65 BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi, diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Diukur dengan Kode Etik Jurnalistik Obor Rakyat tidak memenuhi beberapa syarat dengan baik. Bahasa dalam teks di media Obor Rakyat terbukti menyimpang dari fungsi utamanya. Analisis ini juga didukung dengan teori fungsional media yang berkaitan dengan kuasa dan maklumat (informasi). Sebagai sarana komunikasi politik media Obor Rakyat berada di bawah kekuasaan para elit politik. Sehingga isi dari pemberitaan banyak
melakukan penyimpangan dan mengarah ke propaganda politik yang berkaitan dengan isu SARA. Indonesia adalah Negara majemuk sehingga isu SARA menjadi hal yang sangat sensitif di media massa. Oleh karena itu media massa Obor Rakyat banyak di tentang masyarakat.
2. Pelanggaran fungsi yang pertama yaitu sebagai pemberitaan, beritanya tidak sesuai dengan fakta dan tidak akurat. Dari segi kelengkapan berita juga tidak mencantumkan narasumber dan siapa penulisnya. Kedua fungsi media sebagai sosialisasi, Obor Rakyat telah melakukan pelanggaran karena melakukan indoktrinasi politik. Caranya dengan melakukan penanaman nilai buruk terhadap sosok Jokowi. Hal ini telah mengarah pada diskrimansi terhadap keturunan cina dan nonmuslim. Ketiga fungsi sebagai persuasi juga telah dilanggar. Obor Rakyat melakukan pembentukan citra buruk terhadap sosok Jokowi. Tujuannya untuk mempengaruhi dan merubah sikap khalayak dari suka menjadi tidak suka. Keempat fungsi agenda seting bahwa media memiliki tanggung jawab sosial terhadap khalayak. Namun dilihat dari sisi pemberitaan yang dilakukan oleh Obor Rakyat, media ini tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik. Karena beberapa berita yang dimuat tidak benar dan mengandung fitnah.
3. Hasil analisis menggunakan sembilan teknik propaganda juga membuktikan bahwa Obor Rakyat digunakan sebagai alat propaganda politik dalam pilpres 2014. Terdapat beberapa
66
Jokowi. Analisis ini didukung dengan teori propaganda Lasswell dan Lippman. Menurut sumbernya media ini juga termasuk kedalam propaganda abu-abu artinya tidak jelas siapa pelakunya.
6. 2 Saran
Penelitian Selanjutnya