PENGARUH METODE PEMBELAJARAN RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA AKUNTANSI
(Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Cibeber pada Materi Jurnal Khusus)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Disya Anggraeni
(0901154)
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA AKUNTANSI
(Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Cibeber pada Materi Jurnal Khusus)
Disya Anggraeni
Pembimbing : Drs. H. Ajang Mulyadi, MM
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran resitasi dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan metode pembelajaran resitasi pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Cibeber. Dimana sebelumnya siswa tersebut memperoleh hasil belajar dibawah KKM, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Situasi ini mencerminkan bahwa guru jarang memberikan tugas diluar jam pelajaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu Pre-Experimental Design, desain yang digunakan adalah Intact-Group Comparison. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan. Instrumen penelitian ini menggunakan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen pada saat posttest jauh lebih tinggi (84,25) dibandingkan kelas kontrol (65,75). Penerapan metode pembelajaran resitasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan metode ceramah saja. Terlihat dari pencapaian nilai KKM siswa yang lulus sebesar 83,33%. Metode pembelajaran resitasi sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa baik dari segi proses maupun hasil dibandingkan dengan metode ceramah.
Guru disarankan untuk konsisten menerapkan metode pembelajaran resitasi pada mata pelajaran akuntansi khususnya pada materi jurnal khusus yang telah terbukti sangat efektif digunakan, siswa disarankan mengerjakan tugas tersebut sendiri agar dapat mengukur kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi tersebut.
The Effects Resitasi Learning Method Toward Student Achievement Accountancy
(The Students Grade XII Social SMA Negeri 1 Cibeber on Material Special Journal)
Disya Anggraeni
Supervisor : Drs. H. Ajang Mulyadi, MM
Abstract
The aim of this research is to know the difference student achievement class experiments student using recitation learning methods with class control student that does not use the recitation learning method on accounting lesson of XII IPS SMA Negeri 1 Cibeber. Where previously the students obtained the results of the study under the KKM, both experimental and control classes. This situation reflects that the teacher gives students less tasks after hours lessons.
The methods used in this research is experimental method is Pre-Experimental Design, the design used is the intact group comparison. The removal sample used purpossive sampling techniques. The instrument used in this research is test.
The result showed that average student achievement of the student of experiments on when posttest much higher ( 84.25 ) than class control ( 65,75 ). The application of learning method resitasi can increase study result of the students than method lectures course. Seen from the value KKM students passed by 83,33 %. Learning method resitasi very effective in increase students learn both in terms of the process and the result compared with method given.
Teacher advised to consistent practicing learning resitasi on the subjects accounting especially on any material special journal have been highly effective used, students suggested do the task own to measure the aptitude and understanding students against such matter.
iv
1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 8
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9
1.4.Kegunaan Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1.Teori yang Relevan dan Hasil Penelitian Terdahulu ... 11
2.1.1. Hakekat Teori tentang Belajar ... 11
2.1.2. Hasil Belajar ... 16
2.1.2.1.Pengertian Hasil Belajar ... 16
2.1.2.2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 18 2.1.2.3.Indikator Hasil Belajar ... 20
2.1.2.4.Pengukuran Hasil Belajar ... 22
2.1.3. Metode Pembelajaran ... 24
2.1.3.1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 24
2.1.3.2. Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi ... 25
2.1.3.3. Indikator Metode Resitasi ... 26
2.1.3.4. Langkah-Langkah Metode Resitasi ... 27
2.1.3.5. Tujuan Metode Pembelajaran Resitasi ... 28
2.1.3.6. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Resitasi ... 29
2.1.4. Hasil Penelitian Terdahulu ... 30
2.2.Kerangka Pemikiran ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
3.1.Desain Penelitian ... 34
3.2.Operasional Variabel ... 36
3.3.Populasi dan Sampel atau Sumber Data ... 36
3.3.1. Populasi ... 36
3.3.2. Sampel ... 37
3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.4.1. Pengujian Instrument Penelitian ... 38
3.4.2. Prosedur Eksperimen ... . 42
3.5.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 44
3.5.1. Teknik Analisis Data ... 44
3.5.2. Pengujian Hipotesis ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1.Gambaran Obyek Penlitian ... 50
4.1.1. Sejarah Singkat Pendirian SMA ... 50
4.1.2. Visi Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Cibeber ... 51
4.1.2.1. Visi dan Misi ... 51
4.1.2.2. Tujuan SMA Negeri 1 Cibeber ... 52
4.1.3. Struktur Organisasi ... 53
4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 55
4.2.1. Hasil Pengolahan Data ... 55
4.2.1.1. Deskripsi Data Awal Siswa ... 55
4.2.1.2. Hasil Posttest Siswa ... 56
4.3.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 60
4.3.1. Uji Normalitas Data ... 60
4.3.1.1. Perhitungan Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen ... 60
4.3.1.2. Perhitungan Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol ... 65
4.3.2. Pengujian Hipotesis ... 70
4.4.Pembahasan Hasil Penelitian ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 75
5.1.Kesimpulan ... 75
5.2.Saran ... 77
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ulangan harian Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS Semester Genap SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten
Cianjur... 3
Tabel 2.1 Pengukuran Sasaran Hasil Belajar ... 23
Tabel 3.1 Tabel Uji Validitas Item Soal ... 40
Tabel 3.2 Tabel Uji Reliabilitas Item Soal ... 41
Tabel 3.3 Pelaksanaan Eksperimen ... 43
Tabel 3.4 Tabel Penolong untuk Tabulasi ... 45
Tabel 3.5 Tabel Penolong untuk Menghitung Daftar Frekuensi yang Diharapkan (fe) ... 47
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Pra Penelitian dan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 59
tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Siswa SMAN 1 Cibeber XII IPS 1 ... 61
Tabel 4.3 Frekuensi yang Diharapkan untuk Hasil Belajar SMAN 1 Cibeber XII IPS 1 ... 64
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Siswa SMAN 1 Cibeber XII IPS 3 ... 66
Tabel 4.5 Frekuensi yang Diharapkan(fe) dari Hasil Pengamatan (fo) untuk Variabel Hasil Belajar SMAN 1 Cibeber XII IPS 3 ... 68
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengukuran Sasaran Hasil Belajar ... 16
Gambar 2.2 Unsur-Unsur Belajar ... 19
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 35
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMAN 1 Cibeber ... 54
Gambar 4.2 Grafik Nilai Ulangan Harian Siswa ... 56
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Menurut Djamarah (2008:13) mengatakan bahwa “belajar adalah
serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.” Disamping itu perlu
dikembangkan sistem kendali dan penjamin mutu yang melibatkan pihak-pihak
terkait dengan pembinaan sekolah dalam bentuk penyempurnaan kurikulum,
perbaikan sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas tenaga pengajar.
Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan, oleh karena itu pendidikan
disebut sebagai proses sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri
manusia secara utuh.
Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan dan kemajuan
umat manusia. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.” Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh
Pemerintah saat ini khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan
sangat ditentukan oleh guru sebagai pendidik dalam pencapaian tujuan pendidikan
yang diharapkan. Dengan kata lain guru menempati titik sentral pendidikan. Guru
dalam peranannya harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar
terjadi proses interaksi yang kondusif. Maka dari itu guru harus mempunyai
strategi yang baik untuk mencapai hasil yang optimal. Semua itu bisa didapat dari
metode belajar yang akan digunakan oleh guru. Berbagai metode mengajar telah
dikembangkan untuk mengefektifkan pembelajaran. Akan tetapi metode yang
digunakan masih terbatas, kebanyakan para guru menggunakan metode mengajar
berupa ceramah, sehingga guru menjadi dominan di dalam kelas dan pembelajaran
menjadi membosankan. Kemampuan guru dalam memilih metode pembelajaran
yang baik akan membuat siswa memiliki kemampuan yang tinggi dan akan
mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.
Dalam mata pelajaran Akuntansi terdapat materi pencatatan bukti transaksi
ke dalam jurnal khusus. Pada materi ini banyak sekali konsep yang harus siswa
pahami, diantaranya siswa harus bisa membedakan penyimpanan debit dan kredit,
menentukan rekening apa saja yang terlibat, menentukan bertambah atau
berkurangnya rekening tersebut, dan lain sebagainya. Oleh karena itu memerlukan
waktu yang cukup lama untuk mencatat beberapa bukti transaksi ke dalam jurnal
khusus. Dalam mata pelajaran akuntansi khususnya dalam materi jurnal khusus,
siswa harus sering diberikan latihan, supaya siswa tersebut terbiasa dalam
Pada penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten Cianjur
kelas XII. Karena berdasarkan observasi awal dari beberapa siswa dan guru mata
pelajaran yang bersangkutan di lapangan kendala yang terjadi adalah hasil belajar
siswa yang dibawah KKM, jarang diberikannya latihan akuntansi di sekolah dan
di luar sekolah, sedikitnya waktu yang diberikan oleh pihak sekolah dalam mata
pelajaran akuntansi, dan lokasi yang berdekatan dengan tempat tinggal peneliti.
Oleh karena waktu yang tidak cukup untuk melatih keterampilan siswa di dalam
kelas, itu menuntut siswa harus bisa mengerti dengan apa yang telah disampaikan
guru dengan waktu yang singkat. Sehingga hasil yang didapat siswa dalam belajar
akuntansi materi jurnal masih rendah. Data persentase nilai ulangan harian yang
diperoleh dari sekolah tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Persentase Nilai Ulangan harian Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS Semester Genap SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten Cianjur
Kelas
Sumber : SMA Negeri 1 Cibeber, Cianjur
Dari data nilai diatas menunjukkan siswa yang belum memenuhi KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) sebanyak 64 orang atau 66% dan yang sudah
memenuhi KKM sebanyak 33 orang atau 34%. Nilai KKM yang ditentukan untuk
yang mengajar akuntansi sebagai bahan evaluasi karena akan berakibat pada mutu
pendidikan khususnya SMA.
Rendahnya hasil belajar siswa, terutama pada nilai setiap ulangan harian
pada materi jurnal akan berdampak negatif pada hasil belajar siswa kedepannya.
Salah satunya berdampak pada kenaikan kelas siswa. Jika nilai siswa tersebut
selalu di bawah KKM, maka akan terancam tidak naik kelas. Maka dari itu guru
harus bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu keberhasilan siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa itu
sendiri. Hasil belajar menurut Sudjana (2006:3) “perubahan tingkah laku yang
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oeh siswa
setelah menerima pengalaman belajar”. Ada beberapa penyebab kurang
optimalnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, salah satunya
adalah penggunaan media yang masih biasa, yaitu hanya buku atau modul dengan
papan tulis. Sehingga membuat anak menjadi semakin jenuh dalam melaksanakan
proses belajar mengajar.
Setiap siswa antara satu dengan siswa yang lainnya memiliki pencapaian
hasil belajar yang berbeda. Ada yang mampu mencapai hasil belajar yang tinggi,
ada juga yang tidak mampu, sehingga membuat hasil belajar yang rendah. Hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa
dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Menurut
Slameto (2003:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah :
1) Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)
2) Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)
3) Kelelahan
b. Faktor-faktor Eksternal
1) Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan)
2) Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)
3) Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat)
Sedangkan menurut Sardiman (2007:39-47), faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar adalah faktor intern (dari dalam) diri siswa dan faktor
ekstern (dari luar) diri siswa. Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa, selain
faktor kemampuan, ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap,
kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis.
Dari kedua pendapat para ahli diatas yaitu Slameto dan Sardiman, dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
faktor internal siswa antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi
yang akan disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain strategi
pembelajaran yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar.
Dalam hal ini hasil belajar termasuk ke dalam teori belajar behavioristik,
karena dalam teori ini lebih menekankan pada proses pemberian stimulus dan
rutinitas respon yang dilakukan oleh siswa, karena memang inti pembelajaran
terletak pada stimulus dan respon. Menurut pendapat salah seorang pendiri aliran
stimulus dan respon.” Menurut Thorndike (Uno, 2010:7) bahwa “Perubahan
tingkah laku sebagai hasil pembelajaran itu bisa berupa sesuatu yang kongkret
yaitu yang dapat diamati atau sesuatu yang tidak kongkret.”
Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang
membutuhkan pemahaman konsep yang lebih mendalam. Pembelajaran akuntansi
merupakan proses pembelajaran yang bertahap dan saling berhubungan antara
materi satu dengan materi lainnya. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menempuh hasil belajar yang tinggi dalam pembelajaran akuntansi salah satunya
adalah dengan memberikan latihan lebih banyak, khususnya dalam materi jurnal
khusus. Akan tetapi guru tidak dapat memberikan latihan yang lebih banyak lagi
dengan melihat waktu yang sangat terbatas di kelas. Karena keterbatasan waktu
tersebut, jadi guru hanya mengandalkan ulangan remedial pada waktu siswa telah
melakukan ujian akhir semester untuk memperbaiki nilai yang kurang.
Cara guru untuk memperbaiki nilai siswa yang kurang tersebut salah
satunya adalah dengan memberikan aktivitas kepada siswa dengan memberikan
tugas. Ketepatan seorang guru dalam memilih metode yang sesuai dengan tujuan
kompetensi yang sangat diperlukan akan membantu meningkatkan hasil belajar
siswa. Metode memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar. Karena
dengan adanya metode maka pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
sistematis. Oleh karena itu guru dituntut untuk menguasai berbagai macam
metode dalam proses belajar mengajar yang efektif, efisien, menyenangkan dan
tinggi. Akuntansi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan ketelitian dan
kecermatan yang tinggi sehingga diharuskan melakukan latihan yang sering.
Dilihat dari kendala yang dihadapi dengan keterbatasan waktu mengajar
sedangkan perlu seringnya diadakan latihan agar siswa memperoleh hasil yang
lebih baik lagi, maka dari itu penulis akan mencoba menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan masalah tersebut. Metode yang sesuai adalah
Metode Resitasi, metode resitasi sama dengan metode pemberian tugas. Hanya
terdapat perbedaan istilah resitasi berasal dari Bahasa Inggris (Indriyati, 2009)
yaitu to cite yang artinya mengutip dan re yang artinya kembali, maksudnya
adalah siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian pelajaran itu dari
buku-buku tertentu lalu belajar sendiri dan berlatih siap sebagaimana mestinya.
Sama halnya dengan metode pemberian tugas, dimana siswa diberi tugas oleh
guru dan dikerjakan kembali di luar jam pelajaran dan siap untuk mengumpulkan
tugas pada pertemuan berikutnya.
Dalam proses pembelajaran perlu digunakan metode yang sesuai dengan
materi pelajaran. “Metode Resitasi (Pemberian Tugas) adalah metode yang pada
hakekatnya menyuruh anak didik untuk melakukan kegiatan (pekerjaan) belajar,
baik berguna bagi dirinya sendiri maupun dalam proses memperdalam dan
memperluas pengetahuan dan pengertian bidang studi yang dipelajari” (Roestiyah,
2008 : 132). Salah satu mata pelajaran yang dapat menerapkan metode pemberian
tugas ini adalah mata pelajaran akuntansi, karena pada pembelajaran akuntansi
siswa dituntut aktif untuk berlatih menyelesaikan soal dengan menggunakan
Dalam mata pelajaran ini guru dapat memberikan tugas mengenai materi
akuntansi seperti pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus, kemudian hasil
pekerjaan siswa dievaluasi dan didiskusikan bersama di kelas. Jurnal khusus ini
dijadikan sebagai penelitian, karena hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Cibeber
lebih dari 50% dibawah KKM. Terutama pada soal jurnal penerimaan kas dan
pengeluaran kas. Pada soal itu siswa merasa kesulitan dalam mencatat saat
penerimaan kas dari debitur dan pengeluaran kas kepada kreditur. Siswa sering
terkecoh dalam potongan harga yang diberkan oleh perusahaan.
Terdapat penelitian terdahulu dalam jurnal penelitian, antara lain dalam
jurnal penelitian Liani (2013) “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Akuntansi dengan Menerapkan Metode Resitasi” menyimpulkan bahwa metode
resitasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Selain itu jurnal penelitian
Umalu (2012) “Meningkatkan kemampuan siswa dalam Mengerjakan Persamaan
dasar Akuntansi melalui Metode Tugas dan Resitasi di SMK Negeri 1 Gorontalo”
menyimpulkan bahwa penggunaan metode tugas dan resitasi dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengerjakan persamaan dasar akuntansi di kelas X Ak 1
Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Gorontalo.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa pembelajaran akuntansi memerlukan
keterampilan latihan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
permasalahan yang telah diuraikan, dengan judul “Pengaruh Metode
1.2.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah metode pembelajaran resitasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran akuntansi di SMAN 1 Cibeber Cianjur.
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan
metode pembelajaran resitasi dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan
metode pembelajaran resitasi pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 1
Cibeber Kabupaten Cianjur.
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa maksud
dan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bahwa metode pembelajaran resitasi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMAN 1 Cibeber
Cianjur.
2. Untuk mengetahui bahwa ada perbedaan hasil belajar kelas eksperimen yang
menggunakan metode pembelajaran resitasi dengan kelas kontrol yang tidak
menggunakan metode pembelajaran resitasi pada mata pelajaran akuntansi di
SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten Cianjur.
Manfaat penelitian dapat diperoleh dari penelitian ini dapat dikategorikan
kedalam dua yaitu manfaat teoritis dan praktis, sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan, khususnya tentang hasil belajar siswa dalam penerapan metode
Pembelajaran Resitasi khususnya dalam pembelajaran Akuntansi.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi siswa adalah diharapkan metode pembelajaran ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi
b. Bagi guru adalah untuk memperluas pengetahuan dan wawasan dalam
rangka meningkatkan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran
Akuntansi. Dapat juga sebagai perbaikan metode pembelajaran.
c. Bagi sekolah dapat memberikan manfaat bagi sekolah sebagai referensi
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang ditunjukan oleh
keberhasilan hasil belajar siswa khususnya dalam Mata Pelajaran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian
eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) “Penelitian eksperimen diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Alasan penulis
memilih metode ini adalah karena penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh
antara hasil belajar siswa yang telah diberikan treatment berupa pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran Resitasi dengan hasil belajar siswa yang tidak
menggunakan metode pembelajaran khusus pada mata pelajaran Akuntansi di
kelas XII IPS SMAN 1 Cibeber Kabupaten Cianjur.
Desain eksperimen yang akan digunakan adalah Pre-Experimental Design.
Menurut Riduwan (2008:109) “Desain ini belum merupakan desain
sungguh-sungguh. Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen.” Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel
dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini
dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara
random.
Adapun bentuk desain Pre-Experimental Design yang digunakan adalah
digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk
eksperimen dan setengah kelompok untuk kelompok kontrol. Desain ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
X O1
O2
(Sekaran, 2011 :209)
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan :
X : treatment metode pembelajaran resitasi
O1 : posstest kelas eksperimen
O2 : posstest kelas kontrol
Menurut Sekaran (2011:208) “sejumlah desain eksperimen direncanakan
dengan kelompok dengan kelompok eksperimen dan kontrol, yang pertama diberi
perlakuan, dan yang terakhir tidak. Pengaruh perlakuan dipelajarai dengan menilai
perbedaan hasil yaitu skor pascates kelompok eksperimen dan kontrol.”
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran
resitasi terhadap hasil belajar siswa akuntansi di SMA Negeri 1 Cibeber. Terdapat
empat kelas XII IPS, tetapi yang akan dijadikan kelas percobaan hanya dua kelas
yaitu kelompok eksperimen (XII IPS 1) dan kelompok kontrol (XII IPS 3). Pada
kelas eksperimen (XII IPS 1) diberi perlakuan pembelajaran Metode Resitasi (X)
selama tiga kali pertemuan, sedangkan kelompok kontrol (XII IPS 3) tidak
perlakuan selama tiga kali pertemuan, maka di akhir penelitian kedua kelompok
tersebut diukur hasil belajarnya dengan diberikan posttest (O1 dan O2) untuk
mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa terhadap siswa yang telah
diberikan treatment Metode Pembelajaran Resitasi dengan siswa yang tidak
diberkan metode pembelajaran resitasi.
3.2.Operasional Variabel
Operasional variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak
terlalu meluas. Menurut Sugiyono (2010:19) bahwa “variabel penelitian itu adalah
suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan.”
Dalam penelitian ini, yang dijadikan variabel adalah hanya variabel terikat
saja yaitu hasil belajar. Operasional variabel dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Variabel : Hasil belajar siswa.
Treatment : Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi pada Mata Pelajaran
Akuntansi.
Indikator : Hasil posttest.
Arikunto (2010:130) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan
objek penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono (2010:54) yang berpendapat
bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan pengertian populasi tersebut dan masalah yang akan
diteliti, maka yang akan menjadi populasi ukuran penelitian adalah seluruh
kelas XII IPS SMAN 1 Cibeber Kabupaten Cianjur.
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:56) menyatakan bahwa “sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.” Kelas
XII IPS di SMAN 1 Cibeber terdiri dari empat kelas, dari keempat kelas ini
akan dipilih salah satu kelas yang akan diberikan treatment. Berdasarkan
beberapa pertimbangan dari guru akuntansi di SMAN 1 Cibeber maka diambil
sampel pada kelas XII IPS 1 dan XII IPS 3. Kedua kelas ini memiliki jumlah
siswa yang sama yaitu 24 siswa dan memiliki nilai rata-rata ulangan harian
yang sama yaitu di bawah 30% mendapatkan nilai di atas KKM. Hal tersebut
dapat mencerminkan homogenitas pada kedua kelas tersebut.
Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sample atau sampel
bertujuan. Menurut Sugiyono (2010:124) “Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan atau tujuan tertentu.” Karena dalam
itu dalam pengambilan sampel ini digunakan sampel bertujuan, untuk
mempermudah eksperimen. Jadi eksperimen ini hanya menggunakan
kelas-kelas yang memenuhi kriteria dalam melakukan treatment.
3.4.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik tes. Menurut Arikunto (2009:53) “tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara
dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan
yang sudah ditentukan. (Arikunto, 2009 : 53). Tes ini diberikan kepada
masing-masing kelompok, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
dengan tujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar kedua kelompok tersebut,
baik sebelum dilaksanakannya treatment maupun sesudah dilakukan treatment.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan satu kali tes, yaitu posttest atau
tes akhir dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan
mengukur hasil belajar siswa setelah dilaksanakan treatment dengan
3.4.1. Pengujian Instrument Penelitian
Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu harus melakukan pengujian
instrumental penelitian untuk menghindari dihasilkannya data yang tidak shahih.
Analisis instrumen tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument. Untuk mengukur kevalidan instrumen penelitian,
penulis menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar,
berikut rumusnya:
(Riduwan, 2008:110)
Keterangan:
= koefisien korelasi
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total (seluruh item)
n = jumlah responden
selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
= −2
1− 2
(Arikunto, 2009:72)
= �� − � (� )
Dimana :
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk=n-2) kaidah
keputusan : jika thiutng > ttabel berarti valid sebaliknya
Jika thitung < ttabel berarti tidak valid
Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal penguji menggunakan
program excel windows. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Tabel Uji Validitas Item Soal No item soal Nilai t hitung Nilai korelasi
Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dari
20 item soal dinyatakan 16 soal valid sedangkan empat soal lainnya tidak valid.
Soal yang tidak valid tersebut yaitu no 4, 9, 11, dan 12.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2009:86).
Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, penulis
menggunakan software Anates.
Setelah soal tersebut diuji validitasnya, maka penulis juga melakukan uji
reliabilitas, agar dapat mengetahui apakah soal tersebut reliabel. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.2
Dari hasil uji coba instrumen penelitian menggunakan anates diperoleh
reliabilitas tes sebesar 0,92. Berarti soal tersebut reliabel.
3.4.2. Prosedur Eksperimen
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar
mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan Eksperimen
Instrumen penelitian yang sudah disusun kemudian diujicobakan
kepada objek diluar kelas eksperimen maupun kelas kontrol, yaitu
kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Cibeber yang berjumlah 23 orang. Soal
yang dibuat terdiri dari 20 transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan
yang harus dicatat dalam jurnal khusus.
Dalam penelitian ini digunakan penelitian eksperimen
pre-experimental design. Adapun bentuk desain yang digunakan adalah
intact-Group Comparison. Pada desain ini terdapat dua kelompok
yang digunakan untuk penelitian, kelompok pertama merupakan kelas
eksperimen yaitu kelas XII IPS 1 dan kelompok kedua merupakan
pertemuan (8 x 45 menit). Seperti yang terdapat pada tahap
pelaksanaan guru menjelaskan materi secara matang dan terarah.
2. Pelaksanan Eksperimen
Tabel 3.3
Pelaksanaan Eksperimen
Pertemuan Kegiatan Alokasi
Waktu
Ke-1 1) Guru menyampaikan materi jurnal
khusus secara keseluruhan sesuai dengan
indikator yang telah disusun.
2) Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk mempelajari materi pembelajaran
secara individual yang sudah
dipersiapkan oleh guru.
3) Guru memberikan nilai kepada siswa
yang telah selesai mengerjakan tugas
sekolah.
4) Setelah pembelajaran selesai diberikan
dan jam pelajaran akan berakhir, siswa
diberikan tugas tambahan pertama untuk
dikerjakan diluar jam pelajaran.
30 Menit
45 Menit
10 menit
Ke-2 dan
Ke-3
1) Siswa mengumpulkan tugas yang
dikerjakan diluar jam pelajaran dan
mempertanggungjawabkan tugas tersebut
di depan kelas secara bergiliran, serta
siswa dapat saling bertukar pikiran dan
menilai tugas teman sebangkunya. Lalu
nilai tersebut diberikan kepada guru.
2) Guru menjelaskan kembali jawaban yang
telah siswa paparkan di depan kelas.
sehingga siswa semakin mengerti.
3) Guru Memberikan tugas tambahan kedua
dan ketiga untuk dikerjakan di luar jam
pelajaran.
60 Menit
25 Menit
5 menit
ke-4 1) Siswa mengumpulkan tugas ketiga
kepada guru dan
mempertanggungjawabkan sebagian
jawaban tersebut di depan kelas.
2) Guru memberikan posttest kepada
seluruh siswa baik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol.
25 Menit
3.5.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Menurut Arikunto (2010:356) mengatakan “jika data berdistribusi
normal maka proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan
perhitungan statistika parametik, jika data tidak berdistribusi normal maka
dapat menggunakan statistika non-parametrik.” Uji normalitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat.
Menurut Riduwan (2008:180 dengan penyesuaian). Berikut ini
langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan Uji Chi Kuadrat:
a. Menentukan skor terbesar dan terkecil
b. Menentukan Rentang (R)
R=skor terbesar-skor terkecil
c. Menentukan Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Strugess)
Dimana n merupakan banyaknya siswa
d. Menentukan panjang kelas (PK)
��= � ��
Keterangan:
R =Rentang
BK =Banyaknya Kelas
Tabel 3.4
f. Menentukan rata-rata atau Mean
� = �
g. Menentukan simpangan baku (s)
=
2−( )2
( −1)
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval
pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan
kelas interval ditambah 0,5.
2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
=� � − �
3) Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal dari 0-Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan
angka-angka 0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris
kedua, angka-angka yang berbeda pada baris paling tengah
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan
luas tiap interval dengan jumlah responden. Berikut ini adalah
tabel penolong yang dapat digunakan untuk membuat daftar
frekuensi yang diharapkan (fe):
Tabel 3.5
Tabel Penolong untuk menghitung Daftar Frekuensi yang Diharapkan (fe)
i. Mencari chi-kuadrat hitung (χ2hitung)
�2 = ( − )
2
=1
j. Membandingkan χ2hitungdengan χ2tabel
Untuk α=0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1, dimana k
merupakan banyaknya kelas interval
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika χ2
hitung≥ χ2tabel, artinya distribusi data tidak normal
Jika χ2
hitung≤ χ2tabel, artinya distribusi data normal
3.5.2. Pengujian Hipotesis
Pada hipotesis, merumuskan bahwa “Terdapat perbedaan hasil belajar
menggunakan Metode Pembelajaran Resitasi pada Mata Pelajaran Akuntansi di
SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten Cianjur.”
Bila data berdistribusi normal, untuk melihat perbedaan pengaruh antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol maka digunakan uji-t. Uji hipotesis yang
dilakukan dengan uji dua pihak. Menurut Sugiyono (2010:228) “uji dua pihak
digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan” dan hipoteses
alternatifnya (Ha) berbunyi “ tidak sama dengan” (H0 =; Ha ≠).” Dalam pengujian
hipotesis ini ditetapkan taraf kesalahan / signifikansi (α) sebesar 5%. Uji-t yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
(Sudjana, 2005 :239)
Keterangan :
� 1 = nilai rata-rata kelas eksperimen
� 2 = nilai rata-rata kelas kontrol n1= jumlah sampel kelas eksperimen n2= jumlah sampel kelas kontrol s = simpangan baku gabungan dk= n1+n2-2
Dimana s (simpangan baku gabungan) didapat dari rumus:
= 1−1 1
s = simpangan baku gabungan
n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen
n2 = jumlah sampel kelompok kontrol
t= x1-x2
12 = varian (simpangan baku dikuadratkan) pada data ke - 1 22 = varian (simpangan baku dikuadratkan) pada data ke – 2
Dalam uji dua pihak, maka konsultasi pada ttabel dilakukan pada kolom
taraf signifikansi 0,05 atau 5%.
H0:μA = μB : tidak terdapat perbedaan hasil belajar kelas yang
menggunakan Metode Pembelajaran Resitasi dengan
kelas yang tidak menggunakan Metode
Pembelajaran Resitasi pada Mata Pelajaran
Akuntansi di SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten
Cianjur
.Ha:μA≠μB terdapat perbedaan hasil belajar kelas yang
menggunakan Metode Pembelajaran Resitasi dengan
kelas yang tidak menggunakan Metode
Pembelajaran Resitasi pada Mata Pelajaran
Akuntansi di SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten
Cianjur.
Perumusan kriteria uji : H0 diterima jika thitung ≤ ttabel
H0 Ditolak jika thitung > ttabel
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini pada dasarnya merupakan jawaban dari
masalah penelitian yang diajukan. Berdasarkan eksperimen data, pengujian
hipotesis serta pembahasan hasil penelitan, maka kesimpulan yan gdapat ditaraik
dalam penelitian ini adalah:
1. Setelah diterapkan metode pembelajaran reitasi pada kelas eksperimen,
rata-rata hasil belajar siswa kelas XII IPS 1 meningkat.
2. Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh kesimpulan bahwa ada
perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang menggunakan metode
pembelajaran resitasi dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan metode
pembelajaran resitasi pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 1
Cibeber Kabupaten Cianjur”
5.2.Saran
Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang
mempertimbangkan hasil temuan baik di lapangan maupun secara teoritis, sebagai
berikut:
1. Didalam pembelajaran akuntansi sebaiknya guru harus lebih konsisten dalam
2. Selain pada materi jurnal khusus metode pembelajaran resitasi juga dapat
digunakan didalam kompetensi lainnya dalam pembelajaran akuntansi.
3. Dalam materi jurnal khusus, khususnya pada soal tentang penerimaan kas dan
pengeluaran kas. Guru harus lebih sering menggunakan metode pembelajaran
resitasi agar siswa lebih paham tentang bagaimana cara pencatatan pada
jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
4. Metode resitasi ini dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dengan
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
---. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Bahrudin dan Esa N W. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Djamarah, SB dan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Djamarah, S B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Fathurrohman, P., dan Sutikno, S M. (2009). Strategi Belajar Mengar. Bandung : Refika Aditama.
Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta :PT. Bumi Aksara.
Makmun, A S. (2004). Psikologi kependidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Mulyasa. (2004). Menjadi Guru Profesiaonal. Bandung:Remaja Rosda
---. (2007). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung :Rosda Karya.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta
Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Rineka Cipta.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sardiman, M A. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sekaran, U. (2011). Research Methods For Business Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2006). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :Sinar Baru Algensindo.
Sudjana. (2005). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung : Tarsito
Sugiyono .(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta
Syah, M. (2005). Psikologi belajar. Jakarta:PT Bumi Aksara
Uno, H.B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Warren, Carl S, dan James M. R. (2006). Accounting Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Sumber Skripsi
Fauziyah, E A. (2012). Pengaruh penerapan metode pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Skripsi. Bandung: Pendidikan Akuntansi UPI
Martha, F. (2012). Pengaruh metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Akuntansi di SMAK yahya Bandung. Skripsi. Bandung: Pendidikan Akuntansi UPI
Teti. (2011). Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung : Pendidikan Akuntansi UPI
Winarsih, L. (2012). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Bandung : Pendidikan Akuntansi UPI
Sumber Jurnal
Liani, D, Ngadiman, Hamidin, N. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi dengan Menerapkan Metode Resitasi. Jurnal Penelitian. Vol 1 No. 1.
Peraturan Undang-Undang
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung : Citra Umbara
Sumber Online
Indriyati, H. (2009). Pengaruh Metode Resitasi Melalui World Wide Web Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Bidang Studi PAI Siswa Kelas X di
SMAN 7 Surabaya. (On-line).