v
ABSTRACT
Garment industry has great potential to grow and compete. Competition will be intense in the increasing number of companies. Quality is the things that can become a weapon to win the competition in the market. Based on this analysis, the aim of this study was to observing the role quality control in order to minimize defects leather jacket in Perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung.
The quality control currently conducted by company was by establish standard of product defects that did not exceed 4% of the amount of product produced. While in this research used descriptive analysis that explains and describes the calculations from data collected, which later formed by u control chart. Result analysis showed the presence of the defective product in amount beyond the policy quoted by the company.
The result of product defect cause by using Cause and Effect Diagram, show that the main cause of defective product is human factors, machines, materials, methods and environments.
vi
ABSTRAK
Industri Garmen memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan bersaing. Persaingan akan semakin ketat dengan semakin banyaknya perusahaan. Kualitas dapat menjadi senjata untuk memenangkan kompetisi di pasar. Berdasarkan analisis tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran pengendalian kualitas dalam upaya meminimalkan produk cacat jaket kulit di Perusahaan Konfeksi Sukahati II.
Pengendalian kualitas yang saat ini dilakukan perusahaan ialah dengan menetapkan standar produk cacat yang tidak melebihi 4% dari jumlah produk yang dihasilkan.Sedangkan dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif yang menjelaskan dan memaparkan penghitungan dari data yang terkumpul, yang kemudian dibentuk peta kendali u. Hasil analisis memperlihatkan adanya produk cacat dalam jumlah melebihi batas kebijakan yang ditetapkan perusahaan.
Hasil penelusuran terhadap penyebab kecacatan produk dengan menggunakan Diagram Sebab-Akibat, memperlihatkan bahwa penyebab utama kecacatan produk adalah faktor manusia, mesin, material, metode dan lingkungan.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
ABSTRACT ... v
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi ... 8
2.2 Pengendalian ... 9
2.3 Kualitas ... 10
2.4 Dimensi Kualitas ... 11
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas ... 12
xi
2.7 Tujuan Pengendalian Kualitas ... 14
2.8 langkah-langkah Pengendalian Kualitas ... 15
2.9 Biaya Kualitas ... 15
2.10 Statistical Quality Control (SQC) ... 20
2.11 Statistical Process Control (SPC) ... 22
2.12 Peta Kendali ... 23
2.12.1 Peta Kendali Variabel ... 25
2.12.2 Peta Kendali Atribut ... 26
2.13 Alat Bantu Pengendalian Kualitas ... 30
2.14 Uji Kecukupan Data ... 35
2.15 Kerangka Pemikiran ... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data ... 39
3.2 Metode Pengumpulan Data ... 40
3.3 Tahapan Penelitian ... 42
3.3 Lokasi dan Lamanya Penelitian ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaaan ... 44
4.2 Pengendalian Kualitas yang dilakukan Perusahaan ... 47
4.3 Data Produksi Perusahaan ... 49
4.4 Batas Peta Kendali u Pada Perusahaan ... 52
4.5 Peta Kendali u Pada Perusahaan ... 55
4.6 Analisis Peta kendali ... 61
xii
4.8 Analisis Menggunakan Diagram Pareto... 62
4.9 Analisis Menggunakan Diagram Sebab Akibat ... 64
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 71
5.2 Saran ... 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Two Ways Quality Improves Profitability ... 4
Gambar 2.1 Peta Kendali (Control Chart) ... 23
Gambar 2.2 Diagram Sebab-Akibat ... 31
Gambar 2.3 Check Sheet ... 32
Gambar 2.4 Diagram Pareto ... 33
Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran ... 38
Gambar 4.1 Operation Process Chart Pembuatan Jaket Kulit ... 47
Gambar 4.2 Peta Kendali u Jumlah Produk Cacat ... 56
Gambar 4.3 Peta Kendali u Jumlah produk Cacat ... 61
Gambar 4.4 Diagram Pareto Jenis dan Persentase Cacat ... 64
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Contoh Data Diagram Pareto ... 33
Tabel IV.1 Jumlah Produk yang Dihasilkan ... 51
Tabel IV.2 Batas Kendali ... 55
Tabel IV.3 Jumlah Produk Cacat ... 57
Tabel IV.4 Batas Kendali ... 60
Tabel IV.5 Jenis Cacat dan Jumlah Produk Cacat ... 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri garmen akan selalu berkembang dengan berjalannya waktu.
Produk yang dihasilkan oleh industri garmen mempunyai potensi yang besar
untuk bersaing (Majalah Kina, 2011). Potensi bersaing didapatkan dari inovasi
yang terus berkembang dalam industri garmen. Diferensiasi produk yang
dihasilkan industri garmen, menjadikan salah satu alasan industri garmen
berkembang agar tidak mudah disaingi oleh produk serupa dari pengusaha lain.
Selain persaingan yang ada di Indonesia, kini diberlakukannya ASEAN and China
Free Trade Agreement (ACFTA) menjadikan perusahaan di Indonesia terus berusaha untuk tetap mempertahankan pangsa pasarnya. Secara mudah, ASEAN
and China Free Trade Agreement (ACFTA) adalah sebuah perjanjian antara negara-negara di ASEAN dan China untuk memungkinkan perdagangan
(ekspor-impor) antar Negara anggota ASEAN dan China. Kesepakatan ini dimulai dari
tanggal 1 Januari 2010. Konsekuensi dari adanya perjanjian tersebut adalah
pembukaan pasar dalam negeri secara luas untuk dapat dimasuki barang-barang
industri dari negara yang ikut dalam perjanjian tersebut. Persaingan tersebut
mempunyai kemungkinan baik dan buruk bagi Indonesia. Produk-produk yang
tercantum dalam perjanjian tersebut akan lebih mudah masuk ke Indonesia karena
adanya penghapusan tarif cukai untuk waktu tertentu, begitu pula sebaliknya,
produk dari Indonesia pun akan lebih mudah memasuki pasar luar. Dalam surat
2
tekstil, mainan anak, sepatu dan lampu adalah beberapa produk yang masuk
dalam ASEAN and China Free Trade Agreement (ACFTA)”. Selain itu,
kemungkinan terburuk yang akan dialami oleh Indonesia adalah pasar atau
industri manufaktur Indonesia tidak dapat menyaingi produk-produk yang masuk
ke Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan produk-produk China yang masuk akan
menggerus industri lokal yang dinilai berdaya saing dengan harga jual yang
rendah. Beberapa pelaku industri mengatakan bahwa mereka merasa optimis
dengan adanya perjanjian tersebut yang berarti meningkatkan kesempatan bagi
mereka untuk memperluas pasar, namun sebagian menjadi cemas karena mereka
menyadari bahwa pasar mereka akan dibanjiri produk-produk China yang terkenal
murah, terutama tekstil, garmen dan aksesori. (okezone.com, 5 April 2010)
Selain persaingan yang terjadi dengan pasar luar negeri yang memasuki
Indonesia, ada juga persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Perusahaan
akan selalu bersaing dengan ketat dan sehat agar dapat terus tumbuh di dunia
industri. Setiap perusahaan akan berusaha menciptakan produk yang lebih baik
lagi daripada kompetitornya. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu membuat
produk sesuai dengan standar kualitas tertentu.Menjaga kualitas produk akan
menjadi senjata yang ampuh untuk memenangkan kompetisi di pasar. Siapa yang
tidak tahu, bahwa kualitas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan
seseorang untuk membeli suatu produk atau jasa. Menurut Manahan Tampubolon,
kualitas atau mutu adalah kemampuan suatu produk, baik itu barang atau jasa
untuk memenuhi keinginan pelanggannya. Sehingga setiap produk atau jasa selalu
dipacu untuk memenuhi mutu yang diminta pelanggan melalui pasar
3
bahwa kualitas adalah salah satu hal yang membawa dampak besar bagi
perusahaan dan pelanggan.
Produk atau jasa yang dihasilkan dan sudah sesuai standar perusahaan,
tidak lantas diterima di pasar atau selalu memenuhi keinginan dan standar
konsumen. Untuk diterima di pasar, maka perusahaan harus selalu berusaha
menjaga kualitas, melakukan pengendalian dan perbaikan kulitas secara
terus-menerus. Tidak hanya di perusahaan yang menghasilkan produk, perusahaan yang
menghasilkan jasa juga memerlukan pengendalian kualitas. Perusahaan akan
berusaha meningkatkan kualitas daripada menurunkan biaya yang berdampak
pada menurunnya kualitas produk atau jasa perusahaan tersebut. Seperti yang
dijelaskan Sumayang (2003; 265), yaitu setiap perusahaan baik yang
menghasilkan produk maupun jasa harus menjaga kualitas yang baik agar
kegiatan operasi perusahaannya dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
Penetapan mutu produk dapat dimulai sejak awal proses produksi, yaitu dengan
cara menggunakan bahan baku (material) yang berkualitas. Perbaikan kualitas
produk dan jasa yang dihasilkan suatu perusahaan akan berdampak positif bagi
perusahaan yaitu peningkatan kualitas produk dan jasa ke arah yang lebih baik.
Peningkatan kualitas akan berdampak baik bagi perusahaan dan pelanggan. Ketika
ada produk cacat yang dihasilkan, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya
untuk memperbaiki atau mengganti produk cacat tersebut. Pelanggan akan
mempunyai loyalitas yang tinggi kepada perusahaan yang kualitas hasil
produksinya yang baik dan terjaga. Pada akhirnya, kualitas yang terus menerus
diperbaiki akan membantu perusahaan dalam peningkatan profitnya. Uraian diatas
4
Gambar 1.1 Two Ways Quality Improves Profitability
Sumber : Heizer & Render, Operation Management, 2004, 7th ed.
Perusahaan konfeksi Sukahati II yang berada dikota Bandung ini
merupakan perusahaan konfeksi yang memproduksi jaket kulit sintetik. Bahan
baku utamanya adalah kulit sintetik yang terbuat dari perpaduan kulit dan bahan
lubrikan. Bahan kulit sintetik perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung diperoleh
dari supplier yang berada di kota Bandung juga. Supplier tersebut merupakan
rekanan perusahaan sejak pengusaha masih belum mendirikan perusahaan
Konfeksi Sukahati II Bandung. Produk jaket kulit buatan perusahaan Konfeksi
Sukahati II Bandung dipasarkan ke beberapa kota besar di Pulau Jawa seperti
Bandung, Jakarta dan Surabaya. Selain itu juga, banyak produk jaket kulit yang
dibuat atas dasar pesanan.
Menurut pemilik perusahaan, walaupun karyawan serigkali diingatkan
agar berhati-hati dalam bekerja, supaya hasil jaket kulit yang dihasilkan bagus
(jahitan rapi, bahan tidak kusut, sablon rapi), namun sering terjadi kecacatan
Improved Increased
Reduced Cost
• Increased Productivity
• Lower rework & scrap costs
• Lower warranty cost Sales Gain
• Improved Response
• Higher Prices
5
produk. Oleh karenanya, pihak perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung perlu
melakukan tindakan-tindakan perbaikan agar produk yang dihasilkan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Dalam rangka melakukan tindakan
perbaikan, perlu kiranya dilakukan penelitian untuk mengetahui adanya variasi
kualitas produk yang dihasilkan perusahaan, kemudian dicarikan solusinya dan
selanjutnya hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam bentuk karya ilmiah atau
skripsi yang berjudul “Peran Pengendalian Kualitas untuk Meminimalkan
Jumlah Produk Cacat Jaket Kulit di Perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung.”
1.2 Identifikasi Masalah
Perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung bergerak di bidang Garmen
yang menghasilkan jaket kulit. Produk yang dihasilkan harus dapat dipertahankan
dan meningkatkan kualitas produknya agar produknya dapar bersaing di pasar,
tetapi pada kenyataannya perusahaan seringkali menjumpai jaket yang dihasilkan
cacat, seperti bahan jaket kulit yang berlubang, ada sisa benang yang tertinggal di
jaket, atau cacat sablon seperli pecah atau terkelupas, sehingga jaket tidak sesuai
lagi dengan spesifikasi standar kualitas yang telah ditetapkan pihak manajemen
perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung, dengan demikian permasalahan yang
ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana kegiatan pengendalian kualitas yang telah dilaksanakan oleh
Perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung selama ini?
2. Faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya produk cacat di
6
3. Sejauh mana peran aplikasi peta kendali “u” dapat meminimalkan produk
cacat di Perusahaan Konfeksi Sukahati II ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah, tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kegiatan pengendalian kualitas yang telah dilaksanakan oleh
Perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung selama ini.
2. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya produk
cacat di Perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung.
3. Mengetahui peran aplikasi peta kendali “u” dapat meminimalkan produk
cacat di Perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
Sebagai penerapan teori pengendalian kualitas untuk menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai pentingnya kualitas dalam proses produksi
serta mencoba menerapkannya di Perusahaan Konfeksi Sukahati II.
2. Bagi perusahaan yang diteliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan yang
membantu dalam penentuan kebijakan perusahaan dalam pengendalian
kualitas agar dapat meminimalkan jumlah produk cacat di Perusahaan
7
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperkaya pengetahuan
71
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Perusahaan Konfeksi Sukahati II merupakan konfeksi yang bermula dari
usaha kecil-kecilan yang sekedar memenuhi pesanan pelanggan. Perusahaan yang
memproduksi jaket kulit ini melakukan pengendalian kualitasnya didasarkan pada
pemeriksaan terhadap bahan baku dan barang jadi, yaitu dengan melihat kerapihan
jahitan, outline sablon dan kemulusan kulit setelah proses produksi selesai
dilakukan. Setelah dilakukan penelitian mengenai pengendalian kualitas dengan
judul“ Peran Pengendalian Kualitas untuk Meminimalkan Jumlah Produk
Cacat di Perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung”, maka kesimpulan yang
didapat antara lain:
1. Pengendalian kualitas yang dilakukan di Perusahaan Konfeksi Sukahati II
Bandung adalah dengan menggunakan standar produk cacat pada setiap proses
produksi sebesar 4%. Selain itu, pengendalian di Perusahaan Konfeksi Sukahati II
Bandung ini hanya dilakukan pada produk barang jadi. Sehingga ketika ada cacat
pada produk, baru ditindaklanjuti setelah proses produksi selesai.
2. Penyebab terjadinya produk cacat ditinjau dari faktor, yaitu:
a. Faktor Manusia (Masalah pribadi, ceroboh/Lupa, Lelah/ KeadaanFisik)
b. Faktor Mesin (Kurangnya maintenance, mesin rusak, mesin terlalu
72
c. Faktor Metode (Salah penempatan, Instruksi yang tidak jelas)
d. Faktor Material (Pewarna tekstil habis, Kualitas pewarna tidak baik)
e. Faktor Lingkungan (internal dan eksternal yang mengganggu
konsentrasi)
3. Hasil menggunakan peta kendali u memperlihatkan hasil pengendalian
kualitas. Sebelum menggunakan peta kendali u jumlah produksi total pada Juli
2011 hingga Juli 2012 adalah 5900 jaket dengan jumlah cacat sebanyak 166 jaket.
Setelah menggunakan peta kendali “u” yang seragam, jumlah produksi total pada
Juni 2011 hingga Juli 2012 menjadi 5156 jaket dan jumlah produk cacat sebanyak
129 jaket. Jenis cacat yang paling dominan adalah cacat sablon, cacat jahit dan
cacat bahan. Hasil penelusuran jenis cacat yang dominan dengan menggunakan
diagram pareto adalah jenis cacat sablon yaitu 79 jaket atau persentase sebesar
47.59% dengan persentase kumulatif sebesar 47.59%.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka ada beberapa
saran yang dapat dipertimbangkan oleh pihak perusahaan konfeksi Sukahati II
Bandung guna mengatasi masalah pengendalian kualitas produksi, yaitu:
1. Prosedur atau proses penyablonan perlu dituangkan secara tertulis
2. Karyawan diberi breafing khususnya karyawan bagian penyablonan sesuai
73
3. Karyawan diberi arahan tentang kualitas produk terkait dengan
kemampuan produk yang berkualitas dapat memenangkan persaingan di
pasar, yaitu melakukan loyalitas konsumen terhadap perusahaan.
4. Untuk pekerja harian, sebaiknya diusahakan agar para pekerja harian yang
dipakai adalah pekerja harian yang pernah bekerja sebelumnya di
Perusahaan Konfeksi Sukahati II Bandung atau dengan kata lain diambil
orang yang tetap sebagai pekerja harian. Hal ini akan mempermudah dan
mempercepat proses pengerjaan pembuatan jaket kulit karena pekerja
harian sudah berpengalaman sebelumnya.
5. Karena adanya perbedaan persepsi kualitas antara konsumen dan
produsen, maka perlu diingat bahwa kualitas merupakan suatu dimensi
yang mampu mempertahankan produk berkompetisi dengan kompetitor.
6. Peta kendali u dapat dilanjutkan pemakaiannya oleh perusahaan, untuk
melihat seberapa jauh perusahaan telah berhasil mengendalikan kualitas
produknya.
7. Peta kendali “u” dapat digunakan selanjutnya oleh perusahaan untuk
melihat seberapa jauh standar perusahaan dalam proses produksi, melihat
penyimpangan yang terjadi dan melihat proses produksi yang dalam batas
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D. W. 2003. Manajemen Kualitas. Ghalian Indonesia: Jakarta.
Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik. Andi Offset: Yogyakarta.
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.
file:///G:/Its Time Quality Control.htm
Feigenbaum, Arman V. 2004. Total Quality Control. 4rd edition revised. McGraw Hill Company: New York.
Fryman, Mark. A. 2002. Quality And Process Improvement. Delmar Thomson Learning. Columbia Circle. Heizer, Jay and Barry Render. 2001. Manajemen Operasi. SalembaEmpat: Jakarta.
Gaspers, Vincent. 2002. Total Quality Management. 4th edition. John Willey & Sons.Inc.
Heizer, Jay and Barry Render. 2004. Operations Management : New Chapter on E-Commerce. 7th Edition. Prentice Hall, Inc: New Jersey.
Heizer, Jay and Barry Render. 2008. Operations Management. 9th Edition. Prentice Hall, Inc: New Jersey.
Heizer, Jay and Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Edisi 9. (Diterjemahkan oleh: Chriswan Sungkono). Salemba Empat: Jakarta.
Meryani, Andina. 2010. April, Impor Indonesia NaikHingga 5,12%. Okezone5 April 2010 diakses dari http://economy.okezone.com/read/2010
Mizuno, Shigeru. 1994. Pengendalian Mutu Perusahaan Secara Menyeluruh. (Diterjemahkan oleh : T. Hermaya). Pustaka Binaman Presindo: Jakarta.
Montgomerry, D. C. 2001. Introduction to Statistical Quality Control. John Wiley and Son’s: New York.
Orchid, Ayu. Sukses Memanfaatkan Celah Pasar Ekspor yang Lukuratif. Kina- Karya Indonesia (Media Ekuitas Produk Indonesia). Ed. 3-2011, h. 35.
Schroeder. Roger G. 2007. Operations Management: Contemporary Concept & Cases. 3rd Edition. McGraw-HillBook Co.: New York.
Stevenson. William J. 2005. Operations Management.8th Edition.Mc.Graw-Hill Book Co: Singapore.
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta: Bandung.
Sukmadinata, Syaodih Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sumardjono. 1997. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian : Sebuah Panduan Dasar. 2nd ed. Gramedia: Jakarta.
Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-dasar Manjemen Produksi & Operasi. Salemba Empat: Jakarta.
Tampubolon, M.P. 2004. Manajemen Operasional (Operational Management). Salemba Empat: Jakarta.
Tjiptono Fandy. Dan Diana Anastasia. 2001. Total Quality Management, Edisi Revisi. Andi : Yogyakarta.
Adminkepri. “Tujuh produk akan dievaluasi dalam ACFTA”. [berita] Bisnis Indonesia. 9 April 2011.
Jogiyanto, 2010.Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE: Yogyakarta.
Yamit, Zulian. 2001. Manajemen Kualitas. Ekonosia: Yogyakarta.