• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari kegiatan penelitian tentang hasil belajar siswa melalui metode The Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari kegiatan penelitian tentang hasil belajar siswa melalui metode The Learning"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

43 A. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial.

1. Hasil Analisis Deskriptif

Hasil dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian tentang hasil belajar siswa melalui metode The Learning Cell yang meliputi ketuntasan hasil belajar siswa, peningkatan hasil belajar siswa,

serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran, hasil observasi aktivitas siswa dan angket respon siswa setelah diterapkan metode The Learning Cell yang dilaksanakan selama lima kali pertemuan, dimana pertemuan pertama diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan diberikan posttest setelah

perlakuan pada pertemuan terakhir. Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Deskripsi Hasil Belajar Matematika

1) Deskripsi Tes Kemampuan Awal Siswa Penerapan Model The Learning Cell atau Pretest

Data pretest atau tes kemampuan awal siswa sebelum diterapkan metode The Learning Cell pada siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3

Makassar disajikan secara lengkap pada lampiran E. selanjutnya, analisis deskriptif terhadap nilai pretest yang diberikan pada siswa yang diajar dapat dilihat pada tabel berikut:

(2)

Tabel 4.1 Statistik Skor Tes Kemampuan Awal Siswa Sebelum Diterapkan Metode The Learning Cell (Pretest)

Statistik Nilai

Skor ideal 100

Skor tertinggi 65

Skor terendah 20

Rentang skor 45

Rata-rata skor 43,53

Standar Deviasi 12,38

Pada tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata tes kemampuan awal siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar sebelum proses pembelajaran dengan menggunakan metode The Learning Cell adalah 43,53 dari skor ideal 100 yang mungkin dicapai siswa dengan standar deviasi 12,38. Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah 20 sampai dengan skor tertinggi 65 dengan rentang skor 45. Jika hasil belajar di kelompokkan ke dalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Mateatika Siswa Sebelum Diterapkan Metode The Learning Cell (Pretest)

No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 0-54 Sangat Rendah 14 82,35

2. 55-74 Rendah 3 17,65

3. 75-84 Sedang 0 0

4. 85-94 Tinggi 0 0

5. 95-100 Sangat Tinggi 0 0

Jumlah 17 100

Pada tabel 4.2 diatas ditunjukkan bahwa dari 17 siswa kelas X Keperawatan, 14 siswa (82,35%) yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah, siswa yang memperoleh skor pada kategori rendah ada 3 orang (17,65%) dan tidak ada siswa (0%) yang memperoleh skor sedang, tinggi dan sangat

(3)

tinggi. Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 43,53 dikonversikan kedalam 5 kategori diatas, maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas X keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar sebelum diajar menggunakan metode The Learning Cell umumnya berada pada kategori “sangat rendah”.

Selanjutnya data pretest atau hasil belajar matematika siswa sebelum diterapkan metode The Learning Cell yang di kategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Diterapkan metode The Learning Cell (Pretest)

Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

0 ≤ x ˂ 74 Tidak Tuntas 17 100

75 ≤ x ≤ 100 Tuntas 0 0

Jumlah 17 100

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai paling sedikit 75 berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 17 atau 100%

dari jumlah siswa, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan individu dari jumlah siswa tidak ada atau 0%. Dari deskripsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar sebelum diterapkan metode The Learning Cell belum memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 85% dan tergolong sangat rendah

(4)

2) Deskripsi Hasil Belajar Siswa setelah Penerapan Metode The Learning Cell atau Postest

Data hasil belajar matematika siswa setelah penerapan metode The learning Cell pada siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3

Makassar disajikan secara lengkap pada lampiran E, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diterapkan Metode The Learning Cell (Postest)

Statistik Nilai

Skor ideal 100

Skor tertinggi 97

Skor terendah 55

Rentang skor 42

Rata-rata skor 80,76

Standar Deviasi 10,93

Pada tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode The Learning Cell adalah 80,76 dari skor ideal 100 yang mungkin dicapai siswa, dengan standar deviasi 10,93 yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah 55 sampai dengan skor tertinggi 97 dengan rentang skor 42. Jika hasil belajar matematika siswa di kelompokkan ke dalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan presentase sebagai berikut:

(5)

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diterapkan metode The Learning Cell (Postest)

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 0-54 Sangat Rendah 0 0

2. 55-74 Rendah 2 11,76

3. 75-84 Sedang 8 47,06

4. 85-94 Tinggi 4 23,53

5. 95-100 Sangat Tinggi 3 17,65

Jumlah 17 100

Pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa dari 17 siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar , tidak ada siswa yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah, 2 siswa (11,76%) yang memperoleh skor pada kategori rendah, siswa yang memperoleh skor pada kategori sedang ada 8 siswa (47,06%), siswa yang memperoleh skor pada kategori tinggi ada 4 siswa (23,53%) dan siswa yang memperoleh skor pada kategori sangat tinggi ada 3 siswa (17,65%).

Dengan demikian skor rata-rata hasil belajar siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah diterapkan metode The Learning Cell adalah 80,76 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah diterapkan metode The Learning Cell pada umumnya berada pada kategori “sedang”.

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar matematika siswa setelah diterapkan metode The Learning Cell dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

(6)

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diterapkan Metode The Learning Cell (Postest)

Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

0 ≤ x ˂ 74 Tidak Tuntas 2 11,76

75 ≤ x ≤ 100 Tuntas 15 88,24

Jumlah 17 100

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai paling sedikit 75. Dari tabel 4.6 diatas terlihat bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 orang (11,76%), sedangkan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 15 (88,24%). Dari deskripsi di atas disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah diterapkan metode The Learning Cell. Sudah memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 85%.

3) Deskripsi Normalized Gain atau peningkatan hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diterapkan Metode The Learning Cell.

Data pretest dan postest siswa selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus normalized gain. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah diterapkan metode The Learning Cell pada pembelajaran matematika. Hasil pengelolaan data yang telah dilakukan (lampiran E) menunjukkan bahwa hasil normalized gain atau rata-rata ternormalisasi siswa setelah diajar dengan menggunakan metode The Learning Cell adalah 0,68

Untuk melihat persentase peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

(7)

Tabel 4.7 Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diterapkan Metode The Learning Cell

Nilai Gain Kategori Frekuensi Persentase

g 0,70 Tinggi 6 35,30%

0,30 g 0,70 Sedang 10 58,82%

g 0,30 Rendah 1 5,88%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan tabel 4.7diatas dapat dilihat bahwa ada 6 orang atau 35,30%

siswa yang nilai > 0,70 yang artinya peningkatan hasil belajarnya berada pada kategori tinggi dan 10 orang atau 58,82% siswa yang nilai gainnya berada pada interval 0,30 < g 0,70 yang artinya peningkatan hasil belajarnya berada pada kategori sedang. Dari tabel 4.7 juga dapat diketahui bahwa 1 atau 5,88% yang nilai gainnya 0,30 atau peningkatan hasil belajarnya berada pada kategori rendah. Jika rata-rata gain ternormalisasi siswa sebesar 0,68 dikonversi ke dalam 3 kategori di atas, maka rata-rata gain ternormalisasi siswa berada pada interval 0,30 < g 0,70. Itu artinya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah diterapkan metode The Learning Cell umumnya berada pada kategori sedang.

b. Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam penerapan metode The Learning Cell selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:

(8)

Tabel 4.8 Persentase Aktivitas Siswa yang Belajar Melalui Penerapan Metode The Learning Cell

No Komponen yang diamati Frekuensi pertemuan siswa pada pertemuan

ke-

Rata- rata

Persentase (%)

1 2 3

Akivitas Positif

1 Siswa yang mendengarkan/

memperhatikan penjelasan guru dan mencatat

seperlunya

13 14 15 14 82,35

2 Siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

16 14 13 14,33 84,29

3 Siswa yang aktif dalam kelompok belajarnya

13 14 15 14 82.36

4 Siswa yang mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan saat proses Tanya jawab berlangsung

11 12 15 12.67 74.51

5 Siswa yang memberikan tanggapan/pendapat lain dan memberikan bantuan kepada teman kelompoknya saat proses pembelajaran

12 15 14 13,67 80.39

6 Siswa yang memperlihatkan kesungguhan dalam

mengerjakan tugas

13 14 15 14 82,35

7 Siswa yang aktif menjawab / menyelesaikan LKS secara berkelompok

12 15 15 14 82,35

8 Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar sampai akhir pembelajaran.

15 17 17 16.33 96,09

Jumlah 580,40

Rata-rata Persentase 83,09

Aktivitas Negatif

9 Sswa melakukan kegiatan di luar kegiatan pembelajaran seperti bermain,

mengganggu teman dan lain- lain

4 5 2 3,67 2,16

Jumlah 2,16

Rata-rata Persentase 2,16

(9)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa selama 3 kali pertemuan menunjukkan bahwa:

1) Rata-rata persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru dan mencatat seperlunya 82,35%

2) Rata-rata persentase siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami 84,29

3) Siswa yang aktif dalam kelompok belajarnya 82,36%

4) Rata-rata persentase siswa yang mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan saat proses tanya jawab berlangsung 74,51 5) Rata-rata persentase siswa yang memberikan tanggapan/pendapat lain

dan memberikan bantuan kepada teman kelompoknya saat proses pembelajaran 80,39%

6) Rata-rata persentase siswa yang memperlihatkan kesungguhan dalam mengerjakan tugas 82,35%

7) Rata-rata persentase siswa yang aktif menjawab/menyelesaikan LKS secara berkelompok 82,35%

8) Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar sampai akhir pembelajaran 96,09%

9) Rata-rata persentase siswa melakukan kegiatan di luar dari kegiatan pembelajaran seperti bermain, mengganggu teman dan lain-lain 2,16%

Dari deskripsi di atas persentase aktivitas positif siswa melalui penerapan Metode The Learning Cell adalah 83,09% dan persentase aktivitas pasif siswa adalah 2,16%. Sehingga aktivitas melalui penerapan metode The Learning Cell

(10)

dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria aktivitas siswa secara klasikal yaitu ≥ 80% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

c. Deskripsi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui metode The Learning Cell diperoleh melalui pemberian angket respon siswa yang selanjutnya dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis respon siswa selanjutnya disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.9 Persentase Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Melalui Metode The Learning Cell

No Aspek yang direspon Frekuensi Persentase Ya Tidak Ya Tidak 1. Apakah anda senang dengan pelajaran

matematika?

16 1 94,11 5,88 2. Apakah anda menyukai pelajaran

matematika dengan menggunakan metode The Learning Cell?

15 2 88,24 11,76

3. Apakah anda menyukai cara mengajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode The Learning Cell?

16 1 94,11 5,88

4. Apakah anda termotivasi untuk belajar matematika, setelah diterapkan metode The Learning Cell ?

16 1 94,11 5,88

5. Apakah dengan metode The Learning Cell dapat membantu dan mempermudah anda memahami materi pelajaran

matematika?

14 3 82,35 17,64

6. Apakah dengan metode The Learning Cell dalam pembelajaran membuat anda menjadi siswa yang aktif?

15 2 88,24 11,76

7. Apakah anda senang berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan metode The Learning Cell ?

16 1 94,11 5,88

8. Apakah rasa percaya diri Anda meningkat 15 2 88,24 11,76

(11)

dalam mengeluarkan

ide/pendapat/pertanyaan pada kegiatan pembelajaran dengan metode The Learning Cell ?

9. Apakah anda merasakan ada kemajuan setelah diterapkan metode The Learning Cell?

15 2 88,24 11,76

10. Apakah anda lebih muda mengingat materi yang diajarkan dalam

pembelajaran matematika melalui metode The Learning Cell?

16 1 94,11 5,88

Rata-rata 90,59 9,41

Hasil angket siswa selama mengikuti pembelajaran matematika dengan metode The Learning Cell menunjukkan bahwa:

1) Persentase respon siswa merasa senang belajar matematika sebesar 94,11% dan siswa tidak senang belajar matematika melalui metode The Learning Cell 5,88%

2) Persentase respon siswa menyukai pembelajaran matematika dengan menggunakan metode The Learning Cell sebesar 88,24% dan siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika dengan menggunakan metode The Learning Cell sebesar 11,76%

3) Persentase respon siswa menyukai cara mengajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran dengan metode The Learning Cell sebesar 94,11% dan siswa yang tidak menyukai cara mengajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran dengan metode The Learning Cell sebesar 5,88%

4) Persentase respon siswa termotivasi untuk belajar matematika, setelah diterapkan metode The Learning Cell 94,11% dan siswa yang tidak

(12)

termotivasi untuk belajar matematika, setelah diterapkan metode The Learning Cell 5,88%

5) Persentase respon siswa dengan metode The Learning Cell dapat membantu dan mempermudah siswa memahami materi matematika 82,35% dan siswa dengan metode The Learning Cell tidak dapat membantu dan mempermudah siswa memahami materi matematika 17,64%

6) Persentase respon siswa dengan metode The Learning Cell dalam pembelajaran matematika membuat siswa menjadi siswa yang aktif sebesar 88,24% dan siswa dengan metode The Learning Cell dalam pembelajaran tidak membuat siswa menjadi siswa yang aktif sebesar 11,76%

7) Persentase respon siswa senang berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan metode The Learning Cell sebesar 94,11% dan siswa tidak senang berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan metode The Learning Cell sebesar 5,88%

8) Persentase respon siswa merasa percaya diri mengemukakan ide/

pendapat/pertanyaan pada saat penerapan metode The Learning Cell sebesar 11,76%

9) Persentase respon siswa merasakan kemajuan setelah diterapkan metode The Learning Cell sebesar 88,24% dan siswa tidak merasakan ada kemajuan setelah diterapkan metode The Learning Cell sebesar 11,76%

(13)

10) Persentase respon siswa lebih mudah mengingat materi yang diajarkan dalam pebelajaran matematika melalui metode The Learning Cell sebesar 94,11% dan siswa sukar mengingat materi yang diajarkan dalam pembelajaran matematika melalui The Learning Cell sebesar 5,88%

Dari deskripsi di atas dapat dilihat bahwa secara umum rata-rata siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar memberi respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran metode The Learning Cell, dimana rata-rata persentase respon siswa adalah 90,59%. Dengan demikian respon siswa yang diajar dengan metode ini dapat dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria respon siswa yakni ≥ 85% memberikan respon positif

d. Deskripsi Keterlaksanaan Pembelajaran

Data tentang keterlaksanaan pembelajaran diambil dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama tiga kali pertemuandan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.10 Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Metode The Learning Cell

Aspek Yang Diamati Pertemuan ke- Rata- rata

Kategori

1 2 3

Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam

4 4 4 4 Sangat

baik 2. Guru mengajak peserta didik

berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing

4 4 4 4 Sangat

baik 3. Guru mengecek kehadiran peserta

didik

4 4 4 4 Sangat

baik 4. Guru menyampaikan tujuan 4 4 4 4 Sangat

(14)

pembelajaran yang akan dicapai baik 5. Guru memotivasi siswa untuk

belajar

3 4 4 3,67 Sangat

baik Kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa secara berpasang-pasangan yang telah ditentukan sebelumnya

4 4 4 4 Sangat

baik 2. Guru menjelaskan materi secara

singkat

4 4 4 4 Sangat

baik 2. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

3 4 4 3,67 Sangat

baik 3. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa Tutor untuk memberikan penjelasan.

3 3 4 3,33 Sangat

baik 4. Guru memantau, mengawasi, dan

memberikan bimbingan selama proses Tanya jawab berlangsung.

4 4 4 4 Sangat

baik 5. Guru memberikan arahan dan

penjelasan jika ada hal-hal yang tidak dipahami.

4 4 4 4 Sangat

baik 6. Guru memberikan kesimpulan dari

materi tersebut.

4 4 4 4 Sangat

baik 7. Guru membagikan LKS kepada

siswa

4 4 4 4 Sangat

baik

8. Siswa mengerjakan soal 3 3 3 3 Baik

9. Guru dan siswa bersama-sama membahas jawaban LKS tersebut.

3 3 4 3,33 Sangat

baik Kegiatan Akhir

1. Guru menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban- jawaban dari penjelasan siswa

4 4 4 4 Sangat

baik 2. Guru mengingatkan siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

3 4 4 3,67 Sangat

baik 3. Guru memberikan PR yang

dikerjakan secara individu

4 4 4 4 Sangat

baik 4. Guru mengakhiri pembelajaran

dengan mengucapkan salam

4 4 4 4 Sangat

baik

(15)

Berdasarkan tabel 4.10 rata-rata keterlaksanaan pembelajaran dikelas dengan menggunakan metode The Learning Cell memperoleh nilai 3,77. Dalam kriteria keterlaksanaan pembelajaran yang telah dipaparkan bab III, penilaian tersebut berada pada interval 3,0-4,0 yang di kategorikan sangat aktif sehingga dapat dikatakan efektif.

2. Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial bagian ini digunakan untuk pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab II. Sebelum dilakukan uji hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat. Berdasarkan hasil perhitungan komputer dengan bantuan program SPSS versi 20 diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah skor rata-rata hasil belajar siswa (pretest-postest) berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah

Jika Pvalue ≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal Jika Pvalue < α = 0,05 maka distribusinya tidak normal

Dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov, hasil analisis skor rata-rata untuk pretest menunjukkan nilai Pvalue ≥ α yaitu 0,200 > 0,05 dan skor rata-rata untuk posttest menunjukkan nilai Pvalue ≥ α yaitu 0,109 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa skor pretest dan posttest temasuk kategori normal. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran E.

(16)

b. Pengujian Hipotesis

1. Ketuntasan Individu (Uji t-test)

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji satu pihak yaitu pihak kanan.

Hipotesisnya “Hasil belajar matematika siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar mencapai KKM yaitu 75 setelah mengikuti pembelajaran matematika melalui metode The Learning Cell.

Dari uji hipotesis menggunakan uji t ≤ t (1-α) dimana t (1-α) diperoleh thitung = 2,213 sedangkan ttabel =1,74. Oleh karena thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah diterapkan metode The Learning Cell lebih dari 74,9 (Lampiran E).

2. Ketuntasan Klasikal (Uji Proporsi Satu Pihak)

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji proporsi satu pihak yaitu pihak kanan untuk melihat ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Hipotesisnya

“Tercapainya ketuntasan belajar matematika siwa secara klasikalnya digunakan minimal 85% dari jumlah siswa yang tuntas”.

Untuk uji proporsi satu pihak (pihak kanan) dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh nilai Z(0,5)Z(0,5 0,05) 1, 406 . Karena Zhitung = 0,36 ≤ Z0,45 = 1,406 maka H1 diterima dan H0 ditolak sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ketuntasan belajar matematika secara klasikal dalam statistik mencapai 85% dari jumlah keseluruhan yang mengikuti tes, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran E.

(17)

3. Rata-rata ternormalisasi

Rata-rata ternormalisasi siswa setelah diajar melalui metode The Learning Cell dihitung degan menggunakan uji-t one sampel test yang dirumuskan dengan

hipotesis sebagai berikut:

H0: 0,29 melawan H1 : 0,29 Keterangan:

g = Parameter rata-rata gain ternormalisasi

berdasarkan hasil analisis (Lampiran E) tampak bahwa nilai p(sig-2-tailed) adalah 0,000 < 0,05 menunjukkan rata-rata yang ternormalisasi pada siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar lebih dari 0,29. Pada lampiran E menunjukkan bahwa indeks gain yaitu 0,66. Hal ini berarti indeks gain berada pada interval 0,3 ≤ g ≤ 0,7, yang berarti bahwa H0 ditolak dan H1

diterima yakni gain ternormalisasi hasil belajar siswa berada pada kategori sedang atau tinggi (metode The Learning Cell setidaknya dalam kategori sedang)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka pada bagian ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi pembahasan hasil analisis deskriptif serta pembahasan hasil analisis inferensial.

1. Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum pembelajaran matematika melalui metode The

(18)

Learning Cell termasuk dalam kategori sangat rendah dengan nilai rata-rata

43,53 dan standar deviasi 12,38. Hal ini juga menunjukkan bahwa dari 17 siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar yang mengikuti pretest, tidak ada siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh pihak sekolah.

Adapun hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika melalui metode The Learning Cell berada pada kategori sedang degan skor rata-rata 80,76 dan 15 dari 17 siswa (88,24%) sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan standar deviasi 10,93. Dengan membandingkan persentase tersebut, berarti pembelajaran melalui metode The Learning Cell efektif digunakan dalam pembelajaran matematika.

Hasil pengolaan data yang telah dilakukan (Lampiran D) menunjukkan bahwa hasil normalized gain atau rata-rata ternormalisasi siswa setelah diterapkan pembelajaran melalui metode The Learning Cell adalah 0,68. Itu artinya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah diterapkan pembelajaran melalu i metode The Learning Cell berada pada kategori sedang karena nilai gainnya berada pada interval 0,30 ≥ g > 0,70. Jika melihat analisis hasil belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah pembelajaran matematika melalui metode The Learning Cell sudah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Hal ini dikarenakan pembelajaran matematika melalui metode The Learning Cell menekankan keterlibatan siswa untuk aktif berinteraksi sehingga mereka

(19)

dapat mengkontruksikan pengetahuannya sendiri., dan dengan sendirinya dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa secara klasikal,

Selain hasil belajar matematika yang akan diselidiki dengan menerapkan metode The Learning Cell dalam pembelajaran matematika, terdapat aspek lain yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini yaitu aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, keterlaksanaan pembelajaran, serta respon siswa.

Aktivitas siswa yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dari aspek yang diamati secara keseluruhan di kategorikan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 80% siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan dalam penelitian ini 83,09% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan keterlaksanaan pembelajaran matematika melalui metode The Learning Cell secara umum juga di kategorikan efektif. Hal ini dapat dilihat dari hampir seluruh aspek yang diamati terlaksana dalam proses pembelajaran dengan rata-rata 3,77%. Yang artinya keterlaksanaan pembelajaran secara umum berada pada kategori yang sangat baik.

Adapun hasil analisis data respon siswa didapatkan setelah melakukan penelitian ini menunjukkan adanya respon yang positif. Secara umum rata- rata keseluruhan persentase respon siswa sebesar 90,59%. Hal ini tergolong respon positif sebagaimana standar yang telah ditentukan yaitu ≥ 85%.

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa tuntas secara klasikal dan terjadi

(20)

peningkatan hasil belajar siswa, aktivitas siswa yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan, respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika melalui metode The Learning Cell positif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan metode The Learning Cell dalam pembelajaran matematika efektif diterapkan pada siswa

kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar.

2. Pembahasan Hasil Analisis Inferensial

Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa data pretest dan posttest telah memenuhi uji normalitas yang merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Data pretest dan posttest telah berdistribusi normal karena nilai p > α

= 0,05 (Lampiran E).

Hasil analisis inferensial tentang ketuntasan individu menunjukkan bahwa rata-rata skor metode The Learning Cell dengaan menggunakan uji t-test (pihak kanan) menunjukan thitung = 2,213 sedangkan ttabel = 1,74. Oleh karena thitung > ttabel

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar setelah diterapkan metode The Learning Cell mencapai lebih dari 74,9.

Untuk ketuntasan secara klasikal setelah penerapan metode The Learning Cell dengan menggunakan Uji z (Uji Proporsi Pihak Kanan) menunjukkan Zhitung = 0,36 ≤ Z0,45 = 1,406 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar matematika siswa secara klasikal dalam statistik mencapai 85% dari jumlah keseluruhan yang mengikuti tes.

(21)

Karena data berdistribusi normal maka memenuhi kriteria digunakannya uji-t untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t one sample test dengan sebelummnya melakukan normalized gain pada data pretest dan posttest. Pengujian normalized gain bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan

Pada lampiran E diperoleh nilai P = 0,000 < 0,005 = α, sehingga H1

diterima yang berarti bahwa terjadi peningkatan hasil belajar matematika setelah diterapkan metode The Learning Cell pada pembelajaran matematika pada siswa elas X keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar dimana nilain gainnya lebih dari 0,29.

Dari hasil deskriptif dan inferensial yang diperoleh ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian teori. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “metode The Learning Cell efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar”. Pencapaian keefektifan metode The Learning Cell dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Pencapaian Keefektifan Metode The Learning Cell

No Kriteria Keefektifan Kesimpulan

1 Hasil Belajar Siswa Tuntas dan Terjadi Peningkatan

2 Aktivitas Siswa Aktif

3 Respon Siswa Positif

Gambar

Tabel  4.8  Persentase  Aktivitas  Siswa  yang  Belajar  Melalui  Penerapan  Metode The Learning Cell
Tabel  4.9  Persentase  Respon  Siswa  Terhadap  Pembelajaran  Matematika  Melalui Metode The Learning Cell
Tabel 4.10 Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Metode  The  Learning Cell

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian hasil penelitian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa; 1) Musthafâ Luthfî Al-Manfalûthî dengan kematangan intelektual dan karakteristik kepengarangannya

Non Aplicable PT Sateri Viscose International belum melakukan kegiatan penerimaan bahan baku, kegiatan produksi termasuk penjualan (lokal maupun ekspor)1. Bill of

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel MV, ROA, EPS dan BAS terhadap holding period saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya pemberdayaan masyarakat melalui forum kesehatan desa dalam pencapaian cakupan jamban di Desa Jatipurus Kecamatan Poncowarno

Transformasi diterapkan pada bangunan pusat informasi Majapahit karena sifatnya yang seakan menjadi gerbang bagi pengunjung dan wisatawan sebelum menuju ke museum

Untuk mengendalikan pertambahan volume sampah beserta implikasinya terhadap lingkungan, Incenerator menjadi salah satu metode yang dapat dipilih diantara metode gasifikasi yang

Adanya bentuk kolaborasi yang terjadi antara Pemerintah Kota Serang dan Ormas Islam belum berjalan dengan baik karena ada beberapa kendala dalam kolaborasi ini

Perancangan Stadion Sepak Bola dengan tema Ergonomi juga pada akhirnya telah memenuhi kriteria Ergonomi itu sendri yaitu Efektif yang berarti bahwa tujuan