Hal.9'l-103
ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEJ SEBELUM DAN SESUDAH
DIBERLAKUKAN NYA
UNDANG-U NDAN G PERPAJAKAN
2OOOIWTRAIYAN I?NDfiO
DWI
RADIANTO [Jniversitss KristenDuta
WacanaPendahuluan
Setelah reformasi perpajakan dilalarkan tahun 1994, kembali pada tatrun 2000 pemerintah
kerntali
reformasi dibidang pqpajakan. Meskipun per-ubaltT yang dilakrrkan relatif tidak sebanyak pada tahun tO9i,t*ryj
tetanmllbawa.daugnk
bagi wajib pajab dimana pnrubahan yang terjadi meliputi Ketentqln Umgry danlata
Cara Perpajakan, Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang tvtewah. Reformasi
ini
dilalcukan dalam rangka meningJcatkan efisiensi perekonomian nasional dan mendorong peningkatan ikliminvestasi di Indonesia. Peran pajak pada saat ini sangat penting mengingat penerimaan ne9ara setelah berakhirnya era kerjasama denganIMF
sangat bergantung pada sektor pajak-Reformasi tahun 2000 tidak hanya berfokus pada ekstensifikasi melainkan juga
pada intensifikasi. lntensifikasi dilakukan dengan cara mencari obyek pajak yang potensial dalam rangka menghimpun dana dan mendorong pernulihan perekonomian. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan tarifberbeda pada wajib pajak perorangan dan wajib pajak badan, disamping
itu
untuk wajib pajak badan lapisan pajak yang dikenakan berbeda. Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) juga mengalami perubahan dengan ditingkatkannyajumlah
PTKP dalam.undang-undang perpajakan 2000.Diharapkan dengan tarif yang baru ini maka wajib pajak badan dapat lebih diuntungkan sehingga penerimaan dari wajib pajak badan lebih meningkat. Berikut adalah perbandingan antara lapisan dan tarifpajak antara undang-undang pajak 1994 dibandingkan undang- undang perpajakan 2000.
I Penelitian ini telah dipresentasikan pada Simposirim Nasional Akuntansi VII, 2-3 Desember 2004, Universitas Udayana, Denpasar.
Analisis Efisiensi Perusahaan Bank..,, Wirawan Endro Dwi Radianto
95
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif
pajak Undang-undang perpajakan 1994 Undang-undang perpajakan 2000sampai dengan Rp25 juta sampai dengan Rp50 juta l07o Diatas Rp25 juta s.d. Rp50 juta Diatas Rp50 juta s.d. Rp100 juta l57o
Diatas Rp50 juta Diatas Rp100 juta 30To
Efisiensi mutlak harus dilakukan oleh perusahaan baik dalam rangkakelangsungan hidup perusahaan bersangkutan maupun memenangkan persaingan. Efisiensi di industri
perbank. an di Indonesia sebagai salah satu motor penggerak roda perekonornian nasional mernegang peranan yang sangat penting. Perjalanan industri perbankan
di
Indonesia cukup menarik dengan mulai berkembangnay industri ini sejak pakto 88, kemudian pada era tahun 1990-an beberapa bank dilikuidasi oleh pemerintah karena kinerja yang buruk hingga akhimya tahun 2004 dua bank yaitu Bank Dagang Bali dan Bank Asiatik harus dibeku operasikan oleh pemerintah. Tidak hanya itu saja, pada tahun yang sama Bank Indonesia mengeluarkan Arsitektur Perbankan lndonesia (API) yang merupakan cetak biru perbankan Indonesia selama sepuluh tahun kedepan.Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan studi studi tentang pengukuran efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakafta sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Perpajakan 2000. Penelitian
ini
meneliti seberapa jauh seberapajauh perbedaan tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang listingdi
BEJ sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tatrun 2000. Dari penelitianini
dapat dilihat apakah tujuan pemerintah dalam memberlakukan Undang- Undang Perpajakan Tahun 2000 dapat meningkatkan efisiensi perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing perusahaan perbankan. ,l
Tiniauan Literatur
Sampai saat
ini
yang penulis ketahui saatini
belum ada penelitian mengenai pengukuran efisiensi industri perbankan sebelum dan setelah pemberlakuan Undang- Undang Perpajakan Tahun 2000. Namun demikian terdapat beberapa penelitian bagaimana efisiensi mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan.Barr ( I 999) melakukan penelitian mengenai efisiensi dan kinerja bank komersial di amerika serikat dengan menggmakan Data Envelopment Analysis. Hasil yang didapat adalah adanya hubungan yang konsisten antara efisiensi.dan kinerja di industri perbankan di Amerika Serikat. Penelitian ini juga menemukan bahwa kondisi ekonomi negara mempengaruhi lingkat efisiensi operasional perusahaan.
Grossman'dkk (1996) melakukan penelitian tentang efisiensi pada kota besar diAmerika Serikat. Penelitian ini menggunakan data empiris mengenai variabel-variabel yangmeny€babkan inefisiensi. Hasil dari penelitian iniadalah masing-masing pemerintah kota akan mengelola efisiensi dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan factor-
faktor yang menyebabkan inefisiensi.
Anderson dkk (1999) melakukan penelitian tentang dampak dari persaingan dan kepemilikan terhadap. efisiensi perusahaan yang melakukan privatisasi. Penelitian ini mengambil kasus beberapa perusahaqn
di
Mongolia. Hasil.dari pjnelitianini
adalah persaingan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap efisiensi perusahaan, sedangkan perusahaan milik negara mempunyai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dari pada swasta.Harison dan Bartel (1999) melakukan penelitian dengan mernbairdingkan kinerja perusahaan milik pemaintah dengan swasta pada sektor manufaktur di Indonesia untuk periode 1981 sampai 1995. Pmelitian ini menganalisis apakah ine{isiensi sektor publik disebabkanolehmasalahkepemilikanataulinglarngandimanaperusalraanmilikpemerintah tersebut beroperasi.
Hasil
yang didapatyaitu
keduanya mempongaruhi efisiensi perusahaanmilik
pemerintah dengan proses yang berbeda.:
Berdasarkan latarbelakang, rumusanmasalah danpenelitian-penelitian yang telah dilakukan terdahulu, maka hipotesis dirinci sebagai berikut:Ho-1:Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan lever-
.
age multiplier ratio tidak terdapat perbedaan dibandingkan sebelum dan sesudah diimplementasikannya undang-undang perpajakan 2000Ha-l:
Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftai di BEJ berdasarkan lever-age multiplier ratio berbeda dibandingkan sebelum dan sesudah diimplernentasikan- nya rmdang-undang perpajakan 2000.
Ho.2: Tingkat efisiensi penrsahaan perbankan yang terdaftar di BEJ befdasqrkan assets utilizotion
ratio
tidak terdapat perbedaan dibandingkan sebelum dan sesudah diimplementasikannya undang-undang perpajakan 2000Ha-Z:Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan assets utilization rafio berbeda dibandingkan sebelum dan sesudah diimplementasikannya undang-undang perpaj akan 2000.
Ho-3:Tingkat efisiensi
p:T:uh*l
perbankan yangl-erdalqdi BEJ.b;rdasTkq\ inY
est expense ratio tidak terdapat perbedaan dibandingkan sebelum dan sesudah diimplementasikannya undang-undang perpajakan 2000
Ha-3: Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan, inter- est expense'ratibberbeda dibandinekan sebelum dan sesudah diimplementasikan- nya undang;rmdang perpajakan 2000.
Ho-4:Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan, cosl of
funds tidak
terdapat perbedaandibandingkan
sebelum dan sesudahdi implementasikannya undang-undang perpajakan 2000
Ha-4: Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkarl cosr of funds berbeda dibandingkan sebelum dan sesudah diinnplementasikannya
Analisis Efisiensi Perusahaan Bank..., Wirawan Endro Dwi Radianto
97
undang-undang perpajakan 2000.
Ho-5:Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar
di
BEJ berdasarkan, Efficienyof
Salaries and revenuestidak
terdapat perbedaan dibandingkan sebelum dan sesudah diimplernentasikannya undang-undang perpajakan 2000 Ha-5:Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftardi
BEJ berdasarkan,Efficieny of Salaries and revenues berbeda dibandingkan sebetum dan sesudah diimplementasikannya undang-undang perpajakan 2000.
Ho-6:Tingkat efisionsi perusahaan perbankan yang'terdaftar di BEJ &rdasarkag Effi- ciency of salaries and employees tidak terdapat perbedaan dibaridingkan sebelum
sesudah diimplernentasikannya undang-undang perpajakan 2000
Ha-6: Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdas*an,
Efr-
ciency of salaries and employees bsrbeda dibandingkan sebelum dan sesudah diimplementasikaqnya undang-undang perpajakan 2000.
Ho-7:Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan , Eflfr- ciency
of
assets and employees tidak terdapat perbedaan dibandingkan sebelum dan sesudah diimplementasikannya undang-undang perpajakan 2000Ha-l:Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan,
Efi- cimcy of
assets and employees berbeda dibandingkan sebelum dan sesudah diimplementasikannya undang-undang perpajakan 2000.Metoda Riset
Jenis
Data,Populasi
danTehnik Sampling
Penelitian
ini
menggunakan sumber data sekunder yang berasal dad- Indonesia Capital Morket Directory GCMD) periode 1998 sampai 2001. Periodesasi waktu tersebut diambil dua tahun sebelum dan dua tahun setelah berlakunya Undang-Undang Perpajakan 2000 dimanl mulai berlaku perI
Januari 2000. Populasi dari penelitianini
adalah perusahaan perbankan yang terdaftar
di
BEJ.Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Metode
ini
digunakan penulis karena berdasarkan pertimbangan mengenai kelengkapan data, kejelasan data serta ketersediaan data yang akan dikumpulkan. Disampingitu
untuk memperkecil kesalahan dalam proses pemilihan sampel. Sampel penelitian yang akan digunakan harus memenuhi beberapa syarat yaitu kelengkapan data mulai tahun 1998 sampai 2001 dan data tersebut dapat dihitung rasionya.Definisi Operasional dan Pengukuran Variahel Penelitian
Pengukuran efisiensi perusatraan perbankan mempergunakan analisis rasio khusus perbankan menurut TeguhPuji Mulyono (1988). Rasio efisiensi ini mencakup leverage multiplier, assets utilization, interest.expense
ratio,
cost of funds, Effieieny of Sala- ries and revenues, Efficiency of salaries and employees, Efficiencyaf
assets and employees.o
Leverage Multiplier merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajernen suatubank dalammengelolaasetlang dikuasainya dengan cara membagi asettotal denganrnodaltotal. Dalammsio ini angkayang semakintinggimenunjukkan tingkat efi siensi yang semakin baik.o
Assets {}tilization merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan'
manajemen suatu bank dalam mengelola aset yang dikuasainya untuk memperoleh Revenue dengan cara me'rnbagi revenue dengantotal
assets. Dalam rasioini
angka yang sernakin tinggi menunjukan tingkat efisiensi yang semakin baik.c
Interest Expense Rarro merupakan rasio yang digunakan uatuk mengukur sampai sejauh mana biaya yang dikeluarkan bank dalam menyerap dana dalam bentuk deposito dengan cara membagi biaya bunga dengan deposito total. Dalam rasio iniangka yang semakin rendah menunjukkan tingkat efisiensi yang semakin baik.
o
Cost of funds merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya biaya bunga rab-rata dana yang dapat diperoleh bank dengan cara mernbagi bunga yang dibayarkan dengan total pendanaan. Dalam rasioini
angka yang semakin rendah menunjulkan tingkat efisiensi yang semakin baik..
Efrcieny of Salaries and revenues merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya biayapegawai dibandingkan denganpendapatan bank bersangkutan dengan cara membagi biaya tenaga kerja deng arnrevenue. Dalam rasio ini angka yang semakin rendah menunjukkan tingkat efisiensi yang semakin baik.o Eficiency of salaries and employees merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur rerata biaya personel dari'bank dengan cara membagi biaya tenaga kerja
dengan jumlah pekerja. Dalam rasio ini
angka yang semakin rendah menunjukkan
tingkatefisiensi yang semakin baik
.
Efrciency of assets and employees merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur rerata biaya personel dalam mengelola aset bank dgngan cara membagi total assets dengan jumlah pekerja. Dalam rasioini
angka yang semakin rendah menunjukkan tingkat efisiansi yang semakin baikMetodaAnalisis Data
Data dianalisis dengan melakrrkan penghitungan rasio keuangan yang digunakan.
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu menentukan apakah ada perbedaan tingkat efisiensi perusahaan perban\an sebelum dan sesudah Undang-{-J6dang Perpajakan 2000. Metode
uji
statistik nonparametrik digunakan karena menggunakan datadari BEJ, dimana dataAnalisis Efisiensi Perusahaan Bank..., Wirawan Endro Dwi Radianto
99
yang bersumber dari BEJ menunjukkan distribusi yang tidak normal (Manurung, 1996).
Uji statistik yang akan digunakan adalah uji jenjang bertanda Wilcoxon.
Analisis
Data dan PembahasanData yang berhasil dikumpulkar.r menurut laiteria yang telah ditentukan adalah sebanyak 19 bank yallrg ga public. Data yang terkumpul kemudian dihitung dengan rasio efisiensi dan setelah itu digunakan pengujian statistik dengan mempergunakan taraf signifikansi (+) 0,05 alau SYo. Berikut adalatr analisis data beseta pembahasannya dari masing-masing rasio keuangan.
Rasio keuangan Uji statistik Periode
T+1/T-l T+1/T.2 T+?{t-l T+?f,t-2
I-everage Multiplier Ratio Z 1.77t 1.046 -2.0r2 1.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .477 .295 .oM .277
Asset utilization ratio Z -3" 138 -3.084 -3.493 -2.275
Asyrnp. Sig.(Z+ailed) .002 .002 .000 .023
nnterest expense ratio Z -3"625 -3.049 -3.238 -3"520
Asymp. Sis. (2-tailed) "000 .002 .001 .000
Cost of fund ratio Z -3"727 -2.932 -3.127 -3.34t
Asymp.Sig. (2-tailed) "000 .003 .002 .001 Efficiency of salaries and
reYenues
Z 1,900 1.191 1.152 1.867
Asymp" Sie.(2-tailed) .057 .234 .249 .062 Efficiency of salaries and
employees
Z -3.54r -3.823 -3.823 -3.783
Asyrnp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 Efficienry of assets and
emqloyees
Z -3.219 -2.696 -2.575 -3.54r
Sumber: Data diolah
Leverage Multiplier Ratio dari tab€l di atas menunjukkan bahwa untuk satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tahun sesudah dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah menunjukkan haisl perhitungan asymp. Sig. (2-tailed) berturut-turut adalah 0,77,0;295,
A,U
dan 0,277. Hasil perhitmgan tersebut lebih besar dari signifikansi (+) 0,05 atau So/s.Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga tingkat efisiensi berdasarkan leverage multiplier ratio berbeda antara sebelum dan sesudah berlakunya undang-undang perpajakan tahun 2000. Kemampuan manajemen dalam mengelola aset secara efisien menunjul*an peningkatan untuk periode tahun 1999 sampai 2000, tetapi setelah tahun 2000 ternyata tingkat efisiensi mengalami penunrnan. Aset yang dapat dikelola oleh manajemen secara efisien semakin menurun. Hal ini menunujukkanbatt-wa rnanajementidak dapatmengelolaasetdengan efisien dibandingkan dengan tahun sebelum pemberlakuan undang-undang perpajakan tahun 2000.Asset utilization ratio dari tabel
di
atas menunjukkan bahwa untuk satu tahun gesudah dengan satu tahun sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, duatahun sesudah dengan satutahun sebelum dan duatahun sebelum dan duatahun sesudah menunjukkan hasil perhitungan asymp. Sig. (2-tailed) berturut-turut adalah 0,002, 0,002, 0,00 dan O,O23.Hasil perhitungan tersebut lebih kecil dari signifikansi (+) 0,05 atauSYo.
Hal
ini
menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak,,sehingga tingkat.eflsiensi berdasarkan asset utilization ratio tidak berbeda antara sebelum dan sesudah berlakunya undang-undang perpajakan tahun 2000. Kondisi ini menunjukkan temyata manajemen tidak mampu meningkatkan efisiensinya dalam mengelola aset untuk mendapatkan pendapatan sesudah diberlakukannya undang-undang perpajakan tahun 2000.Interest expense
ratio
dali tabeldi
atas menunjukkan bahwa untuk satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tahun sesudah dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tatrun sesudah menunjukkan hasilperhitungan asymp. Sig. (2-tailed) berturut-turut adalah 0,000, 0,002, 0,001 dan 0,000. Hasil perhitungan tersebut lebih kecil dari signiflkansi (+) 0,05 atau SYo.HaLini menunjuktan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga tingkat efisiensi berdasarkan interest expense ratio tidak berbeda antara sebelum dan sesudah berlakunya undang-undang perpajakan tahun 2000. Dalarn periode empat tahun tersebut nilai rasio interest expense tidak be$eda secar€ signifikan, hal ini berarti manajemen tidak dapat meningkatkan efisiensi dalam mengelola biaya untuk mendapatkan dana setelah diberlakukanriya undang-undang perpajakan 2000,Cost offund ratio dari tabel di atas menunjd<Aan bahwa untuk satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelum, satu tatrun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tahun sesudah dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah menunjukkan haisl perhitungan asymp. Sig. (2-tailed) berturut-turut adalah 0,000, 0,003, 0,002 dan 0,001. Hasil perhitungan tersebut lebih kecil dari signiflkansi (+) 0,05 atau 5%, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Tingkat efisiensi berdasarkan cost of fund ratio tidak berbeda antara sebelum dan sesudah berlakunya undang-undang perpajakan tahun 2000. Manajemen tidak dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan biaya bunga setelah pemberlakuan undang-undang pajak yang baru.
Efficiency of solaries and revenues dari tabel di atas menunjukkan bahwa untuk satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tahun sesudatr dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahun sezudah menunjukkan hasil perhitungan asymp. Sig. (2-tailed)berturut-turut adalah 0,057, 0,234,0,249 darr 0,062. Hasil perhitungan tersebut lebih besar dari signifikansi (+) 0,05 fiau 5Yo sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Tingkat efisiensi berdasarkan
efficiency of.salaries
and revenuesratio
berbeda antara sebelum dan sesudah berlaktrnya undang-undang perpajakan tahun 2000. Manajemen dapat meningkatkan. efisiensi biaya tenaga kerja dibandingkan dengan revenue setelah perberlakuan undang- undang perpajakan 2000.
Efficiency of salaries and employees dari tabel di atas menunjukkan bahwa untuk
rut, tut.r,
sesudah dengan satu tahun sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tahun sesudah dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahrm sesudah menunjukkan haisl perhitungan asymp. Sig. (2-tailed) berturut-turutadalahAnalisis EfisiensiPerusahaan Bank..,, Wirawan Endro Dwi Radianto
0,000? 0,000, 0,000 dan 0,000. Hasil perhilungan tersebut lebih kecil dari signifikansi
(*)
0,05 atau 5Yo.Uf
inf menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga tingkat efisiensi berdasarkanfficiency
of salaries and employees ratio tidak berbeda antara sebelum dan sesudah berlakunya undang-undang perpajakan tahun 2000. Dalam hal ini manajemen tidak dapat meningkatkan efisiensirata-.rtu Ui"yu personel setelah pemberlakuan .undaog-undang perpajakan tahun 2000.Efficiency
of
assets and employees dari tabel di atas menunjukkan bahwa, untuk satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tahun sesudah dengan safu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah menrmjukkan haisl perhitungan asymp. Sig. (2-tailed) berturut-turut adalah 0,001, 0,007, 0,010 dan 0,000. Hasil perhitungaq tersebut lebih kecil dari signifrkansi (+) 0,05 atau 5o/o. Halini
menlnjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolakJehingga tingkat efisiensi berdasarkan efficiency ofassets and employees ratio tidak berbida antata sebelum dan sesudah berlakunya undang-undang perpajakan tahlm 2000. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan undang-undang perpajakan 200 tidak menimbulkan perubahan efisiensi biaya personel dalam mengelola aset perusahaan.Kesimpulan
Pemberlakuan perundang-undangan perpajakan yang baru selalu ditujukan untuk memberikan keadilan bagi wajib
paja{
dimana"keadri*fup"i
or"rtil*6il;;p
wajib pajak akan dikenakhn pajak sesuai dengan gaya pikulnya]
U"t
ini tentu saja akan mendorong efisiensi bagi wajib pajak dalam menjalankan bisnisnya. Perubahanp*rnO-g-
undangan perpajakan yang ketiga yaitu tahunn 2000 ternyata dari segi efisiensinya tidak mernbawa perubatran yang berarti.,Hal ini diketahui dari hasil analisis dan pemLahasan yang dilakukan pada bagian sebelumnya. Secara umum ternyata pemerintah melalui pemberlakuan undang-undang perpajakan yang baru (tahun 2000) belum dapat meningkatkan tingkat efisiensi perusahaan perbankan yangterdaftar ai
ilgr.
Oleh karena itu kesimpulan yang didapat adalah:
l.
Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan leveragemykipliT ratio
temyata berbeda untuk periode satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tahun sesudah dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah pemberlakuan undang-undang perpajakan 2000.2.
Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftardi
BEJ berdasarkan asset utilizationratio
ternyata tidak menunjukkan perbedaan untuk periode satu tahun sesudah dengan satu tahurr sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tahun sesudah dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah pemberlakuan undang-undangperpajrt*
iOOO.-
-3
'
Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan interest expenseratio
ternyata tidak menunjukkan perbedaan untuk periode satu tahunsesudah dengan satu tahun sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tahun sesudah dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah pemberlakuan undang-undang perpajakan 2000.
4.
Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan costof
fund ratio ternyata tidak menunjukkan perbedaan untuk periode satu tahun sesudahdengan satu tahun sebelum, satutahun sesudah de,lrgan duatatrun sebelum, duatahun ' sesudah dengan satu tahun sebelum dan dua tatrun sebelum dan dua tahun sesudah
pemberlakuan rmdang-undang perpajakan 2000.
5.
Tingkat efisiensi perusahaan perbankur yang terdaftar di BEJ berdasarkan eficiency of salaries and revenuesratio
memmjukkan perbedaan untuk periode satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelum, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, duatahun sesudalr dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah pernberlakuan undang-undang perpajakan 2000-6.
Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ berdasarkan efficiency of salaries and employees ratiotunyatatidak mengnjukkan perbedaan untukperide
satu tahun sesudah dengan satu tahun.sebelum, satu tahua sesudatr dengan dua tahun sebelum, dua tatrun sesudah dengan satu tahun sebelum dan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah pernberlakuan undang-undang perpajakan 2000-
7.
Tingkat efisiensi perusahaan perbankan yang terdaftff di BEI berdasarkan efftciencyof
assets and employees ratio ternyata tidak menunjukkan perbedaan untuk periode satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelgm, satu tahun sesudah dengan dua tahun sebelum, dua tatrun sesudah dengan gatu tahu{t sebelum dan A119lrun sebelum dan dua tahun sesudah pemberlakuan undang-undang perpajakan 2000.Keterbatasan Penelitian dan lmplikasi untuk Penelitian Selanjutnya
Beberapa keterbatasan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
l.
Penelitian hanya dibatasi pada kelompok industri perbankan, sehingga penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan dengan mengzrnbil kelompok industri lain atau seluruh sektor industri yang terdaftar di BEJ.2
.
Tingkat efisiensi dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya dipengaruhi oleh undang- undang perpajakan. Oleh karena itu penelitian selanjutnya dapat memasukkan faktor- faktor lain selain undang-undarrg perpajakan3.
Alat analisis yang digunakan unttrk menilai efisiensi adalah rasio keuangan, dimana rasio keuangan memiliki keterbatasan-keterbatasan. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menganalisis dengan menggunakan metode lainnya.Daftar
PustakaAnderson, J.H., Murrel P., Lee Y., Do Competition and Ownership Affect Enterprise Efficiency in the Absence of Market Institutions? Evidence after Privatization in Mongolii. Jurnal Of Economic Literature, January 25, lggg.
Barr, Richard S. Evaluating the Productive
Efficiency
and Performanceof
U.S.Commercial Banks, Jurnal
Af
Economic Literature' December, 1999.Analisis Efisimsi Perusahaan Bank..., Wrawan Endro Dwi Radianto
Halim, Abdul, Bunga Rampai Manajernen Keuangan Daerah, Edisi pertama,
upp
AMP YKPN, Yogyakarta, 2001.Harrison, Ann E., Bartel, Ann P, ownership vs Environment: Disentangling The Sources of Public Sector Inefficiency, cotumtia gusiness sctooi anJIiIBlER"
i6;. --'
Grossman, P.J., Mawos P., dan wassmer R.w.,
public
sector Ineficiency in Lorge us..cities,.:collegaof.urb41, Laborard
Metropotitan Atrairs* #"yrr sd;
University- Working pape4 1996.
Mangkoesoebroto, Guritno Ekonomi publik. BPFE yogyakarta, 2000.
Manurung,
Adler H.,
AssetPricing Model on
The Jakartastock
Exchange:A
Nonparametric Analisis, Kelola Ga$oh Mada univeristy Business
R-r'rr,
No.t2N/1996.
Muljono, Tegus P., Aplikasi akuntansi Manajemen dalam prafuek perbankan, BPFE Yogyakarta, 1988.
Suparmoko. Keuangai Negara Dalam Teoqi dan prqktek edisi keempar. BpFE-UGM Yogyakarta, 1991.
uppal, JS Taxation in Indonesia. Gadjahmada university press. yogyakarta, 2000.
Zain, Mohammad dan Dodo Syarief Hidayat (2000) Himpunan
indorg
Undang Perpajakan PT Cifta Aditya BaktiBandung.
:Halim, Abdul, Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah, Edisi pertama, Upp AMP YKPN,
Yogyakarta,20}l.
lHarrison, Ann E., Bartel, Ann P, ownership vs Environment: Disentangling The sources of Public sector Inefficiency, columbia Business school ana
NgdR,
rqqq.Grosqman,'P.J.,
MawosP,
dan'lVassiner'R.lw.,'Pablic Sictor Inefficiency in Large US Cities, Collegeof
Urban, Laborand Metropolitan Atrairs at Wayne Sta:teUniversity- Working paper, 1996.
Mangkoesoebroto, Guritno Ekonomi Publik. BPFE yogyakarta, 2000.
Manurung,
Adler H.,
AssetPricing'Model on The
Jakartastock
Exchange:A
Nonparametric Analisis, Kelola Gadjah Mada Univeristy Business Review, No.
tztvn996.
Muljono, Tegus P., Aplikasi Alruntansi Manajemen dalam praktek perbankan, BPFE Yogyakarta, 1988.
Suparmoko. Keuangan Negara Dalam Tbori dan Praktek edisi keempar. BpFE-UGM Yogyakarta,
lggl.
Uppal, JS Tbxation in Indonesia. Gadjahmada university press. yogyakarta, 2000.
Zain, Mohammad dan Dodo syarief Hldayat (2000) Himpunon