Penentuan Indikator Kemiskinan Berdasarkan Dimensi Kualitas Kesehatan dan Kualitas Ekonomi menggunakan Confirmatory
Factor Analysis (CFA) dengan Pendekatan Bayesian di Kabupaten Jombang
Oleh Pembimbing
Farisca Susiani (1309100113) Dr. Bambang W. Otok, M.Si
S e m i n a r H a s i l T u g a s A k h i r
A g e n d a
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan penelitian
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 3
P e n d a h u l u a n
Manfaat Penelitian
Batasan
Masalah
Pendahuluan
Kemiskinan merupakan permasalahan klasik yang mendera berbagai negara, termasuk negara berkembang seperti Indonesia.
Kekeliruan yang sering terjadi adalah kemiskinan semata-mata hanya didefinisikan sebagai permasalahan ekonomi.
Suryawati (2005)
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 4
Tinjauan
Pustaka Metodo
logi
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Batasan Masalah
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu lan
Kemiskinan
Kesehatan Sosial-Budaya Sosial-Politik Pendidikan, Agama, dan Budi
Pekerti
Perdamaian Dunia
Pendahuluan
Pada penelitian ini kemiskinan dipandang melalui dua dimensi, yaitu kualitas kesehatan dan kualitas ekonomi.
Persentase jumlah penduduk miskin Kabupaten Jombang mengalami kenaikan pada tahun 2005 (14,12%) ke 2006 (18,18%).
Setelah tahun 2006 perlahan-lahan persentase jumlah penduduk miskin
Kabupaten Jombang mengalami penurunan, namun tidak menutup kemungkinan dapat mengalami penambahan kembali dikarenakan pertambahan penduduk yang terjadi setiap tahunnya.
.Metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan pendekatan Bayesian digunakan untuk mengidentifikasi indikator rumah tangga miskin yang dapat mengukur kedua dimensi tersebut.
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 5
Tinjauan
Pustaka Metodo
logi
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Batasan Masalah
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu
lan
Pendahuluan
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 6
Latar Belakang
Manfaat Penelitian
Batasan Masalah
1. Bagaimana karakteristik dari rumah tangga miskin di
Kabupaten Jombang?
2. Apa saja indikator yang memiliki pengaruh besar dalam
mengukur variabel laten kualitas kesehatan menggunakan
Bayesian CFA?
3. Apa saja indikator yang memiliki pengaruh besar dalam
mengukur variabel laten kualitas ekonomi menggunakan Bayesian CFA?
1. Mengetahui karakteristik dari rumah tangga miskin di
Kabupaten Jombang.
2. Mendapatkan nilai indikator yang memiliki pengaruh besar dalam mengukur variabel laten kualitas kesehatan menggunakan Bayesian CFA?
3. Mendapatkan nilai indikator yang memiliki pengaruh besar dalam mengukur variabel laten kualitas ekonomi
menggunakan Bayesian CFA?
Tinjauan
Pustaka Metodo
logi
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu
lan
Pendahuluan
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 7
Latar Belakang Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Bagi mahasiswa untuk tambahan pengetahuan mengenai metode Bayesian
CFA pada penentuan indikator yang mempengaruhi kemiskinan. Selanjutnya
bagi masyarakat dalam memberikan informasi mengenai kemiskinan yang melanda penduduk di Kabupaten Jombang
sehingga dapat membantu pihak pemerintah daerah setempat untuk menentukan kebijakan terkait program
pengentasan kemiskinan.
Ruang lingkup penelitiaan ini hanya dibatasi untuk rumah
tangga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur Tinjauan
Pustaka Metodo
logi
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu
lan
Penelitian Terdahulu
CFA
Pendekatan Bayesian
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 8
T i n j a u a n P u s t a k a
Kabupaten Jombang
Kemiskinan
Tinjauan Pustaka
• Pemodelan SEM dengan Generalized Structured (GSCA) (Studi Kasus Penentuan Struktur Model Kemiskinan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah)
Ekasari dan Sunaryo (2011)
• A Bayesian Confirmatory Factor Analysis of Precision Agricultural Challenges
Najafabadi, Hosseini, dan Bahramnejad (2011)
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 9
CFA Pendekatan
Bayesian Kabupaten
Jombang Kemiskinan
Pendahuluan Metodo
logi
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu
lan
Tinjauan Pustaka
CFA
First-Order Higher-Order
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 0
Penelitian Terdahulu
Pendekatan Bayesian Kabupaten
Jombang Kemiskinan
Pendahuluan Metodo
logi
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu lan
Model Pengukuran: x = Λ
xξ + δ
Matriks kovarians:
θ
= Λ ΦΛ + ΘδΣ( ) x 'x
ε δ ξ
ε δ
ξ + + = Λ + +
Λ
= B B B
x ( )
Model Pengukuran Higher-Order
ε
θ = ΛΦΛ + Θ
δ+ Θ
Σ ( ) B (
') B
'Matriks kovarians Higher-Order:
Tinjauan Pustaka
Hal dasar dari pendekatan bayesian adalah memanfaatkan informasi
sebelumnya tentang masalah (yang diterjemahkan dalam distribusi prior) untuk mencapai hasil yang lebih baik. Berdasarkan Teorema Bayes.
Selanjutnya persamaan di atas dapat ditulis menjadi
Distribusi Prior yang digunakan adalah conjugate prior distribution
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 1
Penelitian Terdahulu
CFA
Kabupaten Jombang Kemiskinan
Pendahuluan Metodo
logi
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu lan
) (
) ( )
| ( )
( ) , ) (
|
( p x
p x
p x
p x x p
p θ = θ = θ θ
) ( )
| ( )
|
( θ x p x θ p θ
p ∝
[ ]
] , [
~
] ,
[
~
|
] ,
[
~
0 1
0 0
0 0
1
0
ρ
β α
δ δ
δ
δ δ
−
−
Φ
Θ Λ
Θ Λ
Θ
R hart InverseWis
H Normal
Gamma
r
xk k
k k
k
k
k k
Tinjauan Pustaka
Kabupaten Jombang mempunyai luas wilayah 1.159,50 km
2. Terdiri dari 21 Kecamatan dan 301 desa, 5 kelurahan, dengan jumlah penduduk terbesar terdapat di kecamatan
Jombang (148.494 jiwa), sedangkan terkecil di Kecamatan Ngusikan (22.958 jiwa) pada tahun 2009. Jika dilihat dari perkembangan Rumah Tangga Miskin adalah.
persentase Rumah Tangga Miskin (RTM), pada tahun 2005 hingga 2009 (21,6%) sempat mengalami penurunan namun kembali naik pada tahun 2010, yaitu sebesar 23,12%.
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 2
Penelitian Terdahulu
CFA Pendekatan
Bayesian
Kemiskinan
Pendahuluan Metodo
logi
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu lan
No Keterangan Tahun
2005 2006 2009 2010
1. Jumlah Rumah
Tangga 273.917 313.874 344.104 321.356 2. Jumlah Rumah
Tangga Miskin 78.053 78.044 74.340 74.301
Tinjauan Pustaka
Laju pertumbuhan ekonomi sekiranya juga dapat mempengaruhi jumlah
penduduk miskin. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang secara umum terus berfluktuasi naik, namum pada tahun 2008 dan 2009 pertumbuhan
ekonomi sempat mengalami penurununan.
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 3
Penelitian Terdahulu
CFA Pendekatan
Bayesian
Kemiskinan
Pendahuluan Metodo
logi
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu
lan
Tinjauan Pustaka
• Konferensi Dunia untuk Pembangunan Sosial dalam Roebyantho, et.al, (2011) mendefnisikan Kemiskinan sebagai rendahnya tingkat pendapatan dan sumber daya produktif yang menjamin kehidupan berkesinambungan, kelaparan dan kekurangan gizi, rendahnya tingkat kesehatan,
keterbatasan dan kurangnya akses pada pendidikan dan layanan-layanan pokok lainnya, kondisi tak wajar akibat penyakit yang terus meningkat, kehidupan bergelandang dan tempat tinggal yang tidak memadai,
lingkungan yang tidak aman, serta diskriminasi dan keterasingan sosial, dan dicirikan juga oleh rendahnya tingkat partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan dan dalam kehidupan sipil, sosial dan budaya.
• Ada tiga macam konsep kemiskinan yang paling sering dijadikan acuan yakni, kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, dan kemiskinan subyektif (Usman, 2003 dalam Handayani, 2006).
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 4
Penelitian Terdahulu
CFA Pendekatan
Bayesian Kabupaten
Jombang
Pendahuluan Metodo
logi
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu
lan
Tinjauan Pustaka
Kemiskinan Berdasarkan Dimensi Kesehatan
Indikator yang sering digunakan untuk mencerminkan status kesehatan adalah mortalitas, status gizi dan morbiditas. Angka Harapan Hidup juga dapat digunakan sebagai indikator yang mencerminkan kualitas kesehatan.
Menurut BPS (2008), kesehatan dapat dinyatakan dengan indikator pengeluaran rata-rata untuk penyediaan obat-obatan di rumah, ongkos dokter, perawatan, termasuk obat-obatan.
Kemiskinan Berdasarkan Dimensi Ekonomi
• Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Suryawati (2005): tingkat kemiskinan didasarkan pada jumlah rupiah konsumsi berupa makanan yaitu kurang dari 2100 kalori per orang per hari dan konsumsi nonmakanan.
• Sayogyo dalam Suryawati (2005): tingkat kemiskinan didasarkan jumlah rupiah
pengeluaran rumah tangga yang disetarakan dengan jumlah kilogram konsumsi beras per orang per tahun dan dibagi wilayah pedesaan dan perkotaan.
• Bank Dunia dalam Suryawati (2005): mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada pendapatan seseorang kurang dari US$1 per hari (setara Rp8.500,00 per hari).
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 5
Penelitian Terdahulu
CFA Pendekatan
Bayesian Kabupaten
Jombang
Pendahuluan Metodo
logi
Analisis dan
Pembahasan Kesimpu
lan
Variabel penelitian
Teknik Analisis
Sumber Data
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 6
M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n
Metodo logi
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 7
Variabel Penelitian
Teknik Analisis
Data yang akan digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Jombang tahun 2010. Unit analisis pada penelitian ini adalah rumah tangga miskin 21 Kecamatan di Kabupaten Jombang. Untuk menganalisis data akan dipergunakan gabungansoftwareR 2.14.0 dan WinBUGS 1.4. Data awal yang
diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Jombang sebanyak 74.301 rumah tangga miskin. Perhitungan persentase disini berdasarkan jumlah rumah tangga miskin per Kecamatan.
Pendahuluan Analisis dan
Pembahasan Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Metodo logi
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 8
Sumber Data
Teknik Analisis
Pendahuluan Analisis dan
Pembahasan Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Variabel
Laten Variabel Indikator
Kesehatan
X1 Persentase rumah tangga miskin yang luas lantai bangunan tempat tinggalnya kurang dari 32 m2per Kecamatan
X2 Persentase rumah tangga miskin yang jenis lantai bangunan tempat tinggalnya terbuat dari tanah/bambu/kayu berkualitas rendah per Kecamatan
X3 Persentase rumah tangga miskin yang jenis dinding bangunan tempat tinggalnya terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah per Kecamatan
X4 Persentase rumah tangga miskin yang tidak mempunyai fasilitas tempat buang air besar atau bersifat umum per Kecamatan
X5 Persentase rumah tangga miskin yang sumber air minumnya berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai per Kecamatan
X6 Persentase rumah tangga miskin yang tidak mempunyai jenis atap dari genteng per Kecamatan
X7 Persentase rumah tangga miskin yang tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas/poliklinik per Kecamatan
Metodo logi
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 1 9
Sumber Data
Teknik Analisis
Pendahuluan Analisis dan
Pembahasan Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Ekonomi
X8 Persentase rumah tangga miskin yang sumber penerangan tidak menggunakan listrik per Kecamatan
X9 Persentase rumah tangga miskin yang menggunakan bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah per Kecamatan
X10 Persentase rumah tangga miskin yang hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu per Kecamatan
X11 Persentase rumah tangga miskin yang tidak sanggup membeli satu set pakaian baru dalam setahun per Kecamatan
X12 Persentase rumah tangga miskin yang hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari per Kecamatan
X13 Persentase rumah tangga miskin yang sumber penghasilan kepala rumah tangga per bulan dibawah Rp. 600.000 per Kecamatan
X14 Persentase rumah tangga miskin yang tidak memiliki aset dengan nilai Rp 500.000 per Kecamatan
X15 Persentase rumah tangga miskin yang status kepemilikan bangunan tidak milik sendiri per Kecamatan
Metodo logi
1. Melakukan Analisis Statistika Deskriptif, guna mengetahui karakteristik dari unit yang akan dianalisis, dalam hal ini adalah penduduk miskin Kabupaten Jombang, yaitu
menghitung nilai mean dan varians.
2. Melakukan Analisis Confirmatory Factor Analysis guna mendapatkan indikator kemiskinan dilihat dari berbagai dimensi dengan pendekatan Bayesian. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan.
• Menentukan model pengukuran
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 0
Sumber Data Variabel Penelitian
Pendahuluan Analisis dan
Pembahasan Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Ekonomi X8
X14
X9
X10
X13 X12 X11
X15 Kesehatan
X1 X7
X2
X3
X6 X5 X4
Metodo logi
Estimasi parameter yang terdiri dari.
= matrik loading factor dari variabel indikator untuk laten kualitas kesehatan dan kualitas ekonomi.
= matrik kovarian dari (variabel laten kualitas kesehatan) dan (variabel laten kualitas ekonomi).
• Menentukan distribusi prior untuk setiap parameter yang akan diestimasi.
Distribusi prior mengacu pada penelitian Lee (2007)
• Penerapan MCMC dengan Gibbs Sampler untuk mendapatkan hasil estimasi dari distribusi posterior
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 1
Sumber Data Variabel Penelitian
Pendahuluan Analisis dan
Pembahasan Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Λ
Φ
Estimasi (Bayesian) CFA
Estimasi (MLE) CFA
Karakteri stik
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 2
A n a l i s i s d a n P e m b a h a s a n
Analisis dan Pembahasan
Karakteristik Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 3
Estimasi ML Estimasi Bayesian
Pendahuluan Metodo
logi
Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Mean (%) Varian (%) Mean (%) Varian (%)
x
135,21 107,52 x
81,05 0,51
x
234,44 450,90 x
952,89 170,04
x
337,24 533,98 x
1092,36 20,70
x
454,79 132,59 x
1138,03 116,41
x
560,24 262.16 x
1226,00 120,88
x
61,27 0,72 x
1392,56 7,17
x
72,51 3,12 x
1479,61 51.51
x
1515.57 19,14
Analisis dan Pembahasan
Analisis CFA dengan estimasi Maksimum Likelihood (ML) mensyaratkan data memenuhi asumsi multivariat normal. Pengujian multivariat normal terhadap data.
H
0: Data berdistribusi normal multivariat
H
1: Data tidak berdistribusi normal multivariat
Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa nilai P- value kurang dari 0,05 sehingga data tidak berdistribusi multivariat normal
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 4
Karakteris tik
Estimasi Bayesian
Pendahuluan Metodo
logi
Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Variabel Laten W P- value Keterangan
Kualitas Kesehatan 0,7218 5,205e-05 Tidak Multivariat Normal
Kualitas Ekonomi 0,6828 1,694e-05 Tidak Multivariat Normal
Analisis dan Pembahasan
Variabel
Laten Indikator Loading
Factor t-hitung Keterangan
Kualitas Kesehatan
x1 1,000*
x2 -8,982 -1,124 Tidak Signifikan
x3 -9,265 -1,122 Tidak Signifikan
x4 -3,129 -1,084 Tidak Signifikan
x5 1,505 0,78 Tidak Signifikan
x6 0,093 0,849 Tidak Signifikan
x7 0,184 0,826 Tidak Signifikan
Kualitas Ekonomi
x8 1,000*
x9 86,561 0,795 Tidak Signifikan
x10 -18,239 -0,765 Tidak Signifikan
x11 -66,612 -0,792 Tidak Signifikan
x12 -57,221 -0,784 Tidak Signifikan
x13 -5,742 -0,674 Tidak Signifikan
x14 -54,677 -0,799 Tidak Signifikan
x15 -11,821 -0,717 Tidak Signifikan
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 5
Karakteris tik
Estimasi Bayesian
Pendahuluan Metodo
logi
Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Analisis dan Pembahasan
Penentuan Parameter untuk Distribusi Prior
Estimasi Parameter Menggunakan Bayesian CFA
Dengan hasil iterasi sebanyak 20 ribu, proses estimasi parameter telah mencapai burn in untuk semua parameter pada iterasi pertama.
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 6
Karakteris tik Estimasi
ML
Pendahuluan Metodo
logi
Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
) 9
; 84 , 0 ( ]
|
[ Λ Θ
δ= Normal Θ
δD
) 4 , 9 ( Gamma Inverse
D
= Θ
δ) , 0 (
var Φ
=Multi iate Normal ξ D
=
Φ , 15
1 0
0 IW 1
D
Analisis dan Pembahasan
Variabel Loading Factor 2,5% 97,5% Keterangan
x1 1,000 - - Signifikan
x2 0,7403 0,2637 1,208 Signifikan
x3 0,8103 0,3193 1,283 Signifikan
x4 0,7213 0,09484 1,328 Signifikan
x5 0,9276 0,3982 1,441 Signifikan
x6 0,9427 0,2424 1,624 Signifikan
x7 0,9622 0,4385 1,468 Signifikan
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 7
Karakteris tik Estimasi
ML
Pendahuluan Metodo
logi
Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Kes eha tan
Eko no mi
Variabel Loading Factor 2,5% 97,5% Keterangan
x8 1,000 - - Signifikan
x9 0,7728 0,3525 1,179 Signifikan
x10 0,7551 0,2248 1,268 Signifikan
x11 0,8529 0,4058 1,295 Signifikan
x12 0,783 0,2054 1,341 Signifikan
x13 0,7495 0,03618 1,443 Signifikan
x14 0,7672 0,07571 1,426 Signifikan
x15 0,8858 0,1552 1,591 Signifikan
Kesimpulan
Saran
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 8
K e s i m p u l a n d a n S a r a n
Analisis dan Pembahasan
1. Karakteristik rumah tangga miskin Kabupaten Jombang umumnya hanyamengkonsumsi daging/susu/ayam minimal satu kali dalam seminggu, sumber
penghasilan kepala rumah tangga per bulan dibawah Rp. 600.000, dan tidak memiliki aset dengan nilai minimal Rp. 500.000.
2. Indikator-indikator penyusun variabel laten kualitas kesehatan memiliki nilai loading factor > 0,50 dan nilai interval probabilitas 2,5% sampai dengan 97,5% tidak
memuat nilai nol, menunjukkan semua variabel indikator berpengaruh signifikan
terhadap laten kesehatan. Variabel indikator yang memiliki kontribusi terbesar dalam mengukur kualitas kesehatan adalah variabel x7, yaitu persentase rumah tangga miskin yang tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas/Poliklinik.
3. Indikator-indikator penyusun variabel laten kualitas ekonomi memiliki nilai loading factor > 0,50 dan nilai interval probabilitas 2,5% sampai dengan 97,5% tidak memuat nilai nol, menunjukkan semua variabel indikator berpengaruh signifikan terhadap laten ekonomi. Untuk kontribusi terbesar laten kualitas ekonomi adalah variabel x15, yaitu persentase rumah tangga miskin yang status kepemilikan bangunan tidak milik sendiri.
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 2 9
Saran
Pendahuluan Metodo
logi
Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
Analisis dan Pembahasan
1. Terkait dengan jumlah sampel yang digunakan, sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang lebih besar agar didapatkan hasil yang lebih sesuai dengan keadaan.
2. Selain jumlah sampel, perlu diperhatikan pula variabel-variabel indikator yang akan digunakan. Variabel indikator pada penelitian selanjutkan dapat ditambahkan lagi namun harus signifikan dalam mengukur variabel laten.
3. Selanjutnya jika berbicara tentang variabel laten, pada penelitian ini kemiskinan hanya diukur oleh dimensi laten kualitas kesehatan dan
kualitas ekonomi. Akan lebih baik jika ditambahkan dengan dimensi laten sumber daya manusia SDM yang juga turut berperan.
F a r i s c a S u s i a n i ( 1 3 0 9 1 0 0 1 1 3 ) P a g e 3 0
Kesimpulan
Pendahuluan Metodo
logi
Kesimpu Tinjauan lan
Pustaka
D a f t a r P u s t a k a
BAPPEDA Kab. Jombang. (2011). Laporan Akhir Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Jombang Tahun 2011. Jombang: BAPPEDA Kab. Jombang.
Bollen, K. (1989). Structural Equations With Latent Variables. New York: John Wiley & Sons, Inc.
BPS. (2008). Analisis dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan Tahun 2008. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
BPS. (2010). Perumahan. Diakses tanggal 10 Juli 2013, darihttp://sp2010.bps.go.id/index.php/
BPS. (2013). Profil Kemiskinan di Indonesia September 2012. Berita Resmi Statistik, 6(1), p.1-8.
BPS Jombang. (2010). Kabupaten Jombang dalam Angka 2010. Jombang: Badan Pusat Statistik.
Casella, G., dan George, E. I. (1992). Explaining the Gibbs Sampler. The American Statistician, 46(3), p. 167-335.
Ekasari, D.F., dan Sunaryo, S. (2011). Pemodelan SEM dengan Generalized Structured Component Analysis (GSCA) (Studi Kasus Penentuan Struktur Model Kemiskinan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah), Magister Statistika, FMIPA. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [Tidak dipublikasikan].
Pemerintah Kabupaten Jombang. (2009). Profil Kesehatan [online]. Diakses tanggal 10 Juli 2013, dari http://jombangkab.go.id/
Efendi, M. M, dan Purnomo, J. D. T. (2012). Analisis Faktor Konfirmatory untuk Mengetahui Kesadaran Berlalu Lintas Pengendara Sepeda Motor di Surabaya. Jurnal Sains dan Seni, 1(1). p.D-106-D-111.
Gelman, A., Carlin, J. B., Stern, H. S., dan Rubin, D. B. (2004). Bayesian Data Analysis 2nd. New York: Chapman &
Hall/CRC Press.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., dan Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data Analysis 7th. Pearson Prentice Hall.
D a f t a r P u s t a k a ( c o n 1 . )
Handayani, R. (2006). Paradigma Baru Pengentasan Kemiskinan di Indonesia Bukan Sekedar Tugas Dan Kebajikan, Tapi Sebuah Investasi.Menuju Indonesia Sejahtera: Upaya Konkret Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: Khanata, Pustaka LP3ES Indonesia.
Ibrahim, J. T., Soelistyo, A., dan Sutikno. (2009). Analisis Karakteristik Kemiskinan Petani di Jawa Timur. Jurnal Salam Universitas Muhammadiyah Malang, 12(1), p. 57-73.
Kaplan, D., dan Depaoli, S. Bayesian Structural Equation Modeling. Hoyle, R. (Eds.) Handbook of Structural Equation Modeling. New York: Guilford Press.
Karnaji. (2007). Komitmen dan Konsistensi Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Kemiskinan: Analisis Kasus di Jawa Timur. J. Sosiologi FISIP, Unair, 20(1).
Lee, S. Y. (2007). Structural Equation Modeling: A Bayesian Approach. England: John Wiley & Sons Ltd.
Najafabadi, M. O., Hosseini, S. J. F., dan Bahramnejad, S. (2011). A Bayesian Confirmatory Factor Analysis of Precision Agricultural Challenges. African Journal of Agricultural Research, 6(5), p.1219-1225.
Persaulian, B., Aimon, H., dan Anis, A. (2013). Analisis Konsumsi Masyarakat di Indonesia. J. Kajian Ekonomi, 1(2), p.1- 23.
Roebyantho, H., Setiti, S. G., dan Rahman A. (2011). Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE. Jakarta: P3KS Press.
Suryawati, C. (2005). Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional. J. Manajemen Pelayanan Kesehatan, 8(3).
p.121-129.
D a f t a r P u s t a k a ( c o n 2 . )
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). (2011). Indikator Kesejahteraan Daerah Provinsi Jawa Timur. Jakarta: TNP2K.
Wahyuni, D. S. (2012). Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Karakteristik Individu dengan Kejadian Tuberkulosis paru BTA Positif di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. BIMKMI, 1(1), p.1-8.
Walpole, R. E. (1997). Pengantar Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.