• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 ANDONG MMMO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 ANDONG MMMO"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

MMMO

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 ANDONG

Jalan Solo – Karanggede Km.30 Andong Boyolali Kode Pos 57384 Telp. 081326720631 Email : smanegeri1andong@gmail.com Website sman1andong.sch.id

(2)

MODUL AJAR I. Informasi Umum

Nama Sekolah : SMA NEGERI I ANDONG

Mata Pelajaran : IPA ( FISIKA )

Fase : E / X

Tahun Ajaran : 2022/2023

Alokasi Waktu : 5 pertemuan x 2 jam pelajaran Kompetensi Awal :

Pada Fase D, Peserta didik telah mempelajari hakikat ilmu sains dan metode ilmiah. Di dalamnya terdapat pengetahuan tentang pengukuran, yaitu :

Mengenal besaran dan satuan dalam pengukuran

Memilih alat ukur yang tepat digunakan dalam percobaan Panjang : penggaris

Volume : gelas ukur Suhu : termometer Waktu : stopwatch

Melakukan pengukuran dan membaca skala dengan benar Mengevaluasi teknik pengukuran

Profil Pelajar Pancasila :

1. Berintegritas dan menjaga keselamatan diri dalam keselamatan kerja; Memahami

keterhubungan ekosistem bumi dan menjaga lingkungan (akhlak mulia wujud Beriman dan Bertakwa);

2. Menetapkan tujuan dan rencana, serta mengembangkan kendali dan disiplin diri (wujud Kemandirian

3. Menunjukkan kolaborasi dan komunikasi untuk tujuan bersama (wujud Bergotong royong);

Sarana dan Prasarana :

Dibutuhkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan : 1. Laptop/notebook/pc/handphone, dan alat sejenisnya, 2. Jaringan internet yang baik dan kuota internet yang cukup,

3. Pembelajaran ditunjang dengan lingkungan belajar yang tidak bising bagi peserta didik Target Peserta Didik :

Perangkat ajar ini dirancang untuk :

√ Peserta didik regular/tipikal

Peserta didik dengan kesulitan belajar Peserta didik berpencapaian tinggi Peserta didik dengan ketunaan

(3)

Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap Muka Eksperimentasi Nama Penyusun : Rahayu Winarni, S.Pd

II. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan dan merancang prosedur kerja ilmiah untuk menyelidiki hubungan antar variabel pada fenomena dalam kehidupan sehari-hari.

Pemahaman Bermakna

Terdapat banyak alat ukur yang dapat membantu pekerjaan manusia

Faktor-faktor yang digunakan untuk memilih alat ukur yang tepat adalah besaran yang

diukur, nilai skala terkecil alat ukur, benda yang diukur, dan lain sebagainya.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, perlu dilakukan pengukuran secara

berulang.

Seberapa akurat pengukuran berulang yang dilakukan dapat diketahui dengan cara

menghitung nilai ketidakpastian berulang Pertanyaan Pemantik

Kita selalu menemukan atau bahkan melakukan kegiatan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari, namun apakah pengukuran yang selama ini biasa dilakukan sudah tepat?

Apakah alat ukur yang digunakan sudah sesuai? Bagaimana cara memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan sudah tepat?

Persiapan Pembelajaran

1. Mempersiapkan absen pada LMS (contoh : menggunakan fitur question pada google classroom, menggunakan fitur google form, dan lain-lain)

Learning Management System (LMS)

: Aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik, dan isi pengajaran, contoh google classroom, schoology, aimsis, schola, dan lain-lain.

2. Mempersiapkan powerpoint/google slide untuk presentasi

3. Menyediakan meeting room Gmeet atau breakout room untuk kegiatan berkelompok 4. Mempersiapkan lembar kerja untuk peserta didik (alternatif format : dapat menggunakan

google docs atau google slide)

5. Mempersiapkan lembar refleksi (alternatif format : zoho form, google form, atau form survey sejenis lainnya)

6. Mempersiapkan alat ukur untuk didemonstrasikan : jangka sorong, mikrometer sekrup, dan penggaris

7. Menyiapkan alat dan bahan praktikum (panduan praktikum terlampir)

Gelas berukuran atau alat sejenisnya

Timbangan digital atau alat sejenisnya

tiga buah baut dengan ukuran dan bahan berbeda beda

PenggarisJika tidak memungkinkan dilaksanakan praktikum peserta didik dapat membuat :

membuat prototype jangka sorong dari karton (alat dan bahan : karton/kardus/dupleks/bahan sejenisnya, gunting, pensil, penghapus,spidol, penggaris, dll)

*prototype merupakan model alat yang dapat berfungsi seperti alat sesungguhnya

membuat poster cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup (alat dan bahan : karton/kardus/dupleks/bahan sejenisnya, pensil, penghapus, alat mewarnai, spidol, penggaris, dll)

8) Mengakses link-link virtual lab tersedia :

Jangka Sorong

http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=16&cnt=4

(4)

https://edugameapp.com/Caliper_Simulator/

https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier-caliper-simulator-05-millimeter/

Mikrometer Sekrup

http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=156&cnt=4

https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-micrometer-thousandth-millimeter- simulator/

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1 (3 x 45 menit)

Materi : Macam-Macam Alat Ukur, Besaran dan Satuan

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi

Waktu Pembukaan

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk memasuki meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting sejenisnya)

Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik

Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

Peserta didik berdoa sebelum pembelajaran

dimulai 10 menit

Pendahuluan tentang Pengukuran

Guru menampilkan gambar- gambar aktivitas pengukuran dalam kehidupan sehari-hari : 1. Ukuran volume pompa

bensin

2. Timbangan bayi

3. Menimbang sayur pada kegiatan jual beli di pasar

Peserta didik mengamati gambar-gambar yang ditampilkan oleh guru

Peserta didik menyampaikan aktivitas pengukuran lainnya dalam kehidupan sehari- hari, misal :

1. membaca kelajuan pada speedometer 2. melihat persentase daya baterai pada

handphone

3. melakukan pengukuran dengan penggaris 4. dan lain-lain.

10 menit

(5)

4. Membaca jam

5. dan lain-lain.

Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan kegiatan pengukuran apalagi yang dilakukan atau ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan bahwa pembelajaran pada hari ini membahas macam-macam alat ukur, besaran, satuan, dan dimensi.

Guru menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk dikerjakan secara berkelompok

Guru menuntun peserta didik dalam pengerjaan LKPD

Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok pada meeting room kelompok : 1. menuliskan nama-nama alat ukur yang

tersedia pada LKPD

2. membaca bacaan materi tentang besaran, satuan, dan dimensi, dan menjawab pertanyaan ulasan yang tersedia pada LKPD 3. merinci alat-alat ukur tersebut : apa besaran

yang diukur dan apa satuannya

4. mengelompokkan alat ukur berdasarkan kesamaan besaran yang diukur

5. menyusun dimensi besaran turunan dari dimensi besaran pokoknya

55 menit

Guru mempersilakan peserta didik untuk kembali ke meeting room utama dan mempresentasikan hasil pekerjaannya bersama kelompoknya

1. Secara berkelompok, peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya

2. Peserta didik lain yang tidak presentasi memberi tanggapan atau bertanya setelah presentasi dilaksanakan.

45 menit

Penutup

Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas pembelajaran.

Guru menyampaikan bahwa materi pada pertemuan berikutnya adalah penggunaan beberapa alat ukur panjang

Peserta didik menyimak penjelasan

Peserta didik mengisi lembar refleksi

Peserta didik mengucapkan salam dan meninggalkan meeting room

15 menit

(6)

Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi

Guru mengucapkan salam penutup dan mempersilakan peserta didik untuk meninggalkan meeting room Al Alternatif Moda Pembelajaran Lain

M Moda PJJ Luring :

1. Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS

Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur

“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi “besaran, satuan, dan dimensi”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang ingin diketahui saat mempelajari materi pengukuran.

2. Kegiatan Inti

Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru

3. Penutup

Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

M Moda Tatap Muka : 1. Pendahuluan

Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik

Guru melakukan apersepsi

Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok 2. Kegiatan Inti

Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi pengukuran

Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya 3. Penutup

Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang dipresentasikan

Peserta didik mengisi refleksi

Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan aktivitas.

Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian. Pada tenggat waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara bergantian.

Teknis pengambilan dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

Pertemuan ke-2 (3 x 45 menit)

Materi : Penggunaan alat ukur panjang : penggaris, mikrometer sekrup, dan jangka sorong

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta

Didik

Alokas i Waktu Pembukaan

(7)

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk memasuki meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting sejenisnya)

Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik

Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

Peserta didik memasuki

meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting

sejenisnya)

Peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai

10 menit

Pendahuluan tentang Pengukuran

Guru menampilkan kembali LKPD pada pertemuan sebelumnya

Guru meminta peserta didik untuk mencermati alat ukur apa saja yang kegunaannya untuk mengukur besaran yang sama

Peserta didik mengamati LKPD yang ditampilkan oleh guru

Peserta didik menyampaikan aktivitas

pengukuran lainnya dalam kehidupan sehari- hari, misal : tire pressuremeter, tensimeter,

pressure gauge merupakan tiga alat ukur yang mengukur

tekanan.

10 menit

Pertanyaan pemantik : Kita menemukan beberapa alat ukur yang mengukur besaran yang sama, bagaimana cara kita menentukan alat ukur yang sesuai untuk objek yang kita ukur?

Kegiatan Inti

1) Pengenalan jangka sorong dan mikrometer sekrup

Guru menyampaikan bahwa pembelajaran pada hari ini membahas alat ukur panjang : jangka sorong, mikrometer sekrup, penggaris

Guru menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk dikerjakan secara berkelompok

Guru menuntun peserta didik dalam pengerjaan LKPD

Guru meminta peserta didik untuk mencoba menggunakannya pada virtual lab tersedia :

1. Jangka Sorong

http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=16&cnt=

4

2. Mikrometer Sekrup

http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=156&cnt

=4

Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok pada meeting room kelompok :

1. Jangka Sorong

bagian-

bagian dari jangka sorong

satuan jangka sorong

ketelitian jangka sorong

langkah- langkah

20 menit

(8)

Pada saat presentasi, guru meminta peserta didik mendemonstrasikan penggunaanya dengan menggunakan virtual lab

mengukur menggunakan jangka sorong 2. Mikrometer Sekrup

bagian-

bagian dari jangka sorong

satuan jangka sorong

ketelitian jangka sorong

langkah- langkah mengukur menggunakan jangka sorong 2) Demonstrasi mengukur dengan jangka sorong, mikrometer sekrup, dan penggaris

Guru menyampaikan bahwa aktivitas berikutnya adalah demonstrasi penggunaan jangka sorong, mikrometer sekrup, dan penggaris

Guru memberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Guru menyiapkan beberapa objek untuk diukur, misal buku tulis, pensil, tutup botol

Guru mendemonstrasikan cara mengukur objek-objek yang disediakan dengan menggunakan tiga alat ukur sesuai dengan LKPD

Guru meminta peserta didik mengamati dan mengevaluasi setiap kegiatan pengukuran dengan pertanyaan penuntun sebagai berikut :

Apakah besaran objek tersebut cocok diukur dengan alat ukur yang sedang digunakan? Jelaskan alasan jawabannya.

Guru meminta untuk menuliskan jawabannya pada LKPD

Setelah seluruh demonstrasi, selesai, guru mempersilakan peserta didik untuk mendiskusikan hasil pengamatan

Peserta didik menyimak

demonstrasi pengukuran yang ditunjukkan oleh guru

Peserta didik mengamati

demonstrasi pengukuran pada beberapa contoh objek

Peserta didik menuliskan hasil pengamatannya pada LKPD

Peserta didik menuliskan

jawaban dari pertanyaan

tuntunan dari guru pada LKPD

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan secara

berkelompok pada meeting room kelompok

45 menit

3) Diskusi

Guru mempersilakan peserta didik untuk berkumpul pada

meeting room utama untuk mempresentasikan hasil diskusi Peserta didik mempresentasika

n hasil

pengamatan dan 35 menit

(9)

diskusinya secara berkelompok

Peserta didik yang tidak presentasi diberi

kesempatan untuk bertanya atau

menanggapi presentasi Penutup

Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas pembelajaran.

Guru menyampaikan bahwa materi pada pertemuan berikutnya adalah aturan angka penting dan notasi ilmiah

Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi

Guru mengucapkan salam penutup dan mempersilakan peserta didik untuk meninggalkan meeting room

Peserta didik menyimak

penjelasan

Peserta didik mengisi lembar refleksi

Peserta didik mengucapkan

salam dan

meninggalkan meeting room

15 menit

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Moda PJJ Luring :

1. Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS

Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur

“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi “alat ukur panjang”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang ingin diketahui saat mempelajari materi alat ukur panjang.

2. Kegiatan Inti

Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru.

(jika alat tidak tersedia dan virtual lab tidak memungkinkan untuk digunakan, guru dapat menunjukkan gambar contoh pengukuran mikrometer sekrup dan jangka sorong)

3. Penutup

Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

Moda Tatap Muka : 1. Pendahuluan

Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik

Guru melakukan apersepsi

Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok 2. Kegiatan Inti

Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi alat ukur panjang

Guru mendemonstrasikan penggunaan penggunaan jangka sorong dan mikrometer sekrup

(jika alat tidak tersedia dan virtual lab tidak memungkinkan untuk digunakan, guru dapat menunjukkan gambar contoh pengukuran mikrometer sekrup dan jangka sorong)

(10)

Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru

(Jika alat tidak tersedia dan virtual lab tidak memungkinkan untuk digunakan, soal gambar membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup dapat diberikan )

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya 3. Penutup

Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang dipresentasikan

Peserta didik mengisi refleksi

Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan aktivitas.

Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian. Pada tenggat waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara bergantian.

Pembacaan jangka sorong dan mikrometer sekrup dapat menggunakan gambar.

Teknis pembagian dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

Pertemuan ke-3 (3 x 45 menit)

Materi : Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi

Waktu Pembukaan

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk memasuki meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting sejenisnya)

Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik

Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

Peserta didik memasuki meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting sejenisnya)

Peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai

10 menit

Pendahuluan tentang Pengukuran

Guru menyampaikan bahwa terdapat dua kasus yang akan ditelusuri pada pertemuan

kali ini. 20

menit Kasus 1 : Makna dari Nilai Ketidakpastian

Guru menampilkan kembali LKPD pada pertemuan sebelumnya

Guru membahas kembali nilai-nilai ketidakpastian pada alat ukur jangka sorong, mikrometer sekrup, dan penggaris

Peserta didik mengamati LKPD yang ditampilkan oleh guru

Peserta didik menyimak serta merespon pertanyaan-pertanyaan dari guru

Pertanyaan pemantik : Apa makna dari nilai ketidakpastian dari alat ukur? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketelitian hasil pengukuran?

Kasus 2 : Aturan pembulatan untuk hasil pengolahan data (aturan angka penting dan notasi ilmiah)

Guru menampilkan kembali LKPD pada

pertemuan sebelumnya Peserta didik mengamati LKPD yang ditampilkan oleh guru

(11)

Guru menunjukkan data diameter luar tutup botol

Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menentukan luas permukaan tutup botol tersebut dan membacakan hasil perhitungannya dengan lengkap (tanpa pembulatan angka) dalam satuan cm2

Guru menampilkan hasil perhitungan luas permukaan yang dibacakan oleh peserta didik dengan lengkap

Guru meminta peserta didik lainnya mengkonversi nilai luas permukaan tersebut ke dalam satuan m2

Salah seorang perwakilan peserta didik untuk menentukan luas permukaan tutup botol tersebut dan membacakan hasil perhitungannya dengan lengkap (tanpa pembulatan angka) dalam satuan cm2

Peserta didik lainnya mengkonversi nilai luas permukaan tersebut ke dalam satuan m2

Peserta didik menyimak serta merespon pertanyaan-pertanyaan dari guru

Pertanyaan pemantik : Bagaimana aturan pembulatan dalam pengolahan data hasil pengukuran beserta cara penulisannya?

Kegiatan Inti

1) Ketidakpastian pengukuran

Guru menyampaikan bahwa pembelajaran pada hari ini membahas alat ukur panjang : Ketidakpastian pengukuran. Guru menampilkan cuplikan berita terkait masalah pengukuran dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber berita : https://nasional.tempo.co/read/715491/inilah-cara-mengenali- timbangan-yang-dicurangi-pedagang

20 menit

Guru menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk dikerjakan secara berkelompok

Guru menyampaikan tugas pada hari ini :

1. Faktor-faktor penyebab kesalahan pengukuran

2. Menjelaskan faktor kesalahan pengukuran apa saja yang disebutkan pada berita tersebut

Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok pada meeting room kelompok

(12)

2) Aturan angka penting dan notasi ilmiah

Guru menyampaikan bahwa aktivitas berikutnya membahas mengenai aturan angka penting dan notasi ilmiah

Guru memberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Guru meminta peserta didik untuk mencari tahu materi tentang ciri-ciri angka penting dan bukan angka penting

Guru meminta peserta didik untuk mencari tahu materi tentang operasi penjumlahan dan pengurangan, serta operasi perkalian dan pembagian

Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok pada meeting room kelompok

Peserta didik menuliskan jawaban dari pertanyaan tuntunan dari guru pada LKPD

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok pada meeting room kelompok

45 menit

3) Diskusi

Guru mempersilakan peserta didik untuk berkumpul pada meeting room utama untuk mempresentasikan hasil diskusi

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara berkelompok

Peserta didik yang tidak presentasi diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi presentasi

35 menit

Penutup

Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas pembelajaran.

Guru menyampaikan bahwa materi pada pertemuan berikutnya akan disampaikan adalah ketidakpastian pengukuran berulang

Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi

Guru mengucapkan salam penutup dan mempersilakan peserta didik untuk meninggalkan meeting room

Peserta didik menyimak penjelasan

Peserta didik mengisi lembar refleksi

Peserta didik mengucapkan salam dan meninggalkan meeting room

15 menit

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Moda PJJ Luring :

1. Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS

Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur

“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi “aturan angka penting dan notasi ilmiah”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang ingin diketahui saat mempelajari materi aturan angka penting dan notasi ilmiah.

2. Kegiatan Inti

Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru.

3. Penutup

Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

(13)

Moda Tatap Muka : 1. Pendahuluan

Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik

Guru melakukan apersepsi

Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok 2. Kegiatan Inti

Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi aturan angka penting dan notasi ilmiah

Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya 3. Penutup

Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang dipresentasikan

Peserta didik mengisi refleksi

Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan aktivitas.

Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian. Pada tenggat waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara bergantian.

Teknis pengambilan dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

Pertemuan ke-4 (3 x 45 menit)

Materi : Ketidakpastian Pengukuran Berulang

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi

Waktu Pembukaan

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk memasuki meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting sejenisnya)

Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik

Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

Peserta didik memasuki meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting sejenisnya)

Peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai

10 menit

Pendahuluan tentang Pengukuran

Guru menampilkan kembali LKPD pada pertemuan kedua

Guru meminta peserta didik untuk mengingatkan kembali tentang ketidakpastian pengukuran tunggal

Peserta didik mengamati LKPD yang ditampilkan oleh guru

10 menit

Pertanyaan pemantik : Dalam aktivitas eksperimen, kita akan melakukan pengukuran berulang untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik daripada pengukuran tunggal, bagaimana cara kita menentukan nilai ketidakpastian pengukuran berulang?

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan bahwa pembelajaran pada hari ini membahas tentang cara menentukan nilai ketidakpastian berulang

Peserta didik menyimak dan mengikuti demonstrasi yang disajikan oleh guru

100 menit

(14)

Guru menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Guru mendemonstrasikan langkah-langkah untuk menentukan nilai ketidakpastian berulang dengan sampel data tersedia di LKPD

Guru menugaskan peserta didik untuk berlatih mengolah sampel data lainnya yang tersedia pada LKPD

Catatan : Penggunaan kalkulator diizinkan

Peserta didik mengerjakan LKPD secara individu

Penutup

Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas pembelajaran setelah tenggat waktu pengumpulan tugas

Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dilakukan praktikum sehingga peserta didik perlu menyiapkan beberapa peralatan praktikum

Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi

Guru mengucapkan salam penutup dan mempersilakan peserta didik untuk meninggalkan meeting room

Peserta didik menyimak penjelasan

Peserta didik mengisi lembar refleksi

Peserta didik mengucapkan salam dan meninggalkan meeting room

15 menit

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Moda PJJ Luring :

1. Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS

Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur

“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi “ketidakpastian pengukuran berulang”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang ingin diketahui saat mempelajari materi ketidakpastian pengukuran berulang.

2. Kegiatan Inti

Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru.

3. Penutup

Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

Moda Tatap Muka : 1. Pendahuluan

Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik

Guru melakukan apersepsi

Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok 2. Kegiatan Inti

Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi ketidakpastian pengukuran berulang

Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya 3. Penutup

Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang dipresentasikan

Peserta didik mengisi refleksi

(15)

Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan aktivitas.

Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian. Pada tenggat waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara bergantian.

Teknis pengambilan dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

Pertemuan ke-5 (3 x 45 menit)

Materi : Menentukan Massa Jenis Benda Tak Beraturan

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi

Waktu Pembukaan

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk memasuki meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting sejenisnya)

Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik

Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

Peserta didik memasuki meeting room (Gmeet, Zoom, dan aplikasi meeting sejenisnya)

Peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai

10 menit

Pendahuluan tentang Pengukuran

Guru mengajak peserta didik untuk mengulas kembali materi-materi yang telah dipelajari pada bab pengukuran secara singkat dengan pertanyaan tuntunan

Perwakilan peserta didik

menjawab pertanyaan-

pertanyaan tuntunan yang diajukan guru untuk mengulas kembali materi yang telah dipelajari

10 menit

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan bahwa pembelajaran pada hari ini melakukan praktikum sederhana : menentukan massa jenis benda tak beraturan

Guru memastikan bahwa peserta didik telah menyiapkan alat dan bahan

Guru menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Guru mengulas pertanyaan-pertanyaan penuntun pada LKPD

Guru mengumumkan due date (waktu pengerjaan 1 minggu sudah dengan video presentasi hasil percobaan), format laporan, serta dokumentasinya berupa presentasi video singkat

Catatan : Penggunaan kalkulator diizinkan

Peserta didik menyimak dan mengikuti demonstrasi yang disajikan oleh guru

Peserta didik mengerjakan LKPD secara individu

100 menit

Penutup

Guru menyampaikan bahwa materi pada

bab ini telah selesai Peserta didik menyimak

penjelasan 15

menit

(16)

Guru mengumumkan ujian pada pertemuan berikutnya

Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi

Guru mengucapkan salam penutup dan mempersilakan peserta didik untuk meninggalkan meeting room

Peserta didik mengisi lembar refleksi

Peserta didik mengucapkan salam dan meninggalkan meeting room

Alternatif Moda Pembelajaran Lain

Moda PJJ Luring :

1. Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS

Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan fitur

“question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi “mengetahui massa jenis benda tak beraturan”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang ingin diketahui saat mempelajari materi mengetahui massa jenis benda tak beraturan.

2. Kegiatan Inti

Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang tersedia pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru.

3. Penutup

Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format refleksi dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi sejenisnya.

Moda Tatap Muka : 1. Pendahuluan

Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik

Guru melakukan apersepsi

Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok 2. Kegiatan Inti

Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi aturan angka penting dan notasi ilmiah

Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya 3. Penutup

Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang materi yang dipresentasikan

Peserta didik mengisi refleksi

Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan aktivitas.

Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian. Pada tenggat waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya secara bergantian.

Teknis pengambilan dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.

Jika praktikum terlalu sulit dilaksanakan di rumah, alternatif tugas yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

membuat alat peraga (prototype) jangka sorong dari kertas, karton, dupleks, dus, dan bahan sejenisnya

membuat poster cara menggunakan jangka sorong atau mikrometer sekrup

Asesmen

1. Pemahaman Sains : Asesmen formatif (individu)

Peserta didik mengidentifikasi macam-macam alat ukur berdasarkan besarannya

Peserta didik mengidentifikasi besaran-besaran turunan berdasarkan dimensinya

(17)

Peserta didik mengetahui penggunaan alat ukur yang sesuai dengan objek yang diukur

Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan jangka sorong beserta nilai ketidakpastian pengukuran tunggalnya

Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup beserta nilai ketidakpastian pengukuran tunggalnya

Peserta didik dapat menuliskan hasil pengolahan data dengan aturan angka penting dan notasi ilmiah

Peserta didik dapat menuliskan hasil pengolahan data beserta nilai ketidakpastian berulang

2. Keterampilan Proses : performa presentasi, portofolio Pengayaan dan Remedial

a. Aktivitas Pengayaan

Alternatif 1 : Peserta didik dapat mencoba melakukan praktikum sederhana terkait pengukuran pada bidang kimia dan biologi

Alternatif 2 : Peserta didik membuat karya (dapat berupa tulisan, poster, vlog, dll) tentang kegiatan pengukuran yang menunjang pekerjaan orang tua peserta didik b. Aktivitas Remedial

Alternatif 1 : Peserta didik diberikan kesempatan membuat perbaikan pada jawaban- jawaban yang masih salah serta penjelasannya

Alternatif 2 : Peserta didik dapat membuat karya, berupa poster, artikel, komik, video, serta karya lainnya yang berisi penjelasan mengenai sub materi tentang pengukuran yang masih belum tuntas

Refleksi Peserta Didik dan Guru Lembar Refleksi Guru

No. Refleksi Penjelasan

1) Persentase keterlaksanaan rancangan kegiatan

pembelajaran (%) Persentase keterlaksanaan : ....

%

Keterangan : 2) Kendala yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran

3) Catatan perbaikan untuk mengatasi kendala pada kegiatan pembelajaran berikutnya

4) Peserta didik yang mengalami kesulitan 1. Nama :

Uraian Kesulitan : 2. Nama :

Uraian Kesulitan : 3. dst.

5) Catatan positif peserta didik 1. Nama : Catatan Positif :

2. Nama : Catatan Positif :

3. dst.

6) Catatan lainnya

III. Lampiran

Lembar Kerja Peserta Didik

(18)

1. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x berdasarkan persamaan x = rt2+qt+p

dengan x menyatakan jarak, t menyatakan waktu, dan konstanta p,q,r, dan s menyatakan konstanta. Satuan r dalam SI adalah … .

a. meter

b. meter/sekon c. meter/sekon2 d. meter∙sekon e. meter/sekon2

2. Energi kinetik dinyatakan dengan persamaan EK =1/2 mv2dengan m adalah massa benda dan v adalah kecepatan benda. Tentukanlah dimensi energi kinetinya .

a. [M][L]2[T]2 b. [M][L]2[T]-2 c. [M][L][T]-2 d. [M][L]-1[T]-2 e. [M][L]-2[T]-2

3. Berikut ini merupakan gambar hasil pengukuran diameter dua tabung kayu dengan menggunakan mikrometer sekrup.

Tabung 1

Tabung 2

Selisih diameter dua tabung kayu tersebut adalah … mm.

a. 5,46 mm b. 5,4 mm c. 3,20 mm d. 3,2 mm e. 1,86 mm

4. Berikut ini merupakan hasil pengukuran panjang pelat.

Hasil pengukuran yang diperoleh adalah … . a. (3,00 ± 0,01) cm

b. (3,04 ± 0,01) cm c. (3,09 ± 0,01) cm d. (3,19 ± 0,01) cm

(19)

e. (4,19 ± 0,01) cm

Kunci Jawaban : 1. C

2. C 3. C 4. D

Materi Pembelajaran

Pengukuran dan Ketidakpastian

Sekarang, kita akan mempelajari tentang pengukuran besaran dan satuan. Pengukuran itu apa sih? Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan suatu satuan.

Kita ambil contoh saat mengukur panjang pensil. Tentu elo membutuhkan penggaris dan pensilnya, bukan? Penggaris digunakan untuk melihat satuan panjang, sedangkan pensil merupakan benda yang akan kita cari tau besarannya.

Contoh pengukuran lainnya yaitu massa, menggunakan timbangan untuk mengetahui bobot badan. Atau waktu yang diukur dengan jam , itu semua termasuk contoh membandingkan suatu besaran.

Tapi, hasil pengukuran juga tidak selamanya pasti . Antara alat ukur yang satu dengan yang lainnya bisa menyebabkan perbedaan hasil.

Misalnya, ketika kita mengukur suatu benda menggunakan penggaris dan jangka sorong, maka hasilnya bisa sama dan bisa juga ada perbedaan meski sedikit. Selain itu, faktor lainnya selain perbedaan alat ukur juga bisa karena dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang paling akurat.

Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai dan satuan.

Sementara itu, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Dalam satuan, kita mengenal yang namanya Satuan Internasional (SI), yaitu satuan yang distandarisasi dan diakui penggunaanya secara Internasional. Nah, berdasarkan satuannya, besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Berikut, disajikan besaran pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan.

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang disusun dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan menggabungkan beberapa satuan besaran pokok.

Misalnya, satuan turunan dari luas. Luas itu diperoleh dengan mengalikan panjang dan lebar suatu bangun. Nah, panjang dan lebar itu satuan pokoknya kan meter (m). Jadi, satuan turunan luas adalah:

Luas = panjang x lebar = m x m = m2 Dimensi

(20)

Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisannya dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut!

Conton Asesmen, remidial dan pengayaan

1. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam system Internasional adalah ….

A. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus B. Kuat arus, panjang, waktu, dan massa jenis C. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat

D. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu

E. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu

2. Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm. Keliling lingkarannya dituliskan menurut aturan angka penting adalah … (π = 3,14).

A. 267 cm B. 26,7 cm C. 2,67 cm D. 0.267 cm E. 0,0267 cm

3. Perhatikan gambar berikut!

(21)

Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka sorong.

Berdasarkan gambar tersebut hasil yang benar adalah ….

A. 5,70 cm B. 5,75 cm C 5,76 cm D. 5,86 cm E. 6,30 cm

4. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :

A. 3,19 cm B. 3,14 cm C. 3,10 cm D. 3,04 cm E. 3,00 cm

5. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu:

1) Massa dan berat

2) Momentum dan impus

(22)

3) Gaya dan berat

4) Usaha dan daya

Pernyataan yang benar adalah..

A. 1,2 dan 3 B. 1 , 2 dan 4 C. 1 dan 3 D. 2 dan 3 E. 2 dan 4

Glosarium

akurasi : sifat pengukuran yang mendekati nilai sebenarnya

angka penting : angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan taksiran

besaran : sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka

galat pengukuran : kekeliruan pengukuran terhadap nilai sebenarnya

hipotesis : jawaban sementara terhadap masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya.

metode ilmiah : metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan

notasi ilmiah : bentuk penulisan terstandar untuk mempermudah penentuan suatu nilai

presisi : sifat pengukuran yang mendekati nilai yang sama meskipun dilakukan berulang

satuan : pembanding dalam pengukuran yang ditetapkan berdasar acuan tertentu

variabel : sesuatu yang memiliki nilai dan dapat diubah

Daftar Pustaka

Lasmi, N. K. (2020). Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sang, D., Jones, G., Chadha, G., & Woodside, R. (2010). Cambridge International AS and A Level Coursebook. Second Edition Physics. UK : Cambridge University Press.

Tipler, P. A. (2001). Fisika Jilid 2. Alih Bahasa : Bambang Soegijono. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Mengetahui Boyolali, 4 Juni 2022

Kepala Sekolah

JOKO SUTOMO, S,Pd., M.Or.

NIP 19710616 199703 1 007

Penelaah

Panut, S.Pd.

NIP 19690817 199702 1002

Guru Mata Pelajaran

Rahayu Winarni,S.Pd NIP 19790803 200801 2 016

(23)

MODUL AJAR I. Informasi Umum

Nama Sekolah : SMA NEGERI I ANDONG

Mata Pelajaran : IPA ( FISIKA )Energi

Fase : E / X

Tahun Ajaran : 2022/2023

Alokasi Waktu : 5 pertemuan x 2 jam pelajaran Kompetensi Awal :

Peserta didik memahami tentang Hakekat fisika dan prosedur Ilmiah serta konsep Pengukuran Profil Pelajar Pancasila :

• Berintegritas dan menjaga keselamatan diri dalam keselamatan kerja; Memahami

keterhubungan ekosistem bumi dan menjaga lingkungan (akhlak mulia wujud Beriman dan Bertakwa);

• Menetapkan tujuan dan rencana, serta mengembangkan kendali dan disiplin diri (wujud Kemandirian

• Menunjukkan kolaborasi dan komunikasi untuk tujuan bersama (wujud Bergotong royong);

Sarana dan Prasarana :

Dibutuhkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan :

• Laptop/notebook/pc/handphone, dan alat sejenisnya,

• Jaringan internet yang baik dan kuota internet yang cukup,

• Pembelajaran ditunjang dengan lingkungan belajar yang tidak bising bagi peserta didik Target Peserta Didik :

Perangkat ajar ini dirancang untuk :

√ Peserta didik regular/tipikal

Peserta didik dengan kesulitan belajar Peserta didik berpencapaian tinggi Peserta didik dengan ketunaan

Model Pembelajaran : Pembelajaran tatap Muka Eksperimentasi Nama Penyusun : Rahayu Winarni, S.Pd

II. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian energi,

2. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya,

3. Menjelaskan hubungan prinsip“ usaha dan energi” serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,

4. Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari,

5. Mendeskripsikan sumber-sumber energi tak terbaharui,

(24)

6. Menjelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan sumber energi tak terbaharui 7. Menjelaskan macam-macam perubahan energy dalam kehidupan sehari-hari dan

manfaatnya

8. mengidentifikasisumber-sumberenergialternatif,

9. Menyebutkan dampak tranformasi energy dalam kehidupan

10. Menjelaskan cara-cara penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari.

Pemahaman Bermakna

1. Siswa mampu memahami bahwa perubahan energy dalam kehidupan sehari-hari sangat membantu berjalannya proses kehidupan

2. Energy harus dihemat penggunaannya

3. Sangat diperlukan alternatif energy sebagai solusi keterbatasan energy dalam kehidupan sehari-hari

Pertanyaan Pemantik

a. Pernahkan kamu melihat panel surya yang dipasang di atap genting rumah, tahukah kamu kegunaannya?

b. Bagaimana energy alam itu bisa dimanfaatkan untuk mempermudah kehidupan, coba berikan deskripsinya!!

c. Bagaimana jika persediaan energy yang di alam ini habis? Apa yang harus kamu lakukan?

d. Dapatkah kamu mendesain pembangkit listrik sederhana untuk keperluan sehari-hari?

Persiapan Pembelajaran

2. Mempersiapkan absen pada LMS (contoh : menggunakan fitur question pada google classroom, menggunakan fitur google form, dan lain-lain)

Learning Management System (LMS)

: Aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik, dan isi pengajaran, contoh google classroom, schoology, aimsis, schola, dan lain-lain.

8. Mempersiapkan powerpoint/google slide untuk presentasi

9. Menyediakan meeting room Gmeet atau breakout room untuk kegiatan berkelompok

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 (3 x 45 menit)

Materi : bentuk energi dan transformasinya; perkembangan penggunaan berbagai sumber energi; sumber energi alternatif

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi

Waktu Pembukaan

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk memasuki Ruang kelas

Guru menyapa sambil memeriksa kehadiran peserta didik

Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

Peserta didik berdoa sebelum

pembelajaran dimulai 10

menit

Pendahuluan

(25)

Salam pembuka

Berdoa sebelum memulai pembelajaran

Memeriksa kesiapan fisik maupun psikis peserta didik,dengan

memeriksa kehadiran dan memberikan pertanyaan

pemantik. Jawaban peserta didik dituliskan dalan sticky note dan di tempel di dinding

Membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil

Menjelaskan tujuan pembelajaran

Peserta didik berdoa Bersama 10 menit

Kegiatan Inti:

Guru membagi kelompok untuk mengamati lingkungan di sekitar sekolah untuk mendiskusikan masalah transfer dan transformasi energy

1. Peserta didik secara berkelompok diminta mengamati lingkungan di sekitar sekolah untuk

mendiskusikan masalah transfer dan transformasi energy

55 menit

Guru mempersilakan peserta didik untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya bersama kelompoknya

2. Secara berkelompok, peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya

3. Peserta didik lain yang tidak presentasi memberi tanggapan atau bertanya setelah presentasi dilaksanakan.

45 menit

Penutup

Guru memberikan feedback berupa pembahasan seluruh aktivitas pembelajaran.

Guru menyampaikan bahwa materi pada pertemuan berikutnya

Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi lembar refleksi

Guru mengucapkan salam penutup dan mempersilakan peserta didik untuk meninggalkan Kelas

Peserta didik menyimak penjelasan

Peserta didik mengisi lembar refleksi

Peserta didik mengucapkan salam dan meninggalkan Kelas

15 menit

Asesmen

DIAGNOSTIK

Dilakukan di awal KBM:

Bentuk :PertanyaanLisan

1. Apa yang kamu ketahui tentang Energy?

2. Sebutkan macam-macam energy yang kamu temui pada kehidupan sehari-hari?

3. Dapatkah energy berubah bentuknya dari satu bentuk kebentuk lain? Sebutkan contohnya!

(26)

4. Kenapa energy perlu dihemat penggunaannya? Jelaskan!

5. Dapatkah kalian menemukan energy alternative? Dapatkah kamu merancang Projekini?

ASESMEN FORMATIF :

1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi saat melakukan pengamatan (sopan santun), saat berdiskusi (menghargai pendapat orang lain,mandiri)

2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif dan bernalarkritis) ASESMEN SUMATIF :

3. Memberikankuisuntukmengetahuitingkatpemahamanpesertadidikterhadapmateri yang sudahdipelajari

Pengayaan dan Remedial Pengayaan

Dilakukankepadapesertadidik yang mampumenjawabdenganbenarasesmensumatif.

Remedial

Dilakukanterhadappesertadidik yang belummemahamikonten

denganbaiksertakepadasiswa yang belummampumencapaitujuanpembelajaran Refleksi Peserta Didik dan Guru

Lembar Refleksi Guru

Melakukanrefleksidenganmemintapesertadidikmengomentarikegiatanpembelajaran yang telahdilakukanbaiktentangmateriyang dipelajarimaupuncaraataumetodepembelajaran yang digunakan

LAMPIRAN 1:

A. LEMBAR KERJA SISWA LK 1

Energy panas pada lampu

LK 2

Pengaruh Tegangan terhadap besarnya energy

(27)

LAMPIRAN 2 Penugasan 1

Apa yang terlintas dalam fikirmu dari gambar-gambar berikut? Dapatkah kamu membuat

paparan tentang gambar-gambar tersebut dengan judul tertentu? Deskripsikan segala info yang berkaitan dengan gambar tersebut. Gunakan rambu2-rambu berikut:

1. Judul apakah yang paling cocok yang merepresentasikanya?

2. Dapatkah kamu membuat paparan secara umum tentang pengertian yang berkaitan dengan gambar

3. Mungkinkah setiap gambar berhubungan dengan gambar yang lain 4. Dapatkah kamu menjelaskan tentang masing-masing gambar

5. Dapatkah kamu mengorganisasikan paparan kamu menjadi sebuah paparan yang sistematis dan lengkap

6. Gunakan referensi dari sumber yang kamu miliki!

7. Selamat mengerjakan!

(28)

LAMPIRAN 3 : Materi Pembelajaran

Penerapan Transfer Serta Transformasi Energi Serta Dampaknya Kagi Kehidupan Manusia

A. Pengertian Energi

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.

Jika pada suatu benda diberikan energi, pada benda tersebut timbul kerja atau usaha.

.

B. Bentuk - Bentuk Energi

Energi yang dimiliki oleh suatu benda bisa bermacam-macam bentuk, diantaranya energi kinetik, energi potensial, energi mekanik, energi panas, energi listrik, energi kimia, dan energi nuklir.

1) Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak.

Secara umum energi kinetik dirumuskan sebagai.

2) Energi potensial merupakan energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukannya atau kondisinya. Energi potensial memiliki beberapa bentuk

3) Energi potensial gravitasi adalah energi yang tersimpan dalam sistem hasil interaksi gravitasi antara benda dan Bumi. Secara matematis energi potensial gravitasi dinyatakan sebagai .

4) Energi potensial elastis adalah energi yang tersimpan dalam benda-benda elastis, seperti karet, bola karet, pegas, dan lain-lain. Besarnya energi potensial pegas dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:.

5) Energi termal didefinisikan sebagai jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh atom-atom dan molekul-molekul yang membentuk zat.

6) Energi listrik adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan listrik. Muatan listrik yang diam (statis) menimbulkan energi potensial listrik, sedangkan muatan listrik yang bergerak (dinamis) menimbulkan energi arus listrik dan energi magnet.

7) Energi dalam adalah energi kinetik dihubungkan dengan gerakan molekul- molekul, dan energi potensial yang dihubungkan dengan getaran rotasi dan energi listrik dari atom-atom di dalam molekul.

8) Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam persenyawaan kimia. Energi kimia terkandung dalam bahan minyak bumi dan makanan.

9) Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan dari perubahan massa nuklir. Reaksi fisi dan reaksi fusi adalah dua jenis reaksi nuklir yang menghasilkan energi nuklir yang sangat besar.

C. Sumber- Sumber Energi

1) Sumber energi tak terbaharui (nonrenewable) didefinisikan sebagai sumber energi

(29)

yang tidak dapat diisi atau dibuat kembali oleh alam dalam waktu yang singkat, bukan proses berkelanjutan. Sumber energi tak terbaharui diperoleh dari perut bumi dalam bentuk cair, gas, dan padat. Sumber energi tak terbaharui diantaranya:

minyak bumi, gas alam, propane, batubara, dan uranium. Saat ini, minyak bumi adalah satu-satunya bahan bakar fosil bentuk cair yang diperjual belikan. Bahan bakar fosil yang berbentuk gas adalah gas alam dan propane, sementara yang berbentuk padat adalah batubara. Batubara, minyak bumi, gas alam, dan propane disebut bahan bakar fosil karena dibentuk dari sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun yang lalu. Uranium adalah bahan bakar berbentuk padat, tetapi uranium tidak termasuk bahan bakar fosil.

2) Sumber energi terbaharui (renewable) didefinisikan sebagai sumber energi yang dapat dengan cepat diisi kembali oleh alam dengan proses berkelanjutan. Contoh sumber energi terbaharui, diantaranya: matahari, angin, air, biomassa, dan panas bumi. Semua sumber energi terbaharui termasuk sumber energi alternatif.

Minyak mentah

Minyak bumi yang dipompa dari perut bumi disebut minyak mentah (crude oil). Berdasarkan pada perbedaan pemanasannya, minyak mentah dapat dipisahkan menjadi gas alam, kerosene, bahan bakar pesawat udara, bensin, minyak tanah, minyak pemanas, minyak diesel, gas-gas hidrokarbon, minyak pelumas, lilin, batu arang, dan aspal. Semua produk-produk ini siap pakai.

Sifat-sifat penting dari minyak bumi serta turunannya:

1) Nilai pembakaran dinyatakan dalam satuan kilojoule per kilogram atau kilojoule per liter.

2) Bobot jenis yaitu kerapatan cairan tersebut dibagi dengan kerapatan air pada 15,6

oC.

3) Titik nyala dari suatu cairan bahan bakar adalah temperatur minimum fluida pada waktu

uap yang keluar dari permukaan fluida langsung akan menyala.

4) Titik lumer dari suatu produk minyak bumi adalah temperatur terendah dimana suatu minyak atau produk minyak akan mengalir di bawah kondisi standar.

Kelebihan gas alam

Gas alam mempunyai kelebihan dibanding dengan minyak, yaitu:

1) Merupakan bahan paling mudah terbakar dan bercampur dengan udara secara baik.

2) Dapat terbakar secara bersih dengan sedikit abu 3) Mudah transportasinya.

Kekurangan gas alam

Kekurangan adalah sulit dalam penyimpanannya terutama dalam jumlah besar.

Manfaat gas alam

1) Sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap (PLTG/PLTU), bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, serta

(30)

bahan bakar kendaraan bermotor, sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.

2) Sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, methanol, plastik, cat, photo film, obat-obatan, karbondioksidanya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

3) Sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG).

D. Energi Alternatif (Sumber Energi Terbaharui)

Sumber energi alternatif adalah sumber energi sebagai pengganti sumber energi tak terbaharui.

Sumber energi terbaharui (renewable) didefinisikan sebagai sumber energi yang dapat dengan cepat diisi kembali oleh alam, proses berkelanjutan. Berikut ini adalah yang termasuk sumber energi terbaharui, yaitu: matahari, angin, air, biomassa, dan panas bumi.

E. Perubahan bentuk Energy

Beberapa macam perubahan energi antara lain:

1. Perubahan Energi Matahari menjadi Energi Listrik

Energi Matahari bisa dimanfaatkan menjadi energi listrik, Caranya adalah dengan menggunakan panel surya yang menyerap energi Matahari.Kemudian, di dalam panel surya itu akan terjadi proses yang menghasilkan arus listrik. Setelahnya, penghubung pada panel surya akan menyalurkan energi listrik. Dengan begitu, kita bisa memenuhi kebutuhan listrik dari sumber energi alternatif.Ilustrasi perubahan energi kimia menjadi energi cahaya pada senter

2. Perubahan Energi Angin menjadi Energi Gerak

Energi angin bisa dimanfaatkan menjadi energi gerak. Misalnya pada perahu layar yang memanfaatkan energi angin untuk menggerakkan perahu Selain itu, contoh perubahan energi angin menjadi energi gerak juga terlihat pada penggunaan kincir angin.

3. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya

Energi listrik bisa diubah menjadi energi cahaya, misalnya pada lampu, televisi, dan komputer.Pada lampu, energi listrik mengalir melewati bohlam dan menyala.Melalui perubahan energi listrik menjadi energi cahaya ini, kita jadi bisa menggunakan lampu sebagai alat penerangan, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

4. Energi kimia bisa diubah menjadi energi cahaya juga,

Misalnya pemanfaatan energi kimia menjadi energi cahaya ini terlihat pada penggunaan baterai di lampu senter. Energi kimia pada baterai diubah menjadi cahaya pada lampu senter.Contoh lain perubahan energi kimia menjadi energi cahaya ini adalah penggunaan baterai pada ponsel. Ilustrasi rice cooker yang mengubah energi listrik menjadi energi panas

(31)

Gambar1. Perubahan energy kimia menjadi energi cahaya pada lampu senter.

5. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas

Energi listrik bisa diubah menjadi energi panas pada peralatan elektronik. Misalnya, setrika listrik yang dialiri arus listrik akan memanaskan elemen pemanas setrika. Sehingga setrika bisa mengalirkan panas pada pakaian dan membuat pakaian menjadi rapi.Selain setrika, perubahan energi listrik menjadi energi panas juga dimanfaatkan pada penanak nasi, kompor listrik, solder, oven listrik, air fryer, dan yang lainnya.

6. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak

Ada juga peralatan elektronik yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi energi gerak.Misalnya, arus listrik mengalir melewati motor penggerak pada kipas angin, motor berputar dan menggerakkan bilah-bilah kipas angin. Dengan begitu, udara di sekitarnya jadi bergerak dan ruangan menjadi lebih sejuk.Selain itu, kipas angin juga digunakan untuk mendinginkan mesin komputer.Selain kipas angin, perubahan energi listrik menjadi energi gerak juga dimanfaatkan pada gergaji listrik, pompa air, dan bor listrik.

F. Keuntungan dan kerugian dari energy alternatif

Keuntungan dari penggunaan energi panas matahari antara lain:

1) Energi panas matahari merupakan energi yang tersedia hampir diseluruh bagian permukaan bumi dan tidak habis (renewable energy).

2) Penggunaan energi panas matahari tidak menghasilkan polutan dan emisi yang berbahaya baik bagi manusia maupun lingkungan.

3) Penggunaan energi panas matahari untuk pemanas air dan pengeringan hasil panen akan dapat mengurangi kebutuhan akan energi fosil.

4) Pembanguan pemanas air tenaga matahari cukup sederhana dan memiliki nilai ekonomis.

Kerugian dari penggunaan energi panas matahari antara lain:

1) Sistem pemanas air dan pembangkit listrik tenaga panas matahari tidak efektif digunakan pada daerah yang memiliki cuaca berawan untuk waktu yang lama.

2) Pada musim dingin, pipa-pipa pada sistem pemanas ini akan pecah karena air di dalamnya membeku.

3) Membutuhkan lahan yang sangat luas yang seharusnya digunakan untuk pertanian, perumahan, dan kegiatan ekonomi lainya. Hal ini karena rapat energi matahari sangat rendah.

4) Lapisan kolektor yang menyilaukan bisa mengganggu dan membahayakan penglihatan, misalnya penerbangan.

5) Sistem pembangkit listrik tenaga surya hanya bisa digunakan pada saat matahari bersinar dan tidak bisa digunakan ketika malam hari atau pada saat cuaca berawan.

6) Penyimpanan air panas untuk perumahan bukan merupakan masalah, tetapi penyimpanan uap air pada pembangkit listrik memerlukan teknologi yang sulit.

a) Keuntungan Biogas

Penggunaan biogas lebih menguntungkan dibandingkan dengan bahan bakar fosil dalam hal efek yang ditimbulkannya. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang ikut memberikan kontribusi bagi efek rumah kaca (green house effect) yang bermuara pada pemanasan global (global warming). Biogas memberikan perlawanan terhadap efek rumah kaca melalui 3 cara, yaitu:

1) Biogas memberikan substitusi atau pengganti dari bahan bakar fosil untuk penerangan, kelistrikan, memasak dan pemanasan.

2) Methana (CH4) yang dihasilkan secara alami oleh kotoran yang menumpuk merupakan gas penyumbang terbesar pada efek rumah kaca, bahkan lebih besar dibandingkan CO2. Pembakaran methana pada biogas mengubahnya menjadi CO2 sehingga

(32)

mengurangi jumlah methana di udara.

3) Dengan lestarinya hutan, maka CO2 yang ada di udara akan diserap oleh hutan yang menghasilkan oksigen yang melawan efek rumah kaca.

Pengembangan dan implementasi bahan bakar dari energi terbaharui yang ramah lingkungan perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai negara. Ada beberapa pertimbangan yang perlu diambil dalam menentukan pemilihan energi alternatif. Beberapa isu yang cukup penting untuk dipertimbangkan adalah:

1) Harga produksi sebuah energi alternatif dibandingkan dengan bahan bakar minyak.

2) Keberadaannya di bumi, dan jenis energi yang dihasilkan; apakah termasuk energy terbarukan atau tidak?

3) Kemudahan pengolahan atau proses produksi untuk bisa digunakan.

4) Keberadaan sumber energi yang menjadi bahan baku bagi sumber energi alternatif tersebut (jika bukan merupakan energi yang langsung diambil dari alam).

5) Manfaat tambahan yang bisa ditawarkan oleh energi alternatif tersebut.

6) Nilai keamanan bagi penggunaan energi tersebut.

7) Kemudahan proses modifikasi peralatan yang akan menggunakan energi tersebut.

G. Bagaimana Menghemat Energi

o Berbagai cara untuk menghemat energi yang berasal dari fosil, selain mencari sumber energi alternatif, kita pun bisa melakukan langkah-langkah yang mencerminkan penghematan energi. Misalnya, untuk sarana angkutan umum sebaiknya dikembangkan kendaraan masal yang berbahan bakar ethanol atau biodiesel, sehingga selain dapat membawa banyak penumpang juga hemat energi dan ramah lingkungan.

o Selain di jalan, penghematan energi juga harus dilakukan di rumah, yaitu dalam penggunaan energi listrik. Untuk menghemat energi listrik di rumah diperlukan suatu metoda pengaturan pemakaian tenaga listrik, yaitu dengan cara:

1. Efisiensi penerangan

• Menggunakan lampu hemat energi

• Menghidupkan lampu hanya pada saat diperlukan saja

• Mewarnai dinding, lantai, dan langit-langit dengan warna terang, sehingga tidak membutuhkan penerangan yang berlebihan.

• Memasang lampu penerangan dalam jarak yang tepat dengan obyek yang akan diterangi.

• Mengatur perlengkapan rumah agar tidak menghalangi penerangan.

2. Lemari pendingin

• Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai.

• Membuka pintu lemari es seperlunya, dan pada kondisi tertentu dijaga agar dapat tertutup rapat.

• Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas).

• Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor.

• Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah.

• Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es.

• Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses

pelepasan panas berjalan baik.

• Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan karena semakin rendah/dingin temperatur, semakin banyak konsumsi

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara Nomor: 420/1213/ Disdikbud / KU / IV / 2021 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan

Peserta didik mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan struktur dan kebahasaan dalam anekdot .(bekerja sama).. Membimbing

Depdiknas alokasi pembelajaran bina diri 2 jam pelajaran per minggu (60 menit/minggu,atau 1020 menit atau 17 jam per semester). Dalam pengembangan program Bina Diri sesuai

Pemerintah Daerah diharapkan dapat melakukan perlindungan anak secara optimal yaitu memenuhi hak kesehatan dan pendidikan anak-anak yang dimaksudkan untuk mencegah

karbondioksida (CO 2 ) dan methana (CH 4 ) yang dihasilkan dari penggunaan tangki septik di wilayah Surabaya bagian Selatan....

Disediakan alat dan bahan serta Modul perserta didik dapat menggunakan metode pemrograman mesin bubut CNC sesuai dengan Modul Teknik Pemesinan NC/CNC dan CAM secara mandiri

Berdasarkan hasil analisis terhadap daya dukung lokasi yang ada dan manajemen penangkaran yang akan diterapkan (manajemen deer farming), maka dapat diperkirakan