• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAN OBYEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAN OBYEK PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

39 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH DAN OBYEK PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Desa Balun

Desa Balun dikenal dengan Desa Pancasila. Desa ini mendapat predikat Desa Pancasila karena Desa Balun pantas menjadi miniature keberagaman dan keharmonisan yang ada di Indonesia yang mencerminkan semangat kebhinnekaan. Dikatakan begitu, karena masyarakatnya yang multi agama ternyata mampu hidup rukun bersama. Sejarah berdirinya Desa Balun tidak lepas dari keberadaan seorang cikal bakal Desa (pendiri Desa) yang ditokohkan masyarakat yaitu Sunan Tawang Alun atau Mbah Alun.

Asal mula keberadaan mbah Alun di Desa Balun sejak menjalani persembunyian di Desa ini, akibatnya adanya serangan yang dilakukan oleh kerajaan Mataram dan Belanda selama masa pemerintahannya di kerajaan Blambangan (tahun 1633-1639). Akibat serangan itu kedaton Blambangan hancur sehingga memaksa mbah Alun melarikan diri kearah barat untuk mencari perlindungan kepada putranya yaitu Ki Lanang Dhangiran (Sunan Brondong), lalu diberi tempat disebuah Desa kuno bersama Candipari (sekarang dikenal dengan sebutan Desa Balun). Pada masa persembunyian itu mbah Alun dikenal sebagai Sunan Tawang Alun I dan mulai mengajarkan agama Islam sampai wafatnya pada tahun 1654 dalam usia 80 tahun.

Desa makam Mbah Alun kini menjadi Desa Balun, wilayah Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan, sampai sekarang masih banyak diziarahi oleh orang

(2)

40

daerah lain, apalagi bila hari jumat kliwon banyak rombongan peziarah datang ke Desa Balun untuk ngalab berkah. Kedatangan mbah Alun di Desa ini sekaligus juga awal dimulainya penyebaran agama Islam di Desa ini dan sekitarnya.

Bertolak dari momentum pasca peristiwa G30S/PKI tepatnya pada tahun 1967, agama Kristen dan Hindu mulai masuk dan berkembang di Desa Balun seiring dengan peristiwa ditunjuknya seorang prajurit TNI sebagai caretaker yang beragama Kristen untuk menjabat sebagai Kepala Desa. Prajurit TNI tersebut bernama pak Batih. Ditunjuknya beliau sebagai Kepala Desa sebab terjadi kekosongan kepemimpinan dalam pemerintahan Desa da nada dugaan kepala desa sebelumnya dan beberapa pamong Desa terlibat organisasi PKI. Seiring dengan pembersihan orang-orang yang terlibat PKI pasca meletusnya gerakan G30S, maka sejak saat itulah agama Kristen mulai berkembang dan menjadi bagian dari komunitas masyarakat Desa Balun.

Sedangkan masuknya agama Hindu, tidak dapat dilepaskan dari peran seorang tokoh (sesepuh) Hindu yaitu Bapak Tahardono Sasmito yang datang dari Desa sebelah yaitu Desa Plosowayuh. Sejak masuk dan berkembangnya umat Hindu tidak pernah menunjukkan adanya gejolak ataupun gesekan yang mengarah kepada konflik antar umat beragama. Masuknya seorang menjadi pemeluk agama Hindu pada awalnya disebabkan oleh ketertarikan pribadi yang toleran, damai, tepa slira, dan perilaku yang bisa dijadikan suri tauladan dalam hidup bermasyarakat tanpa disertai paksaan.

(3)

41 3.1.2 Deskripsi Wilayah Desa Balun

Desa Balun merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Terletak di 5 kilometer sebelah utara dari pusat pemetintahan Kabupaten Lamongan. Berada sekitar satu kilometre dari jalan raya Surabaya-Tuban. Desa Balun terdiri dari dua dusun yaitu dusun Balun yang terbagi kedalam 18 RT dan 3 RW dan Dusun Ngangkrik yang terbagi kedalam 3 RT dan 1 RW.

Ketertarikan peneliti dengan lokasi ini disebabkan karena Desa Balun terdapat tiga komunitas agama yang mampu hidup rukun dan berdampingan tanpa adanya konflik antar umat beragama. Masyarakat Desa Balun konsisten menjaga kerukunan dengan ladasan nilai-nilai kearifan local yang ada. Desa Balun juga disebut dengan Desa Pancasila, karena keberagaman budaya dan agama yang ada di Desa ini, komunitas agama yang ada di Desa ini yaitu Islam, Kristen dan Hindu. Setiap agama yang ada di Desa Balun membawa masing-masing budayanya seiring dengan ritual keagamaan masing-masing agama.

Gambar : 3.1 Peta Desa Balun

Sumber : (www.googlemaps-desa_balun.com , diakses 21 April 2021)

(4)

42

Luas Desa Balun secara keseluruhan adalah 621.103 Ha yang terdiri dari pemukiman umum seluas 22,85 Ha, sawah dan tambak seluas 491,433 Ha, dan lading atau tegalan sebesar 106,82 Ha. Berdasarkan data Profil Desa Balun tahun 2018, batas wilayah Desa Balun yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngujung Rejo Kacamatan Turi, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukorejo Kecamatan Lamongan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Tambak Ploso Kecamatan Turi, dan Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gedongboyountung Kecamatan Turi (https://lamongankab.go.id/turi/category/desa/balun/profil-desa/

diakses pada 03 Januari 2021).

Gambar 3.2 Pintu Masuk Desa Balun

Sumber : Peneliti, 21 Maret 2021

Jarak tempuh Desa Balun ke kota kecamatan adalah 6 km, yang dapat ditempuh dengan sekitar waktu 20 menit. Sedangkan jarak tempuh ke kota kabupaten sebesar 5 km dapat ditempuh sekitar 15 menit. Secara geografis Desa Balun terletak pada 4-30” Lintang Selatan dan 2-20” Bujur Timur, Topografi ketinggian desa ini mecapai sekitar 2 m diatas permukaan laut. Desa Balun di

(5)

43

lewati 2 sungai yaitu sungai mengkuli dan sungai plalangan serta dibela sungai kecil bernama sungai ulo.

Kondisi hidrologi ditentukan oleh 3 telaga sebagai mata air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Masyarakat memanfaatkan perairan sebagai sumber kehidupan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan bersama, dengan modal kerukunan yang terjalin. Karena banyak terdapat tambak danbonorowo sehingga Desa Balun termasuk daerah yang raman banjir seperti umumnya daerah lain di Kabupaten Lamongan. Hal ini juga didukung dengan adanya sungai irigasi yang membela desa dan bermuara di Bengawan Solo.

Tabel 3.1

Potensi Sumber Daya Alam di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

No. Jenis Luas

1. Sawah 491.423 Ha

2. Ladang 88.165 Ha

3. Pemukiman 22.85 Ha

4. Kas desa 12.4 Ha

5. Perkantoran 0.10 Ha

6. Lapangan 2 Ha

7. Lainnya 23.988 Ha

Jumlah 640.926 Ha

Sumber : (https://lamongankab.go.id/turi/category/desa/balun/profil-desa/ diakses pada 03 Januari 2021) Wikipedia, 2021

3.1.3 Pemerintahan Desa Balun

Pemerintahan di Desa Balun dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama H. Khusairi, dalam menjalankan pemerintah Desa, seorang Kepala Desa dibantu oleh seorang Sekretaris Desa, pada pemerintah Desa Balun jabatan sekretaris di jabat oleh Bapak Rokhim. Berikut adalah struktur pemerintah Desa Balun yang ditampilkan dalam bagan :

(6)

44 Gambar : 3.3

Struktur Pemerintah Desa Balun

Sumber : Pemerintahan Desa Balun, 2019

Perangkat Desa yang beragam latar belakang agama yang berbeda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2

Struktur Pengurus Desa Balun

No. Nama Jabatan Agama

1. H. Khusyairi Kepala Desa Islam

2. Rokhim Sekretaris Desa Islam

3. Kadi Urusan Umum Islam

4. Heri Suparno Urusan Perencanaan Kristen

5. Rudi Yuda A. Seksi Keuangan Islam

6. M. Bathi Arifin Seksi Pemerintah Islam

7. Guwarno Seksi Pelayanan Publik Kristen

8. Saniyah Seksi Kesejahteraan Rakyat Islam 9. Sumitro Pembantu Seksi Kesejahteraan Rakyat Islam Sumber : Data diolah oleh peneliti

Informasi yang semakin terbuka membuat tradisi Desa Balun mulai mendapatkan tanggapan dari masyarakat. Tradisi yang ada di Desa Balun telah mewabah dan menjamur kedalam kehidupan masyarakat. Hal ini juga dapat perhatian yang cukup sebab dapat juga menghadirkan konflik social. Akan tetapi

(7)

45

selama ini belum perna terjadi bencana maupun konflik social, tingkat kemiskinan dan bencana tidak sampai membahayakan masyarakat Desa Balun1.

3.1.4 Kondisi Demografi Desa Balun

Berdasarkan data statistic akhir tahun 2019 menyebutkan jumlah penduduk Desa Balun sejumlah 4.737 jiwa yang terbagi dalam 1.147 kepala keluarga dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Desa Balun

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 2.323

2. Perempuan 2.414

Jumlah total 4.737

Sumber : Data Kependudukan Desa Balun diolah oleh peneliti

Mayoritas penduduk Desa Balun bekerja sebagai petani, hal ini sejalan dengan mayoritas penggunaan lahan di Desa ini adalah pesawahan, dengan rincian pekerjaan sebagai berikut :

Tabel 3.4

Data Pekerjaan Masyarakat Desa Balun

No. Pekerjaan Jumlah

1. Petani 1.451

2. Pedagang 91

3. Buruh/pekerja bangunan 428

4. Pegawai Negeri 42

5. TNI/Polri 27

6. Pensiunan 10

7. Lain-lain 2.670

Sumber : Data Kependudukan Desa Balun diolah oleh peneliti

1 Profil Desa Balun (https://id.wikipedia.org/wiki/Balun,_Turi,_Lamongan) diakses pada 08 Januari 2021

(8)

46

3.1.5 Desa Balun Sebagai Desa Pancasila

Desa Balun sebagai Desa Pancasila diberikan pada saat ada kunjungan Bupati Lamongan dalam rangka menghadiri lomba PKK tingkat karisidenan dan sekaligus diberikannya sebuah piagam bahwasanya Desa Balun merupakan Desa Pancasila. Proses diberikannya identitas pada Desa Balun ini bukan berasal dari usulan pemerintah Desa atau warga setempat melainkan dikarenakan banyaknya masyarakat luar yang menyebut Desa Balun sebagai Desa Pancasila.

Banyaknya tiga agama dalam satu Desa menjadi salah satu alasan masyarakat luar menyebut Desa Balun sebagai Desa Pancasila. Rasa toleransi yang tinggi ataur agama, saling menghormati dalam kerukunan yang terjadi selama ini dapat dilihat masyarakat sekitar Balun. Kerukunan yang ada di masyarakat Desa Balun ini merupakan kerukunan yang ada sejak jaman dahulu.

Selain sudah memiliki kerukunan antar agama selama ini, peran tokoh agama juga memberikan pengaruh penting pada masyarakat dalam menjaga kerukunan yang ada.

Saat diberikannya identitas Desa Pancasila, sikap masyarakat hanya sebatas menerima apa yang sudah menjadi keputusan Bapak Bupati pada saat itu, karena banyaknya masyarakat luar desa yang tidak perduli dengan adanya identutas Desa Pancasila. Namun, sebagian masyarakat juga perduli dan mendukung adanya pemberian identitas ini. Hal ini membuat masyarakat semakin meningkatkan sikap toleransi, kerukunan, dan saling menghormati antara agama satu dengan yang lainnya.

(9)

47 3.2. Kondisi Agama Desa Balun

Kondisi agama di Desa Balun dinilai memiliki keukunan yang sangat baik.

Hal ini dilihat dari letak tempat ibadah yang berada pada satu kawasan. Masjid Miftahul Huda berada disebelah Pura Sweta Maha Suci. Sedangkan Gereja Kristen Jawi Wetan berada tepat di depan Masjid yang dipisahkan oleh lapangan Desa.

Tabel 3.5

Sarana Peribadatan Penduduk Desa Balun

No. Jenis Sarana Ibadah Jumlah

1. Masjid 2

2. Mushollah 5

3. Gereja 1

4. Pura 1

Jumlah 9

Sumber : Data dioleh oleh Peneliti

Selain itu juga, terdapat dua pemeluk agama yang berbeda dalam satu keluarga. Hal ini terjadi pada salah satu kerabat keluarga kepala desa sendiri.

Beliau dan istri memeluk agama Kristen, sedangkan kedua anaknya memeluk agama Islam2. Namun hal ini sudah biasa terjadi di Desa Balun dan mereka tetap hidup rukun dalam satu rumah.

Kerukunan umat beragama di Desa Balun terlihat ketika mereka dalam waktu melaksanakan ibadah secara bersamaan. Ketika terjadi kegiatan di Pura dan Masjid maka mereka tidak menggunakan pengeras suara seperti biasanya untuk memberikan toleransi dan kenyamanan bagi pemeluk agama lain dalam melaksanakan ibadahnya3.

2 Hasil Observasi tanggal 24 Desember 2020

3 Ibid

(10)

48

Berdasarkan data profil Desa, Desa Balun memiliki keberagaman pemeluk agama yang diantaranya adalah :

Tabel 3.6

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah Presentase

1. Islam 3.763 79%

2. Kristen 690 15%

3. Hindu 284 6%

Jumlah Total 4.376 100%

Sumber : Data diolah oleh peneliti

Dilihat dari aspek agama yang dianut, Balun dapat dijadikan cermin pluralisme agama. Sebab. Walaupun Islam menjadi agama mayoritas, agama- agama yang lain tetap mendapatkan tempat sebagai keyakinan penduduk Balun.

Adapun dari aspek realsi social Balun juga dapat dijadikan cermin model sikap social-religi yang saling toleran di masyarakat yang majemuk.

Gambar

Gambar : 3.1  Peta Desa Balun
Gambar 3.2   Pintu Masuk Desa Balun

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dengan menambahkan media kemasan pada perancangan ini akan dapat meningkatkan minat dan ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut secara tidak

Arbiter adalah seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang berseng- keta atau yang ditunjuk oleh Pengadilan Negeri atau oleh lembaga arbitrase, untuk

Tinjauan ekonomi Islam terhadap manajemen pengelolaan usaha meubel UD.Putra Indah di Pekanbaru dalam meningkatkan pendapatan perusahaan yaitu dari segi perencanaan,

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh Struktur Modal dan Faktor Eksternal terhadap Nilai Perusahaan dengan baik dan tepat waktu.. Penulisan skripsi

Dari hasil observasi peneliti dapat mengemukakan bahwa yang menjadi faktor pendukung keberhasilan penerapan pola komunikasi sirkuler dalam meningkatkan kemampuan

Analisa Unjuk Kerja Mesin Bensin Dua Langkah Dual Fuel (Bensin-Syn-gas) Gasifikasi Sekam Padi dengan Variasi Temperatur Operasi Reaktor Gasifikasi; Prasetya Wahyu Hidayat,

Nilai-nilai yang terkandung dalam adat ini searah dengan nilai-nilai dalam ajaran islam, yaitu meminta persetujuan pihak wanita untuk dijadikan calon istri juga

Dengan algoritma short FFT pada tempat/waktu yang sama, maka perbedaan frekuensi antara signal terkirim dan signal yang dipantulkan dapat dihitung untuk menentukan delay waktu