• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA SILENT FILM TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA SILENT FILM TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA SILENT FILM TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK OLEH SISWA KELAS XI SMA

NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

MERLIN SHINTA YOHANA GULTOM

NIM 2123311051

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Merlin Shinta Yohana Gultom, NIM 2123311051, Pengaruh Media Silent Film Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Satu Babak Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media Silent Film terhadap kemampuan menulis naskah drama satu babak oleh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2107. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 185 orang. Dari populasi ini diambil sampel yang terdiri dari 37 orang . Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Dan diperoleh sampel yaitu kelas XI IA 1 sebagai kelas Eksperimen dan XI IA 2 sebagai kelas Kontrol . Metode penelitian yang digunakan adalah model desain penelitian Two-Group Post-test Only Design yang hanya dilakukkan pada dua kelas.

Dari pengelolahan data, diperoleh nilai tertinggi kemampuan dalam menulis naskah drama dengan menggunakan media Silent Film adalah 90 dan nilai terendah 65. Dengan demikian, nilai rata-rata kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media Silent Film adalah sebesar 77 dengan kategori baik dengan simpangan baku 74. Nilai tertinggi kemampuan menulis naskah drama satu babak tanpa menggunakan media film 80 dan nilai terendah adalah 55. Dengan demikian, nilai rata-rata kemampuan menulis naskah drama 68 dengan kategori cukup dan simpangan baku sebesar 7,67 Adapun perbedaan hasil belajar menulis naskah drama satu babak dengan menggunakan media Silent Film dan tanpa menggunakan media film dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama. Hasil peningkatan menulis naskah drama satu babak dengan media Silent

Film lebih baik dibandingkan dengan hasil peningkatan menulis naskah drama

satu babak tanpa menggunakan media film.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Silent Film Terhadap

Kemampuan Menulis Naskah Drama Satu Babak Oleh Siswa Kelas XI SMA

Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017” telah diupayakan secara

maksimal, tetapi masih terdapat kesalahan. Untuk itu, diharapkan saran dan

masukan yang konstruktif dari pembaca.

Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas

bantuan banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada.

1. Prof. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Drs.Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

5. Trisnawati Hutagalung, S.Pd.,M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia dan Dosen Penguji I

6. Drs.M.Joharis Lubis, M.M., M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi.

7. Dr.M.Oky F. Gafari S.sos, M. Hum Dosen Pembimbing Akademik.

8. Dr. Arnita M.Si Dosen Penguji II.

9. Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri

(8)

iii

10.Teristimewa keluarga tercinta, Ayahanda M.Gultom, Ibunda T.Br.

Samosir, serta kakak Evi Nora Gultom, Feryanti Elina Gultom, dan Riris

Ika Yunika Gultom dan kedua abang Ipar beserta keponakan tersayang

Darrel Manik, Brian Manurung, Claudio Manik yang telah memberikan

doanya, motivasi, serta dukungan materil dan moril kepada Penulis selama

menjalankan studi di Universitas Negeri Medan sehingga Penulis dapat

merampungkan Skripsi ini dan menyandang gelar Sarjana Pendidikan

(S1).

11.Teman-teman The Batak: Okeba, Renita, Margaretha, Hoprin, Ricardo,

Togar, Dewi, Juli, Mangara, Juniver, Daniel, Eben Eazer, Syarah, dan

teman-teman Non Reguler B 2012 Serta teman yang lain tidak bisa

sebutkan satu persatu terimakasih buat semua atas dukungan dan doanya

kepada Penulis selama perjalanan penyelesaian Skripsi ini. Buat teman

yang menyusul tetap semangat ya .

Medan, Maret 2017

Penulis,

Merlin Shinta Yohana Gultom

(9)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

e. Unsur-Unsur Interinsik Drama ... 12

f. Jenis-Jenis Drama ... 15

g. Langkah- Langkah Menulis Naskah Drama ... 16

h. Kaidah Penulisan Naskah Drama ... 18

2. Media Pembelajaran ... 18

(10)

v

b. Jenis Media Pembelajaran ... 20

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 22

d. Pemilihan Media Pembelajaran ... 26

e. Media Silent Film ... 29

f. Media Silent Film dalam menulis naskah drama ... 33

B. Kerangka Konsepual ... 33

C. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

D. Definisi Operasional ... 39

E. Desain Penelitian ... 40

F. Jalannya Eksperimen ... 41

G. Instrumen Penelitian ... 44

H. Teknik Analisis Data ... 47

C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V Simpulan dan Saran ... 72

A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 73

(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ………..75

Lampiran 2 Rencana Rancangan Pembelajaran ( RPP) ………...78

Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Drama Satu Babak (POST-TEST)……..82

Lampiran 4 Lembar Hasil Menulis Naskah Drama Satu Babak Kelas

Eksperimen………..………....83

Lampiran 5 Lembar Hasil Menulis Naskah Drama Satu Babak Kelas

Kontrol…...………..89

Lampiran 6 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke z………. 93

Lampiran 7 Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors …….………..96

Lampiran 8 Tabel Distribusi Frekuensi F Dengan Dk (Untuk Uji

Homogenitas) ………97

Lampiran 9Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t (Untuk Uji Hipotesis)...98

(13)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Semester ………...2

Tabel 3.1 Rincian Populasi ...37

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Two- group post-test only design……….………....40

Tabel 3.3 Pengajaran kelas Eksperimen ...41

Tabel 3.4Pengajaran kelas Kontrol………....43

Tabel 3.5 Aspek Penilaian ...45

Tabel 3.6 Kategori Penilaian ...46

Tabel 4.1 Data Post-Test Kelas Eksperimen ………..…..53

Tabel 4.2 data post test kelas kontrol ………...55

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi kelompok eksperimen ………...57

Tabel 4.4 Identifikasi kecenderungan kelas eksperimen ………...…..58

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi kelompok Kontrol ………...59

Tabel 4.6 Identifikasi kecenderungan kelas ………...61

Tabel 4.7 Uji Normalitas data kelompok eksperimen …..………...62

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa

yaitu, mendengarkan atau menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Keempat

aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain Tarigan 1986:1. Keterampilan

menulis adalah menuangkan pikiran atau perasaan melalui tulisan,

mempergunakan bahasa sebagai medianya. Hasil keterampilan menulis dibaca

oleh orang lain. Agar tulisan itu mudah dipahami, maka tulisan harus

menggunakan bahasa yang jelas. Oleh karena itu, keterampilan menulis

membutuhkan keseriusan dan kesungguhan dalam pembelajarannya.

Keterampilan menulis dialog akan mudah diperoleh siswa jika mempunyai

bekal yang cukup sebagai dasarnya. Seringkali siswa menganggap menulis

merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, namun bagi beberapa siswa menulis

esai lebih muda dibandingkan menulis dialog, karena dalam penulisan esai

seorang penulis bisa dengan mudah menuangkan opini atau pendapatnya terhadap

suatu halnya. Sementara itu di sisi lain siswa mendapat kesulitan dalam menulis

karangan bebas karena siswa dituntut untuk kreatif dan imajinatif dalam

menciptakan sebuah tulisan agar menghasilkan tulisan yang menarik dan

berkualitas. Hal ini terjadi karena kebingungan siswa tentang apa yang akan

mereka tulis. Menurut siswa, pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru

(15)

2

pembelajaran menulis dialog. Media yang digunakan juga hanya teks biasa. Selain

itu, guru juga cenderung membatasi imaji siswa. Hal ini terlihat dari peran guru

yang hanya memberikan tema tanpa menyediakan media yang dapat merangsang

kekreatifan siswa.

Proses belajar mengajar, media memiliki fungsi yang sangat penting.

Secara umum fungsi media adalah sebagai penyalur pesan . Media pengajaran

dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapainya. Selain itu, media pembelajaran

dapat menambah efektivitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dan

pembelajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia,

Ida Pane S.Pd pada tanggal 21 November 2017, dapat dikatakan bahwa

pembelajaran sastra, khususnya menulis naskah drama di SMA Negeri 11 Medan,

masih belum mencapai nilai KKM . Hal tersebut dapat dilihat dari nilai ulangan

semester. Berikut tabel nilai ulangan semester siswa kelas XI SMA Negeri 11

Medan.

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Semester Mata Pelajaran Menulis Naskah Drama

No Kelas Jumlah

kelas yang tuntas dalam materi menulis naskah drama yaitu kelas XI IA 1,XI IA 2

dan kelas XI IS 1. Sedangkan kelas yang tidak tuntas ada 2 kelas yaitu kelas XI IA

(16)

3

beberapa kendala yang di hadapi siswa ketika dihadapkan dengan pelajaran sastra

salah satunya menulis naskah drama. Pertama, kurangnya pengetahuan siswa

terhadap pelajaran sastra. Kedua, masih rendahnya terampilan siswa dalam

menulis naskah drama. Ketiga, siswa kesulitan dalam merangkai kata-kata ketika

menulis dialog drama. Keempat, model pembelajaran dari guru yang kurang

efektif. Kurikulum KTSP juga menuntut siswa mampu menulis naskah drama,

sedangkan kemampuan menulis naskah drama siswa masih rendah. Jadi dapat di

simpulkan bahwa hanya ada beberapa kelas yang mencapai nilai tuntas dalam

materi menulis naskah drama. Penelitian tentang pembelajaran menulis naskah

drama juga pernah dilakukan oleh Putu Ari Utama Irawan dengan judul

Penggunaan Film Bisu Dengan Teknik Dubbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyampaikan Dialog Dalam Drama Siswa Kelas XI IPA 1 Di SMA Negeri 2 Negara.

Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat beberapa langkah-langkah

pembelajaran yang efektif melalui penggunaan film bisu dengan teknik dubbing

untuk meningkatkan kemampuan menyampaikan dialog dalam drama.

Langkah-langkah tersebut menekankan pada pemberian contoh penyampaian dialog oleh

guru, latihan berulang-ulang, dan pemberian penghargaan. (2) adanya peningkatan

dan ketuntasan hasil belajar menyampaikan dialog dalam drama berkat

diterapkannya film bisu dengan teknik dubbing, yakni pada data awal skor

rata-rata klasikal 64 dengan kategori cukup, siklus I memperoleh skor rata-rata-rata-rata klasikal

76 dengan ketegori baik, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata klasikal siswa

(17)

4

terhadap penggunaan film bisu dengan teknik dubbing dalam pembelajaran

menyampaikan dialog dalam drama. Berdasarkan hasil penelitian ini, guru

disarankan menggunakan media berupa film bisu dengan teknik dubbing ini untuk

pelajaran yang menuntut keterampilan, khususnya menyampaikan dialog dalam

drama.

Pembelajaran menulis naskah drama disini menggunakan media silent

film. Alasan saya memilih silent film ini karena mempertimbangkan kesesuaian

film dengan judul saya yang membahas tentang kemampuan menulis naskah

drama satu babak. Silent film memiliki urutan peristiwa yang jelas, dalam menulis

naskah drama urutan peristiwa merupakan hal yang penting bagi pengarang dalam

menyampaikan dialog agar sesuai dengan alur. Silent film merupakan film tanpa

suara, jadi dialog dalam silent film dihilangkan. Sedangkan dalam pembuatan

naskah drama dialog merupakan hal pokok. Dengan melihat silent film peserta

didik atau sasaran diharapkan mampu menerka atau membuat naskah drama

berdasarkan film yang telah mereka lihat.

Media ini merupakan media yang digunakan guru agar dapat merangsang

imaji siswa dalam menulis dialog. Kegiatan awal yang dilakukan adalah melihat

tayangan silent film yang sudah disediakan. Kegiatan awal ini dimaksudkan agar

siswa mendapatkan ide dan menuangkannya ke dalam dialog. Kegiatan

selanjutnya adalah menuangkan ide setelah melihat silent film tersebut ke dalam

sebuah dialog. Aspek yang diperhatikan yaitu tingkat kemampuan siswa

(18)

5

Penulis mengaitkannya dengan drama karena drama sering di hadapkan

kepada siswa dalam pelajaran bahasa indonesia. Pengertian drama adalah karya

sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor.

Berdasarkan uraian dan masalah diatas, maka penulis tertarik untuk

melihat sejauh mana pengaruh media silent film terhadap kemampuan siswa

dalam menulis naskah drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan Tahun

Pembelajaran 2016/2017.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya

maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Pengajaran sastra kurang diminat oleh siswa terutama dalam pembelajaran

menulis naskah drama .

2. Kurikulum KTSP menuntut siswa mampu menulis naskah drama.

3. Siswa kesulitan dalam merangkai kata -kata ketika menulis naskah drama.

4. Minat siswa untuk menulis naskah drama masih kurang.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masala yanag ada maka penelitian ini perlu diadakan

pembatasan masalah dengan maksud mempertegas sasaran yang hendak diteliti

untuk mencegah salah penafsiran. Adapun guru menggunakan model

pembelajaran siswa kurang efektif sehingga siswa kurang termotivasi untuk aktif

dalam pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis naska

(19)

6

dilakukan terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 11 medan tahun pembelajaran

2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan

masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana kemampuan menulis naskah drama satu babak tanpa

menggunakan media film oleh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan Tahun

Pembelajaran 2016/2017 ?

2. Bagaimana kemampuan menulis naskah drama satu babak dengan

menggunakan media silent film oleh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan

Tahun Pembelajaran 2016/2017 ?

3. Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran silent film terhadap

kemampuan menulis naskah drama satu babak oleh siswa SMA Negeri 11

Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk melihat kemampuan menulis naskah drama satu babak tanpa

menggunakan media film oleh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan

Tahun Pembelajaran 2016/2017.

2. Untuk melihat kemampuan menulis naskah drama satu babak dengan

menggunakan media silent film oleh siswa kelas XI SMA Negeri 11

(20)

7

3. Untuk melihat pengaruh penggunaan media silent film terhadap

kemampuan menulis naskah drama satu babak oleh siswa kelas XI siswa

SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

F. Manfaat penelitian

Hasil penelitian dapat memberikan sumba Adapun manfaat yang

dirumuskan dari penelitian ini adala sebagai berikut :

1. Sebagai gambar dan bahan informasi bagi sekolah untuk mengetahui

tingkat kemampuan siswa dalam menulis naskah drama.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan kemampuan

siswa dalam menulis drama .

3. Sebagai sumbangsih untuk kemajuan dunia pendidikan bahasa dan sastra

serta dunia sastra indonesia.

4. Sebagai pedoman atau bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru

(21)

72 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat

disimpulkan :

1. Nilai tertinggi kemampuan dalam menulis naskah drama dengan

menggunakan media Silent Film adalah 90 dan nilai terendah 65. Dengan

demikian, nilai rata-rata kemampuan menulis naskah drama dengan

menggunakan media Silent Film adalah sebesar 77 dengan kategori baik

dengan simpangan baku 74.

2. Nilai tertinggi kemampuan menulis naskah drama satu babak tanpa

menggunakan media film 80 dan nilai terendah adalah 55. Dengan demikian,

nilai rata-rata kemampuan menulis naskah drama 68 dengan kategori cukup

dan simpangan baku sebesar 7,67

3. Adapun perbedaan hasil belajar menulis naskah drama satu babak dengan

menggunakan media Silent Film dan tanpa mengunakan media film dalam

meningkatkan kemampuan menulis naskah drama.

4. Hasil peningkatan menulis naskah drama satu babak dengan media Silent Film

lebih baik dibandingkan dengan hasil peningkatan menulis naskah drama satu

(22)

73

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan,

maka dapat diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan

kemampuan menulis naskah drama satu babak dsebagai berikut.

1. Guru bidang studi seharusnya dapat meningkatkan kemampuan menulis

naskah drama satu babak siswa dengan memanfatkan media pembelajaran

salah satunya adalah media Silent Film ( Film Bisu ) yang sebelumnya

telah dibuktikan keefektivitasan media tersebut dalam menulis sebuah

dialog drama.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberikan

masukan yang membangun dan saling mendukung bagi dunia pendidikan

khususnya dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa.

3. Untuk meningkatkan kemampuan siswa, guru harus mempertimbangkan

hasil penelitian ini .

4. Semoga pembaca mampu mencerna dan memahami isi penelitian ini guna

(23)

74

DAFTAR PUSTAKA

Amsal, Andi Yasir. 2012. “Film Bisu sebagai Salah Satu Media Pembelajaran”.

http://andiyasiramsalmediapembelajaran.blogspot.com/2016/01/film-bisu-sebagai-salah-satu-media.html Arsyad, Azhar.

Amura, 1989. Perfileman Indonesia dalam Era Baru.. Jakartaa. Lembang Komunikasi Massa Ialam Indonesia .

Arikunto, Suharsim. 2006 . Prosedur Penelitian. Jakarta : Rinaka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Dale, Edgar, (1969) Audio Visual Methods in Teaching, New Yorg: Holt, Rinehart and Winston Inc. The Dryden Press.

Dewojati, Cahyaningrum. 2012: Drama Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Yogyakarta: Javakarsa Media.

Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remadja Karya.

Gagne, R.M.(Ed.). 1987. Intructional Tecnology: Fondantions. Hillsedale: Lawrence Erlmaum Associates, Publishers .

Gerlach, V.G dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media . Aystematic approach. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc .

Hamalik, O, (1994) Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.

Harymawan, R.M.A. 1988. Dramaturgi. Bandung: Rosda Karya.

Hassanudin. 2009. Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.

Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel, (1982) Instructional Media:

and the New Technology of Instruction, New York: Jonh Wily and Sons.

Hujair AH. Sanaky (2011) Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press

Kemp, J. E dan Dauton, D.K. 1985. Planning and Producing Instructional Media

(24)

75

Kosasih, E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat

Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Lesin, C.B., Pollock, J., dan Reigeluth, C.M. 1992. Intrucrional Design Strategish

and Tactics. Englewood Cliffs: Educationals Tecnology Publications.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar statistika Pendidikan. Yogyakarta: Kainius

Sudjana, N. & Rivai, A. (1992). Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Bandung.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis Suatu Keterampilan Deskriptif. Bandung.

Trianto.2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Trianton, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Pembelajaran. Film Sebagai Media

Pembelajaran. Yogyakarta. Garaha Ilmu.

Trini Prastati dan Prasetya Irawan (2001) Media sederhana.Jakarta: PAU-PPAI.

Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori pengkajian . Yogyakarta: Hanindita Graha widya

Waluyo, Herman J .2003. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: PT. Hanindita.

Wiyono, Eko Hardi. 2007. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Disertai EYD

Gambar

Gambar 1.1 Kerucut Pengalaman Edger Dale ……………………………….22
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Semester Mata Pelajaran Menulis Naskah Drama

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkm bahwa pengukusan kelapa parut dan pemanggangan adonan dengan menggunakan loyang bersekat dapat menghasilkan wingko babat dengan kadar air,

The objectives of this study are to describe (1) the characteristics of the instructional materials of Art, Culture and Skill Subject at Islamic Integrated Elementary

Varietas kedelai toleran kekeringan yang terkena cekaman oksidatif akibat cekaman kekeringan, mensintesis sejumlah enzim Glutation Peroksidase (GPX), Glutation

Berpijak dari keadaan tersebut bahwa kondisi siswa yang sangat bervariasi dalam menerima materi dan menguasai materi pembelajaran dari guru serta dewasa ini metode

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDN JATIBENING

Kemasan HVS 70 gr 2 tumpuk yang mengalami transportasi di atas meja getar dengan frekuensi rata-rata = 3.465 hz dan amplitudo rata-rata = 3.8 cm selama 4 jam setara dengan

T ujuan dari penelitian ini adalah mengetahui urutan prioritas dan kondisi bangunan kecamatan, yang berguna sebagai acuan dalam kegiatan pemeliharaan.. D ata sekunder

Hasil uji F dalam pengujian Islamic Social Reporting , umur perusahaan dan kepemilikan saham publik terhadap profitabilitas menunjukkan bahwa Islamic Social Reporting ,