Weekly Report
22 Mei 2020
Direktorat Perencanaan Makro
Perkembangan Dampak Covid-19 Total kasus positif Covid-19 di dunia hingga hari
ini telah mencapai 5 juta kasus. Kasus tertinggi berada di Amerika Serikat sebanyak 1,6 juta kasus dengan tren yang mulai melambat.
Negara-negara di Eropa sudah menunjukkan perlambatan yang signifikan dan mulai melonggarkan beberapa aktivitas seperti membuka kembali sekolah, pertokoan, serta mengizinkan melakukan perjalanan jarak jauh.
Meski begitu, protokol kesehatan dan pembatasan fisik tetap diterapkan. Sementara itu, Brazil masih terus menunjukkan peningkatan kasus yang tinggi per harinya. Saat ini, di Brazil telah mencapai 310 ribu kasus, meningkat lebih dari 100 ribu kasus dalam sepekan. Secara umum, perkembangan kasus Covid-19 di dunia belum menunjukkan perlambatan.
Seiring turunnya kasus positif Covid-19, pemerintah Prancis kembali membuka sekolah, namun puluhan siswa dan staf terjangkit dalam seminggu. Beberapa sekolah ditutup kembali sementara yang lainnya tetap bejalan dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal serupa terjadi di Thailand yang telah mencatatkan penambahan 0 kasus. Dua bandara kembali beroperasi untuk melayani rute domestik sementara rute internasional direncanakan akan kembali dibuka pada akhir Mei. Pemerintah Thailand juga telah mengizinkan beberapa tempat dibuka kembali seperti pusat perbelanjaan, pasar, klinik, taman, serta tempat olahraga. Pemerintah Thailand mendorong masyarakat untuk menjaga kondisi new normal dengan mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak.
Jumlah Kasus Covid-19 di Beberapa Negara
Sumber: World Health Organization
Sejumlah negara di Asia Tenggara lainnya juga telah menunjukkan perlambatan kasus baru.
Sementara itu, pada hari ke 83 sejak kasus pertama diumumkan, total kasus di Indonesia telah mencapai 20.796 kasus dengan peningkatan kasus tertinggi terjadi pada 21 Mei yang mencapai 973 kasus. Penambahan kasus terbanyak terjadi di Jawa Timur. Meskipun telah
diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di provinsi tersebut, namun masyarakat di beberapa kabupaten/kota masih beraktivitas seperti biasa. Kondisi ini dapat menyebabkan pergeseran episentrum kasus ke daerah baru.
Sepanjang pekan ini, penambahan kasus di Jawa Timur mencapai 1.208 kasus, tertinggi dibandingkan provinsi lainnya.
1.577.758
326.448 310.087 252.246 233.037 228.006 181.951 179.021 153.548 129.341 0
200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000
Amerika Serikat
Rusia Brazil UK Spanyol Italia Prancis Jerman Turki Iran
Kasus Aktif Meninggal Sembuh
Persebaran Kasus berdasarkan Provinsi
Provinsi Kasus Meninggal Sembuh
Aceh 19 1 15
Sumatera Utara 285 32 102
Sumatera Barat 438 23 157
Riau 109 6 66
Jambi 91 0 8
Sumatera Selatan 693 22 95
Bengkulu 69 2 9
Lampung 105 7 34
Kep. Bangka Belitung 36 1 26
Kep. Riau 141 12 83
DKI Jakarta 6.400 500 1.510
Jawa Barat 2.002 125 432
Jawa Tengah 1.234 70 255
DI Yogyakarta 220 8 117
Jawa Timur 3.129 256 413
Banten 768 66 172
Bali 380 4 284
Nusa Tenggara Barat 464 7 220
Nusa Tenggara Timur 79 1 6
Kalimantan Barat 140 4 38
Kalimantan Tengah 290 15 130
Kalimantan Selatan 572 57 77
Kalimantan Timur 271 3 102
Kalimantan Utara 163 1 57
Sulawesi Tengah 117 4 37
Sulawesi Selatan 1.206 61 417
Sulawesi Tenggara 211 4 30
Gorontalo 47 2 15
Sulawesi Barat 86 2 26
Sulawesi Utara 198 12 31
Maluku 157 7 22
Maluku Utara 99 4 12
Papua Barat 119 1 11
Papua 437 6 48
Indonesia 20.775 1.326 5.057
Sumber: Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Catatan: Data per 22 Mei 2020, 21 kasus dalam tahap investigasi sehingga belum dipetakan
Perkembangan Kasus Covid-19 di Indonesia
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Mendekati hari raya Idul Fitri dan, banyak pedagang mulai kembali berdagang dengan membuka toko atau menjajakan dagangannya di pinggir jalan karena perbelanjaan yang biasa ditempati belum dibuka kembali. Masyarakat juga mulai kembali memenuhi pasar serta sejumlah pusat perbelanjaan untuk
mempersiapkan lebaran. Di sisi lain, dibukanya kembali akses transportasi mendorong masyarakat untuk melakukan mudik ke berbagai daerah. Hal ini berpotensi memunculkan penyebaran yang lebih luas dan masif di seluruh daerah.
Perkembangan Harian IHSG (YtD) Nilai Tukar Rupiah (YtD)
Sumber: Bursa Efek Indonesia Sumber: Bank Indonesia
Pasar keuangan Indonesia hanya beroperasi selama tiga hari pada pekan ini terkait dengan
masih cenderung stagnan dan tidak menunjukkan kondisi perkembangan yang
0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
Maret April Mei
Sembuh Meninggal Kasus
3500,0 4000,0 4500,0 5000,0 5500,0 6000,0
2/3/2020 5/3/2020 10/3/2020 13/3/2020 18/3/2020 23/3/2020 27/3/2020 1/4/2020 6/4/2020 9/4/2020 15/4/2020 20/4/2020 23/4/2020 28/4/2020 4/5/2020 8/5/2020 13/5/2020 18/5/2020
13.000 13.500 14.000 14.500 15.000 15.500 16.000 16.500 17.000
2/1/2020 9/1/2020 16/1/2020 23/1/2020 30/1/2020 6/2/2020 13/2/2020 20/2/2020 27/2/2020 5/3/2020 12/3/2020 19/3/2020 27/3/2020 3/4/2020 13/4/2020 20/4/2020 27/4/2020 5/5/2020 13/5/2020 20/5/2020
Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4.546, sedikit menguat dibandingkan penutupan pekan sebelumnya. Penguatan didorong oleh rencana pemberian stimulus kedua oleh pemerintah Amerika Serikat serta penemuan vaksin oleh perusahaan farmasi di Amerika Serikat. Bursa Amerika Serikat dan Eropa merespon isu tersebut dengan penguatan.
Namun, penguatan ini diprediksi tidak akan berlangsung lama.
Sentimen tersebut juga berpengaruh pada pergerakan nilai tukar. Dolar Amerika Serikat di pasar keuangan dunia melemah. Nilai tukar Rupiah juga terus menguat sepanjang pekan berjalan. Pada 20 Mei 2020 Rupiah berada pada level Rp14.785 per USD, menguat dibandingkan akhir perdagangan pekan lalu.
Harga emas internasional kembali menguat terutama disebabkan oleh isu Amerika Serikat dan Tiongkok yang semakin memanas. Tiongkok berencana untuk menerapkan Undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong. Hal ini mendapat kecaman dari presiden Amerika Serikat yang akan bereaksi keras jika Tiongkok tetap menjalankan rencana tersebut. Pelaku pasar keuangan khawatir kondisi ini akan menimbulkan demonstrasi besar-besaran seperti yang terjadi pada tahun 2019 lalu. Harga emas global di pasar spot pada 22 Mei 2020 sebesar USD1.734,6 per troy ons. Sementara itu, harga emas domestik masih bergerak fluktuatif.
Pada pekan ini, pergerakan harga emas Antam cenderung melemah. Harga terakhir pekan ini sebesar Rp916 ribu, turun dibandingkan akhir pekan sebelumnya.
Perkembangan Harga Emas
Sumber: Bloomberg dan Antam
Amerika Serikat telah menyetujui membantu pendanaan sebesar USD1,2 miliar untuk pengembangan vaksin oleh sebuah perusahaan
farmasi di Inggris. Langkah tersebut juga sebagai upaya untuk mengamankan suplai 30 juta dosis vaksin jika percobaan yang dilakukan berhasil.
#tetapsehat
700.000 750.000 800.000 850.000 900.000 950.000 1.000.000 1.050.000 1.100.000
1.300,0 1.350,0 1.400,0 1.450,0 1.500,0 1.550,0 1.600,0 1.650,0 1.700,0 1.750,0 1.800,0
2/1/2020 8/1/2020 14/1/2020 21/1/2020 27/1/2020 31/1/2020 6/2/2020 12/2/2020 19/2/2020 25/2/2020 2/3/2020 6/3/2020 12/3/2020 18/3/2020 24/3/2020 30/3/2020 3/4/2020 9/4/2020 16/4/2020 22/4/2020 28/4/2020 5/5/2020 12/5/2020 18/5/2020
Spot Global Antam