i
!" # $
%
& '( ) *
+ , - ,
-.
/0 /01 /! 2/1 .
3
! "
# $%
# " &
' ( ) '()* !
+ , &
# -. -./ # -$ 0-/
, #
#
"# $
% # # # $
& # ' (
)# *
+ # ,# )# *
- !# # ##
- !# #
#-.
-!# # ## /0
/
#-!# # / #- )#
1
/ # ! 1 %
# # ! 1 (
!# "# 1
+ 1
+ # 2 # 3 " " 1
% # " 1
/ - %
% . %
% 4 5 . $
% # # # . $
% ! . (
% . 6 !
% % . 6 - /
-/ /
&
# $
4 $
#" 1 " $
. 7" # *
5
-#
" "
- 1 .
# 1
# 1 -
% # !
% 1 .
%
% !# # &
% / . &
% "# 1 $
% ! 8 (
%*
9 / - 1 . %*
9 / - 1 . %
- 9 1 .
%
- %%
"# %(
1 " &
1 &
! " #
$ % & ' ( ) *
+ ) ) $
$ , - )
) ) * + ) ./
$ 0 - )
) ) * + ) 0
" 1 2 0 .
$ ! , - ) )
) * ) .!
$ $ 0 - )
) ) * ) 0
" 1 2 0 .!
$ , - ) )
) * + ) ) .
$ . 0 34 ) *
+ ) ) +
!
" "
# " " $ % !
& ' % (
) % * + , '
-. * + , ' /
0 %1 , %1 $ 2 3
/ ! 4 5 '
-3 ' 0
, #
% 6 #)
!
#-, ' )
# 1 ! )
) ' )#
. ' 1 37) 37. ).
# & * 8 , ! , !
' 3 1 - 1
# & * 8 , ! , !
' - 1
-1 37) 37. .
# & * 8 , ! , !
0 1 .
! " " ! "
" # $%
% ! " " ! "
" $&
& ' ! " " !
" " # !
$(
( ! " " ) * !
" ) * "
# ! + # ! , - + $.
. ! " " ) * !
" ) * "
! + # ! , - + $
! + " # !
! ! " ! +
# ! , - ! + $$
$ $
/ 0 1 2
!
83
NO. Sebelum Sesudah Rata rata Sesudah
10( 6) 10( 5) 10( 6)
1 126000000 5600000 39000000 22300000
2 114000000 8200000 54000000 31100000
3 125000000 5400000 49000000 27200000
4 155000000 6200000 48000000 27100000
5 133000000 5600000 44000000 24800000
6 129000000 6100000 51000000 28550000
7 120000000 8400000 55000000 31700000
8 115000000 5400000 45000000 25200000
9 102000000 4500000 36000000 20250000
10 135000000 7700000 47000000 27350000
11 149000000 7800000 38000000 22900000
12 130000000 6000000 45000000 25500000
13 120000000 6300000 49000000 27650000
14 110000000 6900000 41000000 23950000
15 135000000 6800000 52000000 29400000
16 109000000 6100000 37000000 21550000
17 111000000 6500000 54000000 30250000
18 128000000 6000000 42000000 24000000
19 131000000 5200000 40000000 22600000
20 146000000 7000000 51000000 29000000
21 139000000 5300000 33000000 19150000
22 114000000 4200000 34000000 19100000
23 198000000 5000000 32000000 18500000
24 125000000 8200000 56000000 32100000
25 138000000 7000000 52000000 29500000
26 136000000 5100000 40000000 22550000
27 167000000 6000000 45000000 25500000
28 168000000 6100000 51000000 28550000
29 118000000 8000000 54000000 31000000
30 129000000 7300000 61000000 34150000
Jumlah ( Σ ) 3955000000 189900000 1375000000 782450000
84
NO. Sebelum Sesudah Rata rata Sesudah
10( 6) 10( 5) 10( 6)
1 156000000 8100000 53000000 30550000
2 110000000 9400000 52000000 30700000
3 148000000 9000000 54000000 31500000
4 228000000 7400000 72000000 39700000
5 145000000 7400000 52000000 29700000
6 107000000 6500000 56000000 31250000
7 127000000 8000000 67000000 37500000
8 140000000 8900000 57000000 32950000
9 168000000 9600000 89000000 49300000
10 108000000 7800000 59000000 33400000
11 120000000 6300000 68000000 37150000
12 192000000 9900000 61000000 35450000
13 120000000 7200000 65000000 36100000
14 178000000 8500000 81000000 44750000
15 113000000 7300000 67000000 37150000
16 119000000 7600000 69000000 38300000
17 173000000 8300000 87000000 47650000
18 126000000 7700000 68000000 37850000
19 197000000 9500000 63000000 36250000
20 128000000 6900000 69000000 37950000
21 102000000 7900000 59000000 33450000
22 165000000 9700000 74000000 41850000
23 149000000 8600000 58000000 33300000
24 124000000 8400000 66000000 37200000
25 109000000 6300000 59000000 32650000
26 141000000 7700000 57000000 32350000
27 256000000 7600000 78000000 42800000
28 153000000 9200000 55000000 32100000
29 117000000 9600000 69000000 39300000
30 152000000 8800000 66000000 37400000
Jumlah ( Σ ) 4371000000 245100000 1950000000 1097550000
85
Delima Sebelum (CFU/ml) Sesudah (CFU/ml) Penurunan (%)
13,2x107 2,61x107 79,79
14,6x107 3,66x107 73,87
! " : Rata – rata jumlah populasi bakteri aerob pada saliva sesudah berkumur sari
buah delima merah mengalami penurunan sebesar 79,79% sedangkan
sesudah berkumur sari buah delima putih mengalami penurunan sebesar
! " # !
!! "
! # $ % ! " & !
!! "
' ( )
* # # #
% +
$
! " # !
- #
- # # #
% +
- ,
-!! "
! # $ % ! " & !
!! "
' ( )
- *
%
! & !
" # !
* ! .- / !
# $ % ! " & !
!! "
! !! " !! " ' ( )
0- .- " - * * # # * # * #
.- "
-* # * # # * *
0- - # #
!"
#$!"!!#
"
!#
#" % &% "
"! '!(!)
# (&"&!#
*
+
!
" #$
%
&
&
%
%
'
'
&
%
%
(
(
&!&
(
)
" %
&
&
'
(
&*
&
'
&
&
&
% (
%
,
&
'
%
!& &
-
.
/
!
'
*
+
)
'
)
0
!
-
/
&
'
%
&
&
&
%
' '
+
&
(
,
& (
%
&
!
'
(
'
(
-
&
& % .
/
-
/
*
00000000000 -
/
00000000000 -
/
1
Dalam dekade terakhir, sebanyak 80% orang didunia bergantung pada
pengobatan tradisional untuk perawatan kesehatan mereka. Salah satu tanaman
obat yang digunakan adalah buah delima. Buah Delima
merupakan salah satu buah terbanyak di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.1,2
Terdapat beberapa jenis buah delima, yaitu delima merah berbunga merah,
delima putih berbunga putih, delima susu wantah berbunga merah, dan delima
hitam yang berbunga merah serta kulit buahnya berwarna ungu tua. Dari keempat
jenis buah delima tersebut, yang paling terkenal adalah buah delima putih dan
delima merah yang biasanya digunakan sebagai tanaman hias, dapat dikonsumsi
buahnya, dan obat yang bermanfaat bagi kesehatan.3,4
Pemanfaatan buah delima untuk keperluan kesehatan telah dilakukan sejak
berabad tahun yang lalu. Delima memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi,
sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Di Indonesia, delima
putih dan delima merah digunakan sebagai obat diare, obat cacing, obat
osteoartritis, mengobati hiperlipidemia, antihipertensi, antiinflamasi, antiseptik,
antiperdarahan, antipiretik, antitusif, obat asma. 3,5
Semua pohon delima memiliki kulit yang terasa asam, begitu pula akarnya.
Rasa asam tersebut merupakan tanda bahwa di dalam delima terkandung tanin,
2
merupakan senyawa fenol yang banyak terdapat di alam, berfungsi sebagai zat
pemberi warna merah, ungu, biru, dan kuning pada tumbuhan. Dalam bidang
kesehatan mulut, kulit buah delima putih dan delima merah dimanfaatkan sebagai
obat stomatitis, abses periapikal, ulserasi, agen antibakteri, dan antifungi.4,6
Saat ini penggunaan agen antibakteri dari bahan alami mulai dikembangkan,
karena dapat mengurangi efek samping yang dihasilkan jika dibandingkan dengan
antibakteri sintetik. Di dalam saliva terdapat berbagai jenis mikroorganisme yang
merupakan flora normal, yang dapat memberikan efek yang menguntungkan dan
merugikan bagi tubuh. Salah satu bakteri yang merugikan dalam tubuh adalah
bakteri aerob penyebab plak gigi, sehingga upaya pengendalian bakteri aerob ini
dapat dilakukan dengan cara penggunaan obat kumur alami yang bersifat
antibakteri.7,8,9
Terdapat penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa buah delima dapat
dimanfaatkan kulit dan buahnya sebagai agen antibakteri. Menurut
dan (2001), (2003), kulit buah delima mengandung zat tanin
yang bersifat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
dan . Menurut (2009) ekstrak etanol kulit
buah delima putih dapat menghambat pertumbuhan dan
secara in vitro.10,11,12
Menurut (2009) dan (2011) ekstrak buah delima dapat
menghambat pertumbuhan dan menghambat pembentukan
biofilm pada secara in vitro. Hal ini disebabkan oleh
3
sebagai agen antibakteri, sehingga dapat menghambat perlekatan bakteri pada
permukaan gigi.3,5,13,14
Dari latar belakang yang telah diuraikan tersebut, peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut tentang perbandingan efektivitas buah delima
merah dan putih sebagai antibakteri dalam menghambat populasi
bakteri aerob pada saliva dalam rongga mulut.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka masalah pada penelitian
ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan penurunan jumlah populasi bakteri aerob pada
saliva subjek penelitian antara sebelum dan setelah berkumur sari buah delima
merah ( )?
2. Apakah terdapat perbedaan penurunan jumlah populasi bakteri aerob pada
saliva subjek penelitian antara sebelum dan setelah berkumur sari buah delima
putih ( )?
3. Apakah terdapat perbedaan efektivitas antara berkumur sari buah delima
( ) merah dan putih dalam menurunkan populasi bakteri
aerob pada saliva?
4
1. Mengetahui pengaruh berkumur sari buah delima merah
terhadap penurunan jumlah populasi bakteri aerob pada saliva
di dalam rongga mulut.
2. Mengetahui pengaruh berkumur sari buah delima merah
terhadap penurunan jumlah populasi bakteri aerob pada saliva
di dalam rongga mulut.
3. Mengetahui apakah terdapat perbedaan efektivitas antara sari buah delima
( ) merah dibandingkan dengan putih dalam menurunkan
jumlah populasi bakteri aerob pada saliva di dalam rongga mulut.
!
! "
Manfaat ilmiah dari penelitian ini adalah sebagai landasan untuk penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh sari buah delima ( )
merah dan putih dalam bidang oral biologi.
!
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai informasi bagi masyarakat
luas tentang khasiat dan manfaat buah delima ( ) merah dan putih
5
# $ " %&
# $ "
Penyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat
Indonesia sejak dulu. Penyakit infeksi gigi dan mulut biasanya berkaitan dengan
masalah kebersihan mulut, diantaranya karies dan penyakit periodontal. Angka
prevalensi karies gigi di Indonesia masih sangat tinggi, bahkan cenderung naik
dari tahun ke tahun.7,15
Di Indonesia, karies gigi masih diderita oleh 90% penduduk. Karies gigi
disebabkan oleh asam hasil metabolisme karbohidrat oleh bakteri di dalam mulut
dan dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yang terdiri dari atau tuan
rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet, waktu, dan saliva. Selain itu
karies juga dipengaruhi faktor lainnya seperti sistem imun, status sosial ekonomi,
tingkat pendidikan, perilaku gaya hidup, dan penggunaan fluoride.7,8,9
Saliva memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
yang optimal dan menciptakan keseimbangan ekologi yang sesuai. Fungsi saliva
meliputi lubrikasi dan proteksi jaringan mulut, aksi !! dan ! ,
memelihara intergritas gigi, serta memiliki aktivitas antibakteri. Saliva juga
mengandung elektrolit, seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, bikarbonat,
immunoglobulin, protein, enzim, mucin, urea, dan ammonia.16
Komponen saliva ini berfungsi untuk membantu modulasi perlekatan bakteri
pada lapisan ! , mengatur pH dan kapasitas !! , memiliki aktivitas
antibakteri, serta berperan dalam proses remineralisasi dan demineralisasi
6
plak, sehingga bakteri kariogenik cenderung berkembang ketika pH di mulut
turun menjadi asam (pH kritis 5,5).16,17
Di dalam saliva banyak terkandung bakteri yang ikut berperan dalam
pembentukan plak gigi yang merupakan penyebab karies gigi, diantaranya adalah
genus " " # " " "
" . Bakteri ini merupakan bakteri aerob yang
memainkan peran penting dalam perkembangan karies dengan memodifikasi
lingkungan plak gigi untuk mendukung kehidupan bakteri . Bakteri ini
mempunyai enzim ! (GTF) dan ! ! (FTF)
yang dapat mengubah karbohidrat menjadi polisakarida ekstraseluler, yaitu glukan
dan fruktan. Glukan berkontribusi pada perlekatan plak, sedangkan fruktan dapat
bertindak sebagai penyimpanan nutrisi ekstrasel.17,18
Hal ini memungkinkan bakteri melekat pada pelikel di permukaan gigi. Pelikel
merupakan deposit lapisan tipis yang terdiri dari protein saliva dan glikoprotein.
Setelah pembentukan pelikel, bakteri mulai berproliferasi disertai dengan
pembentukan matriks inter bakterial yang terdiri dari polisakarida ekstraselluler
yang mengandung dekstran dan protein saliva.19821
Bakteri yang dapat tumbuh hanya bakteri pembentuk polisakarida
ekstraseluler. Bakteri tidak membentuk suatu lapisan yang kontinu diatas
permukaan pelikel, melainkan suatu kelompok kecil yang terpisah, suasana
lingkungan pada plak masih bersifat aerob, sehingga hanya bakteri aerob dan
7
Perlekatan bakteri aerob ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan
kesehatan mulut, salah satunya dengan penggunaan obat kumur yang bersifat
antibakteri. Dalam beberapa tahun terakhir ini penggunaan obat tradisional
semakin meningkat, banyak orang telah beralih ke pengobatan alternatif yang
berasal dari tanaman obat karena memiliki efek pencegahan dan efek terapeutik.
Studi farmakologi telah menunjukkan bahwa banyak tanaman obat yang diketahui
memiliki sifat antibakteri dan efek sampingnya lebih rendah dibandingkan dengan
antibakteri sintetik.2,18,20,23
Salah satu tanaman obat yang terkenal adalah buah delima ( ).
Buah delima yang biasa digunakan untuk tanaman obat adalah buah delima merah
dan putih. Buah delima ( ) merah dan putih sebelumnya cukup
popular digunakan di bidang kesehatan sebagai obat diare, disentri, demam, batuk,
asma, bronkitis, kelainan perdarahan, malaria, antihipertensi, ,
dispepsia, lesi kulit, hiperlipidemia, diabetes mellitus, iskemia otak, $ ,
serta menurunkan resiko penyakit jantung, AIDS, obesitas , dan kanker
prostat.2,18,24827
Dalam bidang kesehatan mulut, delima putih dan delima merah memiliki efek
terapeutik terhadap penyakit mulut, seperti periodontitis, gingivitis, ulserasi,
, dan lesi di mulut lainnya. Buah delima juga memiliki sifat
antifungal, antiviral, dan antibakteri yang dapat menurunkan populasi bakteri
dalam rongga mulut. 24,25
Bakteri aerob pada saliva akan berkolonisasi dan melekat ke permukaan gigi
8
dapat dihambat dengan menggunakan agen kimia, yaitu berkumur dengan sari
buah delima karena mengandung senyawa polifenol golongan flavonoid dan tanin
yang bersifat antibakteri.5,26,27
# %&
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
1. Terdapat penurunan jumlah populasi bakteri aerob pada saliva subjek
penelitian antara sebelum dan setelah berkumur sari buah delima merah
).
2. Terdapat penurunan jumlah populasi bakteri aerob pada saliva subjek
penelitian antara sebelum dan setelah berkumur sari buah delima putih
).
3. Terdapat perbedaan efektivitas antara sari buah delima )
merah dan putih dalam menurunkan jumlah populasi bakteri aerob pada
saliva di dalam rongga mulut.
' & & &
Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimental laboratorik. Data yang
dinilai adalah jumlah populasi bakteri aerob pada saliva dalam rongga mulut
sebelum dan setelah berkumur sari buah delima merah dan putih
9
mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Universitas Kristen Maranatha.
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode statistik uji “t” tidak
berpasangan ( % & & ) dan uji “t” berpasangan ( %
& & ) dengan α = 0,05 menggunakan perangkat lunak komputer
kemudian signifikasi ditentukan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
( & )
Lokasi Penelitian: Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha.
!
" #
! "
#
$ % & ' % ( ( ( ) *+
* , - . / 0 / / 11 &
! " #$ ! % &' &
$ ! # 2
*++)3 4
5 6 % 7 *++) ( ) %
! * * 2, 8 9 2
: ; *++ + , #
< < ( ( * =4> =* *++)>
# *++ - . / 3 9:
? @ A @ ") + 0 1 $2234 "
% 0 $' ! +0
0 B < % $ % C
A. % 5 .. 5D* *++5
/ & E / # " ! * 7 0 3
' . ( F *+++3 4 +
) & A ,, ) * ) 5
6 6 & 7 * ( 8 (5% 9 * :$ ,
8 )G *G $ *++5G 2 3 ?45H? HI 9 ,
/ , - ' & , 3 *++5
4 6$ ) 6 ) 0 6 2 3 /J
/-; 7 3 / *++5
+ % # *++5 6 ) 5+
: 3 & @ ( ( @
% % E . *++ % )
* 9 , * * 5 ( 6
7 "
9 , / , - ' ; 7 8 % *++4
5 2 ( ! 0 * * 5 ( 6
* ( 7 ! ; > 9 ,
/ , - ' ; 7 8 % *+
( ! 0 * * 5 ( )
7 ; > 9 , / , - '
*++4
A 7 ( & 5 ! * !
# , 3 A-<F *++ 3 *+
? 9 8 , C E / A ( " 4 ) ( "
6 3 ; (,7 , F *++53 5+H5* 5) ?)
)?
$ E ) * 6 ! ( 7
* 2 3 <; F *++?3
) < 7 E C A 6 " . < !
6 ) @ . 3 < ( : A F *++)3
*
4 * * 7 5 7 . )
7 ; > 9 , / , - '
*+
*+ ( $ ; % $$ F $ $$
; ( " & 0 6 & ( <$ # F *+ +
* $ ## % ; / 7 & !
< *+++F 5 3 )?H 4+
** ( - 7 9 < % & , " = <
" ! + @ . 3 *++?
*5 K @ < . !
1 ! /*++? F 5= >3* *D?
* 1 % !
9 - 7 / *++
?
* 9; @ -: ( < $ , <! 9 ;@
7 = *
6 % . " =/ *++* C( F
4 = >3 +* D5
*? : ,% A@ 7
/ 9
/*++ # 4F +4=*>3 D*+?
* # , # ) 4
7 6 1 /*++) # F 5=*>3 *)D
*) ; :< .. #6 < < # & , # < :
7 ! .
> 9 / *++ # F4?= D
*>355 D4
*4 % / - . / # ( / 2 9 $ :
& :
6 / *++
%F 5= >3 ? D
5+ $ . % ! %% 2 ( !
! ! ) 8 : %
6" " 6 /*++? C( F?35
5 ( 2A - 6 ! ; 3 # ;
*++ 3* H*
5* % , : , 6 ! ( ! 3 /
" /*++?3 *
55 2 / % ,, * * * ( 9 ?.
% ! *4 *++ 3 **
5 # 7 F L *++) 6 * 5 * *5
; 3 7 ,, # , @ ; , / ,
A<-< , 2
5 , -J / & %
- % 7 7 ? + ! ) ) - !
( ! * @ ! ! @ 6 % 7! /
*+ 3 *?H*
5? - 2 E < ! : 3 & < ! %
5 . % % 8 % / @ , , 8
; 7 , ( > ///@ ) % 2 *
*+ *3 H
5) 7 - & , E / ,, @ " = < "
! + @ . 3 A F *++?3 5
5 +H *)
54 ( ,% 8 $ ( 4
@ *+++ *++*F*)3 *H5
+ ; # (9 & 6 @ M 2 E #
6 ! ( 7 * - 73 CM ' %
@ F *++?3 *+ * 4H5+ *5) * 5H * +
9 8 , C E / A ( " 4 ) ( "
6 3 ; (,7 , F *++53 5+* 5) ?)
)? *5
* ; % $$ F $ $$ ;
*+ + <$ # ! * 3 H 5
5 : ( # 6 ( ! ) (
$ # *+++F 3=*>3 ?H)*
(, ! @ 2 < M A & 2 % 3 ( . (
( . ( ; /1 /*++?F5 3 H ?
7 # 9 $:6 < <A; ; #H@ /
% 2 . . 9 7
*++5F 3*+5H*+)
? 6 , $ C ( 2 %3 C 7 6
7 *++ F55= .. >3* H5+
! ( ( (H; ! : , ( # / ( 0 % 2 2
-( @ @ 9 6 1 *++5F)3 5H )
) ; , 9 *++) % : ) ! ) 0
/ (( 3 +H *H*++4
4 7 7 ( < , . # , @ $
)
+ $ & *+++ ) - % / ( . @ . ) H)
8 0 $ / $ %. : $ 6 *++5 2
( % . ( ( =2 > $ (
< ( @ # ( # - " =?>3
* +H*
* 8 # *++ 9 3 7 @ (
( @ .. ( 9 " 8 3 )H*
5 2 : # ;% A $ 9 . < *++?
9 8 (
8