• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Teh Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Normal Pada Laki-Laki Dewasa Muda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Teh Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Normal Pada Laki-Laki Dewasa Muda."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH TEH DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH NORMAL PADA LAKI-LAKI DEWASA

MUDA

Hubert Hansel Pugar, 2013. PembimbingI : dr.Pinandjojo D, dr.,Drs.,AIF Pembimbing II: dr. Fen Tih., M.kes

Hipertensi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang, dapat menimbulkan stroke, penyakit jantung, bahkan kematian. Pengendalian hipertensi menggunakan obat anti hipertensi menjadi kendala karena efek samping dan biaya yang mahal. Penanggulangan hipertensi melalui perubahan gaya hidup sehat dan dapat juga digunakan tanaman herbal antara lain Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) dalam bentuk teh yang secara empiris dapat menurunkan tekanan darah.

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh teh daun sirsak terhadap penurunan tekanan darah normal pada laki-laki dewasa muda.

Metode yang digunakan adalah metode prospektif eksperimental laboratorium quasi, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain penelitian pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg pada 30 orang laki-laki dewasa muda sebelum dan sesudah pemberian teh daun sirsak dalam 200 ml air. Pengukuran dengan menggunakan metode gabungan palpasi-auskultasi pada posisi duduk menyentuh lantai dan tangan diatas paha. Analisis data menggunakan metode uji “t” berpasangan dan uji “t” tidak berpasangan, dengan

α=0,05, menggunakan perangkat lunak komputer, kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p<0,05.

Hasil rerata tekanan darah dengan uji “t” berpasangan sesudah minum teh daun sirsak (106,04/70,07 mmHg) lebih rendah daripada sebelum minum teh daun sirsak (116,94/76,47 mmHg) menunjukkan penurunan tekanan darah yang sangat bermakna (p=0,00). Sedangkan hasil uji “t” tidak berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan presentase penurunan yang tidak bermakna (p=0,417>0,05) antara rerata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah minum teh daun sirsak

Kesimpulannya adalah teh daun sirsak berefek terhadap penurunan tekanan darah normal sistolik dan diastolik laki-laki dewasa muda

▸ Baca selengkapnya: bentuk dada normal dewasa

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF SOURSOP LEAF TEA (Annona muricata Linn.) ON REDUCING NORMAL BLOOD PRESSURE IN YOUNG ADULT MALES Hubert Hansel Pugar, 2013. Tutor I : dr. Pinandjojo D, dr.,Drs.,AIF

Tutr II :dr. Fen Tih M.kes

Hypertension is a leading cause of death and high morbidity. Its high prevalence, which is likely to increase in the future, can lead to stroke, heart disease, and even death. Control of hypertension using antihypertensive drugs has become an obstacle because of its side effects and exorbitant cost. Hypertension countermeasures is through healthy lifestyle changes and also can use herbs such as Soursop leaves (Annona muricata Linn), in the form of tea which empirically can lower blood pressure.

Research purpose is to determine the effect of the Soursop leaf tea on reducing blood pressure in young adult males.

The method used is prospective quasi experimental laboratory, using a completely randomized design (CRD), comparative research design with pre - test and post - test . Measured data is systolic and diastolic blood pressure in units of 30 mmHg in the young adult males before and after the administration of soursop leaf tea in 200 ml of water. Measurement using a combined method of palpation - auscultation in the sitting position touching the floor and hands on thighs. Data analysis using the paired t-test and the unpaired t-test, with α = 0.05, using computer software, significance is determined based on the value of p < 0.05.

The mean blood pressure with the paired t-test after soursop leaf tea administration (106.04 / 70.07 mmHg ) is lower than before the soursop leaf tea administration (116.94 / 76.47 mmHg), showed a highly significant decrease of blood pressure (p = 0,00). While the results of the unpaired t-test showed non-significant percentage of reduction (p = 0.417 > 0.05) between the mean systolic and diastolic blood pressure before and after the administration of Soursop leaf tea.

The conclusion is Soursop leaf tea affects on reducing normal systolic and diastolic blood pressure in young adult males.

(3)

viii

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penulisan ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 5

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 5

(4)

ix BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan Darah ... 8

2.1.1 Pengertian Tekanan Darah ... 8

2.1.1.1 Cardiac Output ... 8

2.1.1.2 Tahanan tepi total (resistensi perifer) ... 10

2.1.1.3 Volume darah ... 11

2.1.1.4 Elastisitas pembuluh darah ... 11

2.1.1.5 Keadaan pembuluh darah kecil pada kulit ... 12

2.1.1.6 Renin ... 12

2.1.1.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah 13 2.1.2 Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah ... 16

2.1.3 Regulasi Tekanan Darah ... 17

2.1.3.1 Sistem Saraf ... 17

2.1.3.2 Pusat Vasomotor ... 17

2.1.3.3 Baroreseptor ... 17

2.1.3.4 Kemoreseptor ... 18

2.1.3.5 Pengaruh Ion Kalium dan Kalsium ... 19

2.1.3.6 Peran dari Pusat Kardiovaskular ... 20

2.1.4 Pengukuran Tekanan Darah ... 20

2.2 Hipertensi ... 23

2.2.1 Pengertian Hipertensi ... 23

2.2.2 Prevalensi Hipertensi ... 24

2.2.3 Klasifikasi Hipertensi ... 26

2.2.4 Penatalaksanaan Hipertensi ... 27

2.2.4.1 Penatalaksanaan Farmakologis ... 27

2.2.4.2 Penatalaksanaan Non Farmakologis ... 29

(5)

x

2.3 Sirsak... 31

2.3.1 Tanaman Sirsak ... 31

2.3.2 Sejarah dan daerah penyebaran sirsak ... 34

2.3.3 Jenis-jenis Sirsak ... 34

2.3.4 Bagian- bagian Tanaman Sirsak ... 35

2.3.4.1 Buah Sirsak ... 35

2.3.4.2 Daun Sirsak ... 35

2.3.4.3 Biji Sirsak ... 36

2.3.4.4 Batang Sirsak ... 37

2.3.4.5 Bunga Sirsak ... 37

2.3.5 Kandungan dan Khasiat Daun Sirsak ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 42

3.1.1 Bahan ... 42

3.1.2 Alat ... 42

3.1.3 Pembuatan Teh Daun Sirsak ... 42

3.1.4 Subjek Penelitian ... 42

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Desain Penelitian ... 43

3.2.2 Variabel Penelitian ... 44

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 44

3.3 Prosedur Kerja ... 45

3.4 Metode Analisis ... 46

3.5 Kriteria Uji ... 47

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 47

(6)

xi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan ... 48

4.1.1 Pengaruh Teh Daun Sirsak Terhadap Tekanan Darah Sistolik ... 48

4.1.2 Pengaruh Teh Daun Sirsak Terhadap Tekanan Darah Diastolik ... 49

4.1.3 Perbandingan Pengaruh Teh Daun Sirsak Terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik ... 49

4.2 Pembahasan... 50

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 51

4.3.1 Uji Hipotesis ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 54

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

LAMPIRAN ... 59

(7)

xii

DAFTAR TABEL

halaman Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi. ... 26 Tabel 2.2 Klasifikasi dan Management dari tekanan darah

orang dewasa ≥ 18 Tahun ( JNC VII). ... 27 Tabel 2.3 Diet DASH ... 30 Tabel 4.2 HasilUji “t” Berpasangan Tekanan Darah Sistolik

Sebelum dan Sesudah Minum Teh Daun Sirsak.. ... 48 Tabel 4.4 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Diastolik

Sebelum dan Sesudah Minum Teh Daun Sirsak. ... 49 Tabel 4.5 Hasil Uji “t” Tidak berpasangan Rerata Penurunan

Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik ... 50 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah

Minum Teh Daun Sirsak..... 60 Tabel 4.3 Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Renin Angiotensin Aldosteron System. ... 13

Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Darah. ... 23

Gambar 2.3 Tanaman sirsak ... 33

Gambar 2.4 Daun Sirsak.. ... 33

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1 Foto-foto Penelitian ... 59

Lampiran 2 Tabel 4.1 ... 60

Lampiran 3 Tabel 4.3 ... 61

Lampiran 4 Hasil Uji “t” Berpasangan Sistolik ... 62

Lampiran 5 Hasil Uji “t” Berpasangan Sistolik ... 63

Lampiran 6 Hasil Uji “t” Tidak Berpasangan Sistolik Diastolik ... 64

Lampiran 7 Form Etik ... 65

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan sangat serius saat ini. Hipertensi disebut juga sebagai the silent killer. Hipertensi menurut kriteria The Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun 2003, didefinisikan sebagai tekanan darah sistol ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastol ≥ 90 mmHg, atau sedang dalam pengobatan anti hipertensi (JNC VII, 2003). Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta diantaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10 penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara adekuat (Ekowati 2009). Pada tahun 2000 sekitar seperempat (1 miliar) dari populasi seluruh dunia mengalami hipertensi. Jumlah pasien dengan hipertensi meningkat setiap tahun, dan pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkat menjadi 29% dari populasi (Denio A. Ridjad, 2007).

(11)

2

Faktor risiko hipertensi di Indonesia adalah umur, pria, pendidikan rendah, kebiasaan merokok, konsumsi minuman berkafein >1 kali per hari, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, obesitas dan obesitas abdominal (Ekowati, 2009). Penderita hipertensi berisiko terserang penyakit lain yang timbul kemudian dalam jangka waktu panjang, jika hipertensi tidak dikendalikan akan berdampak pada timbulnya berbagai komplikasi seperti payah jantung, infark miokardium, stroke, gagal ginjal, komplikasi kehamilan, bahkan tak jarang dapat menyebabkan kematian mendadak (Andreoli, 2001).

Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan cara farmakologis dan nonfarmakologis. Pengobatan secara nonfarmakologis adalah dengan berolahraga dan menjaga pola makan seperti diet rendah garam. Pengobatan secara farmakologi dengan menggunakan obat anti hipertensi. Dikenal 5 golongan obat lini pertama yang biasa digunakan untuk pengobatan awal hipertensi, yaitu: ACE inhibitor, Angiotensin Receptor Blocker, antagonis kalsium, diuretik, dan beta blocker, selain itu dikenal juga obat sebagai lini kedua, yaitu: penghambat saraf adrenergik, agonis alfa 2 sentral, dan vasodilator, namun pengobatan secara farmakologi dapat menimbulkan efek samping bila dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Efek samping sistemik yang paling sering terjadi pada semua obat adalah hipotensi, sedangkan pada ACE inhibitor dapat menyebabkan batuk selama pengobatan (Nafrialdi, 2007).

(12)

3

Pada abad XIX, tanaman sirsak (Annona Muricata L.) masuk ke Indonesia, umumnya sirsak dimanfaatkan buahnya untuk menopang kebutuhan tubuh akan vitamin, utamanya vitamin C. Di habitat asalnya, sirsak telah menjadi komoditas tanaman obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti jantung, asma, liver, dan reumatik. Di Trinidad, sirsak digunakan masyarakat setempat untuk mengobati flu, hipertensi, sakit jantung, dan insomnia. Di Indonesia, sirsak telah lama digunakan sebagai bahan pengobatan, diantaranya sebagai obat mual, diare, hepatitis, hipertensi, batuk, reumatik, dan susah kencing. Daun sirsak akhir-akhir ini sering digunakan sebagai pengobatan alternatif hipertensi. Daun Sirsak dapat dijadikan berbagai olahan seperti dalam bentuk kapsul dan minuman. Minuman daun sirsak mengandung sejumlah nutrisi yang baik bagi kesehatan (Onyechi, 2012). Salah satu bentuk minuman daun sirsak yang sangat mudah untuk diolah adalah seduhan daun sirsak dalam bentuk teh (Eka Hasnawati, 2012).

Kandungan daun sirsak yang diperkirakan dapat menurunkan tekanan darah adalah kalium (Eka Hasnawati, 2012). Ion kalium dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan jantung menjadi relaksasi dan juga membuat frekuensi denyut jantung menjadi lambat. Selain itu kalium juga mengatur keseimbangan cairan tubuh bersama natrium, menghambat pengeluaran renin, berperan dalam vasodilatasi arteriol, dan mengurangi respon vasokontriksi endogen, sehingga tekanan darah turun (Guyton & Hall 2008; Hedi R. Dewata,2007).

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

(13)

4

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah teh daun sirsak berefek menurunkan tekanan darah sistolik normal pada laki-laki dewasa muda.

2. Apakah teh daun sirsak berefek menurunkan tekanan darah diastolik normal pada laki-laki dewasa muda.

3. Apakah teh daun sirsak berefek sama terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik normal pada laki-laki dewasa muda.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh teh daun sirsak dalam menurunkan tekanan darah.

1.3.2 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh teh daun sirsak terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik normal pada pria dewasa muda.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

Menambah wawasan dan pengetahuan farmakologi tanaman herbal, khususnya mengenai daun sirsak yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

(14)

5

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi tekanan darah secara langsung (BP), yaitu curah jantung (CO) dan tahanan tepi total (TPR), (BP= CO x TPR). Nilai curah jantung didapatkan dari perkalian denyut jantung (HR) dan isi sekuncup (SV), (CO= HR x SV), Sedangkan resistensi perifer total merupakan gabungan tahanan diameter pembuluh-pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).

Tekanan darah akan turun, kalau curah jantung dan atau tahanan tepi total berkurang. Tahanan tepi akan berkurang kalau terjadi vasodilatasi arteriol, dan mengurangi respon vasokontriktor endogen, contohnya hormon, sehingga tekanan darah turun (Oates Brown 2007; Weber, 2007).

(15)

6

NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah. Faktor-faktor tersebut merubah fungsi tekanan darah terhadap perfusi jaringan yang adekuat meliputi mediator hormon, aktivitas vaskuler, volume sirkulasi darah, kaliber vaskuler, viskositas darah, curah jantung, elastisitas pembuluh darah dan stimulasi neural (Kathryn L, 2010).

(16)

7

Gambar 1.1. Pengaruh Daun Sirsak dalam Menurunkan Tekanan Darah

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Teh daun sirsak (Annona muricata L.) menurunkan tekanan darah sistolik normal pada laki-laki dewasa muda.

2. Teh daun sirsak (Annona muricata L.) menurunkan tekanan darah diastolik normal pada laki-laki dewasa muda.

3. Teh daun sirsak (Annona muricata L.) berefek sama terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik normal laki-laki dewasa muda.

Angiotensinogen Renin

Angiotensin 1

Angiotensin 2

Retensi Na dan cairan

Aldosteron ADH

Vasokontriksi Kalium

Daun Sirsak

Peningkatan Tekanan darah Flavonoid

(17)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

1. Teh daun sirsak menurunkan tekanan darah sistolik normal pada laki-laki dewasa muda.

2. Teh daun sirsak menurunkan tekanan darah diastolik normal pada laki-laki dewasa muda.

3. Teh daun sirsak berefek sama terhadap penurunan tekanan darah normal sistolik dan diastolik normal pada laki-laki dewasa muda.

5.2Saran

1. Penelitian mengenai teh daun sirsak terhadap penurunan tekanan darah normal pada perempuan dewasa muda.

2. Penelitian untuk mencari lagi manfaat lain dari teh daun sirsak.

(18)

Pengaruh Teh daun Sirsak (Annona muricata Linn.) terhadap Penurunan Tekanan Darah Normal pada Laki-laki dewasa Muda

Hubert Hansel P1, Pinandjojo D2, Fen Tih3 1.Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 2. Bagian Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 3. Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Hipertensi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang, dapat menimbulkan stroke, penyakit jantung, bahkan kematian. Pengendalian hipertensi menggunakan obat anti hipertensi menjadi kendala karena efek samping dan biaya yang mahal. Penanggulangan hipertensi melalui perubahan gaya hidup sehat dan dapat juga digunakan tanaman herbal antara lain Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) dalam bentuk teh yang secara empiris dapat menurunkan tekanan darah.

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh teh daun sirsak terhadap penurunan tekanan darah normal pada laki-laki dewasa muda. Metode yang digunakan adalah metode prospektif eksperimental laboratorium quasi, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain penelitian pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg pada 30 orang laki-laki dewasa muda sebelum dan sesudah pemberian teh daun sirsak dalam 200 ml air. Pengukuran dengan menggunakan metode gabungan palpasi-auskultasi pada posisi duduk menyentuh lantai dan tangan diatas paha. Analisis data menggunakan metode uji “t” berpasangan dan uji “t” tidak berpasangan, dengan α=0,05, menggunakan perangkat lunak komputer, kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p<0,05.

Hasil rerata tekanan darah dengan uji “t” berpasangan sesudah minum teh daun sirsak (106,04/70,07 mmHg) lebih rendah daripada sebelum minum teh daun sirsak (116,94/76,47 mmHg) menunjukkan penurunan tekanan darah yang sangat bermakna (p=0,00). Sedangkan hasil uji “t” tidak berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan presentase penurunan yang tidak bermakna (p=0,417>0,05) antara rerata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah minum teh daun sirsak

Kesimpulannya adalah teh daun sirsak berefek terhadap penurunan tekanan darah normal sistolik dan diastolik laki-laki dewasa muda

Kata Kunci: teh daun sirsak, tekanan darah normal, laki-laki dewasa muda

ABSTRACT

Hypertension is a leading cause of death and high morbidity. Its high prevalence, which is likely to increase in the future, can lead to stroke, heart disease, and even death. Control of hypertension using antihypertensive drugs has become an obstacle because of its side effects and exorbitant cost. Hypertension countermeasures is through healthy lifestyle changes and also can use herbs such as Soursop leaves (Annona muricata Linn), in the form of tea which empirically can lower blood pressure.

Research purpose is to determine the effect of the Soursop leaf tea on reducing blood pressure in young adult males. The method used is prospective quasi experimental laboratory, using a completely randomized design (CRD), comparative research design with pre - test and post - test . Measured data is systolic and diastolic blood pressure in units of 30 mmHg in the young adult males before and after the administration of soursop leaf tea in 200 ml of water. Measurement using a combined method of palpation - auscultation in the sitting position touching the floor and hands on thighs. Data analysis using the paired t-test and the unpaired t-test, with α = 0.05, using computer software, significance is determined based on the value of p < 0.05.

The mean blood pressure with the paired t-test after soursop leaf tea administration (106.04 / 70.07 mmHg ) is lower than before the soursop leaf tea administration (116.94 / 76.47 mmHg), showed a highly significant decrease of blood pressure (p = 0,00). While the results of the unpaired t-test showed non-significant percentage of reduction (p = 0.417 > 0.05) between the mean systolic and diastolic blood pressure before and after the administration of Soursop leaf tea.

The conclusion is Soursop leaf tea affects on reducing normal systolic and diastolic blood pressure in young adult males.

(19)

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan sangat serius saat ini. Hipertensi disebut juga sebagai the silent killer. Hipertensi menurut kriteria The Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun 2003, didefinisikan sebagai tekanan darah sistol ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastol ≥ 90 mmHg, atau sedang dalam pengobatan anti hipertensi (JNC

VII, 2003). Menurut WHO dan the

International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta diantaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10 penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara adekuat (Ekowati 2009). Pada tahun 2000 sekitar seperempat (1 miliar) dari

populasi seluruh dunia mengalami

hipertensi. Jumlah pasien dengan

hipertensi meningkat setiap tahun, dan pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkat menjadi 29% dari populasi (1).

Di Indonesia, prevalensi hipertensi belum diketahui dengan pasti, hanya ada untuk daerah tertentu dengan hasil yang berbeda. Di Jakarta prevalensi hipertensi sebesar 16,5%, Sumatera Barat 24%, Jawa Barat 15% dan Papua kurang dari 2%. Menurut Depkes diperkirakan prevalensi hipertensi di Indonesia 17% (Lucky, 2011). Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007 dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi(2).

Pengobatan hipertensi dapat

dilakukan dengan cara farmakologis dan

nonfarmakologis. Pengobatan secara

nonfarmakologis adalah dengan

berolahraga dan menjaga pola makan

seperti diet rendah garam. Pengobatan

secara farmakologi dengan

menggunakan obat anti hipertensi.

Dikenal 5 golongan obat lini pertama yang biasa digunakan untuk pengobatan awal hipertensi, yaitu: ACE inhibitor, Angiotensin Receptor Blocker, antagonis kalsium, diuretik, dan beta blocker, selain itu dikenal juga obat sebagai lini kedua, yaitu: penghambat saraf adrenergik, agonis alfa 2 sentral, dan vasodilator, namun pengobatan secara farmakologi dapat menimbulkan efek samping bila dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Efek samping sistemik yang paling sering terjadi pada semua obat adalah hipotensi, sedangkan pada ACE inhibitor

dapat menyebabkan batuk selama

pengobatan (3).

Akhir-akhir ini pengobatan hipertensi yang sering dilakukan oleh masyarakat ialah mengonsumsi tanaman herbal yang diyakini mampu menurunkan tekanan

darah. Masyarakat lebih memilih

tanaman herbal karena dapat dibuat sendiri di rumah oleh anggota keluarga dan bahannya mudah, efek samping jarang, didapat dengan harga ekonomis (murah). Daun sirsak akhir-akhir ini sering digunakan sebagai pengobatan alternatif hipertensi. Kandungan daun

sirsak yang diperkirakan dapat

menurunkan tekanan darah adalah kalium (3). Ion kalium dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan jantung menjadi relaksasi dan juga membuat frekuensi denyut jantung menjadi lambat.

Selain itu kalium juga mengatur

keseimbangan cairan tubuh bersama natrium, menghambat pengeluaran renin, berperan dalam vasodilatasi arteriol, dan

mengurangi respon vasokontriksi

endogen, sehingga tekanan darah

turun(4).

TUJUAN PENELITIAN

(20)

ALAT, BAHAN DAN CARA

Penelitian ini bersifat eksperimental quasi dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain penelitian pre-test dan post-test.

Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg. Pengukuran dilakukan 5 menit sebelum pemberian teh daun sirsak, kemudian pada 5 menit, 10 menit dan 15 menit setelah pemberian teh daun sirsak

dalam 200 ml air dengan alat

Sphygnomanometer. Data yang diambil adalah sebelum pemberian teh daun sirsak dan hasil terendah yang didapat setelah pemberian teh daun sirsak

Analisis data menggunakan metode uji “t” berpasangan, dengan α=0,05,

menggunakan perangkat lunak

komputer, kemaknaan ditentukan

berdasarkan nilai p <0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tekanan darah sistolik sebelum

minum teh daun sirsak antara 100-120 mmHg dengan rerata 116,94 mmHg (SD=5,499). Setelah minum teh daun sirsak terdapat penurunan rerata tekanan darah sistol menjadi antara 90-115 mmHg dengan rerata106,04 mmHg (SD=5,514). Untuk menentukan apakah terdapat

perbedaaan yang bermakna antara

tekanan darah sistolik sebelum dan

sesudah minum teh daun sirsak

dilakukan analisis dengan uji “t” berpasangan. Hasil uji “t” berpasangan disajikan pada tabel 1.

Tabel 1 Hasil Uji “t” Berpasangan

Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan

Sesudah Minum Teh Daun Sirsak

TDS menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p<0,01) antara rerata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah minum teh daun sirsak, berarti terdapat penurunan tekanan darah yang sangat bermakna.

Tekanan darah diastolik sebelum minum teh daun sirsak berkisar antara 70-80 mmHg dengan rerata 76.47 mmHg (SD=4,695). Setelah minum teh daun sirsak terdapat penurunan rerata tekanan darah diastolik menjadi antara 60-70 mmHg dengan rerata 70,07 mmHg (SD=5,506). Untuk menentukan apakah terdapa perbedaaan yang bermakna antara tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah minum teh daun sirsak dilakukan analisis dengan uji “t” berpasangan. Hasil uji “t” berpasangan disajikan pada tabel 2

Tabel 2 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah Minum Teh Daun Sirsak TDD(mmHg) Rerata Std. menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p<0,01) antara rerata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah minum teh daun sirsak, berarti terdapat penurunan tekanan darah yang sangat bermakna.

Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan pengaruh teh daun sirsak terhadap tekanan darah sistolik dan

diastolik dilakukan uji “t” tidak

(21)

Tabel 3 Hasil Uji “t” Tidak Berpasangan Rerata Penurunan Tekanan Darah

Sistolik dan Diastolik

menunjukkan terdapat perbedaan

presentase penurunan yang tidak

bermakna (p=0,417>0,05) antara rerata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah minum teh daun sirsak.

DISKUSI

Tubuh Penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan

sesudah minum teh daun sirsak

dikarenakan khasiat beberapa zat yang terdapat di dalam sirsak, terutama flavonoid, vitamin C, kalsium, dan kalium(4)(6).

Ion kalium mempunyai beberapa mekanisme dalam menurunkan tekanan darah, yaitu memperlemah kontraksi miokardium, meningkatkan pengeluaran natrium dari dalam tubuh, menghambat

pengeluaran renin, menyebabkan

vasodilatasi, dan menghambat

vasokontriksi endogen. Kadar kalium yang tinggi dapa tmeningkatkan eksresi natrium, sehingga dapat menurunkan volume darah dan tekanan darah (5)(7).

Flavonoid bekerja sebagai ACE

inhibitor yang akan menghambat perubahan AI menjadi AII sehingga menurunkan sekresi hormon antidiuretik (ADH), akibatnya sangat banyak urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis). Sekresi aldosteron dari korteks adrenal dihambat, sehingga menambah ekskresi NaCl (garam) yang

pada akhirnya mengakibatkan

penurunan tekanan darah(5)(8). dan

memodulasi pengeluaran nitric oxide

sebagai vasodilator sehingga

menyebabkan penurunan tekanan

darah(8). Vitamin C juga berperan dalam

menurunkan tekanan darah tetapi

mekanismenya belum diketahui pasti. Vitamin C diduga juga memodulasi pengeluaran nitric oxide (9).

Selain itu, terdapat juga kandungan

umum dalam teh yang dapat

mempengaruhi tekanan darah, seperti zat-zat antioksidan senyawa-senyawa bermanfaat lainnya seperti polifenol, theofilin, flavonoid/ metilxantin, tanin, vitamin C dan E, catechin, serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo, Mg.

Zat-zat antioksidan membantu

menurunkan tekanan darah melalui beberapa mekanisme, yaitu mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, melancarkan sirkulasi

darah, mengurangi timbulnya

atherosclerosis, mencegah timbulnya

agresi platelet, dan melindungi sel-sel pembuluh darah (Bruneton, 1999; Buhler

Miranda, 2000). Mekanisme kerja

magnesium sama seperti kalium yang mempunyai efek vasodilatasi(5).

Dari hasil percobaan, pada beberapa

subjek penelitian tidak terdapat

penurunan tekanan darah diastolik setelah pemberian teh daun sirsak, hal ini

disebabkan karena ketidakpatuhan

subjek penelitian dalam memenuhi kriteria inklusi dan eklusi, dan juga dapat

dikarenakan perbedaan absorpsi,

metabolisme seseorang dalam pemberian teh daun sirsak(3).

SIMPULAN

Teh daun sirsak menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik normal pada laki-laki dewasa muda.Teh daun sirsak

berefek sama terhadap penurunan

(22)

SARAN

Bagi para penderita hipertensi dapat menggunakan teh daun sirsak sebagai pengobatan alternatif yang mudah, praktis dan relatif murah.

Untuk penelitian selanjutnya

dilakukan penelitian mengenai teh daun sirsak terhadap penurunan tekanan darah normal pada perempuan dewasa muda, mencari lagi manfaat lain dari teh daun sirsak, menemukan dosis tepat untuk penggunaan teh daun sirsak bagi penderita hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Denio A. Ridjab. 2007. Modifikasi

Gaya Hidup Sehat dan Tekanan Darah. Majalah Kedokteran Indonesia. 3(57):160.

2. Departement Kesehatan Republik

Indonesia. 2007. Masalah Hipertensi di Indonesia.

http://www.depkes.go.id/index.php /berita/press-release/1909-masalah-hipertensi-di-indonesia.html. 6 Mei 2012.

3. Nafrialdi. 2007. Farmakologi dan

Terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Teraupetik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p. 341-36

4. Eka Hasnawati. 2012. Keajaiban Sirsak

Menumpas 7 Penyakit. Yogyakarta: easymedia

5. Guyton & Hall, 2008. Buku Ajar

Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. p.146, 148, 217, 210-1, 259, 266, 268, 285-7.

6. Onyechi et al. 2012.Nutrient,

Phytochemical Composition and Sensory Evaluation Of Soursop (Annona muricata) Pulp and Drink in South Eastern Nigeria. International Journal of Basic & Applied Sciences IJBAS-IJENS Vol:12 No:06. 124006-8787- IJBAS-IJENS @ December 2012 IJENS

7. Ganong. W. F. 2005. Buku Ajar

Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, Ed 22. p. 552, 549, 560, 564-565, 575-579.

8. Engler M.B., Engler M.M. 2006. The

emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular

health and disease. Nutrition Reviews, 64(3): 109-18.

9. Hidgon J. 2006. Vitamin C. linus

(23)

55

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Andreoli. 2001. Cecil’s Essentials of Medicine 50th Edition. U.S America: W.B.

Saunders.p.157-163

Arthur, F.K.N.,aWoode, E.,bTerlabi, E.O.a and Larbie, C.a*. 2011. Evaluation of acute and subchronic toxicity of Annona Muricata (Linn.) aqueous extract in animals. European Journal of Experimental Biology, 2011, 1 (4):115-124 Pelagia Research Library

Barbara Noller N.D., BHSc. 2003. Graviola Monograph.

Chandra Wijaya. 2010. Pengaruh Jus Buah Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-laki Dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Dalimartha, S. et al, .2008.Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus

Denio A. Ridjab. 2007. Modifikasi Gaya Hidup Sehat dan Tekanan Darah. Majalah Kedokteran Indonesia. 3(57):160.

Departement Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Masalah Hipertensi di Indonesia.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1909-masalah-hipertensi-di-indonesia.html. 6 Mei 2012.

Eka Hasnawati. 2012. Keajaiban Sirsak Menumpas 7 Penyakit. Yogyakarta: easymedia

Ekowati Rahajeng, Sulistyowati Tuminah. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia.Maj KedoktIndon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009.

Engler M.B., Engler M.M. 2006. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular health and disease. Nutrition Reviews, 64(3): 109-18. Fazidah. A, dkk. 2006. Analisa Faktor Resiko Penyakit jantung Koroner Di Unit

(24)

56

Ganong. W. F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, Ed 22. p. 552, 549, 560, 564-565, 575-579.

George W. Thorn. 2008. Harrison’s Principles of Internal Medicine 17th Edition. America: McGraw-Hill. p.1549-1562

Guyton & Hall, 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. p.146, 148, 217, 210-1, 259, 266, 268, 285-7.

Hayens, B. et al, .2003.Buku Pintar Menaklukkan Hipertensi. Jakarta: Ladang Pustaka

Hedi R. Dewata. 2007. Vitamin Dalam Sulistia Gan Gunawan: Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Departement Farmakologi dan Terapeutik FakultasKedokteran UI .p. 790.

Hidgon J. 2006. Vitamin C. linus Pauling Institute, Oregon State University.

http://Ipi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC/. 2 September 2010.

Houssay. 1955. Human Physiology. London, Toronto, New York: Mc-Graw-Hill Book Company.

Houstan MC. Hypertension Strategy for Therapeutic intervension and prevention of end organ damage. Primary care 1991; 18:713-753

JNC VII. 2003. The Seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Hypertension, 42: 1206-52. http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206. 8 Desember

2009.

Kaplan N. M. 2006.Clinical hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 52-3

Leslie Taylor. 2005. The Healing Power of Rainforest Herbs. Published and copyrighted by Square One Publishers, Inc, © 2005

(25)

57

Lynn S. Bickley. 2003. Bates Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Edisi 8. Jakarta: EGC

Mardiana L., Ratnasari J. 2011. Ramuan & Khasiat Sirsak. Jakarta: Penebar Swadaya.

McCance. 2010. Pathophysiology The Biologic Basic for Disease in Adults an Children 6th Edition. Canada: Mosby Elsevier. p. 1149-1153

Mishra et al. 2013. Annona muricata (The cancer killer). The Global Journal of Pharmaceutical Research Vol. 2(1), pp. 1613-1618, 31 Mar, 2013; www.tgjpr.com Mohrman, D. E., & Heller, L. J. 2003. Cardiovascular Physiology (Vol. 5). New

York: Lange Medical Books

Nafrialdi. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Teraupetik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p. 341-36

National Tropical Botanical Garden. 2004. Taksonomi dan Morfologi Sirsak.

http://www.ntbg.org/plants/plant_details.php?plantid=604.

Nita Setiono. 2010. Efek Jus Buah Kiwi (Actinidiadeliciosa Planch) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-laki Dewasa Muda. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Nwokocha CR et al. 2012. Possible mechanisms of action of the hypotensive effect ofAnnona muricata (soursop) in normotensive Sprague–Dawley rats.

Pharmaceutical Biology, 2012; 50(11): 1436–1441© 2012 Informa Healthcare USA, Inc.ISSN 1388-0209 print/ISSN 1744-5116 onlineDOI:

10.3109/13880209.2012.684690. informa healthcare

Oates J. A., Brown N. J. 2001. Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In Hardman, J. G &Limbird, L. E.: Goodman &gilman’s the pharmacological basis of therapeutics. 19thed. New York: Mc. Graw-Hill Medical Publishing Division. Hal 871-886.

Onyechi et al. 2012.Nutrient, Phytochemical Composition and Sensory Evaluation Of Soursop (Annona muricata) Pulp and Drink in South Eastern Nigeria. International Journal of Basic & Applied Sciences IJBAS-IJENS Vol:12 No:06. 124006-8787- IJBAS-IJENS @ December 2012 IJENS

(26)

58

Panggabean, M. M. 2006. Penyakit Jantung Hipertensi, In :Sudoyo et al., Editors: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed IV. Jilid III. Jakarta: FK. UI. p. 1639-1640. Pradana I. 2013.Daun Sakti Penyembuh Segala Penyakit. Jakarta: Octopus

Prince. A. Sylvia & Lorraine M. Wilson. (2005).Patofisiologi:Konsep Klinis Proses – proses Penyakit edisi 8 vol2. Jakarta : EGC

Sheps, Sheldon G. 2005. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari Mediatama

Sherwood, l. 2010. human physiology (13 ed.). baltimore: Thomson

Gambar

Gambar 1.1. Pengaruh Daun Sirsak dalam Menurunkan Tekanan Darah
Tabel 1 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah Minum Teh Daun Sirsak

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penyebabnya adalah rata-rata NPM menunjukkan nilai sebesar 2,20% artinya rata-rata biaya- biaya yang dikeluarkan perusahaan sangat tinggi atau perusahaan tidak efisien

Setyono and Wahyuni (2012) also conducted a study about the discourse analysis on a traditional song entitled “Ilir - Ilir”. They aimed at finding out the relation between the

Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu yang dalam kaitannya dengan tingkat diatasnya. Penilaian ini merupakan

Selain keterlibatan langsung melalui Musyawarah Desa, masyarakat Desa juga dapat terlibat melalui mekanisme perwakilan warga di Badan Permusyawaratan Desa dalam hal penetapan

Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakanoleh Dosen Pembimbing Lapangan Pamong yaitu Ibu Rhoma (DPL Pamong). Sebelum melaksanakan kegaiatan PPL, mahasiswa harus

[r]

bahasa rupa tradisi-rupa-rungu-dinamis. Bahasa rupa tersebut lazim digunakan dalam sinematografi. 4) Bahasa rupa yang digunakan dalam model film animasi relief cerita Jataka