LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2021
Direktorat Pengembangan Standar
Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi dan Teknologi Informasi
BADAN STANDARDISASI NASIONAL
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
2
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah.
Laporan Kinerja juga merupakan komponen dari prinsip
"good governance" yang menjadi persyaratan bagi setiap instansi, dalam upaya mewujudkan visi dan misi Lembaga yang selaras dengan visi dan misi Presiden. Sejalan dengan itu, penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi (MEETTI) Tahun 2021 dimaksudkan untuk melaporkan secara transparan penggunaan seluruh sumber daya yang menjadi kewenangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) kepada semua pihak yang berkepentingan.
Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI Tahun 2021 merupakan Laporan Kinerja tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2020 telah mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Sekretaris Utama BSN Nomor 22/KEP/SESTAMA/11/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun 2020-2024.
Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI Tahun 2021 ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja bagi organisasi dan seluruh Unit Kerja di lingkungan BSN di masa yang akan datang.
Jakarta, 17 Januari 2022
Direktur Pengembangan Standar MEETTI
Yustinus Kristianto Widiwardono NIP : 196812041987121001 Photo
(optional)
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perjanjian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi (Direktorat Pengembangan Standar MEETTI) Tahun 2021 telah menetapkan 5 (lima) sasaran dengan 6 (enam) indikator kinerja. Sasaran dan indikator kinerja tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan Program Pengembangan Standardisasi Nasional yang diamanatkan kepada Direktorat Pengembangan Standar MEETTI.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI Tahun 2021 menurut Sasaran:
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2021
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian*) % 1. Tersedianya Standar Nasional
Indonesia (SNI) mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia
1. Persentase SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia
30 % 49,30 % 100 %
2. Memastikan kebijakan pengembangan SNI ditaati
2. Persentase kebijakan pengembangan SNI yang dijadikan acuan pengembangan standar
100 % 100 % 100 %
3. Persentase
rekomendasi kebijakan pengembangan SNI yang ditindaklanjuti
100 % 100 % 100 %
3. Tersedianya SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi sesuai kebutuhan dan prioritas nasional
4. Persentase ketersediaan SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi yang disahkan berdasarkan kebutuhan dan prioritas nasional
44 % 68,07 % 100 %
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
4 Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2021
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian*) % 4. Meningkatnya jumlah SNI
mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi yang harmonis dengan standar internasional
5. Persentase SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi yang mengadopsi standar internasional
30 % 72 % 100 %
5. Meningkatnya kualitas pengelolaan anggaran
6. Persentase realisasi anggaran Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
> 97% 99,99 % 100 %
Rata-rata capaian Tahun 2021 100 %
*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian, batas toleransi maksimal % capaian kinerja adalah 100%.
Dari 6 (enam) indikator kinerja di Direktorat Pengembangan Standar MEETTI, seluruhnya mencapai target, tiga di antaranya melebihi target, yakni Persentase SNI Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia, ditargetkan 30 %, tercapai 49,3 %. Persentase ketersediaan SNI Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi yang disahkan berdasarkan kebutuhan dan prioritas nasional ditargetkan 44 %, tercapai 68,07 %. Persentase SNI Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi yang mengadopsi standar internasional ditargetkan 30 %, tercapai 72 %.
Untuk perbaikan berkelanjutan, telah dilakukan langkah-langkah untuk perbaikan antara lain :
a. Melakukan analisis risiko dan menetapkan pengendalian untuk meminimalkan risiko tersebut
b. Pemanfaatan teknologi informasi untuk memaksimalkan kinerja c. Monitoring dan evaluasi kinerja secara berkala
Dalam rangka mendukung pencapaian kinerja, pada tahun 2021 Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi dan Teknologi Informasi mengelola pagu awal sebesar Rp 3.700.000.000,00 dan pagu telah direvisi sampai di akhir tahun 2021 menjadi Rp 630.937.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp630.859.299 atau 99,99%.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
5 Sebagai langkah efisiensi sumber daya pada tahun 2021 telah dilakukan beberapa upaya pemanfaatan teknologi informasi seperti rapat teknis dan rapat konsensus secara daring, kegiatan Penganugerahan HTCA dilakukan secara daring serta beberapa kegiatan pengembangan kompetensi dilakukan secara hybrid dan daring, serta menghadiri sidang internasional secara daring. Namun demikian pelaksanaan pertemuan secara daring tidak dapat sepenuhnya menggantikan pertemuan secara fisik, karena ada beberapa aspek yang tidak dapat digantikan, misalnya sesi networking atau kesempatan negosiasi/ lobby bilateral/ kelompok kecil di luar sidang.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
6
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... ……..2
Ringkasan Eksekutif ... ……..3
Daftar Isi ... ……..6
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG ...7
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN...7
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ...8
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA ... 10
I.5 PERAN STRATEGIS ... 12
BAB II PERENCANAAN KINERJA II.1 PERENCANAAN STRATEGIS ... 15
II.2 PERJANJIAN KINERJA ... 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1 CAPAIAN KINERJA ... 21
III.2 CAPAIAN KEGIATAN ... 45
III.3 CAPAIAN DI LUAR PERJANJIAN KINERJA ... 47
III.3 REALISASI ANGGARAN ... 48
BAB IV PENUTUP Penutup …… ... ……...44
LAMPIRAN Perjanjian Kinerja Tahun 2021 ... 52
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
7
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi (Direktorat Pengembangan Standar MEETTI) sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Capaian kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Deputi Bidang Pengembangan Standar dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Deputi Bidang Pengembangan Standar Tahun 2021.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi Lembaga yang selaras dengan visi dan misi Presiden, dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan
S
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
8 kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, tugas Direktorat Pengembangan Standar MEETTI adalah melaksanakan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar intemasional, serta pemenuhan kewajiban intemasional di bidang pengembangan standar sektor mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Direktorat Pengembangan Standar MEETTI menyelenggarakan fungsi:
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar internasional sektor mekanika dan material, energi baru terbarukan dan energi tak terbarukan, elektronika dan ketenagalistrikan, transportasi dan teknologi informasi;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar intemasional sektor mekanika dan material, energi baru terbarukan dan energi tak terbarukan, elektronika dan ketenagalistrikan, transportasi dan teknologi informasi.
3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar intemasional sektor mekanika dan material, energi baru terbarukan dan energi tak terbarukan, elektronika dan ketenagalistrikan, transportasi dan teknologi informasi; dan
4) Penyiapan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan standar sektor mekanika dan material, energi baru terbarukan dan energi tak terbarukan, elektronika dan ketenagalistrikan, transportasi dan teknologi informasi.
Struktur Direktorat Pengembangan Standar MEETTI dapat dilihat pada gambar berikut.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
9 Bagan Struktur Organisasi
Gambar I.1
Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Standar MEETTI
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Direktorat Pengembangan Standar MEETTI mempunyai tata kerja yang didukung oleh :
1. Kelompok Substansi Pengembangan Standar Mekanika dan Material, dengan tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar internasional, serta penyiapan pemenuhan kewajiban internasional di bidangpengembangan standar sektor mekanika dan material.
2. Kelompok Substansi Pengembangan Standar Energi, dengan tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar internasional, serta penyiapan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan standar sektor energi baru terbarukan dan energi tak terbarukan
3. Kelompok Substansi Pengembangan Standar Elektroteknika, dengan tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar internasional, serta penyiapan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan standar sektor elektronika dan ketenagalistrikan.
4. Kelompok Substansi Pengembangan Standar Transportasi dan Teknologi Informasi, dengan tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar internasional, serta penjdapan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan standar sektor transportasi dan teknologi informasi.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
10 I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember 2021 Direktorat Pengembangan Standar MEETTI memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 24 (dua puluh lima) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut:
Tabel I.1
Personel ASN Direktorat Pengembangan Standar MEETTI
No Uraian Umur Gender Jenjang
Pendidikan Total
<31 31-40 41-50 >50 L P < S1 S1 S2 1.
Direktur
Pengembangan
Standar MEETTI - - - 1 1 - - - 1 1
2. Kelompok Substansi Mekanika dan Material
1 4 - - 5 - - 4 1 5*
3. Kelompok Substansi
Energi 1 5 - - 5 1 - 4 2 6**
4. Kelompok Substansi
Elektroteknika 2 4 1 - 6 1 - 5 2 7
5. Kelompok Substansi Transportasi dan
Teknologi Informasi 2 2 - 1 3 2 - 3 2 5***
Jumlah 6 15 1 2 20 4 - 16 8 24
*) Termasuk satu staf ditugaskan di KLT (Kantor Layanan Terpadu) Makassar
**) Termasuk dua staf mulai tugas belajar di UI dan UGM sejak September 2020
***) Termasuk satu orang mulai tugas belajar ke Swiss sejak September 2020, dan tidak termasuk satu staff pindah tugas ke unit kerja SNSU per bulan Maret 2021
Dibandingkan tahun 2020, jumlah pegawai mengalami penurunan karena 1 (satu) pegawai pindah tugas ke unit kerja SNSU per bulan Maret 2021.
Untuk mengantisipasi perpindahan ini, telah dilakukan transfer tugas dalam periode masa transisi kepada SDM yang lain.
Salah satu upaya peningkatan kompetensi SDM di lingkungan Direktorat Pengembangan Standar MEETTI adalah dengan tugas belajar.
Rincian staff yang melaksanakan tugas belajar adalah sebagai berikut:
1. 2 (dua) staff dari Kelompok Substansi Pengembangan Standar Energi melaksanakan tugas belajar di Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.
2. 1 (satu) staf dari Kelompok Substansi Pengembangan Standar Transportasi dan Teknologi Informasi melaksanakan tugas belajar di Swiss.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
11 Dari sisi jumlah SDM di masing-masing Kelompok Substansi, distribusi SDM relatif merata, masing masing 5 hingga 7 orang. Hal ini sesuai dengan cakupan ruang lingkup keempat Kelompok Substansi yang dapat dikatakan seimbang.
Namun demikian, adanya 1 orang dari satu Kelompok Substansi yang ditugaskan ke KLT menyebabkan keterbatasan dalam Kelompok Substansi Mekanika dan Material.
Gambar I.2 - Grafik Personel ASN Direktorat Pengembangan Standar MEETTI
Sedangkan dari sisi umur, maka mayoritas SDM berada di antara 31 dan 40 tahun, dengan rata-rata umur 35 tahun. Karakteristik generasi ini cenderung produktif dan bersemangat baik dalam bekerja maupun dalam pembelajaran dan memperkaya pengalaman. Untuk itu, SDM dalam range umur tersebut perlu diarahkan dengan tepat sehingga bisa memaksimalkan potensi yang ada. Salah satu cara adalah dengan membangun budaya kerja yang produktif.
Perbandingan gender juga dapat menjadi catatan, dengan mayoritas SDM (83 %) adalah laki-laki.
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelompok Substansi Mekanika dan
Material
Kelompok Substansi Energi
Kelompok Substansi Elektroteknika
Kelompok Substansi Transportasi dan Teknologi Informasi
Sebaran SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan
S1 S2
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
12 Selain SDM internal di Direktorat Pengembangan Standar MEETTI, Pengembangan SNI juga melibatkan secara langsung SDM eksternal dalam komite teknis. SDM tersebut mewakili pemangku kepentingan yang mencakup Pemerintah, Pelaku Usaha, Konsumen dan Pakar. SDM ini juga memerlukan pembinaan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal. Adapun jumlah SDM yang menjadi anggota komite teknis dalam lingkup MEETTI dapat dilihat pada tabel I.2
Tabel I.2
Komposisi pemangku kepentingan dalam Komtek
No Bidang
Jumlah Komite Teknis
Keanggotaan Komite Teknis Pemerintah Pelaku
Usaha Konsumen Pakar 1 Mekanika dan
Material 12 38 35 31 36
2 Energi 16 54 60 48 52
3 Elektroteknika 15 51 40 43 42
4 Transportasi dan
Teknologi Informasi 15 52 38 39 41
TOTAL 58 195 171 165 169
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Direktorat Pengembangan Standar MEETTI mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu untuk menjamin bahwa SNI yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan, dan pengembangan SNI, dilakukan dengan taat azas terhadap ketentuan yang telah ditetapkan dalam Pedoman BSN maupun peraturan hokum lainnya.
Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya, Direktorat Pengembangan Standar MEETTI telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN pada tabel dibawah ini.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
13 Tabel I.3
Potensi dan Permasalahan Direktorat Pengembangan Standar MEETTI
NO POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
1 Pedoman terkait pengembangan SNI dapat menjamin kualitas SNI dan pemenuhan prinsip- prinsip
pengembangan standar
Perkembangan regulasi nasional serta tata kelola pemerintahan yang baik memerlukan penyelarasan pedoman pengembangan SNI
Review dan revisi terhadap PBSN Pengembangan SNI
Keterbatasan kapasitas SDM dalam pemahaman pedoman
Sosialisasi untuk penyamaan persepsi terhadap ketentuan dalam Pedoman
Peningkatan kompetensi SDM perumusan standar Waktu perumusan SNI masih
banyak yang melewati waktu yang disarankan dalam Pedoman
Melakukan koordinasi dengan secretariat Komtek untuk
mempercepat proses perumusan SNI Mereviu PBSN dan
menyederhanakan proses perumusan SNI
2 SNI dapat
mendukung produk unggulan Nasional untuk meningkatkan daya saing
Jumlah SNI yang ditetapkan belum mencukupi untuk mendukung semua produk unggulan
Pengembangan SNI diarahkan untuk mendukung produk unggulan Nasional melalui pendekatan prioritas nasional
Pengembangan SNI melibatkan partisipasi konsumen/produsen yang lebih luas baik melalui Komtek atau jejak pendapat
Kebutuhan SNI dari stakeholder belum dapat terakomodasi oleh Komtek yang bersekretariat di K/L karena keterbatasan sumber daya akibat pemotongan anggaran
Fasilitasi perumusan SNI bagi Komite Teknis yang bersekretariat di K/L
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
14 Tabel I.3
lanjutan
NO POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
3 SNI dapat
mendukung produk ekspor Indonesia
Produk ekspor yang memenuhi SNI belum tentu memenuhi standar yang ditentukan negara tujuan ekspor
SNI produk ekspor diselaraskan dengan standar internasional dengan cara mengadopsi standar internasional atau disesuaikan dengan standar negara tujuan
4 SNI dapat
memberikan nilai tambah bagi UMK
Keterbatasan sumber daya UKM dalam penerapan SNI
Penyusunan SNI
mempertimbangkan kemampuan UMK
Pengembangan panduan yang memudahkan pemahaman SNI bagi UMK Kaji ulang terhadap SNI
dalam rangka
pemeliharaan SNI 5 Efisiensi anggaran Harapan stakeholder agar
jumlah kebutuhan SNI yang dirumuskan tidak dikurangi
Mengefisienkan jumlah pelaksanaan rapat tanpa mengurangi jumlah SNI yang dirumuskan
6 SNI mendukung program nasional
Adanya kebutuhan perumusan SNI yang mendesak untuk
dirumuskan dengan cepat
Pembentukan Komite Teknis Perumusan SNI untuk ruang lingkup yang belum dicakup oleh Komite Teknis yang ada Penyusunan SNI dengan jalur mendesak
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
15
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS II.1.1 Visi dan Misi
adan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari satu kesatuan pemerintah Republik Indonesia yang harus bekerja secara bersama-sama dan saling bersinergi dengan seluruh Kementerian/Lembaga sesuai dengan tanggung jawab, tugas dan kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020- 2024. Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia, Kementerian/Lembaga (K/L) hanya memiliki 1 (satu) visi, yaitu visi Presiden Republik Indonesia 2020-2024 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Hal ini berarti bahwa visi BSN harus selaras dengan visi Presiden Republik Indonesia, sehingga visi BSN sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
VISI
“Badan Standardisasi Nasional yang Andal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden
untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden:
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”
Secara umum, visi ini bermakna bahwa 5 (lima) tahun ke depan, semua upaya strategis yang dilakukan BSN harus bermuara untuk menggerakkan sektor pembangunan nasional melalui penerapan standardisasi dan penilaian kesesuaian secara komprehensif dan terintegrasi untuk menciptakan produk Indonesia terstandardisasi nasional dan berdaya saing global sehingga dapat turut serta dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.
B
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
16 Presiden Republik Indonesia memiliki 9 (sembilan) misi yang dikenal dengan Nawacita Kedua yang harus dilakukan dalam pembangunan Indonesia 5 (lima) tahun (2020-2024) yaitu:
1. Peningkatan kualitas manusia indonesia.
2. Penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Memajukan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Dalam konteks standardisasi dan penilaian kesesuaian, BSN berkontribusi secara langsung terhadap misi nomor 2, yaitu Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing. Oleh karena itu, misi Badan Standardisasi Nasional yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2020- 2024 yaitu:
MISI
“Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing melalui Pengelolaan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian”
Pengelolaan standardisasi dan penilaian kesesuaian ini meliputi tahapan : 1. Mengembangkan Standar Nasional Indonesia yang berkualitas dan
responsif terhadap perubahan,
2. Menyelenggarakan tata kelola penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara komprehensif dan menyeluruh,
3. Mengelola sistem akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian dengan berorientasi pada kompetensi, konsistensi dan imparsialitas serta keberterimaan global.
4. Mengelola standar nasional satuan ukuran untuk menjamin ketertelusuran pengukuran nasional ke Sistem Internasional.
5. Mengelola sumber daya manusia di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian berbasis modal manusia.
6. Menerapkan reformasi birokrasi BSN sesuai roadmap reformasi birokrasi nasional.
Dalam hal ini, Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi berkontribusi secara
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
17 langsung terhadap tahapan 1, yaitu Mengembangkan Standar Nasional Indonesia yang berkualitas dan responsif terhadap perubahan.
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu- isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
Tujuan Direktorat Pengembangan Standar MEETTI mengacu pada tujuan BSN pada Renstra BSN Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
TUJUAN
Tujuan Indikator Tujuan
Terwujudnya produk Indonesia
terstandardisasi nasional dan berdaya saing global
1. Persentase produk Indonesia ber-SNI yang diterima negara tujuan ekspor, dengan target s.d 2024 sebesar 20%.
2. Persentase produk ekspor yang ber-SNI, dengan target s.d 2024 sebesar 4,6 %
3. Persentase produk ber-SNI, dengan target s.d 2024 sebesar 20%.
Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Direktorat Pengembangan Standar MEETTI selaku Unit Teknis di lingkungan BSN. Direktorat Pengembangan Standar MEETTI dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome.
Sasaran Direktorat Pengembangan Standar MEETTI mengacu pada sasaran yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2020-2024 dan Indikator Kinerja Utama BSN adalah sebagai berikut:
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
18
SASARAN
Sasaran Direktorat Pengembangan Standar MEETTI sesuai Renstra BSN Tahun 2020-2024:
1. Tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia
2. Memastikan kebijakan pengembangan SNI ditaati
3. Tersedianya SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi sesuai kebutuhan dan prioritas nasional
4. Meningkatnya jumlah SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi yang harmonis dengan standar internasional 5. Meningkatnya kualitas pengelolaan anggaran
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun.
Berikut adalah Perjanjian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI Tahun 2021 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
19 Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI Tahun 2021
Sasaran Indikator Kinerja Target
2021 1. Tersedianya Standar
Nasional Indonesia (SNI) mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan
teknologi informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia
1. Persentase SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi untuk mendukung
ekspor produk Indonesia 30 %
2. Memastikan kebijakan pengembangan SNI ditaati
2. Persentase kebijakan pengembangan SNI yang dijadikan acuan
pengembangan standar
100 % 3. Persentase rekomendasi kebijakan
pengembangan SNI yang ditindaklanjuti 100 % 3. Tersedianya SNI
mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan
teknologi informasi sesuai kebutuhan dan prioritas nasional
4. Persentase ketersediaan SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi yang disahkan berdasarkan kebutuhan dan prioritas nasional
44 %
4. Meningkatnya jumlah SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan
teknologi informasi yang harmonis dengan standar internasional
5. Persentase SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi yang mengadopsi
standar internasional 30 %
5. Meningkatnya kualitas pengelolaan anggaran
6. Persentase realisasi anggaran Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
> 97%
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Direktorat Pengembangan Standar MEETTI pada tahun 2021 menetapkan sebanyak 5 (lima) sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Direktorat Pengembangan Standar MEETTI melaksanakan 1 (satu) kegiatan dalam 1 (satu) program. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut:
A. Program Pengembangan Standardisasi Nasional melalui :
1. Kegiatan: Peningkatan pengembangan standar mekanika, energi, elektroteknika, transportasi dan teknologi informasi, yang akan menghasilkan output :
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
20
▪ Output : 177 SNI. Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut :
Rekomendasi Kebijakan Perumusan SNI bidang Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
6175.PAH.002 Peraturan Standardisasi sektor Mekanika, Energi, Elektroteknika, dan Teknologi Informasi
6175.PBH.002 Rekomendasi hasil kaji ulang sektor Mekanika, Energi, Elektroteknika, dan Teknologi Informasi
6175.PEB.006 Forum ISO/TC Mekanika 6175.PEB.007 Forum ISO/TC Energi
6175.PEB.008 Forum ISO/TC Elektroteknika 6175.PEB.009 Forum ISO/TC Transportasi
6175.PEB.010 Forum ISO/TC Teknologi Informasi
6175.PEB.011 Kesepakatan usulan Standar sektor Mekanika, Energi, Elektroteknika, dan Teknologi Informasi menjadi standar internasional
6175.PEF.002 Sosialisasi dan Diseminasi standardisasi sektor Mekanika, Energi, Elektroteknika, dan Teknologi Informasi
6175.PFA.045 SNI yang Disusun dengan adopsi identik metode republikasi-reprint proses perumusan PNPS ke RSNI3 dengan jumlah halaman 1 s. d. 30 6175.PFA.055 SNI yang Disusun dengan adopsi identik metode terjemahan proses
perumusan PNPS ke RSNI3 dengan jumlah halaman 1 s.d. 30
6175.PFA.065 SNI yang Disusun dengan metode pengembangan sendiri RSNI dari PNPS ke RSNI3 dengan jumlah halaman 1 s. d. 30
6175.PFA.085 SNI yang disusun dengan adopsi modifikasi metode terjemahan dari proses pelaksanaan jajak pendapat hingga penetapan SNI
6175.PFA.086 SNI yang disusun dengan adopsi identik metode republikasi-reprint proses perumusan RSNI dari jajak pendapat hingga penetapan SNI 6175.PFA.087 SNI yang disusun dengan metode pengembangan sendiri dari proses
pelaksanaan jajak pendapat hingga penetapan SNI
6175.PFA.088 SNI yang disusun dengan adopsi identik metode terjemahan dari proses pelaksanaan jajak pendapat hinggal penetapan SNI
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Direktorat Pengembangan Standar MEETTI berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Direktorat Pengembangan Standar MEETTI telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya.
Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI Tahun 2021.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Untuk mewujudkan visi dan misi Lembaga yang mendukung visi dan misi presiden, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Direktorat Pengembangan Standar MEETTI yang direncanakan dalam Tahun 2021 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut.
A
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
22 Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI Tahun 2021 Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian*) % 1. Tersedianya Standar Nasional
Indonesia (SNI) mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia
1. Persentase SNI Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia
30 % 49,30 % 100 %
2. Memastikan kebijakan pengembangan SNI ditaati
2. Persentase kebijakan pengembangan SNI yang dijadikan acuan pengembangan standar
100 % 100 % 100 %
3. Persentase
rekomendasi kebijakan pengembangan SNI yang ditindaklanjuti
100 % 100 % 100 %
3. Tersedianya SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi sesuai kebutuhan dan prioritas nasional
4. Persentase ketersediaan SNI Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi yang disahkan berdasarkan kebutuhan dan prioritas nasional
44 % 68,07 % 100 %
4. Meningkatnya jumlah SNI
mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi yang harmonis dengan standar internasional
5. Persentase SNI Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi yang mengadopsi standar internasional
30 % 72 % 100 %
5. Meningkatnya kualitas pengelolaan anggaran
6. Persentase realisasi anggaran Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
> 97% 99,99 % 100 %
Rata-rata capaian Tahun 2021 100 %
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
23 Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Direktorat Pengembangan Standar MEETTI untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.
Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.
SASARAN 1
Tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran 1
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2020 Capaian 2021 Capaian s.d 2021
(kumulatif)
% Target Realisasi % *) Target % capaian
1. Persentase SNI Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia
% 22 30 49,3 100 30 49,3
*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian sasaran, batas toleransi maksimal % capaian kinerja adalah 100%.
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut sebesar 49,3 %
1. Persentase SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi untuk mendukung ekspor produk Indonesia
Capaian kinerja untuk indikator kinerja ini sebesar 49,3 %, yakni dari target 67 standar yang mendukung ekspor produk Indonesia yang ditetapkan dari 2020 hingga 2024, tercapai 33 SNI yang ditetapkan pada tahun 2020 dan 2021 (kumulatif), dengan rincian 14 SNI ditetapkan tahun 2020 dan 19 SNI ditetapkan tahun 2021. Indikator ini merupakan indikator baru untuk tahun 2021.
Adapun daftar SNI yang mendukung ekspor produk Indonesia dapat dilihat pada Tabel berikut :
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
24 Tabel III.3
SNI yang mendukung ekspor produk Indonesia tahun 2021
No No SNI Judul
1 SNI 8986:2021 Baja karbon batangan canai panas untuk struktural mesin
2 SNI ISO 668:2020 (ditetapkan 2021)
Kontainer kargo seri 1— Klasifikasi, dimensi, dan massa bruto maksimum (ratings)
3
SNI ISO 1496-1:2013
Kontainer kargo seri 1 — Spesifikasi dan pengujian — Bagian 1: Kontainer kargo umum untuk keperluan umum
4 SNI ISO 1496-2:2018 Kontainer kargo seri 1 — Spesifikasi dan pengujian — Bagian 2: Kontainer termal 5 SNI IEC 62321-6:2015 Penentuan bahan tertentu dalam produk
elektroteknik – Bagian 6: Polibromo bifenil dan polibromo difenil eter dalam polimer dengan gas kromatografi–spektrometri massa (GC-MS) 6 SNI IEC 60156:2018 Cairan insulasi – Penentuan voltase tembus pada
frekuensi daya – Metode uji
7 SNI IEC 60076-10-1:2016 Transformator daya – Bagian 10-1: Penentuan level bunyi – Pedoman penerapan
8 SNI IEC 60076-3:2018 Transformator daya – Bagian 3: Level insulasi, uji dielektrik dan jarak bebas eksternal di udara 9 SNI IEC 62770:2013 Fluida untuk penerapan teknik elektro – Ester
natural belum dipakai untuk transformator dan peralatan listrik sejenis
10 SNI IEC TR 60076-26:2020 Transformator daya – Bagian 26: Persyaratan fungsional cairan insulasi untuk penggunaan dalam transformator daya
11 SNI IEC 60076-16:2018 Transformator daya – Bagian 16: Transformator untuk penerapan turbin angin
12 SNI IEC 60335-2-24:2017 Peralatan listrik rumah tangga dan perlatan listrik serupa - Keselamatan - Bagian 2-24: Persyaratan khusus untuk peralatan pendingin, peralatan es krim dan pembuat es
13 SNI 7615-2:2021 Kabel serat optik - Bagian 2: Single mode berkonstruksi loose tube untuk aplikasi kabel dalam pipa (duct cable)
14 SNI 7615-3:2021 Kabel serat optik - Bagian 3: Single mode berkonstruksi loose tube untuk aplikasi kabel udara figur 8
15 SNI 7615-6:2021 Kabel serat optik - Bagian 6 : Single mode berkonstruksi single core per loose tube (SCPT) untuk aplikasi kabel udara figur 8
16 SNI EN 15194:2017 Sepeda – Sepeda dengan bantuan penggerak tenaga listrik (Electrically power assisted cycles) – Sepeda listrik roda dua EPAC
17 SNI IEC 60086-1:2015 Baterai primer - bagian 1 : umum
18 SNI IEC 60086-2:2015 Baterai primer - bagian 2: spesifikasi fisik dan listrik 19 SNI 0920:2021 Antena penerima TV Digital
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
25 Tabel III.4
SNI yang mendukung ekspor produk Indonesia tahun 2020
No No SNI Judul
1 8522:2020 Baja lembaran, pelat, dan gulungan canai panas untuk aplikasi struktur umum dan struktur las (Bj PS)
2 8902:2020 Motor bakar cetus api untuk kegunaan umum – Unjuk kerja
3 SNI IEC 60745-1:2006
Perkakas listrik genggam dioperasikan motor-keselamatan-bagian:1 : persyaratan umum
4 SNI IEC 60811-402:2012
Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam – Bagian 402: Uji serbaneka – Uji penyerapan air
5 SNI IEC 60811-403:2012
Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam – Bagian 403: Uji serbaneka – Uji ketahanan ozon pada kompon taut silang
6 SNI IEC 60811-404:2012
Kabel listrik dan kabel serat optik –Metode uji untuk bahan nonlogam – Bagian 404: Uji serbaneka – Uji rendam minyak mineral untuk selubung
7 SNI IEC 60811-405:2012
Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam – Bagian 405: Uji serbaneka – Uji stabilitas termal untuk insulasi PVC dan selubung PVC
8 SNI IEC 60811-406:2012
Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam – Bagian 406: Uji serbaneka – Ketahanan terhadap retak stres kompon polietilena dan polipropilena
9 SNI IEC 60811-407:2012
Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam Bagian 407: Uji serbaneka – Pengukuran penambahan massa kompon polietilena dan polipropilena
10 SNI IEC 60811-408:2012
Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam Bagian 408: Uji serbaneka – Uji stabilitas jangka panjang polietilena dan polipropilena
11 SNI IEC 60811-409:2012
Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam – Bagian 409: Uji serbaneka – Uji susut massa untuk insulasi dan selubung termoplastik
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
26 Tabel III.4
SNI yang mendukung ekspor produk Indonesia tahun 2020
No No SNI Judul
12 SNI IEC 60811-410:2017
Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam – Bagian 410: Uji serbaneka – Metode uji untuk degradasi oksidatif terkatalisasi tembaga dari konduktor berinsulasi poliolefin
13 SNI IEC 60811-411:2017 Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam – Bagian 411: Uji serbaneka – Kerapuhan kompon pengisi suhu rendah
14 SNI IEC 60811-412:2017 Kabel listrik dan kabel serat optik – Metode uji untuk bahan nonlogam – Bagian 412: Uji serbaneka – Metode penuaan termal – Penuaan dalam tabung udara
SASARAN
2 Memastikan kebijakan pengembangan SNI ditaati
Tabel III.5
Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2020 Capaian 2021 Capaian s.d 2021
(kumulatif)
% **) Target Realiasi % *) Target capaian % 1. Persentase kebijakan
pengembangan SNI yang dijadikan acuan pengembangan standar
% - 100 100 100 100 100
2. Persentase rekomendasi kebijakan
pengembangan SNI yang ditindaklanjuti
% - 100 100 100 100 100
*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian sasaran, batas toleransi maksimal % capaian kinerja adalah 100%.
**) Capaian 2020 tidak dapat diisi, karena merupakan indikator unit kerja baru
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Memastikan kebijakan pengembangan SNI ditaati terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja.
Capaian kinerja untuk dua indikator kinerja tersebut sebesar 100 %.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
27 2. Persentase kebijakan pengembangan SNI yang dijadikan acuan
pengembangan standar
Dalam indikator ini, yang dimaksud dengan kebijakan pengembangan SNI yang dijadikan acuan pengembangan standar adalah pedoman, panduan maupun kebijakan lainnya yang ditetapkan sebagai acuan dalam pengembangan SPK.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut sebesar 100 %, yakni semua komite teknis di lingkup Direktorat PSMEETTI telah menerapkan semua kebijakan terkait pengembangan standar.
Indikator ini merupakan indikator baru untuk tahun 2020, sehingga tidak dapat dibandingkan capaian antara tahun 2021 dengan capaian 2020.
3. Persentase rekomendasi kebijakan pengembangan SNI yang ditindaklanjuti
Dalam indikator ini, yang dimaksud dengan rekomendasi kebijakan pengembangan SNI yang ditindaklanjuti adalah pedoman, panduan maupun kebijakan lainnya yang ditetapkan sebagai acuan dalam pengembangan SPK.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut sebesar 100 %, yakni semua rekomendasi kebijakan pengembangan SNI telah ditindak lanjuti menjadi bahan konsep kebijakan dalam bentuk Peraturan BSN maupun kebijakan lain yang terkait dengan pengembangan standar.
Pada tahun 2021, terdapat 4 kebijakan yang disusun sebagai berikut :
Tabel III.6
Rancangan Peraturan BSN mengenai kebijakan pengembangan SNI Amanah dalam PP No 34/2018 Judul Rancangan Peraturan
BSN Pasal 9 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pengusulan dan penyusunan PNPS diatur dengan Peraturan Kepala BSN
1. Perencanaan SNI
Pasal 12 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Komite Teknis dan Sekretariat Komite Teknis diatur dengan Peraturan Kepala BSN
2. Pengelolaan Komite Teknis dalam Perumusan SNI
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
28 Tabel III.6
lanjutan
Amanah dalam PP No 34/2018 Judul Rancangan Peraturan BSN
Pasal 18 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan tahapan perumusan SNI serta jajak pendapat dan validasi diatur dengan Peraturan Kepala BSN
3. Perumusan SNI
Pasal 38 Ketentuan lebih lanjut mengenai kaji ulang SNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dan Pasal 37 diatur dengan Peraturan Kepala BSN
4. Kaji ulang SNI
Indikator ini merupakan indikator baru untuk tahun 2020, sehingga tidak dapat dibandingkan capaian antara tahun 2021 dengan capaian 2020.
SASARAN 3
Tersedianya SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi sesuai kebutuhan dan prioritas nasional
Tabel III.7
Capaian Kinerja Sasaran 3
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2020 Capaian 2021 Capaian s.d 2021
(kumulatif)
% **) Target Realisasi % *) Target capaian % 1. Persentase
ketersediaan SNI Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi yang disahkan
berdasarkan kebutuhan dan prioritas nasional
% 54,8 % 44 68,07 100 44 100
*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian sasaran, batas toleransi maksimal % capaian kinerja adalah 100%.
**) Realisasi dan target 2020 tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena merupakan indikator unit kerja baru
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Tersedianya SNI Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi sesuai kebutuhan dan prioritas nasional terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut sebesar 100 %.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
29 1. Persentase ketersediaan SNI mekanika, energi, elektroteknika,
transportasi, dan teknologi informasi yang disahkan berdasarkan kebutuhan dan prioritas nasional
Dalam indikator ini, yang dimaksud dengan persentase ketersediaan SNI mekanika, energi, elektroteknika, transportasi, dan teknologi informasi yang disahkan berdasarkan kebutuhan dan prioritas nasional adalah perbandingan antara jumlah SNI yang ditetapkan pada tahun 2021 dengan jumlah PNPS (Program Nasional Pengembangan Standar) pada tahun 2021. Dengan demikian ada 2 (dua) parameter yang perlu diperhatikan, yakni jumlah SNI dan jumlah PNPS yang ditetapkan.
Dalam hal ini, jumlah PNPS menggambarkan kebutuhan dan prioritas nasional. PNPS merupakan program perumusan standar pada tahun berjalan yang ditetapkan sesuai prioritas nasional berdasarkan usulan dari masyarakat maupun komite teknis. Usulan dari masyarakat dan komite teknis dilakukan verifikasi dan pembahasan untuk memastikan urgensi, dampak, dan prioritas.
Pada tahun 2021 telah ditetapkan sebanyak 260 judul PNPS dengan rincian 231 judul PNPS berdasarkan SK PNPS tahun 2021 dan 29 judul PNPS carry over dari tahun sebelumnya untuk sektor mekanika, energi, elektroteknika, transportasi dan teknologi informasi. Dari PNPS itu, ditetapkan SNI sebanyak 177 SNI atau 68,07 %, melebihi target sebesar 44%. (termasuk SNI carry over yang ditetapkan tahun 2021 berdasarkan PNPS yang ditetapkan tahun sebelumnya, namun tidak masuk di dalam SK PNPS tahun 2021)
Dikarenakan kondisi pandemic Covid-19, maka rapat-rapat yang diadakan diselenggarakan secara daring, atau gabungan fisik (dengan peserta sangat dibatasi) dan daring. Kelebihan dari rapat secara daring adalah peserta tidak perlu kehilangan waktu untuk pergi ke tempat rapat, dan biaya dapat dihemat. Namun kekurangan rapat secara daring adalah keterbatasan waktu rapat yang sebaiknya tidak terlalu lama untuk kesehatan mata, dan kesulitan dalam berdiskusi.
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
30 Gambar III.1 Rapat Konsensus Komite Teknis secara daring
Distribusi jumlah PNPS dan SNI yang ditetapkan untuk tiap bidang dapat dilihat pada Tabel III sebagai berikut:
Tabel III.8
Distribusi Jumlah SNI yang ditetapkan per kelompok substansi
Kelompok Substansi
2021
PNPS SNI Persentase
Ketersediaan SNI berdasarkan kebutuhan dan prioritas nasional
Mekanika dan Material 47 27 57,5%
Energi 64 41 64,1%
Elektroteknika 40 30 75%
Transportasi dan Teknologi Informasi
109 79 72,5%
Total 260 177 68,07 %
2021| Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi, dan Teknologi Informasi
31 Jumlah SNI yang ditetapkan tahun 2021 sebanyak 177 SNI ini meningkat dari tahun 2020 sebanyak 148 SNI, atau naik sekitar 16 %. Adapun jumlah PNPS tahun 2020 sebanyak 270.
Dari keseluruhan 177 SNI yang ditetapkan pada tahun 2021, dapat dijabarkan dalam beberapa kategori sebagaimana dapat dilihat pada Tabel III.7 dan Tabel III.8.
Tabel III.9
Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2021 menurut bidang/sektor
Jenis PNPS Bidang Pengembangan
Standar MEETTI Total Mekanika Energi Elektroteknika TTI
Baru 25 30 15 53 123
Revisi 2 11 15 20 48
Amandemen 0 0 0 2 2
Terjemahan 0 0 0 4 4
Total 27 41 30 79 177
Tabel III.10
Penetapan SNI tahun 2021 menurut kelompok SNI Kelompok
peruntukan SNI
Bidang Pengembangan
Standar MEETTI Total Mekanika Energi Elektroteknika TTI
Produk 22 11 27 20 80
Jasa 0 0 0 1 1
Proses 1 10 0 37 48
Sistem 4 20 3 17 44
Personal 0 0 0 4 4
Total 27 41 30 79 177
Selain penetapan SNI, juga dilakukan proses kaji ulang SNI karena SNI tersebut untuk SNI yang sudah berumur lebih dari 5 tahun atau lebih dengan rincian sebagai berikut :