri: hinde -- ibu tiri, hiama - - ayah tiri, wanao -- anak tiri

(18)

xvii

5. Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan (a) bentuk-bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama dan (b) konsep makna yang berurutan (dalam polisem; satu kata bermakna lebih dari satu).

Contoh:

aluso (alruso) a halus; lembut; lunak: mo -- rima nota halus sekali (kulit) tangannya, mo -- bajani nota lembut badannya, mo--suarla ita samo manyanyi lembut suara penyanyi itu, mo -- ginawa nia lembut hatinya, mo -- mo matania lunak orangnya

adabu (adabu) a adab; susila; sopan santun:

deongo -- tidak beradab, bao-- harus punya adab, -- agu totaga sopan santun dan perbuatan

6. Tanda koma (,) dipakai untuk memerikan definisi atau penjelasan lema yang masih dalam satu konsep makna.

(19)

xviii Contoh:

wuse (use) a bosan, jemu: no -- merasa puas, dono -- sudah puas, sudah bosan, demo -- tidak puas

wulaso (ulraso) n peluh; keringat: dinoito oota bayi -- dia kaget sehingga berkeringat

7. Tanda kurung ((…)) dipakai (1) sebagai penanda alternatif kata atau keterangan tambahan atau penjelas dan (2) menambahkan kata atau kelompok kata dalam contoh kalimat bahasa Indonesia yang sebenarnya tidak ada dalam contoh dalam dialek Atinggola.

Contoh:

tampipio (tampipi’o) bergerak (ikan, dll)

tampi-tampipio bergerak-gerak: posao nooyoto, manuo ~ ayam bergerak-gerak setelah di potong

tampelago (tampelrango) bersilah (duduk) tampe-tampelango duduk bersilah

(20)

xix

8. Garis miring (/…/) dipakai untuk menandai lambang pelafalan (fonetis).

Contoh:

alase/alrase/ n alat penangkap ikan yg biasa dipasang di laut atau di sungai

ruia/rluiya/ n jahe: posalimai--tolong belikan jahe

talu/talru/ n hutan lebat: songkado bea dado-- sekarang ini hutan lebat sudah tidak ada

9. Tika atas atau superskrip (…1, …2, …3) dipakai untuk menandai homonim, homofon, atau homograf.

Contoh:

hinde1 (hinde) n ibu: --u ibuku, -- nota ibunya, -- nimu ibumu, hinda naya ibu mereka

hinde2 (hinde) n induk (binatang): -- nomanuo induk ayam, -- nosapi induk sapi, -- nobitede induk kambing

(21)

xx

wubogo1(uubogo) n dubur; pantat: wubogimu pantat mu, -- bolra pantat kera

wubogo2 (uubogo) n pohon: -- bango pohon kelapa, -- duea pohon durian, -- sagi pohon pisang

10. Huruf miring dipakai untuk menuliskan label kelas kata, label asal lema, label ragam ragam bahasa, dan contoh penggunaan dalam dialek Atinggola.

Contoh:

iio (ii’o) pron kamu: --do kamu saja, --ama kamu juga, --pa kamu dulu, -- poitiango pulisi kamu diminta menghadap polisi, -- deososala kamu tidak bersalah

ruito/rluito/ n kulit pisang kering

11. Huruf tebal dipakai untuk menuliskan lema dan angka untuk polisem.

Contoh:

gaga/gaga/ a 1 bagus: pai--no abaya baju itu bagus sekali; 2 a enak: pai -- nanamia no

(22)

xxi

suntungo cumi-cumi enak/lezat sekali rasanya

E. Singkatan Umum dgn dengan dl dalam dll dan lain- lain

dp daripada dr dari dsb dan sebagainya kpd kepada

krn karena mis missal, misalnya pd pada sbg sebagai spt seperti thd terhadap tt tentang yg yang

(23)

xxii

(24)

xxiii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... v Kata Sambutan ... vii Petunjuk Pemakaian Kamus ... ix

A ...1 B ... 36 C ... 81 D ... 82 E ... 110 F ... 114 G ... 116 H ... 137 I ... 163 J ... 173 K ... 175 L ... 187 M... 203 N ... 222 O ... 235 P ... 253 Q ... 292 R ... 293 S ... 303 T ... 355 U ... 397 V ... 404 W ... 405

(25)

xxiv

Y ... 420 Z ... 425

(26)

1

A

aau/waɁu/ pron saya kata ganti orang pertama: --domo lao saya akan pergi, -- dado molao saya tidak akan pergi, -- do monga saya akan makan, --dado mosikola saya tidak akan bersekolah lagi, --pemonulado saya masih menulis, --pemotiugo saya masih akan tidur, -- mosali oto saya membeli mobil, -- domo lao ado Monado saya akan ke Manado, -- pemotigogai saya akan tidur

aata1/aɁata/ pron saya: --domo lrao,

saya akan pergi, -- domonga saya akan makan, --dononga saya sudah makan, -- molrua doi tolong pinjamkan uang saya, --dado monga saya sudah tidak makan, --dono bosugo saya sudah kenyang, --mogolre ampungo saya minta maaf, -- ita nonagania saya yg buat

aata2/aɁata/ v bersih moaɁata/moaɁata/ v membersihkan nomoaata/nomoaɁa ta/ v dibersihkan aatatepa/aɁatepa/

bersihkan: ~ mao hiuto betu, bersihkan rumput itu, ~sangki baitu alrigo salrugia sumolrogo bersihkan

(27)

2 parit itu agar airnya mengalir

aba/aba/ n ayah: hi-- nota ayahnya, hi-- ginawa monaga bare

ayah ingin

membangun rumah, tiango ni--nimu yio kamu dipanggil ayahmu, hi--nami ayah kami

abaya/abaya/ n pakaian: --bagu pakaian baru, abayau baju saya, pake-pake--memakai baju--nota bajunya, - -naya baju mereka, - -nami baju kami, -- nitanda tudu-tudu o meja betu baju siapa di atas meja itu, samo mipi --sedang mencuci pakaian aba-abaya/aba-

abaya/ v

berpakaian: ~bagu memakai baju baru,

~ mohemeso

memakai baju kotor mopoabaya/mopoa

ba-ya/ v

mengenakan

pakaian kpd, ~ bolantinti

mengenakan

pakaian kpd

pengantin

abitia/abitia/ n mayang enau

abogo/abogo/ n kelelawar:nokekela no--digigit oleh kelelawar, nohuduso no--dijatuhkan

semua oleh

kelelawar, biasania-- motiugo moitondo biasanya kelelawar tidur pd siang hari

(28)

3 abu/wabu/ n dapur: hi

mama moni’a o – ibu sedang berada di dapur

abule/abulre/ v intip mogabulre/mogab ulre/v mengintip:

wau~o tolutugo lrolronggua saya mengintip dibalik jendela

mogabulo/mogabul

ro/ v mengintip: ~ wungku mengintip anjing, ~ momata mengintip orang samogabulo/samog abu-lro/sedang mengintip

donogabulo/donog abu-lro/ telah mengintip, dado~

sudah tidak mengintip

noabule/noabulre/v diintip: wau ~ nitatu

baitu saya diintip oleh orang itu

gabulana/gabulrana / v intip, mengintip samo gabulana/

samo gabulrana/ v saling mengintip, popo abulao hitanda o diluari tolong diintip siapa yg ada di luar

aabulemao/abulre maoɁ/ v tolong intip:

~be samongonu oota tolong intip dia kalau sedang melakukan apa adabu/adabu/ a adab;

susila; sopan santun:

deongo-- tidak beradab, bao-- harus punya adab, -- agu totaga sopan santun dan perbuatan, o adabu/o adabu/ a beradab

(29)

4 adala/adalra/ n kuda: -

-nami kuda milik kami, --sigo-sigoto kuda sedang terikat, --ulu-ulungo o kandanginia kuda ada di kandangnya, dono gasa--nimu kudamu sudah kurus, samo poa adala sedang memberi makan kuda

adaro/adarlo/ a kasar sekali:

ada-adariado/ ada- adariado/ a paling kasar, pai~alipo nota kasar sekali kulitnya, pemo adarimi doi (kiasan) artinya sulit sekali mendapatkan uang krn animo pembeli menurun

adati/adati/ n adat:

tido-tido lripu o--nia giginawa tiap daerah mempunyai adat masing- masing,--no

Atingolra adat Atinggola, --no Gorontalo adat Gorontalo, --no Jawa adat Jawa, --no Mongondo adat Mongondow, -- moponika adat untuk melaksanakan perkawinan, -- motolobalango adat untuk pelamaran, -- monompupu adat menyambut

pemimpin baru (camat, bupati, atau gubernur)

mongadati/moŋada ti/ v melaksanakan adat, samo ngadati sedang

melaksanakan adat

(30)

5 adatinia/adatinia/ v

pelaksanaan adat: ~ tagao o bare adat akan dilaksanakan di rumah, ~ moponika adat untuk melaksanakan perkawinan, ~ motolobalango adat untuk pelamaran, ~ monompupu adat menyambut

pemimpin baru

adatio/adatio/ v diberi adat: hi wurea sa-- Pak Camat sedang diadat (mis pd akad nikah)

adea/adea/ v ke sini

adea/adeya/ pron begini: --monaga surado begini cara membuat surat, -- monaga tei begini cara membuat teh

adeado pron begini saja: --, domo gaga yitu begitu saja, sudah bagus, -- beama bario? begini saja atau diganti?

adeamonio

/adeamoniɁo/ pron begini: --siritania begini ceritanya, adeamonio tingogia begini bunyinya adea tudunia/adea tudunia/pron begini pangkal masalahnya adea tingogia/adea tiŋogia/ v begini bunyinya

adea

menginumo/adea meŋinumo/v begini cara minum

adea mogi

abaya/adea mogi abaya/v begini cara berpakaian

(31)

6 adea sulradia/adea sulradia/ v begini tulisannya

adea

mengantango/

adea mengantaŋo/ v begini memegang adea

momontungo/ adea momontuŋo/v begini meninju adea

mopolao/adea mopolrao/ v begini menjalankannya adea

mogabulro/adea mogabulro/ v begini cara mengintip adili/adirli/ a adil:--

ado yinsadodo adil kepada siapa pun

aditua/aditua/ pron begitu ya?

aditudo1/aditudo/pro n begitu saja: --, egedo gaino begitu saja, tidak usah dipindahkan

aditudo2/aditudo/ p spt itu saja: --, domoalri sudah spt itu, sudah saja, -- tagania begitu saja buatannya

aditupa1/aditupa/

pron begitu saja: --, aau domo bui begitu saja, saya kembali dulu, --, ba minago mohouma nimi begitu dulu, besok bertemu lagi

aditupa2/aditupa/

pron begitu dulu, -- egepa duganga begitu dulu, jangan tambah, --huonia

begitu saja

(32)

7 banyaknya, --nimi begitu dulu

adituania/adituɁania/

pron ya begitu, -- suladia ya, begitu tulisannya, --mogaga ya, begitu bagus, adituania, banari nota ya, begitulah, dia yg benar, -- monulrado begitulah cara menulis, -- mongokobo

begitulah cara menggigit, -- hogiania begitulah cara memainkannya, --mogaga spt itu bagus

angka/angka/ v ada:

wota --o suangia no kalasi dia ada di dalam kelas; -- suangia ada isinya

angka nota/aŋka nota/ p spt itu katanya

adituania angka naya/adituania aŋka naya/adv spt itu kata mereka: -- angka ni mama spt itu ibu bilang, -- angka ni papa itu kata ayah, -- sapoguma nimu spt yg kamu sampaikan, --monaga spt itu cara membuatnya, adituania tualinia sudah spt itu jawabannya

aditupa, agedo duganga a cukup,

tidak usah

ditambah: aditudo, dono tulido begitu saja, sudah lurus

(33)

8 aditudo, agedo

wumputa v bisa spt itu, tidak usah disambung lagi ado1/ado/ p bagai; spt;

laksana

ado2/ado/ p kata

depan yg

menyatakan ke: -- sigi ke masjid:

adonda mao yio? – ke mana kamu? ke masjid, -- sikola ke sekolah, madonda oota? -- sikolah ke mana dia? ke sekolah, -- pasalo ke pasar, sumae aanuo - - Gorontalo? naik apa ke Gorontalo? -- balre ke rumah, dono bui -- bare oota sudah kembali ke rumah dia, -- kantori ke kantor, -- kantori saya mereka pergi

ke kantor, -- botaia ke sungai norao -- botaia saya pergi ke sungai mereka, -- dagato ke laut, saya norao -- dagato mongairo mereka pergi kelau v mengail, -- Monado ke Manado, saya norao -- Monado olabungo mereka pergi ke Manado

kemarin, --

Monggopu ke Monggupo,--

Monggopu monogo arah ke Monggupo, - - Kotajini ke Kotajin, pe -- Kotajini masih ke Kotajin, -- Sigasowo ke Sigaso, - - sigasowo mosiaro duea ke Sigaso mencari durian, -- Posono ke Posono, do -- Posono muio adv sedang menuju

(34)

9 Posono, -- Buata ke Buata, dono tiuna -- Buata sudah duluan ke Buata, -- Tompulrilrato ke Tombulilato,

muimuio --

Tompulrirlato

sedang menuju Tombulilato, -- lrugusa ke Oluhuta, bui-buiana adi lrugusa bolak-balik ke Oluhuta, -- Imana ke Ilomata, oina -- Ilomata yadi ke Ilomata, -- Iloheluma ke Iloheluma, ongko Imana -- Iloheluma dr mana ke Iloheluma, --

Gantuma ke

Gentuma, pe -- Gantuma daitu -- Uandango masih ke

Gentuma n

kemudian ke

Kwandang, -- Langke ke Langke, saya do -- Langke mereka akan ke Langke -- Dumolrodo ke Dumolodo, dado -- Dumolodo, do -- Wapalo tidak ke Dumolodo lagi, tapi akan ke Wapalo, -- Molonggota ke Molonggota, -- Molonggota mopo nika no wusato ke Molonggota akan mengawinkan

saudara, -- Uandango ke Kwandang, ongko Uandango -- Limbotungo, daitu mobui -- Atingolra dr

Kwandang ke

Limboto kemudian

kembali ke

Atinggola

(35)

10 ado wau/ado waɁu/ p

spt saya: --bayania mirip saya mukanya, --pandenia pintarnya mirip saya ado wota spt dia, ado woata sahatia tingginya spt dia, ado salugo spt air, ginawa nota ado sarugo hatinya spt air (kiasan), ado olabungo spt kemarin, osandoba nimu ado orabungo?

kau ingat spt kemarin?, ado laku huana spt akan turun hujan, ado raku huana roina bea sepertinya akan turun hujan hari ini, ado laku nimu spt mukamu, aanao bea ado laku nimu anak ini spt muka kamu, ado laku ni tasinde persis muka ibunya, ado kamejau spt

kemeja saya, kameja pake-pake onota ado kamejau kemeja yg dia pakai spt kemeja saya, ado balre nami spt rumah kami modelnya, ado wungku baya nia spt anjing mukanya, ado gaja hosonia spt gaja kekuatannya, ado pomponu aamasia cara jalannya spt kura-kura, ado loiya nimu olabungo spt yg katakan kemarin, ado nopotunduu o nimu spt yg saya tunjukan padamu doado/doɁado/ adv

karena: --bare akan ke rumah, --bare ami akan ke rumah kami

adonda/adonda/ pron (kata tanya) bagaimana: --

(36)

11 habari? bagaimana kabar? --hi Rini?

bagaimana keadaan Rini? --hua bea?

bagaimana keadaan hujan? --totaga nota? bagaimana cara dia berbuat? -- saitota? bagaimana perkembangan sakitnya? --sampe nosampu nimu?

bagaimana sehingga kau temukan? --agu ita domonga?

bagaimana kalau kita makan? -- modigo oto?

bagaimana cara menyetir mobil? -- agu aau motiuna?

bagaimana kalau saya duluan, -- mosilre bagaimana melihat? --oota notoapo nimu?

bagaimana dia ketika kamu

tempeleng? -- monaga alrangkaya?

bagaimana cara membuat layang- layang? --nopoguma nimu? bagaimana kau sampaikan?

adonda agu saya domotiuna

bagaimana jika mereka akan pergi lebih dulu?

adonda agu otauwa nota? bagaimana kalau dia tahu?

adonda hi tasiama noo dongogao?

bagaimana ayahnya ketika mendengar hal itu?

adonda mao no polaowa naya? ke mana arah mereka pergi? adondapa ama bagaimana dulu? adondapa amamodigo oto?

(37)

12 bagaimana dulu menyetir mobil

adonda agu saya domotiuna? pron bagaimana jika mereka akan pergi lebih dulu?

adonda agu otauwa

nota? pron

bagaimana kalau dia tahu?

adonda hi tasiama noo doŋogao? pron bagaimana ayahnya ketika mendengar hal itu?

adonda mao no polaowa naya? pron ke mana arah mereka pergi?

adondapa ama bagaimana dulu?

adondapa

amamodigo oto?

bagaimana dulu menyetir mobil, adondamao?

kemana?

adondamao/adondam aɁo/ pron ke mana: - -saya? Ke mana mereka? --polraoa nato ke mana tujuan kita?, --saya baitu?

ke mana mereka?, -- dosonu-sonu? ke mana terburu- buru?,--sapi ina?

kemana sapi tadi?

adonda saitota?

bagaimana keadaan sakitnya?

age, ege/age, ege/ adv jangan: age mao dedeta jangan sentuh age mao pohogia jangan dimainkan dulu, age sepao jangan tendang, age

(38)

13 mohogia o nota jangan bermain dgn, age popohinao jangan ditakut- takuti, age mao pohogia jangan dimainkan dulu, age mohogia o nota Rani jangan bermain dgn Rani

agedu1/agedu/ adv jangan (terlalu):

ageda mongunsabo jangan terlalu banyak bicara, ageda monga jangan terlalu banyak makan, ageda motiugo jangan terlalu banyak tidur, ageda monosopo jangan terlalu merokok, ageda moingo jangan terlalu marah

agedu2/ageedo/ adv sudahlah, jangan agedo kou/agedo kou/adv sudah saja agedo molao/agedo molao/ v tidak usah (jangan) pergi

agedo sumangito /agedo sumangito/

v tidak usah menangis lagi

agedo

motiugo/agedo motiugo/ v tidak usah tidur

age mao

posalri/age maɁo posalri/ adv jangan dijual

agedo, domoali iitu /agedo, domoali yitu/ adv sudah, cukup saja

agedo

monga/agedo moŋa/ v tidak usah

makan lagi:

~sumangito,

(39)

14 hindemu doeyemai

tidak usah

menangis, ibu akan segera datang

agedo momarota /agedo momarlota/

v tidak usah lagi mengganggu

agedo iitu /agedo yitu/ adv sudahlah agedo mao yingoa /agedo mao yingoa/

v tidak usah (jangan) dimarahi lagi

agedo mao

pusingio /agedo mao pusingio/ v

tidak usah

diacuhkan

agedo mao popo wuduwa /agedo mao popo wuduwa/

v tidak usah lagi dituduh

agepa1/agepa/ adv jangan dulu: --molao jangan dulu pergi, --

humpi tunggu sebentar

agepa2/agepa/ v tunggu: --tagao jangan dibuat dulu, - -monga jangan makan dulu, -- motiugo jangan tidur dulu, --molao jangan pergi dulu, --humpi tunggu sebentar, -- humpi, aau pemonga tunggu sebentar, saya makan dulu, -- mobui, timanepa hi mama jangan pulang dulu, tunggu ibu, -- kou jangan dulu sayang, --, peootapa sebentar, dia dulu, -- mobui jangan pergi dulu, -- sumangito jangan menangis dulu, -- monga jangan dulu makan, - -aditu jangan dulu spt itu, --monaga

(40)

15 hare jangan dulu bertingkah, --posaba v jangan dulu disuruh, --mogigihia, poo pasatopa sababu nia v jangan bertengkar dulu, perjelas dulu penyebabnya

agu1/agu/p kalau: --

moolao ado

Golontalo

baposaliou mai radio kalau saya ke Gorontalo, nanti saya belikan radio, oota--yio hitanda gia-giango kamu dan saya mana yg kakak agu mosali lruu posalri o pasaro kalau membeli pisang, beli di pasar, hahabedo

bongkarlo ponabao depa hua, agu deu

molobue mogango hiutia babat saja ladang selagi hujan belum turun, jika tidak rumput tidak akan kering

agu2/agu/ p dan, dgn:

sea--bogaso ikan dan beras, mongodeaga - -baguntau nona dan nyong, bango--duea, kelapa dan durian, hi papa--hi mama ayah dan ibu, boba--lolai perempuan dan laki- laki, mopuha-- modahago merah

dan kuning,

moitomo--moputi hitam dan putih, mopia--moyato, baik dan buruk, mopasu-- modahamo panas dan dingin, uditiko -- udamba kecil dan besar, mongodeaga-- bagunotau cewek

(41)

16 dan cowok, dagato-- botaia laut dan sungai

agude/agu de/ adv jika tidak, bukan: --aau jika bukan saya, karena saya, --oota nohumbu balre betu, kalau bukan dia, rusak rumah itu, -- huana aau molao munsogo kalau tidak hujan saya akan ke sana, --bayaria naya, podologuu o pulisi jika mereka tidak bayar, saya akan lapor ke polisi, -- mohondamo kalau bukan krn orang tua

ahaji/ahaji/ n hari Ahad: wondo no-- sayu-sayumai wota monika Ahad depan

dia akan

melaksanakan perkawinan

ahe/ahe/ n insang: -- no sea insang ikan, -- nia insangnya

aherlati/aherlati/ n akhirat: totaga moyato moosampu hukumaninia o-- perbuatan jahat akan mendapat hukuman di akhirat ahisa/ahisa/ n sapu:

sa--sedang disapu, dono--sudah disapu, pe sa--masih sementara disapu, -- pa sapu dulu, ahisepa rlayasa sapu dulu halaman, -- do sapu saja, -- mao lrayasa, tolong disapu halaman, do ahiahiso sudah disapu, no--nitanda?

(42)

17 siapa yg menyapu?, no--ni mama ibu yg menyapu

mongahiso1/moŋah iso/ menyapu:

~layasa menyapu halaman, ~ bale menyapu rumah, ~ sigi menyapu masjid mongahiso2/moŋah iso/ v mengais makanan, rezeki

ailo /ailro/ n kail mongailo/moŋailro / v memancing, ~ o botaia memancing di sungai, ~ o dagato memancing di laut, ~ o bonto mengail di danau hopongongaila

/hopongongaila/ v sedang memancing

ajari/ajarli/ v. ajar

mongajari/mongaja ri/ v mengajar:

~bahasa Atingolra ajarlio/ajarlio/ v diajar: sa~sedang diajar

inajarli/inajarli/ a terpelajar

akaji/akaji/ n akad

akali/akalri/ n akal mongakalri/monga

kalri/ v mengakali:

ege~o nau jangan mengakali saya noakalio/noakalrio / v diakali

alase/alrase/ n alat penangkap ikan yg biasa dipasang di laut atau di sungai (dr)

alibobago/alribobago/

n pelangi: paigaga no--, indah sekali

(43)

18 pelangi itu, bayania no alribobago, mopuha, modahago, moido, warna pelangi adalah merah, kuning, hijau

alibombango/alribom baŋo/ n kupu-kupu:

--gilraiga kupu-kupu beterbangan, pai huo--o bunga banyak sekali kupu-kupu hinggap di bunga,

modomoo --

menangkap kupu- kupu

aligo/alrigo/ p agar, supaya:--mo ibogo agar mau, --demo bisao hua podigo toingo, supaya tidak basah dgn hujan bawa payung,-- moosambato

pobalajari agar bisa menjawab

belajarlah, --ita otabi naya supaya kita mereka sayang, -- demo rlee, podigo doi agar tidak menyesal, bawa uangmu, -- demo hogango, ponginumo sarlugo mohuo supaya tidak haus, minum air, -- oota demoingo, diudiu mao supaya dia tidak akan marah, tolong dibujuk, dinasehati

alikusu/alrikusu/ n alikusu: rakyati saga mongonaga --sababu datolu gobi sumpilo soga, paihuo--o dala banyak sekali alikusu terpasang di jalan

alipo mohiŋo/alripo- mohingo/ n kayu manis: posalri mai--

(44)

19 tolong belikan kayu manis, --mogaga nanamia, babauha--

supaya enak

rasanya, campur dgn kayu manis

alimpuduto/alrimpud uto/ n angin tornado: yirlimaigo seni no barle nopolraigo-- seng rumah berterbangan diterjang angin tornado

alipa/alripa/ v kupas, mongalipo/moŋalri po/ v mengupas;

menguliti: --do dikupas saja, ~bango mengupas kelapa,

~binte mengupas jagung, ~ sagi mengupas pisang, ~ mangga menguliti mangga, sa~ sedang menguliti,

demoibogo ~ tidak mau menguliti, mengupas

noalipo/noalripo/ v dikupas

arli-arlipo/arli- arlipo/ v terkupas:

do-- sudah terkupas alipo/alripo/ n kulit, --

mangga kulit mangga, --bajani kulit badan, -- no sagi kulit pisang;

kulit singkong, -- nosapi kulit sapi, -- nobitede kulit kambing, --nowanuo eye? kulit apa ini kulit apa ini?

alipia/arlipia/ n kulitnya: ~nosagi kulit pisang,

~noduea kulit durian, ~no sea kulit ikan, ~nomangga kulit manga,

~nokasubi

(45)

20 aluso/alruso/ a halus;

lembut, lunak, bunyi, suara, baik hati: mo-- rima nota halus tangannya, mo-- bajani nota lembut badannya, mo-- suarla ita samo manyanyi lembut suara penyanyi itu, mo--ginawa nia lembut hatinya, mo-- mo matania lunak orangnya, pai--dopi halus sekali papan, mo-- lrausa cetinia halus sekali catnya, suara nota mo--agu momanyanyi

suaranya lembut jika menyanyi

ama/amma/ adv juga, begitu: deu--tidak juga, oota--dia juga, aau--saya juga, ami-- kami juga, saya-- mereka juga, aau--

domonga saja juga akan makan, saya-- mohui mereka juga ikut, amidea-- demonga kami berdua juga tidak makan, hi mama-- moingo ibu juga marah, iitu--moalri yg itu juga bias, de-- na oota, ami--bukan saja dia tetapi kami juga, deaditu--bukan begitu, ami--demo tau kami juga tidak tahu, saya--deno lrao mereka tidak pergi juga, deno tiango naya--ami mereka tidak panggil juga kami, ami agu saya-- kami dan mereka juga, ami--demo yingo, na saya kami tidak marah, hanya mereka, saya--mohui o nami mereka akan ikut juga bersama

(46)

21 kami, ami--demo tau kami juga tidah tahu

amanga/amanga/ v asah, mongamanga v mengasah: ~piso mengasah pisau amaso/amasso/ a

pelan, lambat, pai-- lambat sekali, poo-- perlambat, agedaa mopoo-- jangan terlalu lambat, doado--pomponu lambat spt kura- kura

moamaso a agak lambat, ~ mokarlaja agak lambat bekerja

ambana/ambana/ n biawak, kadal:

noano no -- dimakan biawak,--nonga manuo biawak makan ayam, notandalra no--

dikejar oleh biawak, noo balro-- dapat menangkap biawak, --deo bongorla nia biawak tidak memiliki telinga

ambate/aɁambate/ v terima: --mao tolong pegang

mogambato/moga

mba-to/ v

menerima, --buku menerima buku, -- gaji menerima gaji ambatepa/ambatep a/ v terima dulu,-- mao terima dulu mogambatana/mog am-batana/ v menerima secara berurutan, dr seorang ke orang lain (estapet)

pogambatodo/poga m-batodo/ v silakan menerima: ~gaji

(47)

22 silakan menerima gaji

popoambatao ado o nota /popo ambataɁo ado o nota/ v serahkan kpd dia: popo ambatao nimu tolong kamu terima saja

ame/ame/ v gubit, lambai: popo--pa mai saya panggilkan mereka

ami /ammi/ pron kami: --dea kami berdua, --torlu kami bertiga, --opato kami berempat, --domo bui kami akan kembali, --pe monga kami akan makan dulu, --demotau kami tidak tahu, -- motiugo o nene kami akan tidur di sini, --

ama demotau kami juga tidak tahu, -- notandalra no bolra kami dikejar oleh kera, --dado mohogia kami tidak akan bermain lagi, --agu saya ingo ingoana mereka dan kami saling marah

ampana/ampana/ adv selalu: --oota selalu dia, --saya selalu mereka, --boba perempuan semua, - -lorlai laki-laki semua, --monganao anak-anak semua, -- sumangito selalu menangis

ampanipa/ampanipa/

p sedangkan: --ami denonga sedang kami tidak makan, -- namo dorlo wurlu sikisa sedangkan

(48)

23 hanya sakit kepala siksa rasanya, --ami demotau sedangkan kami tidak tahu menahu, --oota moingo sedang dia saja marah

ampiminago/ampimii na-go/ a dini hari:

momongkato--

berangkat dini hari, bangudo, ita domo mongkat, do-- bangun saja, kita akan berangkat, sudah hampir siang, momongkato--

berangkat hampir siang

ampu/ampu/ v kerumun; kumpul giampua

/giampua/ v berkerumun:

mohuo momata ~ samo silre gaja

banyak orang berkerumun

melihat gajah mongampu/moŋa

mpu/ v

mengumpulkan, ~

no momata

mengumpulkan orang, ~ batu mengumpulkan batu, ~ duea mengumpulkan durian, ~ nomongo wusato

mengumpulkan saudara-saudara motiampu/motiɁa mpu/ v berkumpul:

~ o sigi berkumpul di mesjid, ~ o bale berkumpul di rumah,~ o lapangan berkumpul di lapangan, ~ o nana berkumpul di sini, ~ o tutu berkumpul di situ, ~ o tutumao

(49)

24 berkumpul di sebelah situ

motitiampu/motiti

Ɂ-ampu/ v

berkumpul: ~ o balre berkumpul di rumah

potiampua

/potiampua/ n tempat berkumpul:

monia onda ~?

dimana tempat berkumpul?

ampungo/ampuŋo/ n maaf: mogore--minta maaf, domo gore-- akan minta maaf, dono gorle--telah meminta maaf, pogoredo--minta maaf saja, pogore--o mohondamo minta maaf kpd orang tua noampungo/noamp uŋo/ v dimaafkan:

dono~u saya sudah maafkan

ampungudo/ampu ŋudo/ v maafkan saja: ~mao maafkan saja, ~mao oota maafkan saja dia

amu/ammu/ pron kamu: --dea kamu berdua, --torlu kamu bertiga, adonda mao--? kamu akan ke mana? satimana naya--mereka

tunggu kalian berdua, --dea depopo huio kamu berdua tidak diikutkan amuta/aɁamuta/ n

belungkung (pokok tangkai pelepak nyiur): samo gara-- sedang mengambil belungkung (tempat mayang kelapa)

(50)

25 anao/anaɁo/ n anak: --

tanda oota dia anak siapa

andaho/andaho/ v sandar: moti-- bersandar, moti--o kaderla bersandar di kursi, popo-- disandarkan,

nongonu nopopo--o nana? kenapa disandarkan di sini anda-andaho v sedang bersandar;

bogo ayu bersandar di pohon kayu: hi tanda~bogo bango?

siapa yg bersandar di pohon kelapa mogandaho/mogan

daho/ v

menyandarkan

anda-andaho v sedang bersandar bogo ayu bersandar di pohon kayu: hi tanda -- o

bogo bango? siapa yg bersandar di pohon kelapa

andaha/andaha/ n tempat bersandar:

da hi tasinde poti-- nota tinggal ibu

tempat dia

bersandar, gi--o kadera sedang bersandar di kursi

anama/anama/ n kemenyan: pogalra mai--ambilkan kemenyan, ado boonia no--spt bau kemenyan, boobo-- ada bau kemenyan, demao--podoa tidak ada kemenyan untuk digunakan n berdoa

andupo/andupo/ v tangkap, memburu:

digo-digo lrongkabo mog--bantongo

(51)

26 membawa tombak untuk menangkap banteng, samo-- bantongo sedang memburu banteng, sapi hutan, samo g-- borlugangga sedang memburu kijang, rusa

angka1/waɁka/ v ada: - -oota ada dia, wangka suangia ada isinya, --saya ada mereka, --duea ada durian, --pogumau o nimu ada yg saya ingin sampaikan sama kamu, do--saya sudah ada mereka, do--bungania sudah ada buahnya, sudah berbuah, do--saya tima-tima mereka sedang menunggu, pe--ano masih ada makanan, pe--sea masih ada ikan, pe--

ita gituowa masih ada yg duduk, --ita no nosoma nolrao mai? ada undangan yg datang? Pe -- onimu posalri sea?

masih ada uang untuk membeli ikan?, --naya oota dado moo mampo kata mereka dia tidak sanggup lagi, -- ni mama age mopoo yato halre ibu bilang jangan kurang ajar, - -ni papa ami domo naga balre ayah bilang kami akan membangun rumah angka2/aŋka/ pron

siapa bilang: --nio siapa bilang, --nio siapa bilang, --naya kata mereka, --naya saya demoo lrao mai kata mereka mereka tidak bisa datang, --

(52)

27 nota ami noodaisa no bogaso kata mereka mereka kehabisan beras, -- nimu adea angka

nota aditu

bemurutmu begini menurut dia begitu

angea/aɁea/ n pegangan alat pancing (joran)

angkupa/aŋkupa/ n gertak

anggola/aŋgolra/ n bhs. serapan banggo: sapi--sapi banggo, pai gaga sapi anggelo baitu bagus sekali sapi banggo itu (sapi besar, bankok, punuk besar)

ansulu/ansulru/ a binasa, rusak sama

sekali: no--barle rusak rumah, no-- tondoo hancur pagar, noti-- menangis sambil merusak apa saja didekatnya, noti-- rausa oota nosarawa ni tasinde dia menangis sambil merusak sesuatu ketika ditinggal ibunya

ansuna/ansuna/ n bawang: --mopuha bawang merah, -- moputi bawang putih, bau-bauho-- moputi dicampur bawang putih, bauha no -- mopuha arigo mogaga nanamia di campur bawang merah agar rasanya enak

(53)

28 antanga/antaŋa/ v

pegang: sa--nota sedang dia pegang, insane--u mai coba saya pegang

antange v pegang: -- nimu kamu pegang, - -pa mao dipegang dulu, --poohigo arigo demoo buri pegang supaya tidak terlepas

anta-antango v sedang memegang: --tali sedang memegang tali, --doi mohuo memegang uang banyak, --sawa sedang memegang ular

antangia/antaŋia/ n cara memegang: poo higo--pegang kuat, agu depoo piano--, moobuli kalau tidak

dipegang dgn baik, akan terlepas, poo higo--no natu, arligo demo nabu pegang baik-baik telur itu, agar tidak jatuh

antangepa/antaŋepa/

v pegang dulu: --mao doi, aau pe sumansito pegang dulu uang, saya akan buang air kecil (kencing)

antangao/antaŋaɁo/ v menyuruh

memegang: poi--o nota suru dia memegang

anta-antangana v saling berpegangan:

--saya dea mereka berdua saling berpegangan

antangemao/antaŋ emao/ v tolong pegang; --ita rlobuga

(54)

29 baitu tolong pegang orangtua itu

antango/antaŋo/ v pegang: poti--mopia berpegangan baik- baik

antangai/antaŋai/ v peganglah: poti--o na,u berpegang ke saya

antela/antelra/entere /enterle/ n dilarang:

--ni mama dilarang ibu, --ni papa dilarang ayah, --ni papa ami molao ayah larang kami pergi, age--jangan larang, enterle mao tolong dilarang, no-- naya ami sumuoto kami dilarang masuk

antingo/antiŋo/ n gertak: no--digertak, ita anao no--ni

tasiama anaknya digertak ayahnya, ami no--no polisi sababu depa-pake helem kami digertak polisi krn tidak memakai helem, age mao--oota jangan digertak dia

anuo/wanuɁo/ pron apa: --itu apa itu, anuo eea apa ini, --sa ano nimu apa yg kamu makan, -- satimana naya apa yg mereka tunggu, -- daitia apa namanya, --moalri engge nato ado sigi apa yg bias kita berikan ke masjid, --noosangito onota apa yg

membuat ia

menangis

anuopa/aanuɁopa/

pron (kata tanya)

(55)

30 apa dulu: --daitia?

apa dulu namanya? - -barinia? apa dulu artinya? --bauhia?

apa dulu

campurannya? -- maksudu nimu? apa maksud kamu?

apa/aapa/ a lambat:

pai--lambat sekali, dono--sudah lambat, samo--aperlahan menjadi lambat moapa/moɁapa/ a lambat: --raba, terlalu lambat, -- raba teteiya terlalau lambat larinya, -- raba deangkatia terlalu lambat langkahnya

poapao/poɁoɁapa/ v diperlambat: -- humpi diperlambat sedikit, --humpi suarania perlambat sedikit suaranya

motiapa/motiɁapa/

a bersifat lambat potiapa/potiɁapa/ v berjalan lambat: -- agu o sayuo nota pelan-pelan kalau di depan dia

apa-apa/apa-apa/ a pelan-pelan: na-- hanya pelan-pelan;

molrao apa-apa berjalan pelan-pelan

apido/aapido/ n alas: - -meja alas meja, apide mao meja beri alas meja, meja doapi-apido meja sudah di alas, posali mai --meja tolu belika alas meja tiga lembar

aposo/aposo/ n benang: posali mai-- belikan benang, pogala mai--

(56)

31 ambilkan benang, popo alamai--tolong ambilkan benang, onda--o nana mana benang di sini, gontinge aposia gunting benangnya aribombango/arlibom

baɁo/ n kupu-kupu:

pai gaga baya nia no--indah sekali kupu-kupu itu, pai huo no--gingayuna o bunga, banyak sekali kupu-kupu di atas bunga, dagilai- laigado mao--kupu- kupu terbang kian kemari

aripa/arlipa/ v kuliti;

kupas

mongalipo/moŋalri po/ v mengupas:

~sagi mengupas pisang

noaripo/noɁarlipo/

a terkupas

aripia/arlipia/ n kulitnya: ~no sagi kulit pisang, mongaripo sagi mengupas pisang, mengalipo bango mengupas kelapa, mongaripo mangga mengupas mangga,

~no sagi kulit pisang, aripia no sea kulit ikan

aripe/arlipe/ v kuliti, kupas: ~do kupas saja

aripo/arlipo/ n kulitnya: ~ayu kulit kayu, ~sapi kulit sapi, ~duea kulit durian

ari-aripo/ari-

arlipo/ v terkupas aripedo/arlipedo/ v kupas saja: ~monogo

kupas saja

daaripia/daɁarlipia

(57)

32 / v tinggal kulitnya:

dado, ~habis, tinggal kulitnya

arligo/arligo/adv agar;

supaya: ita bamonga sayorlo--mosehati kita harus banyak makan sayur supaya tetap sehat

asali/asalri/ p asalkan, --deu asal bukan asalinia/asalrinia/ p asalkan: i~yio moibogo asal kamu mau, ~amu de moingo asalkan kamu tidak marah,

~saya de

kabaratangi asalkan mereka tidak keberatan, wota ongko Atingolra dia berasal dr Atinggola assi/aassi/ asiama a kasih, iba, perasaan

sayang, cinta kasihan: --ama oota kasihan dia, --ama hi mama kasihan ibu, -- ama hi papa kasihan ayah

asili/asilri/ n belut:

mongailo--o botaiya memancing belut di sungai, pai solago-- besar sekali belut itu

atango/ataɁo/ v buka paksa: nong--ganga no udepengo membuka paksa mulut buaya

atapo/atapo/ n atap aato-atopo/aato- atopo/. n beratap:

~paodo beratap rumbia

atigo/atigo/ n cadik: -- bolotu cadik perahu, ati-atigo bercadik,

(58)

33 terpasang cadik, agu deatiga, lumodoo bolotu bae kalau tidak dipasang

cadik, akan

tenggelam perahu ini

atimbu/atimbu/ n buah terong: --no bootingo terong babi, pinugusa no-- santan yg terbuat dr terong

atupato/atupato/ n ketupat: makanan dr beras yg dimasukan ke dl kantong yg terbuat daun kelapa muda/nyiur,

berbentuk segi

empat dsb,

kemudian direbus sampai masak dan padat atau keras, iinsadodo monaga-- agu do Mauludo

semua akan

membuat ketupat bila Maulid tiba, pogalapai dowu no bango ponaga-- ambil daun nyiur, kelapa untuk membuat ketupat, monga--makan ketupat, samo naga-- sedang membuat kotupat, gi pongo nagawa--sedang membuat ketupat (sekolompok orang), samo posariana-- sedang berjualan ketupat, samo dumpuro--sedang memasak ketupat, dono rutu--sudah masak ketupat,-- depa norutu ketupat belum masak

aturu/aturlu/ n atur;

aturan

(59)

34 aturlangi/aturlangi / v

peraturan: aditu-- nia spt aturannya,-- mao kadera atur kursi, poti aturu tumuo aturlah cara duduk, poti-- mengatur diri,-- munsogo tutuowa, tolong diatur tempat duduk, atu-aturu mogaga teratus bagus,--do mao atur saja

audo/auɁudo/ v gali: -- nogo gali saja, audimu kamu gali, audedo gali saja, samong-- sedang menggali, samo ng-- alri sedang menggali sumur, samo ng-- sangki sedang menggali parit, samo ng -- batata sedang menggali ubi jalar

noaudo/noɁaɁudo/

v digali: --u saya gali, --nota dia gali, -- name kami gali, -- naya mereka gali

augo/awugo/ v aduk:

mengaugo/mengau

go/ v

mengaduk:~ano mengaduk nasi samongaugo/samo ngaugo/ v sedang mengaduk

daaugo/daaugo/ v diaduk: ege~jangan terlalu diaduk

auto/aɁuto/ v boyong:

autimu kamu boyong, hi uono samo g--paee ado gigilringa si anu

sedang v

mengangkut padi ke gilingan, age lrionga- -minsa bogaso betu jangan lupa di

Referensi

Dokumen terkait

Dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (2003) telah dijelaskan bahwa huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, nama Tuhan, dan termasuk kata ganti untuk

Jika terdapat kata asing atau istilah yang tidak boleh diterjemahkan dapat ditulis dengan menggunakan huruf miring atau italic... (contoh penggunaan gambar dalam

Dinamakan badal karena huruf mad merupakan pengganti dari huruf hamzah, dimana asal dari mad badal pada umumnya adalah karena bertemunya 2 hamzah dalam 1 kata, yang pertama