• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor: 4/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA "

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "P U T U S A N. Nomor: 4/G/2015/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ""

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor: 4/G/2015/PTUN-Pbr

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA "

Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada Tingkat Pertama dengan Acara Biasa telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:

N a m a : CORNELIA HALIM; --- Kewarganegaraan : Indonesia; --- Tempat Tinggal : Jalan Nipah Dalam No. 35 A RT/RW 004/004 Kel/Desa Barok Nipah Kecamatan Padang Barat – Sumbar; --- Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga; --- Dalam hal ini telah memberi kuasa kepada : --- 1. ASWIN E. SIREGAR, S.H., M.H.; --- 2. S. MUNIR, S.H., M.H.; --- 3. DAVIT SAPUTRA, S.HI.; --- Ketiganya berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat pada Kantor Hukum ASEGAR, beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 02-F Pekanbaru, Riau, berdasarkan surat Kuasa Khusus Nomor : 31/KK- ASEGAR/V/15, tertanggal 29 Mei 2015; --- Selanjutnya disebut sebagai……….... PENGGUGAT;

M E L A W A N :

KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU, berkedudukan di

(2)

Dalam hal ini memberi kuasa kepada : --- I. Nama : ABDUL RAJAB N, S.H., M.H.; ---

NIP : 19700903 199703 1 005; --- Pangkat : Pembina (IV/a);--- Jabatan : Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara;--- II. Nama : IFNI NASIF, S.H.;--- NIP : 19590529 198603 1 006;--- Pangkat : Penata (III/c);--- Jabatan : Kepala Sub Seksi Perkara Pertanahan;--- III. Nama : CHAIRANY SYAFIIE, S.H.;--- NIP : 19670117 198603 2 001;--- Pangkat : Penata (III/c);--- Jabatan : Kepala Sub Seksi Perkara Pertanahan;--- IV. Nama : NOVIA DAMAIYANI, S.H.;---

NIP : 19831105 200312 2 001;--- Pangkat : Penata Muda (III/a);--- Jabatan : Staf Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara;--- V. Nama : ROSNELLY;--- NIP : 19611112 198203 2 001;--- Pangkat : Penata Muda Tk.I (III/b);--- Jabatan : Staf Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara;--- Kelimanya Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru beralamat di Jalan Pepaya No. 47 Pekanbaru, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 775/600-14.71/II/2015, tertanggal 13 Februari 2015;--- Selanjutnya disebut sebagai ………...……….TERGUGAT;

(3)

Dan

Nama : LAW TJUN HOK--- Kewarganegaraan : Indonesia--- Pekerjaan : Wiraswasta--- Tempat tinggal : Jalan Sokarno-Hatta Komplek Bisnis Blok A No. 1 RT.

003 RW. 006 Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru; --- Dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada: --- 1. SYAMSU ANWAR, S.H. --- 2. ST. MAHMUD SYAUKAT, S.H. M.H. dan--- 3. ROSI SUKMAJAYA SYAMSU, S.H. --- Ketiganya berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat/Asisten Pengacara pada Kantor Hukum Syamsu Anwar, SH & Associate, yang berlamat di Jalan Baladewa No. 26, Keluarahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 019KHS/III/2015 tanggal 28 Maret 2015; --- Selanjutnya disebut sebaga TERGUGAT II INTERVENSI;

Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru tersebut, --- Telah membaca: --- 1. Surat Gugatan Penggugat tanggal 3 Pebruari 2015 yang didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 3 Pebruari 2015, dibawah Register Perkara Nomor: 4/G/2015/PTUN-Pbr; --- 2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor:

(4)

Susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini; --- 3. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru

Nomor: 4/PEN-PP/2015/PTUN.Pbr tanggal 5 Pebruari 2015 tentang Penetapan Hari Pemeriksaan Persiapan; --- 4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Nomor: 4/PEN-HS/2015/PTUN.Pbr tanggal 17 Pebruari 2015 tentang Penetapan Hari Sidang; --- 5. Berkas Perkara a quo; ---

TENTANG DUDUK SENGKETA:

Bahwa Penggugat dalam Gugatannya tanggal 3 Pebruari 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 3 Pebruari 2015 dan telah diperbaiki pada tanggal 17 Pebruari 2015, Penggugat telah mengemukakan alasan-alasan gugatannya sebagai berikut:-- Bahwa yang menjadi Objek Sengketa Tata Usaha Negara dalam perkara a guo adalah: ---

Keputusan Tata Usaha Negara berupa Pengumuman Kepata Kantor Pertanahan Kota Pekaabaru Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah. --- Bahwa Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat dalam perkara a quo sebagaimana disebutkan di atas adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat konkrit, individual dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat sehingga memenuhi ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Republik Indonesia RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang

(5)

Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi: “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisikan tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”.-

Bahwa yang menjadi dasar dan alasan Gugatan Penggugat dalam perkara a quo adalah sebagai berikut: ---

I. Tenggang Waktu---

Bahwa objek sengketa baru diketahui oleh Penggugat pada tanggal 08 November 2014 melalui Koran Hariau Riau Pos, sedangkan gugatan diajukan tanggal 03 Februari 2015, rnaka beralasan hukum gugatan Penggugat DAPAT DITERIMA untuk diperiksa dan diadili di Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, karena gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu yang dibenarkan oleh ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi: ---

“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (Sembilan puluh) hari terhitang sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”. ---

II. Kepentingan Penggugat---

Bahwa objek sengketa yatrg diterbitkan oleh Tergugat telah merugikan kepentingan Penggugat, dimana Penggugat tidak dapat memanfaatkan

(6)

yang Penggugat ajukan telah sesuai dan memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang telah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 yang berbunyi: ---

(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal dan tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/ atau direhabilitasi”. ---

III. Dasar Gugatan---

1. Bahwa Penggugat adalah pemilik sebidang tanah yang terletak di Jalan Ring Road Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 3100 tanggal 24 Mei 2000 dengan luas 3.085 m2 dan batas-batas sebagaimana yang diuraikan dalam Surat Ukur No. 94/Simp.Baru/2000 tanggal 11 Maret 2000; --- 2. Bahwa tanah tersebut di atas, asal usulnya Penggugat peroleh dari jual beli dengan Syamsudin D dan Andi Salamon berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah Simpaag Baru Nomor .13/036-KSB/I/2000 tertanggal 13 Januari 2000;- 3. Bahwa semenjak tanah tersebut Penggugat beli sampai dengan saat ini Penggugat tetap melaksanakan kewajiban dengan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), menguasai secara fisik serta mengolah tanah tersebut dan Penggugat telah mendirikan bangunan

(7)

permanen 2,5 (dua setengah) lantai berdasarkan Surat Keputusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Walikota Pekanbaru No.

1267/IMB/DRTB/2011 tanggal 27 Desember 2011; --- 4. Bahwa pada tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor 590/85-WK/1992 tentang lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan tertanggal 29 September 1992 diadakan konsolidasi di Jalan Ring Road tersebut; --- 5. Bahwa dalam ketentuan Surat Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor

590/85-WK/1992 tentang Iokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan tertanggal 29 September 1992 tersebut setiap tanah yang dikonsolidasi dikurangi 30% dan seluruh biaya ditanggung oleh Pemerintah Kota Pekanbaru; --- 6. Bahwa tujuan dari konsolidasi tersebut adalah setelah ditata kembali

bentuk persil kepemilikan tanahnya sehingga menjadi teratur yang dilengkapi dengan sarana jalan serta menguntungkan pemilik tanah serta masyarakat pada umumnya; --- 7. Bahwa akan tetapi dalam pelaksanaan konsolidasi tersebut tidak menganut asas transparansi/keterbukaan dan asas kesamaan; --- 8. Bahwa selain itu Tergugat juga telah melanggar asas kesamaan

dimana dalam asas ini mewajibkan semua warga masyarakat diperlakukan sama baik dalam pelayanan maupun dalam perolehan haknya selaku warga masyarakat; --- 9. Bahwa dalam pelaksanaan konsolidasi tersebut Tergugat tidak

(8)

dikonsolidasi dipotong/dikurangi 30% sebagaimana diamanatkan Surat Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor 590/85-WK/l992 tentang Lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan tertanggal 29 September 1992 tersebut; ---

10. Bahwa terhadap tanah yang terletak di sebelah tanah Penggugat yaitu tanah milik Law Tjun Hok sebagaimana Sertipikat Hak Milik No.

6371/Kelurahan Simpang Baru sebagaimana dalam Surat Ukur Nomor 2308/Simpang Baru/2004 (hasil konsolidasi) justru terdapat penambahan dari luas sebelumnya; ---

11. Bahwa Law Tjun Hok membeli tanah dari R. Garingging/istri dari Washington Sinaga pada tahun 2009 setelah tanah tersebut dikonsolidasi, sedangkan R. Garingging memperoleh tanah dari jual beli dengan H. Gudang dengan luas 2.520 m2, jika hal tersebut mengacu kepada ketentuan konsolidasi harus dikurangi 30% tentunya luas tanah Law Tjun Hok seharusnya adalah seluas 1.764 m2 akan tetapi justru luasnya bertambah menjadi 2.324 m2. ---

12. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Penggugat tidak dapat menerima hasil konsolidasi tersebut karena selain terdapat ketidakadilan juga sebagian tanah milik Penggugat tersebut termasuk dalam peta bidang Sertipikat Hak Milik No. 6371/Kelurahan Simpang Baru atas nama R. Garingging yang kemudian di jual kepada Law Tjun Hok. ---

13. Bahwa berdasarkan Sertipikat Hak Milik No. 6371/Kelurahan Simpang Baru tersebut pulai Washington Sinaga mencoba menguasai tanah

(9)

milik Penggugat dan telah pula melakukan pengrusakan terhadap pagar tanah milik Penggugat, atas hal tersebut Penggugat membuat laporan kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia sebagaimana Surat Tanda Penerimaan Laporan No. PoL STP/302- b/XI/2006/Reskrim tanggal 08 November 2006, dan atas laporan tersebut Washington Sinaga melarikan diri sehingga Washington Sinaga ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang oleh Kepolisian Kota Besar Pekanbaru sebagaimana Surat Nomor : DPO/36/III/2010/Reskrim tanggal 12 Maret 2010 hingga saat ini; --- 14. Bahwa akibat kesemberawutan pelaksanaan konsolisasi tersebut, maka sampai dengan saat ini belum tercapai maksud dan tujuan dari Surat Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor 590/85-WK/1992 tentang Lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan tertanggal 29 September 1992 tersebut, dan tahu-tahu pada tanggal 08 November 2014 Tergugat mengeluarkan surat keputusan (objek sengketa) tentang penarikan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Penggugat sebagaimana dimaksud dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 3100/Kelurahan Simpang Baru sebagainana Surat Ukur 11 Maret 2000 No.9/Simp Baru/2000 luas 3.085 m2. --- 15. Bahwa penerbitan Keputusan Kepala Kantor Badarr Pertanahan Kota

Pekanbaru berupa Pengumuman Nomor I358/Peng.600.14.7l/Xl/20l4 tertanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah tersebut, baik dari segi prosedur maupun substansi jelas tidak prosedural dan tidak substansial serta merupakan tindakan sewenang- wenang (willekeur) Tergugat dalam menjalankan tugas dan fungsinya

(10)

yang sangat bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (general principle of good administration); --- Bahwa Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik ini terdapat beberapa asas, antara lain yang berhubungan dengan perkara, a quo adalah asas kepastian hukum yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara dan asas perlakuan yang sama (fair) yaitu setiap masyarakat mendapat perlakuan pelayanan dan hak yang sama; --- Bahwa tindakan Tergugat sebagaimana disebutkan di atas, jelas-jelas tidak memberikan ketidakpastian hukum kepada Penggugat karena sampai dengan saat ini masih terjadi persoalan hukum antara Penggugat dengan pihak lain, dan juga tindakan Tergugat tidak memperlakukan Penggugat sama dengan masyarakat yang lainnya baik dalam pelayanan maupun perolahan hak dalam pelaksanaan konsolidasi tersebut; --- 16. Bahwa perbuatan Tergugat yang telah menerbitkan Keputusan berupa Pengumuman Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah tertanggal 06 November 2014, selain melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik, juga melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negera dan Hak Penggeloaan yaitu Pasal 104 mensyaratkan pembatalan Hak atas tanah tersebut harus adanya putusan pengadilan yang berkekuatan

(11)

hukum tetap (pelaksanaan putusan pengadilan jo Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan dimana terdapatnya kekeliruan prosedur dalam pembatalan Sertipikat Hak Milik Nomor 3100/Kelurahan Simpang Baru atas nama Penggugat, terutama ketentuan Pasal 61 dimana untuk pembatalan suatu Sertipikat Hak Milik diluar pengadilan harus ada terdapatnya cacat administratif terhadap sertipikat hak milik tersebut melalui suatu surat keputusan pembatalan/penarikan. --- 17. Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut di atas, maka

tindakan hukum administrasi yang dilakukan oleh Tergugat atas penerbitan objek sengketa berupa Pengumuman Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/20l4 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah tertanggal 06 November 2014 sebagaimana disebutkan di atas telah memenuhi unsur ketentuan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi: --- a. Keputusan Tata Usaha yang digugat itu bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku”. --- b. Keputusan Tata usaha yang digugat itu bertentangan dengan asas- asas umum pemerintahan yaag baik; --- 18. Bahwa oleh karenanya beralasan hukum objek sengketa a quo

dinyatakan BATAL atau TIDAK SAH beserta segala akibat hukumnya dan Tergugat diwajibkan untuk mencabut dan mencoret dari Daftar Buku umum Tergugat Keputusan Tata usaha Negara berupa

(12)

Pengumuman Kepala Kantor Badan Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tanggal 06 Norvember 2014 tentang Penarikan Sertifikat Hak Atas Tanah; --- Berdasarkan hal-hal tersebul di atas, Penggugat mohon kepada yang Mulia. Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru/Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara a quo menjatuhkan putusan dengan amar yang berbunyi sebagai berikut: --- 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; --- 2. Menyatakan BATAL atau TIDAK SAH Keputusan Tata Usaha Negara

berupa Pengumuman Kepala Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah; --- 3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut dan mencoret dari Daftar Buku Umum Tergugat berupa Pengumuman Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah; --- 4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam

Perkara ini; --- Bahwa terhadap Gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan Jawaban pada persidangan tanggal 3 Maret 2015, dan mengemukakan hal-hal sebagai berikut: --- DALAM EKSEPSI: ---

Pengumuman Bukan merupakan Objek Sengketa TUN---

(13)

a. Bahwa pada hal 2 gugatan, Penggugat menyebutkan yang menjadi objek gugatan adalah Keputusan Tata usaha Negara berupa Pengumuman Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor : 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah ; --- b. Bahwa Pengumuman tersebut belum bersifat "Final" karena masih ada tindakan yang akan dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yaitu pencatatan pada Buku Tanah Hak Milik No. 3100 Kel.

Simpang Baru Gambar Situasi tanggal 11 Maret 2000 No.

94/Simp.Baru/2000 luas 3.085 M2 atas nama Cornelia dan Daftar-daftar umum lainnya yang berkaitan dengan Hak Milik No. 3100 Kel. Simpang Baru yang menyatakan bahwa Hak Milik tersebut dimatikan; --- c. Jadi sesuai uraian tersebut Keputusan Tata Usaha Negara berupa

Pengumuman Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor : 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah bukanlah merupakan objek sengketa Tata Usaha Negara karena belum memenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; --- Oleh karena itu untuk memenuhi Nilai Keadilan dan kepastian hukum sudah seharusnya Majelis Hakim yang terhormat untuk menerima eksepsi Tergugat dengan menyatakan gugatan ditolak atau setidaknya menyatakan gugatan tidak diterima. ---

(14)

1. Bahwa TERGUGAT menyangkal seluruh dalil - dalil gugatan Penggugat kecuali terhadap hal - hal yang diakui dengan tegas kebenarannya. --- 2. Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Tergugat adalah dalam rangka

penyelesaian masalah pertanahan yaitu adanya 2 (dua) Sertipikat Hak atas tanah pada 1 (satu) bidang tanah, yaitu Hak Milik No. 3100 Kel.

Simpang Baru Gambar Situasi tanggal 11 Maret 2000 No.

94/Simp.Baru/2000 luas 3.085 M2 atas narna Cornelia (sertipikat sebelum konsolidasi tanah perkotaan) dan Sertipikat Hak Milik (SHM) No. 6077 Kel.

Simpang Baru Surat Ukur tanggal 01 April 2004 No. 2307/Sirnp. Baru/2014 luas 2.160 M2 atas nama CORNELIA (sertipikat hasil konsolidasi tanah perkotaan); --- 3. Bahwa bidang tanah yang terletak di Jalan S.M. Amin (Ring Road) dan

Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru dengan range 100 meter kiri kanan jalan, merupakan lokasi Konsolidasi Tanah Perkotaan yang ditetapkan oleh Wali Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru sesuai Surat Keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru No. : 590/85-WK/1992 tanggal 29 September 1992 tentang Lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan. --- 4. Selanjutnya lokasi tersebut juga telah ditegaskan oleh Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional sebagai Tanah Negara untuk Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan sesuai Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 80-VI-1997 tanggal 8 Agustus 1997 tentang Penegasan Tanah Negara Sebagai objek Konsolidasi Tanah Perkotaan seluas + 185 Ha, Desa/Kelurahan Simpang Tiga, Sidomulyo, Simpang Baru, Labuh Baru Kecamatan Bukit Raya,

(15)

Tampan Kotamadya Pekanbaru Propinsi Riau. --- 5. Berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru No. : 590/85-WK/1992 tanggal 29 September 1992 tentang Lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan dan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 80-VI- 1997 tanggal 8 Agustus 1997 tentang Penegasan Tanah Negara Sebagai Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan seluas + 185 Ha, Desa/Kelurahan Simpang Tiga, Sidomulyo, Simpang Baru, Labuh Baru Kecamatan Bukit Raya, Tampan Kotamadya Pekanbaru Propinsi Riau, lokasi tersebut telah ditata bentuk penguasaan dan pemilikan tanahnya dan diberikan sertipikat hak atas tanah yang baru, diantaranya Sertipikat Hak Milik (SHM) No. 6077 Kel. Simpang Baru Surat Ukur tanggal 01 April 2004 No. 2307/Simp.

Baru/2004 luas 2.160 M2 atas narna CORNELIA. --- 6. Bahwa dengan adanya Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan

Pertanahan Nasional No. 80-VI-1997 tanggal 8 Agustus 1997 tentang Penegasan Tanah Negara Sebagai Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan seluas + 185 Ha, Desa/Kelurahan Simpang Tiga, Sidomulyo, Simpang Baru, Labuh Baru Kecamatan Bukit Raya, Tampan Kotamadya Pekanbaru Propinsi Riau, maka semua bukti pemilikan/penguasaan atas bidang tanah yang termasuk dalam lokasi Konsolidasi Tanah Perkotaan (range 100 meter kiri kanan jalan) tidak berlaku lagi, karena lokasi tersebut telah ditegaskan sebagai Tanah Negara sebagai Obyek Konsolidasi Tanah. --- 7. Sehubungan telah ditetapkannya lokasi tersebut sebagai obyek

konsolidasi tanah perkotaan, maka seharusnya tidak ada lagi penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah melalui kegiatan lain selain Konsolidasi Tanah

(16)

Perkotaan, narnun penerbitan Sertipikat Hak Milik No. 3100 Kel. Simpang Baru Gambar Situasi tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simp.Baru/2000 luas 3.085 M2 atas nama CORNELIA dilakukan melalui kegiatan Prona Swadaya, hal ini terbukti dari dasar pendaftarannya yang tertulis pada Sertipikat Hak Milik adalah Surat Keputusan KAKANTAH KODYA PEKANBARU tanggal 8 Mei 2000 No. 148-520.1-05-01-2000-P.Swd.13, oleh karena itu penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah tersebut telah cacat administrasi; --- 8. Seharusnya sebelum pelaksanaan Konsolidasi Tanah, semua bukti

kepemilikan atas bidang-bidang tanah yang terdapat pada lokasi yang telah ditetapkan sebagai lokasi Konsolidasi Tanah harus diserahkan ke Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, namun karena adanya kelonggaran persyaratan yang diberikan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, yong diserahkan hanya berupa foto copi selanjutnya dokumen aslinya diserahkan saat mengambil Sertipikat Hak Atas Tanah;--- 9. Bahwa praduga Penggugat bahwa dalam pelaksanaan Konsolidasi Tanah

tersebut terdapat ketidakadilan adalah tidak berdasar, karena dalam pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan tersebut masing-masing peserta diwajibkan memberikan sumbangan, baik berupa tanah maupun dalam bentuk yang lain (Pasal 6 Peraturan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah);- 10. Bahwa R. GARINGGING menguasai tanah berdasarkan Surat Keterangan

Ganti Kerugian Reg. Camat Tampan No. 141/KT/lV/1992 tanggal 30 April 1992 dengan pengurangan luas sebagai berikut : --- a. Luas awal + 8.566 M2, dengan ukuran sebagai berikut : ---

(17)

- Utara : 140 meter--- - Selatan : 94,80 / 55,50 meter--- - Barat : 52-20 meter--- - TImur : 59,80 meter--- b. Sewaktu masih bentuk Surat Keterangan Ganti Kerugian, dijual

sebagian kepada: --- - Dijual kepada Kurnia Saftaria ukuran 59m x 20m: 1.180 m2--- - Dijual kepada Martha Panggabean ukuran 20m x 30m = 600 m2--- - Dijual kepada Desman Sinaga ukuran 38 /40rn x 32rn : 1.248 rn2--- - Dijual kepada Agus Solihan ukuran 40m x 15m = 600 m2--- Total luas tanah yang dijual + 3.628 m2--- c. Luas semula (+8.566 M2) dikurang luas yang dijual (3.628 m2) maka

luas sisa adalah + 4.938 m2--- d. Luas sisa (+ 4.938 m2) dikurangi 30% adalah 3.456 m2, sementara

luas yang tercantum pada Sertipikat Hak Milik No. 6371 Kel. Simpang Baru atas nama LOW TJUN HOK (semula atas nama R.

GARINGGING) adalah : 2.520 M2. --- Berdasarkan fakta - fakta yang dikemukakan TERGUGAT tersebut mohon Majelis hakim dapat memberikan putusan sebagai berikut: --- DALAM EKSEPSI: ---

- Menerima eksepsi dari TERGUGAT. --- - Menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima. ---

(18)

DALAM POKOK SENGKETA: ---

1. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya; --- 2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya - biaya yang timbul

dalam perkara ini; --- Bahwa pada persidangan tanggal 17 April 2015, Pengadilan telah menerima Permohonan Intervensi atas nama Law Tjun Hok melalui Kuasa Hukumnya, Syamsu Anwar yang melalui Putusan Sela Tanggal 21 April 2015 Majelis Hakim telah menetapkannya sebagai Tergugat II Intervensi; --- Bahwa atas Gugatan Penggugat, pihak Tergugat II Intervensi telah mengajukan Jawaban pada persidangan Tanggal 28 April 2015, dengan mengemukan dalil-dalil sangkalannya sebagai berikut: --- Bahwa memperhatikan Surat Gugatan PENGGUGAT, yang menjadi Objek Gugatan Tata Usaha Negara sebagai dimaksud dalam Surat Gugatan PENGGUGAT tanggal 03 Pebruari 2015. Maka TERGUGAT INTERNESI mengajukan keberatan sebagai berikut:--- TENTANG OBJEK PERKARA : ---

Bahwa sesuai dengan Objek Gugatan Tata Usaha Negara sebagai dimaksud dalam Surat Gugatan PENGGUGAT tanggal 03 Pebruari 2015 pada halaman 2 (dua) alinea pertama yang berbunyi :---

Bahwa yang menjadi objek Sengketa Tata Usaha Negara dalam perkara a quo adalah : ---

Keputusan Tata Usaha Negara berupa Pengumuman Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah; ---

(19)

Bahwa Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat dalam perkara a quo sebagaimana disebutkan di atas adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat konkrit, individual dan final serta menimbuIkan akibat hukum bagi Penggugat sehingga memenuhi ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi : "Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisikan tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-udangan yang berlaku yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan bukum perdata” -

BANTAHAN TERGUGAT II INTERVENSI ATAS OBJEK PERKARA ADALAH SEBAGAI BERIKUT : ---

Bahwa pelaksanaan Pengumuman Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah adalah berkaitan dengan kepentingan TERGUGAT II INTERVENSI yaitu tentang kepemilikan tanah TERGUGAT II INTERVENSI sebagai pemilik tanah yang sah menurut hukum sesuai dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru tanggal 09 Juni 2004 yang tercatat atas nama R. Garingging, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2308/Simp Baru/2004 kemudian berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 67/2009 tanggal 15 Juni 2009 yang dibuat dihadapan dan oleh Lina Susanty, S.H. (PPAT) Pekanbaru dan pada tanggal 10 Agustus 2009 dibalik nama kepada Low Tjun Hok (TERGUGAT II INTERVENSI), untuk itu TERGUGAT II INTERVENSI uraikan fakta-fakta sebagai berikut : ---

(20)

1. TERGUGAT II INTERVENSI adalah selaku pemilik tanah yang sah menurut hukum dan sebagai pembeli yang beritikat baik:--- 1.1. Bahwa sebelum TERGUGAT II INTERVENSI membeli sebagian tanah

sebagai dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru tanggal 09 Juni 2004 yang tercatat atas nama R.

Garingging, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2308/Simp Baru/2004, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai dimaksud dalam : --- Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah sebagai dimaksud dalam Pasal 39 ayat 1 huruf a yang berbunyi: --- PPAT menolak untuk membuat akta, jika : ---

a. mengenai bidang tanah yang sudah terdaftar atau hak milik atas satuan rumah susun, kepadanya tidak disampaikan sertipikat asli hak yang bersangkutan atau sertipikat yang diserahkan tidak sesuai dengan daftrar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan; atau -

Juncto Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional sebagai dimaksud dalam Pasal 99 ayat (1) yang yang berbunyi “Sebelum melaksanakan pembuatan akta mengenai pemindahan atau pembebanan hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun PPAT wajib terlebih dahulu melakukan pemeriksaan pada Kantor Pertanahan mengenai kesesuaian sertipikat hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang bersangkutan dengan daftar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan

(21)

setempat dengan memperlihatkan sertipikat asli. Juncto ayat (3) yang berbunyi “Apabila sertipikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan daftar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan, maka Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk membubuhkan cap atau tulisan dengan kalimat: “Telah diperiksa dan sesuai dengan daftar di Kantor Pertanahan” pada halaman perubahan sertipikat asli kemudian diparaf dan diberi tanggal pengecekan. ---

Maka Pejabat Pembuat Akta Tanah yang bernama Lina Susanty, S.H.

sebelum membuat Akta Jual Beli, melakukan pengecekan Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru tanggal 09 Juni 2004 yang tercatat atas nama R. Garingging, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2308/Simp Baru/2004 tersebut ke Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT), maka Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT), melakukan pengecekan data fisik dan data yuridis atas Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/ Kelurahan Simpang Baru tanggal 09 Juni 2004 yang tercatat atas nama R. Garingging, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2308/Simp Baru/2004 tersebut pada tanggal 02 Juni 2009 sebagaimana tercantum pada D.I 303 Nomor 7941 Juncto D.I 307 Nomor 25567 pada jam 15.00 tanggal 02 Juni 2009; --- 1.2. Bahwa berdasarkan pengecekan sertipikat tersebut sebagaimana diuraikan pada butir 1.1. (satu titik satu) di atas maka dibuat Akta Jual Beli Nomor 67/2009 tanggal 15 Juni 2009 dihadapan dan oleh Lina Susanty, Sarjana Hukum, sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah Kota Pekanbaru antara pihak-pihak : ---

(22)

1. Nyonya Rasinta Saragih Garingging (ditulis juga R. Garingging) selaku Penjual dengan--- 2. Tuan Law Tjun Hok (in casu TERGUGAT II INTERVENSI) selaku

Pembeli; --- 1.3. Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 67/2009 tanggal 15 Juni

2009 tersebut Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru tanggal 09 Juni 2004 yang tercatat atas nama R. Garingging, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2308/Simp Baru/2004 tersebut maka pada tanggal 02 Juni 2009 dibalik nama kepada Law Tjun Hok (in casu TERGUGAT II INTERVENSI) oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT ), pada tanggal 10 Agustus 2009; --- Maka dengan demikian kepada Law Tjun Hok (in casu TERGUGAT II INTERVENSI) adalah pembeli yang beritikat baik oleh karenanya harus dilindungi sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku; --- 1.4. Bahwa TERGUGAT II INTERVENSI berkeinginan untuk memasang pagar tanah sebagai dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru tanggal 09 Juni 2004, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2308/Simp Baru/2004 tersebut pada tanggal 02 Juni 2009 maka oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT), telah dilakukan pengukuran pengembalian batas pada hari Selasa tanggal 26 Juli 2011 yaitu sesuai dengan Berita Acara Pengukuran Pengembalian Batas Nomor 1153/200.3.1471/VII/2011, maka batas bidang tanah yang

(23)

dikembalikan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) adalah sebagai peta situasi di bawah ini : ---

Keterangan :

--- batas tanah TERGUGAT II INTERVENSI --- - - - batas tanah yang diakui oleh PENGGUGAT

sesuai dengan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru yang telah dibatalkan oleh Kantor Pertanahan (TERGUGAT) pada tanggal 1 April 2004;--- - - - Sertipikat Hak Milik No. 6077/Kelurahan Simpang Baru milik PENGGUGAT menurut TERGUGAT setelah Konsolidasi; ---

(24)

1.4.1. Bahwa pagar tanah/batas tanah yang terbuat dari kayu diakui oleh PENGGUGAT berdasarkan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru, sedangkan sertipikat tersebut telah dibatalkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) pada tanggal 1 April 2004, maka untuk lebih meyakinkan TERGUGAT II INTERVENSI pada 11 Juni 2012 meminta penjelasan kepada TERGUGAT, maka pada tanggal 11 Juni 2012 TERGUGAT II INTERVENSI melalui Kuasa Hukumnya membuat surat kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) sesuai dengan surat tanggal 11 Juni 2012 Nomor 063/KHS/VI/2012, Perihal Mohon Mendapatkan Informasi Tentang Penerbitan Sertpikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru dan Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/Kelurahan Simpang Baru, serta somasi terhadap PENGGUGAT melalui surat antara lain sebagai dimaksud dalam Surat Kuasa Hukum TERGUGAT II INTERVENSI tanggal 13 Agustus 2012 Nomor 096/KHS/ VIII/2012, Perihal Mohon Pengembalian Batas Sertipikat Hak Milik No. 6077/

Kelurahan Simpang Baru Yang Tercatat An Cornelia, Agar Sesuai Dengan Surat Ukur Yang Sebenarnya, yang ditujukan kepada Sdri Cornelia Halim (PENGGUGAT) yang semula pagar tersebut terbuat dari kayu sewaktu pagar tersebut akan dibongkar oleh TERGUGAT II INTERVENSI, ternyata PENGGUGAT tetap mengakui bahwa kepemilikan tanah tersebut adalah berdasarkan kepada sertipikat yang telah dibatalkan oleh TERGUGAT tersebut, dan disamping itu Sdri Cornelia Halim (PENGGUGAT) tetap menguasai tanah yang berdasarkan sertipikat yang telah

(25)

dibatalkan oleh TERGUGAT tersebut atau dengan sengaja menggunakan akta palsu oleh karena itu gugatan Tata Usaha Usaha Negara PENGGUGAT harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; --- 2. TERGUGAT MENERBITKAN SERTIPIKAT HAK MILIK NOMOR

6371/KELURAHAN SIMPANG BARU DAN SERTIPIKAT HAK MILIK NO.

6077/ KELURAHAN SIMPANG BARU ADALAH PUTUSAN TATA USAHA NEGARA DALAM RANGKA PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN KOTA PEKANBARU; --- Bahwa memperhatikan riwayat penerbitan Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru tanggal 09 Juni 2004 sertipikat sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2308/Simp Baru/2004 tersebut dan Sertipikat Hak Milik Nomor 6077 Kel Simpang Baru Surat Ukur tanggal 01 April 2004 luas 2004 Nomor 2307/Simp. Baru/2004 adalah pelaksanaan Tata Usaha Negara dalam rangka Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan Kota Pekanbaru sesuai dengan kebijakan yang diatur oleh Pemerintah sebagaimana diuraikan di bawah ini : --- 2.1. Bahwa pelaksanaan Konsolidasi Tanah adalah merupakan pelaksanaan kebijakan pertanahan yang mengatur kepentingan umum berdasarkan : --- 1. Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-Pokok Agraria; --- 2. Undang-undang Nomor 56 Tahun 1960 tentang Penetapan Luas

Tanah Pertanian; ---

(26)

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah;--- 4. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Rugi; --- 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 Tentang Koordinasi

Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah; --- 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1980

tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Penyelenggaraan Landreform; --- Yang merupakan pelaksanaan Tata Usaha Negara/Administrasi Negara untuk kepentingan umum atau Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum, maka sesuai dengan ketentuan di atas Tim Konsolidasi Tanah Arengka II Kota Pekanbaru adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 (dua) Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi “Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah Badan atau Pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”;---

2.2. Bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah, antara lain menggatur :--- Pasal 1 : --- 1. Konsolidasi Tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai

penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha

(27)

pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan, untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. ---

2. Peserta konsolidasi tanah adalah pemegang hak atas tanah atau penggarap tanah negara obyek Konsolidasi Tanah.---

3. Tanah obyek Konsolidasi Tanah adalah tanah negara non pertanian dan atau tanah hak, di wilayah perkotaan atau pedesaan yang ditegaskan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk dikonsolidasi.---

4. Sumbangan tanah untuk pembangunan adalah bagian dari obyek Konsolidasi Tanah yang disediakan untuk pembangunan prasarana jalan dan fasilitas umum lainnya, serta untuk Tanah Pengganti biaya Pelaksanaan.---

5. Tanah pengganti Biaya Pelaksanaan adalah bagian dari Sumbangan Tanah untuk Pembangunan yang diserahkan kepada pihak ketiga dengan pembayaran kompensasi berupa uang yang dipergunakan untuk pembiayaan kegiatan pelaksanaan konsolidasi tanah sesuai dengan Daftar Rencana Kegiatan Konsolidasi Tanah (DRKK).---

6. Surat ijin menggunakan Tanah (SIMT) adalah Surat Ijin Menggunakan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan sebagai tersebut angka 4 yang di keluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya. ---

Pasal 4 ayat (1) berbunyi : ---

(28)

Lokasi konsolidasi Tanah ditetapkan oleh Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dengan mengacu kepada Rencana Tata Ruang dan Rencana Pembangunan Daerah. ---

Pasal 5 berbunyi : ---

(1) Konsolidasi Tanah diselenggarakan secara fungsional oleh Badan

Pertanahan Nasional. ---

(2) Dalam penyelenggaraan Konsolidasi Tanah sebagaimana dimaksud ayat (1) : ---

a. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya melakukan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah obyek Konsolidasi Tanah; --

b. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi, mengendalikan pelaksanaan Konsolidasi Tanah; ---

c. Kepala Badan Pertanahan Nasional melakukan pembinaan pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Daerah; ---

(3) Konsolidasi Tanah dilaksanakan dengan melibatkan instansi – instansi lain yang terkait dan masyarakat di bawah koordinasi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I di tingkat Propinsi dan Bupati/walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II di tingkat Kabupaten/ Kotamadya.---

(4) Dalam rangka koordinasi sebagaimana dimaksud ayat (3) dibentuk Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah dan Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di tingkat Kabupaten/Kotamadya oleh Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah TK. II dan Tim Pengendalian

(29)

Konsolidasi Tanah di tingkat Propinsi oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.---

2.3. Bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor KPTS.93/II/1993 tanggal 8 Pebruari 1993 tentang Pengangkatan Tim Pengendalian Konsolidasi Tanah Propinsi Daerah Tingkat I Riau, memutuskan : --- Pertama : Membentuk Tim Pengendalian Konsolidasi Tanah untuk proyek pembuatan jalan tembus Sudirman – Arengka dan jalan Ring Road Barat Kota Pekanbaru (UNRI) Proyek Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Tingkat I Riau dengan susunan keanggotaan seperti tercantum dalam lampiran keputusan: --- Kedua : Tim Pengendalian tersebut mempunyai tugas ---

1. Melakukan Pengendalian dan Evaluasi perkembangan pelaksanaan konsolidasi tanah;---

2. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan konsolidasi tanah dan melakukan langkah- langkah lebih lanjut;---

3. Memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk kepada aparat pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Kotamadya Edaerah Tingkat II Pekanbaru; --- 4. Lain-lain yang dianggap perlu. --- 2.4. Bahwa sesuai Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah

(30)

WK/1992 tentang Lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan, maupun Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Pekanbaru tanggal 29 September 1992 Nomor : 591/85-WK/1992 tentang Pembentukan Tim Koordinasi / Kelompok Kerja Dalam Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan, maka tugas Tim Konsolidasi Tanah adalah tugas Administrasi Negara atau Tata Usaha Negara dan keputusan yang dikeluarkan dalam melaksanakan tugas administrasi Negara atau Tata Usaha Negara Juncto Lampiran Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor KPTS.93/II/1993 tentang Pengangkatan Tim Pengendalian Konsolidasi Tanah Propinsi Daerah Tingkat I Riau Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Riau ditetapkan sebagai Ketua Tim;

maka dengan demikian pelaksanaan konsolidasi pertanahan adalah Keputusan Tata Usaha Negara sebagai dimaksud dalam Pasal 2 huruf b Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-undang ini Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum”, oleh karena itu Keputusan Tim Konsolidasi Tanah adalah merupakan keputusan administrasi negara atau Keputusan Tata Usaha Negara, maka hasil pelaksanaan konsolidasi tanah tersebut bukanlah objek Putusan Tata Usaha Negara yang dapat diajukan Gugatan Tata Usaha Negara, oleh karenanya Gugatan Tata Usaha Negara PENGGUGAT harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; ---

(31)

2.5. Bahwa sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 80-VI-1997 tanggal 8 Agustus 1997 Tentang Penegasan Tanah Negara Sebagai Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan Seluas ± 185 Ha Desa/Kelurahan Simpang Tiga, Sidomulyo, Simpang Baru, Labuh Baru Kecamatan Bukit Raya, Tampan Kotamadya Pekanbaru semua pemilikan tanah pada lokasi tersebut dihapuskan untuk diterbitkan yang baru melalui kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan; --- 2.6. Bahwa Penerbitan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru Sebagai Diuraikan Dalam Surat Ukur Tanggal 11 Maret 2000 No.

94/Simpang Baru/2000, Adalah Cacat Hukum Karena Bukanlah Hasil Penerbitan Sertipikat Dari Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Karenanya Batal Demi Hukum; --- Untuk itu TERGUGAT II INTERVENSI uraikan sebagai berikut :--- 2.6.1. Bahwa memperhatikan penerbitan Sertipikat Hak Milik

No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret No. 94/Simpang Baru/2000, bukanlah penerbitan sertipikat dari pelaksanaan konsolidasi tanah sebagaimana diuraikan di atas, sedangkan lokasi tanah sebagai dimaksud dalam sertipikat tersebut adalah Lokasi Konsolidasi Tanah Perkotaan Kota Pekanbaru, maka Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) selaku Tim Konsolidasi Tanah Perkotaan Kota Pekanbaru berwenang membatalkan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret No.

(32)

94/Simpang Baru/2000 tersebut, kemudian diganti dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat ukur tanggal 01 April 2004 Nomor 2307/Simp Baru/2004 seluas 2.160 M² adalah pelaksanaan Tata Usaha Negara sebagai dimaksud Pasal 2 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-undang ini Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum” sedangkan sesuai dengan Penjelasan Pasal 2 huruf b yang berbunyi “Yang dimaksud dengan "pengaturan yang bersifat umum" ialah pengaturan yang memuat norma-norma hukum yang dituangkan dalam bentuk peraturan yang kekuatan berlakunya mengikat setiap orang. Juncto Keputusan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 80-VI- 1997 tanggal 8 Agustus 1997 Tentang Penegasan Tanah Negara Sebagai Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan Seluas ± 185 Ha Desa/Kelurahan Simpang Tiga, Sidomulyo, Simpang Baru, Labuh Baru Kecamatan Bukit Raya, Tampan Kotamadya Pekanbaru semua pemilikan tanah pada lokasi tersebut dihapuskan untuk diterbitkan yang baru melalui kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan. Maka dengan demikian Gugatan Tata Usaha Negara PENGGUGAT harus ditolak atau setidak- tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;---

(33)

2.6.2. Bahwa setelah dibatalkannya Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simpang Baru/2000 tersebut, ternyata PENGGUGAT tidak pernah mengembalikan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No.

94/Simpang Baru/2000 tersebut kepada Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT), bahkan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simpang Baru/2000 yang telah dibatalkan tersebut, dijadikan sebagai dasar untuk menguasai tanah milik TERGUGAT II INTERVENSI sebagai diuraikan dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru tanggal 09 Juni 2004 sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2308/Simp Baru/2004 tersebut dan pada tanggal 02 Juni 2009, sebagaimana diuraikan dalam Berita Acara Pengukuran Pengembalian Batas Nomor 1153/200.3.1471/VII/2011, pada angka 1. 4 (satu titik empat) di atas; --- 2.6.3. Bahwa pembatalan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan

Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simpang Baru/2000 tersebut dan diganti dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat ukur tanggal 01 April 2004 Nomor 2307/Simp Baru/2004 seluas 2.160 M² oleh Kantor

(34)

Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum, dan tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-undang sebagai dimaksud Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara maka dengan demikian kebijakan Pemerintah Daerah Propinsi Riau Dalam Melaksanakan Konsolidasi Tanah Perkotaan tersebut sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagai dimaksud dalam Pasal 2 yang berbunyi : ---

Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-undang ini: ---

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum perdata; ---

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum; ---

c. Keputusan Tata Usaha Negara yang masih memerlukan persetujuan; ---

d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana; ---

e. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; ---

(35)

f. Keputusan Tata Usaha Negara mengenai tata usaha Angkatan Bersenjata Republik Indonesia; ---

g. Keputusan Panitia Pemilihan, baik di pusat maupun di daerah, mengenai hasil pemilihan umum. ---

Sedangkan sesuai dengan Objek Gugatan Tata Usaha Negara dari PENGGUGAT adalah terkait dengan Keputusan Tata Usaha Negara berupa Pengumuman Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor 1358/Peng. 600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah sedangkan pengumuman tersebut adalah pemberitahuan tentang tidak berlakunya Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simpang Baru/2000 tersebut sejak tanggal 1 April 2004 dan sertipikat tersebut telah diganti dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/ Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat ukur tanggal 01 April 2004 Nomor 2307/Simp Baru/2004 seluas 2.160 M² oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) dalam rangka Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Kota Pekanbaru, maka dengan demikian Objek Gugatan Tata Usaha Negara dari PENGGUGAT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; --- 3. TENTANG KEBERADAAN SERTIPIKAT HAK MILIK NO.

3100/KELURAHAN SIMPANG BARU SEBAGAI DIURAIKAN DALAM

(36)

SURAT UKUR TANGGAL 11 MARET 2000 NO. 94/SIMPANG BARU/2000 ADALAH SERTIPIKAT CACAT HUKUM YANG TELAH DIBATALKAN OLEH TERGUGAT DAN DIPAKAI SEBAGAI ALAT BUKTI DIPERSIDANGAN OLEH PENGGUGAT ADALAH CACAT HUKUM, MAKA DENGAN DEMIKIAN GUGATAN TATA USAHA NEGARA PENGGUGAT TERSEBUT HARUS DITOLAK; --- 3.1. Bahwa tanah sebagai dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simpang Baru/2000 tersebut terletak di lokasi tanah yang menjadi objek pelaksanaan Konsolidasi Tanah sebagaimana diuraikan di atas maka sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 80-VI-1997 tanggal 8 Agustus 1997 Tentang Penegasan Tanah Negara Sebagai Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan Seluas ± 185 Ha Desa/Kelurahan Simpang Tiga, Sidomulyo, Simpang Baru, Labuh Baru Kecamatan Bukit Raya, Tampan Kotamadya Pekanbaru semua pemilikan tanah pada lokasi tersebut dihapuskan untuk diterbitkan yang baru melalui kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan; --- 3.2. Bahwa memperhatikan penerbitan Sertipikat Hak Milik

No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simpang Baru/2000 tersebut diterbitkan melalui pelayanan pendaftaran tanah secara sporadic dan tidak/bukan melalui pelaksanaan konsolidasi tanah sebagai dimaksud Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 80- VI-1997 tanggal 8 Agustus 1997 Tentang Penegasan Tanah Negara

(37)

Sebagai Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan Seluas ± 185 Ha Desa/Kelurahan Simpang Tiga, Sidomulyo, Simpang Baru, Labuh Baru Kecamatan Bukit Raya, Tampan Kotamadya Pekanbaru tersebut, maka dengan demikian Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No.

94/Simpang Baru/2000 tersebut penerbitannya mengandung unsur cacat hukum Tata Usaha Negara karenanya batal demi hukum, maka dengan demikian Gugatan Tata Usaha Negara PENGGUGAT harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; --- Bahwa memperhatikan dasar dan alasan Gugatan Tata Usaha Negara dari PENGGUGAT maka TERGUGAT II INTERVENSI mengajukan keberatan dan bantahan sebagai berikut :--- I. TENTANG TENGGANG WAKTU; ---

Bahwa sesuai dengan dalil PENGGUGAT dalam Surat Gugatan Tata Usaha Negara pada halaman 2 (dua) Tentang Tenggang Waktu yang berbunyi : --- Bahwa objek sengketa baru diketahui oleh Penggugat pada tanggal 08 November 2014 melalui Koran Harian Riau Pos, sedangkan gugatan diajukan tanggal 03 Februari 2015, maka beralasan hukum gugatan

"Penggugat DAPAT DITERIMA untuk diperiksa dan diadili di Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, karena gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu yang dibenarkan oleh ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi : ---

(38)

"Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh hari) terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkennya Keputusan Badan atau Pejahat Tata Usaha Negara” ---

Maka TERGUGAT II INTERVENSI mengajukan keberatan sebagai berikut:-- --- I.1. Bahwa sebelum dilakukan Pengumuman Kepala Kantor Pertanahan

Kota Pekanbaru Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah TERGUGAT telah berkali-kali memberitahukan kepada PENGGUGAT tentang pembatalan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No.

94/Simpang Baru/2000 tersebut yang telah dibatalkan pada tanggal 1 April 2004, karena penerbitan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simpang Baru/2000 diterbitkan tidak sesuai dengan ketentuan Pelaksanaan Tata Usaha Negara Dalam Rangka Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotan Kota Pekanbaru, tetapi dengan itikat yang tidak baik PENGGUGAT pemberi-tahuan dari TERGUGAT sebagaimana dimaksud dalam; --- I.1.1. Bahwa sehubungan dengan surat Kuasa Hukum TERGUGAT

tanggal 16 Agustus 2012 Nomor 099/KHS/VIII/2012, Perihal Mohon Penataan Batas Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru Dan Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/Kelurahan Simpang Baru, Serta Pembatalan Sertpikat Hak Milik No.3100/ Kelurahan Simpang Baru yang ditujukan kepada

(39)

Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) maka telah diundang yaitu : --- I.1.1.1. Sesuai dengan Surat Undangan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) tanggal 6 Februari 2013 Nomor 230/400.14-71/2013 maka diundang yaitu : --- 1. Low Tjun Hok / Saudara Syamsu Anwar, SH kuasa hukum dari Law Tjun Hok (TERGUGAT II INTERVENSI); --- 2. Cornelia Halim (PENGGUGAT); --- untuk hadir di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dengan acara Gelar Kasus Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/Kelurahan Simpang Barru An Cornelia Halim (PENGGUGAT) dan Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru An Low Tjun Hok (TERGUGAT II INTERVENSI), tetapi Cornelia Halim (PENGGUGAT) tidak menghadiri undangan tersebut dengan alasan yang tidak jelas;--- I.1.1.2. Bahwa sesuai dengan Surat Undangan Kepala Kantor

Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) tanggal 11 Oktober 2013 Nomor 1190/400.14-71/X/2013 maka diundang yaitu : --- 1. Advokat Aswin E Siregar, SH & Rekan selaku Kuasa Hukum Cornelia Halim (PENGGUGAT); ---

(40)

2. Law Tjun Hok/Saudara Syamsu Anwar, S.H. kuasa hukum dari Law Tjun Hok (TERGUGAT II INTERVENSI); --- untuk hadir di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) dengan acara Gelar Kasus Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/Kelurahan Simpang Baru An Cornelia Halim (PENGGUGAT) dan Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru An Low Tjun Hok (TERGUGAT II INTERVENSI), tetapi Advokat Aswin E Siregar, SH & Rekan selaku Kuasa Hukum Cornelia Halim (PENGGUGAT) tidak hadir dalam pertemuan tersebut sesuai dengan Surat Aswin E Siregar, SH &

Rekan selaku Kuasa Hukum Cornelia Halim tanggal 18 Oktober 2013 Nomor 39/KH-ASEGAR/IX-13, dengan alasan kurang sehat; --- I.1.2. Bahwa berhubung (PENGGUGAT) telah diundang beberapa kali

oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) untuk membicarakan masalah Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/Kelurahan Simpang Baru An Cornelia Halim (PENGGUGAT) dan Sertipikat Hak Milik Nomor 6371/Kelurahan Simpang Baru An Low Tjun Hok (TERGUGAT II INTERVENSI), tetapi (PENGGUGAT) tidak pernah menghadirinya, maka Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) memanggil Cornelia Halim (PENGGUGAT) melalui Advokat Aswin E Siregar, SH & Rekan selaku Kuasa Hukum Cornelia Halim

(41)

(PENGGUGAT), sesuai dengan surat tanggal 16 Juni 2014 Nomor 812/600-1471/VI/2014 Perihal Panggilan untuk mengambil SHM No. 6077/Kel Simpang Baru atas nama CORNELIA (PENGGUGAT) yang isinya antara lain berbunyi : ----

1. Bahwa Jalan S.M Amin (RingRoad) dan sekitarnya, dahulunya merupakan lokasi Konsolidasi Tanah Perkotaan yang ditetapkan oleh Walikotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru sesuai Surat Keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru No. 590/85-WK/1992 tanggal 29 September 1992 tentang Lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan; ----

2. Selanjutnya lokasi tersebut juga telah ditegaskan oleh Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional sebagai tanah Negara untuk Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan sesuai Keputusan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 80-VI-1997 tanggal 8 Agustus 1997 tentang Penegasan Tanah Negara Sebagai Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan seluas ± 185 Ha Desa/Kelurahan Simpang Tiga, Sidomulyo, Simpang Baru, Labuh Baru Kecamatan Bukit Raya, Tampan Kotamadya Pekanbaru Propinsi Riau; ---

3. Keputusan Walikotamadya Pekanbaru dan Keputusan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional menjadi dasar kegiatan Konsolidasi Tanah melalui kegiatan Konsolidasi Tanah yang diikuti dengan pemberian Sertipikat Hak Atas Tanah kepada peserra kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan.

Namun masih ada peserta belum mengambil Sertipikat Hak

(42)

Atas Tanah hasil konoslidasi tanah tersebut dan belum menyerahkan bukti kepemilikannya yang lama (sebelum Konsolidasi Tanah), baik berupa Sertipikat Hak Atas Tanah maupun bentuk yang lainnya, hal in telah menimbulkan permasalahan seolah-olah terjadi tumpang tindih 2 (dua) bukti kepemilikan padalokasi kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan dimaksud;---

4. Agar permasalahan ini tidak berlarut-larut, dengan itu kami minta agar saudara segera mengambil Sertipikat Hak Milik (SHM) No. 6077 Kel.Simpang Baru, Surat Ukur tanggal 01 April 2004 No. 2307/Simp Baru/2004 luas 2.160 M² atas nama CORNELIA (fotocopy terlampir), yang merupakan SHM hasil kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan dan menyerahkan SHM No. 3100 Kel Simpang Baru Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simp.Baru/2000 luas 3.085 M² atas nama CORNELIA (SHM sebelum Konsolidasi Tanah) ke Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal surat ini; ---

5. Apabila Saudara membutuhkan bantuan untuk menentukan posisi sertipikat hasil penataan kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan tersebut, kami siap untuk membantu Saudara; ---

6. Apabila Saudara tidak mengindahkan isi surat ini, agar tidak merugikan kepentingan umum, kami akan mengumumkan pada salah satu Surat Kabar Harian yang terbit di Kota Pekanbaru bahwa SHM No. 3100 Kel Simpang Baru Surat

(43)

Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simp.Baru/2000 luas 3.085 M² atas nama COENELIA tersebut tidak berlaku lagi sebagai tanda bukti hak atas tanah, karena telah diganti dengan SHM hasil kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan’ ---

tetapi dengan menunjukan sikap yang tidak beritikat baik yang bersangkutan tidak pernah datang ke Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru untuk mengambil Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/Kelurahan Simpang Baru An Cornelia Halim (PENGGUGAT) tersebut; --- I.2. Bahwa sesuai dengan surat undangan sebagaimana diuraikan di atas

serta surat panggilan tanggal 16 Juni 2014 Nomor 812/600- 1471/VI/2014 dari TERGUGAT tersebut maka dengan demikian TERGUGAT II INTERVENSI berpendapat TERGUGAT dengan itikat baik dalam rangka melaksanakan Tata Usaha Negara dengan prinsip ingin menegakan hukum tetapi (PENGGUGAT) terindikasi tidak pernah berkeinginan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan itikat baik bahkan terkesan ingin menghindari Putusan Tata Usaha Negara dari TERGUGAT yang berkaitan dengan kepentingan umum dan telah diputuskan pada tanggal 01 April 2004 yaitu dalam rangka melaksanakan Kegiatan Tata Usaha Negara Dalam Bentuk Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Kota Pekanbaru (kegiatan untuk kepentingan umum) sebagaimana telah diuraikan di atas, maka guna menghindari PENGGUGAT menggunakan Akta Authentic Yang Telah Dibatalkan in casu Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru sebagai diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No.

(44)

94/Simpang Baru/2000 tersebut yang telah dibatalkan pada tanggal 1 April 2004, yang dapat berakibat merugikan kepentingan umum maka TERGUGAT mengambil langkah melakukan pengumuman melalui media masa yaitu melalui Riau Pos pada halaman 37 tentang Pengumuman Tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah dari Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor 1358/Peng.600.

14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 yang antara lain berbunyi : --

Menindak lanjuti Surat Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor 812/600-1471/VI/2014 tanggal 16 Juni 2014 Perihal Panggilan untuk mengambil SHM No. 6077/Kel Simpang Baru atas nama CORNELIA, kami KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU dengan ini mengumumkan hal-hal sebagai berikut : ---

1. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 80-VI-1997 tanggal 8 Agustus 1997 Tentang Penegasan Tanah Negara Sebagai Objek Konsolidasi Tanah Perkotaan Seluas ± 185 Ha Desa/Kelurahan Simpang Tiga, Sidomulyo, Simpang Baru, Labuh Baru Kecamatan Bukit Raya, Tampan Kotamadya Pekanbaru semua pemilikan tanah pada lokasi tersebut dihapuskan untuk diterbitkan yang baru melalui kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan; ---

2. Bahwa sesuai dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru tanggal 29 Maret 2004 Nomor 05-520.1-05-01-2004-LC diterbitkan Sertipikat Hak Milik Nomor 6077 Kel Simpang Baru Surat Ukur tanggal 01 April 2004 luas 2004 Nomor 2307/Simp. Baru/2004

(45)

luas 2.160 M² atas nama Cornelia sebagai pengganti Sertipikat Hak Milik Nomor 3100 Kel Simpang Baru luas 3.085 atas nama Cornelia;

3. Bahwa hingga tanggal pengumuman tersebut Sdri Cornelia belum mengambil Sertipikat Hak Milik Nomor 6077 Kel Simpang Baru Surat Ukur tanggal 01 April 2004 luas 2004 Nomor 2307/Simp. Baru/2004 luas 2.160 M² atas nama Cornelia dan belum menyerahkan pengganti Sertipikat Hak Milik Nomor 3100 Kel Simpang Baru luas 3.085 atas nama Cornelia yang telah dibatalkan tersebut ke Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru; ---

4. Untuk menghindari adanya 2 (dua) nomor Sertpikat Hak Milik pada 1 (satu) bidang tanah, maka Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru mengumumkan kepada masyarakat bahwa Sertipikat Hak Milik Nomor 3100 Kel Simpang Baru tanggal 11 Maret 2000 No 94/Simp.Baru/2000 luas 3.085 atas nama Cornelia tidak berlaku lagi dan telah dicoret dari daftar umum dan daftar-daftar isian lainnya yang ada dalam administrasi pendaftaran tanah serta dimatikan Buku Tanahnya; ---

Maka dengan demikian sangat jelas sekali bahwa Pengumuman Tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (TERGUGAT) Nomor 1358/Peng.600.14.71/XI/ 2014 tanggal 06 November 2014 tersebut bukanlah merupakan Putusan Tata Usaha Negara tetapi pemberitahuan atas Putusan Tata Usaha Negara yang telah dikeluarkan pada tanggal 1 April 2004 tentang pembatalan Sertipikat Hak Milik Nomor 3100 Kel Simpang Baru tanggal 11 Maret 2000 No 94/Simp.Baru/2000 luas 3.085 atas nama Cornelia

(46)

(PENGGUGAT) yang kemudian diganti dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 6077 Kel Simpang Baru Surat Ukur tanggal 01 April 2004 luas 2004 Nomor 2307/Simp. Baru/2004 luas 2.160 M² atas nama Cornelia, maka dengan demikian Tenggang Waktu sebagai dimaksud dalam Surat Gugatan Tata Usaha (PENGGUGAT) tidak sesuai dengan fakta yang terungkap sebagaimana di uraikan di atas, maka dengan demikian Surat Gugatan Tata Usaha (PENGGUGAT) harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; --- II. TENTANG KEPENTINGAN PENGGUGAT:---

Bahwa sesuai dengan dalil PENGGUGAT dalam Surat Gugatan Tata Usaha Negara pada halaman 2 (dua) alinea ke 9 yang berbunyi : --- Bahwa objek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat telah merugikan kepentingan Penggugat, dimana Penggugat tidak dapat memanfaatkan tanah milik Penggugat tersebut sebagaimana mestinya, sehingga gugatan yang Penggugat ajukan telah sesuai dan memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang telah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 yang berbunyi : ---

(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal dan tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/ atau direhabilitasi": ---

II.1. KEBERATAN TERGUGAT II INTERVENSI : ---

(47)

Bahwa PENGGUGAT menyatakan bahwa objek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat telah merugikan kepentingan Penggugat dimana tidak dapat memanfaatkan tanah milik Penggugat tersebut sebagaimana mestinya, maka untuk itu TERGUGAT II INTERVENSI bantah sebagai berikut : ---

II.1.1. Bahwa sesuai fakta-fakta yang diajukan oleh PENGGUGAT

adalah kerugian PENGGUGAT atas dibatalkannya Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru Sebagai Diuraikan Dalam Surat Ukur Tanggal 11 Maret No. 94/Simpang Baru/2000, kemudian pada tanggal 01 April 2004 diterbitkan Sertipikat Hak Milik Nomor 6077/Kelurahan Simpang Baru An Cornelia (PENGGUGAT) sebagai pengganti Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru Sebagai Diuraikan Dalam Surat Ukur tanggal 11 Maret 2000 No. 94/Simpang Baru/2000, yang ternyata mengandung cacat hukum dalam penerbitannya yaitu sertipikat diterbitkan dilokasi Konsolidasi tanah tetapi tidak melalui Konsolidasi tanah; ---

II.1.2. Bahwa perbuatan TERGUGAT melakukan Pengumuman

Tentang Penarikan Sertipikat Hak Atas Tanah oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Nomor 1358/Peng.

600.14.71/XI/2014 tanggal 06 November 2014 adalah perbuatan Tata Usaha Negara sebagai dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, yaitu untuk kepentingan umum agar PENGGUGAT jangan sampai menggunakan Sertipikat Hak Milik No.3100/Kelurahan Simpang Baru Sebagai Diuraikan Dalam Surat Ukur Tanggal 11

Referensi

Dokumen terkait

Sebaran gelombang bunyi dari pajanan bising akan dijumpai di membran basilaris secara merata dan radial, sehingga terjadi regangan sepanjang tepi ligamentum spiralis yang

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam

“Sekarang pada peralihan zaman dari milenium kedua hingga ketiga, banyak orang Nias sudah pergi keseberang, “Mangalui” katanya, “mencari” pekerjaan,

Perancangan Komunikasi Visual Portal Distro Online Distroid.com beserta Media Aktivasinya adalah sebuah perancangan yang memberi media baru bagi para pemilik merek

Area kampus merupakan tempat yang strategis untuk menjalankan bisnis bekal sarapan sehat. Kami merupakan satu-satunya penyedia jasa sarapan untuk mahasiswa yang

Masyarakat (Society) adalah jejaring hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu

Angka kebuntingan 14,3% untuk semen beku pada penelitian ini cukup rendah dibandingkan dengan laporan peneliti sebelumnya, tetapi hal ini dapat dipahami mengingat

(1991), ada lima cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kegagalan pemijahan ikan di lingkungan budidaya yaitu, penyuntikan ekstrak kelenjar hipofisa, gonadotropin