• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA PUZZLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA PUZZLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dengan melibatkan siswa secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki, mengubah sikap, dan tingkah laku menuju kedewasaan melalui upaya pengajaran dan latihan. Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Pendidikan formal secara terus menerus mengembangkan iklim akademis yang demokratis agar dapat mendukung pelaksanaan proses pembelajaran yang mengarahkan siswa menjadi lulusan sebagai insan pembelajar sepanjang hanyat. Salah satu pendidikan formal di Indonesia yaitu pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia yang melandasi pendidikan selanjutnya. Pendidikan di sekolah dasar dilaksanakan dalam waktu 6 tahun. Muclish (2007: 97) menyebutkan tujuan pendidikan dasar yaitu meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam mencapai tujuan pendidikan sekolah dasar siswa harus dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan-keterampilan dasar yang memadai. Salah satu keterampilan yang diajarkan di sekolah dasar adalah keterampilan berbahasa.

Keterampilan berbahasa adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk menggunakan bahasa dengan sopan dan santun sesuai adat istiadat suatu tempat baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan berbahasa bermanfaat untuk melakukan interaksi dan komunikasi dengan masyarakat. Keterampilan

(2)

berbahasa di jenjang sekolah dasar telah menjadi satu kesatuan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik, sesuai dengan standar kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar menurut Zulela (2013: 4) yaitu siswa mampu berkomunikasi secara efektif sesuai etika yang berlaku, menghargai bahasa sebagai alat pemersatu bangsa, dapat menggunakan bahasa secara baik dan benar, serta meningkatkan intelektual. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang sekolah dasar telah mencakup beberapa aspek keterampilan dasar yang harus dikuasai. Tarigan (2008: 5) mengungkapkan bahwa terdapat empat aspek keterampilan yang harus dikuasai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.

Menulis merupakan suatu proses penyampaian pikiran, angan-angan, dan perasaan kepada pihak lain dalam bentuk lambang atau tulisan yang bermakna. Nurjamal, Sumirat, dan Darwis (2014: 69) menyebutkan bahwa menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran kepada orang lain dengan menggunakan media tulisan. Menulis sebagai suatu keterampilan ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Tujuan menulis yaitu untuk menceritakan sesuatu, memberikan petunjuk, menjelaskan sesuatu, meyakinkan, dan untuk merangkum.

(3)

sederhana, dan menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media dengan ejaan yang benar. Dalman (2015: 86) menjelaskan bahwa menulis karangan adalah proses pengungkapan gagasan, ide, angan-angan, dan perasaan yang disampaikan melalui unsur-unsur bahasa dalam bentuk tulisan. Karangan adalah suatu hasil karya tulis yang dihasilkan seseorang dalam mengungkapkan pikiran dan perasaanya. Macam-macam karangan yaitu karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Karangan deskripsi merupakan karangan yang menggambarkan tentang suatu objek, keadaan atau peristiwa tententu yang ditulis menggunakan kata-kata secara jelas, sehingga pembaca seolah-olah merasakan apa yang dideskripsikan penulis.

Peran guru dalam pembelajaran untuk menghasilkan siswa yang mahir dalam menulis, tidak hanya sekedar mengajarkan menulis kepada siswa tetapi lebih kepada mengembangkan keterampilan menulis yang sudah dimiliki oleh siswa. Sanjaya (2008: 60) menyebutkan bahwa salah satu komponen yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh penggunaan strategi, model, metode, dan media pembelajaran. Dengan demikian, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran melalui pemilihan model dan media pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa. Pemilihan model dan media pembelajaran menurut Sanjaya, (2008: 173) harus sesuai dengan karakteristik siswa, materi pelajaran, dan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Dengan pemilihan model dan media yang tepat akan membuat suasana pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan, yang diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

(4)

memperoleh nilai dibawah KKM 65. Dari 22 siswa, terdapat 12 siswa yang tidak mencapai nilai diatas kriteria ketuntasan minimal atau dengan presentase 54,55%. Rata-rata nilai kelas yaitu 59,77. Daftar penilaian ulangan harian siswa materi menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia terlampir pada lampiran 1 halaman 147. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis siswa kelas IV SDN Candiwulan tergolong rendah. Adapun permasalahan yang menyebabkan rendahnya nilai menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu guru sering menggunakan pendekatan konvensional, sehingga siswa terlihat pasif dalam mengukuti pembelajaran. Selain itu, belum maksimalnya penerapan media pembelajaran yang dapat memudahkan dan merangsang siswa untuk memahami materi pembelajaran.

Merujuk terhadap permasalahan tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran keterampilan menulis di SDN Candiwulan supaya kualitas pembelajaran keterampilan menulis di SD tersebut dapat meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar hasil keterampilan menulis meningkat yaitu dengan menerapkan model dan media pembelajaran yang inovatif, menarik, sesuai karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan pembaruan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan menulis karangan deskripsi yaitu dengan menerapkan model pembelajaran concept sentence dengan media puzzle. Penerapan model dan media ini, dapat membuat suasana pembelajaran menjadi aktif, menarik, dan menyenangkan, sehingga mendorong siswa untuk dapat lebih mengembangkan keterampilan menulis karangan deskripsi yang mereka miliki.

Shoimin (2014: 37) menyebutkan bahwa model pembelajaran concept

sentence merupakan salah satu tipe pembelajaran cooperative learning. Huda

(5)

dapat dikembangkan menjadi karangan. Dengan demikian model ini dapat membantu siswa dalam berfikir kritis dan kreatif dalam menulis karangan berdasarkan kata kunci. Huda (2013: 317) menyebutkan bahwa penerapan model ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa, membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, mengembangkan proses berpikir kreatif dan memunculkan kegembiraan dalam belajar. Model concept sentence ini akan dipadukan dengan media puzzle yang termasuk dalam media visual. Juliansah (2014: 2) menyebutkan bahwa media puzzle merupakan media yang berupa potongan-potongan gambar kecil yang disatukan agar terbentuk gambar yang utuh. Media ini akan membantu siswa dalam memperoleh gambaran tentang objek karangan. Ismail (2009: 199-200) menyebutkan bahwa media puzzle dapat melatih kecerdasan inteligensi siswa, cocok bagi anak, dan melatih berfikir kritis. Dengan demikian perpaduan model concept sentence dengan media puzzle merupakan perpaduan model dan media yang tepat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa.

Peneliti memilih untuk menggunakan model concept sentence dengan media puzzle dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas IV SD Candiwulan, karena model dan media ini sesuai dengan dengan karakteristik siswa sekolah dasar, materi, dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan menulis karangan. Model dan media ini akan saling mendukung dalam membantu siswa untuk menulis karangan berdasarkan pengembangan kata kunci yang telah disediakan dan media puzzle yang membantu memberikan gambaran objek karangan. Penerapan model concept sentence dengan media puzzle dapat meningkatkan semangat belajar siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran, mengembangkan proses berpikir kritis dan kreatif, memunculkan kegembiraan dalam proses pembelajaran, memudahkan siswa untuk menulis karangan melalui kata kunci, sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Febriasari (2014: 59) bahwa penerapan model

concept sentence dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa. Hal

(6)

keterampilan menulis pada siklus I yaitu 73 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 79,81. Persentase ketuntasan pada siklus I adalah 67,5% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 87,5%.

Berdasarkan latar belakang permasalahan pembelajaran menulis pada siswa kelas IV di SDN Candiwulan dan penelitian relevan, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berkolaborasi bersama guru kelas dengan judul penelitian “Penerapan Model Concept Sentence dengan Media Puzzle dalam Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas IV SDN Candiwulan Tahun Ajaran 2015/2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah yang telah dipaparkan sebelumnya dan guna memfokuskan kegiatan penelitian yang akan dilakukan, maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah langkah-langkah penerapan model concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016?

2. Apakah penerapan model concept sentence dengan media puzzle dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016?

3. Apa kendala dan solusi penerapan model concept sentence dengan media

puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada

siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

(7)

2. Meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui penerapan model concept sentence dengan media puzzle pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016.

3. Mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan model concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penerapan model concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan siswa kelas IV SDN Candiwulan dan dapat memberikan informasi yang dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dalam kajian yang sama.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Penelitian ini memberikan manfaat untuk meningkatkan motivasi belajar, tanggung jawab, keaktifan belajar, dan memudahkan siswa untuk meningkatan keterampilan menulis karangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD.

b. Bagi Guru

1) Memberikan masukan pada guru agar meningkatkan kreativitas dalam mengajar.

2) Menambah variasi model serta media pembelajaran dengan penerapan model concept sentence dengan media puzzle, sehingga dapat memaksimalkan guru dalam mengajar.

(8)

c. Bagi Sekolah

1) Dijadikan sebagai jalan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang biasa dilihat dari hasil belajar dan lulusan yang memiliki kompetensi berbeda-beda.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif model pembelajaran yang efektif pada kegiatan belajar mengajar di sekolah demi menciptakan lulusan yang berkompeten, sehingga dapat memberi kontribusi dalam memajukan kualitas pendidikan. d. Bagi Peneliti

1) Menambah pengetahuan peneliti mengenai penerapan model pembelajaran concept sentence dengan media puzzle dalam peningkatan keterampilan menulis karangan.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Panitia melakukan penyaringan terhadap peserta yang telah memenuhi persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (3) untuk memilih peserta yang

The spatial lag model for the sample with a total noise level equal to or above 50 dB shows that there is no change in the direct effect on the price from the road noise, and

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran matematika menggunakan Adobe Flash CS3 standar kompetensi memecahkan permasalah

Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Value Clarification Technique (VCT) Terhadap Ecoliteracy dan Keterampilan Berpikir.. Kritis Siswa SD ”

Apa yang membuat anda tertarik untuk mengunjungi Vihara Avalokitesvara?. Bagaimana perasaan anda mengunjungi

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Pembentukan Karakter Teknik Bentuk Contoh

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui wilayah yang berpotensi longsor, serta parameter yang mempengaruhi terjadinya longsor lahan di Kabupaten Tuban dengan

Sepanj ang yang bert alian dengan dasar laut dan t anah di baw ahnya, hak berdaulat , hak- hak lain, yurisdiksi dan kew aj iban- kew aj iban I ndonesia sebagaim ana dim aksud dalam