UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN
METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS
GAMES TOURNAMENT ) PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Oleh :
BASTIAN A H S NIM. 609112009
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Jump Shoot Dalam Permainan Bola Basket Dengan Menggunakan Metode
Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Siswa Kelas X SMA
Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2013/2014.”
Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan kepada penulis baik moril maupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan FIK UNIMED.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd Pembantu Dekan I FIK UNIMED.
4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes Pembantu Dekan II FIK UNIMED.
5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd Pembantu Dekan III FIK UNIMED.
6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi ( PJKR ) FIK UNIMED.
7. Bapak Afri Tantri, M.Pd Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED.
8. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu penulis dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
9. Ibu Ika Kusumasari, M.Pd selaku dosen FIK UNIMED yang turut membantu
penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
10. Bapak Ibrahim Sembiring, S.Pd, M.Or dan Bapak Zen Fadli, S.Pd, M.Pd
selaku dosen penguji yang telah memberikan kriti dan masukan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
11. Bapak / Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu
iii
12. Terima kasih kepada kepala sekolah Bapak Bona Sihombing, M.Pd, dan
terkusus abangda Elev Silalahi, S.Pd selaku guru Olahraga yang telah
membantu dan memberikan izin penelitian.
13. Teristimewa kepada kedua orangtua yang saya sayangi dan kasihi
H.Simanjuntak dan L.Br.Sitorus yang telah membesarkan, mengasuh dan
memberikan kasih sayangnya yang tak terhingga dan dukungan doa kepada
penulis, serta bersusah payah memberikan kebutuhan materi selama
perkuliahan hingga skripsi ini terselesaikan
14. Terima kasih juga kepada abang dan kakak saya Rikardo Simanjuntak, S.H,
Agustina Manihuruk, S.Pd , Yunita Simanjuntak, S.Km dan Evan Panjaitan,
S.H atas segala motivasi dan dukuganya yang telah kalian berikan dan saya
bangga punya abang dan kakak seperti kalian semua.
15. Terima kasih kepada Abangda Kamil, Abangda Saut M T Hutapea, S.Pd
(Cecep) dan kepada rekan-rekan IMABATO yang selalu memberikan
semangat serta dukungan kepada penulis.
16. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik Marrin Pasaribu, S.Pd, Ernita
Sitorus, Calvin Siagian, A.Md, Erwin Panggabean, S.Pd, Lidianto Sitohang,
S.Pd, Andre Sinaga, S.Pd, Ferry Siagian, S.Si serta sahabat-sahabat
Zombibers yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
17. Teristimewa kepada Jessica Hutauruk yang senantiasa memberikan dukungan
dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
18. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada rekan – rekan mahasiswa FIK UNIMED khususnya PKR B Reguler 2009.
Semoga kebaikan Bpak/ Ibu/ Saudara/I menjadi amal bai dan mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari
segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kriti
iv
bermamfaat bagi para pembaca dan semoga skripsi ini bermamfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan kesehatan dan rekreasi.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Medan, Desember 2014 Penulis
i ABSTRAK
BASTIAN A H S. Upaya Meningkatkan hasil Belajar Jump shoot Dalam Permainan Bola Basket Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Siswa Kelas X Di SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2013/2014.
Pembimbing : SURYADI DAMANIK
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lari
sprint pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar melalui penerapan
metode pambelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
Lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun
Ajaran 2013/2014. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X-9 SMA Negeri
3 Pematangsiantar Tajun Ajaran 2013/2014 terdiri dari 32 orang siswa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, yang terdiri
dari dua siklus, siklus 1 dan II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti
member pre-test untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran Jump shoot bola
basket, dilanjutkan dengan siklus I dan pos test siklus I, siklus II dan diakhiri
dengan pemberian pos-test siklus Ii dengan intrumen penelitian lembaran
pengamatan test hasil belajar jump shoot.
Hasil penelitian pada tes awal diperoleh rata-rata skor siswa sebesar 55,21
dimana 7 orang siswa yang tuntas dan 25 orang siswa yang belum tuntas. Pada
saat test awal kemampuan siswa diperoleh ketuntasan yang belum tuntas dalam
belajar 78,13%. Pada siklus I rata-rata skor siswa meningkat menjadi 58,85.
Dimana 16 orang siswa yang tuntas dalam belajar dan 16 orang siswa tuntas
dalam belajar, persentase ketuntasan belajar klasikal adalah sebesar 50%. Pada
siklus II rata-rata skor siswa meningkat menjadi 76,04 diman 28 orang siswa yang
lulus dalam belajar dan 4 orang siswa yang tidak lulus dalam belajar, persentase
ketuntasan tuntas dalam belajar sebesar 12,5%. Dengan demikian dapaat diambil
kesimpulan bahwa dengan menggunakan penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) langsung dapat meningkatkan
hasil belajar lari sprint pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar tahun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 9
A. Kajian teoritis ... 8
1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 9
1.1Tujuan Pendidikan Jasmani ... 10
1.2Hasil Belajar Pendidikan Jasmani ... 11
2 Hakikat Permainan Bola Basket ... 12
2.1Jump Shoot ... 16
2.2Proses Pembelajaran Jump Shoot ... 20
3 Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif ... 21
3.1Hakikat Metode Cooperative Learning Tipe TGT ... 24
3.2Penerapan (TGT) dalam Pembelajaran Jump Shoot ... 27
B. Kerangka Berfikir ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
B. Subjek Penelitian ... 30
C. Metode Penelitian ... 30
D. Desain Penelitian ... 31
E. Instrumen Penelitian... 40
F. Teknik Analisis Data ... 43
BAB IV Hasil Dan Pembahasan Penelitian ... 46
A. Deskripsi Data Penelitian ... 46
B. Hasil Penelitian ... 47
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76
BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 78
A. Kesimpulan ... 78
B. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus I) ... 36
Tabel 2. Portopolio Penilaian Proses Hasil Belajar Jump Shoot ... 42
Tabel 3. Deskripsi Data Penelitian ... 46
Tabel 4. Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus I) ... 53
Tabel 5. Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus I) ... 53
Tabel 6. Hasil Penilaian Indikator Jump Shoot Bola Basket Siklus I ... 54
Tabel 7. Frekuensi Hasil Tes Jump Shoot Siklus I ... 57
Tabel 8. Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus II) ... 66
Tabel 9. Deskripsi Hasil Post-Test (Siklus II) ... 67
Tabel 10. Hasil Indikator Jump Shoot Bola Basket Siklus II ... 68
Tabel 11. Frekuensi Hasil Tes Jump Shoot Siklus II ... 71
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bola Basket ... 13
Gambar 2. Lapangan Basket dan Ring Basket ... 14
Gambar 3. Gerakan/Tahapan Pelaksanaan Jump shoot 3.1 Fase Persiapan Jump Shoot ... 17
3.2 Fase Pelaksanaan Jump Shoot ... 18
3.3 Fase Followtrough Jump Shoot ... 18
3.4 Jump Shoot dengan awalan mendribble bola ... 19
Gambar 4. Sertifikat Penghargaan Kelompok ... 27
Gambar 5. Skema Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 32
Gambar 6. Deskripsi Data Penelitian ... 46
Gambar 7. Diagram Siklus I ... 54
Gambar 8. Diagram Siklus II ... 67
Gambar 9. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Jump Shoot Fase Persiapan ... 72
Gambar 10. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Jump Shoot Fase Pelaksanaan ... 73
Gambar 11. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Jump Shoot Fase Followtrough ... 73
Gambar 12. Peningkatan Hasil Tes Belajar Dari Tahapan Ketuntasan ... 74
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 82
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus II ... 88
Lampiran 3. Lembar Indikator Penilaian ... 94
Lampiran 4. Data Pre-Test Jump Shoot Bola Basket ... 102
Lampiran 5. Paparan Nilai Awal Tes Jump Shoot Bola Basket ... 103
Lampiran 6. Data Post-Test I Jump Shoot Bola Basket ... 104
Lampiran 7. Data Post-Test II Jump Shoot Bola Basket ... 107
Lampiran 8. Keterangan Siswa yang Tidak Lulus Siklus I ... 110
Lampiran 9. Keterangan Siswa yang Tidak Lulus Siklus II ... 114
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan
jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, dari pada hanya
menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengentahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif serta kecerdasan emosi.
Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai
pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif,
inovatif, terampil, meningkatkan dan pemeliharaan kesegaran jasmani serta
pemahaman terhadap gerak manusia. Salah satu contoh aktifitas fisik dalam
pendidikan jasmani terdapat pada suatu pola permainan olahraga, diantaranya bola
basket.
Permainan bola basket merupakan salah satu permainan popular yang
menyenangkan, mendidik, menghibur, dan menyehatkan. Permainan bola basket
memiliki lima pemain, dan setiap regu bertugas untuk memasukkan bola ke dalam
ring basket lawan dan menjaga ring basketnya sendiri agar tidak dimasuki oleh
lawan. Bola basket sudah menjadi salah satu materi pelajaran wajib yang perlu
diajarkan kepada peserta didik khususnya di SMA. Disamping itu bola basket juga
lebih cepat merangsang motorik anak dan meningkatkan kebugaran jasmani dan
dapat menanamkan jiwa-jiwa sosial.
Pada materi pembelajaran bola basket salah satu tehnik dasar yang paling
sulit dipahami siswa untuk mempraktekkanya dengan tepat adalah tehnik
melakukan jump shoot. Dimana siswa kadang terlihat kesulitan untuk melakukan
tembakan pada saat melompat atau jump. Serta siswa juga tidak melakukan
tehnik jump shoot sesuai dengan proses yang sebenarnya. Misalnya cara
memegang bola, cara kuda-kuda sebelum melompat, dan cara melakukan
tembakan saat melompat, serta saat mendarat, yang dimana siswa kurang
memahami tehnik yang benar.
Permasalahan yang sering terjadi dalam permainan bola basket adalah
kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan jump shoot. Hal ini sesuai dengan
hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru penjas SMA Negeri 3
Pematangsiantar. Pada waktu melakukan jump shoot dalam bola basket, sebagian
besar siswa belum melakukan dengan benar, seperti cara memegang bola yang
masih salah dan meletakkan posisi di atas kepala sehingga lengan membentuk
siku 90 derajat. Kekurangan siswa dalam melakukan tehnik dasar jump shoot
lainnya adalah tolakan bola selalu tidak tepat pada sasaran dan dalam melakukan
tidak dilibatkan secara aktif dalam melakukan materi yang diajarkan karena guru
kurang kreatif dalam memilih metode pengajaran, sehingga hasil akhir
pembelajaran jump shoot bola basket kurang baik. Dari 32 orang siswa yang
menjadi sampel dalam penelitian ini, 25 orang (78,13%) masih memiliki nilai
dibawah KKM dan 7 orang (21,87%) telah memiliki nilai diatas KKM. Kenyataan
tersebut merupakan salah satu masalah yang perlu segera diperbaiki.
Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih cenderung
menggunakan metode yang kurang inovatif serta terkesan monoton dan masih
berpusat pada guru. Hal ini disebabkan sebagian besar proses pembelajaran
bersumber dari guru, sedangkan siswa tinggal mendengar dan melakukan apa
yang dikomandokan oleh guru penjas.
Untuk mengatasi masalah pada pembelajaran ini perlu digunakan metode
atau model pembelajran yang dapat mendukung guru dalam meningkatkan minat
belajar dan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran.
Metode atau model pembelajaran kooperatif ini adalah salah satu metode
yang membagi siswanya dalam beberapa kelompok heterogen dalam proses
pembelajaran yang berlangsung. Yang dimaksud dengan heterogen adalah
pembentukan kelompok secara acak, yang dimana setiap dari anggota kelompok
terdiri dari siswa yang berbeda agama, suku, warna kulit, ras, dan kemampuan
belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode ini siswa
berperan lebih dari pada guru, dimana siswa akan berdiskusi dengan teman
sekelompoknya dalam membahas materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
proses pembelajaran akan turut andil berperan dalam proses pembelajaran. Proses
tersebuat terjadi karena kelompok yang dibentuk secara heterogen berisikan
beberapa siswa yang tingkat kemampuannya dalam mengikuti pelajaran tinggi dan
rendah disatukan dalam satu kelompok diskusi selama pembelajaran berlangsung.
Sehingga materi yang disampaikan oleh guru akan menjadi lebih mudah
dimengerti siswa.
Keberhasilan belajar peserta didik yang dicapai dapat diukur melalui
penilaian hasil belajar. Salah satu metode mengajar yaitu, belajar kooperatif
(Cooperative Learning) yang memerlukan pendekatan pengajaran melalui
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.
Pembelajaran kooperatif adalah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan paham kontruktivisme. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belom menguasai bahan
pelajaran.
Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan hasil
belajar akademik siswa serta dapat menerima berbagai keragaman dari temannya
serta mengembangkan keterampilan sosial. Pembelajaran menuntut banyak
yang sudah dilakukan, di antaranya : Pemborosan waktu; siswa tidak dapat
bekerja sama dengan teman secara efektif dalam kelompok; siswa yang rajin dan
pandai merasa pembagian tugas dan penilaiannya tidak adil; siswa yang kurang
pandai dan kurang rajin akan merasa minder bekerja sama dengan
teman-temannya yang lebih mampu; serta terjadi situasi kelas yang gaduh.
Dalam proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani, para siswa Sekolah
Menengah Atas perlu dilatih untuk dapat bekerja sama dengan rekan-rekan
sebayanya. Hal ini perlu dilakukan karena pada kegiatan belajar penjas ada materi
yang akan lebih berhasil jika dikerjakan secara bersam-sama, misalnya dalam
bentuk kerja sama kelompok. Selain itu latihan bekerja secara berkelompok
sangatlah penting dalam perkembangan kepribadian anak. Dalam pembelajaran
kooperatif siswa diajarkan untuk bekerja sama dan kolaborasi dalam belajar.
Pembelajaran Kooperatif model TGT (Teams Games Tournamet) adalah
salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
aktifitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa
sebagai tutor sebaya dan mengandung unsure permainan dan reinforcement.
Model pembelajaran Cooperative Learning tipe Teams Games Tournament
(TGT) merupakan model pembelajaran kooperatif yang merupakan tingkat
lanjutan dari STAD (Student Team Achievement Devisions).
Aktifitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) memungkinkan siswa dapat
belajar lebih rileks dan menyenangkan. Disamping itu juga dapat menumbuhkan
Sehubungan dengan kenyataan tersebut maka peneliti merasa tertarik
untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournament) dalam memperbaiki proses pembelajaran jump shoot pada siswa
kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar tahun ajaran 2013/2014.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka peneliti
dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain :
1. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
2. Metode pembelajaran yang digunakan masih monoton yang berpusat pada
guru
3. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran
4. Kurangnya motivasi guru terhadap siswa
5. Penggunaan teknik dasar yang masih kurang tepat
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi
pada metode Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) dan
hasil belajar jump shoot pada permainan bola basket siswa kelas X SMA Negeri 3
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
berpengaruh menerapkan solusi menggunakan metode cooperative learning tipe
TGT ( Teams Games Tournament ) terhadap hasil belajar jump shoot pada
permainan bola basket siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar tahun ajaran
2013/2014.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar jump shoot
dalam permainan bola basket dengan menggunakan metode cooperative learning
tipe TGT (Teams Games Tournament) pada siswa kelas X di SMA Negeri 3
Pematangsiantar tahun ajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dibedakan menjadi dua, manfaat secara teoritis dan manfaat secara
praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah
keilmuan di bidang keolahragaan khususnya dalam hal proses pembelajaran
Pendidikan Jasmani.
Adapun manfaat secara praktisdalam penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan
2. Bagi siswa, selain diharapkan dapat menigkatkan hasil belajar siswa, juga
dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani khususnya pelajaran bola basket. Dengan penelitian ini pula
siswa diharapkan merasa senang terhadap mata pelajaran Pendidikan
Jasmani.
3. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan bagi guru Pendidikan Jasmani di
SMA Negeri 3 Pematangsiantar menjadi sumber informasi mengenai
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ( Teams Games Tournament )
serta pengaruhnya dalam Meningkatkan Hasil Belajar Jump Shoot dalam
permainan bola basket Siswa SMA Negeri 3 Pematangsiantar.
4. Bagi pihak sekolah, mudah-mudahan penelitian ini dapat memberikan
sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dibahas di bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
menggunakan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams
Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar jump shoot bola basket
pada siswa kelas X-9 SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2013/2014.
1. Pada tes awal dari 32 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini,
ternyata hanya 7 siswa (21,87%) yang tuntas, sedangkan selebihnya 25
siswa (78,13%) belum tuntas dalam pembelajaran. Nilai rata-rata kelas
yang diperoleh hanya mencapai 55,36.
2. Pada siklus I dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini, ternyata hanya 16 orang siswa (50%) yang tuntas dalam
pembelajaran, sedangkan 16 orang siswa (50%) belum tunytas dalam
pembelajaran. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 58,84.
3. Pada siklus II dari 32 orang siswa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini, sudah mencapai 28 siswa (87,5%) yang memiliki
ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya sebanyak 4 siswa (12,5%)
belum tuntas dalam pembelajaran. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai
berikut :
1. Disarankan pada guru pendidikan jasmani SMA Negeri 3
Pematangsiantar untuk metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Teams Games Tournament) merupakan gaya mengajar yang dapat
dipergunakan dalam memperbaiki proses pembelajaran jump shoot
pada bola basket
2. Guru harus lebih memahami pembelajaran yang mau dilakukan
sehingga saat pelaksanaannya bisa sesuai harapan
3. Penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti yang ingin
mengangkat judul penelitian ini.
4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat
mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menggunkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara. Bandung
Abdurrahman M. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta, Rineka Cipta
Agus Kristiyanto. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Olahraga. Cetakan 1. Semarang, UNS Press Dimyanti Dan Mudjiono. (2006). Belajar Dan Pembelajaran. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta
FIBA. (2008). Fundamental Basketball A First Step To Win. Semarang, KARANGTURI MEDIA
Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar,Rineka Cipta. Jakarta
Ibrahim Sembiring. (2009). Diktat Bola Basket Dasar. Universitas Negeri Medan
Irwansyah, Kurnia. (2007). Sehat dan Tangkas Berolahraga. Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Bandung, Penerbit Grafindo Media Pratama
Isjoni, H. (2009). CooperativeLearning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung, Penerbit CV. Alfabet
Isjoni, H. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta, Penerbit PT. Grasindo Jon Oliver. (2004). Seri Dasar-Dasar Olahraga/Dasar-Dasar Bola Basket.
(Sport Fundamentals Serries/Basketball Fundamentals). Yogyakarta, PT. Pakarayasa Pustaka
Lutan, Rusli (2000).Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.Jakarta.
Muhajir. 2006. Pandidikan Jasmani olahraga dan kesehatan SMA..Penerbit Erlangga. Jakarta
Nurul ahmadi (2007) Permainan Bola Basket. Penerbit Era Intermedia. Solo.
Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta, PT. Fajar Interpratama
Sodikun. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung. Penerbit Tarsito.
Sunarsih, Dkk. (2007). Permainan Bola Basket. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani : Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan. Bandung, Penerbit Nuansa
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Di Sekolah. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Wissel, Hall. (1996). Bola Basket Dilengkapi dengan Pemahiran Tehnik dan taktik. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
Yudianto. (2008). Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
http://www.pjkr.unnes.com/BabII