• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata (SI) Manajemen Dakwah (S.Sos

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata (SI) Manajemen Dakwah (S.Sos"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN TOUR LEADER DALAM MEMIMPIN ROMBONGAN JAMAAH IBADAH UMRAH PT NIAT SUCI

KEBAITULLAH (NSK)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata (SI) Manajemen Dakwah (S.Sos)

Oleh :

AFIAN ASYHAR NIM. 11840413786

PROGRAM STRATA I (S1) PRODI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022 M/1444 H

No. 5550/MD-D/SD-S1/2023

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i ABSTRAK

Nama : Afian Asyhar Nim : 11840413786

Judul : Peran Tour Leader dalam Memimpin Rombongan Jamaah Ibadah Umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Tour Leader dalam Memimpin Rombongan Jamaah Ibadah Umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif untuk mengetahui peran tour leader dalam memimpin rombongan jamaah ibadah umrah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah pelayanan yang diberikan oleh tour leader PT Niat Suci Kebaitullah. Adapun peran yang dilakukan oleh tour leader dalam memipin rombongan jamaah ibadah umrah yaitu, Organizer (pengatur yang baik) didalamnya terdapat pengaturan dokumen, kesehatan para jamaah, dan pengmbilan keputusan. Communicator terdapat memberi arahan kepada tour guide, memberi petunjuk kepada supir dan menerima masukan dari jamaah. Mov- er group yang didalamnya termasuk membantu tim selama dimekkah, mendengar keluhan para jamaah.

Kata kunci : Peran, Tour Leader, Ibadah umrah

(8)

ii ABSTRAC

Name : Afian Asyhar Nim : 11840413786

Title : The Role of Tour Leaders in Leading the Umrah Congregation of PT Niat Suci Kebaitullah (NSK).

This study aims to find out how the Role of Tour Leaders in Leading Groups of Pilgrims for Umrah Worship PT Niat Suci Kebaitullah (NSK). The method used in this study is a qualitative descriptive method to determine the role of tour leaders in leading groups of Umrah pilgrims. Data collection techniques using documentation, observation, and interview techniques. The results of this study are the services provided by the tour leader of PT Niat Suci Kebaitullah.

The role played by the tour leader in leading the group of Umrah pilgrims, name- ly, the Organizer (a good manager) in which there is document management, the health of the pilgrims, and decision making. The communicator is there to give directions to the tour guide, give instructions to the driver and receive input from the congregation. The mover group, which includes helping the team during the mecca, listens to the complaints of the congregation.

Keywords: Role, Tour Leader, Umrah Worship

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobilalamin, segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang telah memberikan petuunjuk serta kemudahan dalam menulis skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Adapun skripsi yang ditulis berjudul “Peran Tour Leader Dalam Memimpin Rombongan Ja- maah Ibadah Umrah PT Niat Suci Kebaitullah”. Sholawat beserta salam diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan memperbanyak sholawat semoga kita mendapat syafaat-Nya.

Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk melengkapi syarat guna mem- peroleh gelar sarjana sosial (S.Sos) paa jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Dalam pembuatan skrispi ini penulis banyak diberi bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan akan dibalas oleh Allah SWT. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayah tercinta Indra dan Ibu tercinta Parni yang telah mencurahkan kasih sayang yang luar biasa, serta dukungan baik moral, material, doa serta semangat dan motivasi kepada penulis Mereka semua adalah sumber semangat bagi penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. Kemudian tidak lupa pula penulis men- gucapkan terima kasih kepada:

1. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Bapak Imron Rosidi, S.Pd, MA., Ph.D Selaku dekan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi.

3. Bapak Dr. Masduki, M.Ag selaku dekan wakil 1 Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Bapak Dr. Hartono, M.Si selaku dekan II Fakultas Dakwah Dan Komu- nikasi Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

(10)

iv

5. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag selaku Rektor Universitas Sultan Sya- rif Kasim Riau.

6. Bapak Arwan.M.Ag selaku dekan III Fakultas Dakawah Dan Komunikasi Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

7. Bapak Khaidruddin M.Ag selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah.

8. Bapak Khaidruddin M.Ag selaku pembimbing yang telah banyak melu- angkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan dukungan, pengarahan, dan nasehat kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

9. Bapak Dr. Masduki, M.Ag selaku PA (Pembimbing Akademik) yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan dukungan, pengarahan, dan nasehat kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

10. Bapak Rasdanelis, S.Ag, SS, M.Hum selaku kepala Perpustakaan Univer- sitas Sultan Syarif Kasim Riau

11. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan pada penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Dakwah dan Ilmu Ku- munikasi Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

12. Seluruh staf di Fakultas Dakwah Dan Kumunikasi Perpustakaan Universi- tas Sultan Syarif Kasim Riau yang telah meberikan pelayanan yang baik dan kemudahan dalam administrasi.

13. Seseorang yang selalu memberi motivasi dan doa yang tidak ada hentinya yaitu kedua orang tua dan saudara di kampung.

14. Sahabat-sahabat program studi manajemen dakwah Haki al-gifari jama’, Abadi siregar, risky kurniawan, Elfin Safendra, Yusuf Sauqy, Adit Ardian- syah, Bily Wegian, dicky kurniawan, Muhammad Zein, Torry Saputra, Wisnu Kawirian, Riski Andrian, Yoga fadilah, dan yang saling memotiva- si dan membantu disaat kesulitan, sebagai alarm disetiap kebaikan, semoga senantiasa menjadi partner dalam hal apapun.

15. Terimaksih kepada teman-teman kkn Dr Mahato yang mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(11)

v

16. Terimakasih kepada seseorang yang spesial sebagai suport sistem saya yaitu Nur rahmadani.

17. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, semoga semua bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung akan menjadi amal ibadah dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Aamiin.

Penulis menyadari keterbatasan dan kelemahan dalam menuntut ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari pembaca. Ssemoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis sendiri. Semoga Allah membalas semua kebaikan.

Pekanbaru, Oktober 2022 Penulis,

AFIAN ASYHAR NIM. 11840413786

(12)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Penegasan Istilah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR ... 8

A. Kajian Konsep ... 8

B. Kepemimpinan ... 19

C. Ibadah Umrah ... 24

D. Umrah ... 26

E. Kajian Terdahulu ... 27

F. Kerangka Berfikir ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

C. Sumber Data ... 30

D. Informasi Penelitian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Validasi Data ... 32

G. Teknik Analisi Data ... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 35

A. Sejarah singkat perusahaan PT. Niat Suci Kebaitullah ... 35

B. Profil PT. Niat Suci Ke-Baitullah Pekanbaru ... 35

(13)

vii

C. Struktur Organisasi Perusahaan ... 36

D. Uraian Tugas (Job description) Bagian/Unit Kerja PT. Niat Suci Ke- Baitullah ... 38

E. Visi dan Misi Perusahaan ... 43

F. Jumlah Jama’ah Umrah di PT. Niat Suci Kebaitullah ... 43

G. Paket Umrah Yang di Sediakan PT. Niat Suci Kebaitullah ... 44

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

B. Pembahasan ... 53

BAB VI PENUTUP ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Jama’ah Umrah di PT. Niat Suci Kebaitullah ... 43

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kearangka Berfikir ... 29 Gambar 4.1 Struktur organisasi PT. Niat Suci Ke-Baitullah Pekanbaru ... 37

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umrah adalah berkunjung ke baitullah untuk melakukan thawaf, sa’i, dan mencukur rambut atau memendekkanya demi mengharapkan ridha Allah swt.1 Ibadah umrah merupakan salah satu kegiatan ibadah yang ada dalam agama islam. Ibadah umrah bisa dikatakan hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci mekkah, khususnya di Masjidil Haram. Namun yang membedakan Antara ibadah haji dan ibadah umrah yaitu rukun serta waktu pelaksanaanya dari mas- ing-masing ibadah tersebut.

Pada awalnya ibadah umrah banyak diminati oleh masyarakat ka- langan menengah ke atas, sedangkan masyarakat kalangan ekonomi kebawah lebih memperioritaskan ibadah haji. Namun semenjak kuota haji terbatas dan masa tunggu haji yang terlalu lama maka menjadikan masyarakat kalangan menengah ke bawah melirik ibadah umrah, sehingga minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah semakain banyak.

Dalam rangka penyelenggaraan ibadah umrah masyarakat harus mem- butuhkan pelayanan khusus, penyelenggaraan ibadah umrah wajib memenuhi beberapa ketentuan seperti melayani jamaah yang sudah mendaftarkan diri un- tuk melaksanakan umrah, memberikan bimbingan ibadah umrah, memberikan layanan akomodasi, transportasi, konsumsi, pelayanan kesehatan dan mem- berikan keamanan.2

Dengan program pelayanan tersebut, maka itu merupakan sebuah upaya dalam memberikan kenyamanan dan kepuasan dan kepercayaan agar dapat membuat para jamaah merasa diperlakukan dengan baik dan diper- hatikan dengan baik sehingga akan memberikan pandangan yang baik untuk biro perjalanan tour dan travel dalam memberikan sebuah pelayanan.

1Ali Rokhmad, Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2013), hlm. 63

2Ali Rokhmad, Langkah-langkah Pembenahan Haji, (Jakarta: Ditjen PHU Kementrian Agama RI,2010), hlm.6

(17)

Adapun salah satu unsur pelaksanaan dari ibadah umrah selain dari faktor fasilitas yang di berikan kepada jamaah dan adanya faktor program pa- ket ibadah umrah dan program umrah. Ada salah satu unsur yaitu seorang tour leader yang menjadi salah satu faktor yang sangat dibutuhkan dalam berjalan- ya suatu pelaksanaan ibadah umrah di dalam sebuah rombongan ibadah um- rah.

Dalam sebuah perjalanan, salah satu komponen perjalanan pariwisata adalah adanya jasa seoarang Tour Leader, Tour Leader itu sendiri berarti seseorang yang bertugas menemani, memimpin, memandu dan menghendel segala sesuatu yang dibutuhkan dalam suatu perjalanan atau tour. Seperti memberikan informasi objek wisata, dan menjelaskan hal-hal yang menarik saat perjalanan, dan pemesanan tiket dan masih banyak lagi hal yang menyangkut kebutuhan peserta atau jamaah yang akan berhubungan dengan kepuasan peserta atau jamaah tour.

Tour leader adalah seseorang yang bertugas memimpin rombongan un- tuk melakukan sebuah perjalanan wisata yang ada didalam negeri atau keluar negeri. Untuk mendapatkan tour leader yang berkualitas yaitu harus yang ber- tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberirikan kepada dirinya, dan harus memiliki wawasan yang luas agar mudah dalam memberikan se- buah pelayanan, disiplin dalam bertugas, kreatif dan bersifat kompeten.

Dalam islam juga telah dijelaskan untuk memilih pemimpin yang tepat agar segala sesuatu dapat dilaksanakan dengan baik, sebagaimana telah di- jelaskan dalam Al- Quran surah An-Nisa ayat 58 yaitu:3





















































Artinya : sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

3 Kementrian Agama RI, Mushaf Al-Quran Terjemah, (Jakarta: PT Pustaka Jaya Ilmu,2014), hlm.87.

(18)

3

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya allah adalah maha mendengar lagi maha melihat.

Dalam ayat tersebut menjelaskan agar menyampaikan amanah kepada yang berhak menerima amanah. Adapun pengertian amanah dalam ayat terse- but adalah sesuatu yang dipercayakan kepada seseoarang untuk dilakukan dengan sebaik-baiknya. Kata amanah memiliki arti yang sangat luas, meliputi amanah Allah swt kepada hambanya, amanah seseoarang kepada sesamanya dan terhadap dirinya sendiri.

Peran Tour Leader dianggap berhasil apabila mereka mampu men- jalankan tanggung jawab dengan baik dalam memimpin rombongan agar per- jalanan ibadah umrah dapat berjalan dengan lancar, mulai dari keberangkatan sampai pulang ke tahan air, serta dapat menyelesaikan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam perjalanan ibadah umrah dengan cepat dan tepat.

Oleh karena itu, dalam memberikan amanah kepada seorang Tour Leader ha- rus benar-benar mempertimbangkan kemampuan seorang tour leader tersebut dalam segala hal.

Menurut Okta yoeti pada bukunya dijelaskan bahwa Tour Leader ada- lah istilah Bahasa asing yang terdiri dari dua suku kata yaitu Tour, adapun pengertian Tour adalah perjalanan keliling yang memakan waktu lebih dari 3 hari yang diselenggarakan oleh suatu travel agent dengan acara peninjaun dibeberapa titik tempat yang menarik, baik didalam negri ataupun diluar negri, yang kedua Leader, leader adalah pemimpin.4

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Tour Leader ada- lah seseorang yang memimpin rombongan perjalanan ibadah umrah dari keberangkatan sampai pulang ketanah air, banyak peran yang harus dapat dil- akukan oleh Tour Leader dalam melaksanakan suatu perjalanan ibadah umrah agar menjadi perjalanan yang lancar bahkan dapat diingat terus oleh para rom- bongan jamaah, oleh karena itu tanggung jawab seoarang tour leadersangatlah

4 Okta Yoeti, Tour and Travel Management ( Jakarta: pradnya paramita, 1995),Cet ke 4,h. 111

(19)

berat dan akan berdampak besar terhadap sebuah biro perjalanan ibadah um- rah tersebut.

Fenomena atau permasalahan dalam hal ini, travel haji dan umrah merupakan sebuah usaha ladang bisnis yang banyak diberbagai daerah baik itu didesa maupun di kota. Setiap travel haji dan umrah berusaha memberikan pe- layanan untuk menarik minat calon jamaah. Sesuai dengan informasi peneliti didapatkan bahwa jasa pelayanan seorang tour leader masih kurang maksimal, sehingga para calon jamaah masih merasa kurang puas terhadap jasa pela- yanan seorang tour leader.

Dengan demikian, Tour Leader berkewajiban untuk selalu memimpin dalam arti harus selalu berusaha untuk melayani jamaah umrah dengan baik agar para jamaah merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh seoarang Tour Leader. Karena kunci kesuksesan sebuah perjalanan ibadah umrah tidak terlepas dari peran seorang Tour Leader dalam memimpin rombongan jamaah umrah.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: Peran Tour Leader Dalam Memimpin Rombongan Jamaah Ibadah Umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK).

B. Penegasan Istilah

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami maksud dan tujuan agar tidak terjadi kesalahapahaman maka penulis memberikan istilah-istilah yaitu:

1. Peran

Peran berarti sesuatu yang dimainkan atau dijalankan5. Peran dide- finiskan sebagai aktivitas yang diperankan atau dimainkan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan atau status sosial dalam organisasi. Peran adalah aktivitas yang dijalankan oleh suatu lembaga atau orgnisasi bi- asanya diatur dalam suatu ketetapan yang merupakan fungsi dari lembaga tersebut.

5Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisis Keempat, ( Ja- karta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014).

(20)

5

2. Tour Leader

Tour adalah suatu perjalanan keliling yang dilakukan seseorang da- lam jangka waktu lebih dari 3 hari yang diselenggarakan oleh travel Agent. Leader adalah seseorang yang memimpin sebuah perjalanan. Jadi dapat disimpulkan pengertian dari Tour Leadar adalah seseorang yang memimpin suatu rombongan perjalanan ibadah umrah dari mulai keber- angkatan sampai pulang ke tanah air.

3. PT NSK (Niat Suci Kebaitullah)

PT Niat Suci Kebaitullah berdiri pada tanggal 3 Agustus 2017 pe- rusahaan ini didirikan oleh bapak Irma romi anto. PT Niat Suci Kebaitul- lah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa perjalanan yang meliputi perjalanan udara, darat dan laut. PT Niat Suci Kebaitullah berko- mitmen mengutamakan pelayanan terbaik sesuai dengan kebutuhan jasa pariwisata yang menjadi unggulan untuk perorongan, perusahaan maupun pemerintahan, karena company profil tersebut siap memberikan pelayanan sepenuh hati kelengkapan informasi menjadi jaminan pelayanan seluruh bidang jasa haji dan umroh, pariwisata luar negri. PT Niat Suci Kebaitul- lah ini telah memperoleh izin resmi sebagai lembaga penyedian layanan perjalanan haji dan umroh dari kementrian Agama No 601 tahun 2018.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian yang penulis paparkan dilatar belakang maka yang manjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Peran Tour Leader Dalam Memimpin Rombongan Jamaah Ibadah Umrah PT Niat Suci Kebaitul- lah (NSK)?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, makan tujuan penelitian ini adalah Mengetahui bagaimana peran Tour Leader dalam memimpin rom- bongan jamaah ibadah umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK).

(21)

2. Kegunaan

a. Kegunaan Akademis

1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi analisisperan Tour Leader dalam memimpin rombongan jamaah ibadah umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK). Sehingga akan menjadi kajian lanju- tan untuk para peneliti yang akan datang.

2) Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita tentangperan Tour Leader dalam memimpin rombongan ja- maah ibadah umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK).

b. Kegunaan Praktis

1) Hasil penelitian ini seharusnya mampu memberikan kontribusi bagi konsentrasi Manajemen Traveling Haji dan Umroh prodi Mana- jemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

2) Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman berbagai pihak tentang peran Tour Leader dalam memimpin rombongan jamaah ibadah umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK).

E. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka penulis perlu me- nyusun sistematika sedemikian rupa sehingga mampu menunjukan hasil penelitian yang baik dan mudah untuk dipahami. Adapun sistematika penu- lisan dari hasil penelitian ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, penega- san istilah, rumusan masalah, tujuan dan keguanaan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Pada bab ini berisikan tentang kajian teori, kajian terdahulu, dan kerangka pikir.

(22)

7

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data, informasi penelitian, teknik pengumpulan data, validasi data, serta teknis analisi data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi tentang hasil penelitian dari pembahasan.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(23)

8 BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kajian Konsep

1. Peran Tour Leader a. Pengertian Peran

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia peran adalah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan6. Sedangkan dalam kamus ilmiah populer peranan memiliki makna sebagai fungsi kedudukan atau bagi- an kedudukan7.

Sarlito wirawan sarwono menerangkan dalam bukunya bahwa pengertian peran adalah prilaku-prilaku yang pantas semestinya dil- akukan oleh seseorang yang memiliki peran tertentu8. sedangkan menurut Abu Ahmadi dalam buku psikologi sosialnya menulis pengertian peran adalah suatu penghargaan manusia terhadap cara seoarang individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.9

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dijelaskan bahwa peran merupakan sikap prilaku seseorang yang sangat penting dalam suatu struktur sosial masyarakat atau yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu kelompok masyakat, karena peran seseorang merupakan suatu bagian dalam suatu interaksi sosial dan di dalam interaksi terse- but akan menimbulkan sebuah prilaku. Prilaku yang diharapkan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berkaitan dengan adanya orang lain yang dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat atau kelompok.

6 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), h.669

7 M. Dahlan, Kamus ILmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), h. 585

8 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi sosial, (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), Cet.1,h.235

9 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial,(Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.14

(24)

9

b. Macam-macam peran

Macam-macam peran yang terdapat dalam masyarakat dapat di klarifikasikan berdasarkan dua sudut pandangnya, yaitu berdasarkan pelaksanaanya dan berdasarkan cara memperolehnya10.

a. Berdasarkan pelaksanaanya

Berdasarkan pelaksanaanya peran dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1) Peran yang diharapkan (exected roles): yaitu cara ideal dalam menghendaki pelaksanaan peran menurut penelitian masyakat.

masyakarat menghendaki peran yang diharapakan secermat- cermatnya dan peran ini tidak dapat ditawar dan harus dil- aksanakan seperti yang sudah ditentukan. Contohnya yaitu peran hakim.

2) Perang yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana peran tersebut dijalankan. Peran ini pelaksanaanya lebih luwes dapat dis- esuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. peran yang dis- esuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi setempat, tetapi kekurangan yang muncul dapat dianggap wajar oleh masyara- katnya.

b. Berdasarkan cara memperolehnya

Tidak jauh berbeda, peran berdasarkan cara memperolehnya juga dibagai menjadi dua yaitu:

1) Peran bawaan (ascribed roles), yaitu peran yang diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha, contohnya peran sebagai ibu.

2) Peran pilihan (achives roles), yaitu peran yang diperoleh atas dasar keputusan sendiri, misalnya seseorang yang memutuskan untuk memillih masa depannya nantik.

10 Dwi Nurwoko dan Bagong Suryanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta:

Kencana, 2007), Cet,ke-3,h.160

(25)

c. Pengertian Tour Leader

Menurut Amin D. Lehman yang dikutip oleh Okta Yoeti dalam buku Tour Leader profesional memberi batasan tentang Tour Leader se- bagai berikut: “a courier or professional travel escort: someone with spe- cial qualification toconduct a travel group”11. Jadi Tour Leader dapat disebut sebagai seseorang kurir atau seseorang yang berprofesi sebagai pemimpin perjalanan wisata. Atau dapat diartikan sebagai seseorang yang mempunyai tugas khusus untuk memimpin sebuah perjalanan wisata grup wisatawan.

Seorang Tour Leader pada dasarnya adalah seseorang yang di- percayakan untuk memimpin suatu perjalanan wisata atau ibadah haji dan umrah, di dalam negri maupun di luar negri. ia adalah seorang karyawan suatu tour operator, yang karena mempunyai kehalian, dan kompetensi yang ada dalam dirinya yang dipercaya untuk membawa rombongan wisatawan dari kota ke kota lain, dari destinasi ke destinasi lain. Kepadan- ya semua tanggung jawab di serahkan untuk menyelenggarakan suatu per- jalanan wisata terhadap paket wisata (package tour) yang terjual, sesuai dengan program perjalanan wisata (tour itinerary) yang sudah diketahui oleh setiap masing-masing wisatawan yang ikut dalam rombongan wisata tersebut12.

1) Syarat seorang Tour Leader a. Bermental kuat

Dalam dunia pariwisata setiap manusia harus mempunyai mental yang kuat dan tahan uji karena akan sering berinteraksi dengan orang lain sehingga mental Tour Leader sangat penting un- tuk berkomunikasi yang baik dan dapat menciptakan interaksi An- tara peserta wisata dan Tour Leader tanpa ada perasaan rendah hati.

11 Okta Yoeti, Tour Leader profesional fungsi, tugas, dan tanggung jawab, (Bandung:

Angkasa, 2013), h. 8

12 Okta Yoeti, Tour Leader…., h. 9

(26)

11

b. Berpenampilan menarik dan simpatik

Salah satu syarat untuk terjun di dunia pariwisata adalah berpenampilan menarik karena penampilan adalah percerminan diri dan kepribadian dari seseorang maka dari itu dengan mempunyai penampilan yang menarik dan simpatik dapat menimbulkan ken- yamanan dan terjalin komunikasi yang terjalin baik.

c. Sopan dan komunikatif

Kesopanan merupakan hal yang penting yang dinilai oleh orang lain, jika kita berlaku sopan dan komunikatif, bukan tidak mungkin sebagai Tour Leader akan di cap sebagai orang yang bener-bener sempurna walaupun manusia itu tidak ada yang sem- purna.

d. Sebagai pendengar yang baik

Kita sebagai seoarang Tour Leader tidak ada salahnya un- tuk mendengarkan pendapat orang lain, bukan berarti kita sebagai Tour Leader sudah paling tahu segala hal. Karena mendengar na- sihat atau masukan dari orang lain adalah sikap yang baik yang ha- rus dilakukan oleh seoarang Tour Leader.

e. Dapat memahami orang lain

Seoarang Tour Leader tidak harus selalu diphami, tetapi ju- ga harus bisa memahami para wisatawan, perorangan, agar apa yang di inginkan seseorang dapat terakomodasi dengan baik.

f. Profesional

Profesional tidak harus menjadi professor seperti yang kita kenal, tetapi yang dikatakan profesional yaitu jika ia memiliki kompetensi kerja yan g berkualitas. Memiliki kompetensi berarti Tour Leader harus memiliki keterampilan (skill) dan mempunyai kemampuan yang tidak tercela tentang hal-hal yang menjadi tanggung jawab seorang Tour Leader. Seoarang Tour Leader harus cepat dan sigap ketika mengalami kendala dalam sebuah perjalanan wisata. Misalnya seoarang rombongan wisata mengalami kecel-

(27)

akaan, tanganya patah, seorang Tour Leader harus cepat dan tepat untuk segera mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan.

Profesioanal disini juga dapat diartikan seoarang Tour Leader ha- rus bisa dan mampu menyelenggarakan Tour secara konsisten sesuai dengan jadwal yang sudah di susun13.

2) Kriteria keberhasilan Tour Leader a. Riset dan memperlengkapi diri

Seorang tour leader harus memiliki pengetahuan yang bagus ter- hadap suatu perjalanan dan lokasi-lokasi yang akan manjadi tempat tujuan wisatawan yang di tawarkan. Untuk melalakukan riset yang baik maka harus banyak membaca buku sejarah, bertanya kepada penduduk lokal, bisa juga dengan terjun langsung kelapangan merupakan hal yang sangat penting yang dilakukan untuk orang baru memulai menjadi seorang tour leader.

Selaian memiliki pengetahuan tentang suatu perjalanan dan lokasi wisata, Tour Leader juga harus memiliki keahlian Bahasa yang baik, jika tidak maka akan kesulitan dalam berkomunikasi dengan para wisatawan dari luar negri. jadi belajar Bahasa adalah sebuah investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan.

b. Membangun jaringan

Seoarang Tour Leader harus membangun sebuah kerja sa- ma dengan orang lain. contohnya untuk masalah transportasi, Tour Leader tidak harus mempunyai kendaraan atau bus sendiri, namun bisa dengan membangun kerja sama dengan perusahaan yang me- nyewakan mobil atau bus. Demikian juga dengan hotel, restoran, dan sebagainya. Apabila jika sudah cukup dipercaya dan dikenal, maka bisa saja akan mendapatkan diskon sehingga keuntungan bisa bertambah.

13 Okta A Yoeti, Tour Leader Profesional Fungsi, Tugas, dan Tanggung jawab, (Ban- dung: Angkasa,2013), h.28

(28)

13

c. Marketing

Promosi atau marketing, dengan cara mengiklankan melalui berbagai media, membuat browser, website, atau blog tentang trav- el, juga dapat menaikkan bran ding sebagai seorang pemandu wisata atau Tour Leader yang di percaya.

d. Menjaga kepuasan pelanggan

Keberhasilan sebuah perjalanan adalah ketika para pelang- gang merasa puas dan menceritakan pengalamanya berwisata ber- sama Tour Leader kepada teman dan keluarganya. Hal itu juga merupakan metode maketing yang sangat efektif. Jadi pastikan seoarang Tour Leader memberikan pelayanan terhadapa pelangga dengan sebaik mungkin.14

3) Peranan Tour Leader

Dalam praktek kerjanya seorang tour leader adalah satu- satunya orang yang menjadi patokan jalannya sebuah perjalanan wisata. Semua peserta tour harus menuruti peraturan atau ketentuan yang ditetapkan oleh seorang tour leader demi kelancaran jalannya suatu tour. Maka dari itu seorang tour leader berperan penting dalam sebuah perjalanan wisata. Adapun peranan yang dimiliki oleh seorang tour leader menurut M. Kesrul adalah sebagai berikut :

a. organizer

Manusia, dalam perjalanan hidup dan kehidupannya, pada da- sarnya mengemban amanah atau tugas-tugas kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan Allah kepada manusia agar dipenuhi, dijaga dan dipelihara dengan sebaikbaiknya. Manusia juga merupakan ma- khluk multidimensioal. Oleh karena itu, banyak julukan-julukan yang diberikan kepadanya, misalnya manusia sebagai makhluk sosial, ber- pikir, yang suka menggunakan lambang-lambang, organisasional dan lain-lain. Pengorganisasian adalah proses membagi kerja ke dalam tu- gas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang

14Okta A Yoeti, Tour Leader Profesional Fungsi, Tugas, dan Tanggung jawab, (Ban- dung: Angkasa,2013), h.81

(29)

yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pen- capaian tujuan organisasi. 15

Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian ker- ja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasan dan bawahan, kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi. Suatu struktur organisasi memberikan spesifikasi pemba- gian kegiatan kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda- beda itu dihubungkan. Struktur juga menunjukkan hierarki dan struktur wewenang organisasi serta memperlihatkan hubungan pelapornya.16

Organizer patut menjadi pengatur yang baik, seperti dapat meredam suasana yang kacau dalam konndisi suatu tour yang se- dang terjadi, sanggup berpikir jauh ke depan dan sigap mengan- tisipasi suasana yang mendadak berubah. Semuanya ini harus dil- aksanakan dengan senyum dan penuh kesabaran. Adapun yang dil- akukan oleh tour leader sebagai organizer yang baik ialah:

1. Memeriksa Dokumen penting jamaah

Dokumen penting ini merupakan dokumen perjalanan lintas batas negara kerajaan Arab Saudi. Pemerintah Indonesia menerbitkan dokumen perjalanan haji atau umrah ini untuk memastikan bahwa pemegang identitas tersebut akan kembali ke negara asalnya, sekaligus kemudahan pelayanan di tanah air dan di arab Saudi.17

Seorang tour leader harus teliti memeriksa dan memas- tikan bahwa dokumen-dokumen yang diperlukan tidak ada

15 Muhaimin, dkk, Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 19.

16 Saefrudin, “Pengorganisasian Dalam Manajemen”, Vol. 1, No. 1, hlm. 2 dan 4.

17 Ali Rokhmad, Membangun Tata Kelola Haji Indonesia, ( Jakarta: media Dakwah, 2016), Cetakan 1, h.225

(30)

15

yang tertinggal. Apabila ada yang tertinggal maka itu bisa mengakibatkan terhambatnya ibadah umrah.

2. Memeriksa Kesehatan jamaah

Ibadah umrah menuntut jama‟ah untuk mampu secara fisik dan mental agar dapat menjalankan rangkaian ibadah haji dengan baik dan lancar. Salah satu kegiatan penyelenggaraan kesehatan jama‟ah umrah yang sangat penting adalah program pemeriksaan dan pembinaan kesehatan, hal ini dilakukan agar status istithaah kesehatan jama‟ah umrah dapat terpenuhi. 18

Jama‟ah umrah pastinya berasal dari banyak latar belakang usia dan kesehatan. Seorang tour leader harus mengenali dan mengetahui apa saja penyakit yang sedang di idap oleh jama‟ah. Sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan tour leader harus sigap menangani hal tersebut tanpa mengabaikan jama‟ah lain.

3. Memeriksa dan Mempersiapkan Tranportasi

Terkait dengan pemberian pelayanan dan perlindungan jama‟ah haji dan umrah dalam hal transportasi yang digunakan baik pada saat pemberangkatan maupun pemulangan jamaah haji dan umrah diatur dalam pasal 7 huruf e UU No. 13 tahun 2008, yaitu jama‟ah haji berhak memperoleh pembinaan, pela- yanan dan perlindungan dalam menjalankan ibadah haji, berupa pelayanan dan perlindungan dalam hal transportasi.19

Tour leader juga mempunyai peran untuk memeriksa ulang apakah transportasi sudah ada di tempat atau belum. Jika belum ada, maka tour leader harus menghubungi driver yang akan membawa rombongan jama‟ah ibadah umrah.

18 Rustika, Asep Kusnali Dkk, Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Jamaah Haji Terkait Istilah Kesehatan Di Indonesia, 2019, vol. 4 h.246

19 Bg. Raehanun Ratnasi, Monopoli Transportasi Haji Oleh Pemerintah, 2013, vol. 1, no.

3, h.466

(31)

4. Menyiapkan Tempat menginap dan makan

Tempat penginapan atau istirahat bagi para jama‟ah haji atau umrah sebelum diberangkatkan menuju arab Saudi. Fungsi lain dari asrama haji biasanya digunakan sebagai tempat pela- thian atau pembinaan prosesi haji maupun umrah. Asrama haji biasanya dilengkapi dengan fasilitas kamar, ruang makan, aula dan penunjang lainnya.20

Sebelum keberangkatan jama‟ah ke tanah suci, seorang tour leader sudah menyediakan tempat para jama‟ah menginap dan makan.

5. Solver Problem

Pengambilan keputusan merupakan tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaitan dengan fungsi manajemen. Misal- nya saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, mere- ka membuat keputusan. 21

Keputusan terbaik akan di ambil oleh seorang tour lead- er jika jama‟ah ibadah umrah mengalami kemalangan. Tidak hanya itu, tour leader harus maju paling depan untuk mangam- bil keputusan atas segala sesuatu.

b. Comunicator

Mendefinisikan kata komunikasi sebenarnya tidaklah semudah kelihatannya. Orang dengan masing-masing latar belakangnya, bisa mendefisikan kata komunikasi dengan cara yang berbeda. Dalam hal ini definisi dibutuhkan tentunya untuk mem- bantu studi yang dilakukan. Simbol dalam “bahasa” komunikasi adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lain, berdasarkan kesepakatan kelompok orang.22

20 Tabroni, Asrama Haji Pontianak, 2017, vol. 5, No. 2, h. 147

21 Dedek Kusnadi, Pengambilan Keputusan Dalam Prilaku Organisasi, 2015, Vol. 15, No.2, h.52

22 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.

157

(32)

17

Karena itu kata komunikasi disini dipahami sebagai proses manusia merespon perilaku simbolik dari orang lain seperti yang dikemukakan olehh rodman.23 Bahasa, kata, gesture, tanda, meru- pakan bagian dari simbol yang digunakan manusia dalam mendefinisikan sesuatu atau menyampaikan sesuatu ke orang lain.

Sehingga bagaimana bahasa, kata, gestur, tanda digunakan manusia adalah apa yang dipelajari dalam ilmu komunikasi, termasuk juga bagaimana implikasi yang muncul dari penggunaan berbagai sym- bol tersebut. Komunikasi yang dilakukan manusia berjalan di berbagai level komunikasi. Mulai dari komunikasi intrapersonal, komunikasi, interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi pub- lik, hingga komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan level komunikasi terbesar, dimana cakupan sasaran komunikasinya bisa dikatakan terbanyak, orang yang terlibat didalamnya pun juga terbanyak.24

Tour leader patut menjadi pembicara yang baik, seperti dapat berkomunikasi dengan segala macam tingkatan tamu, berbagai kalangan masyarakat dan bangsa. Adapun fungsi tour leader didalam tugasnya sebagai communicator ialah:

1. Memberikan Arahan terhadap tour guide

Komunikasi antara tour leader, tour guide, muthawif dan supir harus terjalin dengan baik, supaya tidak terdapat ke- keliruan dalam memimpin dan mendampingi para jama‟ah.

Komunikasi yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.25

Tour leader dan tour guide memang harus saling beker- jasama demi kelancaran perjalanan ibadah umrah. Maka dari

23 Ronald B. Adler & George Rodman, Understanding Human Communi-cation, ter- jemahan Bahasa Indonesia, (New York: Oxford Uni-versity Press, 2006), hlm. 4

24 Ibid., hlm. 6.

25 Hari Prasetyo, Pelaksanaan Tugas Tour Leader Pada Urbanitas Tour dan travel pek- anbaru, 2018, Vol. 5 Edisi II, 6

(33)

itu tour leader sebagai ketua rombongan akan memberikan in- truksi ataupun arahan kepada tour guide mengenai perjalanan.

dan juga memberikan arahan dan istruksi untuk mendampingi muthawif selama ibadah umrah berlangsung.

2. Memberi Petunjuk kepada supir

Petunjuk kepada supir dan kenek Supir dan kenek akan di beritahu kemana arah tujuan jama‟ah bepergian. Misalnya berziarah dan lain sebagainya.

3. Mendengar masukan jamaah

Seorang tour leader harus mendengarkan masukan dari para jama‟ah ibadah umrah. Ini sangat berguna bagi seorang tour leader dan perusahaan untuk mengevaluasi diri. Dan untuk kebaikan perusahaan.

c. Mover Group

Menjadi penggerak dalam kelompok atau keluarga tamu, seperti sanggup menciptakan suasana kekeluargaan selama tour berlangsung karena keinginan tamu untuk berkenalan dengan pe- serta yang baru. Adapun peran tour leader didalam menjadi mover group yaitu:

1. Membantu tim selama dimakkah

Kepekaan seorang tour leader akan suatu permasalahan sangat penting untuk membaca situasi. Apabila terjadi suatu masalah, maka tour leader harus berinisiatif untuk bisa menghadapi serta menghentikannya. Tidak hanya itu, seorang tour leader juga harus berinisiatif untuk membantu tim selama di makkah. Seperti membantu tour guide, muthawif maupun driver. Seorang tour leader juga bertugas mengambil inisiatif dan memutuskan bila terjadi hal-hal yang dapat mengganggu lancarnya perjalanan rombongan wisatawan yang ia pimpin.26

26 Hari Prasetyo, Pelaksanaan Tugas Tour Leader Pada Urbanitas Tour & Travel Pek- anbaru, 2018, Vol. 5 Edisi II, 6

(34)

19

2. Mendengarkan keluhan dari jamaah

Keluhan-keluahan dari para jama‟ah harus di jadikan batu loncatan untuk menjadi lebih baik lagi. Maka dari itu suatu perusahaan harus melakukan evaluasi setelah perjalanan ibadah umrah selesai. Evalusi merupakan suatu bagian integral dari proses manajemen. Evaluasi dilakukan atas dasar ingin menge- tahui apakah yang telah dilakukan berjalan sebagaimana mesti- nya, semua masukan kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak yang seperti diharapkan.27

Tour leader tidak hanya menjadi seorang ketua perjal- anan. Namun juga bisa menjadi sebagai teman sehingga apabila jama‟ah merasakan kurang nyaman maka hal itu bisa di sam- paikan kepada seorang tour leader.

B. Kepemimpinan

Menurut Hersey dan Blancard pemimpin adalah seseorang yang dapat memperngaruhi orang lain atau keompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah di tetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan 3A yaitu: alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya), aligning ( menggabungkan tujuan indi- vidu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju kearah yang sa- ma), allowing ( memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara mereka bekerja)28.

Menurut Stephen. P. Robbins mengemukakan leadership as the ability to influence a group toward the achievement of goals bahwa kepemimpinan adalah sebagai kemampuan seseorang untuk memengaruhi suatu kelompok kea rah tercapainya tujuan. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses

27 Soedkijo Natoatmojo, Promosi Kesehatan : Teori Aplikasi, ( Jakarta: PT Rinerka Cipta, 2005), Cetakan 5, h. 311

28Dr. Chaniago Aspiazin,s,pd,M.Si, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: Lentera ILmu Cendekia, 2017), h. 9.

(35)

mempengaruhi dan mengarahkan beberapa tugas yang berkaitan dengan ak- tivitas anggota kelompok. Sedangkan menurut Hendyat Soetopo kepemimpi- nan adalah sebagai proses memengaruhi, mengarahkan dan mengordinasikan segala kegiatan organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok29.

Pemimpin merupakan suatu faktor penentu untuk meraih sebuah kesuksesan bagi sebuah organisasi. Sebab pemimpin yang sukses akan dapat mengolah organisasi, dapat mempengaruhi orang lain dan mampu menun- jukan jalan serta tindakan yang benar yang harus dilakukan secara bersama- sama30.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat disebut pemimpin yaitu seseorang itu dapat mempengaruhi perasaan, pikiran, dan prilaku orang laik baik dalam individu atau dalam sebuah kelompok yang bermaksud untuk tujuan tertentu. proses mempengaruhi dapat berlangsung meskipun tidak ada ikatan-ikatan yang kuat dalam suatu organisasi, karena kepemimpinan lebih menitikberatkan pada fungsi bukan pada struktur31. Jadi pemimpin yang baik adalah:

a. Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengi- kutnya dalam mencapai suatu tujuan. Jadi seseorang pemimpin berbeda dari majikan, dan berbeda dari manajer. Seorang pemimpin menjadikan orang-orang ingin mencapai tujuan dan sasaran yang tinggi, sedangkan seorang majikan menyuruh orang-orang untuk menunaikan suatu tugas atau mencapai tujuan. Seorang pemimpin melakukan hal-hal yang benar, sedangkan seorang manajer melakukan hal-hal dengan benar.

b. Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepercayaan, kehormatan dan kerja sama dalam mencapai tujuan bersama32.

29 Bahar Agus dan Abd. Muhith, Transfornational leadership: Ilustrasi di Bidang Organ- isasi Pendidikan, ( Jakarta: PT Raja Grafindo persada,2013), h. 13

30 Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, ( Jakarta: Kencana, 2009), h. 211-212

31 Khatib Pahlawan Kayo, Manajemen Dakwah: Dari Dakwah konvesional Menuju Dakwah Kontemporer, ( Jakarta: Amzah, 2007), h. 59-60

32 Dedy Mulyadi, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta: Raja Grafindo Per- sada, 2010), h. 2

(36)

21

1. Model-model Kepemimpinan

a. Model Kepemimpinan Kontinum (Otokrasi – Demokratis)

Pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dengan prilaku otokrasi sampai dengan prilaku demokratis.33 b. Model Kepemimpinan Ohio

Perilaku pemimpin menunjukan persahabatan, kepercayaan timbal balik, rasa hormat, dan kehangatan dalam hubungan antara pemimpin dengan anggota stafnya, misal pemimpin mau mengadakan perubahan, pemimpin bersikap bersahabat dan dapat didekati.

c. Model Kepemimpinan Likert (Likert‟s Manajemen System)

Likert mengembangkan suatu pendekatan penting untuk me- mahami perilaku pemimpin. Ia mengembangkan teori kepemimpinan dua dimensi, yaitu orientasi tugas dan individu. Likert berhasil merancang empat sistem kepemimpinan, seperti yang diungkapkan oleh Thoha, yang dikutip oleh E.Mulyasa, yaitu : sistem otoriter, otoriter yang bijaksana, konsultatif dan partisipatif.

d. Model Kepemimpinan Managerial Grid.

Sikap pemimpin yang menekankan mutu, keputusan, prosedur, mutu pelayanan staf, efisiensi kerja, dan jumlah pengeluaran serta memerhatikan anak buah dalam rangka mencapai tujuan.

e. Model Kepemimpinan Fiedler

Teori kemungkinan dalam kepemimpinan membicarakan tentang variabel kemungkinan sebagai variabel yang memengaruhi hubungan antara gaya kepemimpinan dan respon anak buah kepada gaya kepemimpinantersebut.Misal kepala sekolah yang sukses dalam memegang amanat terhadap perubahan dalam prosedur kedisiplinan kelas mungkin tergantung pada kekuatan persatuan guru.

33 Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori dan Praktik, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2012), h.58

(37)

f. Kepemimpinan Situasional.

Teori ini menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi, mengemukakan dan mencoba untuk mengukur atau memperkirakan ciri-ciri pribadi ini, dan membantu pimpinan dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situsional.

g. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi

Intisari dari model ini terletak pada pemikiran bahwa kepemimpinan dengan kombinasi perilaku hubungan dan perilaku tugas dapat saja sama, namun hal tersebut tidak menjamin memiliki efektivitas yang sama pula.

h. Model Kepemimpinan Combat.

Model kepemimpinan Combat diangkat dari strategi pertempu- ran yang sering kali digunakan para jenderal dalam peperangan. Dalam pertempuran banyak hal yang tidak pasti, sama halnya dalam organ- isasi yang juga tidak memunculkan ketidakpastian. Oleh sebab itulah, model-model kepemimpinan yang dikembangkan banyak terinspirasi oleh pertempuran yang banyak memunculkan tindakan-tindakan nekat yang kadang diperlukan dengan menyadari terjadinya kemungkinan keberhasilan yang paling gemilang atau bahkan kegagalan yang sem- purna.

2. Tipe-Tipe Kepemimpinan a. Tipe Otokratik

Tipe pemimpin otokratik adalah tipe pemimpin yang memper- lakukan organisasi yang dipimpinnya sebagai milik pribadi. Sehingga hanya kemauannya sajalah yang harus berlangsung dan kurang mau memperhatikan kritik dari bawahanya. Ia berfikir bahwa mereka yang dipimpin itu semata-mata bawahannya. Oleh sebab itu, biasanya ia ter- tutup terhadap kritik, saran dan pendapat orang lain. Ia beranggapan

(38)

23

bahwa seolah-olah pikiran dan pendapatnya yang paling benar, karena itu harus dilaksanakan dan dipatuhi secara mutlak.34

b. Tipe Paternalistik

Kepemimpinan paternalistik adalah model kepemimpinan yang mana pimpinan menganggap orang yang dipimpin tidak pernah dewasa, karenanya ia jarang memberikan kesempatan kepada yang dipimpinnya untuk mengembangkan daya kreasi, inisiatif dan mengambil keputusan dalam bidang tugas yang dibebankan kepadanya. Kepemimpinan model ini telah menonjolkan figur, dan bi- asanya jika figurnya wafat, maka organisasi akan menjadi stagnan, mundur atau runtuh. Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di- masyarakat agraris.35

c. Tipe Kharismatik

Kepemimpinan kharismatik adalah suatu kemampuan untuk menggerakkan ornag lain dengan mendayagunakan kelebihan atau keistimewaan dalam sifat kepribadian yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

d. Tipe Laissez Faire

Pola kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari pola kepem- impinanan otokrasi, Perilaku yang dominan dalam kepemimpinan ini adalah perilaku kompromi. Pemimpin dalam pola kepemimpinan ini Berkedudukan sebagai simbol atau perlambang organisasi, Kepem- impinan dijalankan dengan memberikan kebebasan kepada semua ang- gota organisasi dalam menetapkan keputusan dan pelaksanaanya meburut kehendak masig-masing Kepemimpinan ini juga disebut kepemimpinan bebas kendali.

e. Tipe Demokrasi

34 Sondang P.Siagian, Tipe-Tipe Kepemimpinan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), h.63

35 Sondang P.Siagian, Ibid, h.64

(39)

Kepemimpinan demokrasi adalah sebuah model kepemimpinan yang mana pemimpinya berusaha menyinkronkan antara kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan orang yang di pimpinya. Pemimpin model ini biasanya lebih mengutamakan ker- jasama. Ia lebih terbuka, mau dikritikdan menerima pendapat dari orang lain dalam mengambil keputusan dan kebijakasanaan lebih men- gutamakan musyawarah.

C. Ibadah Umrah a. Ibadah

1) Pengertian ibadah

Menurut Bahasa, kata ibadah berarti patuh dan tunduk. Ubudi- yah artinya tunduk dan merendahkan diri. Menurut al-Azhari, kata iba- dah tidak dapat disebutkan kecuali untuk kepatuhan kepada Allah. Iba- dah menurut etimologi adalah taat, tunduk, patuh, merendahkan diri kepada Allah, dari semua pengertian tersebut mempunyai makna yang berdekatan.

Adapun secara umum pengertian ibadah dibagi menjadi dua bagian yaitu, ibadah dalam pengertian umum dan ibadah dalam pengertian khusus.ibadah dalam pengertian umum adalah segala ak- tivitas jiwa dan raga menusia yang ditunjukkan kepada Allah sebagai tanda patuh dan tunduk. Dan ibadah dalam pengertian khusus adalah semua kegiatan ibadah yang ketentuanya telah di tetapkan oleh nash- nash al-quran dan hadist yang yang ketentuanya itu tidak boleh diku- rangi, ditambah atau dirubah36.

Dalam istilah syara ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya tetap sama dianataranya yaitu:

36Azyumardi Azra, Kajian Tematik Al-Quran Tentang Fiqih dan Ibadah, ( Bandung:

Angkasa, 2008), h. 41

(40)

25

1) Ibadah adalah taat kepada Allah swt dengan melaksanakan perintahnya melalui lisan para rasulnya.

2) Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah swt yaitu ditingkat- kan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.

3) Ibadah adalah sebutan yang mencangkup seluruh apa yang dicintai dan di ridhai Allah swt, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhair maupun yang batil.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah menjalankan, melaksanakan perintah Allah swt dengan tujuan semata- mata mengharapkan ridho Allah.

2) Macam-macam ibadah

Dilihat dari segi umum dan khusus, ibadah dapat dibagi men- jadi 2 macam yaitu:

1) Ibadah Khosoh adalah ibadah yang ketentuanya telah di tetapkan dalam nash ( dalil/ dasar hukum) yang jelas yaitu, salat, zakat, puasa dan haji.

2) Ibadah Ammah adalah semua prilaku yang baik yang dilakukan semata-mata karena allah seperti bekerja, makan, minum dan tidur. Sebab semua itu untuk menjaga kelangsungan hidup dan kesehatan jasmani supaya dapat melaksanakan perintah Allah37. Allah berfirman dalam al-Quran surat Adz-Dzaariyaat ayat 56:

ِن ْوُدُبْعَيِل َّلِْا َسْنِ ْلْا َو َّنِجْلا ُتْقَل َخ اَم َو

Artinya: “ Dan Allah tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaku”.

Jadi ibadah mencangkup seluruh tingkah laku seoarang mukmin jika diniatkan untuk mendekatkan diri kepada allah.

Bahkan kebiasaan seperti tidur, makan, jual beli, bekerja dan men- cari nafkah jika di niatkan karena Allah makan akan dinilai ibadah

37Syamsul Rizal Hamid, Buku pintar Agama….., h. 307

(41)

yang berhak mendapat pahala. Maka dari itu tidaklah ibadah itu terbatas hanya karena syiar – syiar yang biasa di kenal.

D. Umrah

a. Pengertian Umrah

Secara etimologi, umrah berasal dari kata I’timar yang berarti ber- ziarah yakni menziarahi ka’bah dan bertawaf, kemudian sa’i Antara shafa dan marwah, serta mencukur rambut( tahallul) tanpa wukuf diarafah. Se- dangkan secara terminology, umrah adalah berkunjung kebaitullah untuk melakukan ihram dan miqat, tawaf, sa’i, dan bercukur (tahallul) demi mengharapkan ridho allah swt38.

b. Syarat umrah yaitu 1) Islam

2) Balig

3) Berakal sehat 4) Merdeka 5) Mampu c. Rukun Umrah

Ada beberapa rukun umrah yaitu:39 1) Ihram.

2) Thawaf ( mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali putaran, mulai dari pilar hijau atau sebelah kiri sejajar Hajar Aswad).

3) Sa’i ( berlari-lari kecil sebanyak 7 kali putaran, dimulai dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwa).

4) Thallul ( memotong rambut dengan cara di gundul bagi laki-laki, dan cukup dipotong ujung rambut saja bagi perempuan).

5) Tertib.

38Tata Sukayat, Manajemen Haji dan Umrah dan Wisata Agama, (Bandung, Simboisa- Rekatama Media, 2016), hlm.24.

39 Megah Tinambun, Panduan Praktis Haji Dan Umrah, ( Yogyakarta: Chechlist, 2018), Cet ke-1, h. 16

(42)

27

d. Wajib Umrah

Rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah umrah apa- bila tidak dikerjakan maka harus membayar dam ( denda). Wajib umrah meliputi:

1) Ihram (niat) dari miqat.

2) Menghindari dari perbuatan yang terlarang dalam keadaan ihram pelaksanaan Umrah.40

E. Kajian Terdahulu

Untuk mendapatkan hasil dan membandingkan dari penelitian yang te- lah berlalu maka diperlukan kajian terdahulu untuk membandingkannya. Ada- pun penelitian yang hampir sama diantaranya:

1. Penelitian yang ditulis oleh : Ridha Firsa Fauzia Lubis dengan judul

“Peranan Manajer Dan Tingkat Pindah Kerja ( TURNOVER) pada PT Kanomas Arci Wisata Jakarta Pusat”. Dalam penelitian tersebut memba- has tentang bagaimana Peranan Manajer Dalam mengurangi Pindah kerja pada PT kanomas Arci wisata Jakarta pusat.

Adapun perbedaan dengan penelitian penulis yaitu membahas tentang bagaimana Peran Tour Leader dalam memimpin rombongan jamaah iba- dah umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK). Serta perbedaan waktu, lo- kasi, rumusan masalah dan objek.

2. Penelitian yang ditulis oleh : Muhammad Muflih Hidayat dengan judul

“Peran Nazhir Wakaf Al- Azhar Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Wakaf Produktif “. Dalam penelitian tersebut membahas tentang bagaima- na Peran Nazhir Wakaf Al- Azhar Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Wakaf Produktif.

Adapun perbedaan dengan penelitian penulis yaitu membahas tentang bagaimana Peran Tour Leader dalam memimpin rombongan jamaah iba-

40Ali Rohkmad, Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, ( Jakarta: Kementrian Agama RI, 2013), h. 65

(43)

dah umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK). Serta perbedaan waktu, lo- kasi, rumusan masalah dan objek.

3. Penelitian yang di susun oleh : Dessy Nuramaliah Priyana yang berjudul

“Peran Tour Leader dalam memimpin rombongan jamaah ibadah umrah PT Kasturi Mandiri Wisata Tahun 2018”. Dalam penelitian tersebut membahas bagaimana peran Tour Leader dalam memimpin rombongan jamaah ibadah umrah PT Kasturi Mandiri Wisata Tahun 2018.

Adapun perbedaan dengan penelitian penulis yaitu membahas tentang bagaimana Peran Tour Leader dalam memimpin rombongan jamaah iba- dah umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK). Serta perbedaan waktu, lo- kasi, rumusan masalah dan objek.

F. Kerangka Berfikir

Kerangka pikir juga diartikan sebagai kerangka teori dan dapat pula berupa penalaran logis, kerangka pikir merupakan uraian singkat tentang teori yang diguanakan dan cara menggunakan teori tersebut dalam menjawab per- tanyaan penelitian.

Kerangka pikir akan didudukan dalam masalah penelitian yang telah didefinisikan dalam kerangka teori yang relevan yang mampu mengungkap, menerangkan serta menunjukan perspektif terhadap masalah penelitian, ada dua bagian umum dalam perspektif yang selalu digunakan baik dalam berfikir sehari-hari maupun berfikir dalam sebuah penelitian ilmiah, yaitu, pertama, deduksi yaitu proses berfikir yang menggunakan premis umum yang bergerak menuju premis khusus. Kedua, induksi proses berfikir yang menggunakan premis khusus bergerak menuju premis umum.41

Untuk memahami Peran Tour Leader dalam memimpin rombongan jamaah ibadah umrah PT Niat Suci Kebaitullah (NSK) maka kerangka pikir yang digunakan untuk mengatahui indikator-indikator yang dapat dilihat dari bagan berikut.

41Bagong Suyanto dan Sutimah, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: Kencana,2010) hlm.

39

(44)

29

Gambar : 2.1 Kearangka Berfikir

Organizer Comunicator Mover

Group

1.Memeriksa dokumen

penting

2.Memeriksa kesehatan

jama’ah

3.Memeriksa dan

mempersiapkan Transportasi

4.Menyiapkan tempat

menginap dan makan 5.Solver Problem

1.Memberikan Arahan

terhadap tour guide

2.Memberikan Petun-

juk kepada supir

3.Mendengar masukan

dari jama’ah

Peran Tour Leader Dalam Memimpin Rom-

bongan Jamaah Ibadah Umrah

1. Mendengarkan kelu- han jamaah

2. Membantu tim sela- ma dimakkah

(45)

30 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian yang kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tulisan atau lisan dari orang-orang yang prilakunya dapat diamati. Kualitatif juga berarti prosedur data penelitian yang menghasilkan data deskriptif tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.

Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang bertujuan mengumpulkan informasi ataupun data untuk disusun,dijelaskan dan dianalisi.metode ini digunakan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan fakta yang ada.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di PT Niat Suci Kebaitullah (NSK) yang bertempat di Jalan Melati Komplek Royal Platinum B2 Kel. Binawidya kec.

Tampan kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Sedangkan waktu penelitian yang dil- akukan sesudah diseminarkan proposalnya.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu:

1. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data primer ini dapat berupa opini subjek (orang), kelompok hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian, atau kegiatan dan hasil pengujian-pengujian.42. Dalam penelitian ini, penelitian meminta izin langsung kepada Direktur Utama selaku pimpinan kantor PT Niat Suci Kebaitullah (NSK). Serta tokoh yang dianggap dapat mem- perkaya data dalam penelitian ini.

42 Muchtar Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah pengantar, (Semarang: Walison- go Press, 2009), hlm.165.

(46)

31

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya melalui informasi dari instansi terkait, buku-buku, media-media, dan laporan-laporan yang berkaitan dengan permasalahn penelitian ini.

D. Informasi Penelitian

Informasi penelitian adalah subjek yang memahami informasi subjek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian43. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jumlah informan sebanyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur PT Niat Suci Kebaitullah (NSK), 1 (satu) orang manajer PT Niat Suci Kebaitullah (NSK), 1 (satu) orang Tour Leader PT Niat Suci Kebaitullah (NSK).

Dalam penelitian ini yang menjadi infroman adalah

1 Bapak Irma Romi Anto S.H, M.H, CPL (Direktur PT Niat Suci Kebaitul- lah.

2 Bapak Ibnu Susanto ( Manajer) 3 Aal ( Tour Leader)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1) Observasi

Observasi merupakan suatu metode penelitian ilmiah yang biasa diartikan sebagai pengamatan dan mencatat dengan sistematik fenomena- fenomena yang diselidiki.44. Dalam hal ini peneliti dengan berpedoman kepada penelitianya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai kondisi yang ada dilapangan. Metode penelitian digunakan untuk memperoleh data tentang Peran Tour Leader dalam

43 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, 76.

44Sutrino Hadi, Metodologi Penelitian Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hlm.139.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian iniakan menggunakan metode obeservasi yaitu dengan melakukan pengematan terhadap objek penelitian.Model observasi yang peneliti lakukan adalah paktisipan

Data primer yaitu merupakan data atau keterangan yang diperoleh dari responden secara langsung dengan menggunakan alat pengumpul data berupa wawancara berkaitan

1) Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah swt, mensyukuri nikmat-Nya, menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sifat kikir,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana isi pesan dakwah yang terdapat di unggahan instagram @sepertiga.malamku pada periode Desember 2019

Untuk mengetahui model prediksi yang paling akurat dari analisis prediksi kebangkrutan menggunakan Model Taffler dan Model Sherrod pada perusahaan ritel yang terdaftar di

Menurut Agus Setiawan dan Basri Musri (2006: 421) “ koreksi fiskal adalah penyesuaian ketentuan pembukuan secara komersial atau akuntansi yang harus disesuaikan menurut