• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra. 1 Drs. Oka A Yoety. Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra. 1 Drs. Oka A Yoety. Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Kata “pariwisata” sesungguhnya baru populer di Indonesia setelah diselenggarakan Musyawarah Nasional Tourisme ke II di Tretes, Jawa Timur, pada tanggal 12 sampai 14 Juni 1958. Sebelumnya sebagai ganti kata “pariwisata”

digunakan kata “touerisme”, yang berasal dari bahasa Belanda.1

Beberapa pengertian pariwisata yang diambil dari sumber yang berbeda- beda adalah sebagai berikut:

1. Secara umum: Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya.2

2. Menurut Undang-Undang nomer 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan:

Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

3. Menurut Hornby As: Tour is a journey in which a short stays are made at a number of places and the traveller finally return to his or her own places.

(Wisata adalah sebuah perjalanan dimana seseorang dalam perjalanannya singgah sementara dibeberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal di mana ia mulai melakukan perjalanan).3

Meskipun mempunyai banyak pengertian yang berbeda-beda.

Kepariwisataan mempunyai sifat dasar, yaitu:

1. Kepariwisataan timbul di luar pergerakan manuasia dan tempat tinggalnya dengan tujuan yang berbeda-beda.

2. Ada dua elemen dalam kepariwisataan, yaitu tujuan perjalanan dan lama tinggal wisatawan di tempat wisata.

3. Merupakan perjalanan dengan meninggalkan tempat asalnya dan tinggal disuatu tempat yang memberikan suatu suasana yang berbeda.

1 Drs. Oka A Yoety. Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa. 1994.

Hal 1

2 Drs. Happy Marpaung, SH, MH. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta. 2002. hal 13

3 Suyitno. Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius. 2001. Hal 8.

Universitas Kristen Petra

(2)

4. Lama tinggal di suatu tempat wisata bersifat sementara dan dalam waktu yang pendek untuk kemudian kembali ke tempat asalnya.4

Untuk memandang kompleksifitas kepariwisataan, ada 3 elemen kepariwisataan, yaitu :

1. Wisatawan

Wisatawan merupakan pelaku utama dalam sistem ini. Pariwisata merupakan suatu pengalaman manusia yang menyenangkan dan membantu membuang rasa jenuh dari kehidupan sehari-hari yang bersifat rutin dan membosankan.

2. Letak Geografis

Dalam sistem ini, terdapat 3 daerah utama, yaitu:

a. Daerah Asal Wisatawan.

Daerah ini adalah daerah asal wisatawan, yaitu daerah yang membangkitkan kunjungan wisatawan menuju daerah atau Negara tertentu. Di daerah ini wisatawan dirangsang dan dimotivasi untuk pergi kesuatu obyek dan daya tarik wisata tempat wisatawan memperoleh segala informasi yang dibutuhkan menyangkut kepergiannya dalam melakukan perjalanan wisata.

b. Daerah Tujuan Wisata

Dalam banyak hal, daerah tujuan wisata merupakan akhir dari perjalanan wisata. Di tempat wisata pengaruh yang kuat dari kepariwisataan akan banyak dirasakan. Di tempat inilah wisatawan mengimplementasikan rencana dan tujuan utama perjalanan wisatanya.

c. Daerah rute transit

Daerah ini merupakan daerah antara tempat persinggahan sementara bagi wisatawan yang sedang melakukan perjalanan. Tidak menutup kemungkinan bahwa daerah ini manjadi tujuan akhir dari perjalanan wisatawan dikarenakan beberapa alas an sehingga wisatawan tidak melanjutkan perjalanannya kedaerah wisata yang dituju.

4 Suyitno. Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius. 2001. Hal 33.

Universitas Kristen Petra

(3)

3. Industri Pariwisata

Bagian ini dipandang sebagai kegiatan perusahaan dari organisasi yang menyangkut pengantar produk kepariwisataan. Adapun yang termasuk dalam industri pariwisata adalah industri yang terkait dengan penyelenggaraam kegiatan wisata untuk melayani wisatawan sejak keberangkatan daru tempat asal hingga tiba ditempat tujuan, seperti : biro perjalanan wisata, transportasi, hotel, toko, cinderamata, dan lain-lain.5

Menurut Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 1967 ditegaskan bahwa kepariwisataan merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkup hidup, seperti hasil budaya, peninggalan sejarah, panorama atau pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman.

Pariwisata menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun 2002 tentang pokok kepariwisataan adalah sebagai berikut:

1. Wisata ialah segala kegiatan yang dilakukan dengan maksud menikmati atraksi alam dan budaya.

2. Wisatawan ialah setiap orang yang melakukan kegiatan wisata.

3. Pariwisata ialah usaha yang dilakukan agar wisatawan dapat menikmati karya cipta Tuhan dan memahaminya serta mensyukurinya sebagai bagian dari karunia Tuhan.

4. Kepariwisataan ialah kegiatan bersukacita yang dilakukan untuk menikmati karunia dan rahmat Tuhan.

5. Usaha bisnis Pariwisata ialah segala usaha yang dilakukan melayani kebutuhan wisatawan dengan dan untuk memperolah untung.

6. Obyek Wisata ialah segala sesuatu yang berupa dan berasal dari alam dan budaya masyarakat serta potensi ekonomi yang dapat ditawarkan untuk menarik minat wisatawan.

7. Penyelenggara Pariwisata ialah setiap lembaga, baik pemerintah dan masyarakat yang terlibat baik secara langsung dan tidak dalam memenuhi kebutuhan maupun kepentingan wisatawan.

5 Drs. Happy Marpaung, SH, MH. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta. 2002.

Hal 31

Universitas Kristen Petra

(4)

8. Destinasi ialah wilayah administratif yang ditetapkan Pemerintah sebagai daerah tujuan wisata.

9. Prasarana dan sarana ialah fasilitas yang dimaksudkan untuk melayani kebutuhan wisatawan selama dan agar ia dapat melakukan perjalanannya itu dari suatu tempat ketempat tinggalnya hingga daerah tujuan wisata.

10. Komplain ialah keluhan yang disampaikan oleh wisatawan ketika ia tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pengelola usaha pariwisata.

11. Menteri ialah menteri yang ditunjuk membina dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Kepariwisataan.6

Krisis ekonomi Indonesia dan di Asia Timur pada umumnya sejak pertengahan tahun 1997 telah mempunyai dampak yang nyata pada kepariwisataan, terutama di Indonesia dapat dikaitkan dengan beberapa penyebab, antara lain:

• Sekitar 35% wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia adalah dari negara-negara di Asia Timur.

• Krisis ekonomi di Indonesia diiringi dengan krisis politik dan keamanan.

• Daya beli wisatawan nusantara menurun dengan drastis.7

Seperti yang kita ketahui pariwisata merupakan salah satu pemasukan devisa terbesar bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keindahan alam, dengan daerah pantai yang sangat luas. Bisa kita lihat tempat-tempat wisata yang sangat populer diseluruh dunia karena keindahan pantainya, misalnya saja pantai-pantai dipulau Bali, Karimunjawa di Jepara, Pangandaran di Jawa Barat, dan Bunaken di Sulawesi.

Padahal Indonesia tidak hanya mempunyai pantai-pantai itu saja sebagai daya tarik wisatanya, masih banyak lagi pantai-pantai yang lain. Salah satunya adalah pantai didaerah pesisir kabupaten Rembang yang juga memiliki pontesi wisata bahari yang menarik dan unik.

6 Drs. Happy Marpaung, SH, MH. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta. 2002.

Hal 217.

7 Taroepratjeka, Harsono. (1999) Jurnal Ilmiah Pariwisata. Vol 5 hal. 5. Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Sekolah Tinggi Pariwisata. Trisakti

Universitas Kristen Petra

(5)

Kabupaten Rembang merupakan wilayah yang terletak di pantai utara pulau Jawa, merupakan daerah pinggiran (pheripheral) wilayah Jawa Tengah, dimana terdapat 6 kecamatan yang berada di pinggiran pantai, 6 kecamatan tersebut adalah kecamatan Kaliori, Rembang, Lasem, Sluke, Kragan dan Sarang.

Panjang pantai pada 6 wilayah kecamatan ini adalah 60 Km. Dengan berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 maka daerah ini berhak mengelola 4 mil x 60 Km panjang pantai.8

Wisata bahari merupakan suatu bentuk wisata potensial termasuk di dalam kegiatan “Clean industry” . Pelaksanaan wisata bahari yang berhasil apabila memenuhi berbagai komponen yakni terkaitnya dengan kelestarian lingkungan alami, kesejahteraan penduduk yang mendiami wilayah tersebut, kepuasan pengunjung yang menikmatinya dan keterpaduan komunitas dengan area pengembangannya (Siti Nurisyah, 1998). Dengan memperhatikan komponen tersebut maka wisata bahari akan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian masyarakat.

Pembangunan pariwisata di arahkan untuk meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan. Wisata bahari dengan kesan penuh makna bukan semata- mata memperoleh hiburan dari berbagai suguhan atraksi dan suguhan alami lingkungan pesisir dan lautan tetapi juga diharapkan wisatawan dapat berpartisipasi langsung untuk mengembangkan konservasi lingkungan sekaligus pemahaman yang mendalam tentang seluk beluk ekosistem pesisir sehingga membentuk kesadaran bagaimana harus bersikap untuk melestarikan wilayah pesisir dan dimasa kini dan masa yang akan datang. Jenis wisata yang memanfaatkan wilayah pesisir dan lautan secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan langsung diantaranya berperahu, berenang, snorkeling, diving, pancing. Kegiatan tidak langsung seperti kegiatan olahraga pantai, piknik menikmati atmosfer laut (Siti Nurisyah, 1998). Konsep wisata bahari di dasarkan pada view, keunikan alam, karakteristik ekosistem, kekhasan seni budaya dan karaktersitik masyarakat sebagai kekuatan dasar yang dimiliki oleh masing-masing daerah.9

8 http://www.rembang.go.id/Profil/profil.htm

9 http://rudyct.tripod.com/sem2_012/niki_e_l.htm

Universitas Kristen Petra

(6)

Orientasi pemanfaatan utama pesisir dan lautan serta berbagai elemen pendukung lingkungannya merupakan suatu bentuk perencanaan dan pengelolaan kawasan secara terpadu dalam usaha mengembangkan kawasan wisata. Cultural dan physical aspect merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi yang saling mendukung sebagai suatu kawasan wisata bahari. Gunn (1993) mengemukakan bahwa suatu kawasan wisata yang baik dan berhasil bila secara optimal didasarkan kepada empat aspek yaitu:

1. Mempertahankan kelestarian lingkungannya

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut 3. Menjamin kepuasan pengunjung

4. Meningkatkan keterpaduan dan unity pembangunan masyarakat di sekitar kawasan dan zone pengembangannya.

Disamping ke 4 aspek di atas kemampuan daya dukung untuk setiap kawasan berbeda-beda sehingga perencanaan secara spatial akan bermakna.

Secara umum ragam daya dukung wisata bahari meliputi:

1. Daya dukung ekologis ;Pigram (1983) dalam Nurisyah, S, dkk (2001) mengemukakan bahwa daya dukung ekologis sebagai tingkat maksimal penggunaan suatu kawasan.

2. Daya dukung fisik. Suatu kawasan wisata merupakan jumlah maksimum penggunaan atau kegiatan yang diakomodasikan dalam areal tanpa menyebabkan kerusakan atau penurunan kualitas.

3. Daya dukung sosial. Suatu kawasan wisata dinyatakan sebagai batas tingkat maksimum dalam jumlah dan tingkat penggunaan dimana melampauinya akan menimbulkan penurunanan dalam tingkat kualitas pengalaman atau kepuasan.

4. Daya dukung rekreasi merupakan suatu konsep pengelolaan yang menempatkan kegiatan rekreasi dalam berbagai objek yang terkait dengan kemampuan kawasan.10

10 http://rudyct.tripod.com/sem2_012/niki_e_l.htm

Universitas Kristen Petra

(7)

Perencanaan kawasan wisata bahari didasarkan pada konsep ruang dan sirkulasi serta tapak yang ideal dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan bagi pengunjung untuk merasakan sesuatu yang ingin diperolehnnya. Untuk maksud tersebut maka suatu kawasan wisata bahari perlu mempertimbangkan:

1. Jarak atau rute yang praktis dimana semua obyek dan elemen sepanjang rute terfasilitasi dan tergambarkan. Ruang sebagai tempat pergerakan manusia hendaknya menunjukkan keharmonisan dan terintegrasi antara satu dengan yang lainnya.

2. Kondisi lingkungan merupakan obyek dalam pergerakan harus sesuai dengan persepsi pengunjung. Dengan demikian kawasan wisata bahari yang dibuat bukan hanya mempertimbangkan obyek dengan ruang saja tetapi juga obyek dengan pengunjung.

3. Rangkaian unsur-unsur dalam ruang harus tertata dengan baik dan dalam suatu rangkaian yang dapat diintepretasikan oleh pengunjung. Kaitannya dengan tapak yang ideal dari suatu kawasan wisata bahari maka fungsi suatu tapak harus serasi dengan kondisi dari tapak itu sendiri. Ada 3 aspek utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tapak wisata bahari yaitu:

• Keterpaduan rencana dan desain; aspek ini mencakup profesionalisme dalam pengembangan kawasan pemilik, pengembang, bank, industri, partisipasi masyarakat dan sebagainya.

• Kriteria desain yang digunakan mencakup kriteria fungsional, keterpaduan dengan perencanaan lannya, pengalaman pengunjung, otentik, kepuasan, estetika

• Sustainability dari tapak; aspek ini mencakup eko desaign ethics, tempat - tempat kultural, proteksi sumberdaya alam, peraturan pemerintah dan sebagainya.11

Dan saat ini pemerintah kabupaten Rembang sedang berusaha untuk mengembangkan kawasan wisata pantai di kabupaten Rembang, terutama pada bagian timurnya yang sebagai perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu pada kecamatan Bonang, Binangun dan Sluke (BBS), tapi tidak terbatas

11 http://rudyct.tripod.com/sem2_012/niki_e_l.htm

Universitas Kristen Petra

(8)

pada tiga kecamatan itu saja, pemerintah kabupaten Rembang juga mengembangkan kawasan wisata pantai dikecamatan kota Rembang sendiri.

Pengembangan-pengembangan ini dilakukan untuk menarik datangnya para wisatawan untuk menambah pendapatan daerah dan agar Kabupaten Rembang lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Daerah wisata pantai di kabupaten Rembang yang menarik untuk dikunjungi antara lain adalah :

• Pantai Kartini

• Pantai Binangun

• Pantai Pasir Putih

• Pantai Soka

• Pulau Gede

• Pulau Marongan

• Kecamatan Lasem yang terkenal dengan arsitektur Cinanya (terkenal dengan sebutan The Tiongkok of Java)

• Daerah-daerah penghasil legen dan siwalan.

• Bumi Perkemahan Mantingan

• Gua Pasucen

Tetapi pengembangan-pengembangan tersebut belum tentu mampu menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk datang ke Kabupaten Rembang. Ada beberapa unsur yang diperlukan oleh wisatawan untuk mau berkunjung kesuatu tempat, unsur-unsur tersebut antara lain: jasa-jasa transportasi, jasa akomodasi, perhotelan, bar dan restaurant, jasa tour operator, jasa pramuwisata, jasa souvenir shop dan macam-macam kesenangan dan kenikmatan, tempat-tempat rekreasi serta hiburan kesenian lainnya.12

Obyek dan atraksi wisata yang menarik, tersedianya pelayanan yang bermutu, bagusnya fasilitas rekreasi dan hiburan yang tersedia perlu dipromosikan agar dikenal masyarakat luas. Dengan kata lain wisatawan yang hendak ditarik untuk datang harus diberi tahu, obyek dan atraksi wisata harus diperkenalkan, keinginan calon wisatawan harus didorong agar mereka mau dan ingin mengunjungi obyek wisata di Rembang pada khususnya wisata bahari. Dengan

12 Yoeti, Oka A. (1996) Pemasaran Pariwisata Terpadu. Bandung. Penerbit Angkasa

Universitas Kristen Petra

(9)

adanya promosi, maka obyek wisata di daerah Rembang akan semakin dikenal dan mampu meningkatkan arus wisatawan untuk datang ke Rembang, dengan meningkatnya arus wisatawan yang masuk maka akan diperoleh juga beberapa manfaat :

• Meningkatnya pendapatan daerah.

• Tersedianya lapangan kerja dan peluang usaha.

• Terserapnya tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah pengangguran yang ada.

Maka untuk membantu Kabupaten Rembang dalam mempromosikan dan memperkenalkan seluruh potensi wisata yang ada kepada masyarakat luas, diangkatlah Perancangan Pendukung Promosi Bahari Kabupaten Rembang sebagai Tugas Akhir.

1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana memperkenalkan keunikan Wisata Bahari yang ada di Kabupaten Rembang?

2. Bagaimana cara membangun citra (image) Wisata Bahari Kabupaten Rembang sebagai kawasan wisata yang unik yang menampilkan kegiatan sehari-hari para nelayan setempat?

3. Bagaimana membuat perancangan pendukung promosi Wisata Bahari Kabupaten Rembang yang komunikatif dan persuasif?

1.3.Tujuan Perancangan

Perancangan promosi ini dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk memperkenalkan dan memberi informasi tentang Wisata Bahari Kabupaten Rembang sebagai kawasan wisata yang unik di Jawa Tengah.

2. Untuk menarik wisatawan lebih banyak lagi untuk datang ke Kabupaten Rembang.

3. Untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung dan berwisata ke Kabupaten Rembang melalui promosi.

Universitas Kristen Petra

(10)

1.4.Manfaat Perancangan

1. Sebagai salah satu sarana untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Rembang.

2. Mengetahui unsur desain yang berpengaruh dalam merancang promosi wisata dalam hal ini adalah wisata bahari/pantai.

3. Mengetahui bagaimana merancang promosi yang efektif dan komunikatif sehingga dapat menarik minat masyarakat.

1.5.Ruang Lingkup Perencanaan

1. Perancangan pendukung promosi wisata bahari Kabupaten Rembang meliputi:

a. Perancangan landmark sebagai identitas Wisata Bahari Kabupaten Rembang.

b. Perancangan positioning sebagai usaha untuk memperkenalkan keunggulan dan keunikan tempat wisata.

c. Perancangan fotografi Wisata Bahari Kabupaten Rembang, kegiatan masyarakat yang menarik, keindahan obyek wisata dan hal-hal unik yang lainnya.

d. Mengaplikasikan fotografi tersebut kedalam media promosi seperti media cetak, media interaktif dan media luar ruang.

2. Perancangan pendukung promosi wisata bahari Kabupaten Rembang ini memiliki target audience:

a. Usia : 17 – 40 tahun.

b. Wilayah : seluruh Indonesia c. SES : Menengah keatas

1.6.Metode Perancangan 1. Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian Pustaka

Penelitian pustaka adalah data pendukung yang diperoleh dari berbagai sumber media cetak sebagai kajian literatur.

Universitas Kristen Petra

(11)

b. Penelitian Lapangan/Dokumentasi

Penelitian lapangan dilakukan dengan mengunjungi obyek wisata yang ada, dan meneliti daya tarik dan ciri khas yang dimiliki masing-masing obyek wisata tersebut. Dan untuk memperoleh visualisasi mengenai obyek wisata dalam bentuk foto.

c. Wawancara

Wawancara adalah metode yang mengajukan pertanyaan secara lisan dengan bertatap muka. Metode ini dilakukan dengan pihak Dinas Pariwisata dan Pemda sebagai pengelola.

Tujuan dilakukan wawancara adalah :

• Mengetahui karakteristik dan konsep dasar Wisata Bahari Kabupaten Rembang.

• Mengetahui promosi apa saja yang pernah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Pemda untuk mempromosikan Wisata Bahari Kabupaten Rembang.

d. Media Massa

Mengumpulkan data yang bersangkutan dengan kebaharian dan keunikan Kabupaten Rembang yang didapat dari majalah, surat kabar maupun website.

e. Observasi

Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan masyarakat sebagai target audience

1.7.Metode Analisis

Analisa dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: kualitatif dan kuantitatif.

Perbedaan terdapat pada sifat data yang dikumpulkan peneliti. Apabila data yang dikumpulkan itu hanya sedikit, bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus (sehingga tidak dapat disusun kedalam suatu strukturklasifikatoris), maka dalam hal demikian, analisa kuantitatiflah yang harus dikerjakan.13

13 Soetandyo Wignjosoebroto dalam buku Koentjaraningrat, (1997). Metode-Metode Penelitian Masyarakat: Bab XI hal. 269 p.2

Universitas Kristen Petra

(12)

Pada riset perancangan promosi ini, metode analisis yang digunakan adalah dengan penelitian kuantitatif yang juga disebut analisa statistik. Hal ini dilakukan karena analisa dengan kuantitatif mampu memperlihatkan hasil-hasil yang cermat.

Adapun rancangan penelitian kuantitatif lazimnya menuntut kejelasan tentang tujuh hal berikut :

1. Pernyataan masalah beserta mengapa masalah tersebut penting diteliti dan apa tujuan yang ingin dicapai dengan meneliti masalah tersebut.

2. Pernyataan landasan/tinjauan teori yang akan digunakan untuk menuntun operasional suatu penelitian.

3. Pernyataan tentang prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian, termasuk didalamnya prosedur pengambilan sample, instrumentasi, dan analisis data.

4. Penggambaran tentang jadwal waktu pelaksanaan penelitian, termasuk bagi masing-masing tahap yang perlu dilalui.

5. Penggambaran tentang petugas-petugas yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian, termasuk siapa dan akan melakukan pekerjaan yang sama.

6. Penggambaran tentang besar anggaran yang diperlukan, termasuk rincian alokasi penggunaan yang direncanakan.

7. Hasil akhir yang diharapkan dari suatu penelitian.

Lazimnya, diharapkan hal tersebut tertuang secara eksplisit dan spesifik didalam setiap usaha/rancangan penelitian kuantitatif.14 Dan diharapkan dari penelitian tersebut dapat menjadi tolok ukur dari keadaan yang sebenarnya.

Analisa Data

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari metode pengumpulan data maka dapat ditarik kesimpulan untuk menjadi dasar dari penentuan strategi perancangan. Tehnik-tehnik yang digunakan antara lain adalah :

14 Sanapiah, Faisal (1991). Penelitian Kualitatif. Malang: CV. Rajawali.

Universitas Kristen Petra

(13)

a. USP (Unique Selling Preposition)

Tehnik USP ini digunakan untuk menganalisa keunikan Wisata Bahari pada khususnya dan obyek wisata yang lain sebagai pendukung, hal ini akan menjadi nilai jual yang menarik dari obyek yang dipromosikan.

b. SWOT ( Strenght, Weakness, Opportunities and Threats)

Dari tehnik ini dapat diketahui perbandingan posisi antara Wisata Bahari Kabupaten Rembang dengan obyek wisata lain yang sejenis dalam hal keunggulan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).

Strenght dan Weakness adalah faktor internal Kemungkinan strength antara lain:

• Lokasi

• Kualitas

• Keahlian marketing

Kemungkinan Weakness antara lain:

• Kurangnya dalam strategi promosi

• Lokasi

• Kurangnya kualitas produk dan jasa

• Buruknya reputasi

Opportunities dan Threats adalah faktor internal Kemungkinan Opportunities antara lain:

• Pengembangan promosi seperti melalui internet (website)

• Kerjasama dengan usaha sejenis

• Bekerjasama dalam peningkatan kualitas Kemungkinan Threats antara lain:

• Kurang dukungan masyarakat

• Kenaikan pajak dari produk atau jasa yang ditawarkan

• Kerusakan produk atau jasa yang ditawarkan

• Penyimpangan dari manfaat produk atau jasa yang ditawarkan

Universitas Kristen Petra

(14)

Analisa SWOT bersifat subyektif, agar analisa SWOT efektif maka perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut:

• Kekuatan dan kelemahan obyek harus berdasarkan dari kenyataan yang ada.

• Analisa harus menggambarkan perbedaan antara keadaan obyek yang sekarang dengan keadaan mendatang.

• Harus spesifik.

• Selalu menganalisa dalam konteks yang dibandingkan, lebih baik atau lebih buruk.

• Analisa SWOT harus singkat dan sederhana.

c. AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)

Tehnik ini digunakan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan oleh konsumen, sehingga dapat diketahui begaimana strategi komunikasi yang dipakai dalam promosi.

d. VALS (Value dan Lifestyle)

Tehnik ini digunakan untuk mengetahui gaya hidup dari target audience, dan bagaimana nilai berlaku dalam benak masyarakat.

1.8.Konsep Perancangan

Perancangan promosi ini mengangkat sebuah Wisata Bahari yaitu Kabupaten Rembang.

1. Tujuan Kreatif a. Pesan pokok

Pesan pokok dalam promosi ini adalah memperkenalkan dan memberi informasi adanya Wisata Bahari di Jawa Tengah yaitu di Kabupaten Rembang serta penampilan keunggulan akan keindahannya.

b. Keuntungan yang ditawarkan

Keuntungan yang ditawarkan adalah Wisata Bahari Kabupaten Rembang merupakan salah satu obyek wisata yang pantas dikunjungi dengan transportasi yang mudah karena berada dijalur Pantura, aman dan indah.

Universitas Kristen Petra

(15)

c. Respon yang diharapkan

Respon yang diharapkan adalah masyarakat sebagai audience memberikan respon yang positif terhadap Wisata Bahari Kabupaten Rembang dan menjadi tertarik untuk berkunjung dan berwisata di Kabupaten Rembang.

2. Strategi Kreatif

Secara verbal dan visual mengungkapkan tentang keindahan akan Wisata Bahari Kabupaten Rembang sebagai kawasan wisata yang patut dikunjungi dan berbagai fasilitas yang ada sehingga masyarakat sebagai audience menjadi lebih interest.

3. Deskripsi Desain

Secara keseluruhan desain yang ingin ditampilkan bersifat modern dan menarik.

Mengunakaan tipografi yang sesuai, fotografi yang menarik dan layout yang simple.

Universitas Kristen Petra

(16)

Skema Perancangan

Identifikasi data Analisis masalah

Perancanaan media Perencanaan kreatif

Alternatif desain Latar belakang masalah

Tujuan Perancangan

Identifikasi

Usulan pemecahan masalah

Konsep perancangan

Program perancangan

Layout pengembangan

Evaluasi desain

Final artwork Rumusan Masalah

Hubungan langsung Hubungan tak langsung

Universitas Kristen Petra

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hasil tes awal (baseline) tersebut pendidik sangat tertarik sekali untuk melakukan penelitian untuk mengetahui lebih dalam tentang tingkat kemampuan peserta

Kontribusi Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Gorontalo adalah

Pada dasarnya ATM memiliki kecepatan transfer data yang konstan sehingga nilai delay dan jitter pada hasil percobaan memiliki rata-rata nilai yang paling kecil,

Tugas akhir ini akan sedikit berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Imam Fadli dalam hal pembuatan aplikasi speech recognition, Imam Fadli menggunakan matlab

segi biaya Murah Sedang Mahal Biaya LDPE (extrusion) PP (extrusion) PET  OPP CPP LLDPE VM PET  VM CPP LDPE (extrusion) OPP CPP ‘retort” Alu foil Nylon Adhesive PET  Nylon Material

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2013 tentang Penetapan Kelas Jabatan Di Lingkungan Instansi Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan Menteri

Metode ini berbeda dari metode peleburan, dalam hal sumber unsur penentu tidak perlu pada air kristal asam sitrat, akan tetapi boleh juga air ditambahkan ke dalam bukan