• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ROA, DER DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2014-2018)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH ROA, DER DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2014-2018)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ROA, DER DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2014-2018)

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Imron Fadillah NIM 165020300111038

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2022

(2)

PENGARUH ROA, DER DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2014-2018) ABSTRAK

Oleh:

Imron Fadillah Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email: imronmaron@gmail.com

Dosen Pembimbing:

Dr. Endang Mardiati, MSi., CA., Ak.

CSR merupakan hal yang penting untuk diungkapkan dalam laporan Annual Report perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan di Indonesia dituntut untuk melakukan pengungkapan terhadap CSR secara transparan berkaitan dengan aktivitas sosialnya sebagai bentuk pertanggung jawaban sosial. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh ROA, DER dan ukuran perusahaan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018). Pendekatan penelirian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2018 sebanyak 48 Perusahaan.

Pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling, maka sampel pada penelitian ini sebanyak 28 perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regeresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap CSR, DER berpengaruh positif terhadap CSR, dan Size berpengaruh positif terhadap CSR.

Kata Kunci: ROA, DER, Ukuran Perusahaan, Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PENDAHULUAN

Pada saat ini, perusahaan dituntut agar tetap mampu untuk terus bersaing di kerasnya persaingan pasar global. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar mampu bersaing adalah dengan melakukan aktivitas yang tidak hanya berfokus memberikan manfaat pada perusahaan saja, namun juga mampu memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Masyarakat dan lingkungan memiliki hubungan yang saling terkait dengan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya dengan saling memberi dan saling menerima.

Perusahaan harus mampu untuk memahami bahwa tanggung jawab mereka bukan hanya

(3)

sekedar kepada para pemegang saham saja, akan tetapi lebih luas lagi perusahaan harus mampu untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya sehingga secara tidak langsung suatu saat nanti perusahaan akan mendapatkan manfaat atas kepeduliannya terhadap lingkungan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan kegiatan yang positif bagi perusahaan yaitu dengan melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).

CSR merupakan hal yang penting untuk diungkapkan dalam laporan Annual Report perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan di Indonesia dituntut untuk melakukan pengungkapan terhadap CSR secara transparan berkaitan dengan aktivitas sosialnya sebagai bentuk pertanggung jawaban sosial (Reni, 2006).

Berdasarkan data yang berasal dari National Center For Sustainabiity Reporting, perusahaan yang mengungkapkan CSR pada periode 2014 sampai dengan 2018 adalah 48 perusahaan pada tahun 2014, 48 perusahaan pada tahun 2015, 40 perusahaan pada tahun 2016, 43 perusahaan pada tahun 2017, dan 48 perusahaan pada tahun 2018. Merujuk pada data Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018, terdapat 622 perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Pada data 2018 perusahaan yang mengungkapkan CSR dilaporkan 7,7%. Data ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR pada perusahaan yang terdaftar pada BEI masih sangat minim. Fenomena tersebut mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengungkapan CSR pada sektor property dan real estate.

Perusahaan bagaikan pisau bermata dua, dapat merusak sekaligus membangun.

Perusahaan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah namun disisi lain juga berpotensi merusak lingkungan dan berdampak pada masyarakat. Selain itu, dalam pembangunan real estate dan property mempunyai dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Dampak sosial dapat berupa menurunya kontribusi masyarakat pada kegiatan sosial, perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih konsumtif dan menurunya tingkat kriminalitas. Dampak terhadap ekonomi dapat berupa meningkatnya pendapatan masyarakat, penambahan fungsi rumah membuka lapangan usaha masyarakat, dan meningkatnya harga lahan. Dampak terhadap lingkungan terdapat adanya perubahan alih fungsi lahan, terjadinya penurunan air tanah dan kualitas air, peningkatan jaringan drainase dan jaringan jalan.

Perusahaan dihadapkan pada konflik kepentingan yang terjadi antara manajer dan pemilik. Pengungkapan tanggungjawab sosial menyebabkan laba tahun berjalan yang lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya karena adanya biaya untuk menyiapkan informasi tersebut dan hal ini merupakan hal yang menyenangkan bagi pemilik. Sedangkan, tanggungjawab sosial dibutuhkan oleh manajer untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memperbaiki legitimasi yang telah diperolehnya dari masyarakat untuk menjamin keberlanjutan bagi perusahaan.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri (2017) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas, dan basis kepemilikan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2014.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Respati, et,all (2015) menyatakan bahwa perusahaan

(4)

dengan ukuran yang lebih besar, yang termasuk perusahaan high profile, dan perusahaan yang melakukan pengungkapan media akan melakukan pengungkapan CSR secara lebih luas dibandingkan dengan perusahaan lain. Variable profitabilitas, dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

Berdasarkan kedua penelitian terdahulu tersebut terdapat perbedaan hasil uji yang didapatkan oleh kedua penelitian tersebut, penelitian pertama menunjukkan hasil penelitiannya bahwa profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR, namun pada penelitian kedua hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR, sedangkan profitabilitas, dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR, hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti ulang variabel tersebut pada sektor perusahaan Real Estate dan Property, yang hasilnya nanti apakah memiliki kesamaan maupun perbedaan dengan penelitian terdahulu tersebut.

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018. Alasan peneliti memilih menggunakan perusahaan sub sektor property and real estate pada penelitian ini yaitu, karena sub sektor property and real estate merupakan bagian dari sektor bisnis yang menjadi bagian indikator bangkitnya pasar modal dan pasar uang di Bursa Efek Indonesia termasuk meningkatkan kondisi makro ekonomi di Indonesia (Hutauruk, 2013).

Pembangunan perumahan untuk memenuhi kebutuhan pasar seringkali menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan disekitarnya, oleh karena itu melihat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, maka dibutuhkan pertanggungjawaban perusahaan Property dan Real Estate dari perusahaan atas kegiatan yang dilakukannya (Munsaidah, S., Andini, R., &

Supriyanto, A., 2016). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Mahadhika, P., 2018) yang menyatakan bahwa menunjukkan bahwa variabel pengungkapan CSR, financial leverage, manajemen laba dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Cost of Equity Capital, Financial Leverage, Manajemen laba, Pengungkapan CSR dan Ukuran Perusahaan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini merupakan Explanatory Research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen melalui pengujian hipotesis (hypothesis testing). Adapun pengaruh variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini adalah pengaruh ROA, DER dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial.

Data yang digunakan pada penelitian adalah data time series dan cross section.

Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property sebanyak 48 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana pengambilan data diambil dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id pada periode 2014-2018.

Kriteria purposive sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(5)

1. Perusahaan Property dan Real Estate yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018.

2. Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah mempublikasiskan laporan keuangan tahunan periode 2014- 2018.

3. Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tidak mengalami kerugian pada laporan keuangan pada periode 2014- 2018.

Jenis data penelitian ini adalah data sekunder, yaitu dilakukan dengan kepustakaan dan manual. Data berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (http://www.idx.co.id/), ICMD (Indonesian Capital Market Directory), dan www.finance.yahoo.com. Data yang digunakan pada penelitian adalah data time series dan cross section. Selanjutnya dalam pengolahan data akan dilakukan pemanelan data (pooled data) yaitu proses penggabungan data time series dengan data cross section. Dikatakan data gabungan karena data ini terdiri atas beberapa objek/sub objek dalam beberapa periode waktu.

Variabel Penelitian 1. Variabel Independent

a. Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) adalah “rasio laba bersih terhadap total aset mengukur pengembalian atas total aset. Brigham dan Houston (2014: 148). Menurut Brigham dan Houston (2014: 201), pengembalian atas total aktiva (ROA) dihitung dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva.

Berikut ini adalah perhitungan rasio ROA:

b. Debt To Equity Ratio (DER)

Debt to equity ratio atau dalam bahasa Indonesia Rasio hutang terhadap total ekuitas merupakan suatu indikator yang digunakan dalam menganalisis keuangan perusahaan dengan membandingkan total hutang perusahaan dengan total ekuitas atau modal sendiri. Sehingga dapat disimpulkan rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya. Secara matematis debt to equity ratio (DER) dapat dihitung dengan rumus (Priyanto, S. 2016):

DER =Total Liabilities

Total Equity x 100%

c. Ukuran Perusahaan

Menurut Hartono (2015: 254) ukuran perusahaan adalah: “Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aktiva/besar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan nilai logaritma total aktiva. Adapun indikator yang penulis gunakan untuk mengukur variabel ini adalah indikator Total Aset menurut Hartono (2015:282), yaitu:

Ukuran Perusahaan = Ln Total Assets

Menurut Yogianto (2007:282) untuk ukuran perusahaan menggunakan rumus Ln Total

(6)

Assets dikarenakan dalam menyatakan ukuran aktiva digunakan untuk mengukur besarnya perusahaan, ukuran aktiva tersebut diukur sebagai logaritma dari total aktiva.

2. Variabel Dependen

Luas pengungkapan tanggung jawab sosial diukur dengan menggunakan CSR index.

Pada instrumen pengukuran dalam checklist yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada instrumen yang digunakan Sembiring (2005), yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam 7 kategori yaitu lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum.

Pendekatan untuk menghitung CSR index pada dasarnya menggunakan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan pengungkapan CSR adalah sebagai berikut:

𝐶𝑆𝐷𝐼𝑗 = ∑xij 𝑛𝑗 Dimana:

CSDI j : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j n j : jumlah item untuk perusahaan j, n j=78

Xij : dummy variabel 1 = jika item I diungkapkan; 0 = jika item I tidak diungkapkan.

Dengan demikian, 0 < CSDI j<1.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, analisis regresi berganda, pengujian model dan pengujian hipotesis. Alat pengelolaan data dalam penelitian ini adalah software SPSS 22.

I. Metode Analisis Regresi Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regeresi yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi berganda. Adapun persamaan dari regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dimana :

Y : Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

X1 : ROA

X2 : DER

X3 : Ukuran Perusahaan

a : Konstanta

b1 – b3 : Koefisien regresi

Y = a + b1 X1 + b 2X2 + b 3X3 + e

(7)

e : Standard Error Estimates

II. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah sebaran data dari sampel penelitian terdistribusi secara normal atau tidak Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), dengan pedoman pengambilan keputusan :

1. Nilai sig atau signifikan atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak normal.

2. Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal (Dewi, 2012)

b. Uji Multikoleniaritas

Menurut Ghozali (2015:91), uji multikoleniaritas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Multikolonieritas dapat diketahui dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor(VIF).

Apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka regresi bebas dari multikolonieritas. Kriteria pengukuranadalah sebagai berikut :

a. Jika tolerance > 10% dan VIF < 10% maka tidak terjadi Multikoleniaritas.

b. Jika tolerance < 10% dan VIF > 10% maka terjadi Multikoniaritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Cara untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan residualnya (SRESID). Deteksi terhadap heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y dan sumbu X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di- studentized. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut (Pratiwi, 2015:63) :

a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2015).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokotelasi sering dikenal dengan nama korelasi serial dan sering ditemukan pada data serial waktu (time series). Uji Autokorelasi bertujuan apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t – 1

(8)

(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode durbin watson statistik test, dilakukan dengan tingkat signifikan 5%. Uji ini mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho : tidak ada autokorelasi (r=0) H1 : ada autokorelasi (r≠0)

Dasar pengambilan keputusan yang dilakukan adalah deteksi autokelerasi dengan cara ini dimulai dengan menghitung du dan d1 dengan menggunakan Durbin Watson

Ketentuan :

du < d < 4 - du = tidak ada autokorelasi d < d1 = tidak ada autokorelasi positif d > 4 – d1 = tidak ada autokorelasi negatif d1 < d < du = tidak ada keputusan tentang autokorelasi

- du < d < 4 – d1 = tidak ada keputusan tentang autokorelasi

III. Uji Hipotetsis

a. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji-t)

Uji statistik t dimaksudkan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali: 2015). Selain untuk menguji pengaruh, uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien regresi masing-masing variabel bebas sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : βi, variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

H1 : βi ≠ 0, variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tolak H0 jika angka signifikansi lebih dari α = 5%, terima H0 jika angka signifikansi lebih kecil dari α > 5%

b. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi vaiabel terikat (Kuncoro, 2015: 68). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel - variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2015:71).

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Bila R = 0 berarti diantara variabel bebas (independent variabel) dengan variabel terikat (dependent variabel) tidak ada hubungannya, sedangkan bila R = 1 berarti antara variabel bebas (independent variabel) dengan variabel terikat (dependentvariabel) adalah sempurna. Dalam penelitian ini, untuk mengolah data digunakan alat bantu SPSS (Statistical Package for Social Science).

(9)

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskriptif

1.1. Statistik Deskriptif Sampel

Dalam penelitian ini, data yang digunakan berupa annual report (laporan tahunan) dan tidak mengalami kerugian pada pelaporan keuangan. Data diolah dengan menggunakan software SPSS dan menggunakan teknik purposive sampling ditemukan sebanyak 18 perusahaan yang akan dijadikan sampel. Berikut tabel yang menggambarkan penentuan sampel dalm penelitian ini:

Tabel 1

Tabel Penentuan Sampel

No Keterangan Jumlah

1 Perusahaan Property dan Real Estate yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)

61

2 Dikurangi :

Perusahaan Property dan Real Estate yang delisting dari tahun 2014-2018 oleh website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)

(24)

3 Dikurangi:

Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengalami kerugian pada periode 2014-2018.

(9)

Jumlah perusahaan yang terpilih menjadi sampel 28 Sumber : Data Primer Diolah (2021)

Berdasarkan table 1 diatas diperoleh total perusahaan sektor Properti dan Real Estate untuk periode 2014-2018 dan diperoleh jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel adalah sebanyak 18 perusahaan. Berdasarkan jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sampel maka dikalikan dengan banyak tahun observasi yaitu lima tahun penelitian. Berdasarkan penentuan sampel tersebut maka jumlah sampel yang diperoleh selama penelitian adalah sebanyak 140 data penelitian.

1.2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Uji statistik deskriptif bertujuan memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maximum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Hasil pengujian statistik deskriptif bisa dilihat pada table 2 berikut:

Tabel 2

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA_X1 140 .17 18.13 6.5123 4.40973

DER_X2 140 7.40 370.10 84.0174 54.11575

Size_X3 140 13.29 18.18 15.9364 1.13330

(10)

CSR_Y 140 .52 .91 .6927 .08309

Valid N

(listwise) 140

Sumber : Data Primer Diolah (2021)

Tabel 2 di atas merupakan output pengujian statistik deskriptif yang menggambarkan deskripsi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Minimum adalah nilai terkecil dari suatu pengamatan, rata-rata (mean) merupakan nilai hasil penjumlahan seluruh data dengan banyaknya data, sementara standardeviasi adalah akar dari jumlah kuadrat dengan banyaknya nilai data dengan rata-rata dibagi dengan banyaknya data. Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

1. Return On Assets

Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif menunjukan bahwa N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid adalah 140. Dari 140 sampel data ROA, memiliki nilai minimum sebesar 0.17% dan nilai maksimum sebesar 18.13%, sedangkan nilai rata- ratanya sebesar 6.51% serta nilai simpangan baku (standart deviation) sebesar 4.41%.

Berdasarkan data tersebut mengidentifikasi bahwa rata-rata Return On Assets (ROA) keseluruhan Perusahaan sektor Properti dan Real Estate periode 2014-2018 mempunyai nilai rata-rata ROA yang kurang baik yaitu sebesar 6.51%. Nilai rata-rata ROA menunjukan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang cukup baik untuk mampu mengoptimalkan laba bersih yang didapat perusahaan atas asset yang dimiliki perusahaan. Standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata menunjukan bahwa data yang digunakan dalam variabel ROA mempunyai sebaran data yang kecil karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya, sehingga simpangan data pada ROA ini dapat dikatakan baik. Hal ini menunjukkan bahwa data ROA dalam penelitian ini tidak terdapat beberapa outlier (data yang terlalu ekstrim).

2. Debt To Equity Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif menunjukan bahwa N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid adalah 140. Dari 140 sampel data DER, memiliki nilai minimum sebesar 7.40% dan nilai maksimum sebesar 370.10%, sedangkan nilai rata-ratanya sebesar 84.02% serta nilai simpangan baku (standart deviation) sebesar 54.11%. Berdasarkan data tersebut mengidentifikasi bahwa rata-rata Debt to Equity Ratio (DER) keseluruhan Perusahaan sektor Properti dan Real Estate periode 2014-2018 mempunyai nilai rata-rata yang cukup baik yaitu baik yaitu 84.02%. Nilai rata-rata DER kurang dari 200% menunjukan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang cukup baik untuk memenuhi kewajiban jangka atau dengan kata lain perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi seluruh hutangnya jika perusahaan dilikuidasi. Standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata menunjukan bahwa data yang digunakan dalam variabel DER mempunyai sebaran data yang kecil karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya, sehingga simpangan data pada DER ini dapat dikatakan baik. Hal ini menunjukkan bahwa data DER dalam penelitian ini tidak terdapat beberapa outlier (data yang terlalu ekstrim).

3. Ukuran Perusahaan dan Luas Pengungkapan Tanggungjawab Sosial

Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif menunjukan bahwa N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid adalah 140. Dari 140 sampel data Ukuran

(11)

Perusahaan, memiliki nilai minimum sebesar 13.29 dan nilai maksimum sebesar 18.18, sedangkan nilai rata-ratanya sebesar 15.94 serta nilai simpangan baku (standart deviation) sebesar 1.13. Berdasarkan data tersebut mengidentifikasi bahwa rata-rata ukuran perusahaan keseluruhan Perusahaan sektor Properti dan Real Estate periode 2014- 2018 mempunyai nilai rata-rata yang cukup baik yaitu sebesar 15.94. Standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata menunjukan bahwa data yang digunakan dalam variabel ukuran perusahaan mempunyai sebaran data yang kecil karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya, sehingga simpangan data pada Ukuran Perusahaan ini dapat dikatakan baik. Hal ini menunjukkan bahwa data Ukuran Perusahaan dalam penelitian ini tidak terdapat beberapa outlier (data yang terlalu ekstrim).

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut :

2.1. Uji Normalitas

Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan pengujian grafik normal PPlot dan One-Sample Kolmogorov Smirnov test yang terdapat dalam program SPSS 20.0 for Windows.

Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1 Uji Normalitas

Gambar 1 terlihat titik-titik berada disekitar garis diagonal. Titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal menunjukkan residual berdistribusi normal sehingga dapat disimpulkan bahwa residual antara variabel ROA, DER, dan Ukuran Perusahaan terhadap berdistribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dilihat dengan menggunakan Uji One Sample Kolmogorov- Smirnov seperti Tabel 5 :

(12)

Tabel 3 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA_X1 DER_X2 Size_X3 CSR_Y

N 140 140 140 140

Normal Parametersa,b Mean 6.5123 84.0174 15.9364 .6927

Std. Deviation 4.40973 54.11575 1.13330 .08309

Most Extreme Differences

Absolute .095 .089 .099 .107

Positive .095 .089 .074 .107

Negative -.075 -.078 -.099 -.053

Kolmogorov-Smirnov Z 1.130 1.053 1.171 1.262

Asymp. Sig. (2-tailed) .156 .217 .129 .083

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Uji multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Batas darinilai Tolerance> 0,10 atau sama dengan nilai VIF

< 10. Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4 Uji Multikolonieritas Collinearity Statistics

Tolerance VIF

ROA_X1 0.986 1.014

DER_X2 0.985 1.015

Size_X3 0.999 1.001

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas di atas, perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 maka tidak ada korelasi anatar variabel independen. Perhitungan Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ini.

2.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode saat ini (t) dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

(13)

1 .416a .173 .155 .07640 1.803 a. Predictors: (Constant), Size_X3, ROA_X1, DER_X2

b. Dependent Variable: CSR_Y

Berdasarkan pada tabel 5 hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai hitung Dubrin Waston sebesar 1.803. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan jumlah variabel independen dan jumlah sampel yang digunakan, maka keputusannya adalah sebagai berikut (k) = 3, (n) = 140, du = 1.7678

Ragu Bebas Ragu

Gambar 2 Pengujian Autokorelasi

Berdasarkan hasil pengukuran nilai Durbin Watson diketahui bahwa nilai Durbin Watson terletak diantara Du (1.767) dan 4-du (2.232) sehingga dapat dikatakan tidak terjadi masalah autokorelasi dalam data penelitian.

2.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak heteroskedastisitas.Uji heteroskesdaksitas dalam penelitian ini diuji dengan scaterplots. Data tidak mengalami heteroskedastisitas apabila dalam gambar scater plot titik-titik tersebar di atas dan di bawah angka nol dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur. Uji Heteroskedastisitas pada variabel ROA, DER, dan Size Terhadap CSR dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

4-du 2.232 Du

1.7678

Dw 1.803

(14)

Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas variabel ROA, DER, dan Size Terhadap CSR menunjukan bahwa titik-titik tersebar di atas dan di bawah angka nol. Titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

2.5. Analisis Regresi Berganda

Metode regresi linier berganda yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode regresi dan dihitung menggunakan program SPSS.

Berdasarkan output SPSS secara parsial pengaruh dari empat variabel independen ROA, DER, dan Size Terhadap CSR ditunjukkan pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6

Analisis Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) .359 .092

ROA_X1 .005 .001 .251

DER_X2 0.000403 .000 .262

Size_X3 .017 .006 .230

Dengan melihat tabel 6 di atas, dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

CSR = α + β1. CR + β2. DER + β3. ROA + β4. DPR + β5. SIZE + e CSR = 0.359 + 0.005*ROA + 0.000403*DER + 0.017*Size + 0.092 Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 0.359; artinya jika ROA (X1),DER (X2), dan Size (X3), adalah 0, maka CSR (Y) nilainya adalah 0.359 atau jika variabel CSR tidak dipengaruhi oleh variabel lain maka nilainya adalah negatif 0.359.

2. Koefisien regresi variabel ROA (X1) sebesar 0.005; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel ROA mengalami kenaikan 1%, maka CSR (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.005. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif ROA terhadap CSR, semakin baik ROA maka nilai CSR semakin besar.

3. Koefisien regresi variabel DER (X2) sebesar 0.000403; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel DER mengalami kenaikan 1%, maka CSR (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.005. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif DER terhadap CSR, semakin baik DER maka nilai CSR semakin besar.

4. Koefisien regresi variabel Size (X1) sebesar 0.017; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel Size mengalami kenaikan 1%, maka CSR (Y) akan mengalami

(15)

penurunan sebesar 0.005. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif Size terhadap CSR 017, semakin baik DER maka nilai CSR semakin besar.

5. Nilai Standart error untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi sehingga nilai e disini adalah 0.092.

2.6. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variansi varibel dependen. Korelasi (R) ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh variabel X. Berikut hasil SPSS uji koefisiensi determinasi (R2) pada tabel 7:

Tabel 7

Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .416a .173 .155 .07640

Berdasarkan hasil oleh data maka diketahui nilai koefisien determinasi pada tabel 7 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.170 atau 17%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel (independen) yaitu ROA, DER, dan Size dapat menjelaskan variabel terikat (dependen) yang dalam penelitian ini adalah CSR pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018 sebesar 17.3%. Sedangkan diluar variabel independen yang diteliti tersebut, CSR dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya sebesar 82.7% (100% - 17.3% = 82.7%).

Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi di dapat nilai 0.07640, hal ini berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi luas pengungkapan tanggung jawab sosial adalah 0.07640. Sebagai pedoman jika Standard error of the estimate kurang dari standar deviasi Y, maka model regresi semakin baik dalam memprediksi nilai Y

2.7. Uji T

Uji T pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial yang berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen, derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari derajat kepercayaan maka peneliti menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.

Menurut kriteria pengujian:

H0 ditolak apabila t hitung > t tabel (1.977) Ha diterima apabila t hitung < tabel (1.977)

Berdasarkan hasil uji SPSS 20 maka hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 8:

Tabel 8 Uji Statistik T

(16)

Model Unstandardized Coefficients T Sig.

B Std. Error

1

(Constant) .359 .092 3.888 .000

ROA_X1 .005 .001 3.198 .002

DER_X2 .000 .000 3.340 .001

Size_X3 .017 .006 2.954 .004

Uji statistik t-test (parsial) menunjukan pengaruh likuiditas, struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan berpengaruh secara parsial. Berdasarkan tabel 8, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut, yaitu:

1. Hasil uji t H1 diperoleh nilai koefisien β sebesar 0.005 dengan signifikasi sebesar 0.002<

0,05 dengan demikian ROA bepengaruh positif terhadap CSR.

2. Hasil uji t H2 diperoleh nilai koefisien β sebesar 0.000 dengan signifikasi sebesar 0.001<0.05 dengan demikian DER bepengaruh positif terhadap CSR.

3. Hasil uji t H3 diperoleh nilai koefisien β sebesar 0.017 dengan signifikasi sebesar 0.004<

0,05 dengan demikian Size bepengaruh positif terhadap CSR.

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembahasan tentang hasil uji hipotesis yang diuji secara statistik dengan menggunakan program pengolahan data SPSS sebagai berikut:

1. Pengaruh Return On Assets (ROA) Terhadap Corporate Sosial Responsibility (CSR) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA (X1) memiliki nilai signifikan (Sig.) .002 pada tabel coefficientsa dengan nilai α (derajat signifkansi) 0.05 artinya 0.000<0.05 atau terdapat pengaruh dan uji t menunjukkan 3.198>t tabel (1,9773). Artinya ROA berpengaruh terhadap CSR. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap CSR mempunyai makna jika perusahaan memiliki keuntungan adalah berpengaruh positif dalam luas pengungkapan tanggung jawab sosial, sehingga perusahaan yang mendapatkan keuntungan besar tergolong memiliki CSR yang bagus. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tingkat Return On Assets rendah akan tergolong memiliki CSR yang rendah.

Menurut Hanafi (2013: 42) pengertian ROA adalah “mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu”. Lukman (2014) mengemukakan bahwa “ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aset yang tersedia di dalam perusahaan”. Sedangkan menurut Riyanto (2013: 95), yang menyatakan bahwa “ROA adalah kemampuan dari modal yang di investasikan dalam keseluruhan aset untuk menghasilkan keuntungan neto”. Hal ini didukung dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Kartini (2019) yang telah membuktikan bahwa ROA berpengaruh terhadap CSR.

2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Corporate Sosial Responsibility (CSR) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DER (X2) memiliki nilai signifikan (Sig.) 0.001<0.05 atau terdapat pengaruh dan uji t menunjukkan 3.340>t tabel (1,9773).

Artinya DER berpengaruh terhadap CSR. Kasmir (2016) menjelaskan Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk menghitung nilai utang dengan ekuitas. Debt to Equity Ratio (DER) adalah variabel yang mendefinisikan seberapa banyak proporsi dari modal

(17)

perusahan yang sumber pendanaannya berasal dari pinjaman atau kredit. Menurut Kasmir (2012: 128), rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Rasio ini juga berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Menurut Kasmir (2014: 124), Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan aset. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh aset. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kredior) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Pengertian Debt to Equity Ratio menurut Darsono dan Ashari (2015) yaitu: Debt to Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio leverage atau solvabilitas. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit (Leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang

Menurut Harahap (2013: 110) debt to equity ratio adalah rasio yang menggunakan utang dan modal untuk mengukur besarnya rasio. Selanjutnya menurut Dwipratama (2015: 83) debt to equity ratio adalah rasio yang dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan.

Menurut Riyanto (2013: 98), “rasio utang dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang)”. Tarjo (2015: 93) menyatakan nilai perusahaan ditentukan oleh struktur modal dan salah satu struktur modal perusahaan adalah diperoleh melalui utang. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio digunakan oleh suatu perusahaan bukan hanya untuk membiayai aktiva, modal serta menanggung beban tetap melainkan juga untuk memperbesar penghasilan. Debt to equity ratio juga merupakan salah satu rasio leverage atau solvabilitas. Hal ini didukung dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Muhaimin (2019) yang telah membuktikan bahwa DER berpengaruh terhadap CSR.

3. Pengaruh Size Terhadap Corporate Sosial Responsibility (CSR)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Size (X3) memiliki nilai signifikan (Sig.) 0.004<0.05 atau terdapat pengaruh dan uji t menunjukkan 2.954>t tabel (1,9773). Artinya Size berpengaruh terhadap CSR. Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara. Menurut Marius Siahaan et, al. (2014: 149) ukuran perusahaan adalah ukuran yang menggambarkan besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dinyatakan dalam jumlah total aktiva dan penjualan bersih. Ukuran perusahaan adalah ukuran atau jumlah aset dari perusahaan. Menurut Brigham & Houston (2011: 4) ukuran perusahaan adalah ukuran besar kecilnya sebuah perusahaan yang ditunjukan atau dinilai oleh total asset, total penjualan, jumlah laba, beban pajak dan lain-lain.Hal ini didukung dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Saputra (2016) yang telah membuktikan bahwa Size berpengaruh terhadap CSR.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(18)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagaimana berikut:

Pada variabel Return on Assets merupakan faktor penentu dalam peningkatan luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa semakin baik kemapuan perusahaan dalam menghasilkan laba maka tanggung jawab social yang dilakukan oleh perushaan akan semakin baik. Pada variabel Debt to Equity merupakan faktor penentu dalam peningkatan luas pengungkapan tanggung jawab social. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa semakin baik kemapuan perusahaan dalam mengelola struktur modal perusahaan maka tanggung jawab social yang dilakukan oleh perushaan akan semakin baik Pada variabel ukuran perusahaan merupakan faktor penentu dalam peningkatan luas pengungkapan tanggung jawab social. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa semakin besar perusahaan maka tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perushaan akan semakin baik. Pada variable Return on Assets, Debt to Equiy, dan ukuran perusahaan menunjukkan bahwa variable Return on Assets, Debt to Equiy, dan ukuran perusahaan menjadi faktor penentu dalam peningkatan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada variabel profitabilitas, struktur modal, dan ukuran perusahaan yang baik maka secara tidak langsung mampu meningkatkan CSR di perusahaan Properti dan Real Estate

Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan kepadanpenelitian selanjutnya adalah:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang mengambil topic penelitian yang sama, sebaiknya menggunakan jumlahsampel yang lebih besar. Dengan sampel yang besarakan membuat hasil penelitian lebih baik. Dan diharapkan peneliti selanjutnya mampu memperluas sektor perusahaan, sehingga mampu memberikan konstribusi bagi seluruh perusahaan.

2. Bagi para stakeholder (investor, pemerintah, kreditur, dan lain sebagainya) sebaiknya mempertimbangkan aspek-aspek material lain diluar variabel penelitian ini (seperti mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba). Sebab dengan mempertimbangkan aspek lain, para stakeholder dapat menentukan nilai perusahaan yang baik.

3. Bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, khusunya perusahaan sampel yakni property and real estate, lebih mengutamakan luas pengungkapan tanggung jawab social. Hal ini akan dinilai lebih memberikan dampak positif bagi perusahaan yakni meningkatkan citra baik perusahaan pada stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, W., dan J. Hartono. 2015. Partial Least Square (PLS). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Abdullah, A., & Mujahid, M. 2014. Impact of Corporate Social Responsibility on Firms Financial Performance and Shareholders wealth. European Journal of Business and Management, 6(31), 181–188.

(19)

Achmad Zaenuddin. 2007. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktek Pengungkapan Sosial Dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik. Tesis. Universitas Diponegoro.

Almiyanti, Vira. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Basis Kepemilikan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) pada Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-201.2. Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Andreas Tan, Desmiyawati Benni, dan Warda Liani. 2015. “Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure and Investor Reaction”. International Journal of Economics and Financial Issues ISSN: 2146-4138.

Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta)”.

Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26 Agustus 2006.

Anugerah, Rita., dkk. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan Tanggung Jawa Sosial Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI. Jurnal Ekonomi, Vol 18 No 1, Maret

Ardianto, Elvinaro dan Dindin Machfudz. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR.

Jakarta: Elek Media Komputindo

Ardilla Mahardhika Johan. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sifat Pengungkapan Sukarela Tanggung Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Asih & Pratiwi. 2015. Perilaku Prososial ditinjau dari Empati dan Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi, Volume I, No 1. Kudus: Universitas Muria Kudus.

Bambang Riyanto. 2013. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. BPFE- Yogyakarta. Yogyakarta.

Brigham, Eugene F and Ehrhardt. 2015. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Alih Bahasa : Jakarta : Salemba Empat.

Crowther, D. 2013. Corporate Social Responsibility. Guler Aras & Ventus Publishing ApS Darsono dan Ashari. 2015. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Penerbit Andi.

Yogyakarta

Deriyaso, I. 2014. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Dwipratama, Gede Priyana. 2015. “Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, Dan ROA, Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di BEI.” Skripsi.

Semarang: Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma.

Eddy Rismanda Sembiring. 2005. Karakteristik Perusahaan Dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta.

Makalah SNA IV.

Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip.

Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP

Hadi, Nor. 2014. Corporate Social Responsibility. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Hanafi, Mamduh M. 2013. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Edisi 11. Rajawali Pers, Jakarta.

(20)

Hery. 2012. Akuntansi & Rahasia dibaliknya untuk Para Manajemen NonAkuntansi. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Hutauruk, Y. F. 2013.“Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Revenues, dan Harga Saham Penutupan Terhadap Deviden Payout Ratio”. Umrah Journal of Accounting 1 (1):1-24.

Jayanti Purnasiwi. 2011. Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengungkapan Csr Pada Perusahaan Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia. Skripsi.

Universitas Diponegoro.

Jensen, M., C., dan W. Meckling, 1976. “Theory of the firm: Managerial behavior, agency cost and ownership structure”, Journal of Finance Economic 3:305- 360

Johnson, H. I. 2011. Disclosure Of Corporate Social Performance. Preger. New York.

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kuncoro, Mudrajad, 2015, Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomika Pembangunan, Jakarta:

Erlangga.

Kurniawansyah, Doni. 2013. Analisis Hubungan Financial Performance dan Corporate Social Responsibility: Studi Empiris Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Skiripsi tidak dipubikasikan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro.

Lasher, William R. 2013. Practical Financial Management, Fifth Edition. USA: Thomson Higher Education

Lidya Yulita. 2011. The Effect Characteristics Of Company Toward Corporate Social Responsibility Disclosures In Mining Company Listed At. Jurnal Reformasi Ekonomi, Vol. 4, No. 1.

Marzully Nur. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Berkategori High Profil yang Listing di BEI). Skripsi. Yogyakarta. UNY.

Pratiwi, M. S dan Ali, Djamhuri. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik-Praktik Pengungkapan Sosial Studi pada Perusahaan-perusahaan High Profile yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dalam Jurnal TEMA.

Purnasiwi, Jayanti dan Sudarno. 2013. Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Universitas Diponegoro.

Putri, Rindu Kurnia. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Dan Basis Kepemilikan Terhadap Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2012- 2014. JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017.

Rahajeng, R. G. 2010. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Perusahaan”. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang

Rakiemah, Aldilla Noor dan Dian Agustia. 2014. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure dan Kinerja Finansial Perusahaan Manufaktur yag terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 12, Palembang.

Respati, Rheza Dwi, Hadiprajitno, Paulus Basuki. 2015. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Tipe Industri, Dan Pengungkapan Media Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014). Diponegoro Journal Of Accounting Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 1-11

(21)

Rusdianto, Ujang. 2013. CSR Communication a Framework for PR Practitionsers. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sembiring, 2015. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Paper Presented at the Seminar Nasional Akuntansi, Solo.

Setiawan, Lukman. 2014. Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Keungan PerbankanYang Diukur Dengan Return On Assets (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2013). Skripsi. Semarang: Universitas Pandadaran.

Siahaan, Uke Marius et, al. 2014. The Influence of Company Size and Capital Structure towards Liquidity, Corporate Performance and Firm Value, for Large and Small Group Companies. European Journal of Business and Management, Vol 6, No. 18.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadi. 2013. Pengantar Ekonomi Bisnis. Bandung: Humaniora.

Tarjo dan IA. Sulistyowati. 2015. Pengaruh Leverage dan Kepemilikan Saham Terhadap Earning Management pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta. Prosiding Simposium Nasional Mahasiswa dan Alumni Pascasarjana Ilmu-Ilmu Ekonomim Yogyakarta, 24 September, hlm. 1- 23.

Torang, Syamsir. 2012. Metode Riset Struktur Dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.

Tsoutsoura, Margarita, 2004. “Corporate Social Responsibility and Financial Performance,”

Haas School of Business University of California at Berkeley.

Ullman, A.A. 1985. Data in Search of a Theory: A critical Axamination of the Realtionship among Social Performance, Social Disclosure, and Economic Performance of U.S.

Firms. Academy of Management Review, Vol.10, No.3: 540-557.

Untung, Hendrik Budi, 2015. Corporate Social Responsibility. Sinar Grafika, Jakarta.

Veronica, Theodora Martina. 2010. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Widyatmoko, Rendro. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Tanggung jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Undip.

Wild, Subramanyam, dan Halsey. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedelapan.

Diterjemahkan oleh: Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Salemba Empat.

Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

&#34;Islamic Work Ethic: The Role of Intrinsic Motivation, Job Satisfaction, Organizational Commitment. and Job Performance&#34;, Procedia - Social and Behavioral

pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.. CAMPUR KODE PADA TUTURAN SEHARI-HARI MASYARAKAT DI DESA KEDAI DURIAN DELITUA.. OLEH

2/2005 tentang Pengendalian Kualitas Udara Dalam Ruangan (KUDR), berupaya mengimplementasi KDM di dalam ruangan secara 100% tanpa ruang merokok. Sehingga adanya aturan

According to Indonesia Proposal of Energy Services Classification is under : Competency Certification in Power Plant (4.2.2.11). - No Commitment No Offer No Commitment

melalui penggunaan model atau metode pembelajaran dari hasil LK 1.3 Produk dari LK ini adalah hasil telaah RPP yang telah Anda bawa, dan RPP sesuai karakteristik dan

Berdasarkan hasil konseling dengan menggunakan alat ukur skala Beck Depression Inventory (BDI) pada seluruh pasien, dandari 12 pasien yang menjalani terapi pada

Data yang akan terkumpul melalui penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu mengenai pembinaan akhlaq siswa melalui di MTs Terpadu Al-Hikmah

Dengan nilai harmonisa tersebut maka tidak diperlukan lagi pemasangan reactor, dimana fungsi reactor yang dipasang seri dengan kapasitor bank adalah untuk