OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP ANTIBAKTERI
KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS
(Garcinia mangostana L.) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
MANGGAR ARUM SHINTYA MEYDONNA
K100110078
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP ANTIBAKTERI KOMBINASI
EKSTRAK KULIT MANGGIS
(Garcinia mangostana L.) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.)
ANTIBACTERIAL LOZENGES FORMULA OPTIMIZATION OF COMBINATION MANGOSTEEN PERICARP(Garcinia mangostana L.) AND
BETEL LEAF (Piper betle L.) EXTRACT
Manggar Arum Shintya Meydonna*, T.N. Saifullah Sulaiman** dan Rima Munawaroh*
*Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura Surakarta 57102
**Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada Sekip Utara Yogyakarta 55281 Email : manggar.shintya@hotmail.com
ABSTRAK
Kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dan Daun sirih (Piper betle L.) mempunyai aktifitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans karena adanya kandungan xanton dan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi polivinil pirolidon (PVP) sebagai bahan pengikat dan manitol sebagai bahan pengisi yang dapat menghasilkan formula tablet hisap yang optimal. Tablet hisap dibuat 4 formula dengan kombinasi PVP 3% dan 5%-manitol 70% dan 80%. Uji antibakteri tablet hisap menggunakan metode difusi sumuran. Metode optimasi formula yang digunakan yaitu factorial design dan diverifikasi menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan 95%.
Formula optimum yang didapatkan dengan proporsi PVP 125 mg dan manitol 1982,55 mg mampu menurunkan waktu alir, menurunkan kekerasan, menurunkan kerapuhan, meningkatkan waktu melarut, respon rasa, dan diameter zona hambat tablet hisap. Hasil verifikasi one way t-test taraf kepercayaan 95% menunjukkan berbeda signifikan terhadap hasil prediksi untuk kerapuhan dan waktu melarut. Hasil tablet hisap optimum yang diperoleh berwarna kuning kecoklatan, bau khas sirih, waktu alir 9,8 detik, kekerasan 12,22 kg, kerapuhan 0,31%, waktu melarut 12,05 menit, respon rasa 5,75, dan diameter zona hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans 13,5 mm.
Kata Kunci : Tablet hisap, kulit manggis (Garcinia mangostana L.), daun sirih (Piper betle L.), Factorial design, Streptococcus mutans.
ABSTRACT
Mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) and betel leaf (Piper betle L.) has antibacterial activity against Streptococcus mutans due to xanthones and phenol content. This research aims to know the concentration of PVP as a binder and mannitol as a filler a which can produce lozenges formulation optimization. Lozenges were made in 4 formula with combination PVP 3% and 5%-mannitol 70% and 80%. Antibacterial test lozenges using agar cup diffusion methods. The methods formulation optimization used is factorial design and verified using test-t with 95% confidence level.
Optimum formula from the proportion of PVP 125 mg and manitol 1982,55 mg able to decrease flow rate granule, decrease hardness, decrease friability tablet, increase time dissolves, taste response, and inhibition zone diameter lozenges. Verifiation results one way t-test level of 95% showed significant difference to outcome prediction for friability and time dissolves. The result optimum lozenges obtained brownish yellow, typical odor betel, flow time of 9,8 seconds, hardness of 12,22 kg, friability of 0,31%, dissolves time of 12,05 minutes, taste response of 5,75, and inhibition zone diameter against the bacteria Streptococcus mutan of 13,5 mm.
PENDAHULUAN
Karies gigi merupakan penyakit yang banyak diderita oleh penduduk Indonesia dan
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (Hidayaningtias, 2008). Karies gigi adalah
sebuah lapisan pada permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans
(Torrungruang et al., 2007). Patogenitas Streptococcus mutans sebagai penyebab utama
karies gigi dan dapat menganggu biologi rongga mulut (Hidayaningtias, 2008), sehingga
pada rongga mulut membutuhkan sediaan antibakteri untuk mengurangi mikroorganisme
pada mulut.
Kulit manggis terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus
mutans dengan diameter zona hambat 9,4 mm pada konsentrasi 9,13% (Putranti et al.,
2013). Selain kulit manggis, daun sirih juga memiliki khasiat sebagai antibakteri. Seduhan
daun sirih dengan metode dilusi terbukti memiliki kadar hambat minimum terhadap
Streptococcus mutans pada konsentrasi sebesar 25% (Dhika, 2007). Penggunaan kulit buah
manggis dan daun sirih sebagai antibakteri secara langsung masih kurang efektif, maka
perlu dibuat dalam bentuk sediaan yang lebih praktis, seperti tablet hisap. Tablet hisap
memberikan sensansi dingin dimulut sehingga memberikan rasa yang lama tetapi tidak
lengket dan waktu kontak yang relatif lama, sehingga daya antibakteri lebih lama tertinggal
dimulut. Manitol merupakan pemanis yang tepat karena bersifat nonkariogenik. Manitol
memberikan sensasi dingin yang menyenangkan dalam mulut ketika tablet dihisap
(Siregar, 2010). Pemilihan bahan pengikat perlu diperhatikan, untuk memperoleh
kekerasan tablet hisap yang sesuai. Polivinil pirolidon sebagai bahan pengikat dapat
digunakan dalam proses granulasi basah dan granulasi kering. Polivinil pirolidon
mempunyai keuntungan, yaitu perekat yang baik dalam pelarut air atau alkohol (Lachman
et al., 1994) dan tidak toksik (Kibbe, 2009). Penambahan kombinasi polivinil pirolidon dan
manitol diharapkan mampu menghasilkan tablet hisap dengan kekerasan dan aktivitas
antibakteri yang sesuai serta respon rasa yang diterima oleh responden. Metode yang
digunakan untuk optimasi tablet hisap kombinasi PVP dan manitol adalah factorial design.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi polivinil pirolidon (PVP)
dan manitol yang dapat menghasilkan formula tablet hisap dengan sifat fisik (waktu alir,
kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut), respon rasa, dan aktivitas antibakteri yang
METODE PENELITIAN
A.Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah neraca analitik (Ohaus®), inkubator (Memmert®),
inkubator shaker (Excella 24®), vortex (Thermolyne), autoklaf (MA 672®), oven
(Memmert®), Laminar Air Flow (Astari Niagara®), mesin cetak tablet single punch type
eko (Korsch®),friabilator (Vanguard Pharmaceutical Marchinery, Inc. USA), dan alat-alat
gelas (Pyrex).
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak air kulit manggis yang
diperoleh dari PT. Phytochemindo Reksa di Bogor Jawa Barat dan ekstrak air daun sirih
yang diperoleh dari PT. Java Plant di Tawangmangu Jawa Tengah, bakteri Streptococcus
mutans ATCC 35668 yang diperoleh dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah
Mada, media agar darah yang diperoleh dari Fakultas Kedokteran Umum Universitas
Sebelas Maret, media Mueller Hinton (MH) (Oxoid), media Brain Heart Infusion (BHI)
(Oxoid), larutan salin (NaCl 0,9%), formalin 1%, cat Gram A, cat Gram B, cat Gram C, cat
Gram D, minyak imersi, akuades, polivinil pirolidon, manitol, talk, magnesium stearat, dan
laktosa.
B.Jalannya Penelitian
a. Uji antibakteri ekstrak
Dilakukan uji pendahuluan aktivitas antibakteri ekstrak air kulit manggis dan
ekstrak air daun sirih di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Suspensi bakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 1,5 x 108 CFU/mL
sebanyak 200 µl diinokulasikan pada cawan petri. Media pada petri dibuat enam sumuran
dengan diameter 10 mm menggunakan cork borer. Empat sumuran pada cawan petri diisi
kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih (1:1) dengan konsentrasi
1,25%, 2,5%, 5%, dan 10% masing-masing 8 µl; kontrol negatif yaitu akuades sebagai
pelarut ekstrak air sebanyak 8 µl; dan kontrol positif yaitu antibiotik amoksisilin 1%
sebanyak 8 µl, kemudian petri didiamkan selama 15 menit dan diinkubasi ke dalam
inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam.
b. Tablet hisap
Rancangan formula optimum dengan metode factorial design menggunakan 2
faktor, yaitu polivinil pirolidon dan manitol sebagaimana tercantum pada Tabel 1 dan 2.
Rancangan 4 formula tablet hisap antibakteri ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air
Tabel 1. Percobaan sesuai dua level dan dua faktor
Faktor Level minimum (mg) Level maksimum (mg)
A : PVP 75 125
B : Manitol 1750 2000
Tabel 2. Rancangan formula dengan metode factorial design
Formula PVP Manitol
Tabel 3.Rancangan Formula tablet hisap antibakteri diperoleh dari Juliantoni & Mufrod (2013) yang telah dimodifikasi.
Formula I : Manitol 70% dan bahan pengikat polivinil pirolidon 3% Formula II : Manitol 80% dan bahan pengikat polivinil pirolidon 3% Formula III: Manitol 70% dan bahan pengikat polivinil pirolidon 5% Formula IV: Manitol 80% dan bahan pengikat polivinil pirolidon 5%
Cara pembuatan tablet hisap: Ekstrak air kulit manggis, ekstrak air daun sirih,
manitol dan laktosa ditimbang dan dicampur di dalam mortir sampai homogen (lama
pencampuran ± 15 menit). Bahan pengikat mucilago polivinil pirolidon ditambahkan
sedikit demi sedikit sampai terbentuk massa granul yang baik. Volume bahan pengikat
yang digunakan dalam proses granulasi dicatat, kemudian diayak granul dengan ayakan
no.12. Granul basah kemudian dikeringkan dalam oven pengering selama 24 jam dengan
suhu ± 40°C. Setelah kering, diayak kembali dengan ayakan no.16. Bahan pelicin (Mg
stearat:talk) ditambahkan ke dalam mortir dan dicampur sampai homogen (dalam mortir ±
5 menit). Campuran tersebut dimasukkan ke dalam hopper (corong alimentasi) dan
dikempa tablet.
C. Evaluasi fisik tablet hisap
Evaluasi waktu alir granul dan sifat fisik tablet meliputi organoleptis, keseragaman
bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu melarut, tanggapan rasa, dan uji aktivitas antibakteri.
Uji waktu alir dilakukan dengan memasukkan granul ke dalam corong yang ujung
seluruh granul keluar dari corong. Uji organoleptis dilakukan secara visual dengan
mengamati bentuk dan warna.
Pengujian kekerasan dilakukan dengan meletakkan tablet secara horizontal pada
bagian ujung dan bagian penekannya. Uji kerapuhan dilakukan menggunakan friabilator.
Pengujian dilakukan selama 4 menit sebanyak 100 putaran. Uji tanggapan rasa dan waktu
melarut dilakukan terhadap 20 responden. Responden mengisi angket yang telah
disediakan. Kategori tanggapan rasa meliputi sangat manis, manis, agak manis, hambar,
agak pahit, pahit, dan sangat pahit.
D.Uji Antibakteri Tablet Hisap
Suspensi bakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 1,5x108 CFU/mL
sebanyak 200 µl diinokulasikan pada cawan petri. Enam sumuran pada media dibuat
dengan diameter masing-masng 10 mm dengan cork borer. Satu sampel tablet hisap dari
masing-masing formula (4 formula) digerus dan disuspensikan dengan suspensi CMC Na
0,25%. Masing-masing larutan tablet hisap dan kontrol negatif diambil 40 µl, kontrol
positif diambil 8 µl, lalu dimasukkan ke dalam sumuran. Diinkubasi pada suhu 37°C
selama 24 jam.
Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil uji waktu alir, kekerasan, kerapuhan, waktu melarut,
respon rasa, dan diameter zona hambat antibakteri dimasukkan dalam aplikasi Factorial
Design pada Design Expert 9.0.3 (trial) dengan faktor PVP dan manitol, sehingga
diperoleh persamaan Factorial Design yang menunjukkan pengaruh interaksi kedua faktor
dan countour plot nya. Masing-masing gabungan respon countour plot superimpoosed
diperoleh formula optimum yang selanjutnya diverifikasi. Data antara hasil prediksi
aplikasi Factorial Design pada Design Expert 9.0.3 dan hasil optimasi diolah
menggunakan uji statistik uji t pada software SPSS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Identifikasi Bakteri
Hasil pengecatan Gram (Gambar 1) menunjukkan bahwa Streptococcus mutans
berwarna ungu dan berbentuk kokus dengan susunan sel berantai yang menunjukkan
Gambar 1. Hasil identifikasi pengecatan Gram Streptococcus mutans menunjukkan bakteri Gram positif dengan bentuk sel kokus, susunan sel berantai, dan berwarna ungu
Hasil uji hemolisis Streptococcus mutans (Gambar 2) menunjukkan adanya area
yang tidak jernih disekitar koloni. Hasil uji hemolisis bakteri Streptococcus mutans yang
bersifat hemolitik-α sesuai dengan gambar literatur pada buku Hart & Paul, 1997.
Gambar 2. Hasil identifikasi uji hemolisis terhadap Streptococcus mutans bersifat hemolitik-α
2. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dengan Metode Sumuran
Uji aktivitas antibakteri dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri
kombinasi ektrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih terhadap bakteri
Streptococcus mutans.
Tabel 4. Hasil uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih terhadap bakteri Streptococcus mutans
Keterangan : Diameter zona hambat termasuk diameter sumuran (10 mm)
Hasil uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air
daun sirih terhadap bakteri Streptococcus mutans menunjukkan diameter zona hambat
yang radikal pada konsentrasi 10%, sedangkan pada konsentrasi 5%; 2,5%; dan 1,25%
tidak menunjukkan adanya diameter zona hambat (Gambar 3). Hal ini disebabkan karena
kandungan dalam ekstrak lebih kecil sehingga tidak menunjukkan zona hambat.
Kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih pada konsentrasi 10%
menghasilkan diameter zona hambat sebesar 10,33±0,30 mm. Zona hambat yang
dihasilkan kontrol positif Amoksisilin 1% sebesar 22,17±0,57 mm.
Gambar 3. Hasil uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih (1:1) terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan diameter zona hambat sebesar 10,33 mm pada konsentrasi 10% dan zona hambat yang dihasilkan antibiotik Amoksisilin 1% sebesar 22,17 mm
Keterangan
E10:Ekstrak 800 µg/sumuran E2,5 : Ekstrak 200 µg/sumuran
E5 :Ekstrak 400 µg/sumuran E1,25: Ekstrak 100 µg/sumuran
K (-): Akuades K (+): amoksisilin 80 µg/sumuran
3. Sifat Fisik Tablet Hisap
a. Organoleptis
Tablet hisap antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun
sirih memiliki bentuk bulat, warna kuning agak coklat kehitaman, dan berbau sirih.
Gambar 4. Sediaan tablet hisap antibakteri (A) formula 1, (B) formula 2, (C) formula 3, (D) formula 4 dan (E) formula optimum
Keterangan
A : Formula I kombinasi PVP 3% dan manitol 70% B : Formula II kombinasi PVP 3% dan manitol 80%
C : Formula III kombinasi PVP 5% dan manitol 70% D : Formula IV kombinasi PVP 5% dan manitol 80% E : Formula optimum kombinasi PVP 5% dan manitol 79,3%
K‐ K+
A B C D E
E10
E5 E1,25
b. Sifat fisik tablet hisap
Pemeriksaan sifat fisik meliputi waktu alir, keseragaman bobot, kekerasan,
kerapuhan, waktu melarut, dan respon rasa. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk
mengetahui kualitas tablet yang dihasilkan, sehingga diharapkan dapat memenuhi kriteria
kualitas tablet yang baik sesuai dengan persyaratan.
Tabel 5. Hasil pemeriksaan waktu alir granul dan sifat fisik tablet hisap
Pengujian FI FII FIII FIV FI I: Formula II kombinasi PVP 3% dan manitol 80%
FIII: Formula III kombinasi PVP 5% dan manitol 70%
FIV: Formula IV kombinasi PVP 5% dan manitol 80%
Pengaruh kombinasi bahan pengikat PVP dan bahan pengisi manitol dapat dilihat
pada persamaan factorial design yang ditunjukkan pada Tabel 6. Nilai persamaan pada
Tabel 6 untuk mengetahui respon yang dihasilkan bersifat meningkatkan atau menurunkan.
Pengaruh kombinasi PVP dan manitol dapat dilihat pada kurva countour plot yang
ditunjukkan pada Gambar 5 dan pengaruh kombinasi PVP dan manitol dapat dilihat pada
grafik interaksi yang ditunjukkan pada Gambar 6.
Tabel 6. Persamaan factorial design kombinasi PVP dan manitol Pengujian Persamaan
Y=8,69+1,33 XA+0, 13 XB-0,31 XAXB Y=10,58+0,70 XA+0,74 XB-0,021 XAXB Y=0,21-0,12 XA+0, 023 XB-0,031 XAXB Y=8,81+0,16 XA+0, 45 XB–1,12 XAXB Y=4,17+1,05 XA+0,33 XB+0,20 XAXB
Gambar 5.Contour plot PVP dan manitol terhadap (A) waktu alir, (B) kekerasan, (C) kerapuhan, (D) waktu melarut dan (E) respon rasa tablet hisap kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih. Kombinasi PVP dan manitol level tinggi pada area berwarna oranye dapat meningkatkan kekerasan dan meningkatkan respon rasa, sedangkan kombinasi PVP dan manitol level rendah pada area berwarna biru dapat menurunkan waktu alir, menurunkan kerapuhan, dan mempercepat waktu melarut tablet hisap
A
C D
E
Gambar 6. InteraksiPVP dan manitol terhadap (A) waktu alir, (B) kekerasan, (C) kerapuhan, (D) waktu melarut dan (E) respon rasa tablet hisap kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih. Manitol level rendah dan manitol level tinggi dengan bertambahnya PVP dapat meningkatkan waktu alir, meningkatkan kekerasan, menurunkan kerapuhan dan meningkatkan respon rasa. Manitol level tinggi dengan bertambahnya PVP dapat mempercepat waktu melarut, sedangkan manitol level rendah dapat memperlama waktu melarut tablet hisap
Keterangan:
: manitol level tinggi : manitol level rendah
a. Waktu alir
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kombinasi dari PVP dan manitol
dapat memperbaiki sifat alir granul. Semakin kecil penambahan PVP sebagai bahan
A B
C D
pengikat dapat memperbaiki sifat alir granul karena waktu alir granul lebih cepat.
Bertambahnya PVP dalam formula akan meningkatkan kekompakan granul dan
meningkatkan bobot jenis granul (Wikantyasning et al., 2009), sehingga waktu alir granul
akan semakin lama. Manitol sebagai bahan pengisi dapat memperbaiki sifat alir granul
(Armstrong, 2009).
b. Kekerasan tablet hisap
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi kombinasi PVP dan
manitol dapat meningkatkan kekerasan tablet. Semakin tinggi penambahan PVP sebagai
bahan pengikat, maka semakin meningkat kekerasan tablet hisap. Adanya peningkatan
konsentrasi PVP dapat terjadi ikatan yang kuat antar partikel untuk membentuk granul
yang kompak, sehingga tablet hisap yang dihasilkan memiliki kekerasan yang semakin
besar (Kartiningsih et al., 2012).
c. Kerapuhan tablet hisap
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa PVP sebagai bahan pengikat dapat
mempengaruhi kerapuhan tablet hisap. Adanya penambahan konsentrasi PVP akan
menyebabkan daya ikat granul dan daya ikat antar partikel yang semakin kuat, sehingga
tablet yang dihasilkan akan semakin keras dengan kerapuhan yang semakin kecil
(Wikantyasning et al., 2009).
d. Waktu melarut
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin kecil penambahan PVP dan
manitol dapat mempercepat waktu melarut tablet. Peningkatan penambahan PVP dan
manitol dapat menyebabkan ikatan granul yang kuat, sehingga semakin tinggi konsentrasi
manitol yang terikat, menghasilkan tablet hisap yang keras (Kartiningsih et al., 2012), dan
terhambatnya penetrasi pelarut kedalam tablet, sehingga waktu larut tablet semakin lama.
e. Respon rasa
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan PVP dapat meningkatkan
respon rasa tablet hisap. Peningkatan konsentrasi PVP akan membentuk ikatan yang kuat
antar partikel, sehingga semakin banyak konsentrasi manitol yang terikat dan
menghasilkan tablet hisap yang manis. Penambahan manitol sebagai bahan pengisi
sekaligus bahan pemanis dapat memberikan sensasi dingin ketika tablet dihisap (Siregar,
4. Aktivitas Antibakteri Tablet Hisap
Pengaruh kombinasi PVP dan manitol terhadap daya antibakteri dapat dilihat pada
kurva countour plot yang ditunjukkan pada Gambar 7 dan pengaruh kombinasi PVP dan
manitol dapat dilihat pada grafik interaksi yang ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 7. Contour plot PVP dan manitol terhadap diameter zona hambat antibakteri tablet hisap. Kombinasi PVP dan manitol level tinggi pada area berwarna oranye dapat meningkatkan diameter zona hambat antibakteri tablet hisap
Gambar 8. Interaksi PVP dan manitol terhadap diameter zona hambat tablet hisap. Manitol level tinggi dengan bertambahnya PVP dapat meningkatkan diameter zona hambat antibakteri tablet hisap, sedangkan manitol level rendah dengan bertambahnya PVP dapat menurunkan diameter zona hambat tablet hisap
Keterangan:
: manitol level tinggi : manitol level rendah
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa PVP level tinggi dapat meningkatkan
aktivitas antibakteri. Penambahan konsentrasi PVP level tinggi sebagai bahan pengikat
akan membentuk ikatan yang kuat, sehingga semakin banyak kandungan ekstrak yang
terikat menghasilkan peningkatan aktivitas antibakteri. Penambahan manitol bersifat
nonkariogenik pada sediaan tablet hisap, sehingga meningkatkan aktivitas antibakteri
(Siregar, 2010).
Pengujian aktivitas antibakteri tablet hisap juga dilakukan pada tablet hisap kontrol
menghasilkan diameter zona hambat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam basis tablet hisap
tidak memiliki aktivitas antibakteri, karena tidak adanya kandungan ekstrak yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri. Tablet hisap formula IV basis kombinasi PVP 5% dan
manitol 80% dipilih sebagai kontrol negatif.
Tabel 7. Diameter zona hambat tablet hisap
Pengujian Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula opt FOpt : Formula optimum kombinasi PVP 5% dan manitol 79,3%
Hasil uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air
daun sirih pada konsentrasi 10% menghasilkan diameter zona hambat sebesar 10,33±0,30
mm. Pada Tabel 4 dan tabel 7 menunjukkan diameter zona hambat antibakteri mengalami
kenaikan setelah dibuat menjadi sediaan tablet hisap. Hal ini dapat terjadi karena
penambahan PVP sebagai bahan pengikat dapat membentuk ikatan yang kuat, sehingga
semakin banyak kandungan ekstrak yang terikat menghasilkan efek antibakteri yang lebih
baik dan penambahan manitol bersifat nonkariogenik, sehingga meningkatkan aktivitas
antibakteri tablet hisap (Siregar, 2010).
5. Contour Plot Super Impossed
Dari area tersebut muncul prediksi formula optimum dengan proporsi PVP 125 mg
dan manitol 1982,55 mg serta memiliki nilai desirability sebesar 0,930. Hal ini
Gambar 9. Overlay plot tablet hisap menunjukkan bahwa formula optimum pada area berwarna kuning menunjukkan PVP level tinggi dan manitol level tinggi
6. Hasil Verifikasi Formula Optimum
Dari contour plotsuper imposed, terlihat formula tablet hisap antibakteri kombinasi
ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih optimum ditunjukkan dengan
komposisi PVP 125 mg dan manitol 1982,55 mg. Proporsi tersebut menunjukkan bahwa
nilai prediksi sama dengan formula 4. Hasil prediksi dan verifikasi dapat dilihat pada tabel
8.
Tabel 8. Hasil prediksi dan verifikasi
Sifat Fisik Formula Optimum Nilai
Signifikasi
Kesimpulan Prediksi Verifikasi
Waktu alir (detik) 9,86 9,80 ± 0,68 0,648 Berbeda tidak signifikan
Kekerasan (kg) 11,90 12,22 ± 0,58 0,241 Berbeda tidak signifikan
Kerapuhan (%) 0,09 0,31 ± 0,05 0,018 Berbeda signifikan
Waktu larut (menit) 8,40 12,05 ± 1,50 0,000 Berbeda signifikan
Respon rasa 5,68 5,75 ± 0,68 0,873 Berbeda tidak signifikan
Zona hambat bakteri (mm)
12,80 13,50 ± 0,50 0,136 Berbeda tidak signifikan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan : Kombinasi PVP dan manitol dapat menurunkan waktu alir, menurunkan
kekerasan, menurunkan kerapuhan, mempercepat waktu melarut tablet, meningkatkan
respon rasa dan meningkatkan aktivitas antibakteri tablet hisap. Formula optimum yang
didapatkan dari overlay plot dengan proporsi PVP 125 mg/2500 mg tablet dan manitol
1982,55 mg/2500 mg tablet.
Saran : Perlu dilakukan penelitian tentang stabilitas tablet hisap antibakteri kombinasi
ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih selama penyimpanan. Perlu dilakukan
perbaikan aroma (flavour) dari tablet hisap antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, N. A., 2009, Mannitol. in: Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & Quinn, M. E. (eds.)
Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth ed., 424-428, Chicago, Pharnaceutical Press.
Dhika, T. S., 2007, Perbandingan Efek Antibakterial Berbagai Konsentrasi Daun Sirih (Piper betle Linn) terhadap Streptococcus mutans, Artikel Ilmiah, Semarang, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Hart, T. & Paul, S., 1997, Atlas Berwarna Mikrobiologi Kedokteran, diterjemahkan oleh Ferdian, E. P. & Poppy, K., 85-93, Jakarta, Penerbit Hipokrates.
Hidayaningtias, P., 2008, Perbandingan Efek Antibakteri Air Seduhan Daun Sirih (Piper betle Linn) Terhadap Streptococcus mutans Pada Waktu Kontak Dan Konsentrasi Yang Berbeda, Artikel Karya Tulis Ilmiah, Semarang, Fakultas Kedokteran , Universitas Diponegoro.
Jawetz, E., Melnick, J. L.& Adelberg, E., 2005, Mikrobiologi Kedokteran, diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Airlangga, 223-226, 364, 365, Jakarta, Salemba Medika.
Juliantoni, Y. & Mufrod, 2013, Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Yang Mengandung Flavonoid Dengan Kombinasi Bahan Pengisi Manitol-Sukrosa, Traditional Medicine Journal, 18 (2), 103-108.
Kartiningsih, Sudarno, J. A. A., & Yantih, N., 2012, Uji Stabilitas Fisik Dan Antiseptik Terhadap Tablet Hisap Ekstrak Kering Daun Sosor Bebek (Kalanchoe pinnata Pers.),
Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila Jakarta.
Kibble, A. H., 2009, Povidone. in: Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & Quinn, M. E. (eds.)
Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Ed., 581-585, Chicago, Pharnaceutical Press.
Lachman, L., Lieberman, H. A., & Kanig, J. L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri II, Edisi Ketiga, diterjemahkan oleh Suyatmi, S., 697, 713-714, Jakarta, UI Press.
Putranti, N.A.R., Mufida, A.R. &N, Salma, 2013, Effect of Mangosteen (Garcinia mangostana L.) Pericarp Extract on Biofilm Formation of Streptococcus Mutans on Orthodontic Wire ( In -Vitro ), Cisak, 42, 4–7.
Siregar, C. J. P., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis, 505, 518, 512, 513, Jakarta, Penerbit EGC.
Torrungruang, K., Vichienroj, P. & Chutimaworapan, S., 2007, Antibacterial Activity of