• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN PPL LOKASI DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA JUDUL: IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA PINTAR DI SMA N 9 DAN 10 YOGYAKARTA TAHUN 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN PPL LOKASI DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA JUDUL: IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA PINTAR DI SMA N 9 DAN 10 YOGYAKARTA TAHUN 2016."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN KEGIATAN PPL

LOKASI DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA

JUDUL:

IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA PINTAR DI SMA N

9 DAN 10 YOGYAKARTA TAHUN 2016

Dosen Pembimbing Lapangan:

Ariefa Efianingrum, M.Si.

Disusun oleh:

Agus Setyani S

13110241061

PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas

rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan laporan Praktik Pengalaman Lapangan yang berjudul “Implementasi Program Indoneia Pintar di SMAN 9 dan SMAN 10 Yogyakarta. Penelitian ini berisi deskripsi mengenai proses

pelaksanaan Program Indonesia Pintar dalam satuan pendidikan. Dalam penelitian

ini dibahas mengenai sumber daya pendukung pelaksanaan PIP, strategi yang

digunakan serta faktor pendukung dan penghambat PIP.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada kepala Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta yang telah mengijinkan mahasiswa untuk melaksanakan PPL di bidang

UPT JPD. Ketua bidang UPT JPD dan staff yang telah memberikan arahan,

bimbingan serta ilmu yang baru bagi mahaiswa. DPL yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dari penyusunan proposal sampai pelaksanaan PPL. Tak lupa

penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kelompok atas

kerjasamanya dalam pelaksanaan program PPL.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak baik dari

penyusun, Dinas Pendidikan, maupun satuan pendidikan yang dijadikan tempat

penelitian. Penyusun juga memohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini

masih terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun bahasa yang digunakan.

Terimakasih.

Yogyakarta, Oktober 2016

(4)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

ABSTRAK ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Analisis Situasi ... 1

B. Perumusan Program Kegiatan dan Rancangan Kegiatan PPL ... 2

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL ... 4

A. Persiapan ... 4

B. Pelaksanaan PPL ... 11

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi ... 11

BAB III PENUTUP ... 18

A. Kesimpulan ... 18

B. Rekomendasi ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20

(5)

v

IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA PINTAR DI SMA N 9 DAN 10 YOGYAKARTA

Oleh:

Agus Setyani S

ABSTRAK

Program PPL adalah program kegiatan praktik pengalaman lapangan. Program tersebut merupakan kegiatan yang diarahkan ke pelatihan pengalaman. Tujuan yang ingin dicapai yaitu mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai tenaga kependidikan. Di dalam analisis situasi dijelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang berada di Jl. Hayamwuruk, No. 11 Yogyakarta dan terbagi dalam bidang UPT JPD. Dalam rumusan program PPL yaitu membuat penelitian tentang implementasi Program Indonesia Pintar di SMA N 9 dan 10 Yogyakarta. Tujuan dari program PPL ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Program Indonesia Pintar di SMA N 9 dan 10 Yogyakarta.

Kegiatan PPL ini diawali dengan melakukan observasi, hasil observasi tersebut kemudian digunakan untuk merancang dan menyusun program PPL. Dari hasil observasi, permasalahan yang dijadikan penelitian adalah implementasi Program Indonesia Pintar melalui KIP di SMA. Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan wawancara dan dokumentasi. Kegiatan lain yang dilakukan di bidang adalah menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di bidang.

Hasil penelitian individu bahwa PIP melalui KIP dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur kartu dan non kartu. KIP diperoleh melalui data yang dimiliki BPS saat sensus penduduk. PIP disosialisasikan kepada masyarakat dan sekolah pada awal tahun 2015. Mekanisme pengusulan adalah bagi siswa yang memiliki KIP membawa fotocopi KIP dan KK ke sekolahan sedangkan bagi siswa yang tidak mempunyai KIP dapat mengusulkan dengan membawa KPS/KKS dilampiri dengan Surat Keterangan Tidak Mampu ke sekolahan, selanjutnya sekolah akan mengentry data siswa dalam sistem dapodik. Alur yang kedua adalah mekanisme penetapan penerima, Kemendikbud akan menetapkan siswa penerima PIP dan mengeluarkan SK calon penerima PIP, kemudian Kemendikbud menginformasikan kepada Dinas mengenai daftar penerima PIP dilampiri SK penerima. Dinas menginformasikan kepada sekolah untuk pengambilan dana. Selanjutnya siswa mengambil dana di bank penyalurdengan membawa surat keterangan dari sekolah dan akte kelahiran atau dokumen proibadi yang lain. Faktor pendukung pelaksanaan PIP adalah adanya komunikasi, kerjasama dan sikap proaktif, adanya sumber gaya manusia yang terampil. Ketersediaan dana. Sedangkan faktor penghambat adalah keterlambatan pendistribusian kartu dan kurangnya validitas data penerima PIP.

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Analisis Situasi

Sebelum melakukan PPL mahaiswa diberi kesempatan untuk observasi

selama satu minggu dibidang masing-masing. Mahasiswa ditempatkan di UPT

JPD (Jaminan Pendidikan Daerah) selama observasi tersebut kami mengamati

aktivitas karyawan dan juga indikator yang ada dalam pedoman observasi. UPT

JPD merupakan satu-satunya yang ada di Kota Yogyakarta untuk menangani

masalah pendidikan terutama masalah pendanaan pendidikan. Jaminan

Pendidikan Daerah ini diselenggarakan mulai tahun 2007 sesuai dengan

Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2007 tentang pemberian Jaminan

Pendidikan Daerah. Tujuan Jaminan Pendidikan Daerah antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan sumber daya manusia kota Yogyakarta

khususnya bagi peserta didik yang berdomisili di kota

Yogyakarta sehingga kompetitif memasuki sekolah yang

berkualitas

2. Menuntaskan wajib belajar 12 tahun;

3. Menekan kesenjangan output antar sekolah di kota Yogyakarta

4. Memperluas akses pendidikan bagi penduduk miskin di kota

Yogyakarta

5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan

bidang masyarakat.

Struktur organisasi di JPD masih mengikuti dari Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta. Kepala Bidang UPT JPD adalah Dra.Suryatmi dengan Ka. Tu Agus

Trimadi, S.IP., M.Acc. dengan jumlah karyawan empat orang yaitu Sri Kusnoati,

Rini Kadarsih, Heditri Rahmwati, C. Novian Satria. Iklim kerja di JPD sendiri

sudah baik hal tersebut terbukti dari adanya komunikasi dan interaksi yang bagus

antar karyawan. Komunikasi antara kepala bagian dengan staff juga baik. Kepala

bagian memberikan intruksi yang dapat diterima oleh staff. Kerjasama antar

anggota juga baik hal tersebut dibuktikan dengan masing-masing staff sudah

mempunyai job desk masing-masing tetapi mereka membantu karyawan yang

lain apabila pekerjaanny masih banyak. Di JPD apabila ada masalah

dibicarakan secara terbuka dan dicari penyelesaiannya bersama, mereka

(7)

2

tugas mereka di bagian Jaminan Pendidikan Daerah yang secara langsung

berinteraksi dengan masyarakat yang kurang mampu, sikap mereka baik bila

menerima tamu. Berdasarkan wawancara dengan staf JPD bahwa mereka merasa

senang dan puas karna dapat melayani masyarakat yang kesusahan. Program

yang ada di JPD antara lain JPD (beasiswa presatasi, beasiswa kelurahan, KMS),

BOSDA dan PIP.

Mahasiswa tertarik dengan Program Indonesia Pintar karena program ini

merupakan kelanjutan program Beaisiswa Siswa Miskin. Dimana sasaran

program ini adalah anak dari keluarga yang kurang mampu. Meskipun demikian

program ini mengalami masalah diantaranya keterlambatan pencairan dana,

kurang tepat sasaran dan sulitnya pengawasan penggunaan dana. Olegh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti “Implementasi Program Indonesia Pintar di SMA N 9 dan 10 Yogyakarta.”

B.Perumusan Program Kegiatan dan Rancangan Kegiatan PPL

Berdasarkan hasil analisa situasi dari kegiatan observasi maka akan

dirumuskan sebuah program kegiatan penelitian. Adapun judul yang saya ambil yaitu “Implementasi Program Indonesia Pintar di SMA N 9 dan 10 Yogyakarta”. Program kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan PIP

melalui KIP di SMA N 9 dan 10 Yoogyakarta. Kegiatan yang akan dilakukan

dalam program ini meliputi observasi, wawancara dengan pengelola PIP Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta, pengelola PIP SMAN 9 Yogayakarta dan

pengelola PIP SMAN 10 Yogyakarta. Hasil dari program ini semoga dapat

dijadikan bahan bagi Dinas dan sekolah untuk melaksanakan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan Program Indonesia Pintar dan bagi mahasiswa dapat

meningkatkan kompetensi yang sesuai dengan kompetensi jurusan Kebijakan

Pendidikan yaitu peneliti dan networking.

Rancangan Kegiatan PPL yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menggunakan

manusia sebagai instrumen penelitian dan berlatar alamiah. Jenis penelitian yang

akan digunakan adalah deskriptif kualitatif, karena tujuan penelitian untuk

mendeskripsikan proses atau alur yang menjadi objek penelitian. Hasil penelitian

akan disajikan dalam bentuk kata-kata verbal. Yang mejadi subjek dan objek

penelitian adalah pengelola PIP Dinas Pendidikan Kota, pengelola PIP SMA N

9 Yogyakarta, dan pengelola PIP SMAN 10 Yogyakarta. Teknik pengumpulan

(8)

3

data peneliti menggunakan pedoman wawancara dan dokumen. Untuk menguji

data dari subjek valid atau tidak maka peneliti menggunakan triangulasi sumber.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif

menurut Miles dan Huberman dimana analisis data tersebut dimulai dari

pengumpulan data, reduksi data, display data dan yang terahir adalah penarikan

(9)

4 BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan Pelaksanaan Program

Persiapan dimulai dengan observasi selama satu minggu di Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta bagian UPT JPD. Selain melakukan observasi di

UPT JPD, mahasiswa juga melakukan wawancara dengan Kepala Bidang

maupun dengan karyawan JPD. Hasil dari observasi dan wawancara ini

digunakan untuk merumuskan program atau kegiatan yang akan dilaksanakan

di PPL II.

Setelah melakukan observasi selama satu minggu di Dinas Pendidikan

UPT JPD mahasiswa melakukan persiapan pembuatan proposal penelitian.

Dalam pembuatan proposal itu mahasiswa bersama dengan dosen pembimbing

lapangan melakukan diskusi. Selain diskusi dengan dosen pembimbing

lapangan peneliti juga diskusi dengan pihak UPT JPD Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta. Pihak UPT juga memberikan pengarahan bila mengambil judul

implementasi maka nanti yang diteliti adalah proses dari pelaksanaan tersebut.

Setelah berdiskusi dengan Kepala bidang JPD, mahasiswa berdiskusi dengan pengelola PIP. pengelola PIP memberikan masukan fokus masalah diganti saja

tetapi mahasiswa memberikan alasan bahwa laporannya nanti tidak akan hanya

proses pelaksanaan saja melainkan juga masalah-masalah yang ada akan

dicantumkan.

Selanjutnya mahasiswa membuat instrumen atau alat penelitian untuk

mempermudah proses pelaksanaan penelitian. Instrumen yang dibuat adalah

pedoman wawancara dan dokumen. Instrumen tersebut digunakan untuk

mengumpulkan data. Berikut pedoman wawancara yang disusun oleh

mahasiswa:

1. Bagaimana program tersebut dikomunikasikan kepada masyarakat

dan sekolah?

2. Apa upaya yang dilakukan oleh sekolah dan Dinas agar pelaksanaan

PIP berjalan efektif dan efisien?

3. Apa saja faktor pendukung pelaksanan PIP di sekolah?

4. Apa yang menjadi hambatan atau tantangan dalam melaksanakan

PIP di sekolah?

5. Bagaimana sekolah mengatasi hambatan atau tantangan tersebut?

Untuk memperkuat penelitian mahasiswa membutuhkan teori untuk menjadi

(10)

5

ketika penyusunan laporan. Adapun teori-teori yang digunakan sebagai dasar antara

lain:

A.Implementasi Kebijakan Pendidikan

Kebijakan merupakan usaha yang dilakukan oleh sebuah lembaga atau

institusi dalam rangka mengatasi suatu masalah. Kebijakan berkaitan dengan

pengambilan keputusan dimana keputusan tersebut hendaknya didasarkan pada

hasil riset dan pengembangan. Kebijakan lahir melalui proses yang panjang.

Menurut Andersen dkk proses kebijakan meliputi agenda kebijakan, formulasi

kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi dan evaluasi. untuk Indonesia

rencana 20% keberhasilan, implementasi 60% dan 20% adalah bagaimana kita

mengendalikan implementasi. Implementasi kebijakan adalah hal yang paling

berat dikarenakan masalah-masalah yang yang kadang tidak dijumpai dalam

konsep muncul di lapangan. Berikut beberapa teori implementasi kebijakan:

1. Teori Van Meter dan Van Horn

Teori ini mengandaikan bahwa implementasi kebijakan berjalan linier dari

kebijakan publik, implementor dan kinerja kebijkan publik. Beberapa variabel yang mempengaruhi kebijakan publik adalah aktivitas implementasi

dan komunikasi antarorganisasi, karakteristik dari agen pelaksana, kondisi

ekonomi, sosial dan politik serta kecenderungan dari pelaksana..

2. Teori Elmore.

Teori ini dimulai dari mengidentifikasi jaringan aktor yang terlibat dalam

proses pelayanan dan menanyakan kepada aktor tersebut mengenai tujuan,

strategi, aktivitas, dan kontak-kontak yang dimiliki.

3. Teori Edward

Edward menyarankan untuk memperhatikan empat isu pokok agar

implementasi kebijakan menjadi efektif antara lain communication, resource,

disposition or attitude dan bureaucratic structure. Komunikasi berhubungan

dengan bagaimana kebijakan tersebut dikomunikasikan kepada organisasi

atau publik, resource berkaitan dengan ketersediaan sumber daya pendukung,

disposition berkaitan dengan kesiapan dan kesediaan untuk melaksanakan

kebijakan. Struktur birokrasi berkenaan dengan kesesuaian organisasi

birokrasi yang menjadi penyelenggara implementasi. (HAR Tillaar)

Berdasarkan teori diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan implementasi adalah kegiatan pelaksanaan suatu kebijakan atau program

yang memperhatikan syarat dari teori edward dan teori elmore. Implementasi harus

(11)

6

yang akan dicapai seperti apa nantinya. Selain itu pelaksanaan akan berhasil apabila

ada komunikasi, ketersediaan sumberdaya pendukung, kesiapan dan kesediaan

untuk melaksanakan kebijakan dan struktur birokrasi yang ada.

B.Program Indonesia Pintar

1. Pengertian Program Indonesia Pintar

Program Indonesia Pintar merupakan program beasiswa dan biaya

pendidikan yang diberikan kepada peserta didik dari keluarga tidak mampu.

Program Indonesia pintar sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

2014, yang mengamanatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk

melaksanakan Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar

(KIP). Implementasi PIP merupakan kelanjutan dan perluasan sasaran dari

program Bantuan Siswa Miskin (BSM) sekaligus untuk mendorong

implementasi Pendidikan Menengah Universal/ rintisan wajib belajar 12 tahun.

PIP menjangkau siswa dari jalur pendidikan formal (SD/MI, SMP/MTs,

SMA/SMK/MA) dan non formal (SKB/PKBM, Lembaga Kursus dan

Pelatihan). Tujuan dari program ini antara lain:meningkatkan akses bagi anak usia 6-21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan

pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah

Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun, mencegah peserta didik dari

kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan

akibat kesulitan ekonomi, menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak

melanjutkan sekolah agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di

sekolah/ Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM)/ lembaga kursus dan pelatihan (LKP)/ Balai Latihan Kerja (BLK)

atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

(http://dindik.babelprov.go.id/sites/default/files/file_attach/Juknis%20PIP.pdf)

2. Sasaran Program Indonesia Pintar

Sasaran PIP adalah anak yang berusaia 6 sampai 21 tahun yang merupakan:

a. Penerima BSM 2014 pemegang KPS,

b. Siswa anak dari keluarga pemegang KPS/KKS?KIP yang belum menerima

BSM tahn 2014,

c. Siswa/ anak dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan,

d. Siswa/anak yang berstatus yatim/piatu/yatim piatu dari panti sosial /panti

asuhan,

(12)

7

f. Anak usia 6-21 tahun yang tidak bersekolah (drop out) yang diharapkan

kembali bersekolah,

g. Siswa/anak dari keluarga miskin/ rentan miskin yang terancam putus sekolah

atau siswa/anak dengan pertimbangan khusus lainnya seperti kelainan fisik, korban musibah, dari orangtua PHK, di daerah konflik dan keluarga terpidana

berada di LAPAS, memiliki lebih dari tiga saudara yang tinggal serumah,

h. SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang pertanian (bidang

agrobisnis, agroteknologi), Perikanan, peternakan, kehutanan dan

pelayaran/kemaritiman,

i. Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

3. Besaran dana Program Indonesia Pintar Besaran dana PIP tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Jenjang SD/Paket A

 siswa kelas I, II, III, IV dan V tahun ajaran 2014/2015 diberikan dana untuk satu

semester sebesar Rp450.000,-.

 siswa kelas VI tahun ajaran 2014/2015 diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp225.000,-.

 Siswa kelas I tahun ajaran 2015/2016 diberikan dana untuk satu semester sebesar

Rp225.000,-

b. Jenjang SMP/Paket B

 Siswa kelas VII dan VIII tahun ajaran 2014/2015 diberikan dana sebesar

Rp750.000,-.

 Siswa kelas XI tahun ajaran 2014/2015 diberikan dana sebesar Rp375.000,-.  Siswa kelas VII tahun ajaran 2015/2016 diberikan dana sebesar Rp375.000,-.

c. Jenjang SMA/Paket C

 Siswa kelas X dan XI tahun ajaran 2014/2015 diberikan dana sebesar

Rp1.000.000,-

 Siswa kelas XII tahun ajaran 2014/2015 diberikan dana sebesar Rp500.000,-.  Siswa kelas X tahun ajaran 2015/2016 diberikan dana sebesar Rp500.000,-

d. Jenjang SMK

 Siswa kelas X dan XI tahun ajaran 2014/2015 diberikan dana sebesar

Rp1.000.000,-

 Siswa kelas XII tahun ajaran 2014/2015 diberikan dana sebesar Rp500.000,-.  Siswa kelas X tahun ajaran 2015/2016 diberikan dana sebesar Rp500.000,-

4. Prinsip pelaksanaan Program Indonesia Pintar

(13)

8

a. efisien yaitu diusahakan menggunakan dana dan daya yang ada untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan dalam waktu yang singkat dan dapat

dipertanggungjawabkan.

b. efektif, harus sesuai kebutuhan yang teah ditetapkan dan dapat memberi manfaat

yang besar sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

c. transparan artinya menjamin adanya keterbukaan yang memungkinkan

masyarakat dapat mngetahui dan mendapatkan informasi mengenai PIP

d. akuntabel, pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan

e. kepatutan, yaitu penjabaran program/kegiatan harus dilaksanakan secara realistis

dan proporsional.

f. manfaat, pelaksanaan program atau kegiatan yang sejalan dengan prioritas

nasional.

C.Implementasi Program Indonesia Pintar

Implementasi Indonesia Pintar berarti pelaksanaan program beasiswa dan

biaya pendidikan yang diberikan kepada peserta didik dari keluarga tidak mampu.

Program Indonesia Pintar yang selanjutnya disebut dengan PIP dilaksanakan

dengan melibatkan instansi antara lain tingkat sekolah/SKB/PKBM/LKP/BLK atau

satuan pendidikan nonformal lainnya, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas

pendidikan provinsi. Direktorat teknis dan lembaga penyalur. Mekanisme

pelaksanaan PIP meliputi:

1. Mekanisme Pengususlan, pengusulan penerima dana BSM/PIP dilaksanakan

melalui mekanisme sebagai berikut:

(a) Untuk peserta didik dari keluarga pemegang KPS atau KKS atau KIP, Untuk

siswa sekolah formal, sekolah mengentri (updating) data siswa (nomor

KPS/KKS/KIP) calon penerima PIP 2015 dari keluarga pemegang

KPS/KKS/KIP ke dalam aplikasi Dapodik secara benar dan lengkap. Data

ini sekaligus berfungsi sebagai data usulan siswa calon penerima dari tingkat

sekolah ke dinas pendidikan kabupaten/kota dan direktorat teknis.

(b) Peserta Didik Yang Tidak Memiliki KPS/KKS/KIP baik siswa sekolah

formal maupun anak didik dari SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan

nonformal lainnya dari keluarga miskin/rentan miskin yang tidak memiliki

KPS/KKS/KIP, dapat diusulkan oleh sekolah/lembaga pendidikan

nonformal setelah siswa/anak dari keluarga pemilik KPS/KKS/KIP

ditetapkan sebagai penerima BSM/PIP2015 pada tenggat waktu yang akan

ditentukan kemudian, dengan mekanisme sebagai berikut: (a).

(14)

9

KPS/KKS/KIP sebagai calon penerima dana BSM/PIP 2015 berdasarkan

alokasi sementara sasaran per kabupaten/kota yang ditetapkan oleh

direktorat teknis dengan prioritas tertentu; (b) Sekolah mengusulkan siswa

hasil seleksi sebagai penerima PIP 2015 melalui aplikasi Verifikasi

Indonesia Pintar (VIP) yang tersedia di laman: pip.kemdikbud.go.id ke dinas

pendidikan kabupaten/kota; (c) Dinas pendidikan kabupaten/kota

memberikan persetujuan dan selanjutnya menyampaikan/meneruskan ke

direktorat teknis terkait daftar/usulan siswa/peserta didik calon penerima

BSM/PIP 2015 (dari sekolah formal maupun lembaga pendidikan non

formal). Data ini merupakan usulan siswa calon penerima dari tingkat

sekolah ke direktorat teknis.

2. Mekanisme penetapan penerima, mekanisme penetapan penerima dana PIP dilaksanakan melalui mekanisme berkut:

(a) Direktorat teknis menerima usulan calon siswa penerima PIP dari dinas

pendidikan kabupaten/kota/pemangku kepentingan.

(b) Direktorat teknis menetapkan siswa penerima PIP yang berasal dari usulan

sekolah yang telah disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan

usulan dari pemangku kepentingan dalam bentuk surat keputusan (SK)

direktur teknis yang bersangkutan. Untuk usulan SMK yang berada dibawah

binaan propinsi, pengesahan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. 3. Mekanisme Penyaluran, mekanisme penyaluran meliputi:

 Direktorat teknis menyampaikan daftar penerima BSM/PIP 2015 yang

tercantum dalam surat keputusan direktur ke lembaga penyalur untuk dibuatkan

rekening.

 Direktorat Teknis mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat

Perintah Membayar (SPM) ke KPPN untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan

Dana (SP2D) berdasarkan surat keputusan direktur.

 KPPN menyalurkan dana sesuai SP2D ke rekening penyalur atas nama direktorat

teknis di lembaga penyalur.

 Direktorat teknis menyampaikan Surat Perintah Pemindah bukuan (SP2N)

kepada lembaga penyalur untuk menyalurkan/ memindahbukukan dana dari

rekening penyalur langsung ke rekening penerima. Teknis penyaluran dana

diatur dalam perjanjian kerjasama antara direktorat teknis dengan lembaga

penyalur.

 Direktorat teknis menginformasikan daftar siswa penerima kepada dinas

(15)

10

 Peserta didik mengambil/mencairkan dana BSM/PIP di lembagapenyalur.

Penyaluran dana PIP kepada penerima dilakukan melalui TabunganKu atau

virtual account.

4.Mekanisme Pengambilan Dana

Pengambilan atau pencairan dana PIP dilakukan oleh peserta didik di lembaga penyalur

dengan ketentuan sebagai berikut:

 Membawa dokumen berupa surat keterangan kepala sekolah/ketua lembaga, foto

copy lembar rapor yang berisi biodata lengkap dengan nama sekolah, NPSN dan

NISN serta KTP orangtua/wali (Untuk SD dan SMP). Untuk SMA membawa

Kartu pelajar atau identitas pribadi (KTP/KK)

 Menandatangani bukti penerimaan dana BSM/PIP 2015 yang disediakan oleh

lembaga penyalur.

 Untuk siswa SD, SMP, dan SMK yang belum memiliki KTP, pengambilan dana beberapa peserta didik harus didampingi minimal satu orang guru/orang

tua/wali.

 Bagi penerima PIP yang menggunakan TabunganKu hanya dapat dicairkan

oleh bersangkutan sesuai dengan identitas yang tertulis pada buku tabungan.  Bagi penerima PIP yang menggunakan virtual account dan berada di daerah

yang sulit untuk mengakses ke lembaga penyalur (tidak ada kantor lembaga

penyalur di kecamatan sekolah/tempat tinggal peserta didik sedangkan biaya

transport pengambilan lebih besar dari bantuanyang akan diterima), maka

pengambilan dana BSM/PIP 2015 dapat diambil secara kolektif dengan

dikuasakan kepada kepala sekolah/ kepala lembaga pendidikan atau

bendahara sekolah/bendahara lembaga pendidikan dengan syarat/ketentuan

pengambilan kolektif sebagai berikut:

 Surat kuasa kolektif dari orang tua siswa penerima BSM/PIP 2015 dengan melampirkan dokumen persyaratan pengambilan sesuai

ketentuan;

 Sekolah/lembaga pendidikan menyampaikan surat permohonan pencairan kolektif ke dinas pendidikan kabupaten/kota.

 Dinas pendidikan kabupaten/kota menerbitkan surat persetujuan pengambilan dana kolektif hanya diberikan kepada sekolah/lembaga

pendidikan, tembusan disampaikan kepada direktorat teknis terkait;

 Kepala sekolah yang telah menerima rekomendasi harus membuat Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) pengambilan dana

(16)

11

 Penerima kuasa menunjukkan identitas seperti KTP atau SIM asli pada saat pengambilan dana secara kolektif di lembaga penyalur;

 Surat keterangan kepala sekolah/ ketua lembaga;

 Foto kopi halaman biodata raport masing-masing siswa; Dana yang sudah dicairkan oleh penerima kuasa harus segera diberikan kepada siswa penerima

yang bersangkutan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pencairan

kolektif, dan pelaporan pencairan kolektif dilakukan paling lambat 10

(sepuluh) hari kerja setelah pencairan kolektif ke Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota.

Pengambilan dana untuk siswa SD, SMP, dan SMK dapat diambil pada tanggal

5 sampai dengan 24 setiap bulannya;

Minimal saldo pada rekening tabungan adalah sebesar Rp0,

B. Pelaksanaan Kegiatan PPL

Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan adalah Implementasi Program

Indonesia Pintar di SMA N 9 dan 10 Yogyakarta. Dalam pengumpulan data

teknik yang digunakan adalah dengan dokumentasi dan wawancara.

Mahasiswa mencari data tentang daftar penerima PIP dan asal sekolah dan

Surat Keputusan yang dikeluarkan Kemendikbud dari Pengelola PIP di Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta, Selain itu, mahasiswa juga mewancarai

pengelola PIP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Dan tanpa sengaja ketika

melakukan pelayanan masyarakat, mahasiswa menemukan permasalahan

mengenai Kartu Indonesia Pintar. Selanjutnya mahasiswa membuat catatan

tentang kasus yang ditemukan tersebut. Selanjutnya mahasiswa melakukan

wawancara dengan pengelola PIP di SMA N 9 Yogyakarta. Dan di bulan September mahasiswa melakukan wawancara dengan Pengelola PIP di SMA

N 10 Yogyakarta.

Setelah melakukan wawancara mahasiswa kemudian mengolah data. Data

yang sudah ada kemudian dipilah-pilah atau dikategorikan sesuai dengan

pertanyaan penelitian. Setelah itu data ditampilkan dalam bentuk kata-kata

verbal, selanjutnya mahasiswa membuat kesimpulan.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Program/ Kegiatan Individu

a. Penelitian Implementasi Program Indonesia Pintar di SMA N 9 dan

10 Yogyakarta

Pelaksanaan program kegiatan PPl di Dinas Pendidikan Kota

(17)

12

dengan merancang dan menyusun proposal penelitian yang

disyahkan oleh DPL dan pembimbing di lembaga. Penelitian yang

dilakukan berjudul “Implementasi Program Indonesia Pintar di SMA N 9 dan 10 Yogyakarta”. Latar belakang penelitian ini adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) keluarga yang mampu secara

ekonomi secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan APK

keluarga tidak mampu. Salah satu alasannya adalah tingginya biaya

pendidikan baik biaya langsung maupun tidak langsung yang

ditanggung oleh peserta didik. Biaya langsung peserta didik antara

lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis, sementara biaya

tidak langsung yang ditanggung oleh peserta didik antara lain biaya

transportasi, kursus, uang saku dan biaya lain-lain. Tingginya biaya

pendidikan tersebut menyebabkan tingginya angka tidak

melanjutkan sekolah dan tingginya angka putus sekolah. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan PIP di sekolah.

Adapun analisis hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Program Indonesia Pintar merupakan pemberian bantuan tunai

pendidikan kepada anak usia sekolah yang berasal dari keluarga

kurang mampu. Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia

Pintar merupakan kelanjutan dari BSM. Penyelenggara PIP melalui

KIP adalah Kemendikbud. KIP diberikan sebagai identitas untuk

menjamin atau memastikan seluruh anak usia sekolah dari keluarga

kurang mampu terdaftar sebagai penerima bantuan PIP.

Tujuan dari program ini antara lain:meningkatkan akses bagi

anak usia 6-21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai

tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan

Pendidikan Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun,

mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out)

atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi,

menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan

sekolah agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/ Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM)/ lembaga kursus dan pelatihan (LKP)/ Balai

Latihan Kerja (BLK) atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

Sasaran PIP yaitu siswa yang mempunyai KIP, Kartu

(18)

13

bencana alam; anak panti asuhan; anak berkebutuhan khusus. Dana

bantuan PIP digunakan untuk memenuhi kebutuhan personal siswa

seperti membeli alat perlengkapan sekolah.

Untuk tahun 2016 pengusulan PIP melalui KIP dapat

dilakukan melalui jalur kartu dan non kartu. Kartu Indonesia Pintar

diperoleh melalui sistem, penentuan yang berhak mendapat KIP

berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik saat pendataan

penduduk. Program Indonesia Pintar dikomunikasikan melalui

sosialisasi ke sekolah. Media yang digunakan berupa brosur dan

buku panduan. Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia

Pintar dilaksanakan dengan alur sebagai berikut:

Program Indonesia Pintar disosialisasikan kepada

masyarakat dan sekolah pada awal tahun 2015. Respon masyarakat

dengan adanya PIP adalah sangat antusias dan berusaha memahami

apa itu program PIP. Beberapa masyarakat penerima cukup senang

ketika dana dapat dicairkan untuk membeli kebutuhan personal

siswa sekolah dan mengurangi angka putus sekolah. Sumber daya

yang mendukung pelaksanaan program ini adalah adanya

komunikasi dan koordinasi antar lembaga (Dinas, sekolah dan

masyarakat).

Mekanisme pengusulan

(19)

14

Hambatan atau masalah selama pelaksanaan PIP adalah

pertama distribusi KIP. Seharusnya KIP sudah selesai

didistribusikan kepada yang bersangkutan pada bulan Mei 2016.

KIP langsung didistribusikan kepada yang bersangkutan melalui

pihak ketiga, akan tetapi KIP lewat kelurahan. Kedua, kesalahan

identitas pada kartu misal jenis kelamin, tanggal lahir. Ketiga, 1

anak mendapatkan dua kartu, tetapi berbeda nama atau tanggal

lahirnya. Keempat, ada sekolah yang menyuruh wali murid untuk

melegalisir KIP di Dinas Pendidikan padahal Dinas tidak melayani

legalisir KIP. Kelima, ada wali murid yang mendapat PIP lewat

legislasi meminta Dinas untuk mengeluarkan nomor virtual account.

Nomor virtual account akan ada dalam SK yang dikeluarkan oleh

Kemendikbud. Keenam,terdapat beberapa penerima PIP yang salah

sasaran. Dikarenakan basis data dari Kemensos Pusat dan Badan

Pusat Statistik. Sehingga ada siswa yang beberapa tahun lalu didata

sebagai keluarga kurang mampu, tapi saat menerima dana PIP sudah

menjadi keluarga yang berkecukupan.

Solusi mengatasi masalah kesalahan identitas kartu adalah

pihak Dinas meminta masyarakat untuk memfotokopi KIP dan KK

kemudian distabilo dan dikumpulkan ke sekolah, hal ini

dimaksudkan ketika entry data didapodik data akan valid. Untuk

pembenaran kartu pemerintah belum memiliki alat. Untuk

mengatasi masalah ketepatan sasaran adalah dari pihak sekolah

berperan dalam ketika pengusulan berdasarkan KPS dan SKTM.

Karena sekolah harus benar-benar memilih setiap siswa yang berhak

diusulkan menjadi calon penerima PIP. Mengatasi masalah

legalisasi KIP, Dinas mensosialisasikan bahwa Dinas dan kelurahan

tidak melayani legalisir KIP.

(1) Implementasi Program Indonesia Pintar melalui KIP

di SMAN 9 Yogyakarta adalah sebagai berikut:

Program Indonesia Pintar dikomunikasikan ke sekolah lewat

Dinas pendidikan Kota Yogyakarta kemudian sekolah

mensosialisasikan ke siswa melalui wali kelas. Mekanisme

pengusulan dapat dilakukan di sekolah dengan membawa fc. Kartu

Indonesia Pintar dan Kartu keluarga sedangkan yang belum

(20)

15

Mampu. Sekolah akan mengentri data dalam sistem dapodik.

Setelah pengusulan Kemendikbud akan mengeluarkan SK

penetapan calon penerima PIP. Kemudian Dinas pendidikan akan

menginformasikan kepada sekolah mengenai SK tersebut. Setelah

itu Kemendikbud akan mengeluarkan SK penyaluran dana disertai

dengan daftar penerima dan Dinas akan menginformasikan pada

sekolah waktu pengambilan dana. Siswa mengambil dana pada bank

penyalur (BNI) dengan membawa surat keterangan dari sekolah dan

akte kelahiran atau identitas pribadi lainnya. Besaran dana yang

diterima oleh siswa SMA/SMK adalah 500.000/semester. Dana PIP

digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah seperti buku, tas,

sepatu dan keperluan personal siswa lainnya.

Faktor pendukung pelaksanaan PIP di SMAN N 9 Yogyakarta

adalah sumberdaya manusia yang handal dan adanya kerjasama dan

komunikasi yang baik antara sekolah dan Dinas terkait dengan

pengusulan, pencairan dana dan pemantauan penggunaan dana PIP.

Faktor penghambat pelaksanaan PIP di SMAN 9 Yogyakarta adalah

validitas data. Dimana sebenarnya masyarakat itu ada yang kurang

mampu tetapi belum terdaftar dalam penerima bantuan. Sekolah

kesulitan mengetahui yang berhak mendapatkan PIP. Masalah yang

muncul dalam pelaksanaan PIP adalah ketepatan penerima sasaran

tadi dikarenakan data yang kurang valid. Solusi yang digunakan

untuk mengatasi hal tersebut adalah sekolah berusaha mendata

ulang siswa secara valid dengan meminta bantuan dari PSM

(Pegawai Sosial masyarakat) di kelurahan.

(2) Implementasi Program Indonesia Pintar di SMA N

10 Yogyakarta adalah sebagai berikut:

Program Indonesia Pintar melalui KIP disosialisasikan ke

siswa melalui surat edaran atau pemberitahuan kepada selruh siswa.

Besaran dana yang diterima siswa untuk tingkat SMA adalah

500.000 persemester. Mekanisme pengusulan dapat dilakukan di

sekolah dengan membawa fc. Kartu Indonesia Pintar dan Kartu

keluarga sedangkan yang belum memeiliki kartu dapat diusulkan

lewat jalur non kartu dengan membawa KKS/KPS dilampiri dengan

Surat Keterangan Tidak Mampu. Sekolah akan mengentri data

(21)

16

pendidikan akan menginformasikan kepada sekolah mengenai SK

tersebut. Setelah itu Kemendikbud akan mengeluarkan SK

penyaluran dana disertai dengan daftar penerima dan Dinas akan

menginformasikan pada sekolah waktu pengambilan dana. Siswa

mengambil dana pada bank penyalur (BNI) dengan membawa surat

keterangan dari sekolah dan akte kelahiran atau identitas pribadi

lainnya.

Faktor pendukung pelaksanaan PIP di SMAN 10 Yogyakarta

adalah adanya kerjasama, komunikasi dan koordinasi baik secara

internal maupun eksternal. Pihak sekolah berusaha aktif

memberikan sosialisasi serta arahan kepada siswa tentang

penggunaan dana PIP. Yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan

PIP adalah ada beberapa siswa yang belum memiliki KIP atau

memiliki tapi tidak tahu, dan kekurangan berkas sehingga sekolah

harus menunggu, ini mengakibatkan keterlambatan dalam

pengusulan siswa.

Masalah yang dihadapi SMA N 10 Yogyakarta adalah

kesulitan dalam mengontrol penggunaan dana PIP dikarenakan dana

PIP langsung masuk ke rekening pribadi siswa. Solusi yang

diberikan adalah sekolah selalu memberikan informasi tentang

penggunaan dana PIP ke siswa dan siswa juga disuruh membaca

rambu-rambu penggunaan dana PIP.

Refleksi:

Mahasiswa menggunakan teori implementasi kebijakan dari

Edward dan Elmore. Dimana teori ini menjadi dasar dalam

perumusan pertanyaan penelitian dan alur daripada penjabaran

pembahasan. Hal yang urgent untuk ditindaklanjuti adalah

mengenai ketepatan sasaran penerima PIP dan juga pengawasan

terhadap penggunaan dana PIP. Tepat atau tidaknya sasaran PIP

sangat bergantung dari valid atau tidaknya data yang diperoleh BPS

saat pendataan penduduk. Oleh karenanya sekolah harus

benar-benar cermat dan tepat dalam memilih siswa yang berhak diusulkan

sebagai penerima PIP. Yang kedua mengenai pengawasan

penggunaan dana PIP. Dana PIP sebenarnya digunakan untuk

memenuhi kebutuhan personal siswa seperti membeli buku, tas,

(22)

17

PIP di SMA N 10 Yogyakarta dana PIP terkadang dimanfaatkan

untuk membeli handphone dan baju. Selama ini pengelola PIP tidak

dituntut untuk membuat SPJ atau LPJ sehingga penggunaan dana

PIP kurang dapat dipertanggungjawabkan. Agar PIP dapat berjalan

efektif dan efisien hal pertama yang perlu diperhatikan adalah

ketepatan penerima PIP. Data dari BPS hendaknya disinkrokan

dengan data yang dimilki sekolah khususnya mengenai data siswa

(23)

18 BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Program Indonesia Pintar melalui KIP disosialisasikan kepada

masyarakat dan sekolah pada awal tahun 2015. Dinas Pendidikan

Yogyakarta melakukan sosialisasi dengan cara mengundang sekolah dan

masyarakat. Untuk SMA N 9 Yogyakarta disosialisasikan lewat wali kelas

atau guru kelas sedangkan untuk SMA N 10 Yogykarta sosialisasi

dilakukan dengan surat edaran atau pemberitahuan kepada seluruh siswa.

2. Proses atau mekanisme PIP meliputi mekaisme pengusulan, penetapan

penerima, penyaluran dan pengambilan dana. Untuk pengusulan siswa

membawa KIP dan KK, apabila tidak mempunyai dapat mengusulkan

dengan membawa KPS dan SKTM setelah itu sekolah mengentri di

dapodik sekolahan. Setelah diusulkan, Kemendikbud akan menetapkan

siswa calon penerima PIP dengan SK. Setelah itu, Kemendikbud akan

menginformasikan kepada Dinas mengenai daftar penerima PIP disertai

surat keputusan penerima. Selanjutnya Dinas akan menginformasikan

kepada sekolah ntuk pengambilan dana PIP. Siswa datang ke bank

penyalur yang ditunjuk (BNI) dengan membawa surat keterangan dari

sekolah dan akte kelahiran atau dokumen pribadi yang lain.

3. Sumber daya pendukung yang diperlukan adalah data yang valid, sumber

manusia yang handal dan terampi.

4. Faktor pendukung pelaksanaan PIP adalah adanya komunikasi,

kerjasama serta koordinasi antar instansi.Faktor penghambat adalah

keterlambatan distribusi KIP.

5. Masalah yang muncul di masyarakat adalah kesalahan identitas kartu,

satu anak mendapat 2 kartu, legalisir KIP, dan meminta nomor virtual

account, sedangkan masalah yang terjadi di tataran sekolah adalah

ketepatan sasaran,sekolah kesulitan mengontrol penggunaan dana,

validitas data.

6. Solusi yang diberikan adalah sebagai berikut:

a. Ketika pengusulan berdasarkan KPS dan SKTM, sekolah harus

benar-benar memilih setiap siswa yang berhak diusulkan menjadi calon penerima

(24)

19

b. Bekerjasama dengan pegawai sosial masyarakat tentang pendataan siswa

yang kurang mampu.

c. Menginformasikan kepada siswa bahwa dana PIP digunakan untuk

membeli keperluan sekolah

B. REKOMENDASI

1. Untuk mengatasi masalah yang kurang tepat sasaran sekolah dibantu

dengan PSM (Pegawai Sosial Masyarakat) melakukan pendataan

tentang keluarga yang kurang mampu agardidapat data yang valid.

2. Untuk mengatasi penggunaan dana sekolah terus menerus melakukan

monitoring dan evaluasi penggunaan dana PIP semisal mengadakan

(25)

20

DAFTAR PUSTAKA

Riant Nugroho dan HAR Tilaar. 2008. Kebijakan Pendidikan:

Pengantar untuk Memahami KebijakanPpendidikan dan Kebijakan

Pendidikan sebagai Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Google. 2015. Petunjuk teknis pelaksanaan PIPtersedia di

:http://dindik.babelprov.go.id/sites/default/files/file_attach/Juknis%20PIP. pdf diakses pada hari Rabu tanggal 20 bulan April tahn 2016 pukul 13:40

(26)

CATATAN HARIAN KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2016/2017

No.Lokasi :

Nama Lembaga : UPT JPD Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

Alamat : Jl. Hayamwuruk No. 11 Yogyakarta

No. Hari/Tanggal Pukul Kegiatan

1 Senin, 18 Juli 2016 07.30-08.00 Apel pagi di halaman dinas pendidikan kota

13.00-15.20

Menomori dan mengurutkan proposal sekitar 30 proposal

bosda TK yang masuk setelah itu melayani pengumpulan

pengajuan tunggakan biaya pendidikan

2 Selasa, 19 Juli 2016

07.30-08.00 Apel Pagi

08.00-12.00 Pelayanan masyarakat

13.00-14.15 menulis tujuan surat dan mengecap surat

14.30-15.30 Merekap data JPD tahun 2011-2015

3 Rabu, 20 Juli 2016

07.30-08.00 Apel Pagi

08.00-08.30 Menomori proposal Bosda

08.30-15.30 Melanjutkan merekap data JPD tahun 2011-2015

(27)

08.00-12.00 Melanjutkan merekap data JPD tahun 2011-2015

13.00-15.30 Melanjutkan rekapan

5 Jumat, 22 Juli 2016

07.30-08.00 Senam

08.00-11.30 Melanjutkan merekap data JPD tahun 2011-2015

6 Senin, 25 Juli 2016

07.30-08.00 Apel pagi

08..00-10.00 Melanjutkan rekap data JPD tahun 2011

10.00-11.00 Pelayanan masyarakat

13.00-15.30 Merekap data JPD tahun 2011

7 Selasa, 26 Juli 2016

07.30-08.00 Apel pagi

11.00-13.00 Menomori undangan untuk hari Jumat yang akan datang

13.00-15.00 Mengurutkan proposal yang sudah diberi nomor, sekitar 211 buah

8

Rabu, 27 Juli 2016

07.30-08.00 Apel pagi

09.00-11.30 Pelayanan masyarakat terkait KMS

13.00-14.30 Wawancara dengan pengelola PIP

9 Kamis, 28 Juli 2016

07.30-08.00 Apel pagi

08.30-12.00 Melanjutkan rekap data JPD tahun 2011

13.00-14.30 Sosialisasi pengajuan KMS di SMK koperasi

10

Jumat, 29 Juli 2016

07.30-12.00 Sosialisasi pengajuan KMS di SMK koperasi

(28)

11 Senin, 1 Agt 2016 08.30-selesai Pelayanan masyarakat yang mengajukan KMS luar kota

12 Selasa, 2 Agt 2016 09.30-selesai Pelayanan KMS luar kota sebanyak 19 orang baik dari Sleman, Bantul, dan Gunungkidul

13 Rabu, 3 Agt 2016 08.00-selesai Pelayanan masyarakat tentang KMS dan KIP 14 Kamis, 4 Agt 2016 08.00-selesai Pelayanan masyarakat tentang KMS dan KIP

15 Jumat, 5 Agt 2016 08.00-09.00 Pengajian di Masjid

09.00-11.30 Pelayanan Masyarakat dan wawancara pengelola PIP SMA 9

16 Senin, 8 Agt 2016 09.00-10.30 Pelayanan masyarakat 13.15-15.30 Pelayanan masyarakat

17 Selasa, 9 Agt 2016 08.30-12.30 Pelayanan masyarakat

13.00-14.30 wawancara PIP dan observasi permasalahan PIP di JPD

18 Rabu, 10 Agt 2016

09.30-12.00 Pelayanan masyarakat

13.00-15.30 Mengoreksi berkas pengajuan KMS TK UPT Timur dan selatan

19 Kamis, 11 Agt 2016 10.00-12.00

Mengoreksi berkas pengajuan KMS TK UPT Timur dan selatan

13.15-15.00 Pelayanan masyarakat yang mengajukan KMS

20 Jumat, 12 Agt 2016

08.00-08.45 Senam pagi

09.30-11.30 Mengoreksi berkas pengajuan KMS TK UPT Timur dan selatan

21 Senin, 15 Agt 2016 08.00-12.00 mengentry berkas pengajuan KMS dalam kota TK dan SMP

13.30-15.00 Pelayanan masyarakat

22 Selasa, 16 Agt 2016 08.00-12.00 mengentry berkas pengajuan KMS dalam kota TK dan SMP

23 Senin, 22 Agt 2016 09.00-11.30 Mengikuti sosialisasi proposal JPD sekaligus mengurusi konsumsi

(29)

24 Selasa, 23 Agt 2016

08.30-13.30 pelayanan masyarakat

13.00-14.30 Mengikuti sosialisasi proposal JPD sekaligus mengurusi konsumsi

25 Rabu, 24 Agt 2016 08.30-14.30 merekap data kms luar kota baik TK, SD, SMP< SMA dan SMK dari Bantul, Sleman, Gunungkidul, Kulonprogo

26 Kamis, 25 Agt 2016 11.00-13.30 pembagian honorium lurah terkait JPD 13.30-15.00 pelayanan masyarakat

27 Jumat, 26 Agt 2016

07.30-08.30 Senam

08.30-11.00 Pelayanan masyarakat

13.00-15.30 Kerja Bakti membersihkan gudang kantor

28 Senin, 29 Agt 2016 09.00-11.00 merekap data siswa putus sekolah SMA dan SMK 13.15-15.00 Kerja Bakti membersihkan gudang kantor

29 Selasa, 30 Agt 2016 08.00-12.00 Kerja Bakti membersihkan gudang kantor bersama cleaning service

13.15-15.00

30 Rabu, 31 Agt 2016 08.00-12.00 Kerja Bakti membersihkan gudang kantor bersama cleaning service

13.15-15.00

31 Kamis, 1 Sept 2016 08.00-12.00 Kerja Bakti membersihkan gudang kantor bersama cleaning service

13.15-15.00

32 Jumat, 2 Sept 2016 08.00-12.00 Kerja Bakti membersihkan gudang kantor

13.15-15.00

33 Senin, 5 Sept 2016 07.00-08.00 Penyiapan siswa KMS SMP untuk outbond di Kaliurang yang akan dinaikkan di 6 bus

(30)

13.00-15.30 Melanjutkan kerja bakti, berkas yg sudah tidak terpakai disingkirkan dan yg masih penting ditaruh baseman

34 Selasa, 6 Sept 2016 07.00-08.00 Penyiapan siswa KMS SMP untuk outbond di Kaliurang yang akan dinaikkan di 6 bus

08.00-09.30 Pengajian di Masjid Al Fallah

11.00-14.30 Melanjutkan kerja bakti

35 Rabu, 7 Sept 2016

07.00-08.00 Penyiapan siswa KMS SMP untuk outbond di Kaliurang yang akan dinaikkan di 6 bus

09.00-13.30 Melanjutkan kerja bakti

14.00-15.30 Mencari nomor telepon sekolah luar kota

36 Kamis, 8 Sept 2016 07.00-08.00 Penyiapan siswa KMS SMP untuk outbond di Kaliurang yang akan dinaikkan di 6 bus

13.00-14.00 Menelfon sekolahan untuk rapat pencairan KMS luar kota pada hari Jumat

37 Jumat, 9 Sept 2016 08.00-10.00

Menelfon sekolahan untuk rapat pencairan KMS luar kota pada hari Jumat

13.00-14.30 Koordinasi pencairan KMS Luar Kota

38 Selasa, 13 Sept 2016

08.00-10.00 JPPD Sleman di SMK Koperasi 10.00-12.00 Sosialisasi Proposal JPD tingkat SD

12.00-14.00 wawancara dengan pengelola PIP SMA N 10 Yk dan SMA N 9 Yk

39 Rabu, 14 Sept 2016

08.00-10.00 Mencari data siswa KMS tahun 2016 10.00-12.00 membantu memotong daging qurban

13.00-14.30 mengeiik data siswa kms 2016 untuk diserahkan ke dinsos

40 Kamis, 15 Sept 2016 08.00-13.00 Sosialisasi Proposal JPD tingkat TK

(31)

Yogyakarta, September 2016

Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa

Ariefa Efianingrum, M.Si Agus Setyani S

(32)

NOMOR LOKASI : -

NAMA LEMBAGA : UPT JAMINAN PENDIDIKAN DAERAH DINAS PEND KOTA YOGYA

ALAMAT LEMBAGA : Jalan Hayamwuruk No. 11 Yogyakarta

No Program/Kegiatan PPL Jumlah Jam per Minggu Jml

Jam I II III IV V VI VII VIII

PROGRAM KELOMPOK 1. Penataan Arsip JPD

a. Persiapan

b. Pelaksanaan 4,5 34,5 39

c. Evaluasi dan tindak lanjut

PROGRAM INDIVIDU Universitas Negeri

Yogyakarta

MATRIKS PROGRAM KERJA PPL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

F02

(33)

1. Implementasi Program Indonesia Pintar di SMAN 9 dan

10 Yogya

a. Persiapan

1) Observasi pencarian data untuk Persiapan

penelitian

12 12

2) Koordinasi dengan Kepala UPT untuk Persiapan

Pembuatan Proposal Penelitian

2 2

3) Membuat Proposal Penelitian 20 20

b. Pelaksanaan

1) Observasi 8 2 10

2) Wawancara dengan Pengelola PIP Dinas 1,5 1,5 2 5

3) Wawancara dengan pengelola PIP SMA N 9 2 1 3

4) Wawancara dengan pengelola PIP SMA N 10 2 2

c. Evaluasi dan Tindak Lanjut

1) Pengolahan data dan analisis data 5 15 20

2) Pencarian data yang dianggap kurang 2 1 3

(34)

PROGRAM TAMBAHAN

1 Pelayanan Masyarakat 4 4 4 4 4 4 4 28

2 Mengoreksi Berkas KMS tahun 2016 dalam kota 5 5

2 Mengentry dan rekap berkas KMS dalam kota 2 2 1 5

3 Mengentry data dan rekap KMS Luar Kota 3 3 3 9

4 Merekap data siswa putus sekolah 2 2

5 Merekap data siswa mutasi be KMS 2 2

6 Collecting data KMS yang akan disurvei dinas sosial 2 2

7 Input Data KMS yang aan disurvei Dinas sosial 2 2

8 Menelfon Sekolahan untuk koordinasi pencairan KMS 3 3

9. Penomoran Bosda 1 1

10. Rekap Data JPD tahun 2011-2016 2 18 20

PROGRAM INSIDENTAL

1 Rapat Koordinasi Program Kerja UPT JPD 2 2

2 Sosialisasi JPD 7,5 4 2 6 19,5

3 Sosialisasi beasiswa kelurahan dg verifikator 1,5 1,5

(35)

5 Koordinasi JPPD Sleman 2 2

6 Menulisi alamat surat untuk kelurahan 2 2

7 Upacara Kamis Pahing di Dinas Pendidikan Kota 1 2 3

8 Pengkondisian siswa KMS yang akan outbond 3 3

LAIN-LAIN

1. Apel Pagi 2 2 2 2 2 2 1,5 2 15,5

2. Senam 1 1 2

Jumlah Jam 257,5

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa

Ariefa Efianingrum, M.Si Agus Setyani S

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi tingkat pendidikan formal, pengalaman kegagalan ber- tani, serta semakin kosmopolit maka petani organik cenderung masuk dalam kategori adopter cepat,

Dalam Rumusan Rasional harus tergambar cakupan dan inti masalahnya secara jelas, apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga diketahui

Terkait dengan pengusulan bagi siswa non KPS/KIP, khususnya yang terjadi di kab Kolaka yaitu di SMK dengan usulan 200 siswa yang dapat hanya 91 siswa, Namun di SD semua siswa

04 Jumlah Siswa MA/MAK Penerima BOS 05 Jumlah Siswa MI Penerima KIP 06 Jumlah Siswa MTs Penerima KIP 07 Jumlah Siswa MA/MAK Penerima KIP 08 Jumlah RKB yang dibangun pada RA 09

Ikan-ikan tersebut merupakan ikan yang berperan penting dalam menyokong komunitas ikan di Pulau Semak Daun, berdasarkan hasil estimasi biomasa, parameter populasi,

Dalam hal pengkajiannya, organologi dapat diteliti melalui berbagai aspek mulai dari struktur dan bentuk fisik, bahan dan prinsip pembuatan, metode dan

Ketertarikan seorang konsumen dalam menentukan keinginan beli berdasarkan atas apa yang ada pada benak pandangan terhadap kualitas suatu merek produk yang akan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS TIMOR TENTANG PENETAPAN UANG KULIAH TUNGGAL SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021 BAGI MAHASISWA BARU LULUSAN SELEKSI BERSAMA