PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A PALEMBANG KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUMDAN HAM SUMATERA SELATAN
DAN YAYASAN INTAN MAHARANI TENTANG
PROGRAM PELATIHAN PEMBINAAN KEMANDIRIAN BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A PALEMBANG
NOMOR : W6.PAS.PAS3.TI.04.02-.... Tahun 2022 NOMOR :
Pada hari ini senin, tanggal tiga puluh satu bulan januari dua ribu dua puluh dua bertempat di Palembang, yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Ike Rahmawati, A.md.IP., S.H.,M.H
Selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Palembang, berkedudukan di Jalan Merdeka No.12, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang dalam hal ini bertindak dan atas nama Lapas Perempuan Kelas II A Palembang, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Drs. Syahri, M.Si
Selaku Ketua Yayasan Intan Maharani, berkedudukan Jl Mayor Salim Batu Bara, Lorong Pendopo No 164 G, Sekip, Kota Palembang dalam hal ini bertindak dan atas nama Yayasan Intan Maharani Palembang, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah institusi pemerintah yang memiliki program pelatihan pembinaan narapidana.
b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah yayasan yang memberi Urban Farming Agrobisnis.
Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut : 1. Undang-Undang No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 19997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
0407
Pembinaandan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syaratdan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
7. Peraturan Pemeritah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia;
8. Peraturan Menteri Nomor 53 tahun 2016 tentang pengelolaan dan pemanfaatan Hasil Kegiatan Industri di Lapas;
9. Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M.02-PK.04.10 tahun 1990 tentang pola Pembinaan Narapidana;
10. Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M.01-PP.02.01tahun 1990 tentang dana Penunjang Pembinaan Narapidana dan Insentif Karya Narapidana;
11. Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : M.HH-91-PK.01.08.02 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Narapidana Bekerja di Lembaga Pemasyarakatan;
12. Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : M.HH-07.OT.01.01 Tahun 2020 Tentang Pemanfaatan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Hasil Kegiatan Industri di Lapas
13. Surat Direktur Pembinaan Narapidana dan Latja Produksi Nomor : Pas.3-51 PK.05.01-11 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan di Lapas Tahun Anggaran 2021
PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian Kerjasama Pelatihan dalam Program Pembinaan Kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Bidang Agrobisnis pada Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Palembang, yang di atur dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1.) Maksud Perjanjian Kerjasama ini adalah sebagai pedoman dalam upaya bersama untuk mengadakan kerjasama dalam kegiatan pekerjaan Pelatihan Pembinaan Kemandirian di Bidang Agrobisnis bagi Warga Binaan Pemasyarakatan pada Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Palembang.
(2.) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah :
a. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Manajerial dan Teknis para petugas kegiatan kerja sehingga menjadi instruktur yang propesional dan kompeten;
b. Meningkatkan Pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kerja narapidana;
c. Menciptakan tenaga kerja narapidana yang terampil, bersertifikat dan mandiri;
d. Menghasilkan produk yang berkualitas dan mengutamankan potensi lokal serta mampu bersaing dengan produk lainnya;
e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kegiatan kerja narapidana;
f. Menghasilkan pemasukan bagi Negara berupa PNBP.
Pasal 2 RUANG LINGKUP Ruang lingkup kerjasama ini meliputi :
a. Pelatihan yang berhubungan dengan kegiatan agrobisnis.
b. Pemberian surat keterangan telah mengikuti pelatihan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan yang telah mengikuti pelatihan.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK 1) Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA :
a. Hak PIHAK PERTAMA
1. Menerima Pelatihan yang berhubungan dengan kegiatan agrobisnis.
2. Menerima surat keterangan telah mengikuti pelatihan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan yang telah mengikuti pelatihan.
b. Kewajiban PIHAK PERTAMA
1. Membuat perencanaan kegiatan dan melakukan seleksi / assesment terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan yang akan mengikuti pelatihan.
2. Menyiapkan tempat / lahan untuk kegiatan.
3. Menyiapkan dan menyediakan bahan / peralatan / perlengkapan kegiatan.
4. Melakukan pengawasan dan atau menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan kegiatan berlangsung
2) Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA : a. Hak PIHAK KEDUA
1. Menerima nama-nama calon peserta warga binaan pemasyarakatan yang diusulkan untuk peserta pelatihan dan nama panitia kegiatan/petugas pemasyarakatan yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan pembinaan kemandirian kepada PIHAK PERTAMA.
2. Mengelola peserta pelatihan (wbp) yang terlibat dalam kegiatan pelatihan tersebut sesuai jadwal kerja yang telah disepakati.
3. Menggunakan dan atau mengelola lahan / gedung untuk kegiatan agrobisnis di Lapas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Mendapatkan akses keluar masuk Lapas yang disepakati dengan peraturan yang berlaku.
5. Mendapatkan pedampingan dan pengawasan dari PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan kegiatan .
6. mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam hal pengembangan atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
b. Kewajiban PIHAK KEDUA
1. Memberikan pelatihan pembinaan kemandirian kegiatan agrobisnis kepada warga binaan pemasyarakatan yang telah ditunjuk
mengikuti pelatihan kegiatan agrobisnis.
3. Memberikan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan agrobisnis.
4. Memberikan pengetahuan tentang manajemen pemasaran hasil kegiatan agrobisnis.
5. Melakukan uji kompetensi ketrampilan dimaksud kepada peserta masing-masing pelatihan kegiatan sesuai dengan aturan yg disepakati
Pasal 4 PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari ditetapkannya Perjanjian Kerjasama ini dibebankan kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan Anggaran DIPA Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Palembang Program Pembinaan Kemandirian Narapidana Tahun Anggaran 2022.
Pasal 5 PELAKSANAAN
(1) PARA PIHAK Sepakat pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference (TOR) sesuai dengan tugas dan fungsi PARA PIHAK;
(2) Sebelum pekerjaan dimulai, PARA PIHAK atau yang mewakili bersama membahas perihal rencana kerja pelatihan;
(3) Pelaksanaan pelatihan dan/atau pekerjaan sebagaimana dimaksud harus sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference(TOR) yang telah disetujui oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini;
(4) Dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 1 Surat Perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib mentaati peraturan dan petunjuk-petunjuk serta penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 6 PESERTA PELATIHAN
Para Peserta Pelatihan merupakan warga binaan pemasyarakatan Lapas Perempuan Kelas II A Palembang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 7 JANGKA WAKTU
Penjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk Jangka Waktu 1 (satu) Tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK.
Pasal 8
MONITORING DAN EVALUASI
PARA PIHAK bersama-sama melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, sekurang-kurangnya 1 (satu) kali per kegiatan.
Pasal 9
ANTI SUAP DAN ANTI KORUPSI
PARA PIHAK menyatakan bahwa PARA PIHAK mengetahui seluruh peraturan perundang-undangan anti-suap dan korupsi (“Peraturan mengenai Anti Suap dan Anti Korupsi”) dalam setiap transaksi bisnis dan kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan Perjanjian Kerja Sama ini, dan tidak akan melakukan tindakan apapun yang mungkin melanggar Peraturan mengenai Anti Suap dan Anti Korupsi.
Pasal 10
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
(1) Apabila terjadi hal-hal yang diluar kekuasaan kedua belah pihak atau force majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak.
(2) Yang termasuk force majeure adalah : a. Bencana Alam;
b. Tindakan Pemerintah di bidang fiscal dan moneter; atau c. Keadaan keamanan yang tidak mengizinkan.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perbedaan pendapat antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA mengenai pelaksanaan pekerjaan, akan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Pasal 12 ADDENDUM
(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
(2) PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian KerjaSama ini tidak akan berubah dan/atau ditarik kembali bila terjadi perubahan Pimpinan, baik pada PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA.
dibuat dalam rangkap
2
(dua)sebagai aslinya dan mempurryai
semuanya bermaterai cukup masing-masing berlaku PIHAK KEDUA dan selebihnya untuk
hukum yang sama, selanjutnyal (satu) eksemplar untuk PERTAMA.
PIHAK PERTAMA
KEPALA LAPAS PEREMPUAN KELAS II PALEMBANG
PIHAK KEDUA
KETUA YAYASAN INTAN MAHARANI
t ,-/
DRS. M.Sl
A.MD.IP.,
KEPALA
MENGETAHUI
KEMENKUMHAM SUMSET
PURWOKO, S.H., M.H 19620202 198502 I OOl