• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi S1 Ekonomi Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi S1 Ekonomi Islam"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI USAHA TALEMPONG MELALUI PENGUATAN MANAJEMEN SDM DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI

(Studi Kasus: Pengrajin Talempong “IML” Nagari Sungai Pua Kabupaten Agam )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi S1 Ekonomi Islam

ACC Sidang Munaqasah, 17 Desember 2020

Oleh:

MARISSA FITRI 3216.253

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2019 M/ 1441 H

(2)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Strategi Usaha Talempong Melalui Penguatan Manajemen SDM Dalam Rangka Peningkatan Produksi (Studi Kasus:

Pengrajin Talempong “IML” Nagari Sungai Pua Kabupaten Agam)”.Skripsi ini ditulis oleh Marissa Fitri, Nim 3216.253. Program Study Strata-1 Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Bukittinggi. Maksud dari judul ini secara keseluruhannya adalah menganalisa strategi pengrajin talempong melalui manajemen sdm untuk meningkatkan produksi.

Latar belakang pemilihan judul ini adalah dengan melihat fenomena yang ada, proses pembuatan talempong yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama, tenaga kerja yang tidak banyak, bahan baku yang sulit diperoleh.

Oleh karena itu perlu rasanya diadakan penelitian mengenai strategi pengrajin melalui manajemen sdm. Dengan adanya manajemen sdm yang baik diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi lapangan (field research) yang bersifat deskriptif, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan objek yang diteliti, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan observasi langsung, dan wawancara. Data yang penulis peroleh dianalisa dengan menggunakan analisis SWOT.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, strategi yang digunakan adalah strategi SO (Strenght of opportunities. Demikian dengan kesimpulan: 1.Tetap menjaga koordinasi yang baik antara pemilik usaha talempong dengan anggota pengrajin 2. Tetap memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM. 3. Memperluas rekanan kerja dan link untuk meninngkatkan pemasaran dengan menggunakan teknologi dan informasi. 4. Meningkatkan kualitas SDM untuk meningkatkan kualitas produk. 5. Mempertahankan anggota pengrajin yang berkualitas agar produk tetap berkualitas. 6. Mempertegas dan memperketat peraturan yang meliputi jam kerja, tanggung jawab anggota, penyelesaian kerja dan ketepatan penyelesaian kerja.

Kata Kunci : Strategi,Manajemen SDM, Produksi

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya tanpa batas kepada penulis, Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan melalui pribadinya yang luhur dan agung, serta meninggalkan dua pedoman hidup menuju jalan yang diridhai oleh Allah SWT yaitu Al-Quran dan Hadits. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Strategi Usaha Talempong Melalui Penguatan Manajemen SDM Dalam Rangka Peningkatan Produksi”

Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Keberhasilan penyusunan skripsi ini juga atas bantuan dari berbagai pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung. Terutama dan teristimewa dipersembahkan kepada kedua orang tua saya. Kepada ayahanda Suardi dan ibunda Nelisma tercinta, kakak2 tersayang serta keluarga besar yang turut memberikan dukungan beserta doa. Sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Selanjutnya atas bantuan,arahan, dan motivasi yang telah diberikan, penulis juga mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada:

1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M. Hum, Rektor Institut Agama Islam Negeri

(4)

(IAIN) Bukittinggi beserta jajaran.

2. Bapak Dr. Iiz Izmudin, MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam beserta jajaran.

3. Ibu Rini Elvira, SE, M.Si Ketua Jurusan Ekonomi Islam beserta jajaran atas izin dan kesempatan, bimbingan dan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Jon Kenedi, SE, MM Dosen Penasehat Akademik yang selalu menasehati dan memberikan banyak motivasinya demi kelancaran proses belajar penulis.

5. Ibu Era Sonita, SE, M.Si selaku pembimbing yang dengan sabar telah berkenan meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan masukan hingga akhir penulisan ini.

6. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

7. Bapak/Ibu pegawai perpustakaan yang telah melayani dan menyediakan fasilitas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabatku seperjuangan sekaligus saudaraku miftahul khairani yang selalu memberikan support dan menemani hingga selesainya skripsi ini 9. Kepada organisasi ku tercinta KSEI AL-IRSYAD IAIN Bukittinggi

beserta teman2 yang ada disana menjadi wadah bagiku untuk berproses hingga mendapat pengalaman yang berharga.

10. Kepada sahabat perjuangan sejurusan ekonomi islam (EI.G) angkatan 2016 terkhusus sahabat dikelas ku Rahma Doni, Cyntia Wulandari, Meri

(5)

Susanti, Sri Hardiyani F, dan Ida Gusni terimakasih telah menjadi teman terbaikku selama perkuliahan ini.

11. Kepada teman seperjuangan KKN yang munkin tak dapat disebutkan namanya satu persatu, terima kasih untuk kebersamaan dan kekeluargaan yang kita jalani selama 45 hari, banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang saya peroleh bersama kalian disana.

Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya, dan penulis mengharapkan semoga skripsi ini memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua dalam rangka menambah wawasan pengetahuan dan pemikiran kita.

Atas bantuan yang telah diberikan, penulis ucapkan terimakasih.

Semoga mendapatkan ridho dan balasan dari Allah S.W.T dan semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat. Aamiin

Bukittinggi, Januari 2021 Penulis

Marissa Fitri 3216253

(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sumatera Barat merupakan sebuah provinsi yang terletak dibagian barat Indonesia yang mempunyai potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Daerah yang dilalui garis khatulistiwa ini mempunyai SDA dari berbagai macam bidang diantaranya pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, pariwisata, industri-industri kecil dan menengah. Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan, industri di Indonesia digolongkan berdasarkan hubungan arus produknya yakni menjadi industri hulu yang terdiri atas industri kimia dasar, industri mesin, logam dan elektronika, sedangkan industri hilir terdiri atas aneka industri dan industri kecil.1 Firman Allah dalam QS. Al-A’raf ayat 10 yang berbunyi:

⬧⬧◆

→⧫





◆➔◆

⬧



➔⧫

⬧



⧫⬧



“Artinya: Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.”

Berdasarkan firman Allah Dijelaskan mengenai fakta bahwa terdapat kekayaan alam yang melimpah ruah yang dapat digunakan oleh manusia

1 Dumairy, Perekonomian Indonesia,(Jakarta : Penerbit Erlangga, 1999),hal.232.

(7)

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia harus bersyukur dengan nikmat yang telah tuhan berikan.

Daerah di Sumatera Barat memiliki keunikan hasil pertanian dan non pertanian yang beragam. Dari seluruh daerah tersebut, salah satu daerah yang memiliki ciri khusus dalam hasil non pertanian yaitu Nagari Sungai Puar.

Nagari Sungai Puar merupakan sebuah nagari yang terletak di Kabupaten Agam Sumatera Barat, yang perekonomiannya didominasi oleh pertanian, perdagangan dan usaha-usaha industri yang berskala kecil. Industri yang berkembang di Nagari Sungai Pua pada umumnya adalah industri rumah tangga, konveksi, pandai besi, kuningan, dan kerajinan perak.

Salah satu usaha kerajinan kuningan yang sampai saat ini masih eksis walaupun usaha tersebut tidak begitu terkenal oleh masyarakat pada umumnya adalah alat kesenian berupa talempong. Keunikan dari industri kerajinan talempong ini adalah kerajinan ini merupakan kerajinan industri yang dikelola secara turun temurun serta alat ini sering digunakan dalam acara kesenian tradisional minangkabau, bahkan alat musik talempong ini digunakan sebagai musik pengiring dalam tari pasambahan. selain itu pemerintah juga menyediakan dana untuk pembelian alat musik ini, agar dapat digunakan sekolah untuk pelajaran kesenian para siswa. Hal ini dapat menjadi peluang bagi pengrajin talempong untuk mengembangkan usahanya.

Karena hanya di Nagari Sungai Pua satu-satunya tempat memproduksi talempong2.

2 Hasil wawancara dengan Alko pengrajin talempong di sungai pua, sabtu12 september 2020.

(8)

Dilihat dari perkembangan masing-masing industri yang ada, maka melalui kontribusi yang diberikan Nagari Sungai Pua cukup mendukung untuk pengembangan industri tersebut. Dalam pengembangannya, pemerintah bekerja sama dengan lembaga keuangan yang ada dinagari seperti Bank BPR maupun Kelompok Simpan Pinjam Perempuan dengan membantu permodalan kepada pelaku-pelaku ekonomi yang ada di Nagari Sungai Pua.

Berikut data jumlah penduduk Nagari Sungai Pua berdasarkan pekerjaan:

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Sungai Pua Berdasarkan Pekerjaan

NO PEKERJAAN JUMLAH

1 Tidak Bekerja 3.234

2 Pelajar/Mahasiswa 3.200

3 Konveksi 2.880

4 Pandai Besi 178

5 Buruh 331

6 Jasa 69

7 Industri/ Pengrajin 51

8 Karyawan Swasta 138

9 Pedagang 712

10 PNS 145

11 Pensiunan 25

12 Petani 936

13 Sopir 100

14 Wiraswasta 2.079

Jumlah 14.078

Sumber : Laporan Petanggungjawaban Nagari Tahun 2019

Pada table diatas dapat dilihat bahwa penduduk nagari Sungai Pua mayoritas bekerja dibidang pedagang, konveksi dan juga dibidang pertanian baik sebagai petani ataupun buruh tani. Banyaknya penduduk Nagari Sungai Pua yang bekerja dibidang konveksi karena banyaknya permintaan pasar dibidang konveksi baik itu pakaian anak-anak, baju seragam, jilbab dan

(9)

lainnya. Sedangkan untuk industri/ atau pengrajin hanya sebanyak 51 orang dari 14.078 masyarakat sungai pua. Jika di persentasikan penduduk Sungai pua yang bekerja dibidang industri/pengrajin yaitu 0,36 % dari banyaknya penduduk yang ada di Nagari Sungai Pua. Bisa dikatakan bahwa tidak begitu banyak masyarakat yang berminat dalam usaha industri/kerajinan karena tidak memiliki keahlian dibidangnya. Padahal masyarakat yang tidak bekerja berada pada urutan posisi yang pertama dalam hitungan jumlah penduduk yang bekerja.

Banyaknya masyarakat yang tidak bekerja disebabkan karena kurangnya motivasi. Bila motivasi seseorang yang rendah akan sering menampilkan rasa tidak nyaman dan tidak senang terhadap pekerjaan.

Sehingga keinginan untuk memperoleh pekerjaan apapun tidak ada. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor dalam perubahan ekonomi, yaitu bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta daya saing tinggi didalam persaingan yang selama ini sangat kita anggap remeh. Sumber daya manusia merupakan faktor sangat penting dalam suatu aktivitas kehidupan. Sebab berhasil tidaknya suatu organisasi atau perusahaan tergantung pada sumber daya manusianya3.

Berdasarkan wawancara saya dengan pengrajin talempong IML yang ada di Sungai Pua, memang tidak begitu banyak masyarakat yang berminat dalam usaha kerajinan ini, karena industri ini merupakan usaha turun temurun yang pengerjaaanya memang tidak mudah. Selain itu tidak banyak anak muda

3 Dini Yunila Tanjung, “Analisis Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan kualitas kinerja karyawan”(Skripsi sarjana pada program studi Asuransi Syariah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)

(10)

pada zaman sekarang yang berminat bekerja sebagai pengrajin kuningan.

Karena butuh waktu yang lama untuk bisa menguasai teknik pembuatannya.

Selain itu kehati-hatian sangat dibutuhkan dalam proses pembuatannya.

Dalam perjalanannya, industri ini banyak mengalami pasang surut baik dalam jumlah produksi bahkan pengrajin yang mengusahakan usaha tersebut. Pada saat pengrajin memperoleh permintaan yang tinggi, mereka tidak mampu memenuhinya karena 1 orang hanya mampu memproduksi sebanyak 100 buah talempong dalam 1 bulan. Sedangkan permintan bisa mencapai seribu atau lebih4. Di satu tempat produksi hanya ada sebanyak 7-8 orang yang memproduksi. Selain itu, meskipun pemilik usaha talempong IML menambah anggota baru, hal itu tidak dapat membantunya karena harus mengajarkannya dulu dalam waktu yang lama, sedangkan permintaan talempong dibutuhkan dalam waktu yang cepat. Sehingga dalam hal imi kinerja anggota pengrajin yang tinggi sangat diperlukan untuk meningkatkan jumlah produksi.

Dalam hal imi, kinerja yang tinggi dapat dibentuk dengan adanya kesadaran setiap pemimpin perusahaan untuk memberikan arahan mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh setiap pegawai5.

Dengan adanya Usaha Talempong ini, dapat menambah penghasilan pengrajin karna harganya sesuai dengan proses pengerjaannya. Selain itu usaha ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi angka pengangguran di Sungai pua. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang rendah dapat

4 Hasil wawancara dengan Alko pengrajin talempong di sungai pua, sabtu12 september 2020.

5 Sondang P.Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta : Bumi Aksara, 2006),h.31.

(11)

memperoleh pekerjaan dengan mempelajari pembuatan talempong ini.

meskipun proses pembuatannya melalui banyak tahapan tetapi usaha ini bisa menambah penghasilan mereka. Namun dalam hal ini para pengrajin talempong mengalami beberapa kendala dalam proses produksi. tenaga kerja yang tidak banyak ditambah dengan ketersediaan bahan baku yang terbatas. 6

Berdasarkan uraian diatas, menjadi pertimbangan penulis untuk mengetahui bagaimana strategi untuk melanjutkan produksi talempong oleh pengrajin talempong agar usahanya dapat berkembang dan dapat menambah pendapatan bagi pengrajin kuningan yang ada dikenagarian Sungai Pua Kab.

Agam maka dengan itu penulis memilih judul skripsi sebagai berikut:

“STRATEGI USAHA TALEMPONG MELALUI PENGUATAN MANAJEMEN SDM DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI (Studi Kasus: Pengrajin Talempong “Iml” di Sungai Pua Kab. Agam)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang muncul sebagai berikut:

1. Masih terbatasnya jumlah tenaga kerja pembuatan talempong dalam memenuhi permintaan.

2. Adanya tingkat permintaan talempong yang relatif tidak stabil.

3. Salah satu sumber bahan baku yang diperoleh dari bahan bekas kuningan sulit untuk diperoleh.

6 Hasil wawancara dengan Alko pengrajin talempong di sungai pua, sabtu12 september 2020.

(12)

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah kepada masalah yang diteliti dengan adanya keterbatasan waktu dan tenaga, penelitian ini hanya menganalisa strategi usaha talempong yang dilakukan oleh pengrajin talempong melalui manajemen sdm agar dapat meningkatkan hasil produksi.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana strategi produksi yang dilakukan oleh pengrajin melalui manajemen sdm untuk menghadapi kesulitan dalam pembuatan talempong?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan batasan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi usaha talempong yang dilakukan oleh pengrajin talempong melalui manajemen sdm untuk meningkatkan produksi talempong.

F. Manfaat penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

(13)

a. Bagi penulis, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada fakultas ekonomi dan bisnis Islam IAIN Bukittinggi.

b. Bagi akademisi, memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan, serta memperluas kajian ekonomi islam terutama tentang masalah produksi.

2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi mengenai Strategi yang digunakan oleh para pengrajin talempong dalam menjalankan proses produksi dan distribusi talempong .

G. Penjelasan Judul

Agar dalam penulisan tidak terjadi kerancuan makna atau salah persepsi maka dipandang perlu dalam penulisan ini dicamtumkan definisi dari permasalahan yang diangkat:

Strategi : Cara yang dilakukan untuk membantu dan mempermudah dalam memecahkan masalah7.

Manajemen sdm :Merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi8

7 Efendi Arianto, Pengantar Manajemen Strategi Kontemporer, Strategi di Tengah Operasional, (Jakarta: Kencana, 2017),hal.63.

8 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Jakarta:

Cempaka Putih, 2013), hal.2.

(14)

Produksi : Kegiatan yang dilakukan manusia dalam menghasilkan suatu produk, baik barang atau jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen9.

Jadi, dapat disimpulkan maksud dari judul tersebut adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan manusia dalam menghasilkan suatu produk dalam upaya untuk menambah kuantitas produk.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini disajikan dalam tiga bagian yaitu BAB I PENDAHULUAN, bab ini berisi uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan judul, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI, bab ini berisi uraian ringkas mengenai manajemen sdm, produksi, strategi,keterkaitan manajemen sumber daya manusia dengan peningkatan produksi, dan kajian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN, bab ini berisi uraian mengenai ruang lingkup penelitian seperti; jenis penelitian lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional, instrumen penelitian, metode analisis data dan teknik analisis data.

9 Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2010),hal.148.

(15)

BAB IV HASIL PENELITIAN, bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian tentang strategi usaha talempong melalui penguatan manajemen sdm dalam rangka peningkatan produksi.

BAB V PENUTUP bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dan saran.

(16)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumber Daya Insani

1. Pengertian Manajemen Sumber daya Insani

Tenaga kerja atau sumber daya Insani adalah sebagai faktor produksi mempunyai arti yang besar. Karna semua kekayaan alam tidak berguna bila tidak dieksploitasi oleh manusia. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memperhatikan SDM sebagai salah satu faktor produksi. Alqur’an telah memberikan perhatian yang lebih terhadap manusia. Hal ini dapat dilihat dari petikan ayat dalam surat An-Najm ayat 39, yang berbunyi 10:

◆

▪





⧫

⧫



“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”

Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa setiap orang diberi ganjaran menurut apa yang telah mereka kerjakan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Negara maju maupun Negara berkembang sangat ditentukan oleh perkembangan Manajemen Sumber Daya Insani. Istilah Manajemen Sumber Daya Insani dapat diartikan mengelola sumber daya manusia. Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi baik organisasi public

10 Teguh Suripto,Manajemen SDM Dalam Perspektif Ekonomi Islam, JURNAL EKONOMI SYARIAH INDONESIA, Volume II, No.2 Desember 2012,hal.142

(17)

maupun swasta. Sumber daya manusia merupakan satu – satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, dan pengetahuan. Selain itu Manajemen Sumber Daya Manusia juga diartikan kemampuan manusia untuk mengelola sumber daya organisasi yang dimilikinya seperti bahan baku, uang, dan informasi, sehingga diperoleh kinerja yang baik.

Manajemen sumber daya manusia merupakan rangkaian beberapa perkataan yang mengandung satu kesatuan pengertian.

Rangkaian perkataan itu dapat dipisah menjadi dua kelompok kata yang terdiri atas kata “manajemen” dan “ sumber daya manusia”.

Untuk memahaminya, peneliti menguraikan berdasarkan dua kelompok perkataan tersebut11.

Menurut George R.Terry dalam bukunya Principles of Management, manajemen merupakan suatu proses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pada kegiatan- kegiatan sekelompok manusia yang dilengkapi dengan sumber daya/faktor produksi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien12. John R Schermerhon Jr. mengemukakan bahwa manajemen adalah proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang dimiliki, baik manusia maupun material untuk mencapai

11 Sukarna, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: Mandar Maju,2009),h.1

12 George R.Terry, Principles of Management (McGraw-Hill Book Hall, Inc.,2000),h.17.

(18)

tujuan13. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu14.

Manajemen merupakan suatu proses pencapaian sasaran melalui pihak lain, Stoner mendefinisikan bahwa istilah manajemen dibagi menjadi empat fungsi spesifik dari manajer, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan.

Dengan kata lain bahwa manajemen merupakan suatu proses membuat perencanaan, mengrganisasikan, memimpin, dan mengendalikan berbagai usaha dan semua sumber daya termasuk sumber daya manusia, untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi.

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu penanganan berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manager, dan tenaga kerja. Untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departement sumber daya manusia atau dalam bahasa Inggris disebut dengan HRD (Human Resource Departement). Menurut A.F Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau

13 John R. Schermerhon Jr.,Manajement (New York : John Wiley,2011),h.7.

14 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi) (Cet VII; Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005),h.1.

(19)

perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya15.

Berikut ini adalah beberapa pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:16

a. Menurut Melayu SP.Hasibuan, MSDM adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat17.

b. Tjutju Yunarsih dan Suwatno, MSDM merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi18.

c. Bair Barthos, Menerangkan bahwa tugas manajemen sumber daya manusia adalah mengembangkan manusia agar secara efektif dapat terintegrasikan kedalam berbagai organisasi yang diperlukan oleh suatu masyarakat. Manusia dalam hal ini harus dipandang sebagai kekayaan utama (aset) organisasi yang harus dikelola dengan baik dan memanfaatkan secara produktif.

15 Simamora Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,2004),h.170.

16 Basir Barthos, Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu Pendekatan Makro, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2012),h.2.

17 Malayu P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia , Dasar-dasar dan Kunci keberhasilan (Jakarta: PT. Gunung Agung, 2004),h.269.

18 Tjutju Yunarsih dan Suwatno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung : Alfabeta, 2008),h.2.

(20)

Organisasi memiliki berbagai macam sumber daya sebaagai input untuk diubah menjadi output berupa produk barang atau jasa. Sumber daya tersebut meliputi modal atau uang, teknologi untuk menunjang proses produksi, metode atau strategi yang digunakan untuk beroperasi, manusia, dan sebagainya. Diantara berbagai macam sumber daya tersebut, manusia atau sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting untuk merencanakan, mengelola dan mengendalikan sumber daya manusia dibutuhkan suatu alat manajerial yang disebut manajemen sumber daya manusia.Dari berbagai prespektif tersebut, prespektif ekonomi memberikan pengertian yang lebih luas bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan Sumber Daya Manusia untuk mencapai tujuan – tujuan individu maupun organisasi19

2. Pengertian Sumber Daya Manusia

Berikut ini terdapat beberapa pengertian dari sumber daya manusia, diantaranya sebagai berikut:20

a. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).

b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

19 Teguh Suripto,Manajemen SDM Dalam Perspektif Ekonomi Islam, JURNAL EKONOMI SYARIAH INDONESIA, Volume II, No.2 Desember 2012,hal.142.

20 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2008),h.40.

(21)

c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.

Sumber daya manusia merupakan keseluruhan penentuan dan pelaksanaan beberapa aktivitas, policy, dan program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan cara yang etis dan sosial dapat dipertanggung jawabkan. Aktivitas berarti melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, analisis jabatan, rekrutmen, seleksi, orientasi, memotivasi, dan lain-lain. menentukan berbagai policy sebagai arah tindakan seperti lebih mengutamakan sumber dari dalam untuk mengisi jabatan yang kosong, memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mengisi jabatan dan lain-lain. program seperti melakukan program-program latihan dalam aspek metode yang dilakukan, orang yang terlibat dan lain-lain. Secara etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan artinya semua aktivitas dilakukan dengan tidak bertentangan dengan norma-norma dalam masyarakat yang berlaku21. 3. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Terdapat beberapa macam fungsi utama manajemen sumber daya manusia, diantaranya sebagai berikut:

21 Sondang P.. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: PT Bumi Aksara,2004),h.182.

(22)

a. Perencanaan untuk kebutuhan SDM

Fungsi perencanaan kebutuhan manusia meliputi dua kegiatan utama yaitu sebagai berikut:

1) Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

2) Analisis jabatan dalam organisasi untuk menentukan tugas,tujuan, keahlian, pengetahuan, dan kemampuan yang dibutuhkan.

Kedua fungsi diatas sangat esensial dalam melakukan kegiatan manajemen sumber daya manusia secara efektif.

b. Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi

Setelah kebutuhan SDM ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengisi formasi yang tersedia. Dalam tahapan pengisian staf ini terdapat dua kegiatan yang diperlukan, yaitu:

1) Penarikan (rekrutmen) calon atau pelamar pekerjaan.

2) Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang dinilai telah memenuhi syarat yang ditetapkan.

Umumnya rekrutmen dan seleksi diadakan dengan memusat perhatian pada ketersediaan calon tenaga kerja baik yang ada diluar organisasi (eksternal) maupun dari dalam organisasi (internal)

c. Penilaian Kerja

Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar diperkerjakan dalam kegiatan organisasi. Organisasi menentukan bagaimana sebaiknya bekerja yang dicapainya. Sebaliknya organisasi

(23)

juga harus menganalisis jika terjadi kinerja negatif dimana pekerja tidak dapat mencapai standar kinerja yang ditetapkan. Dalam penilaian kinerja tidak dapat mencapai standar kinerja yang ditetapkan. Dalam penilaian kinerja ini dilakukan dua kegiatan utama yaitu:

1) Penilaian dan pengevaluasian perilaku pekerja.

2) Analisis dan pemberian motivasi perilaku pekerja. Kegiatan penilaian kinerja ini dinilai sangat sulit baik bagi penilai maupun yang dinilai. Kegiatan ini rawan dengan munculnya konflik22. d. Perbaikan Kualitas Pekerja dan Lingkungan Kerja

Saat ini pusat perhatian SDM mengarah pada tiga kegiatan strategis, yaitu:

1) Menentukan, merancang dan mengimplementasikan program pelatihan dan pengembangan SDM guna meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan.

2) Memperbaiki kualitas lingkungan kerja, khususnya melalui kualitas kehidupan kerja progrm-program produktifitas dan memperbaiki kondisi fisik kerja guna memaksimalkan kesehatan dan keselamatan pekerja23.

4. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Tujuan Sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis

22 Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: .Alfabeta,2016),h.228.

23 Math, L Robeth, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Salemba Empat,2001),h.10- 13.

(24)

terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.

b. Tujuan Organisasional adalah secara formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.

c. Tujuan Fungsional adalah sasaran formal yang dibuat untuk mempertahankan kontribusi departement sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

d. Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.

5. Prosedur Manajemen Sumber Daya Manusia

Keberadaan sumber daya manusia pada organisasi adalah untuk merespon perkembangan lingkungan kerja yang terjadi didunia perusahaan, sehingga dengan demikian pihak perusahaan harus dapat menaruh perhatian terhadap pentingnya program pengelolaan sumber daya manusia melalui manajemen sumber daya manusia. Sebuah organisasi memerlukan orang-orang yang cakap pada bidang, tempat, dan waktu yang tepat dalam rangka mencapai tujuannya. Manajemen sumber daya manusia terdapat program dan aktivitas yag terdiri atas beberapa bagian yaitu:

a. Perencanaan Sumber Daya Manusia

(25)

Perencanaan sumber daya manusia adalah sebuah proses untuk melihat secara sistematis kebutuhan sumber daya manusia agar diperoleh kepastian adanya sujumlah tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai pada saat dibutuhkan. Dapat juga diartikan sebagai tindakan yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang ditentukan dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, perencanaan itu merupakan suatu proses pemikiran, baik secara garis besar maupun secara mendetail dari suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai kepastian yang baik dan dinamis24.

b. Rekrutmen Sumber Daya Manusia

Menurut T.Hani Handoko rekrutmen diartikan sebagai upaya pencarian sejumlah calon pegawai yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu, sehingga diantara mereka organisasi dapat menyeleksi orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan kerja yang ada. Rekrutmen dapat juga diartikan suatu proses penarikan sejumlah calon yang berpotensi untuk diseleksi menjadi pegawai.

Henry Simamora menyatakan bahwa rekrutmen adalah serangkaian aktifitas aktifitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasikan dalam perencanaan kepegawaian25.

24 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah,(Jakarta:Bumi Aksara,2001),h.91.

25 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta:

BPPE, 2001),h.239.

(26)

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam merekrut tenaga kerja, antara lain26:

c. Seleksi Sumber Daya Manusia

Mangkuprawira menjelaskan bahwa penyeleksian (selection) adalah proses pemilihan orang-orang yang paling sesuai untuk jabatan yang ditentukan dan untuk organisasi yang bersangkutan dari sekelompok pelamar/pendaftar. Fungsi pada tahap ini adalah menyaring pelamar dengan setepat munkin agar organisasi dapat menerima orang yang tepat. Disamping itu, seleksi tidak hanya memilih pegawai yang tepat dilihat dari sudut pandang organisasi perusahaan tetapi juga dari sudut pandang pegawai yang memilih organisasi perusahaan yang sesuai dengan keinginan dan harapannya. Hal ini penting sebab untuk kerja seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuanya tetapi juga oleh sikapnya terhadap organisasi perusahaan.

d. Orientasi dan penempatan

Orientasi pada dasarnya merupakan usaha dalam membantu pegawai baru untuk mengenali dan memahami tugas-tugas mereka, kondisi organisasi, kebijakan organisasi, rekan kerja, keyakinan- keyakinan, dan lain-lain. program orientasi merupakan suatu cara yang penting untuk membantu pegawai baru untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi dan organisasi. Selain itu, interaksi pertama

26 Mangkuprawipta, S, Manajemen Sumber daya manusia Strategik, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003),h.106.

(27)

pegawai baru dengan organisasi perusahaan mempunyai efek yang lama pada pegawai, sehingga pertemuan pertama harus dilakukan dengan baik, memberikan kesempatan belajar tentang keseluruhan bidang, bimbingan pada pegawai baru yang akan meningkatkan kepuasan produktifitas mereka.

e. Pelatihan dan Pengembangan

Dalam menghadapi perubahan lingkungan organisasi yang semakin cepat dan kompleks, setiap organisasi dituntut untuk siap dan peka terhadap perubahan. Organisasi/ lembaga yang dinamis akan berusaha mengantisipasi dan menyesuaikan diri terhadap sesuatu dari lingkungan organisasi baik lingkungan mikro maupun lingkungan makro27.

f. Penilaian Kerja

Penilaian kerja secara sederhana berarti proses organisasi melakukan penilaian terhadap pegawai saat melaksanakan pekerjaannya. Tujuan dilakukannya penilaian secara umum bagi perusahaan adalah untuk memberikan feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan kinerja produktivitas perusahaan. Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja para pegawai disuatu organisasi dan dapat diketahui kemajuan organisasi tersebut serta dapat dijadikan umpan balik perbaikan organisasi.

27 Edi Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Grafindo, 2013)h.56.

(28)

g. Kompensasi

Kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikan. Kompensasi merupakan pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi. Jadi kompensasi dapat diartikan sebagai keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat pelaksanaan pekerjaannya diorganisasi dalam bentuk uang yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan kesehatan28.

h. Menentukan Tingkat Gaji

Tingkat gaji perlu ditetapkan, karena harga yang telah ditetapkan untuk setiap jenjang terkadang tidak bisa seperti garis lurus. Terkadang, ada satu atau dua orang mendapat gaji diluar garis lurus dalam kurva gaji, sehingga perlu ditetapkan batas maksimum dan minimum kompensasi dari suatu posisi29.

B. Produksi

1. Teori fungsi produksi Cobb-Douglas

Adalah suatu fungsi atau persamaan menunjukkan pengaruh input yang digunakan dengan output yang diinginkan. Pendekatan Cobb-

28 Rivan “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Departemen SDM PT. PUSRI (PERSERO) Palembang” skripsi (Palembang: Universitas Muhammadiyah Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, 3013)h.13.

29 Ibid,hal.14.

(29)

dauglas merupakan bentuk fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output untuk input. Secara sistemastis, fungsi ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Q = A Lα Kβ Dimana :

Q = jumlah produksi/output L = jumlah tenaga kerja K = jumlah modal.

Nilai α dan β pada persamaan Cobb Douglas masing-masing menunjukkan elastisitas faktor input dari L dan K. Pada persamaan Cobb Douglas jumlah dari elastisitas faktor input dapat menunjukkan tingkat tambahan hasil dengan ketentuan sebagai berikut

a. Jika α + β = 1 terdapat tambahan hasil yang konstan atas skala produksi,(Constant return to scale)

b. Jika α + β > 1 terdapat tambahan hasil yang meningkat atas skala produksi,(Increasing return to scale).

c. Jika α + β <1 terdapat tambahan hasil yang menurun atas skala produksi, (Decreasing return to scale).

Fungsi produksi (Cobb Douglas) bersifat Constan Return to Scale (Todaro, 2006).Dimana : Y adalah output, K adalah persediaan modal (yang dapat mencakup modal manusia maupun modal fisik), L adalah tenaga kerja, dan A(t) adalah produktivitas tenaga kerja, yang pertumbuhannya ditentukan secara eksogen.Adapun simbol melambangkan elastisitas output

(30)

terhadap modal (persentase kenaikan PDB yang bersumber dari 1 persen penambahan modal). Dalam fungsi Cobb Douglas, modal manusia, H (human capital) dapat ditunjukkan dalam persamaan berikut:

Y = A Kα Hβ L1-α-β Y = Kα Hβ [A.L] 1-α-β

Jika dihubungkan dengan modal manusia dimana A = BH, maka:

Y = Kα Hβ [(BH).L] 1-α-β dimana: B > 0 dan α+β < 1

Modal manusia juga dapat tercermin dari adanya kegiatan riset dan pengembangan (research and development, R&D) yang menghasilkan tingginya jumlah tenaga kerja terdidik. Dengan memasukkan kegiatan R&D ke dalam model pertumbuhan, maka pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai berikut:

g = f (H, β, π, r) dimana:

H = human capital (modal manusia) π = inovasi

r = tingkat bunga

Berdasarkan persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa salah satu yangmempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah modal manusia yang diperoleh melalui pendidikan. Secara matematik, fungsi produksi Cobb Douglas dapat diubah menjadi bentuk linier berganda dengan cara meLN-kan persamaan tersebut sebagai berikut:

(31)

Ln Y = ln a + b1 ln X1 + b2 ln X2 + b3 ln X3 + b4 ln X4 + μ 2. Prinsip Produksi

Beberapa prinsip produksi dalam ekonomi Islam yang berkaitan dengan maqashid al-syariah antara lain:

a. Kegiatan produksi harus dilandasi dengan nilai-nilai Islam dan sesuai dengan maqashid al-syariah. Tidak memproduksi barang atau jasa yang bertentangan dengan penjagaan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

b. Prioritas produksi sesuai dengan prioritas kebutuhan, yaitu dharuriyat, hajiyat, dan tahsiniyat.

c. Kegiatan produksi harus memerhatikan aspek keadilan, sosial, zakat, sedekah, infak, dan wakaf.

d. Mengelola sumber daya alam secara optimal, tidak boros, berlebihan, dan merusak lingkungan.

e. Distribusi keuntungan yang adil antara pemilik dan pengelola, manajmen dan buruh.

3. Hubungan Input Dan Output Dalam Produksi

Teori hubungan input-output kegiatan produksi merupakan teori yang mempelajari perilaku produsen dalam menentukan banyaknya output yang akan diproduksi dan ditawarkan pada berbagai tingkat harga sehingga dapat tercapai keuntungan yang maksimum. Asumsi yang digunakan dalam teori produksi adalah produsen bertindak secara rasional yaitu produsen berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.

(32)

Produsen mempunyai pengetahuan yang sempurna, terutama tentang output yang dihasilkan. Produsen berada dalam kondisi pasar yang sempurna, artinya dalam penawaran barangnya tidak dapat mempengaruhi harga yang berlaku dipasar. Dengan demikian keuntungan maksimum dapat dicapai dengan dua cara30:

a. Menekan biaya seminimal munkin pada faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.

b. Memaksimalkan tingkat produktifitas dari faktor produksi yang digunakan.

Dalam usaha untuk mencapai keuntungan maksimal, ada dua keputusan yang harus diambil oleh produsen :

a. Berapa output yang harus dihasilkan

b. Berapa dalam kondisi yang bagaimana faktor produksi yang digunakan.

Ada dua pendekatan dalam teori produksi yaitu:

a. Fungsi produksi dengan satu input variabel b. Fungsi produksi dengan dua input variabel

C. Strategi

1. Pengertian Strategi

Dalam kamus bahasa Indonesia, disebutkan bahwa istilah strategi adalah suatu ilmu untuk menggunakan sumber daya untuk melaksanakan

30 Fitri Amalia, Analisis Fungsi Produksi Cobb Douglas Pada Kegiatan Sektor Usaha Mikro Dilingkungan UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA, JURNAL signifikan Vol.3 No. 1 April 2014

(33)

kebijakan tertentu. Asal kata “strategi adalah rencana jangka panjang, diikuti tindakan yang ditunjukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah “kemenangan”. Strategi juga dikatakan rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan, dirancang untuk memastikan tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi31. Kamus saku oxford:32

Strategi merupakan teori perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal, dan sebagainya, menuju posisi yang layak, rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan sebagainya. Berikut pengertian strategi menurut para ahli:

a. M. Ridwan

Strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang memiliki dampak besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan komitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah.

b. Iskandar Zukarnaen

Sesungguhnya tentang apakah strategi bisnis itu adalah dalam satu kata, keunggulan bersaing satu-satunya maksud perencanaan strategi adalah untuk memungkinkan suatu perusahaan memperoleh,

31 Sedarmayanti,Manajemen Strategi, (Bandung: Refika Aditama,2014),h.2.

32Panji Anoraga, Pengantar Bisnis :Pengelolaan dalam Era Globalisasi (Jakarta : Rineka Cipta, 2011), h. 359-360.

(34)

seefisien mungkin, kedudukan paling akhir yang dapat dipertahankan dalam menghadapi pesaing-pesaingnya. Jadi strategi perusahaan merupakan upaya mengubah kekuatan perusahaan yang sebanding dengan cara yang paling efisien.

c. Chandler

Definisi strategi pertama yang dikemukakan Chandler menyebutkan bahwa “Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut”. pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun.

Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:

1) Disnictive Comptence

Adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki “ Disnictive Competence”. Disnictive Competence menjelaskan kemampuan spesifik suatu organisasi.

Menurut Day dan Wenshey identifikasi Disnictive Competence dalam suatu organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya. Dua faktor tersebut menyebabkan perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan dengan

(35)

pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Misalnya, menghasilkan produk yang kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing dengan cara memahami secara detail keinginan konsumen serta membuat program pemasaran yang lebih baik daripada program pesaing. Perusahaan dapat mengetahui secara tepat keinginan konsumen sehingga dapat menyusun strategi- strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya33.

2) Competitive Advantage

Adalah keinginan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Potter ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat memperoleh keunggulan bersaing yaitu cost leadership, diferensiasi, dan fokus. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai/kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah

33 Freddy Rangkuti,Analisis Swot:Teknik Membedah Kasus Bisnis,(Jakarta:

Grammedia,2006),hal.1-2

(36)

dapat dicapai oleh perusahaan tersebut karna dia memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produk, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainya.

Perusahaan juga dapat melakukan strategi diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap brand image nilai tertentu pada konsumennya, misalnya persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang lebih baik, dan yang lebih unggul.. Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan 3 tipe strategi yaitu strategi managemen, strategi investasi, dan strategi bisnis34.

Strategi bisnis bermanfaat dalam proses pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan semua sumberdaya yang secara nyata dimiliki, melalui proses yang terintegrasi dengan fungsi bisnis lainnya serta dapat dinilai hasilnya berdasarkan tujuan organisasi. Para pelaku bisnis (perajin atau pengusaha kerajinan bambu) dalam menyusun strategi perlu memperhatikan aktivitas-aktivitas berikut: (1) penentuan misi perusahaan atau organisasi, (2) mengenali peluang dan ancaman eksternal, (3) menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, (4) menetapkan tujuan jangka panjang, (5) menghasilkan strategi laternatif, (6) menetapkan strategi pokok yang perlu diimplementasikan35.

Jadi, Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang

34 Ibid,hal.3.

35 Encep Sopandi, Strategi Pengembangan Usaha Kerajinan Bambu, Jurnal AdBispreneur Vol. 2, No. 1, April 2017, hal.3.

(37)

organisasi, disertai penyusunan, cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi merupakan parameter-parameter sebuah organisasi dalam pengertian menentukan tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing. Strategi menunjukkan arahan umum yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi (perusahaan) untuk mencapai tujuannya.

Sedangkan menurut Kenneth R. Andrews, strategi adalah suatu proses pengevaluasian kekuatan dan kelemahan perusahaan dibandingkan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan yang dihadapi dan memutuskan strategi pasar produk yang menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan peluang lingkungan.36

2. Jenis-Jenis Strategi

Strategi yang dibuat oleh perusahaan dapat dibedakan kedalam tiga kelompok strategi yaitu:37

a. Corporate Strategy menunjukkan arah keseluruhan strategi perusahaan dalam arti apakah perusahaan akan memilih strategi pertumbuhan, strategi stabilitas, atau strategi pengurangan usaha serta bagaimana pilihan strategi tersebut disesuaikan dengan pengelolaan berbagai bidang usaha dan yang terdapat didalam perusahaan.

b. Bussines strategy merupakan strategi yang dibuat pada level bussines unit, divisi atau product level dan strateginya lebih dikenakan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan didalam suatu industri atau segmen pasar tertentu.

36 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (jakarta:Rineka Cipta,2004),Hal.338-339.

37 Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Erlangga,2009),h.86.

(38)

c. Funcional strategy merupakan strategi yang dibuat oleh masing- masing fungsi organisasi perusahaan dengan tujuan menciptakan kompetensi yang lebih baik dibandingkan pesaing sehingga akan meningkatkan keunggulan berasaing.

3. Tahapan Strategi

Strategi melalui berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu:

a. Perumusan strategy langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.

b. Implementasi strategi setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh inti, tingkat, dan anggota organisasi.

c. Evaluasi strategi tahap akhir dari strategi ini adalah evaluasi strategi diperlukan karena diperlukan keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.

(39)

D. Keterkaitan Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan Peningkatan Produksi

Untuk mengembangkan sumber daya manusia, manajemen organisasi harus melakukan berbagai perubahan fundamental terhadap kebijakan- kebijakan dan praktek-praktek konvensional. Menurut Handoko (dalam Usmara, 2002): “bahwa manajemen perlu mempunyai Horison jangka panjang, manajemen mengembangkan filosofi, menetapkan sasaran dan merumuskan strategi untuk mencapai sasaran tersebut. keunggulan kompetitif merupakan posisi unik yang dikembangkan organisasi dalam menghadapi para pesaing dan munkin hal ini diterapkan pada suatu pendidikan tinggi.

Penekanannya bahwa keunggulan hanya dapat dicapai dengan pengembangan deferensiasi yang jelas dan favorable daripada pesaing38.

Adapun kondisi yang paling penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif (surtainability) adalah bahwa para pesaing yang ada dan potensial tidak akan mengambil tindakan untuk menutup pengembangan organisasi tadi. Dengan demikian dapat dikemukakan empat kondisi yang harus dipenuhi sebelum suatu sumber daya dapat disebut sebagai sumber keunggulan kompetitif.

Ada beberapa cara peningkatan keterampilan dan kemampuan suatu organisasi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, yaitu:

38 Tita Meirina Djuwita, pengembangan sumber daya manusia dan produkstivitas kerja pegawai, manajerial, Vol.10.No.19,juli 2011:15-21.

(40)

1. Mengidentifikasi skill dan kualitas sumber daya manusia yang serasi dengan tuntutan lingkungan.

2. Memilih sumber daya manusia yang memiliki kinerja tinggi dan potensial.

3. Berusaha memenuhi kebutuhan organisasi dan individu.

4. Menilai kinerja dan keahlian sumber daya manusia.

5. Memberi konvensasi yang memadai kepada tenaga yang terampil dan memiliki keahlian.

6. Membangun lingkungan kerja yang baik.

7. Meningkatkan motivasi untuk perbaikan kinerja.

Sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan organisasi.

Kemajuan suatu organisasi banyak ditentukan oleh mutu sumber daya manusia yang berpendidikan, berketerampilan tinggi dan menguasai iptek.

Dengan demikian pendidikan merupakan kebutuhan mendasar dalam upaya peningkatan mutu manusia.

Produktivitas kerja merupakan hasil interaksi antara kemampuan kerja (ability) dan motivasi (motivation). Adapun kemapuan dibentuk dan dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan. Faktor-faktor yang menentukan pengetahuan antara lain pendidikan, pengalaman, pelatihan, dan keinginan. Adapun keterampilan dipengaruhi oleh bakat, kecerdasan, dan kepribadian. Motivasi kerja dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik, kondisi sosial lingkungan kerja, serta terpengaruhinya kebutuhan dasar pekerja.

(41)

E. Kajian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian, maka terlebih dahulu mengamati dan mencermati hasil penelitian terdahulu yang relefan, yaitu

1. Dini Yunila Tanjung dengan penelitian “Analisis Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kualitas Kinerja Karyawan”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi bertahan yang digunakan oleh perusahaan adalah strategi manajemen sumber daya manusia dengan menggunakan metode analisis SWOT dengan hasil kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan kompensasi dan motivasi kerja39.

2. Ulfa Hidayanti dengan penelitian “Penerapan Analisis Swot Sebagai Strategi Pengembangan Usaha Dalam Persepektif Ekonomi Islam (Studi Pada Desa Jatirenggo Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu) Hasil dari penelitian ini ialah dimana kondisi usaha pengrajin genteng di Desa Jatirenggo yang dimiliki setiap pengrajin berkembang secara positif dan dengan demikian maka tingkat pendapatan para pengrajin juga tumbuh secara positif. Akan tetapi dalam mengembangkan usaha para pengrajin akan mengalami kendala dan mengalami ancaman40.

39 Dini Yunila Tanjung, Analisis Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kualitas Kinerja Karyawan,(Skripsi Sarjana pada program studi asuransi syariah,

40 Ulfa Hidayanti, Penerapan Analisis Swot Sebagai Strategi Pengembangan Usaha Dalam Perspektif Ekonomi Islam, (skripsi sarjana pada program studi ekonomi syariah, universitas islam negri raden intan lampung, tidak diterbitkan)

(42)

3. Nia Juwita dengan penelitian “ Manajemen Strategi Dengan Pendekatan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan SDM di Perpustakaan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa manajemen strategi perpustakaan UMY meliputi: perencanaan strategik yang dilaksanakan sesuai dengan visi misi perpustakaan UMY, Strategi peningkatan mutu perpustakaan UMY yaitu melakukan, mengembangkan terhadap para pegawai melalui pelatihan dan pendidikan, kekuatan perpustakan UMY merupakan salah satu perpustakaan yang berprestasi dengan mendapat akreditasi A dalam kurun waktu singkat dibandingkan dengan perpustakaan perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya41.

41 Nia Juwita, Manajemen Strategi Dengan Pendekatan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan SDM di Perpustakaan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, skripsi sarjana pada program studi Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta.

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Pendekatan metode penelitian ini merupakan cara untuk mendapatkan data dan tujuan dari penelitian ini. Dimana peneliti mengunjungi dan mewawancarai, melakukan observasi ke pihak perusahaan yang bersangkutan mengenai strategi usaha talempong melalui manajemen SDM dalam rangka peningkatan produksi.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metode kualitatif yakni bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori subtantif dan hipotesis penelitian kualitatif42

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara langsung keobjek penelitian yaitu kepada pengrajin talempong “IML” di Sungai pua. Untuk mengambil data

42 Nur Ahmadi Bi Rahmadi, Metode Penelitian Ekonomi, (Medan : FEBI UIN-SU Press,2016),h.4.

(44)

yang tersedia dan waktu penelitian dilakukan dari tanggal 15 Oktober 2020 s/d 2 November 2020

C. Subjek dan Objek 1. Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah menunjukkan pada orang atau individu, kelompok yang dijadikan unit atau sasaran dengan masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pemilik usaha kerajinan talempong IML dan semua anggota pengrajin talempong IML yang berada dikenagarian Sungai Pua

2. Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah strategi usaha Talempong melalui Manajemen SDM dalam rangka peningkatan produksi.

D. Sumber Data

Tahap berikutnya adalah metode pengumpulan data yang merupakan cara memperoleh tujuan. Cara pertama ini menggunakan setelah memperhitungkan kemajuan yang ditinjau dari tujuan serta situasi penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Data Primer yaitu langsung dikumpulkan oleh peneliti dari tempat objek penelitian. Data yang diperoleh melalui pengamatan,

(45)

hasil wawancara terhadap respon masyarakat lokal pada lokasi penelitian, khususnya pada pengrajin talempong yang ada dinagari Sungai Pua. Data primer ini diperoleh secara langsung dari Pengrajin IML diSungai Pua yaitu data yang terkait dengan strategi yang dilakukan oleh pengrajin melalui manajemen sdm untuk meningkatkan jumlah produksi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi pengolahannya. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain (pada umumnya berbentuk publikasi). Data sekunder ini diperoleh dari data yang ada di Kantor Wali Nagari Sungai Pua. Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan.

E. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi yang diteliti. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Informan kunci adalah orang yang dijadikan utama dalam penelitian, dalam hal ini yang menjadi informan kunci yaitu pengrajin Talempong IML Nagari Sungai Pua

(46)

2. Informan pendukung adalah informasi tambahan, dalam hal ini yang menjadi informan pendukung adalah Masyarakat Nagari Sungai Pua.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan beberapa instrumen atau alat yang dapat dipakai sebagai pengumpul data agar data lebih akurat. Teknik Pengumpulan data merupakan “langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Sugiyono (2011: 224).

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini melalui:

1. Studi Literatur

Mengumpulkan data – data melalui literatur, jurnal, internet, maupun bacaan baik buku text ataupun kertas yang berkaitan dengan topik penelitian.

2. Observasi 43

Metode observasi adalah cara mengumpulkan data berdasarkan pada pengamatan langsung kepada gejala fisik objek penelitian. Teknik ini dilakukan untuk melakukan pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung di lokasi penelitian.

3. Interview

43 Nur Ahmadi Bi Rahmadi, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Medan: FEBI UIN-SU Press,2016),h.54.

(47)

Interview atau wawacara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung yang di lakukan saat wawancara. Wawancara di lakukan langsung bertatap muka ataupun melalui telephone. Wawacara adalah cara paling fleksible untuk mengumpulkan data sehingga pertanyaan – pertanyaan yang akan di ajukan kepada sumber dapat di jawab langsung sehingga dapat memperkuat data saat observasi yaitu baru menilai tempat yang akan di teliti. Dari wawacara peneliti bahkan mendapatkan data yang lebih banyak.

4. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2008:240) yaitu mengumpulkan dokumen baik yang berbentuk tulisan, gambar maupun karya- karya monumental dari seseorang. Dokumen tulisan yaitu berupa catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan kebijakan, dan lain-lain. Dokumen yang bergambar yaitu foto, sketsa, gambar hidup dan lain-lain. Dokumen berbentuk karya misalnya karya seni berupa gambar, patung, film, dan lai-lain. Teknik pengumpulan data dengan cara ini untuk mendapatkan beberapa dokumentsi tentang proses produksi talempong oleh pengrajin talempong di nagari Sungai Pua

G. Teknik Analisis Data

Metode analisis yang penulis gunakan adalah Analisis Kualitatif yang melakukan pembahasan secara deskriptif dengan mengemukakan data

Gambar

Tabel 3.1  Matrik IFE dan EFE
Tabel 3.2  Matrik SWOT  Internal atau  Eksternal  Streng hts(S)  Keku atan  Weaknesses(W) Kelemahan  Opportunities  (Peluang) O  S-O   Mengoptimalkan  kekuatan yang ada  dalam rangka meraih
Table 3.3  Total Bobot Skor          IFE atau EFE  Strenghts
Tabel 4.6  Hasil Analisis Matrik IFE
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan di sepanjang transek berukuran 125 m pada tiga lokasi yang didominasi oleh tegakan nipah, diperoleh hasil berupa rata-rata

[r]

[r]

NILAI EKONOMI PENGELOLAAN SAMPAH di Kantor Dinas Cipta Karya Kabupaten Situb.. WASTE MANAGEMENT ECONOMIC VALUE in the Office ofCipta Karya

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Penyediaan Barang Cetak dan Pengadaan Belanja cetak cover, laporan, spanduk, banner, dan karangan bunga serta belanja pengadaan JB: Barang/jasa

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan evaluasi terhadap Dokumen Penawaran oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten

Perkembangan  PJJ  dapat  dilihat  melalui  sejarah  yang  panjang  mulai  dari  generasi  pertama  yang  disebut  dengan 

Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5