• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN

METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS

GAMES TOURNAMENT ) PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Oleh :

BASTIAN A H S NIM. 609112009

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Jump Shoot Dalam Permainan Bola Basket Dengan Menggunakan Metode

Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Siswa Kelas X SMA

Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2013/2014.”

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan kepada penulis baik moril maupun materil sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan FIK UNIMED.

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd Pembantu Dekan I FIK UNIMED.

4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes Pembantu Dekan II FIK UNIMED.

5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd Pembantu Dekan III FIK UNIMED.

6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi ( PJKR ) FIK UNIMED.

7. Bapak Afri Tantri, M.Pd Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED.

8. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku pembimbing Skripsi yang telah

banyak membantu penulis dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

9. Ibu Ika Kusumasari, M.Pd selaku dosen FIK UNIMED yang turut membantu

penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

10. Bapak Ibrahim Sembiring, S.Pd, M.Or dan Bapak Zen Fadli, S.Pd, M.Pd

selaku dosen penguji yang telah memberikan kriti dan masukan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

11. Bapak / Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu

(5)

iii

12. Terima kasih kepada kepala sekolah Bapak Bona Sihombing, M.Pd, dan

terkusus abangda Elev Silalahi, S.Pd selaku guru Olahraga yang telah

membantu dan memberikan izin penelitian.

13. Teristimewa kepada kedua orangtua yang saya sayangi dan kasihi

H.Simanjuntak dan L.Br.Sitorus yang telah membesarkan, mengasuh dan

memberikan kasih sayangnya yang tak terhingga dan dukungan doa kepada

penulis, serta bersusah payah memberikan kebutuhan materi selama

perkuliahan hingga skripsi ini terselesaikan

14. Terima kasih juga kepada abang dan kakak saya Rikardo Simanjuntak, S.H,

Agustina Manihuruk, S.Pd , Yunita Simanjuntak, S.Km dan Evan Panjaitan,

S.H atas segala motivasi dan dukuganya yang telah kalian berikan dan saya

bangga punya abang dan kakak seperti kalian semua.

15. Terima kasih kepada Abangda Kamil, Abangda Saut M T Hutapea, S.Pd

(Cecep) dan kepada rekan-rekan IMABATO yang selalu memberikan

semangat serta dukungan kepada penulis.

16. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik Marrin Pasaribu, S.Pd, Ernita

Sitorus, Calvin Siagian, A.Md, Erwin Panggabean, S.Pd, Lidianto Sitohang,

S.Pd, Andre Sinaga, S.Pd, Ferry Siagian, S.Si serta sahabat-sahabat

Zombibers yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

17. Teristimewa kepada Jessica Hutauruk yang senantiasa memberikan dukungan

dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

18. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada rekan – rekan mahasiswa FIK UNIMED khususnya PKR B Reguler 2009.

Semoga kebaikan Bpak/ Ibu/ Saudara/I menjadi amal bai dan mendapat

balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari

segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kriti

(6)

iv

bermamfaat bagi para pembaca dan semoga skripsi ini bermamfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan kesehatan dan rekreasi.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Medan, Desember 2014 Penulis

(7)

i ABSTRAK

BASTIAN A H S. Upaya Meningkatkan hasil Belajar Jump shoot Dalam Permainan Bola Basket Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Siswa Kelas X Di SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2013/2014.

Pembimbing : SURYADI DAMANIK

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lari

sprint pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar melalui penerapan

metode pambelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).

Lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun

Ajaran 2013/2014. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X-9 SMA Negeri

3 Pematangsiantar Tajun Ajaran 2013/2014 terdiri dari 32 orang siswa.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, yang terdiri

dari dua siklus, siklus 1 dan II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti

member pre-test untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran Jump shoot bola

basket, dilanjutkan dengan siklus I dan pos test siklus I, siklus II dan diakhiri

dengan pemberian pos-test siklus Ii dengan intrumen penelitian lembaran

pengamatan test hasil belajar jump shoot.

Hasil penelitian pada tes awal diperoleh rata-rata skor siswa sebesar 55,21

dimana 7 orang siswa yang tuntas dan 25 orang siswa yang belum tuntas. Pada

saat test awal kemampuan siswa diperoleh ketuntasan yang belum tuntas dalam

belajar 78,13%. Pada siklus I rata-rata skor siswa meningkat menjadi 58,85.

Dimana 16 orang siswa yang tuntas dalam belajar dan 16 orang siswa tuntas

dalam belajar, persentase ketuntasan belajar klasikal adalah sebesar 50%. Pada

siklus II rata-rata skor siswa meningkat menjadi 76,04 diman 28 orang siswa yang

lulus dalam belajar dan 4 orang siswa yang tidak lulus dalam belajar, persentase

ketuntasan tuntas dalam belajar sebesar 12,5%. Dengan demikian dapaat diambil

kesimpulan bahwa dengan menggunakan penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) langsung dapat meningkatkan

hasil belajar lari sprint pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar tahun

(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 9

A. Kajian teoritis ... 8

1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 9

1.1Tujuan Pendidikan Jasmani ... 10

1.2Hasil Belajar Pendidikan Jasmani ... 11

2 Hakikat Permainan Bola Basket ... 12

2.1Jump Shoot ... 16

2.2Proses Pembelajaran Jump Shoot ... 20

3 Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif ... 21

3.1Hakikat Metode Cooperative Learning Tipe TGT ... 24

3.2Penerapan (TGT) dalam Pembelajaran Jump Shoot ... 27

B. Kerangka Berfikir ... 28

(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

B. Subjek Penelitian ... 30

C. Metode Penelitian ... 30

D. Desain Penelitian ... 31

E. Instrumen Penelitian... 40

F. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV Hasil Dan Pembahasan Penelitian ... 46

A. Deskripsi Data Penelitian ... 46

B. Hasil Penelitian ... 47

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus I) ... 36

Tabel 2. Portopolio Penilaian Proses Hasil Belajar Jump Shoot ... 42

Tabel 3. Deskripsi Data Penelitian ... 46

Tabel 4. Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus I) ... 53

Tabel 5. Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus I) ... 53

Tabel 6. Hasil Penilaian Indikator Jump Shoot Bola Basket Siklus I ... 54

Tabel 7. Frekuensi Hasil Tes Jump Shoot Siklus I ... 57

Tabel 8. Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus II) ... 66

Tabel 9. Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus II) ... 67

Tabel 10. Hasil Indikator Jump Shoot Bola Basket Siklus II ... 68

Tabel 11. Frekuensi Hasil Tes Jump Shoot Siklus II ... 71

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bola Basket ... 13

Gambar 2. Lapangan Basket dan Ring Basket ... 14

Gambar 3. Gerakan/Tahapan Pelaksanaan Jump shoot 3.1 Fase Persiapan Jump Shoot ... 17

3.2 Fase Pelaksanaan Jump Shoot ... 18

3.3 Fase Followtrough Jump Shoot ... 18

3.4 Jump Shoot dengan awalan mendribble bola ... 19

Gambar 4. Sertifikat Penghargaan Kelompok ... 27

Gambar 5. Skema Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 32

Gambar 6. Deskripsi Data Penelitian ... 46

Gambar 7. Diagram Siklus I ... 54

Gambar 8. Diagram Siklus II ... 67

Gambar 9. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Jump Shoot Fase Persiapan ... 72

Gambar 10. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Jump Shoot Fase Pelaksanaan ... 73

Gambar 11. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Jump Shoot Fase Followtrough ... 73

Gambar 12. Peningkatan Hasil Tes Belajar Dari Tahapan Ketuntasan ... 74

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 82

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus II ... 88

Lampiran 3. Lembar Indikator Penilaian ... 94

Lampiran 4. Data Pre-Test Jump Shoot Bola Basket ... 102

Lampiran 5. Paparan Nilai Awal Tes Jump Shoot Bola Basket ... 103

Lampiran 6. Data Post-Test I Jump Shoot Bola Basket ... 104

Lampiran 7. Data Post-Test II Jump Shoot Bola Basket ... 107

Lampiran 8. Keterangan Siswa yang Tidak Lulus Siklus I ... 110

Lampiran 9. Keterangan Siswa yang Tidak Lulus Siklus II ... 114

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam

kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan

jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, dari pada hanya

menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas

jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengentahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif serta kecerdasan emosi.

Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai

pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif,

inovatif, terampil, meningkatkan dan pemeliharaan kesegaran jasmani serta

pemahaman terhadap gerak manusia. Salah satu contoh aktifitas fisik dalam

pendidikan jasmani terdapat pada suatu pola permainan olahraga, diantaranya bola

basket.

Permainan bola basket merupakan salah satu permainan popular yang

menyenangkan, mendidik, menghibur, dan menyehatkan. Permainan bola basket

(14)

memiliki lima pemain, dan setiap regu bertugas untuk memasukkan bola ke dalam

ring basket lawan dan menjaga ring basketnya sendiri agar tidak dimasuki oleh

lawan. Bola basket sudah menjadi salah satu materi pelajaran wajib yang perlu

diajarkan kepada peserta didik khususnya di SMA. Disamping itu bola basket juga

lebih cepat merangsang motorik anak dan meningkatkan kebugaran jasmani dan

dapat menanamkan jiwa-jiwa sosial.

Pada materi pembelajaran bola basket salah satu tehnik dasar yang paling

sulit dipahami siswa untuk mempraktekkanya dengan tepat adalah tehnik

melakukan jump shoot. Dimana siswa kadang terlihat kesulitan untuk melakukan

tembakan pada saat melompat atau jump. Serta siswa juga tidak melakukan

tehnik jump shoot sesuai dengan proses yang sebenarnya. Misalnya cara

memegang bola, cara kuda-kuda sebelum melompat, dan cara melakukan

tembakan saat melompat, serta saat mendarat, yang dimana siswa kurang

memahami tehnik yang benar.

Permasalahan yang sering terjadi dalam permainan bola basket adalah

kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan jump shoot. Hal ini sesuai dengan

hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru penjas SMA Negeri 3

Pematangsiantar. Pada waktu melakukan jump shoot dalam bola basket, sebagian

besar siswa belum melakukan dengan benar, seperti cara memegang bola yang

masih salah dan meletakkan posisi di atas kepala sehingga lengan membentuk

siku 90 derajat. Kekurangan siswa dalam melakukan tehnik dasar jump shoot

lainnya adalah tolakan bola selalu tidak tepat pada sasaran dan dalam melakukan

(15)

tidak dilibatkan secara aktif dalam melakukan materi yang diajarkan karena guru

kurang kreatif dalam memilih metode pengajaran, sehingga hasil akhir

pembelajaran jump shoot bola basket kurang baik. Dari 32 orang siswa yang

menjadi sampel dalam penelitian ini, 25 orang (78,13%) masih memiliki nilai

dibawah KKM dan 7 orang (21,87%) telah memiliki nilai diatas KKM. Kenyataan

tersebut merupakan salah satu masalah yang perlu segera diperbaiki.

Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih cenderung

menggunakan metode yang kurang inovatif serta terkesan monoton dan masih

berpusat pada guru. Hal ini disebabkan sebagian besar proses pembelajaran

bersumber dari guru, sedangkan siswa tinggal mendengar dan melakukan apa

yang dikomandokan oleh guru penjas.

Untuk mengatasi masalah pada pembelajaran ini perlu digunakan metode

atau model pembelajran yang dapat mendukung guru dalam meningkatkan minat

belajar dan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran.

Metode atau model pembelajaran kooperatif ini adalah salah satu metode

yang membagi siswanya dalam beberapa kelompok heterogen dalam proses

pembelajaran yang berlangsung. Yang dimaksud dengan heterogen adalah

pembentukan kelompok secara acak, yang dimana setiap dari anggota kelompok

terdiri dari siswa yang berbeda agama, suku, warna kulit, ras, dan kemampuan

belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode ini siswa

berperan lebih dari pada guru, dimana siswa akan berdiskusi dengan teman

sekelompoknya dalam membahas materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

(16)

proses pembelajaran akan turut andil berperan dalam proses pembelajaran. Proses

tersebuat terjadi karena kelompok yang dibentuk secara heterogen berisikan

beberapa siswa yang tingkat kemampuannya dalam mengikuti pelajaran tinggi dan

rendah disatukan dalam satu kelompok diskusi selama pembelajaran berlangsung.

Sehingga materi yang disampaikan oleh guru akan menjadi lebih mudah

dimengerti siswa.

Keberhasilan belajar peserta didik yang dicapai dapat diukur melalui

penilaian hasil belajar. Salah satu metode mengajar yaitu, belajar kooperatif

(Cooperative Learning) yang memerlukan pendekatan pengajaran melalui

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan

kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.

Pembelajaran kooperatif adalah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan paham kontruktivisme. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa

anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk

memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan

belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belom menguasai bahan

pelajaran.

Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan hasil

belajar akademik siswa serta dapat menerima berbagai keragaman dari temannya

serta mengembangkan keterampilan sosial. Pembelajaran menuntut banyak

(17)

yang sudah dilakukan, di antaranya : Pemborosan waktu; siswa tidak dapat

bekerja sama dengan teman secara efektif dalam kelompok; siswa yang rajin dan

pandai merasa pembagian tugas dan penilaiannya tidak adil; siswa yang kurang

pandai dan kurang rajin akan merasa minder bekerja sama dengan

teman-temannya yang lebih mampu; serta terjadi situasi kelas yang gaduh.

Dalam proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani, para siswa Sekolah

Menengah Atas perlu dilatih untuk dapat bekerja sama dengan rekan-rekan

sebayanya. Hal ini perlu dilakukan karena pada kegiatan belajar penjas ada materi

yang akan lebih berhasil jika dikerjakan secara bersam-sama, misalnya dalam

bentuk kerja sama kelompok. Selain itu latihan bekerja secara berkelompok

sangatlah penting dalam perkembangan kepribadian anak. Dalam pembelajaran

kooperatif siswa diajarkan untuk bekerja sama dan kolaborasi dalam belajar.

Pembelajaran Kooperatif model TGT (Teams Games Tournamet) adalah

salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan

aktifitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa

sebagai tutor sebaya dan mengandung unsure permainan dan reinforcement.

Model pembelajaran Cooperative Learning tipe Teams Games Tournament

(TGT) merupakan model pembelajaran kooperatif yang merupakan tingkat

lanjutan dari STAD (Student Team Achievement Devisions).

Aktifitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) memungkinkan siswa dapat

belajar lebih rileks dan menyenangkan. Disamping itu juga dapat menumbuhkan

(18)

Sehubungan dengan kenyataan tersebut maka peneliti merasa tertarik

untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournament) dalam memperbaiki proses pembelajaran jump shoot pada siswa

kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar tahun ajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka peneliti

dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain :

1. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

2. Metode pembelajaran yang digunakan masih monoton yang berpusat pada

guru

3. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran

4. Kurangnya motivasi guru terhadap siswa

5. Penggunaan teknik dasar yang masih kurang tepat

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi

pada metode Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) dan

hasil belajar jump shoot pada permainan bola basket siswa kelas X SMA Negeri 3

(19)

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah

berpengaruh menerapkan solusi menggunakan metode cooperative learning tipe

TGT ( Teams Games Tournament ) terhadap hasil belajar jump shoot pada

permainan bola basket siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar tahun ajaran

2013/2014.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar jump shoot

dalam permainan bola basket dengan menggunakan metode cooperative learning

tipe TGT (Teams Games Tournament) pada siswa kelas X di SMA Negeri 3

Pematangsiantar tahun ajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dibedakan menjadi dua, manfaat secara teoritis dan manfaat secara

praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah

keilmuan di bidang keolahragaan khususnya dalam hal proses pembelajaran

Pendidikan Jasmani.

Adapun manfaat secara praktisdalam penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan

(20)

2. Bagi siswa, selain diharapkan dapat menigkatkan hasil belajar siswa, juga

dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran Pendidikan

Jasmani khususnya pelajaran bola basket. Dengan penelitian ini pula

siswa diharapkan merasa senang terhadap mata pelajaran Pendidikan

Jasmani.

3. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan bagi guru Pendidikan Jasmani di

SMA Negeri 3 Pematangsiantar menjadi sumber informasi mengenai

Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ( Teams Games Tournament )

serta pengaruhnya dalam Meningkatkan Hasil Belajar Jump Shoot dalam

permainan bola basket Siswa SMA Negeri 3 Pematangsiantar.

4. Bagi pihak sekolah, mudah-mudahan penelitian ini dapat memberikan

sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dibahas di bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran

menggunakan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams

Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar jump shoot bola basket

pada siswa kelas X-9 SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2013/2014.

1. Pada tes awal dari 32 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini,

ternyata hanya 7 siswa (21,87%) yang tuntas, sedangkan selebihnya 25

siswa (78,13%) belum tuntas dalam pembelajaran. Nilai rata-rata kelas

yang diperoleh hanya mencapai 55,36.

2. Pada siklus I dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini, ternyata hanya 16 orang siswa (50%) yang tuntas dalam

pembelajaran, sedangkan 16 orang siswa (50%) belum tunytas dalam

pembelajaran. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 58,84.

3. Pada siklus II dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini, sudah mencapai 28 siswa (87,5%) yang memiliki

ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya sebanyak 4 siswa (12,5%)

belum tuntas dalam pembelajaran. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh

(22)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai

berikut :

1. Disarankan pada guru pendidikan jasmani SMA Negeri 3

Pematangsiantar untuk metode pembelajaran kooperatif tipe TGT

(Teams Games Tournament) merupakan gaya mengajar yang dapat

dipergunakan dalam memperbaiki proses pembelajaran jump shoot

pada bola basket

2. Guru harus lebih memahami pembelajaran yang mau dilakukan

sehingga saat pelaksanaannya bisa sesuai harapan

3. Penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti yang ingin

mengangkat judul penelitian ini.

4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat

mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

menggunkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara. Bandung

Abdurrahman M. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta, Rineka Cipta

Agus Kristiyanto. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Olahraga. Cetakan 1. Semarang, UNS Press Dimyanti Dan Mudjiono. (2006). Belajar Dan Pembelajaran. Penerbit Rineka

Cipta. Jakarta

FIBA. (2008). Fundamental Basketball A First Step To Win. Semarang, KARANGTURI MEDIA

Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar,Rineka Cipta. Jakarta

Ibrahim Sembiring. (2009). Diktat Bola Basket Dasar. Universitas Negeri Medan

Irwansyah, Kurnia. (2007). Sehat dan Tangkas Berolahraga. Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Bandung, Penerbit Grafindo Media Pratama

Isjoni, H. (2009). CooperativeLearning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung, Penerbit CV. Alfabet

Isjoni, H. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta, Penerbit PT. Grasindo Jon Oliver. (2004). Seri Dasar-Dasar Olahraga/Dasar-Dasar Bola Basket.

(Sport Fundamentals Serries/Basketball Fundamentals). Yogyakarta, PT. Pakarayasa Pustaka

Lutan, Rusli (2000).Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.Jakarta.

Muhajir. 2006. Pandidikan Jasmani olahraga dan kesehatan SMA..Penerbit Erlangga. Jakarta

Nurul ahmadi (2007) Permainan Bola Basket. Penerbit Era Intermedia. Solo.

Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta, PT. Fajar Interpratama

(24)

Sodikun. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung. Penerbit Tarsito.

Sunarsih, Dkk. (2007). Permainan Bola Basket. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga

Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani : Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan. Bandung, Penerbit Nuansa

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Di Sekolah. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Wissel, Hall. (1996). Bola Basket Dilengkapi dengan Pemahiran Tehnik dan taktik. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

Yudianto. (2008). Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

http://www.pjkr.unnes.com/BabII

Referensi

Dokumen terkait

Dina Lab Electronic Language System , terdiri : CentlCont MasTapeRec StudTape RecHead, Set HearUnit Room Speak VidPlay TeacTV14", StudTV29" DeskAse BoothAse TeacChair

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, kepada peserta Seleksi Umum diberi kesempatan menyanggah secara tertulis kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Untuk Kegiatan Non Fisik

Berkaitan dengan pendapat tersebut, beberapa penelitian dilakukan untuk mencari berbagai tipe, model atau teori tentang gaya kepemimpinan yang secara ideal dapat diterapkan

[r]

one is a teacher here berbantuan media flash card terhadap ketuntasan belajar siswa kelas VII A pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Islah Surabaya..

Dalam pelaksanaan detail pekerjaan proses konstruksi, akan lebih baik jika dilakukan pengawasan dan pemeriksaan yang lebih ketat agar dapat dipastikan tidak

• Biasanya pemeriksaan pendahuluan dilakukan oleh majelis panel hakim  namun dapat juga oleh majelis hakim pleno untuk perkara yang sangat penting dan harus segera diputus..

Tulisan ini dikedepankan sebagai usaha untuk memberikan pemahaman dan pemaknaan yang tepat, mengenai Islam dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sebagai sebuah