• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Tentang Informed Consent

N/A
N/A
Belinda Afrilianti

Academic year: 2023

Membagikan "Tinjauan Tentang Informed Consent"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

Informed consent merupakan persetujuan yang diberikan oleh pasien dan keluarganya berdasarkan informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MenKes/Per/III/2008 dan Pedoman Persetujuan Tindakan Medis KKI Tahun 2008 disebutkan bahwa Informed Consent adalah persetujuan atas tindakan medis/informasi kesehatan yang diberikan oleh pasien atau keluarga dekatnya setelah ' Penjelasan lengkap mengenai tindakan medis yang dilakukan akan dilakukan pada pasien ini. Namun, urgensi penerapan prinsip informed consent dirasakan pada kasus-kasus berikut: 8.

Ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan dan memberikan informed consent agar perjanjian hukum ini tidak cacat hukum, antara lain: 13. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa barangsiapa meminta informed consent berdasarkan alasan lain selain nilai, yaitu untuk memperoleh persetujuan untuk memfasilitasi tercapainya kepentingan umum, harus mengakui bahwa individu mempunyai klaim atas kehidupan sosial. Informed consent sebagai landasan baku seorang dokter dalam melakukan tindakan medis terhadap pasiennya akan bersifat indikatif apabila suatu tindakan medis terjadi di luar Informed Consent, baik bagi dokter maupun pasiennya.

Sebagai pedoman, Informed Consent tidak boleh lagi dimaknai sebagai klausul (penyebab) suatu tindakan medis yang mengakibatkan dokter memikul tanggung jawab. Kurangnya Informed Consent sebagai pedoman bagi dokter dalam melakukan tindakan medis akan menimbulkan berbagai permasalahan hukum, termasuk tidak adanya jaminan. Namun dalam hal tertentu tindakan dokter yang tidak berdasarkan Informed Consent merupakan tindakan yang disengaja, dengan ketentuan.

17 Munir Fuady, 2005, Aspek Hukum Malpraktek Dokter, Citra Aditya, hal. 69-70. tindakan dokter tidak termasuk dalam pengecualian Informed Consent.18.

Tinjauan tentang Keluarga Berencana

Program KB yang dicanangkan pemerintah bertujuan agar keluarga sebagai unit terkecil dalam kehidupan bernegara menganut Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang seimbang. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak untuk mewujudkan NKKBS yang merupakan landasan mewujudkan masyarakat sukses dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin pertumbuhan penduduk terkendali. Tahap terminasi kehamilan yaitu masa antara usia istri 20-30 tahun atau 35 tahun merupakan masa usia yang paling baik untuk melahirkan.

Fase terminasi atau terminasi kehamilan atau kesuburan yaitu masa dimana seorang wanita telah berusia di atas 30 tahun, apalagi di atas 35 tahun, masa subur sebaiknya diakhiri setelah mempunyai 2 orang anak. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengembangan program KB nasional diarahkan pada dua sasaran, yaitu: 22. Sasaran tidak langsung yaitu organisasi atau lembaga masyarakat, instansi pemerintah dan swasta, tokoh masyarakat (perempuan dan pemuda) diharapkan memberikan dukungan terhadap proses pembentukan sistem nilai dalam masyarakat yang dapat mendukung upaya pelembagaan norma-norma anak bahagia dan sejahtera. keluarga.

Tinjauan tentang Alat Kontrasepsi

Menurut Pasal 23 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Pra Hamil, Kehamilan, Persalinan, dan Nifas, Pemberian Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual, dapat dikatakan metode kontrasepsi dapat menjadi: Metode kontrasepsi jangka panjang termasuk kontrasepsi intrauterin (IUD), kontrasepsi subkutan, metode bedah pria (MOP) dan metode bedah wanita (MOW) harus diterapkan sesuai standar di fasilitas kesehatan. Metode kontrasepsi jangka pendek: 1) Suntikan. Selubung karet atau sarung yang terbuat dari berbagai bahan antara lain lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alam (produksi hewan) yang dipasang pada penis pada saat berhubungan seksual.27.. 1) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD).

IUD atau yang sering disebut Intra Uterine Devices (IUD) adalah suatu alat atau benda yang dipasang di dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat digunakan oleh semua wanita usia subur.29. Kekurangan Efek samping yang akan terjadi. a) Perubahan siklus menstruasi (biasanya pada 8 bulan pertama dan akan menurun setelah 3 bulan). Seorang wanita dengan IMS memakai IUD, PRP dapat menyebabkan kemandulan. h) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan panggul, diperlukan untuk pemasangan AKDR.

Seringkali wanita merasa takut saat penempatan. i) Nyeri ringan berdarah (bercak) terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya hilang dalam 1-2 hari. j) Klien tidak dapat melepas IUD sendiri. Alat kontrasepsi subkutan atau yang sering lebih dikenal dengan implan adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa implan karet silastik berisi hormon yang dipasang pada lengan atas.31. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, halaman 54.. f) Adanya jaringan perut kecil tempat pemasangan implan.

MOW atau metode bedah wanita atau lebih dikenal dengan tubektomi adalah tindakan menutup atau menghilangkan sebagian saluran tuba wanita untuk mencegah proses pembuahan. MOP atau metode bedah pria atau lebih dikenal dengan vasektomi merupakan prosedur yang lebih mudah dibandingkan sunat yang biasanya hanya memakan waktu 10 – 15 menit. Vasektomi sangat efektif, tidak ada efek samping jangka panjang, prosedur pembedahan aman dan efektif setelah 20 kali ejakulasi atau sekitar 3 bulan (BKKBN, 2008).

Metode kontrasepsi vasektomi dilakukan dengan cara mengikat atau memotong saluran sperma agar sperma tidak bisa keluar dan bertemu dengan sel telur. Pelayanan kesehatan kontrasepsi dalam peraturan pemerintah no. 61 Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi diatur dalam Pasal 21, yaitu: Terdapat hubungan yang bermakna antara umur, paritas, jumlah anak yang masih hidup, pendidikan, sumber pelayanan dan biaya KB dengan permintaan KB; sedangkan variabel paritas, jumlah anak yang masih hidup, sumber layanan, dan biaya KB berhubungan signifikan dengan kelayakan menggunakan alat tersebut.

Tinjauan Tentang Bidan

Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, kolaboratif dan tanggungan a) Menentukan manajemen kebidanan untuk setiap asuhan kebidanan yang diberikan. Pemberian asuhan kebidanan bagi wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita klimakterik dan menopause. Pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil risiko tinggi dan pertolongan pertama pada keadaan darurat yang memerlukan kerjasama.

Memberikan pelayanan obstetri pada balita risiko tinggi dan anak dengan komplikasi dan keadaan darurat. Memberikan pelayanan obstetri melalui konsultasi dan rujukan pada kehamilan risiko tinggi dan keadaan darurat. Bidan harus mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tanggung jawab bidan tidak hanya terhadap kesehatan ibu dan anak saja, tetapi juga terhadap kesehatan keluarga, bidan harus mampu mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan keluarga serta memberikan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan keluarga. Oleh karena itu, ia harus memperhatikan dan berperan aktif dalam penyelenggaraan asuhan kebidanan sesuai dengan kompetensi dan standar profesinya. Oleh karena itu, bidan juga mempunyai tanggung jawab dalam menangani permasalahan kesehatan masyarakat, seperti lingkungan yang tidak sehat, penyakit menular, status gizi masyarakat, yang terutama menyangkut kesehatan ibu dan anak, baik secara mandiri maupun bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya. , wajib memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, karena bidan harus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui pelayanan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, melalui pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk pelayanan kesehatan reproduksi wanita dan kesehatan masyarakat.43. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang standar profesi bidan bahwa bidan memberikan pelayanan kebidanan secara lengkap dimana saja dan kapan saja. Namun dalam Peraturan Menteri Kesehatan tentang Perizinan dan Penyelenggaraan Praktik Kebidanan, banyak ditemukan aturan mengenai batasan kewenangan kebidanan yang tidak sesuai atau seimbang dengan kompetensi dan/atau tanggung jawab yang dimilikinya.

Misalnya, selain pelayanan kontrasepsi, kompetensi bidan dalam memberikan pelayanan yang bermutu dan komprehensif kepada keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan, dibahas dalam latar belakang. penelitian ini. tentang standar profesional bidan. 45Betty Sumiati, “Tanggung Jawab Bidan atas Kegagalan Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Ditinjau dari Perspektif Hukum Perdata”, Soepra Jurnal Hukum Kesehatan, Vol.3, No.2, (Juli 2017), hal. 166.

Tinjauan Tentang Praktik Bidan

Persyaratan pendirian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 2 berupa Praktek Mandiri Bidan harus berada di lokasi yang mudah dijangkau untuk rujukan dan harus memperhatikan aspek lingkungan dan kesehatan. Persyaratan bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 2 meliputi ruangan pada bangunan Praktek Kebidanan Mandiri, terdiri atas:

Referensi

Dokumen terkait

Membuat rekam medik merupakan kewajiban seorang dokter gigi yang melakukan pelayanan kesehatan gigi pada pasien.

Dalam ikatan demikianlah masalah persetujuan tindakan medik ( informed consent ) muncul, di satu sisi tim dokter mempunyai kewajiban untuk melakukan tindakan medik, di lain pihak

Informed Consent adalah atas persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien tersebut, artinya hak

Meskipun persetujuan tindakan kedokteran sudah diberikan oleh pasien atau keluarga pasien dengan cara menandatanganinya, tetap saja pesetujuan tersebut tidak

„ 16 pasal dari 33 pasal dalam konvensi ini mengatur kewajiban 16 pasal dari 33 pasal dalam konvensi ini mengatur kewajiban negara untuk menghormati berbagai hak dasar manusia

1. Pemerintah dan negara berkewajiban memberi pengakuan terhadap hak asasi warga negara. Pemerintah dan negara berkewajiban menghormati dan menghargai harkat dan

21 Komunikasi efektif Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa saling percaya Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter Dokter keluarga

orangtuanya meninggal, selain hak-hak tersebut, anak memiliki kewajiban kepada orangtua, yakni menghormati dan menaati orangtua, dan ketika telah mencapai usia dewasa anak