• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS TENTANG INFORMED CONSENTDALAM OPERASI MEDIK TINJAUAN YURIDIS TENTANG INFORMED CONSENT DALAM OPERASI MEDIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS TENTANG INFORMED CONSENTDALAM OPERASI MEDIK TINJAUAN YURIDIS TENTANG INFORMED CONSENT DALAM OPERASI MEDIK."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN YURIDIS TENTANG INFORMED CONSENT DALAM OPERASI MEDIK

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan guna Mencapai Derajat Hukum dan Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh : EVA KARLINA

C. 100. 050.175

FAKULTAS HUKUM

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diterima dan disyahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hari :

Tanggal :

Dewan Penguji

Ketua : NUSWARDANI, S.H, S.U ( )

Sekretaris : Hj. ASLAMIYAH, S.H.,M.Hum ( )

Anggota : ( )

Mengetahui Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(MUCHAMMAD IKSAN, SH.,MH.)

(3)

 



 

 

 



 

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,

sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

(Al-Baqoroh : 153)

Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,

tetapi bangkit kembali setiap kali jatuh.

( Konfusius )

Orang yang kuat bukanlah orang yang mengalahkan orang lain dengan kekuatannya,

(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tidak akan pernah habis kusampaikan rasa syukurku yang paling dalam kepada Allah SWT atas keterbatasanku yang selalu dimudahkan olehNYA, hingga terselesaikannya skripsi ini. Dan kupersembahkan karya kecil ini untuk:

• Ayah dan Ibu tercinta yang telah membesarkanku dan membimbingku dengan sabar, serta dengan penuh kasih sayang dan doanya yang senantiasa menyertaiku.

• Kakak dan adikku tersayang yang selalu memberi support tanpa henti.

• Dwi Nugroho my beloved lover, thanks for every second moment that we’ve been through, you’re

best man in my life and the most beautiful man I’ve ever met.

(5)

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb

Dengan rahmat Yang Maha Kuasa dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, yang berjudul: “Tinjauan Yuridis Tentang

Informed ConsentDalam Operasi Medik”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga terutama kepada:

1. Allah SWT, ini tidak akan lebih mudah tanpa kuasaMu.

2. Ayah dan Ibu yang telah banyak berjasa dalam hidupku, Terimakasih atas doanya yang tidak pernah putus serta senantiasa selalu menemaniku,membantuku tanpa lelah dan memberikan support yang luar biasa untukku.

3. Muchamad Iksan, S.H.,M.H selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Ibu Nuswardani, S.H, S.U, selaku Dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran-saran, serta telah banyak membantu dan memberi petunjuk di dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Hj. Aslamiyah, S.H.,M.Hum selaku Dosen pembimbing kedua yang juga memberikan andil dalam mengarahkan penulisan skripsi ini.

6. Rekan-rekan angkatan Th 2005

7. Keluarga besar Soemardjono, yang terus menyupport dan mendoakanku.

8. Nugroho (my Bubbhy), yang dengan sabar menemaniku dan membantu membuat skripsi ini hingga larut malam, serta memberikan support penuh. Terimakasih atas segala waktu yang diluangkan dan perhatiannya untukku selama ini.

(sure, I can do better)

(6)

10. R. Budiastuti,SE (mom’s yum) dan Marlin Fadhilah (mom’s nien), yang sudah seperti orangtua sendiri, banyak memberikan doa dan dukungan. Terimakasih atas semua bentuk perhatiannya.

11. Desy Mustika Sari, Ternyata perjuangan kita tidak sia-sia, tetap semangat untuk perjuangan selanjutnya!!

12. Gho’est, Terimakasih telah banyak membantu dalam bertukar pikiran sehingga aku dapat mengerti apa yang tidak ku mengerti sebelumnya dan banyak membantu dalam terselesaikannya skripsi ini.

13. Mc bill abdul azis (Billeeeee), Terimakasih karena sudah dengan senang hati membantuku.

14. Rifa Galindra Delan, yang dari awal banyak membantu dan menemaniku ke perpustakaan.

15. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritikan serta saran dari pembaca yang bersifat membangun.Dan penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Wassalammu’alaikum wr.wb

Surakarta, 2011

(7)

ABSTRAK

Kesehatan adalah harta yang paling berharga, untuk mendapatkan kesehatan manusia akan melakukan semua daya upaya yang mereka miliki dan setiap orang berhak mendapat hak perawatan kesehatan. Jika kondisi yang dialami oleh manusia sudah tidak sehat lagi maka langkah pengobatan akan dilakukan. Pemberian obat dan vitamin dapat dilakukan untuk menaikkan derajat kesehatan manusia, namun jika hal tersebut tidak lagi memungkinkan maka untuk memulihkan kesehatan dan mencegah bagian lain dari tubuh mengalami hal yang sama maka operasi medik akan dilakukan. Operasi ini bertujuan untuk mencegah penyebaran kondisi yang tidak sehat dari satu bagian tubuh kebagian tubuh yang lain. Sebelum melakukan tindakan operasi ini maka kewajiban bagi dokter untuk memberi informasi mengenai tindakan yang akan dilakukan termasuk didalamnya resiko yang akan dialami oleh pasien.Oleh karena hubungan antar dokter dan pasien merupakan hubungan interpersonal, maka adanya komunikasi atau yang lebih dikenal dengan istilah wawancara pengobatan itu sangat penting.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dokter dapat memberikan informasi kepada pasien sebagai dasar persetujuan operasi medik, untuk mengetahui persetujuan yang bagaimana yang dilakukan antara dokter dan pasien dan untuk mengetahui tanggungjawab dokter apabila terjadi gugatan malpraktek karena merasa pasien tidak diberi informed consent yang jelas dari dokter dalam operasi medik. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode normatif karena yang diteliti adalah kaidah-kaidah hukum, aspek hukum dan norma hukum yang berkaitan dengan informed consent. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana peneliti berusah memberikan gambaran untuk mengetahui tanggungjawab hukum mengenai masalah informed consent dalam operasi medik.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian informasi kepada pasein dimulai dari pemberian informasi pada saat pasien berkonsultasi, pada saat akan dilakukan tindakan medis setelah pasien memahami semua resiko yang mungkin terjadi dan pasien memberikan tandatangan pada surat persetujuan operasi medik. Berarti apabila pasien telah menandatangani surat persetujuan pada saat itulah tindakan medik dilakukan oleh dokter sehingga tandatangan pasien dalam surat persetujuan itu sebagai bukti bahwa pasien telah menyetujui diadakannya operasi medik dan merupakan perlindungan hukum bagi dokter atas dasar profesinya sebagai tenaga medis. Tanggungjawab profesi didasarakan pada tanggungjawab hukum yang berupa wanprestasi dan perbuatan melawan hukum yang mengharuskan dokter memberikan ganti rugi.

(8)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

MOTTO ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Metode Penelitian ... 9

F. Sistematika Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Operasi Medik ... 16

B. Pengertian Dokter Dan Perawat Sebagai Pembantu Dokter Dalam Operasi Medik... 17

C. Pengertian pasien dalam Operasi Medik ... 18

D. Pengertian Informed Consent... 19

E. Arti Penting Informed Consent dalam Operasi medik ... 23

F. Informasi Dari Dokter Kepada Pasien Yang Mendasari Persetujuan Dalam Operasi Medik ... 26

G. Hubungan Antara Dokter Dan Pasien Setelah Terjadi Persetujuan Medik ... 35

(9)

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 70 1. Pemberian InformasiDari Dokter Kepada Pasien

Sebagai Persetujuan Pelaksanaan Operasi Medik .. 70 2. Pentingnya Persetujuan Antara Dokter Dan

Pasien Setelah Pasien Mendapat Informasi

Dari Dokter Tentang Operasi Medik ... 82 3. Tanggungjawab Dokter Apabila Terjadi Gugatan

Malpraktek Dalam Operasi Medik ... 90 B. Pembahasan... 94

1. Pemberian InformasiDari Dokter Kepada Pasien Sebagai Persetujuan Pelaksanaan

Operasi Medik ... 94 2. Pentingnya Persetujuan Antara Dokter Dan Pasien

Setelah Pasien Mendapat Informasi Dari Dokter

Tentang Operasi Medik... 101 3. Tanggungjawab Dokter Apabila Terjadi Gugatan

Malpraktek Dalam Operasi Medik ... 111

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 132 B. Saran ... 134

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui hasil penelitian tentang hubungan antara tingkat kepuasan pasien terhadap pemberian informed consent sebelum tindakan operasi, karakteristik responden

informed consent atau persetujuan tindakan medik adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atas upaya medis yang akan dilakukan tenaga medis terhadap dirinya

bahwa dari suatu persetujuan tindak medik yang akan dilakukan terhadap pasien,. tetap tidak memberikan hak kepada dokter untuk bertindak yang

Hendaknya setiap dokter melakukan kewajibannya untuk memberikan informasi atas tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien dan mendapatkan persetujuan

Pernyataan sepihak oleh pasien, atau dalam hal pasien tidak berkompeten oleh orang yang berhak mewakilinya, yang isinya berupa persetujuan kepada dokter untuk

Lain halnya ketika pasien pada kondisi yang tidak sadar, dimana pihak dokter mengalami dilema dalam mengambil suatu tindakan medik bagi pasiennya karena didalam Undang-Undang

Pemberian informed consent bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada pasien dalam melakukan tindakan medik, sehingga pasien tidak diliputi ketidakpastian dan

Kewajiban Bidan Kewajiban bidan menurut PMK Nomor 28 pasal 28 tahun 2017 menyatakan bahwa dalam melaksanakan praktik/kerja, Bidan berkewajiban untuk: 1 Menghormati hak pasien; 2