Plagiarism Checker X Originality Report
Similarity Found: 17%
Date: Tuesday, September 01, 2020
Statistics: 1762 words Plagiarized / 25958 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Critical Improvement.
--- SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Assalamu‘alaikum wr. wb Penulisan bahan ajar bagi dosen di lingkungan Prodi Bimbingan Konseling FKIP UM Metro menjadi langkah yang penting dalam rangka membudayakan kultur menulis. Hadirnya bahan ajar ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam rangka membangun wawasan berkenaan dengan evaluasi pembelajaran bimbingan konseling.
Untuk itu, kami menyambut baik dan mengucapkan terimaksih kepada Saudara Hadi Pranoto, M.Pd Selaku Dosen Mata Kuliah ―Media dan TI dalam BK‖ atas menulis bahan ajar ini. Semoga kemampuan menulis ini juga menjadi motivasi yang baik bagi para dosen yang lain untuk mengembangkan bahan ajar sesuai dengan bidangnya.
Wassalamu‘allaikum wr. wb _Metro, November 2017 _ _ _Dekan FKIP UM Metro _ _ _ _ _ _ _ _ _Drs. Partono, M.Pd _ _ KATA PENGANTAR Puji bersyukur, kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Bahan Ajar ‖MEDIA DAN TI DALAM BK‖. Bahan Ajar ini dikembangkan berdasarkan referensi yang relevan
digunakan dalam proses pembelajaran di Universitas.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Belmawa Ristek Dikti dan semua pihak yang sudah terlibat tanpa mengurangi rasa hormat kami, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Harapanya Bahan Ajar Media dan TI dalam BK ini dapat mempermudah berjalanya proses pembelajaran bagi mahasiswa bimbingan konseling semester 3 (Tiga).
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Bahan Ajar ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya Bahan Ajar ini.Penulis berharap semoga Bahan Ajar Media dan TI dalam BK ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
_Metro, November 2017 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Hadi Pranoto. M.Pd. _ _ DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i SAMBUTAN DEKAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv BAB I HAKIKAT DAN MANFAAT MEDIA 1 KONSEP DASAR MEDIA DAN TEKNOLOGI 1
PENGERTIAN MEDIA 1 BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI 3 KEDUDUKAN MEDIA DALAM SISTEM BIMBINGAN DAN KONSELING 6 KEUNTUNGAN DAN MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA DAN TEKNOLOGI 7 MANFAAT MEDIA DALAM BIMBINGAN 8 INTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI ISLAM 10 BAB II KLASIFIKASI MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS AUDIO – VISUAL, VISUAL, AUDIO SERTA ICT 14 PENGERTIAN MEDIA AUDIO VISUAL 14 KELOMPOK MEDIA AUDIO VISUAL 16
KELOMPOK MEDIA VISUAL 19 KELOMPOK MEDIA AUDIO 25 PENGERTIAN ICT 26 KELOMPOK MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI 27 HUBUNGAN ANTARA MEDIA AUDIO VISUAL DAN ICT DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING 32 INTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI ISLAM 41 BAB III ICT DALAM PENERAPAN APLIKASI SOSIOMETRI 45
PENGERTIAN SOSIOMETRI 45 TUJUAN SOSIOMETRI 47 NORMA DALAM SOSIOMETRI 47 TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN SOSIOMETRI 48 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SOSIOMETRI 49 CARA PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI 50 INTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI ISLAM 59 BAB IV MENDESAIN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING 64 MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING 64 PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING 65 LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN MEDIA 65 PENULISAN NASKAH MEDIA 68 INTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI ISLAM 70 BAB V TEKNIK PEMILIHAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING 71 DASAR PERTIMBANGAN
PEMILIHAN MEDIA 71 KRITERIA PEMILIHAN MEDIA 72 PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING 75 BAB VI PENERAPAN MEDIA DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING 77 AWAL MULA MASUKNYA TIK KEDALAM BK 77 PERAN MEDIA TI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING 78 MANFAAT
PENGGUNAAN MEDIA DALAM LAYANAN BK 84 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PENGGUNAAN MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING 86 INTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI ISLAM 88 BAB VII LATIHAN MEMBUAT MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI MEDIA BERBASIS VISUAL 96 PENGERTIAN MEDIA VISUAL 96 MANFAAT MEDIA VISUAL 96 CARA MEMILIH MEDIA VISUAL 97 CARA MEMBUAT MEDIA VISUAL (MADING) 98 ANIMASI 104 POSTER 107 FLOWCHART 112 KOMIK 118 FLASHCARD 122 PAPAN BIMBINGAN 124 LEAFLET 127 BOOKLET 131 BAB VIII LATIHAN MEMBUAT MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI MEDIA BERBASIS AUDIO - VISUAL 139 PENGERTIAN MEDIA AUDIO - VISUAL 139 MANFAAT MEDIA AUDIO - VISUAL 139 JENIS MEDIA AUDI – VISUAL 140 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO – VISUAL 141 LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT VIDEO 142 MANFAAT MEDIA AUDIO – VISUAL UNTUK BELAJAR 145 WINDOWS MOVIE MAKER 145 VIDEO SLIDESHOW 151 BAB IX LATIHAN MEMBUAT MEDIA BIMBINGAN DAN
KONSELING SEBAGAI BERBASIS ICT 157 GOOGLE FOAM 157 EDMONDO 162 DAFTAR PUSTAKA 169 BIOGRAFI PENULIS 176 TIM MAHASISWA 178
BAB I HAKIKAT DAN MANFAAT MEDIA DALAM BIMBINGAN KONSELING KONSEP DASAR MEDIA DAN TEKNOLOGI Berdasarkan asal kata, media merupakan kata jamak dari kata medium. Kata ini berasal dari bahasa latin yang berarti antara.
Dari sudut pandang komunikasi medium berarti : sesuatu yang dapat menjadi perantara dalam proses komunikasi, sesuatu yang dapat membantu penyampaian pesan dan informasi dari sumber pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Istilah teknologi dapat dipandang sebagai produk dan proses. Produk berarti perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang merupakan hasil dari proses teknologi.
Contoh teknologi berupa produk misalnya proyektor slide, kamera, film dan lain sebagainya.Proses mempunyai arti adanya aplikasi yang sistematis dari pengetahuan ilmiah untuk melaksanakan tugas-tugas yang bersifat praktis.Istilah media teknologi yang digunakan dalam modul ini adalah perangkat lunak dan perangkat keras yang merupakan produk teknologi dan dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pengiriman teknologi dan pengetahuan dari pengirim (sender) kepada penerima (receiver).
PENGERTIAN MEDIA Menurut AECT (1977 dalam Nursalim, 2015), media adalah segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. Miarso (1986 dalam Nursalim 2015) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Gagne (dalam Sadiman, dkk,.
2002 dalam Nursalim 2015) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Lebih lanjut, Briggs (dalam Sadiman, dkk., 2002 dalam Nursalim 2015) menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan peran serta merangsang siswa untuk belajar.
Kata ―media‖ berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata ―medium‖.
Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Menurut Heinich dkk, 1989 dalam Nursalim 2015, media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata ―medium‖ yang secara harfiah berarti ―perantara‖ yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer dan instruktur.
Contoh media tersebut dapat dipertimbangkan sebagai media bimbingan dan konseling jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan bimbingan dan konseling. Media bimbingan dan konseling adalag segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa/konselu untuk memahami diri,
mengarahkan diri, mengambil keputusan serta memecahkan masalah yang dihadapi.
Media bimbingan dan konseling selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya
(message/software). Dengan demikian, media bimbingan dan konseling memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan tersebut, tetapi pesan atau informasi bimbingan dan konseling yang dibawakan oleh media tersebut.
Dengan berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa (a) media bimbingan dan konseling merupakan wadah dari pesan, (b) materi yang ingin disampaikan adalah pesan bimbingan dan konseling, (c) tujuan yang ingin dicapai ialah perkembangan siswa secara optimal. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar
kemungkinan bagi siswa/klien tertarik pada layanan bimbingan dan konseling, serta untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan
meningkatkan penampilan dalam melakukan ketrampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan bimbingan dan konseling.
BIMBINGAN & KONSELING SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI Manusia selalu
berkomunikasi satu dengan lainnya, karena sesungguhnya manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan interaksi antara satu dengan lainnya. Individu menghabiskan 70 persen waktunya untuk berkomunikasi, baik melalui tulisan maupun melalui
percakapan. Komunikasi dalah proses penerimaan dan penyampaian pesan dan pemahaman pada waktu yang sama tanpa ada awal dan akhir.
Semua komunikasi melibatkan pengiriman simbol dengan makna tertentu. Simbol ini dapat berupa simbol verbal dan non verbal. Ketepatan penyampaian simbol-simbol dalam komunikasi tergantung pada seberapa jahuh ketepatan penerima dalam menafsirkan informasi yang diberikan pengirim pesan. Dengan adanya ketepatan informasi ini maka terjadilah apa yang dinamakandengan ―penerima‖ menyetahui apa yang diketahui pengirim, penerima menilai sebagaimana pengirim menilai, penerima merasakan sebagaimana yang dirasakan pengirim, dan memutuskan apa yang ingin diputuskan oleh pengirim (Johnson, 1997).
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seorang guru bimbingan dan konseling (guru BK)/konselor dalam upaya memandirikan peserta didik atau klien. Bimbingan dan Konseling yang memandirian mengamanatkan kepada guru BK/konselor untuk memahami tiap klien atau konseli secara utuh. (Hogan-Garcia, 2003).
Dengan bermodalkan kesadaran diri dan kemampuan interpersonalnya untuk memahami konseli secara empati, konselor melakukan interaksi bimbingan dan konseling yang peduli kemaslahatan.
Dalam proses bimbingan dan konseling itu, konselor memfasilitasi konseli untuk menyadari dirinya, mengksplorasi permasalahan yang dihadapi serta
kemungkinan-kemungkinan yang terbuka. Dari situ, selanjutnya konseli difasilitasi untuk menetapkan pilihan atau mengambil keputusan yang patut diduga akan bermuara pada kemaslahatan bagi bagi dirinya maupun bagiorang banyak dalam arti luas (Sternberg, 2003).
Proses bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, artinya di dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan daripengirim (sumber pesan). Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi atau lambang-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan sebagainya.
Melalui saluran (channel) seperti powerpoint, OHP, film, pesan diterima oleh si penerima pesan melalui indra (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan yang disampaikan olehpenyampai pesan dapat diterima dan dipahami oleh si penerima pesan. Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seorang guru bimbingan dan konseling (guru BK)/ konselor dalam upaya memandirikan peserta didik.
Bimbingan dan konseling yang memandirikan mengamanatkan kepada guru BK/
konselor untuk memahami tiap klien atau konseli secara utuh.( Hogan-Garcia, 2003 dalam Nursalim, 2015). Proses bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, artinya di dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari sesorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Kemp (1994 dalam Nursalim 2015) menggambarkan proses komunikasi sebagai berikut: Gambar 1.1 Proses Komunikasi
Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengirim (sumber) pesan. Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi atau
lambang-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan sebagainya. Melalui saluran (channel) seperti power point, OHP, film, pesan diterima oleh si penerima pesan melalui indra (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan yang disampaikan oleh penyampai pesan dapat diterima oleh si penerima pesan. Gambar 1.2
Proses Penyampaian Pesan Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa
komunikasi merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang terlibat, diantaranya komunikator, komunikan, channel, message, feedback dan noise/ barrier. Pesan yang disampaikan oleh kmunikator diteruskan oleh saluran atau channel sampai ke komunikan sebagai penerima pesan.
Dipahami atau tidaknyasebuah pesan oleh komunikan tergantung feedback yang diberikan oleh komunikan. Feedback positif menunjukkan bahwa pesan dipahami dengan baik, sebaliknya feedback negatif menunjukkan pesan mungkin saja tidak dipahami dengan benar. Untuk membantu penyampaian pesan ini diperlukan saluran berupa media.
Faktor yang dapat menyebabkan pesan tidak dipahami dengan baik karena adanya noise dan barrier atau gangguan dan hambatan. Noise ini dapat dipahami oleh
komunikator, bisa terjadi pada komunikan, pada pesan juga pada channel. Berdasarkan uraian di atas, jelas tergambar bahwa media merupakan bagian dari proses komunikasi.
Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam
komunikasi tersebut. saluran/channel yang dimaksud di atas adalah media. Karena pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah media bimbingan dan konseling. KEDUDUKAN MEDIA DALAM SISTEM BIMBINGAN DAN KONSELING Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Bimbingan dan konseling dikatakan sebagai sistem karena di dalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Komponen-komponen tersebut meliputi: masalah, tujuan, teknik, media dan evaluasi.
Masing-masing komponen saling berkitan erat merupakan satu kesatuan. Proses pelaksanaan bimbingan dan konseling selalu di awali identifikasi Gambar 1.3
Komponen Bimbingan dan Konseling sebagai Sistem Selanjutnya aka dirumuskan tujuan yang akan dicapai, dilanjutkan menentukan masalah/materi yang akan dibahas. Agar materi atau masalah yang dibahas itu dapat dipahami oleh siswa yang pada gilirannya masalah siswa terpecahkan atau siswa dapat mencapai tugas perkembangan dengan baik maka dibutuhkan media.
KEUNTUNGAN DAN MANFAAT MEDIA DAN TEKNOLOGI Secara umum penggunaan media untuk keperluan mengkomunikasikan informasi akan memberikan keuntungan bagi penggunannya antara lain: Informasi yang dikomunikasikan menjadi lebih standar Penyajian informasi dapat dibuat menjadi lebih menarik Kualitas penerimaan informasi
menjadi lebih baik Memungkinkan terjadinya proses belajar secara individual MANFAAT MEDIA DALAM BIMBINGAN Manfaat media dalam bimbingan diantaranya adalah
memberikan motivasi, memberikan pembelajaran bimbingan dan konseling, dan
penyampaian informasi kepada peserta didik. Berikut gambar visualisasinya: Gambar 1.4 Manfaat Media dalam Bimbingan Manfaat Media Secara umum media mempunyai
kegunaan: Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra Menimbulkan minat siswa, interaksi lebih langsung antara siswa dengan guru bimbingan dan konseling (guru BK) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama Proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik Proses layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih interaktif Kualitas layanan bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan Meningkatkan sikap positif siswa terhadap materi layanan bimbingan dan konseling.
Dalam kaitannya dengan fungsi media bimbingan dan konseling,dapat ditekankan beberapa hal berikut ini: Penggunaan media bimbingan dan konseling bukan merupakan fungsitambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi bimbingan dan konseling yang lebih efektif. Media
bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari keseluruhan proses layanan bimbingan dan konseling.
Hal ini mengandung pengertian bahwa media bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangkan menciptakansituasi yang diharapkan. Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan bimbingandan konseling itu sendiri.
Fungsi ini mengandung makna bahwa pemilihan dan penggunaan media dalam
bimbingan dan konseling harus selalu melihat pada kompetensi atau tujuan dan bahan atau materi bimbingan dan konseling. Media bimbingan dan konseling bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa/klien. Media bimbingan dan
konseling bisa berfungsi untuk memperlancar proses bimbingan dan konseling.
Fungsi ini mengandung arti bahwa melalui media bimbingan dan konseling siswa dapat lebih mudah memahami masalah yang dialami atau menangkap bahan yang disajikan lebih mudah dan lebih cepat. Media bimbingan dan konseling berfungsi untuk
meningkatkan kualitaslayanan bimbingan dan konseling. Pada umumnya hasil
bimbingan dan konseling yang diperoleh siswa dengan menggunakan media bimbingan
dan konseling akan tahan lama mengendap.
INTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI ISLAM Berikut ini merupakan integrasi nilai-nilai islam dari hakekat dan manfaat media dalam Bimbingan dan Konseling adalah sebagai
berikut: Qur‘an Surat Hud Ayat 47
((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
Artinya: ―47. Nuh berkata: Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya.
dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi."(Q.S Hud: 47) Tafsir Quraish Shihab: Nûh berkata, "Wahai Tuhan yang memelihara aku, aku berlindung kepada-Mu. Aku tidak akan lagi meminta sesuatu yang tidak aku ketahui kebenarannya.
Ampunilah segala ucapanku karena didorong rasa belas kasihku.
Jika Engkau tak berkenan memberi ampunan dan rahmat-Mu, tentu aku termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi." Tafsir Jajalayn: (Nuh berkata, "Ya
Rabbku!Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau) daripada perbuatan (memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui hakikatnya.
Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku) atas apa yang aku telah terlanjur melakukannya (dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi") Diskusi:
Terhadap kelalaianku. Yakni tanpa ampunan Allah dan rahmat-Nya seorang hamba menjadi orang yang rugi. Nabi Nuh â?˜alaihis salam tidak mengetahui bahwa permohonannya agar anaknya yang kafir diselamatnya adalah haram, bahkan melakukan perkara yang dilarang Allah dalam firman-Nya, Dan janganlah engkau
bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (lih.
Ayat: 37), ia mengira permohonannya itu boleh karena anaknya yang kafir termasuk keluarganya yang dijanjikan akan diselamatkan. Namun setelah mendapat teguran Allah, jelaslah bahwa permohonan tersebut termasuk yang dilarang dilakukan. Qur‘an Surat Al Mu‘min Ayat 80
((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( Artinya:
―80.
dan (ada lagi) manfaat-manfaat yang lain pada binatang ternak itu untuk kamu[1327]
dan supaya kamu mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati dengan
mengendarainya. dan kamu dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang itu
dan dengan mengendarai bahtera.‖ (Q.S. Al- Mu‘min: 80) [1327] Yang dimaksud dengan manfaat yang lain dari binatang ternak itu ialah air susunya, kulitnya, bulunya dan sebagainya.
Tafsir Quraish Shihab: Juga untuk banyak keperluan lain--selain untuk dinaiki dan dimakan--seperti menarik atau mengangkut barang berat dan lain-lain. Di atas unta, yang merupakan salah satu jenis hewan, dan di atas kapal, kalian dan barang-barang kalian dapat diangkut. Tafsir Jajalayn: (Dan -ada lagi- manfaat-manfaat lain pada binatang ternak itu untuk kalian) yaitu berupa air susu, keturunan binatang ternak itu dan juga dari bulu-bulunya (dan supaya kalian mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati) maksudnya, dapat kalian gunakan untuk mengangkut
barang-barang ke berbagai negeri (dengan mengendarainya) di daratan (dan dengan menaiki bahtera) yakni perahu melalui jalan laut (kalian dapat menaiki semuanya.) Hadits Tirmidzi Nomor 3109 ?????????? ?????? ???? ???????? ?????????? ?????????? ????
??????? ?????????? ???????? ??????? ???? ??????? ??????????? ???? ?????? ????????? ????
???????? ???? ?????? ???? ???????? ???? ????? ?????????? ????? ?????? ???????? { ??????????
??????????? ?????????????? } ?????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ?????????
????????? ??????? ??????? ??????? ??? ???????? ???????? ?????????? ???????????? ????
???????? ???????? ??? ???????? ?????? ???? ??????? ?????? ????? ??????? ??? ???????? ?????
?????? ??????? ?????????? ???????????? ???? ???????? ???????? ??? ???????? ?????? ????
??????? ?????? ????? ??????? ??? ???????? ????? ??????? ?????????? ???????????? ????
???????? ???????? ??? ???????? ?????? ?????? ????? ??????? ??? ???????? ????? ??????
???????????? ?????????? ???????????? ???? ???????? ???????? ??? ???????? ?????? ??????
????? ??????? ??? ????????? ?????? ????????? ????????? ???????? ???? ???????? ???????? ???
???????? ???? ?????? ????? ??????? ????? ???? ??????? ???????????? ???????????? ????? ?????
?????? ????? ??????? ?????? ??????? ??????? ???? ????? ????????? ???????? ???? ???????
?????? ???? ???????? ?????????? ??????? ???? ?????? ?????????? ???????? ???? ????????? ????
????? ????????? ???? ???????? ???? ?????? ???? ???????? ???? ????? ?????????? ????
?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ???????? ??????????? Artinya: ―Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami
[Zakariya bin Adi] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru Ar Raqqi] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] berkata: Saat turun (ayat): "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat."
(Asy Syu'araa`: 214) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengumpulkan kaum Quraisy, beliau menyebut secara khusus dan umum, beliau bersabda: "Wahai sekalian kaum Quraisy, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian dari Allah, wahai sekalian bani Abdu Manaf, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya
aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian dari Allah, wahai sekalian bani Qushai, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena
sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian, wahai sekalian bani Abdul Muthallib, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian, wahai Fathimah binti Muhammad, selamatkanlah dirimu dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas dirimu, sesungguhnya engkau memiliki kekerabatan yang akan aku sambung
semestinya."
Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib dari jalur sanad yang diketahui eari hadits Musa bin Thalhah ini. telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Shafwan] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya secara makna.‖
BAB II
KLASIFIKASI MEDIA BK BERBASIS AUDIO VISUAL, VISUAL DAN AUDIO SERTA ICT PENGERIAN MEDIA AUDIO VISUAL Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari ―Medium‖ yang secara harfiah berarti ―Perantara‖ atau ―Pengantar‖ yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Sumber pesan dalam pembelajaran adalah guru, sedangkan penerima pesan adalah siswa atau peserta didik.
Dalam Dictionary of Education, disebutkan bahwa media adalah bentuk perantara dalam berbagai jenis kegiatan berkomunikasi.. Sebagai perantara, maka media ini dapat
berupa koran, radio, televisi bahkan komputer. Menurut Yuliani Nurani Sujiono (2005) Media adalah:‖ segala sesuatu yang dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk merangsang daya pikir, perasaan, perhatian dan kemampuan anak sehingga ia mampu mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada anak‖. Pengertian media menurut Masitoh, dkk (2006).
adalah :‖ peralatan yang dapat mendukung anak secara komprehensip yang meliputi perkembangan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, kreatifitas dan bahasa‖. Sementara itu Badru Zaman (2005) mendifinisikan media:― sebagai wahana dari pesan yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada penerima pesan (anak)‖. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah peralatan yang dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk merangsang perkembangan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, kreatifitas dan bahasa anak sehingga ia mampu mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada diri anak Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini pendidikkan pun turut terjamahkan salah satunya dengan menggunakan media.
Kata ―media‖ berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata ― Medium‖ yang secara harfiah yaitu ―perantara‖ atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan‖ Salah satu ciri media adalah bahwa media yang mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerimanya yaitu siswa.
Sebagian dapat mengolah pesan dan respon siswa, sehingga media itu disebut media interaktif.
Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat komplek. Akan tetapi yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses bimbingan klasikal.
Media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik. Media
audio visual terdiri atas audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara.
Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. Dan dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi audio visual murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film audio cassette.
Sedangkanaudio visual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder. Azhar Arsyad (2002) menyatakan film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu.
Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan film dan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik sendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan.
Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap. KELOMPOK MEDIA AUDIO VISUAL Media audio visual dalam BK adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga.
Pesan-pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Begitu pun dalam media pembelajaran, media yang digunakan sangat banyak. mulai dari yang paling sederhana sampai pada media yang paling canggih.
Oleh karena itu, dengan penggunaan media dalam pembelajaran melalui layanan bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses layanan bimbingan dan konseling di Sekolah. Audio Visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),
meliputi media yang dilihat dan didengar‖.Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi danpenyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh penegtahuan, keterampilan, atau sikap.
Media Audio Visual Diam Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti: Film Bingkai Yaitu suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya di bungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari karton, atau plastik. Sebagai suatu program, film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai, tergantung pada tujuan yang ingin di capai dan materi yang ingin di sajikan.
Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Film Rangkai Yaitu berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangka berurutan merupakan satu kesatuan. Ukuran filmnya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm.
jumlah gambar satu rol film rangka antara 50 sampai dengan 75 gambar dengan panjang lebih kurang 100 sampai dengan 130 cm, tergantung pada isi film itu. Film rangkai memiliki dua ukuran gambar yaitu gambar tunggal (single Frame) (dengan ukuran ¾ inci x inci) dan gambar ganda (double frame), ukuran 11/2 inci x 1
inci.Sebagaimana halnya film bingkai, film rangkai bisa tanpa suara (silent). Bisa pula dengan suara (suara).
Suara yang menyertai film rangkai itu di maksudkan untuk menjelaskan isi. Selain dengan suara yang di rekam, penjelasan dapat disampaikan dalam bentuk subtitle.
Media Audio Visual Bergerak (Bersuara) Media yang dapat menampilakn unsur suara dan gambar bergerak ialah: Video (VCD) Video sebagai media Audio-Visual yang
menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias bersifat informatif, edukatif maupun instruksional.
Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film.Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD. Film Adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual dengan disertai unsure gerak. Televisi tergolong ke dalam media massa.Selain sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas (TVST) sebagai suatu system distribusi TV, alat pengirim dan alat
penerima secara fisik dihubungkan dengan kabel dengan kamera dan alat penerima di dalam ruang.
Manfaat Media Audio Visual dalam Bimbingan dan Konseling Untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih efektif Media pembelajaran sebagai bagian yang integral dari keseluruhan proses pembelajaran Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran. Hiburan dan memancing perhatian siswa Untuk mempercepat proses belajar dalam menangkap tujuan dan bahan ajar secara cepat dan mudah Meningkatkan kualitas belajar mengajar. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam menghindari terjadinya penyakit verbalisme.
Beberapa manfaat media audio visual dalam film atau video yaitu: Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca,
berdiskusi, praktik, dan lainnya. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit. KELOMPOK MEDIA VISUAL Media visual adalah penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata letaknya jelas, sehingga penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Macam media visual ialah: Media Grafis Media grafis adalah media visual yang
menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka dan symbol atau gambar. Biasanya digunakan untuk menaik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Yang termasuk media grafis antara lain: Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui
perpaduan antara angka, garis, dan simbol.
Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol. Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, simbol, yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, mencolok, dan menarik dengan maksud
untuk enarik perhatian orang yang lewat. Papan flanel, yaitu media berupa papan yang dilapisi kain flanel berisi pesan berupa kata-kata agar mudah ditempel dan dilepas.
Buletin board, yaitu media berupa papan biasa berisi gambar atau kata, biasanya langsung ditempel menggunakan alat perekat.
Grafik digunakan dalam layanan konseling yang menggunakan strategi pengelolaan diri.
Pada strategi pengelolaan diri, setelah konseli melakukan self monitoring terhadap perilakunya selama beberapa waktu, maka konseli diminta untuk menggambarkan respon tersebut. Sketsa yang menggambarkan strategi inner circle atu johari window.
Papan bimbingan yaitu suatu papan (semacam papan tulis/ whiteboard, dapat juga dari lembaran streoform) yang memut berbagai informasi maupun pesan tentang konseling, misal informasi tentang perguruan tinggi, informasi tentang penjurusan dan sebagainya Poster tentang bahaya narkoba Leaflet tentang pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Kelebihan Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disampaikan Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik
perhatian siswa. Pembuatannya mudah dan harganya murah. Kelemahan Membutuhkan ketrampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks Penyajian pesannya hanya berupa unsur visual. Gambar 2.1
Contoh Media Visual Media Bahan Cetak Media bahan cetak adalah media visual yang diproduksi dengan printing Media bahan cetak ini menyajkan pesannya melalui huruf dan gambar yang diilustrasikan untuk memperjelas informasi yang disajikan. Jenisnya:
Buku Teks, yaitu buku yang membahas cara memecahkan masalah atau cara menggambarkan diri, biasanya termasuk dalam bibliokonseling.
Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna memperlancar pelaksanaan layanan informasi dan bimbingan klasikal. Dalam bimbingan konseling, modul seperti ini sering digunakan dalam modul bimbingan karir, modul bimbingan belajar dan sebagainya. Bahan
pengajaran terprogram, yaitu paket program pengajaran individu, seperti halnya modul tetapi disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap halamannya (bingkai), suatu bingkai biasanya berisi materi pelajaran, pertanyaan dan follow up dari bingkai sebelumnya.
Kelebihan Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah banyak.
Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karea mudah dibawa Akan lebih menarik apabila dilengkapi gambar dan warna Perbaikan/revisi mudah
dilakukan Kelemahan Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
Apabila produksi bahan cetak jelek maka mudah rusak. Media Gambar Diam Media gambar adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis gambar ini adalah foto. Media gambar diam ini dapat digunakan untuk berbagai macam layanan bimbingan dan konseling. Kelebihan Dibanding dengan grafis, media foto lebih konkrit. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
Pembuatannya mudah dan harganya murah Kelemahan Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar. Perbandingan yg kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi. Gambar 2.2 Contoh Media Gambar Diam Media Proyeksi Diam Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan.
Jenis media ini diantaranya OHP dan OHT (Overhead Transparancy) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu: Write on film (plastic
transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atu gambar dengan menggunakan mesin photocopy. Infrared
transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax. Kelebihan Media OHT/OHP Dapat digunakan untuk menyajikan pesan disemua ukuran ruangan kelas.
Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan
warna-warna yang menarik. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatathal-hal yang penting. Tidak memerlukan operator khusus dan penggelap ruangan. Dapat menyajikan banyak pesan dalam waktu relative singkat.
Program OHT dapat digunakan berulang-ulang Kekurangan Media OHT/OHP
Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bias diproyeksikan melalui OHP. Urutan OHT mudah kacau, karena
merupakan urutan yang lepas.
KELOMPOK MEDIA AUDIO Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik dan sound effect. Jenis media audio ini diantaranya: Media radio Merupakan media audio yang dipancarkan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
Biasanya seorang penyiar menyampaian pesan atau materi melalui microphone yang kemudian diolah dan dipancarkan kesegala penjuru dengan gelombang
elektromagnetik dan pedn tersebut diterima oleh alat yang disebut pesawat radio.
Media Alat Perekam Pita Magnetik Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.
Dalam bimbingan dan konseling, media ini biasanya berupa kaset relaksasi dan meditasi, bisa juga digunakan untuk mendukung pelaksanaan strategi diri sebagai model. Kelebihan pita magnetik ialah, pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali,
penggandaan programnnya sangat mudah, sedangkan kekurangannya ialah daya jangkauannya terbatas.
PENGERTIAN ICT (INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGI) Teknologi
informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan pemrosesan tertentu (Haag dan Keen, 1996).
Teknologi informasi tidak hanya sebatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999).
Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (Williams dan Sawyer, 2003). Dari ketiga pengertian di atas, maka pengertian teknologi informasi dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh individu (brainware) Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan.
Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam
perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara online. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya.
Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti mata kuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur.
Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya. KELOMPOK MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Peranan Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling Teknologi infromasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan, dan telah menyentuh layanan bimbingan dan konseling.
Teknologi informasi dalam layanan bimbingan dan konseling masuk kepada dukungan sistem bimbingan dan konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (konseli), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat zaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada.
Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konseling dengan cara-cara yang lebih menarik, interaktif dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling. Peranan bimbingan dan
konseling mengacu pada perkembangan serta kemajuan teknologi yang mutakhir, salah satunya ialah penggunaan alat atau media komunikasi serta informasi elektronik baik secara online mapupun offline.
penggunaan media teknologi yang mutakhir akan senantiasa merubah gaya serta penerapan bimbingan dan konseling yang konvensional. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau sering disebut ICT (Information and Communication Technology) yang menghadirkan tantangan baru bagi praktisi bimbingan dan konseling.
Ketrampilan konselor atau praktisi bimbingan dan konseling dalam menguasai dan memanfaatkan teknlogi informasi dan komunikasi merupakan salah satu wujud profesionalitas kerja konselor dalam pelaksanaan program layanan. Menurut Yoezron (2010 dalam blog Andi S Nugroho 2014), teknologi informasi memiliki beberapa fungsi
dan peranan dalam bimbingan dan konseling, yaitu: Publikasi, teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi mengenai bimbingan dan konseling Pelayanan dan bantuan, dalam fungsi ini bimbingan dan konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi Pendidikan, dikatakan demikian karena di dalam informasi yang diberikan melalui saranateknologi informasi ini mengandung unsur pendidikan.
Metode Penggunaan TI dalam Bimbingan dan Konseling Pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai kesempatan layanan bimbingan dan konseling, pada umumnya menggunakan dua metode yaitu: Online Kata online diartikan sebagai komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan internet dan siap untuk digunakan oleh komputer atau perangkat lain. dengan kata lain, online juga
mengandung arti hubungan telekomunikasi peer to peer yang membuat dua manusia terhubung.
E-counseling adalah istilah yang lazim digunakan untuk menggambrkan proses
konseling secara online. Layanan ini merupakan alah satu upaya yang dapat dilakukan oleh konselor dalam mengurangi masalah yang dihadapi klien, kondisi ini memunginkan pelaksanaan konseling tidak hanya dilakukan tatap muka di ruang tertutup, tetapi dapat dilakukan melalui format jarak jauh.
Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain: Web Blog sebagai penyedia informasi bagi klien tentang segala hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan dirinya. Website, sebuah situs web yang dirancang dan dibangun khusus untuk pelayanan konseling.
Disini klien dapat melakukan prosedur registrasi dan mendapatkan layanan konseling yang lebih lengkap, serta didukung aplikasi lain seperti email, chating,video conference dan lain-lain. Social Media, sebuah aplikasi sosial media yang sangat popular seperti facebook dan twitter.
Aplikasi ini dapat diakses dengan mudah dan murah melalui handpone yang terkoneksi internet. Disini dapat dimanfaatkan untuk layanan koneling baik individu maupun kelompok. Dengan memanfaatkan aplikasi ini dapat terjadi diskusi, sharing, berkirim pesan, chatting dan membuat sebuah grup atau forum tertentu.
Konselor dapat menggunakannya secara fleskibel sesuai dengan kebutuhan. Chatting/
instan messanger, metode ini biasanya digunakan untuk konseling jarak jauh, berkirim pesan cepat dilengkapi dengan fasilitas video. Digunakan bagi yang memerlukan penangan segera namun terhalang jarak dan waktu.
E-mail, surat elektronik karena media yang diangap cepat dan terjaga privasinya untuk
menyampaikan aspirasi maupun curahan hati kepada konselor. Konseling melalui email sering disebut email therapy. Short Message Service (SMS), adalah media yang paling digemari karena semakin terjangkaunya perangkat yang dibutuhkan guna
tersampaikannya pesan yang ingin disampaikan dari klien kepada konselor maupun sebaliknya.
Blacberry Messanger (BBM), aplikasi kirim pesan instan dari blacberry kini dapat digunakan di handpone dengan sistem operasi android yang kian murah dan
terjangkau. Telephone, sama seperti chatting media ini juga sering digunakan sebagai media koneling secara langsung terutama dengan mulai adanya teknologi video call yang dapat menampilkan ekspresi wajah siswa dalam konseling.
Beberapa metode diatas dapat dijalankan jika tersedia perangkat berupa HP/Telepone, smartphone, tablet, PC, laptop, notebook, modem dan beberapa sarana pendukung yang lain seperti koneksi internet, camera dan handphone. Offline Penggunaan teknologi dalam layanan bimbingan dan konseling dengan mode offline (tidak
tersambung dengan internet maupun media komunikasi jarak jauh yang lain) lebih pada pemanfaatan komputer sebagai media pengolah data serta alat bantu dalam layanan bimbingan dan koneling misalnya dengan menggunakan beberapa program komputer seperti microsoft power pointt, video player dan beberapa media interaktif lain dalam melayani siswa.
selain itu, beberapa program pengolah data seperti microsoft excel dan microsoft access serta visual basic kini tersedia terutama dalam membantu konselor dalam menampilkan layanan yang prima terhadap klien. Manfaat Teknologi Informasi dalam Layanan
Bimbingan dan Konseling Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dalam melakukan bimbingan dan konseling dengan menggunakan TI.
Manfaat yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut: Bagi klien sebagai subyek yang mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling: Memicu ketertarikan minat klien untuk memanfaatkan bimbingan dan konseling dengan penuh dukungan; minat, sikap, perhatian, motivasi, sehingga merasa betah untuk melibatkan diri dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan.
Klien memperoleh kemudahan proses, efesiensi waktu dan tenaga dalam kegiatan bimbingan dan konseling, karena dengan menggunakan media berbasis TI dapat dihindarkan kebosanan akibat monotonitas penerapan metode konvensional. Bagi konselor juga dapat memperoleh keuntungan dari penyelenggaraan bimbingan dan konseling berbantuan TI, yaitu: Menjadikan konselor sebagai pribadi yang terlatih, efektif dan efisien dalam penggunaan ICT Menjadikan konselor sebagai pendidik yang
memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan penggunaan ICT Menjadikan konelor lebih terampil terhadap tren penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling Menjadikan konselor memiliki kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber teknologi lain yang dapat dimanfaatkan dalam proses bimbingan dan konseling.
Menjadikan konselor lebih tertarik untuk mengembangkan perencanaan penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling Meningkaykan kemampuan evaluasi
(assesment) terhadap efektifitas penggunaan media komputer dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling. HUBUNGAN ANTARA MEDIA AUDIO VISUAL DAN ICT
DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Media Bimbingan Konseling Berbasis Audio Visual Pengertian media dalam bimbingan konseling sebagai hal yang digunakan
menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan program BK.
Namun dalam perkembanganya Media BK tidak sebatas untuk perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan program BK tetapi memiliki makna yang lebih luas yaitu segala alat bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program BK (Diklat profesi guru, PSG Rayon 15, 2008). misalnya konselor ketika melaksanakan konseling individu memerlukan ruang konseling, meja kursi, alat perekam/pencatat.
ketika konselor pada akhir minggu/bulan/semester/tahun akan melaporkan kegiatan kepada Kepala Sekolah memerlukan media. Dalam bimbingan konseling terjadi interaksi antara siswa dengan guru pembimbing/ konselor. Dimana guru pembimbing/konselor sebagai sumber informasi memiliki kebutuhan untuk menyampaikan informasi (bahan ajar) kepada siswa sebagai penerima informasi.
Biasanya Informasi yang disampaikan oleh guru pembimbing masih sering sekali menggunakan cara-cara yang ―kuno‖. Dalam arti Guru pembimbing hanya sebatas menjelaskan atau memberi ceramah kepada siswa. Keterbatasan metode ini akan
membuat siswa merasa cepat bosan. Hal ini sependapat dengan Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2007:97) mengatakan bahwa gejala negatifnya yaitu: siswa merasa bosan, menyebabkan siswa menjadi pasif, merasa tidak tertarik, yang visual menjadi rugi, yang audatif (mendengar) yang besar menerimanya.
maka dari itu seorang guru pembimbing harus dapat membangkitkan minat siswa.
Tanner dan Tanner (dalam Slameto 2010 : 182) ―Menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat baru pada diri siswa. Hal ini dicapai dengan jalan
memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa dimasa yang akan datang‖.
Pendapat lain tentang cara menimbulkan minat juga diungkapkan oleh Slameto (2010:180-181) bahwa ―Cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada disamping memanfaatkan minat membentuk minat-minat baru pada diri siswa‖. Hal ini dapat dicapai dengan mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang lalu.
Sedangkan menurut (syaiful bahri djamrah :2010:192) ―Bila usaha dia atas tidak berhasil, guru dapat memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran. Insentif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya dengan baik. Diharapkan
pemberian insentif akan membangkitkan motivasi anak dan mungkin minat terhadap bahan yang diajarkan muncul‖.
Hal tersebut serupa diungkapkan oleh Hamalik (dalam.Azhar Arsyad, 2010:15) yaitu pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Media lain yang dapat dipergunakan dalam proses bimbingan dan konseling di kelas antara lain adalah VCD/DVD player. Peralatan ini seringkali dipergunakan oleh konselor untuk menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku yang tampak pada tayangan tersebut dipergunakan oleh konselor untuk merubah perilaku klien yang tidak diinginkan (Alssid & Hitchinson, 1977; Ivey, 1971, dalam Baggerly 2002).
Dalam proses pendidikan konselor pun, penggunaan video modeling ini juga dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan dan prinsip konseling yang akan dikembangkan bagi calon konselor (Koch & Dollarhide, 2000, dalam Baggerly, 2002).
Sebelum VCD/DVD player ini ditayangkan, seorang konselor sebaiknya memberikan arahan terlebih dahulu kepada siswa tentang alasan ditayangkannya sebuah film.
Hal ini sangat penting, sebab dengan memiliki gambaran dan tujuan film tersebut
ditayangkan, maka siswa akan memiliki kerangka berpikir yang sama. Setelah film selesai ditayangkan, maka konselor meminta siswa untuk memberikan tanggapan terhadap apa yang telah mereka lihat. Tanggapan-tanggapan ini pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana klien berpikir dan bersikap, yang kemudian diharapkan akan dapat merubah perilaku klien atau siswa.
Maka dari itu sekurang-kurangnya guru harus dapat memilih dan menggunakan media secara tepat untuk memberikan bimbingan, salah satunya dengan menggunakan mediaaudiovisual. ―Media audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual
yang diciptakan sendiri seperti slide dikombinasikan dengan kaset audio‖ (Wingkel, 2009 : 321). Media Bimbingan Konseling Berbasis ICT (Internet Communication Technologies) / Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai salah satu profesi yang memberikan layanan sosial atau layanan kemanusiaan maka secara sadar atau tidak keberadaan profesi bimbingan konseling berhadapan dengan perubahan realitas baik yang menyangkut perubahan-perubahan pemikiran, persepsi, demikian juga nilai-nilai.
Perubahan yang terus menerus terjadi dalam kehidupan, mendorong konselor perlu mengembangkan awareness, pemahaman, dan penerapannya dalam perilaku serta keinginan untuk belajar, dengan diikuti kemampuan untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan yang serupa. Konselor akan menjadi agen perubahan serta pembelajar yang bersifat kontinyu.
Layanan Bimbingan dan Konseling menjadi sangat penting karena langsung berhubungan langsung dengan siswa. Hubungan ini tentunya akan semakin berkembang pada hubungan siswa dengan siswa lain, guru dan karyawan, orang tua/keluarga, dan teman-teman lain di rumah. Selanjutnya bagaimana pengaruhnya dengan pembelajarannya di sekolah, sosialisasi dengan teman, saudara baik di sekolah dan di rumah.
Dan tentu saja dengan prestasinya di bidang akademik dan non akademik. Berarti layanan bimbingan dan konseling harus didukung sistem yang baik sehingga Layanan ini bisa dilaksanakan dengan lebih komprehensif. Dukungan layanan ini dapat diperoleh dari tersedianya data yang akurat yang sepertinya untuk saat ini sangat tepat apabila data tersebut didapatkan dari system komputasi.
Agar bisa bertahan dan diterima oleh masyarakat, maka bimbingan dan konseling harus dapat disajikan dalam bentuk yang efisien dan efektif yatiu dengan menggunakan ICT atau dengan kata lain harus melibatkan teknologi informasi, khususnya teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling. Dunia teknologi telah merajai dunia, siapa yang menguasai teknologi maka ia menguasai dunia.
Nampaknya juga BK harus mensinergiskan dengan teknologi yang sedang berkembang.
Pesatnya komputer dan penyebarannya ternyata tidak berbanding lurus dengan
perkembangan dunia konseling. Berbagai masalah dan tantangan dalam menggunakan ICT dalam dunia konseling dapat dikemukakan oleh pendapatnya Rahardjo (2000), Hardhono (2002) dalam (Nurhudaya : 2005) antara lain: Keragamaan teknologi Kurang mampu membeli ICT Kurang kesadaran akan ketepatan penggunaan ICT Informasi yang kurang komperhensif Terlalu terikat dengan menu pokok Keamanan dan kolaborasi.
Kompetensi yang dimiliki konselor sekolah dalam menghadapi dunia teknologi
nampaknya masih jauh.
Hal ini dapat berakibat menjadi kultur shock antara teknologi dan kemapuan teknologi.
Oleh karenanya konselor harus memiliki skill yang siap menghadapi konseli di dunia ICT ini. Salah satu imbas teknologi informasi dalam BK diantaranya pada penyelenggaraan dukungan sistem.
Dukungan sistem dapat berupa sarana-prasarana, sistem pendidikan, sistem pengajaran, visi-misi sekolah dan lain sebagainya. Berbicara sarana-prasarana, memasuki dunia globalisasi dengan pesatnya teknologi dan luasnya informasi menuntut dunia konseling untuk menyesuaikan dengan lingkungannya agar memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Oleh karenanya sekarang ini sedang berkembang apa yang dinamakan
cyber-counseling.
Pada hakikatnya penggunaan cyber-counseling merupakan salah satu pemanfaatan IT dalam dunia bimbingan dan konseling. Strategi layanan konseling yang harus
diperhatikan dalam pelayanan konseling pada era globalisasi yaitu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan pendekatan lintas budaya. Berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) perlu dikolaborasikan dengan bimbingan dan konseling.
Penggunaan ICT dalam konseling mengarah pada pengembangan media konseling.
Selain dapat dilakukan melalui tatap muka, konseling dapat dilakukan secara jarak jauh.
Beberapa diantaranya sebagai berikut: Konseling melalui telepon Konseling melalui video-phone Konseling melalui radio atau televisi Konseling berbantuan komputer dan internet Konseling melalui surat magnetik (disket ke disket) Hines (2002)
mengemukakan beberapa kompetensi yang harus dimiliki konselor berkenaan dengan ICT yaitu hendaknya konselor (Nurhudaya: 2005): Menjadi konsumen ICT yang faham dan terampil Familiar akan kecenderungan penggunaan ICT dalam bidang pendidikan Dapat menggunakan berbagai sumber teknologi.
Mampu mengembangkan rencana penggunaan teknologi untuk pelayanan BK Dapat mendesain, menciptakan dan mengevaluasi suatu program interaktif. Memahami implikasi legal dan etis dari penggunaan teknologi. Mampu menggunakan teknologi secara efektif guna mengelola data peserta didik Mampu menggunakan teknologi sebagai alat Salah satu kendala lainnya berkaitan dengan penerapan sistem teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling adalah masalah aksesibilitas, baik fisik
maupun kemampuan dalam memanfaatkan dan menggunakan TI untuk bimbingan dan konseling. Manfaat TI dalam BK Komputer merupakan salah satu media yang dapat dipergunakan oleh konselor dalam proses konseling.
Pelling (2002) menyatakan bahwa penggunaan komputer (internet) dapat dipergunakan untuk membantu siswa dalam proses pilihan karir sampai pada tahap pengambilan keputusan pilihan karir. Hal ini sangat memungkinkan, karena dengan membuka internet, maka siswa akan dapat melihat banyak informasi atau data yang dibutuhkan untuk menentukan pilihan studi lanjut atau pilihan karirnya.
Data-data yang didapat melalui internet, dapat dianggap sebagai data yang dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan serta masuk akal (Pearson, dalam Pelling 2002;
Hohenshill, 2000). Data atau informasi yang didapat melalui internet adalah data-data yang sudah memiliki tingkat validitas tinggi. Hal ini sangat beralasan, karena data yang ada di internet dapat dibaca oleh semua orang di muka bumi.
Sehingga kecil kemungkinan jika data yang dimasukkan berupa data-data sampah.
Sebagai contoh, saat ini dapat kita lihat di internet tentang profil sebuah perguruan tinggi. Bahkan, informasi yang didapat tidak sebatas pada perguruan tinggi saja, tetapi bisa sampai masing-masing program studi dan bahkan sampai pada kurikulum yang dipergunakan oleh masing-masing program studi. Data-data yang didapat oleh siswa pada akhirnya menjadi suatu dasar pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tentu saja, pendampingan konselor sekolah dalam hal ini sangat diperlukan. Sampsons (2000) mengungkapkan bahwa fasilitas di internet dapat dapat dipergunakan untuk melakukan testing bagi siswa. Tentu saja hal ini harus didasari pada kebutuhan siswa.
Penggunaan komputer di kelas sebagai media bimbingan dan konseling akan memiliki beberapa keuntungan seperti yang dinyatakan oleh Baggerly sebagai berikut: Akan meningkatkan kreativitas, meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi
pengajaran, sehingga kelas akan menjadi lebih menarik; Akan meningkatkan kunjungan ke web site, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa; Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan; Akan memunculkan respon yang positif terhadap penggunaan email; Tidak akan
menimbulkan kebosanan; Dapat ditemukan silabus, kurikulum dan lain sebagainya melalui website; dan Terdapat pengaturan yang baik Selain penggunaan internet seperti yang telah diuraikan di atas, dapat dipergunakan pula software seperti microsoft power point.
Software ini dapat membantu konselor dalam menyambaikan bahan bimbingan secara lebih interaktif. Konselor dituntut untuk dapat menyajikan bahan layanan dengan mempergunakan imajinasinya agar bahan layanannya tidak membosankan. Program software power point memberikan kesempatan bagi konselor untuk memberikan
sentuhan-sentuhan seni dalam bahan layanan informasi.
Melalui program ini, yang ditayangkan tidak saja berupa tulisan-tulisan yang mungkin sangat membosankan, tetapi dapat juga ditampilkan gambar-gambar dan suara-suara yang menarik yang tersedia dalam program power point. Melalui fasilitas ini, konselor dapat pula memasukkan gambar-gambar di luar fasilitas power point, sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi lebih optimal.
Gambar-gambar yang disajikan melalui program power point tidak statis seperti yang terdapat pada Over Head Projector (OHP). Konselor dapat memasukkan
gambar-gambar yang bergerak, bahkan konselor bisa melakukan insert gambar-gambar yang ada di sebuah film. Media E-learning, adalah metode belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan komputer dan Internet, tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik, otomatis bentuk bahan ajar juga dalam bentuk elektronik (digital), dan adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar mengajar.
Manfaat dari E-learning adalah: Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity enhancement). Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). INTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI ISLAM Berikut ini merupakan integrasi nilai-nilai islam dari hakekat dan manfaat media dalam Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut: Qur‘an Surat Al-An‘am Ayat 97
(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
( Artinya: ―97. dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut.
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada
orang-orang yang mengetahui.‖ (Q.S. Al-An‘Am: 97) Tafsir Quraish Shihab: Dialah yang menciptakan bintang-bintang agar kalian dapat mengetahui arah yang hendak kalian tuju, dengan melihat letaknya di tengah kegelapan malam, di darat dan di laut.
Sungguh, Kami telah menunjukkan bukti kasih sayang dan kekuasaan Kami untuk orang-orang yang dapat memanfaatkan ilmunya(1).
(1) Sejak awal peradaban umat manusia sempai sekarang, benda-benda langit
merupakan tanda penunjuk perjalanan manusia, baik di darat maupun di laut. Dengan meneropong matahari, bulan dan bintang--terutama bintang-bintang tak
bergerak--seseorang yang akan bepergian dapat menentukan arah yang hendak dituju.
Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pelayaran dan penerbangan kini menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri, dengan menggunakan alat canggih dan dengan merujuk kepada daftar khusus untuk itu.Bahkan, para antariksawan belakangan ini berpedoman pada matahari dan bintang dalam menentukan arah perjalanan pada suatu masa tertentu.Mereka juga menggunakan gugus bintang dalam menentukan waktu, seperti gugus Bintang Biduk.Dengan demikian, manusia dapat mengenal tempat dan waktu melalui bantuan bintang, persis seperti yang diisyaratkan ayat ini.
Tafsir Jalalayn: (Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu agar kamu menjadikannya sebagai petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut) sewaktu dalam perjalanan (sesungguhnya Kami telah menjelaskan) Kami telah terangkan (tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Kami (kepada orang-orang yang mengetahui) yakni orang-orang yang mau menggunakan akalnya. Diskusi: Ketika safar.
Hal itu, karena di antara bintang ada yang selalu terlhat dan tidak bergeser dari
tempatnya, dan ada pula yang selalu bergerak, di mana pergerakannya diketahui oleh orang yang ahli dalam bidang ini.Dengannya mereka dapat mengetahui arah dan waktu.
Qur‘an Surat Maryam Ayat 38
(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( Artinya:‖38.
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan Alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada kami. tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.‖(Q.S. Maryam Ayat 38) Tafsir Quraish Shihab:
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka bertemu dengan Allah! Tetapi pada hari ini, karena sikap mereka yang menzalimi diri sendiri dan tidak mau memanfaatkan pendengaran dan penglihatannya ketika di dunia, mereka benar-benar sesat dari kebenaran.
Tafsir Jalalayn: (Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka) kedua lafal ini merupakan Shighat atau ungkapan rasa takjub, maknanya sama dengan lafal Ma Asma'ahum dan Ma Absharahum (pada hari mereka datang kepada Kami) di akhirat kelak. (Tetapi orang-orang yang zalim) menurut ungkapan meletakkan isim Zhahir pada tempat isim Mudhmar' (pada hari ini) yakni di dunia (berada dalam kesesatan yang nyata) nyata kesesatannya, disebabkan mereka tuli tidak mau mendengarkan perkara yang hak, dan mereka buta tidak mau melihat yang benar.Maksudnya, hai orang yang diajak bicara sepatutnya kamu merasa takjub dan heran terhadap pendengaran dan penglihatan mereka di akhirat, sesudah di dunia mereka tuli dan buta.
Diskusi: Mereka tuli dari mendengarkan yang hak dan buta dari melihatnya. Mereka tidak memiliki alasan sedikit pun, karena keadaan mereka adalah sebagai orang yang menentang lagi sesat padahal mengetahui (yakni mengetahui yang benar tetapi berpaling darinya) atau sebagai orang yang sesat dari jalan yang benar, tetapi mampu mengetahui yang hak, tetapi lebih ridha dengan kesesatannya dan keburukan amalnya serta tidak mau berusaha mengetahui yang hak. Namun pada hari kiamat pendengaran mereka begitu tajam dan penglihatan mereka begitu terang.
Mereka akan berkata, "Ya Tuhan Kami, Kami telah melihat dan mendengar, maka
kembalikanlah Kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin." (Terj. As Sajdah: 12).
BAB III ICT DALAM BK PENERAPAN APLIKASI SOSIOMETRI PENGERTIAN SOSIOMETRI Metode sosiometri mula-mula dikembangkan oleh Moreno dan Jenning.
Metode ini didasarkan atas asumsi bahwa kelompok memiliki pola-pola struktur
hubungan yang komplek. Hubungan-hubungan ini dapat diungkap dengan menerapkan pengukuran baik kuantitatif maupun kualitatif. Sosiometri adalah adalah metode
pengumpulan data tentang pola dan struktur sosial individu-individu dalam suatu kelompok, dengan cara menelaah relasi sosial, status sosial.
Dengan demikian sosiometri dapat mengungkap dinamika kelompok, popularitas individu dalam kelompok, serta untuk mengenali kesulitan hubungan sosial sosial individu dalam kelompok. Situasi sosial kelompok dapat berupa kelompok belajar, bermain, pertemanan, kerja kelompok, dan seterusnya. Menurut Siegler (2006), pola sosiometri mencerminkan seberapa disukai atau tidak disukai seorang siswa oleh teman-teman sekelasnya.
Menurutnya, ada setidaknya 3 kategori siswa berdasarkan pola sosiometrinya: populer, diabaikan, dan ditolak. Mereka yang termasuk populer adalah yang disukai oleh banyak teman sekelasnya; mereka yang termasuk diabaikan adalah yang hanya disukai oleh sedikit teman, dan yang termasuk ditolak adalah mereka yang memang dijauhi karena sikapnya yang sering menimbulkan masalah.
Menurut Bimo Walgito (2010) dengan kata lain sosiometri dapat dikatakan bahwa sosiometri sebenarnya menunjukkan sesuatu, yaitu tentang ―ukuran berteman‖. Jadi, dengan sosiometri ini dapat dilihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang. Baik tidaknya seseorang di dalam berteman atau bergaul dapat dilihat dengan menggunakan sosiometri ini.
Dengan demikian, besar sekali peran sosiometri untuk mendapatkan data sekitar anak-anak, terutama di dalam hubungan atau kontak sosialnnya. Kegunaan lebih lanjut dari teknik sosiometri ini adalah: Memperbaiki hubungan sosial individu dalam
kelompok (human relationship) Menentukan keanggotaan kelompok kerja Meneliti kecendrungan potensi kepemimpinan individu dalam kelompok Mengatur tempat duduk dalam kelas Menentukan norma-norma pergaulan yang diinginkan dalam kelompok tertentu Mengenali kekompakan dalam perpecahan anggota kelompok.
Proses pembuatan sosiometri dilakukan dengan jalan meminta kepada setiap individu dalam kelompok untuk memilih anggota kelompok lainnya (tiga orang) yang disenangi atau tidak disenangi dalam bekerjasama, yang masing-masing nama yang dipilih
disusun menurut nomor urut yang paling disenangi atau paling tidak disenangi. Atas