PENERAPAN SIMBOL JARI TANGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI AKOR LAGU DALAM PEMBELAJARAN
ANGKLUNG DI SMP MUTIARA 5 LEMBANG
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Seni Musik
oleh
ASEP SETIAWAN NIM 10020178
JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PENERAPAN SIMBOL JARI
TANGAN UNTUK MENINGKATKAN
MATERI AKOR LAGU DALAM
PEMBELAJARAN ANGKLUNG DI
SMP MUTIARA 5 LEMBANG
Oleh Asep Setiawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Asep Setiawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
ASEP SETIAWAN
PENERAPAN SIMBOL JARI TANGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI AKOR LAGU DALAM PEMBELAJARAN
ANGKLUNG DI SMP MUTIARA 5 LEMBANG
Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen, M.Pd NIP. 196204221986092001
Pembimbing II
Toni Setiawan Sutanto, S. Pd, M.Sn NIP. 197405012001121002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ……….. i
KATA PENGANTAR ………. ii
UCAPAN TERIMAKASIH ………….……… iii
ABSTRAK ……… v
DAFTAR ISI ……… vi
DAFTAR TABEL ……… viii
DAFTAR GAMBAR ……… ix
DAFTAR LAMPIRAN ……… xi
BAB I PENDAHULUAN ………. 1
A. Latar Belakang Penelitian ……… 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ……… 3
C. Rumusan Masalah Penelitian ……… 4
D. Tujuan Penelitian ……….. 4
E. Manfaat Penelitian ……… 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ……….. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………. 7
A. Tinjauan Tentang Simbol ……….. 7
B. Unsur-unsur Musik ……….. 13
C. Belajar dan Pembelajaran ………. 19
D. Seni Angklung ……… 22
BAB III METODE PENELITIAN ……… 34
A. Lokasi Penelitian ……… 34
vii
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian ……… 37
D. Definisi Operasional ……… 40
E. Teknik Pengumpulan Data ……… 40
F. Instrumen Penelitian………. 42
G. Teknik Analisis Data ……… 42
H. Validasi Data ……… 43
I. Tahap-tahap Penelitian ……… 44
J. Jadwal Penelitian ……… 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 46
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ………. 46
1. Tahapan Pembelajaran Angklung ………. 46
2. Hasil Pembelajaran Angklung ………. 48
B. Pembahasan Data Penelitian ……… 57
1. Siklus 1 ……… 58
a. Kegiatan Perencanaan ……….. 58
b. Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran ……… 59
1) Pertemuan Pertama ……….. 59
2) Pertemuan Kedua ………. 62
c. Refleksi ……… 67
2. Siklus 2 ……… 68
a. Kegiatan Perencanaan ………. 68
b. Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran ……… 69
1) Pertemuan Pertanma ………. 69
2) Pertemuan Kedua ……….. 73
c. Refleksi ………. 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 76
vii
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran ……….... 76
DAFTAR PUSTAKA ……….. 78
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya melestarikan dan memajukan bidang seni tradisional diperlukan
perhatian yang cukup serius. Hal ini berkaitan dengan salah satu dampak modernisasi,
yakni berkurangnya rasa peduli terhadap kesenian tradisional. Di satu sisi, dampak
negatif ilmu dabn teknologi modern terhadap perkembangan seni tradisional pada
saat ini merupakan hal yang wajar dan patut dihadapi konsekuensinya oleh semua
pihak yang berkepentingan. Di sisi lain, seni tradisional yang pada umumnya
berkembang di pedesaan ingin tetap hidup dan berkembang.
Pada saat ini tidak sedikit orang Sunda (Jawa Barat), khususnya di kota, yang
kurang menghargai keseniannya sendiri. Hal itu tanpa disadari menunjukkan adanya
anggapan modern terhadap kesenian-kesenian impor yang bersifat popular, sekaligus
juga menunjukkan adanya anggapan kuno terhadap kesenian tradisional. Kenyataan
ini mempengaruhi para seniman, menyebabkan mereka kurang percaya diri. Selain
itu, sikap generasi muda, terutama di kota merasa malu, enggan untuk mempelajari,
apalagi untuk memahaminya. Generasi muda, termasuk para pelajar, seolah-olah
menjadi korban utama, dengan adanya sistem pendidikan seni di Indonesia yang
kurang mengarah pada sumber budayanya. Yang lebih memprihatinkan, kesenian
pribumi hanyalah dijadikan sebagai pelengkap sebatas informasi dengan cara
pengajarannya yang bersifat teoritis belaka. Lebih-lebih dengan adanya kesan umum
di masyarakat yang menyatakan bahwa seni daerah hanyalah berfungsi sebagai
hiburan, sebagai pelepas lelah jika diperlukan.
Melihat perkembangan ilmu dan teknologi modernisasi di Indonesia, maka
2
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akademisi untuk melestarikan budaya tradisional. Khususnya kesenian angklung. Di
SMP Mutiara 5 Lembang mempunyai kegiatan pembelajaran angklung yang
merupakan kegiatan pengembangan ekspresi para siswa – siswi dalam berkesenian.
Dalam hal pembelajarannya, terdapat kesulitan dalam hal penyampaian materi yang
diterangkan oleh guru, karena siswa dalam satu kelas mempunyai kecerdasan yang
beda – beda.
Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau
menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Banyak teori
yang menjelaskan tentang kecerdasan manusia. Menurut pandangan Gardner dalam
Prawira Dilaga (2007, hlm. 60) yang dikutif Nur Sari (2011, hlm. 1), dijelaskan
terdapat delapan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu manusia, antara
lain: kecerdasan lingustik, matematis-logis, kinestetik-jasmani, musikal,
interpersonal, intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Dengan potensi akal tersebut,
manusia bisa bertahan hidup dalam menghadapi problema kehidupan sehari-hari.
Dari keterangan di atas, dijelaskan bahwa manusia mempunyai kecerdasan
musikal. Kecerdasan musikal adalah kecerdasan yang bisa mengapresiasi berbagai
bentuk musik. Sebagaimana dikatakan Prawiradilaga (2007, hlm. 64) dalam Nur Sari
(2011, hlm. 1), disebutkan bahwa kecerdasan musikal adalah:
Kemampuan mengapresiasi berbagai bentuk musikal, membedakan, mengubah dan mengekspresikannya. Kecerdasan ini juga meliputi kepekaan terhadap irama, pola nada, dan warna nada atau warna suara suatu lagu. Adapun orang-orang yang memiliki ciri-ciri kecerdasan ini adalah:
1. Suka memainkan alat musik di sekolah atau di rumah. 2. Mudah mengingat melodi suatu lagu.
3. Lebih bisa belajar dengan iringan musik. 4. Suka mengoleksi kaset-kaset atau CD lagu.
5. Bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau orang lain. 6. Mudah mengikuti irama musik.
7. Mempunyai suara bagus untuk bernyanyi.
3
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pandangan tersebut di atas diperjelas oleh Budiningsih (2005, hlm. 115)
dinyatakan bahwa “kecerdasan musikal adalah kemampuan manusia untuk mengenali
dan menggunakan ritme dan nada, serta kepekaan terhadap bunyi-bunyian di
lingkungan sekitar suara manusia. Perubahan kesadaran manusia banyak disebabkan
oleh musik dan ritme. Musik dapat menenangkan pikiran, memacu kembali aktivitas,
memperkuat semangat nasional, dan dapat meningkatkan keimanan serta rasa
syukur.”
Dari kedua pandangan tersebut dapat disarikan, hanya sebagian orang yang
mempunyai kecerdasan musikal. Mungkin saja ada orang yang mempunyai semua
kecerdasan seperti tadi, tapi hanya beberapa orang saja yang mampu
mengekspresikannya dalam kegiatan bermusik.
Perbedaan kecerdasan siswa-siswi tersebut, kesulitan sangat jelas terdapat pada
penyampaian materi musik dalam pembelajaran angklung, karena pada umumnya
pembelajaran angklung dengan membaca notasi angka atau notasi balok. Beda halnya
di SMP Mutiara 5 Lembang, pembacaan notasi ini menjadi faktor permasalahan yang
ada dalam pembelajaran angklung yang baru mengenal dengan teori musik dan alat
musik angklung. Pada awalnya, pembelajaran angklung di SMP Muitara 5 Lembang
menggunakan notasi angka, akan tetapi hasilnya tidak memuaskan dan tidak sampai
pada tujuan yang diharapkan. Dengan permasalahan ini, maka peneliti mencoba
menerapkan teknik simbol jari tangan yang bertujuan agar siswa lebih mengerti akor
lagu yang dimainkan dalam belajar angklung.
B. Identifikasi Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang
menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini tentang penerapan simbol jari tangan
untuk meningkatkan penguasaan materi akor pada pembelajaran angklung di SMP
Mutiara 5 Lembang, yang didalamnya terdapat beberapa permasalahan yang terdapat
4
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipelajari. Didalamnya teridentifikasi masalah sebagai berikut, seperti metodologi,
strategi, tahapan. Ketiga aspek tersebut merupakan konsep dasar untuk
diimplementasikan melalui kegiatan pembelejaran seperti pada pembelajaran
angklung, dengan menggunakan simbol jari tangan. Dengan menggunakan simbol
jari tangan, siswa dapat menguasai materi akor lagu yang dipelajari sehingga
memudahkan dalam menguasai sebuah lagu atau materi yang dipelajari. Dengan
melihat simbol jari tangan, siswa dapat langsung mengetahui bagaimana perpindahan
akor dalam suatu lagu.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan pada identifikasi, rumusan masalah yang diungkap adalah bagaimana
penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan materi akor pada pembelajaran
angklung di SMP Mutiara 5 Lembang secara operasional fokus kajiannya dibatasi
melalui bentuk pertanyaan penelitian berikut:
1. Bagaimana tahapan penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan
penguasaan materi akor dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5
Lembang?
2. Bagaimana hasil penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan
materi akor dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan yang
terdapat dalam penelitian, seperti:
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk bisa menghasilkan pembelajaran yang
lebih baik, inovatif, kreatif, dan produktif dalam pembelajaran angklung terutama di
dalam menerapkan metodologi pembelajaran musik. Selain itu, untuk
5
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk meningkatkan penguasaan materi akor dalam pembelajaran angklung di SMP
Mutiara 5 Lembang.
2. Tujuan Khusus
Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran serta
dapat mendeskripsikannya sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian tentang:
a. Tahapan penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan materi
akor dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang.
b. Hasil penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan materi akor
dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang.
E. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak-pihak yang terkait diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan baru yang
akan berguna bagi perkembangan disiplin ilmu pendidikan seni musik, khususnya
yang terkait dengan pembelajaran angklung.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru atau peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
pemilihan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan bermain
angklung.
b. Bagi mahasiswa pendidikan seni musik, hasil penelitian ini dapat dijadikan
wawasan ketika terjun sebagai guru sehingga dapat melaksanakan pembelajaran
yang mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain angklung.
c. Bagi universitas, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi
penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pembelajaran angklung.
6
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Struktur organisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari lima
bab, yang masing-masing bab dapat dirinci sebagai berikut, terdiri dari beberapa bab,
yaitu bab I menceritakan tentang pendahuluan, bab II menceritakan tentang kajian
pustaka, bab III menceritakan tentang metode penelitian, bab IV menceritakan
tentang hasil penelitian dan pembahasan, bab V menceritakan tentang simpulan dan
saran, secara rinci akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Pada bagian pendahuan ini, hal-hal yang diungkap meliputi bahasan tentang:
Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah
Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi.
2. Pada bagian kajian pustaka, ruang lingkup bahasannya terdiri dari: konsep simbol,
unsur-unsur musik, teori pembelajaran ,dan seni angklung, dengan harapan semua
teori yang dianggap relevan dapa menjadi pembedah permasalahan yang
dimunculkan dalam bentuk pertanyaan penelitian.
3. Semua komponen yang berada pada ruang lingkup metode merupakan cara-cara
operasional yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan, mengolah, menganalisis,
dan menyusun seluruh data yang didapat menjadi sebuah karya ilmiah yang
berwujud skripsi.
4. Pada bab ini dikaji mengenai hasil penelitian yang dilakukan dengan mengacu
pada pokok permasalahan atau rumusan masalah untuk diolah sehingga
mendapatkan jawaban dari rumusan masalah.
5. Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan,
mengenai tahapan-tahapan pembelajaran dan hasil pembelajaran yang mengkaji
tentang bagaimana penerapan simbol jari tangan untuk menguasai materi akor
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitain
Penelitain ini dilaksanakan di SMP Mutiara 5 Lembang yang beralamat di jalan
Tangkuban Perahu nomor 78 desa Cikole kecamatan Lembang kabupaten Bandung
Barat 40391, nomor telepon (022) 2785521, website
http://smpmutiara5.blogspot.com/. Pemilihan SMP Mutiara 5 Lembang sebagai
lokasi penelitian, didasarkan pada pertimbangan bahwa SMP Mutiara 5 Lembang
melaksanakan kegiatan pembelajaran angklung dan mempunyai fasilitas yang cukup,
khususnya pada media pembelajaran musik. Selain itu peneliti adalah guru yang
mengajar disana. Lokasi SMP Mutiara 5 Lembang tergambar pada peta dibawah ini:
34
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lokasi penelitian
Gambar 3.2 SMP Mutiara 5 Lembang (dokumentasi Asep Setiawan. 2014)
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi SMP Mutiara 5 Lembang, yang di
ambil dari kelas 7 berjumlah 20 orang siswa dengan jumlah laki-laki 6 orang, dan
perempuan 14 orang. Pemilihan subjek penelitian ini dikarenakan adanya
permasalahan yang didapat dalam proses pembelajaran angklung, khususnya di kelas
7 yang merupakan awal pembelajaran dan kebanyakan baru mengenal alat musik
angklung. Mereka belum bisa memainkan alat musik dengan benar. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan daya kreativitas siswa sehingga anak belajar
meningkatkan penguasaan berolah musik melalui alat musik angklung, dengan
35
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3
Siswa siswi kelas 7a sebagai subjek penelitian pembelajaran Angklung (dokumentasi Asep Setiawan. 2014)
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan untuk penerapanan simbol jari tangan dalam
pembelajaran Angklung di kelas 7a SMP Mutiara 5 Lembang tergambar dalam skema
diagram sebagai berikut:
Langkah Awal
1. Observasi kelas 2. Kajian Pustaka 3. Penyusunan Instrumen
4. Mendesain Model
Langkah Inti
1. Aplikasi Desan model pembelajaran berdasarkan Siklus 1-2
2. Temuan Hasil
Langkah Akhir
1. Pengolahan, analisis Data
2. Verifikasi
3. Penyusunan Laporan 4. Ujian Sidang
36
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.4. Desain Penelitian (Sumber diolah peneliti, 2014)
Setelah menyusun desain penelitian, dilanjutkan kepada desain aplikasi penelitian.
Desain aplikasi penelitian ini merupakan jabaran tindakan dari desain penelitian yang
telah dijelaskan di atas. deskripsi Aplikasi desain tindakan penelitian dijelaskan pada
tabel di bawah:
Tabel 3.1 Tahapan Siklus Penelitian
No Tahapan Rencana
Tindakan
Tindakan Refleksi Hasil
1. Siklus I Menyusun RPP I Aplikasi
Sumber diolah oleh peneliti (2014)
C. Metode Penelitian
1. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(PTK) yang dimaksudkan untuk memaksimalkan hasil penelitian. Pemilihan
pendekatan tersebut disebabkan karena metode penelitian ini berguna untuk
mengembangkan keterampilan dalam pembelajaran. Penelitian dilakukan dengan
adanya kerjasama antara peneliti, guru mitra, dan siswa, dengan menggunakan
pendekatan kualitatif.
37
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prosedur PTK berbentuk daur ulang atau siklus yang mengacu pada model
Kemmis. Siklus tidak hanya berlangsung satu kali, melainkan beberapa kali, sehingga
tujuan pembelajaran dan hasil pembelajaran dapat lebih bermakna dan lebih efektif.
Adapun prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan adalah sbb :
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan yaitu menyusun rencana tindakan penelitian yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran angklung. Dalam hal ini, perencanaan dibuat sesudah peneliti
menyingkapi permasalahan dalam proses pembelajaran dan kondisi siswa. Hasil fakta
yang terjadi, sehingga dapat menentukan strategi yang akan diterapkan dalam
pembelajaran angklung. Pada saat perencanaan, peneliti membuat Rencana
Pembelajaran (RP) yang dilengkapi dengan sistem penilaian yang akan diberikan
pada saat proses pembelajaran. Selain itu peneliti mempersiapkan format observasi
untuk siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Dalam hal ini tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau
penerapan isi dari rancangan yang telah kita buat yang telah disusun dalam rencana
pembelajaran (RP). Kegiatan ini selain berkaitan dengan bagaimana proses
pembelajaran angklung oleh siswa, juga penggunaan media pembelajaran oleh
peneliti.
c. Pengamatan (Observing)
Dalam tahapan ini, proses pengamatan dilakukan oleh pengamat atau peneliti
terhadap pelaksanaan pembelajaran angklung dalam waktu bersamaan. Jadi pada saat
pelaksanaan tindakan juga dilakukan pengamatan, sehingga peneliti langsung
mengetahui permasalahan yang didapat oleh siswa dalam pembelajaran angklung,
sehingga peneliti bisa mempunyai gambaran untuk membuat perencanaan yang baru.
38
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini, peneliti mengkaji secara menyeluruh terhadap proses pembelajaran
angklung, berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna
menyempurnakan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya. Dalam kegiatan ini
peneliti berdiskusi dengan siswa, untuk mengkaji permasalahan yang didapat dalam
proses pembelajaran angklung pada siklus yang pertama.
Dalam penelitian ini, kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan
mengacu dari model Kemmis & Tuggart dalam Suharsimi (2006:74). Desain tahapan
kegiatan penelitian ini diilustrasikan dalam skema bagan seperti berikut ini.
39
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.5
Model siklus Kemmis pada kegiatan PTK dalam Suharsimi (2006, hlm. 74)
D. Definisi Operasional
1. Simbol bisa disebut juga dengan tanda. Tanda adalah sesuatu yang berdiri pada
sesuatu yang lain atau menambahkan dimensi yang berbeda pada sesuatu, dengan
memakai segala apapun yang dapat dipakai untuk mengartikan sesuatuhal
lainnya. (Arthur Asa Berger,2005, hlm. 1)
2. Akor adalah bunyi gabungan tiga nada yang terbentuk dari salah satu nada dengan
nada tets dan kuinnya, atau dikatakan juga terts bersusun”. (Jamalus, 1988, hlm.
30),
3. Pembelajaran Seni adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan sikap dan tingkah laku sebagai hasil pengalaman
berkesenian dan berinteraksi dengan budaya lingkungan untuk mencapai tujuan
tertentu. (Jazuli, 2008, hlm. 139-140)
4. Angklung adalah alat yang dibuat dari bambu yang dibunyikan dengan cara
digoyangkan , digetarkan, dan dihentakkan atau di-tengkep. (Juju Masunah, 1999,
hlm. 9)
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi.
40
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap tindakan
atau perilaku yang dijadikan fokus penelitian dengan melihat langsung kejadiannya.
Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Melalui observasi, diharapkan peneliti dapat melihat secara langsung pelaksanaan
pembelajaran angklung yang dilakukan yang dapat membantu dalam pengolahan dan
analisis data, sehingga dapat menghasilkan data penelitian yang memiliki validitas
yang tinggi karena memberikan kesimpulan berdasarkan apa yang peneliti lihat.
Kegiatan observasi ini dilakukan mulai dari bulan April sampai Mei 2014. Peneliti
yang juga bertugas sebagai guru dalam melaksanakan kegiatan observasi ini
bekerjasama dengan guru mitra. Sehingga data-data yang diperoleh menjadi lengkap.
2. Wawancara
Selain menggunakan teknik observasi, untuk mendapatkan data-data yang lebih
lengkap lagi digunakan teknik wawancara. Teknik wawancara ini digunakan untuk
melengkapi teknik observasi yang telah dilakukan. Dengan wawancara akan
mendapatkan data-data yang lebih rinci lagi.
Hal-hal yang menjadi fokus di dalam kegiatan wawancara ini, adalah mengenai
materi yang diajarkan, metode yang digunakan oleh guru di dalam pembelajaran,
tingkat kesulitan yang dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran, dan minat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran angklung dengan menggunakan simbol
jari tangan.
Wawancara mendalam dilakukan kepada siswa dimaksudkan untuk mengetahui
sejauhmana pemahaman dan keterampilan siswa dalam memainkan angklung yang
pelaksanaannya dilakukan sebelum dan setelah proses pembelajaran angklung
menggunakan simbol jari tangan.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada salah seorang siswa yang mengikuti
pembelajaran angklung pada hari Senin tanggal 10 Pebruari 2014 pukul 09.40-10.00
41
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tes
Pemberian tes ditujukan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan dari setiap pertemuan. Te ini merupakan serentetan pertanyaan dan
latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan , pengetahuan dan bakat yang
dimiliki oleh siswa.
4. Studi Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu upaya dalam rangka pencarian data
berdasarkan dokumen-dokumen pribadi dengan sejumlah informan yang dianggap
memiliki informasi tentang masalah yang diteliti. Hasil dari pendokumentasian ini
yaitu berupa gambar dan bentuk rekaman audio hasil wawancara antara peneliti
dengan sejumlah informan. Cara ini dilakukan untuk melengkapi data-data yang telah
diperoleh melalui teknik wawancara maupun observasi. Peneliti juga menggunakan
dokumen berupa materi pelajaran yang diberikan kepada siswa dan hasil belajar
siswa.
F. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti mengunakan beberapa instrumen penelitian,
diantaranya:
1. Format pengamatan atau observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran atau
tindakan yang diisi oleh peneliti beserta guru mitra selaku observer. (Contoh
terlampir)
2. Catatan lapangan untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam proses
pembelajaran menyangkut respon siswa, sikap, minat dan perilaku di kelas.
3. Dokumentasi berbentuk gambar pada saat pelaksanaan pembelajaran.
4. Catatan kecil tentang tanggapan dan evaluasi dari hasil pengamatan yang telah
42
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil wawancara,
observasi dan studi dokumentasi di lapangan untuk selanjutnya dideskripsikan dalam
bentuk laporan. Dalam penelitian kualitatif, analisis dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan.
Dalam pengolahan data dan menganalisis data dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses analisis data dengan cara merangkum, memilah hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Hal
ini bertujuan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Display Data (Penyajian Data)
Display data adalah data-data hasil penelitian yang sudah tersusun secara
terperinci untuk memberikan gambaran penelitian secara utuh. Data yang terkumpul
secara terperinci dan menyeluruh selanjutnya dicari pola hubungannua untuk
mengambil kesimpulan yang tepat. Penyajian data selanjutnya disusun dalam bentuk
uraian atau laporan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh.
3. Verifikasi Data
Verifikasi data merupakan tahap akhir dalam penelitian untuk memberikan hasil
terhadap data yang telah dianalisis. Proses pengolahan data dimulai dengan
pencatatan datalapangan (data mentah), kemudian direduksi dalam bentuk
kategorisasi data. Setelah data yang terkumpul direduksi, selanjutnya data dianalisia
dan diverifikasi.
43
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk membuktikan keabsahan suatu penelitian, maka diperlukan validasi data.
Validasi data digunakan untuk membuktikan apa yang telah diamati peneliti sesuai
dengan apa yang sesungguhnya yang ada. Tahap-tahap yang dilakukan dalam validasi
data kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Member Chek.
Tujuan member chek adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh
sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Dalam penelitian ini, data
dikumpulkan dari semua siswa yang mengikuti pembelajaran angklung, dan hasil
data yang diperoleh di cek kembali apakah data yang diisi siswa sesuai dengan
kriteria yang diperoleh.
2. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini, peneliti
membandingkan data yang diperoleh dari siswa, dengan data hasil observasi dan
wawancara terhadat sumber lainnya.
I. Tahap-Tahap Penelitian
1. Tahap Pra Penelitian
a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai
subjek yang akan diteliti.
b. Memilih dan merumuskan masalah penelitian.
c. Menenukan judul dan lokasi penelitian.
d. Menyusun proposal penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Menghubungi kepala sekolah SMP Mutiara 5 Lembang untuk meminta ijin
44
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menghubungi kepala sekolah untuk melakukan wawancara.
c. Melakukan wawancara dengan responden, kemudian hasil wawancara tersebut
ditulis dan disusun dalam bentuk catatan lengkap.
d. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan relevan
dengan masalah yang diteliti.
e. Melakukan observasi/pengamatan terhadap proses penelitian.
3. Tahap Pelaporan
a. Analisis hasil penelitian
b. Penulisan laporan akhir
c. Ujian sidang
J. Jadwal Penelitian
Sesuatu yang baik dapat terlaksana apabila dilakukan sesuai dengan agenda dan
jadwal yang telah disusun sebelumnya.sebagai acuan dalam melakukan penelitian,
penulis menyusun jadwal penelitian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2014
Peb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Pra Penelitian
45
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Penyusunan Proposal
4. Penyusunan BAB I
5. Penyusunan BAB II
6. Penyusunan BAB III
7. Penelitian Lapangan
8. Penyusunan BAB IV
9. Penyusunan BAB V
10. Penyempurnaan skripsi
11. Sidang dan revisi pasca sidang
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian, dipandang perlu
menarik kesimpulan tentang upaya meningkatkan keterampilan memainkan angklung
dengan menerapkan simbol jari tangan untuk menguasai akor lagu yang dimainkan di
kelas VII A SMP Mutiara 5 Lembang. Simpulannya adalah:
1. Tahapan pembelajaran dilakukan sesuai dengan prosedur atau rencana pembelajaran
yang telah dipersiapkan, dengan begitu materi yang diajarkan sangat jelas dengan
adanya tahapan-tahapan pembelajaran serta pengulangan materi yang dilakuakn
dalam siklus penelitian.
2. Pembelajaran angklung dengan menerapkan simbol jari tangan, dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam akor tingkatan lagu sebesar 85%. Terbukti dari hasil yang
dicapai oleh siswa, sebagian besar siswa dapat memainkan angklung dengan
membawakan materi lagu daerah antara lain lagu Manuk Dadali.
B. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, peneliti
memiliki gambaran tentang proses pembelajaran angklung dengan menerapkan simbol
jari tangan sebagai kode akor tingkat yang dimainkan dalam memainkan lagu,
sebagaimana dijabarkan pada pembahasan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk Sekolah, alat musik angklung merupakan salah satu alat musik tradisional yang
perlu dipertahankan keberadaannya. Alat musik ini sudah dikenal masyarakat luas
baik lokal maupun mancanegara, selain itu perkembangannya pun terlihat positif,
mulai dari inovasi bentuknya sampai dengan segi penyajiannya. Oleh karena itu
sudah selayaknya angklung ini masuk pada materi pelajaran disekolah-sekolah
76
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga tumbuh rasa cinta tanah air di dalam dirinya. Dalam hal ini perlu campur
tangan pemerintah untuk mewujudkannya.
2. Bagi guru, mengajarkan angklung merupakan sebuah tantangan tersendiri, oleh
karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam memberikan materi ini. Di setiap
sekolah tentunya akan berbeda situasi dan kondisinya. Hal tersebut disebabkan faktor
internal atau eksternal sekolah itu sendiri. Tetapi walau bagaimanapun situasi dan
kondisi yang ada, guru harus tetap semangat dan yakin bahwa proses pembelajaran
angklung berlangsung dengan baik, dengan catatan memiliki strategi, konsep
pembelajaran yang jelas, dan pemanfaatan media pembelajaran.
3. Bagi siswa, belajar angklung merupakan sesuatu yang menyulitkan. Tetapi dibalik
kesulitan, terdapat banyak manfaat bagi perkembangan siswa. Dengan belajar
angklung, siswa dapat mengolah rasa musikal, melatih kedisiplinan, melatih rasa
kecintaan terhadap seni tradisional, belajar bekerjasama dengan orang lain, dan
konsentrasi dengan materi yang diajarkan. Perlu kesabaran, disiplin, dan kerja keras
yang tinggi untuk dapat memainkan sebuah karya lagu. Sikap tersebut secara tidak
langsung akan melatih dan membentuk karakter siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan
Asep Setiawan, 2014
Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT. Bumi Aksara
Banoe, Pono. (2003).Pengantar Pengetahuan Harmoni.Yogyakarta. Kanisius
Berger, Arthur Asa. (2005).Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta. Tiara Wacana Yogya
Dimyati dan Mudjiono.(2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Asdi Mahasatya
Edmund Prier SJ, Karl. (2006). Ilmu Harmoni Edisi Baru. Yogyakarta. Pusat Musik Liturgi
Jamalus. (1988). Pengajaran Musik melalui Pengalaman Musik. Jakarta. P2LPTK
Jazuli, M. (2008).Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Semarang. Unesa University Press
Kodijat, Latifah. (2007).Istilah-Istilah Musik.Jakarta. Djambatan
Masunah, Juju, dkk. (1999).Angklung di Jawa Barat Sebuah Perbandingan Buku 1. Bandung. IKIP Bandung Press
Masunah, Juju, dkk. (1999).Angklung di Jawa Barat Buku II. Bandung. IKIP Bandung Press
Sumyana, Andjar. (1977).Penuntun Pengajaran Seni Suara (Seni Musik).Bandung. PT. Pelita Masa
Sukyadi, Didi. (2011).Teori dan Analisis Semiotika. Bandung. Rizqi Press
Sutikno, Sobry. (2009).Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam Mewujudkan
Pembelajaran yang Berhasil”.Bandung.Prospect Bandung