PENAMPILAN GURU PMP DALAM PROSES BELAJAH MENGAJAR DALAM RANGKA MEMBINA NILAI-MORAL PANCASILA
DI SMA NEGERI KOTA MADIA BENGKULU
(Studi Kualitatif Pembinaan Moral Pancasila)
T E S I S
Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis Program Pasoasarjana
IKD? Bandung Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Program S2 Bidang Studi Pendidikan Umum
Oleh
PUSPA DJUWITA 9032286/XXII-14
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Pembimbtng I
n ? <
u
Prof. Dr. Subino Hadisubrata
Pembimbing II
DAFTAH 1SI
Ha
x 1 HALAHAN PERSETUJHAN PEMBIMBING
KAT'A PKKGAnTAR
UCAPAN TERIMA KASIH. . DAFTAH ISI
DAFTAH BAGAN
DAFTAH LAKPIRAN
X. 1 V
BAB I PENDAHULUAN. . . ,
A, Tatar Be 1ak arig. . . .
u. Ia en t, af 1kas i n 3:sa Ja h
C. Perumusau Masalah.,.
D. Definisi Operasional. ,
E. Tujuan dan Keguuaan Panel itian. F. Asumsi Dasar, >
T Gambaran Umum Isis Te^is.
** 11 • PENDIDIKAN MORAL PANCASILA SEBAGAT PENDTPTKAN
UMUM DI 3KR0LAH MENENGAH ATAS
A. Penaidikan umum Di Sekolan Hengah Atas
1. Tatar Belakang Pendidikan umum DI~
Indonesia
L. PengerUan dan Tujuan Pendidikan Urnam ... ;
3. Pendidikan Umum Di SMA .
b. Periunya Pendidikan Dan Pembinaan Moral Pan
easlla ...
XV
J r
1o
Strategi Pengajatan Pemdidikan
Moral Pancasila.
Strategi Mengajar PHP
H e tod e a tau M od e I P MP;
PenampI Ian Guru Dalam Fend Id ikan dan Pern
binaan Moral Pancasila
Kamampuan Merencanakan Program Belainr
Mengajar
Peuguasaan Kidang Studi (wubyek mater
Metode Yang' Digunakan
Madia Pengajaran ...
Pernnaan Sikap Guru Pada PenampIIan KRM
Kesulitan Menoapai Haranan Ideal Dalam
Pendidikan Mora] Pancasila.
Pengertlan Mora]
Hakikat Yai\g 01kandung Pancasila PMP dan Masaiahnya ....
I : METODE PENELITIAN. ... ,
A. Metode Penelitian Dan Teknik Peng'umpulan Data ...
1. Metode Panel itian ...
£. Teknik Pengumpu Ian Data ...
B. Tabao-tahap Pelak^anan Penalitian. L.. Tahap Pery.la.pan Seoara Akademis ,..
<L • Tahap Pers i.apan oeoara Administrasi
o. Tahap Pelaksanaan Keglatan PengumpuJ ar
Data
C. Fedoman Pengoiahan Data... .
o /
;iy
4 6
46
4H
b^H
,'4
B7
BAB IV : DESKRIFS1 DAN 1NTERPRPTAS1
A. Deskripsi Penampllan Guru
1. Persiapan Kegiatan Beiajar mengajar
2. Penampilan Guru PMP Pada Awal Kegiatan
3. Penampilan Guru PMP Pada Penyampaian H a t e r 1
4. Penampilan Guru PMP Pada Akhir Pelajaran
, 99 , i n2
an . lUb . 10b - lud . 113 . ilo . lio •114 116 IIU 12o .1/.H
0esk rips i aan In tarpre Las i o ituas i dan Suasana Pengaj aran
1. Penampilan Guru Hz ...
2. Penampilan Guru Nl
C. Interpretasi ..,
1. Pada Persiapan
2, Pada Awal Kegiatan ....
3 . P ad a Saat P enyamp a ian Mater i 4. Pada akhir kegiatan
D. Pemhahasan Has iI Pane lit Ian. 1. Pemhuatan oatuan Pelajaran
'c, . Kegiatan Beiajar Men^a.iar ..
en amp 11.
Peroedaan Penampilan Guru Dalam Melaksana kan Pengajaran PMP Pada. KBM ...
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENUASI
A. Keslmpulan-B. Rekomendasi
DAFTAH PUSTAKA . ,
LAMP!RAN-LAMP!RAN
Bagan I
Bagan 2
Bagan 3 Bagan 4
DAFTAH BA.GAM
: Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pengajaran
: L^ngkah-langkah Kerja Di Lapangan....
: Perslapan Guru
: Kegiatan Beiajar Mer&a..j a r
H a i a m a i
DAriAH LAMPIRAH
amp 1ran
A, Perencanaan Satuan Pel.ajaran. .,
B, Pexaksanaan Kegiatan beiajar Mengajar.
C, Ijin Penelitian ••...*..-... D, Sural: Pernyataan Telah Melakukau Peneiit
Mp'A ! *-i tfr--:
lbU-17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ptendiciikan Umum merupakan pendidikan yang diperlukan
bagi setiap orang dan memiliki sasaran yang sangat 1
yaitu manusia seutuhnya. Pendidikan Umum ini berlaku
bagi siapa saja terutama dilakukan secara formal c
sekolah.
Aspek
mental yang dikembangkan dalam pendidikan
umum adalah keseimbangan antara aspek kognitif,
afektif
dan psikomotor. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa
tujuan pendidikan umum ini adalah membina manusia seutuh
nya, yaitu manusia yang seimbang antara kemampuan pikir,
perasaan, kesadaran dan ketrampilan. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Nursid Sumaatmadja tujuan pendidikan
umum:"The making of complete man (R.O.
Hand dan D.B.
Bidna:
1990: 2) . Dari definisi ini kata "making" atau
membentuk, tentulah tidak tepat karena manusia tidak dapat
membentuk manusia lain. Sebab yang dapat membentuk manusia
hanyalah Yang Maha Kuasa sada. Oleh sebab itu kalimat ini
diartikan dengan membina. Sementara manusia seutuhnya pada
tujuan Pendidikan Nasional RI dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989:Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
ke~
hidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indon-s^s
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan hertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berhudi pHt^rd
uas ,
umum
luhi•ir, memiliki pengetahuan dan keterampiIan,
Ke
sehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
uan manain serta rasa tangung jawab kemasvarakatan dan kehangsaan. (Golden Terayon Press: 1990: 4).
Jadi
tujuan pendidikan umum
tersebut mendukung
tujuan
Pendidikan Nasional.
Keberadaan Pendidikan Pancasila (PMP) sebagai bagian
dari Pendidikan Umum dapat dilihat pada pasal 39 UUSPN
yang menyatakan bahwa: isi kurikulum setiap jenis, jalur
dan jenjang pendidikan wajib memuat (a) pendidikan
Pancasila,
(b) pendidikan Agama, (c) pendidikan
Kewarga-negaraan. Selanjutnya lebih diperjelas bahwa pendidika
Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapko
dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
peri-laku yang memanearkan isi kelima sila Pancasila,
pribadi
yang
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
pribadi
yang
memancarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa, perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat,
serta perilaku yang berkeadilan sosial. Pentingnya
kedudu-kan PMP ini dikarenakedudu-kan ia juga berfungsi sebagai pendi
dikan politik dan pendidikan moral, sehingga menempatkan
PMP ini pada posisi sentral. Pendidikan Moral Pancasila
ini dikatakan
penting dapat dilihat dalam Garis-garis
Besar Haluan Negara tahun 1983 yaitu:
Pendidikan Pancasila terraasuk Pendidikan Pedcman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila <P4),
Pendidikan Moral Pancasila serta unsur-unsur "van*
dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat
n
dan nilai-nilai H45 kepada generasi iriuda harn^
makm ditingkatkan dalam kurikulum sekolah mulai
dan Tarnan Kanak-kanak sarapai Perguruan Tinggi. b^ik
negeri maupun swasta, dan di lingkungarr
masyara-kat. (Sekretaris Negara RI-~ :1985 :91)
Dari rumusan yang telah dikemukakan dapatlah dikata kan bahwa Pendidikan Moral Pancasila merupakan sua to
program pendidikan yang harus ada pada setiap jenjang
pendidikan formal di Indonesia sehingga dapat dikatakan
Pendidikan Moral Pancasila merupakan salah satu komponen dari Pendidikan Umum di Indonesia. Pendidikan Pancasila
ini dilakukan tidak hanya di sekolah saja melainkan
juga
di dalam lingkungan keluarga dan di mosyarakat. Akan tetapi pendidikan Pancasila yang menjadi perhatian dalam
penelitian ini adalah pendidikan Pancasila yang
dilak-sanakan di sekolah.
Keberadaan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) sebagai bagian dari Pendidikan Umum merupakan ciri budaya dan pola
pikir yang tumbuh dari kebutuhan pendidikan nasional. Hal
ini dikarenakan dalam Pendidikan Moral Pancasila
terkan-dung pesan edukatif dan psikologis untuk membawa generasi
muda Indonesia agar supaya berbndi pekerti luhur, cerdas.
terampil dan mandiri didasari oleh Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di saraping itu dalam Pendidikan Moral
Pancasila terkandung pula pesan-pesan politik yang
meng-harapkan dapat membina bangsa Indonesia yang bersatu,
cinta tanah air dan berwawasan kehangsaan yang luas.
di-fJCtkUt 1 enera^r muoa oapat mewai
meneruskan, mengembangkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Sedangkan sasaran utama dari Pendidikan Moral Pancasila menurut Endang Sumantri (1990: 4) adalah " Membina anak didik untuk menguatkan penalaran keilmuan,
mendidik mereka melek politik dan membekali mereka untuk
dapat memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi".
Untuk mencapal maksud tersebut di atas, pendidikan meru
pakan sarana yang tepat dalam membinakan nilai-nilai
Pancasila untuk itu ruang lingkup Pendidikan Moral
Pancasila mencakup :
(1) Penekanan diberikan kepada ranah afektif yang mendorong semangat, merangsang ilham,
menye-imbangkan kepribadian siswa. (2) sasaran akhir PMP
adalah dihayati dan diamalkannya Pancasila oleh
setiap siswa/lulusan di dalam kehidupan
bermasya-rakat dan bernegara.(Kurikulum SMA 1984:GBPP PMP).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PMP pada
hakehatnya adalah pendidikan moral yang menekankan ranah
afektif yang dapat menye imbangkan kepribadian siswa.,
dengan sasaran akhir penghayatan dan pengamalan Pancasila.
Hasan Walinono mengatakan bahwa PMP adalah pendidikan
ten tang nilai-nilai yang sasarannya bukan semata-mata
pengallhan pengetahuan melainkan lebih dltekankan pada
pembentukan sikap (Dikdasmen: 1990: 2) . Dengan demikian
pengajaran PMP ini meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor dengan titik berat pada ranah afektif sehingga
rangka pengajaran ini siapa pun tidak dapat mengingkarl
peranan guru sebagai pendidik dan pengajar sangatlah
penting, karena guru menempati kedudukan yang penting
dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Guru dikatakan demikian, karena gurulah yang menghubungkan
pelaj aran dengan kebutuhan murid, sehingga nilai-ni1al
yang terdapat didalam pelajaran dapat terin ternaLisas1
dalam diri siswa, seperti yang dikemukakan oleh M.I,
Soelaeman (1985:19): "Dalam peranannya ini ia berusaha
menyampaikan gagasan dan informasi, melatihkan
keteram-pilan dan membina sikap tertentu kepada siswa-siswanya".
Sementara Itu peranan guru menurut Nana Sudjanu. (1989:1)
sebagai berikut:
Guru menempati kedudukan sentral, sebab peranan nya sangat menentukan. Ta harus mampu menter~ jemahkan dan menjabarkan nilai-nilai yang terdapat
dalam kuriknlum,kemudlan mentranspormasikan nilai-nilai tersebut kepada siswa melalui proses peng
ajaran di sekolah.
Dari kedua pernyataan ini dapat dikatakan bahwa kedudukan
guru dalam menyampaikan, melatih, membina dan mentrans pormasikan nilai-nilai kepada siswa melalui proses beiajar mengajar tidaklah diartikan sebagai mencekoki pengetahuan
kepada siswa-siswanya dan tidak pula hanya sekadar menyam-paikan penget ahu an saj a. Dalam pe rannya Ini guru juga
seperti:(l) kemampuan profesional, (2) kemampuan personal.
(3) kemampuan sosial.
(Rochman Natawijaya:
1990:
4).
Kemampuan dalam kegiatan beiajar mengajar merupakan
hal
yang pokok dimiliki oleh guru, karena kemampuan mengajar ini mencakup pada penguasaan materi dan pengelolaan bahan pelajaran serta pengolahan proses beiajar mengajar. Jadi pengajaran ini mencakup penyampaian bahan dan pengelolaan
proses beiajar mengajar, menterjemahkan nilai-nilai dalam
kehidupan sehari-hari yang nampak dalam penampilan guru
pada saat mengajar.Berdasarkan pengalaman yang didapat dari
melaksana-kan studi individual bidang Pancasila pada semester 3
tahun akademik
1991/1992 yang lalu,
menunjukkan adsnya
kesenjangan dalam pelaksanaan pendidikan Pancasila,
di
mana Pancasila diajarkan sebagai pengetahuan, padahal seharusnya dibinakan agar menjadi sikap para siswa. Artmya guru dalam proses penyampaian materi lebih dcm in an menekankan pada segi kognitif padahal seharusnya segi
afektif pun mendapat porsi yang seimbang dengan yang
iainnya. Di samping itu guru-guru yang mengajarkan PMP ini masih ada yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
bidang studi Pancasila (PMP) atau PMPKN. Media
pengajaran
yang digunakan hanya papan tulis dan kapur tulis, sumber
yang dipakai hanya buku paket, GBHN clan UUD 1945 saja.
Pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki guru
tidak jauh
Studi ini hanya dibatasi pada salah satu faktor saja, yaitu faktor guru. Dlpilihnya faktor guru ini
didasarkan pada pentingnya kedudukan guru da lam proses
pendidikan. Sebab bila ditelaah lebih dalam, guru
mem-punyai peranan yang menentukan dalam keseluruhan proses
beiajar mengajar. Mengingat pentingnya fungsi dan peranan
guru dalam proses pendidikan ini maka, kemampuan
profe-sional guru merupakan suatu hal yang esensial dalam pen
didikan di sekolah.
Dengan guru yang profesional diharapkan akan
menam-Pilkan perilaku mengajar yang lebih bermutu. Sehingga pro
ses beiajar mengajar dapat berjalan lebih lancar dan lebih
berbasil. Seperti dikemukakan Sutermeister (1978: 25)
bahwa:" Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan
tugasnya sangat ditentukan oleh penampiiannya yang sesuai
dengan tujuan pendidikan,, dan penampilan dalam
raelaksana-kan tugas mengajar sehari-hari". (E. Sasube T: 1989: 6). Peranan guru ini diwujudkan dalam bentuk penampilan
pada saat mengajar. Kemampuan mengajar dan mebina vang
ditampilkan dalam proses mengajar inilah yang menjadi
ukuran apakah guru dengan tugas mengajarnya dapat
menghasilkan sesuatu yang berharga bagi para siswanya
dalam rangka mancapai tujuan pendidikan dan pengajaran.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Kadarusmadi (1387: 145) mengungkapkan bahwa " Anak didik tahu tentang
nilai-nilai moral yang terkandung di dalam Pancassila".
Pendidikan Moral Pancasila yang diajarkan kepada para
siswa sebenarnya bukan hanya sekedar pengajaran yang
memberikan pengetahuan tentang moral Pancasila yang
bersi-fat kognitif belaka, melainkan lebih dari itu diharapkan
dapat dibina sikap siswa sehingga mereka betul-betul me-mahaminya dengan cara membinakan nilai nilai moral Panca sila melalui metode pendidikan moral yang tepat pada waktu guru tampil di kelas.
Yang melatar belakangi diadakannya penelitian ini
karena adanya kesenjangan pada pengajaran PMP yang se
harusnya dibinakan pada para siswa sebagai suatu nilai yang menjadi sikap, bukan sebagai pengetahuan tentang Pancasila. Jadi yang ingin diketahui dari penelitian ini
adalah bjigajjuana.
gum
biiL&ng; siaifLi EM£ mejnMnakari
ailajL-aila_i amrai Pancasila kfijaada sisHanjza. malaJjai kegiatan mengaiajL y_aag_ dilakaanakaa di kaias. dliiMi dacie^aaia-Eilaanxa ead& s_aa_k menflajar-kau pmp.
B.Identifikasi Masalah
Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa
serta
ideologi negara, merupakan pedoman dalam kehidupan
sehan-hari bagi setiap warga negara Indonesia. Oleh
karenanya moral Pancasila mengikat diri masing-masing ma
nusia Indonesia, ia merupakan moral individu , di samping
sebagai moral bangsa. Pedoman sikap dan tingkah iaku itu
menjadi kewajiban moral bagi setiap warga negara. Di dalam
sistem pendidikan, PMP merupakan usaha sadar untuk membina
kepribadian dan mengembangkan kemampuan warga negara Indonesia dengan cara merabinakan, menanamkan ketrampilan
dan kemampuan untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila
melalui pemberian pemahaman dan pengetahuan ajaran
Pancasila. Peugertian in i menggambarkan bahwa PHP di
sekolah bukan hanya proses pengajaran., akan tetapl
merupakan suatu proses pendidikan dan pembinaan moral
Pancasila.
Sebagai suatu proses pendidikan, PMP mencakup prunes
sosialisasi dan personalisasi dalam usaha mewariskan
nilai-nilai Pancasila. Di dalam proses sosialisasi PMP
merupakan bantuan yang diberikan oleh guru kepada siswa
agar perilaku siswa sesuai dengan nilai dan moral Panca sila. Kepada anak didik dibinakan sejuralah nilai-nilai
moral dan norma yang dikandung Pancasila, pengetahuan
tentang Pancasila. Agar mereka memikirkan, memahaml,
mengakui, menghargai, mendorong nilai-nilai Pancasila itu
menuju pembentukan sikap dan perilakunya. Oidalam proses
personalisasi, FMP merupakan bantuan yang diberikan ke
pada anak didik agar mereka menjadikan nilai-nilai, norma
Pancasila menjadi nilai-nilai pribadi. Hal ini dapat
dilihat dari tujuan Pendidikan moral Pancasila
T7
1.
Memberikan pengertian, pengetahuan dan
p^ma-haman yang benar tentang Pancasila dan UUD 1945,
sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
2. Menanamkan nilai-nilai moral Pancasila dan
pola pikir yaiig sesuai dengan Pancasila dan UUD
U4o, sehingga timbul keyakinan, motivasi dan Kenendak untuk senantiasa bertindak dengan nilai-nilai dan norma Pancasila dan UUD 1945....
n.o-engan demikian diharapkan dalam setiap tindakan at.au perbuatan yang dilakukan anak didik senantiasa.
mencer-mmkan nilai-nilai, norma Pancasila yang telah menyatu di
dalam dirinya. Untuk itu pembinaan moral Panoasilu wajih
dilaksanakan oleh pendidik, antara lain dari para guru
melalui pendidikan dan pengajaran di sekolah. Dalam melaksanakan program PMP ini, guru bidang studi PMP
haruslah memiliki kemampuan profesional, kemampuan
sosial
dan kemampuan personal yang merupakan hal pokok bagi
seorang guru.Berdasarkan pengamatan sepintas, para guru PMP yang
melaksanakan tugas sebagai pengajar dan pembina niLai-moral Pancasila kurang menampilkan kemampuan profesi-onalnya secara man tap, seperti yang dirinei dalam 10
kemampuan dasar guru:
(1) penguasaan
bahan pelajaran
beserta konsep-konsep dasar keiimuannya, (2)
pengelolaan
program beiajar mengajar, (3) pengelolaan kelas, (4)
penggunaan media dan sumber pelajaran, (5) penguasaan
landasan-landasan kependidikan, (6) pengelolaan interaksi
beiajar mengajar, (7) penilaian prestasi beiajar siswa,
ko> pengenalan fungsi dan program bimbingan dan
penyuluh-an, (9) pengenalan penyelenggaraan administrasi sekolah.
rr
(10) pemahaman prinsip-prinsip dan pemanfaatan has!I
penelitian pendidikan untuk kepentingan peningkatan mutu
pendidikan. Sementara itu kemanpuan dasar menurut Nana
Sudjana (1989: 18) adalah:" (1) Kompetensi bidang kogn it if, (2) Kompetens I bidang sikap, (3) Kopetens i
bidang perilaku/performance".
Dari kedua pendapat diatas terllhat perbedaan pada peranan kepribadian guru (sikap), padahal masalah kepri
badian ini merupakan hal yang penting sebagai syarat. bagi pendidik, terutama pendidik nilai-moral. Pada umumnya para
guru PMP belum mampu mengelola pengajaran pendidikan moral
Pancasila, belum menerapkan metode mengajar pendidikan
moral. Dengan demikian dalam proses beiajar mengajar kurang terlihat pendidikan moral atau pendidikan nilai,
karena guru hanya sebagai pengajar Pendidikan Moral
Pancasila.
Akibatnya nilai-moral yang diajarkan
hanya
bersifat pengetahuan belaka, kurang menyentuh nurani atau
dun la afektif siswa.
Un tuk men ingkatkan mu tu pembinaan dan pengaj aran
Pendidikan Moral Pancasila tidaklah mudah tanpa didukung oleh kemampuan para pengajar (guru) itu sendiri. Dengan demikian sangatlah wajar apabila banyak orang berpendapat
bahwa ada kesenjangan antara Pancasila sebagai etlka dengan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari, Hal ini
Kolektif) Kosgoro sebagai berikut:
Pancasila sebagai etika bangsa telah terpisahkan dan kenyataan sehari-hari.Karena itu dibutuhkan upaya menumbuhkan motivasi kepada setiap individu
bangsa untuk memajukan diri sehingga mampu
mewujudkan yang ideal itu dalam kenyataan. Dan pe~ numbuhan motivasi tersebut sangat hergantung pada upaya pendidikan. (Kompas 31 Agustus 1991).
Lemahnya pembinaan moral Pancasila dalam proses beiajar siswa karena kegiatan beiajar mengajar sehari-hari di kelas, lebih bersifat pengajaran Pancasila. Oemar
Hamalik (1930: 187) mengemukakan:
Kegiatan kelas merupakan inti dari pada program pendidikan dan pengajaran, memegang peranan pen ting dalam proses beiajar mengajar di kelas terse but. Bagi si beiajar yang paling berarti adalah guru. Hubungan dengan tenaga pengajar itu merupakan
hubungan yang penting.
Bertitlk tolak dari konsep pentingnya kedudukan guru dalam melaksanakan tugas mengajar maka, kemampuan profes sional yang mantap mutlak adanya. Sebab kemampuan guru
dalam menanamkan pemahaman tentang nilai- moral Pancasila
kepada siswa melalui proses pendidikan dan pembinaan akan
mendorong anak didik mengakui dan menghargainya, Sehingga
anak didik merasa memiliki nilai-nilai tersebut.
Untuk dapat melihat kenyataan di lapangan maka perlu dilakukan penelitian yang herhubungan dengan pelaksanaan proses beiajar mengajar PMP yang ditampilkan guru, dalam
melaksanakan
profesinya pada saat
kegiatan
beiajar
C.Perumusan Masalah
Berdasarkan gambaran dari latar belakang masalah yang
menunjukkan
adanya kesenjangan dalam pelaksanaan proses
beiajar mengajar Pendidikan Moral Pancasila di SMA yaitu
kesenjangan
mengenai harapan perilaku hasil
beiajar
Pendidikan Moral Pancasila dengan kenyataan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari para siswa.
Sesuai
dengan topik penelitian,
sebagai
pokok'
perhatian dan latar belakang masalah maka, rutnusan masalah
penelitian
ini difokuskan kepada upaya untuk memperoleh
des-Rripsi
tentang:
Bagaimana kemampuan
guru
mengelola
proses beiajar mengajar dalam rangka membina nilai-moral
Pancasila sesuai dengan tujuan PMP.
P.umusan yang telah dikemukakan di atas masih bersifat
umum.
Untuk lebih memperjeias informasi apa yang
ingin
didapat di lapangan maka, permasalahan ini akan dijabarks
anoa,am bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian
sebagai
berikut:
1- Bagaimanakah bentuk komunikasi yang dioiptakan
uru pada saat melaksanakan kegiatan di kelas?
Bagaimanakah suasana kelas yang dioiptakan
guru
pada saat berlangsungnya kegiatan beiajar mengajar?
3. Bagaimanakah cara guru memberikan pengaruh nilai moral kepada siswa melalui kegiatan beiajar me
apai-ian dalam pelaksanaan PBH PHP lebih dilekankai. pada pengajaran alaakah pada pemeiubinaannyav
in tingkatmanakah penguasaan materi yang d I. adarkau guru telah d ikuasatnya pada proses beiajar
m e 11 g a j a r d I k e 1 a s V
umoer apa sajakah yang d igunakan -.^•uaga xi- aeuar
°Lam rangka menyajikan meter! pelajara
i i H ) H V'\
r f--; ricanaan apa sajakah yang dibuat guru sehe.lum
penampnan d i kelas dalam rangka membina moral
r'aneasi la. pada saat proses beiajar mengajar V
b. Bagaimanakah oar a guru mei.aksan.aan pombinsun
moral Pancasila dalam proses beiajar mengajar V
3. Bagaimanakah sikap guru terhadap siswa pada saat
melaksanakan proses beiajar mengajar, sudakah menoerminkan niiai nilai yang dlajarkannya?
iu.Bagaimanakah reievansl latar belakang pendidikan
guru dengan bidang studi yang dlajarkan ?
H.Kegiatan apa sajukah yang diikuti oleh guru PMP ualam rangka menlngkatkan kemampuan pro!eslnya
sebagai pendidik in ora J Pan oas j1a V
D. Definisi OperasionaI
Penelitian yang diberi. topi.k Penampilan guru PMP pada
Proses Beiajar Mengajar Dalam Rangka Membina Nilai- Moral
Pancasila di SMA Kohamadla Bengkalu (Studj kualitif Pern
binaan Moral Paneasi la) ini per iu dijeiaskan . Hal ini
samaan dalam memberikan. makna 1st! lah-lstllah yang aua
pada judu 1 tesis i.n:i , maka per lu kami batasi atau
d. ipe rteg as sebagai ber iku t:
1. Pen ampiIan:
tarjg d'misksuu dengan penampi Ian atau dIsebn t Iut?;^ dengan kata B.exXil.rmjani;ie da Lam Webster Third In teraat ioua 1
Dictionary (lybb >, dikemukakan :" Performance is the
ability to perform; capacity to achieve adesiredresuj l" .
ren amp j. Ian un Ink me Iaku Ran ; kapasl tas untuk menoapai hasi i
yang diharapkan. Sedangkan pengertian penampilan mennru * Roehman Natavidjaja (1886: lb), sebagai suatu tmgkah
iakn nyata, yaitu keseiuruhan kemampuan yang din vatakan
da1ain per11 aku dalam wakLu me]akukan tugas. penampija. m
dalam pen el Itian Ini berkaitan dengan kegiatan h^j. ajar
mengajar yang dildentifikaslkan sebagai tmgkah laku nyata
yaitu keseiuruhan tlngkah laku yang dlnyatakan dulam Per11a ku guru yang molyr dIk ait kan deng an kont ek
situasional yang tampak pada seat me 1aksanakao keg la tars
beiajar mengajar untuk menoapai nasi I yang diharapkan.
c . l roses be 1aj ar mengaj ar:
iang d1maksud kan adalah suatu akt ivi tas yang d ii. aka-kan pengaj ar dan pe lajar, dalam keg iatan ini terdIri atas fase-d'ase yaitu (1) Informasi, (2) Transformasi <, 3 )
Evaluasi. (S. Nasution: 1988: a>, Sedangkan kegiatan siswa
ad a1aii mend en gark an keterangan guru T men catat hal-ii;i 1
3 . Membina moral Pancasila:
Yang dimaksud dengan aembjjm adalah segala upaya yang berupa kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
penyusunan, pelaksanaan, pengembangan dan pengendalian
atas segala kemampuan/sifat dan pandangan hidup atas
sasaran yang dituju. (Soekarno: 1975: 2). Sedangkan yang
dimaksud dengan moral adalah seperangkat nila i-nilai,
standar atau prinsip yang diterima balk dalam kontek
kultur tertentu. (S, Nasution:1989:133) . Jadi yang
dimaksud dengan mmotiiim moral E^Jliia^il^ dis ini adalah
segala usaha dan upaya yang berbentuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar mulai dari penyusunan perenca.naa.ri pelajaran
kegiatan membuka pelajaran, penyampaian materi pelajaran sampai menutup pelajaran. Dalam rangka pengembangan,
pengendalian atas seperangkat riilai-ni lai standar atau
prinsip yang diterima baik dalam kontek kultur Pancasila.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tuj uan diadakannya peneIi tIan in i bermaksud untuk: 1. Memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pendi
dikan dan pembinaan moral Pancasila terhadap siswa
SMA Negeri Kotamadia Bengkulu.
2. Memperoleh gambaran penampilan guru bidang studi. PMP pada waktu mengajar di kelas dalam rangka
membina moral Pancasila siswa.
[image:23.599.67.489.70.624.2]17
Pendidikan Moral Pancasila di SM.A Negerl KotamadJa
Bengkulu ,
Adapun
kegunaan penelitian
ini,
apabila
tujuan
penelitian dapat dleapai, maka hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberi :
1. Bahan masukan bagi sekolah dalam menyusun program
dan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya dan Pen
didikan Moral Pancasila khususnya.
2. Masukan bagi guru Pendidikan Moral Pancasila agar dapat lebih menlngkatkan kemampuan profesionalnya
dalam pendidikan dan pembinaan moral Pancasila
siswa.
3. Bahan perbandingan dengan kegiatan penelitian lain yang sejenis, baik yang telah maupun yang sedang
dilakukan.
F. Asumsi Dasar
Asumsi yang mendasari penelitian ini adalah
1. Pendidikan Moral Pancasi1a sanga11 ah di.per1ukan
dalam rangka pembentukan kepribadian yang mencer™
minkan nilai moral Pancasila pada peserta didik, hal ini dapat di 1ihat dalam IHJSPN pasa 1 31 yaitu: Setiap tenaga kependidikan berkewaj iban
untuk membina loyalitas pribadi dan peserta didik terhadap Ideologi negara Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945. (Golden Terayon Press:1990:13) ,
Pancasila anak didik dibina untuk menjadi seoran£
warga negara dan warga masyarakat. Indonesia yang
balk dan bertanggung jawab serta mencintai negara
dan bangsanya. Untuk itu peranan guru sangatlah
penting . Sebagaimana yang dtnyatakan o]eh Nana
Sudjana; "Guru menempati kedudukan sentral sebab
peranannya sangat menentukan, la harus mampu
menterjemahkan dan menjabarkan nilai-nilai ter sebut kepada siswa me laIu1 proses pengaj aran d1
sekolah. (Nana Sudjana:1989:1),
3. Adanya kesenjangan dalam pelaksanaan Pendidikan Moral Pancasila oleh karena itu seorang pengajar
yang memillki kemampuan profesi onal, kemampuan
sosial dan personal dengan balk akan dapat
menyajikan pelajaran PMP dengan baik.
G. Kerangka Isi Tesis
Tesis ini seoara keseiuruhan dlsaj ikan dalam lima
bab. Seoara singkat garis hesar pembahasan dalam tesis ini
dIj elaskan sebaga i ber ikut.
I . Pendahuluan
Bab ini menyajikan hal-hal mengenai latar belakang
masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, definisi
operasional, tujuan dan kegunaan penelitian, asumsi . dasar
dan garis-garis besar isi tesis.
II. PMP Sebagai Pendidikan Umum di SMA
merupakan
kerangka acuan dalam pelaksanaan penelitian,
yaitu sebagai berikut; pendidikan umum di Sekolah Menengah
Atas,
perlunya pendidikan dan pembinaan moral Pancasila.
strategi pengajaran PMP, penampilan guru dalam proses
beiajar mengajar PMP, kesulitan mencapai
harapan
ideal
dalam PMP.
III. Metode Penelitian
Bab ini mengemukakan beberapa hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan penelitian dalam rangka penulisan tesis
yakni,
penentuan
sumber
data, tahap-tahap penelitian
dan pedoman pengolahan data.IV. Deskripsi dan Interpretasi
Bab
ini menyajikan analisis data dan
interpretasi
hasil penelitian.
V,Kesimpulan dan Saran
Bab ini memuat tentang kesimpulan yang didapat dari
hasil penelitian dan saran yang diperlukan untuk menjawab
" ' • • a l o r l i n e r
BAH ITT
HETODK PKHKLITIAN
eraOi i t ran in 1
Pa !•
m n n d e r .
i-a p v i rn a r o ad a d e u
or ang guru, masing-maslng satu orang guru untuk saf.u "'M*
Nogeri. Dari PMA Negerd I ., SMA Negeri lid CM A Nye- oi
CMi M *, ,-? - x. ••: ; \/ e k* a M - --• - . ; v
K«wi-\ L^-a^eL i. m , L-i-th L^iygtlU V
yang aca di kofamacfia Bengkulu
t--1; i u j. i
C M A.
a i i a r {r\ i's e r e
mgkulu . Pedaugkua
masi yang akan d ikumpuIkan adalah teid
'*. i- -i a . l,
•'u - a n y penamp ;
likan Moral Pancasila dalam melaksauakan tug
aaarnya, oeuga.u demikian yang meudadl objek om^l \ \-
]•••.-•-adalah seluruh karakter 1stik pmampi Ian guru yam. saaf
mengajar yang melipaU: (1) persiapan guru, (2) pmamdmr
saat melaksanakan kegiatan beiajar mengajar Cpmmm: lar
& Li i u o a r i a w a. j s amp a i a k h i r k e e? i a t a n y m m,.-, >. ^
1 a r
guru oaiam mengajar di I l.hat da r i latar
belakang pendidikan dan pengalaman korja. Yang akan
dma-ring melalui wawancara, observasi laugsung dan stud i
.unber data seknnder yang unotan
data primer terdlri dari. doknmen
pala sekcd.ah serta guru se/iawaf pada sekolah yang smna .
pada saat mengajar Pendidikan Moral Pancasila dapat
diman-faatkan sebagai pengecekkan data dan
informasi melaJui
sumber sekunder
ini untuk meyakmkan
hasil penelitian .
Dengan vara
ini
diharapkan dapat diperoieh informasi
atau
data yang lebih ruas dan mendalam. Pebagai gambarau
iang-kalmlangkah yang akan dilakukan pada pelaksanaan
di
1ap angan adalah sebagai berikut:
PBh P.BM
|Kuri.knlum/GBPP| j j[Penguasaan| ^|Penampiian jj
I materi i jMuru oaiam i
i , i
jproses oer-u
j ajar-meng- I
->\ ajar cialam |
jrangka iuem-j
jbina nilai j
•*-1 moral Panoal
jsila di
j
jkelas j
->l ! rsiapun
ua.tar be1akai i&
peno id 1 iiaii d ai i
![pengalaman ij
"1
j j Sikap j
r ~
Media dari i
Sumber
r;
valu s i
Pa sea PBM
I i ertjii'iauya j i siRap vane i jsesuai i
[dentin
mu-—>{ rai Panaa- *
js.tia. serta. j
|penghayafan j [dan pengama I. j
| an ni lai mi ~i j lu i Parous s
Pagan 2: LANGKAH-LANGKAH KEHJA DI LAPANGAN
A. Metode Penelitian dan Teknik Fengumpulan Data
1- Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Metode deskripM-p ^nm '*• \r
dengan
penclekatan ku^LLtatit.
Hal
in i seperti
yaog
oleh Bogdan dan Taylor dalam Lexy Holeong
d luugkapkan
iuu yaw
1 - --1 •• * •r -- *• ' i--e i m-- i *m. U-.:
kat- '--- J- w •_.A. taa 1 isan dari
Ili3t-i "- Sojalan d^ngrin peudapat
(1938: 2) berpendat bahwa : " data
umumnya lebih bersifat naratif dam
lebih berupa katadcafa dari
kesalahan hesar kaIau
ku an f i tat 1f
Per; el Itian ini disebut juga pen el 1tian desk g;,
karena bertujuan u.n !;, uk meagungkap kar•: kea.d aan nyata y
berlangsung di lapangan. fehaga Iman a diungkapkan e
bunar sin i Ar ikunto <1990 :309 ) " pene 111. iari deskr 1o rif
rupakan pencilt ian yang dimaksudkan untuk mengumou 1
1nfo rmasI mengen ad status su at\
jam menurut apa aclar
Selartl ufnya a 1 a t ate
ku an 11 my i r
aoa anyua -ar a a
vang
r-yare^-uee-i yans
:.•• Ci a. r
a ;.il -v. L
panel 1fIan InI adalah pe ne1
L.e.,._y.ia Ke iopangan mengumpu d-aau data atau
diperlukan. Karena hanya manusia sa.ia.lah vane' o-al-ir.e -m*-,
berhubungan dengan mjek yang sociang did a!1tlnvy. Hal i
seperti yang diungkapkan oleh Subino : " alat ooreyym data yang paling tepat digunakan dalam pmol. Itian kual it
fif ini adalah manusia karena peri lata manusia pa 11
-^•c.^ uiickaiii muguu a jact manusia juga d bublao :11d:s : 10
Pej aIan dengan pend ap at ini yang dika fakan o] of
a-uJ -e-..ii£ ^ iodi.. ^.; oai'iWH nan va mane si a. efface ; a P
f .: t: a.
sajalah yang dapat berhubunmn p V- -:'.,
rorideri at an of; ainnya. dan hanya manusia y a n g ma mp 11 m e m a h a.m I
b p n vvcnyataan -Renyataan di lapanga
con one lit' 1 an tr 111
mengomat! perllaku gur J a r a t a u pf-H*
n e w a w a r a r pam guru s e t e 1 a.h se 1 esa I
2. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan pendekaf as metode pent;I itlao vano
y a i fu p en d e ka f an ku a 11 Ia. 11 f am pengunpula
dipid it teknik pengamafa.n langsung •: ebservaul
Sed a. ugkan sebaga1 peIe?> gk:ya
juga teknik <? a w a n c a r a
Teknik Observasl : Teknik K: adorn
W'j <r\ V"j i"f O SV;•% + A !- 1.' -j r
kelas. Adapun data yang hendak dijar
in i me 1ipu11 semua unsur yang 'Jap? I
penampilar
seperti pengelolaa
gu m; dalam me iaksuna kan
riiiii ya, K e y i a r a n
.m e.:
r UaO a r
tahapan-tahapamiya (memberikan dorr :if(-< .•"; r -i
siswa agar ter 1 loaf dalam keglada r i e e
waktu dun rnang) u a n ci.a Ci,a v
^•-. vxC meerya, .;;! , penb^on uan mo pud
b a h a u p e 1 a j aran, p e n g u a s a. a. n ni a t e y I p e
pen 1 la Ian se lama ]u;ccec be 1 a.i ar men era
r , trier
Teknik Wawaneara : Teknik lui digram
. guru -guru b id ang
mewawanoarai 1 angsury:
liOraj tancisda. Hal. ini digunakan da Ian: ran
kan data emie dari pa re. guru sekai. can
U1 -• - erid '..ui j.aiii l^^iLaciii m e n g a j a r . iu, s nm i:
m f; a •' a n a t
-e n o a p a r . Kan
=--r: O^ 1 •-; !• -a rr
11c f;: r m a ri "* t -r"a t" •"' i"
entang l a t a r bm
.'•age i guru r
ara guru Sta
»ya.n p e a
p n O e .
-• M .-. v <-.
t e h:-e
atau informasi yang cfihampkar
•urn y an g t e r k e a a ru:
r r a a wain an
K a r • :h • : }
Li l . s .; a, a
=>;-! m e: y gu n a a n me t -aci e meu £
" 1 rci
l : e i . i \ j i ; uiiLuK p e n y a m p a i a n mar
maluasi yang d ipakai dadam man Ila.
.- x ..l .a. <,.\ jvu l- ... c> ^r -•;.:.( j y a. ,
r. o- o 1 - »-.
1
--•- - d . Teknik Dokumentasd : ft; *e yang -1
n - U •-? 1 ••• " 4- -U' (-, ^ a -J U • • 4 • - - - * .
iu v., i.o J. ;.i i, i,c-i;n 1, d O'_' t\ a IU> V ; i. 0 S 1 U: j e 1 gU n a K U U U U h7"' k m
Informasi tentang later belakang pendidikau, lam
tugas menjad I guru, serta ue tuk mengefahul haga I
guru membuat program pengajaran,mode; piograny a
v o i a i i i. n l , diiiii mamm o o Rumen tree j m r.
.r,r|nr^: 1 1-f. e
k ha
13.1
f u n g s i s e b a g a i d a t a p e 1e n y k a v a r
en igaimana yang dikemukakan oLeh Lexy Moreong (1931: 101 }
yaitu "' data yang dloeroleh dari dokumentasi dapat dimasm
raatkan untuk menguj I, menaf sirkau bahkan untuk
inerama.man" . Iu, samp ing penel iti berpegang pacia tekn ik-teknik dan peudapaf di atas tentu pula. penel rid mempero.i-h petunjuk-petunjuk praktis dari pembimbing tesis ini., yang
sangat oerguna dalam pengumpulan data pene 111Ian .
B. Tahap--tahap Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan Secara Akademis.
bebeium turun ke lapangan untuk melaksanakan penel i.t.i an
tentang fokus masalah yang akan dil.eliti, terlebih dahulu
d 11 aku kan kegiatan-kegiatan seperr.1 ini:
Id, Survey Pendahuluan: Melalui kegiatan studi
individual yang penulis lakukan, sekaligus dimanfaafkau
uit- lakukan survey peuuahu iuan . Pari keg Latari in I di temu kan beibagal permasaiahau yang teroapat di lapangan tempot
met aku. kau studi ind ividuar . Kemudian dilakukan la enud --msi masalah dan ternyafa ada suatu masalah yang menorrk perhatian peneliti untuk dijadikan fokus penelitisn.
itemed tan diangkat menjadi topi k gene lit ran dalam rangka
penalises tesis ini < Untuk seIan jutnya dibuatiah desalt
peaelitian.
1 di, Penyusunan Desaln Penel iLi an : Be rd. asa rkan
Ra.u oar
para oemoim'
perom Rati can penyempuraaan sehingga desalt t-r-i-rvrU^ f
mr i para pa tab iml. in,
2. Tahap Persiapan Secara Administrasi
sa ra. t-su raf Isin me I. aksanakan pene1111 1 - Purat pcrmehonan I;:. iu peneIi
Pektor IKIP Bandung dengan nomor f174/PT2P.HI/N/19fd
ilfujuakan kepada Kakanw.il Depdikbud Pmrtid Bong I;
•r< - o u r a l.
l Ui*.U-J!„ lii |,f.
y a t a u w i
- <•• - •••* / i. - 1--' a <•-, t e Ki b u s a n ke p a.o a masm g •- ma s I n g Kfy- •* 1
s e k o 1 a h y an g d 11 u j u .
Berdasarkan suia f p
Depd1khud Pr op Ins 1 Bengku1
sekolah mas ing--ma s i.ng soke I a h y nrm m
flam Pengan torba.gai pertimbangan
melakukan penelltdau pada :IMA Negerl.
Depdikbud Propinsi. Bentd
a : f a r—r f e .
Ye
-l / . n ••?a n n r
A a / U ; U .l.
CM A M^.-a:, v •;
M ^ a" -r. >••• II, PMA Negerl IV, PMA Nor'
7" : i -.,r
i v "MA Ne:-v t a y a r L' •:. • VV d
Dengan demikian maka penelitian hanya dllak SMA Negerl yang ada di Imtnmadia Bengkulu saja.
c! iambi! satu orang guru PMP untuk
1-.1. -i.---_• ...-> X.i> i u • a n P Q f hmvd^
] r-\ ||[ o ;-• y ~j iy ;~. 1 /_, ]
-. -~. I «-.
IUt m a t p
3. Tahap Pelaksaan Kegiatan PengumpuIan Data
a c t a mi r a i a. m
-p en a nggung j a w a la se ko".! a h f • >. r* •
-i.ru j.an o i laKu Ran keg r u f aii r gumpuIan data •IP: "i m t .-, y,r.r.
a g a i o e r i k u
3.1.Tahap Orlentasi Irngmfna
a 6:na a n r in e i a -j y a k t berlkut : Di sekolah SHAN '11 dual tanggal 1.
fanggal. 3 Pc-ptcmbely dl ce.a-y.taa ^MAN \y d
sampa 1 dengan tangga 1 7 ayit.end 7 samp a i d eng a.n tangg a
mu Ia 1 1. angg a 1 9 s amp a
PMAN III
September , di SHAN V mu lai !e.yt,y"
a m y
-A. *J T
y; tont , h . , ^ H i QM APSHAN F
; y ; i i S*ptemb
f i r - . ;••' i ;i .-**-. "j 1 R P ,-.->•-•. -?- f:"i r= U
aryr 0*~' D
iu ace?
an yang d 11.3 ku kan adalah memrad amr
11 d i 1.i rci .;. Kan , ponga t a^ae e,-v na a , j ao wa
Melalui kegi.atay - - : J -- : " " ' *
r c 1r ": " i>- .... j~
1 7, rr, « r.
.a. xea,.a.e ; .lui o iperoren
umum tentang masalah penelitian dan tiridak Ian
perlu d I lakukan.
m j-, p -. • *.,
Pvym-:-r-:> 1 U
3.2. T ahap Eksp 1oras i
dilakukan yaitu :
oreInfasI dengan tahap ekspjoras
minggu. Sebab data yang dihimpu
Tahao ck:e-.t-:^e- /ang
on cara. f- -., P c ,
ne.rj a re k
latam rangka proses aria 1Is1s;: v^
elan ju toy iikonsultasi kar engan emt my
a n
afa atau InformasI yang d\par tukan , Pef:
a ar-crt^ a
uiUivahail Cei.en ;ir,lDlIlO ( IMP
Agar di ketahu i bahwa
nap kedua Ini perlu ada wak/a antara tahap c:waktu yang agak nop ar-1 K,+
data yang berhasil dikumpulkan pada -1 '•- •-* uiliij j..z?4, S
tahap rerfama mud ran perlu dIt
^wawancaru. dan pengama fan ) yang Jeflh tors t mere- r
.edua ., promts i wawaru:ara dan pengame f ay +^-•.-,.pud
Ipergunakan untuk pengumpu inn iuf mms! -infy"y;-; "v-n-
•-iperlukan. "
1 C* I- - Y -. 1' f. 'I
Dengan be rpeg an g pad y a n g m i a n . i i
t a t ;
--' -L-' '-1 -" >' r-T-1!-a u i i ' u i a i i j c i ! ; s e o e iuiti mema su k r
(eksp lores! te rpusat) dibuat pedeman ebs
nienguicpulkan data ter; tang penampi lam gr:r
meiaksanakan proses beiajar merymj am N
w a w a n c a r r
wa wan o a r a d 11 aku kan see a r a t ^-y t n t •--• ie-- ; .:.; i
.a-.n-M-11 d a k ci 1 s ci s n u se o a r a lebih t e r c; t r u k f•
mendapatkan l - h t-, i
a 11 a mp 11 k a n o 1 e h p a 'r a
oan p i k i r a n
::i engan a s p e k - aspek y a n g d 11 -11. f. I .
Kegiatan wawaneam di iakukaa so
i -. ^
" --• •:•
'--'.--!--i t•„ a i •. r mak
Peae 1 r11 d an responden . T a har'*
d rlakukar; da 1am rent ang wakf u ti Okfober 19PI1 sainoal dengan Desert
3.3. Tahop MemberChek dun
mengee ek kem!;< a 1 1 kr ed ih i 11t as h
has 11 of serve p1 mar-pun lias 11 am
melalui tahap eksrdorasd fere
m e n u ^-,-,- !• t \ i'i
i c r o a s a r k a n ; e i ) i
?-^tr>';; a "-asp a ii y a n g o i r. e
dikomun i kns ikan kepada
P !. o r as i. d an Kiemebe r c: he k
^1-:l : J •; *:.
T ^ K o , s ^n,,-,.
-a i.s a. :, a y d i p v ,.i . . . ! ,
Pal Id ,, dlsempn rnakan Hi a n ^ a p h i u i
i a p a t i.n^ Ka p a n
C. Pedoman Pengolahan Data
yaoa i
Per !sngsn ng s ej ak t". a. hap or Ion t; r
penelitian. Pedoman anal isis dnt
'•"••uu'-tj .^-^-y mrr i >-i-'Li;, ] . u u m . i s a s r
per ecluks Ian dat a , penva
v e r i f } kasi r i y . y r ;
L'f
i m y
i f
i ! r-.
i-mel.ap-rt
nan
VI 1>-! 1-"^
•|Kd
Jet.
an data '-- ", rr:^-,,. ]<-:-.<•< U
1 -.-;-, r;P<-P Iangkah
telah dik ukakan tad I m ooooma.
1- Holakukan Unltisasi dan Knfugorlsasi P-=
yang te 1ah •.! i kumpu lk.au dari luas II dene- ma si. dan
terhadap gum PHP di. lapangan, d dm! emp-kkan ma
un i f dengan imamer hat \ kan ksv^u^r-yu -; a- _m-„m-f .-,>
Berdasarkar
d 1 tetapkan n a c a ; • f.
l a i a i i j ey m o a n menga j a r d i k . e t y ?
yang dilakukan guru pada. : persiapan yang c sebel cuu lor kelas , pada tatay awa 1 kmgl atyi
ajar ,tahap fori angsungo ya manga, jar dan mengajar serta. latar belakang pond id Ikon kerja para guru tersebut . Resale mean data
memuaf aspokmspok yang diteli.ty dd.umt sor
lapangan ( field
2. Ringkasan (Peredukslan ) Data,
t r-i ,'--iV- S;
d i r i p g k a s
m m uxpangau seteia.l ^ipaya mud.ah d ion. ha ml uigari j a l a n n.emhuat *; masa ;. a n yang i 1 1 r ;n •
.iiv ^tueivai i pei iga.,; a i" air
mu can y e r s i u p a
. i : P P i e v ; y y ;
3 . Penyaji an Out?a La.
Id note?;)
\j • '.i
^j.-e r: a r; r.
U,,,,-) «-,
.' f-y -. r A i
n p
*- ,-,>r, *•.,
i eraamen a • r or isi e n a. c a r
m e n u ]
m y s i
ke-,-]Uruh£ vl \ ^a. •-* j- •i y a-a a.
h^-. t n
m
c- ,:•, i *-..-:• A l.
la ta tmvy-d e f
pen am£.
kegiatan mengaj ar yang dlda.ye.f da r I engan konscp mengajar- PHP yang ee 1nv^tn-v-c
endidikan afektif.
4- Mengumbll Kesimpulan dan Vor ifi.ka:
erakh Ir yang dIl.n.kukan da r1 proses pong/
r; • aUa Lah mengamfd 1 kes.
m m o : u m . u k
pone! itian Ia.pa.ngan d o I a ;t; |;.,:a i
j u an pt--i ;gamo '•. .i ar-: I
'• ^u t e m e b u r »;-U •
pengamo i m.u kemmpnluu in ; ber lr
Mula-mulM dlskripsl data
tec-e-i-.> uc-t ta., J j ruiausky
:X 0 S f" I'll i::p
ciilakMkan ver if ik-iS , dat, r;«^?,
akhir- d^n I ndak aa i,j-.=l
t; i. a
p -. a •
.*--»• -.. (•
t a u
-BAB V
KESIMPULAN DAN RBKOMEHDASI
A, Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian maka, pada bagian ini dikemukakan kesimpulan
dari penelitian yang telah dilaksanakan. Terutama berkena
an dengan permasalahan-permasalahan yang diteliti yaitu
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Dari keenam guru PMP yang menjadi responden hanya satu
orang guru saja yang kurang menguasai materi. Jadi
hasil penelitian mendeskripsikan bahwa hanya guru Hr saja yang kurang menguasai materi pada saat mengajar
sedangkan guru Ps, NI, Dw; Md dan Hs menguasai materi
pelajaran Pendidikan Moral Pancasila.
2. Sumber pengajaran yang dimanfaatkan oleh guru herkisar
pada sumber-sumber pokok saja. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa: guru-guru PMP masih kurang
memanfaat-kan bersumber lain yang berkaitan dengan pengajaran PMP dan pendidikan moral pada umumnya.
3. Hasil penelitian mendiskripsikan bahwa pembuatan pe
rencanaan pengajaran telah dilakukan oleh guru hanya
sebagai tuntutan administrasi sekolah dan dibuat secara
bersama-sama dengan teman sejawat. Akan tetapi perenca
naan tersebut tidak dilaksanakan sepenuhnya pada
1 pC{
4. Hasil penelitian mendiskripsikan penggunaan metode mengajar lebih dominan menggunakan metode oeramah dan tanya jawab, sehingga komunikasi pengajaran hanya komu nlkasi dua arah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa guru-guru PMP belum menggunakan variasi metode pendi dikan nilai-moral dalam rangka membina niiai-moral para
siswa.
5. Hasil penelitian mendlskripsikan bahwa pola mengajar
yang dilakukan guru lebih bersifat pemberian penge tahuan tentang Pancasila dan lebih berorientasi pada pencapaian hasil berupa angka dari pada pembinaan nilai
moral. Dengan demikian dapat dikatakan suasana dan si
tuasi pengajaran kurang mengarah pada pembinaan dan pembentukan sikap siswa. Dengan demikian tujuan Pen didikan Moral Pancasila belum sepenuhnya tercapal,
6. Hasil penelitian mendiskripsikan bahwa guru PMP
mempu-nyai latar belakang pendidikan keguruan yang masih erat kaitannya dengan bidang studi yang diajarkan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa guru PMP memiliki latar
belakang pendidikan yang relevan dengan bidang studi yang diajarkannya. Namun di dalam pelaksanaannya tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
7. Kegiatan yang dmkuti oleh guru dalam rangka menunjang
kemampuan melaksanakan tugas mengajar PMP, salah satu
keg latan mi belum memberikan dampak yang posit if bags
peningkatan mutu guru dalam mengajarkan Pendidikan
ftoral ranoas ria. Demikian pula perolehan dari penataran yang telah diikuti, Sehingga dapat disimpu .1 kan bahwa baik kegiatan pada KGHP maupun parol ehan dam. penataran
oeunr banyak berperan bagi kemajuan guru dalam
membina-V a i-1 s nnpu iun-kesImpuIan yang
e i a n a j m m u k a k a ;
:- L i a m
-m -m a n itifciiju i i i a K a
.! ika oan.an bahwa : penge 1o ]aan proses he 1a. ja
nig dilaksanakan guru-guru PMP dalam rangk
iliai-mera I Pa. n oas 11. a. kepada s iawa. SMA Meg r
xr Kocamadia Bengkulu, belum d11akaanakan sebagaIman
smnya pendidikan nilai -moral. Jadi d k a t a k a i
bahwa PMP yang dilaksanakan tersebut belum aampai pad
pemhinaan n1lai moral.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil-hasil penelitian, pembahasan dan
kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka ,pada bagian
mi dikemukakan. beberapa rekomendasi yang diper iukan . HeKometioasi tersebi.it be chuburigan deng'-•**•••ng an ••-- m u-,on i seoaga
r>e r i k r
Hasil penelitian mengimp 1Ikasikan bahwa masih perlu
pa-inauf apau kembal i. kemampuan gu ru dalam pe raksaau
Kegiatan be Lajar mengajar. i.Ird.uk itu segogyanya:
pendidikan nilai, metode pendidikan nilai. Sedangkan
oagr para guru yang telah melaksanakan tugasnya
d.iberikan penyegaran pengetahuan tentang pendidikan
iu. i.ai-flioral, konsep-konsep pendidikan nilai. .. hakekat pendidikan nilai. Baga imana membuat perencanaan satuan pe lajaran yang sesuai bagi pengajaran PMP, memouka pelaj arati dengan sempumu . Banaimana
menerapkan metode pend1d1kan n11 a. i~mora 1 yan g
sesuai, penyajIan yang hervariasi , meugakbir1
pelajaran seoara utuh, mengadakan evaluasi yang se
suai ci engan perumusan tujuan intruksiona 1.. Ba Lk eve -UiasI nasi 1 maupun ova luas i proses beiajar mengu uar
Menyelenggarakan seminar yang menghadirkan uara
mnm-ber yan g komp aten da Iam pendici ikan ndamn oraI,
tokoh-tokoh pendid ikan balk oar i, Depdikbud ataupun
Liari Perguruan Ti nggi yang relevan , Menyelenggarakan
penataran yang dlkeiola seoara tepat guna,
meiaksm-nakan MGMP seoara profesional„ Mo]a 1uI earn demi
kian amar apkan guru -guru akan letih mampu met aksa
-nakan pembinaan n 1.1 ai-moral Parmasila mela In'<
Karena pengajaran PMP menyangkut pembinaan s i.kap dan
penanaman nilai dan moral maka, tugas mengalnrkan
PMP ini sebaiknya diberikan kepada guru yang lebih
I ' m
2. B.ag.1 Penyel.e-ggg.arA EMMik&ri Uj2X„sl1 Eansaaila iHuxud
Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa guru dalam me
laksanakan pengajaran PMP kurang mengacu kepada pem
binaan nilai-moral bagi siswa. Untuk itu seyogyanya :
a. Guru-guru lebih memperluas wawasan pengetahuannya
dalam bidang pendidikan nilai-moral, menlngkatkan
kemampuan dalam melaksanakan kegiatan beiajar meng
ajar dengan mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan
pada setiap pengaj aran yang telah dilakukan.
b. Menilai kembali proses beiajar mengajar yang telah
dilaksanakan. Dengan jalan menambah pengetahuan dan
wawasan yang berhubungan dengan pengajaran pendidik
an nilai-moral.
c. Mengadakan diskusi antar guru PMP untuk menimba pe
ngalaman dan pengetahuan dari guru-guru senior, me
lakukan pembinaan nilai-moral Pancasila secara
sungguh-sungguh. Menunjukkan sikap yang sesuai
dengan apa yang telah diajarkan kepada siswa, dapat
menjadi teladan bagi para siswa.
d. Menerapkan sistem tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada dalam pendidik
an dan pengajaran secara nyata. Dengan eara yang
demikian diharapkan guru-guru akan lebih mampu me
laksanakan pembinaan nilai moral Pancasila bagi
1'3
3 - ELagi Ke.pjila £je_k&l&h
Kegiatan pemanfauan dan pengawasan seoara terprogram
pee m a n&kukan, khususnya herkattan dengan pelaksaauan proses beiajar mengajar. Hal ini dapat dilakukan dengan
oara. diskusi dengan guru PMP atari mengadakan seminar sehari di sekolah pada hari. yang tidak digunakan untuk
tugas.Dengan jaian menghadirkan nara sumber yang ada di Imgkungan sekolah, mengadakan sumber-sumber yang dapat
dnnanfaatkan guru dalam rangka menambah pengetahuan dan
inenyegarkan pengetahuan yang telah dimiliki.
Menclpta-kan lklim lingkung yang menunjang pembinaan nilai-moral.
Panoasila d1 sekolah.
4. Rakojaendaai a&g± Esn^liliaii Lshlk Lamiut
Karena penelitian ini hanya difokuskan pada penampilan
guru pada saat mengajar, sudah past I masih terdapat ke
kurangan-kekurangan . Oleh karena itu memungkinkan
ada-nya penelitian lebih Ianjut dengan fokus pembinaan
nilai-moral kepada siswa, baik pada kegiatan di kelas maupun di 1uar kelas, ba. 1k di 1ingku ngan seko 1ah maupun
ABSTRAKS1
Penelitian yang d iberi top Ik "PENAMPIhAM GURU PMP
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM RANGKA MEMBINA NILAI-MORAL PANCASILA DT SM.A NEGRI KOTA MADIA BENGKULtr ini
dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh: Gambaran tentang
Pe iaksanaan pend id ikan d an pemh 1n a. an mora 1 pan oas 11a. terhadap siswa SMA Negri Kota Madia Bengkulu, gambaran penampilan guru bidang studi PMP dalam mengelola kegiatan beiajar meng aj ar d 1 kelas da 1a.m rang ka. in emb1n a n I J. a. i-ma ra J.
f ano as11a siswa.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana-Ran kemampuan guru mengelola proses beiajar mengajar dalam
rangka membinakan nilai-moral Pancasila sesuai dengan
tujuan PMP .
Metode yang digunakan pada penelitian ini, adalah
metode deskriptif analitik dengan pendekatan kaalI tat It
Responden penelitian ini adalah guru-guru PHP di SMA
Negerl Kota MadIa Bengku lu, yaitu dari SMA Negerl 1 aampa i
SMA Negeri V dan SMA Negerl Pagar Dewa.
Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ml adalah: Pengelolaan proses beiajar mengajar yang dilaksanakan
guru-guru PMP dalam rangka memb In akan ni lai-mora.I. Panca
sila kepada siswa, belum dilaksanakan sebagaimana
i\ o a u r i' a. n m a. n
J a k a r
DAFTAR PUSTAKA
i I d d d
V. unarm
h i i
Aohiuad Saruusi . c 1335). B.elre.iam& K.eo.enu..r.uipga.o. Dalam. mruaij, Teutana Perkembangan Moral dan Moral 1 tas .Lf:il^m.Ly..ai"PL
per tarn a g , T i d a k el i. t a r b i t k an ( Ma k a i a ) ..
Aehmad Kosasi Djahlrm (1985m Stir^iegl P^lL^aj.ara.n Afekflf. Nilai Hoxsd VCLf Dan Game dalam Void Bandung:
FPf.PS-IKIP Bandung.
Aohmad Kosasi [) j a h i r m ( .1 990 ) , E&}&g±Lwhmkg&Xl PmgXsUO Clan.
Kegiabum. .Bedajjm Mengadair P^JumldiliSLli Pjuxcti,sld &
-Bandung: FP1PS-IKIP Bandung.
Aohmad Ko s s as I Dj ah i r 1 . (19 B9 ), Tfek&iii fci£JOg£^b^.agai'L E.iLa£m&m Persxalaxom Eragji&ia E^g&jjauc&n E<mdid.iji&ii. ElillidlGr ai.. Bandung: Lab PMP IKIP Bar] d ung .
Aohmad Kosiij l i a u i i 1 j -a dm . d u ,
imtum L tn -i * a,^ i u nm t t t mjj im^ i - m t Has_m dm^iLiiimui u do tirm * m u i
Peng u d i u u I u I p l 1 1
- i
-J--J-i i
4 i o
Aehmad Kosasi. Dj ah 1 r I . (1992), Dasar-Dasar tl^.tod.,
Ee.rngaiai:i3iL. Bandun. r r IK o a n u u n k .
Ambo Enre Abdullah. £_L ad- (1982/1983). "Penilaian Ke
rna mp a a n Mengajar'' dalam EtXugx am. &k ;f a. Mjmg,a.dax, V d±, Jakarta. Depdikbud.
"• •"• dan Hob In son , F ioyd C . ( 1969 ) . iiydiQCil
j^axiiiiig-L An ititx^dtOiitdtra. to, &&&£&£ian Psyidxtd.ogy .
lew York: H o l t Rlrneharf and wlston Ir! c
Bell Gredler, Margaret S. 1991 , B eIad a r dan. Membe Laj arkan.
Jakarta: Raj swa1ipers.
Bennett, Neville, dan MeNamara, David. (1979). Emms On
Teaching. Reading in the observation arid
Conceptualisation of Teaching. London and New York: Logman.
Bigge, Morris. L. (1982). L e&riliilg Xjjjejmi^. E.QX l^ao.MxiI • New York : Harper and Row.
Bull, Norman, J. (1969). il^Xili Edilj^id^r
Routledge & Kegan Pan 1.
14 n
''arle,Lork: rm-HiirBrfaetr.M ^ ^ **„
Cheppymmammmrrsms™
Darj i Darmodi bar io <\ mo -•, PlQV. ,_ , . ., r ,
^-fe-UsPLfiJiiml. Jakarta : Grained J a . *-*-•*- Q^LMi.
Darji Darmodiharjm et. al.<t991) S^i^m
Panemn-Surabaya-Indonesia: Usaha Nasion^K
LdUi.ASala.
Darj i Darmod iharn o . m a i { i uoo ^ o i - •• .
PL iP^Lruao litgH 'Ha lad '*^LLdJian m.a£±ia
IKIEM^alang ^^^' M<lian*- ^aboratonum Pancasila
Darmantu
J.T.
dan Sadharto PH
a986 i
iw ^ - ~
Penerbit Erlangia
iJsSLUAR ^^ BaiQiLai.
Jakarta:
Dawam Raharjo, ML (penyunt ing) . 1h»2 ^
„
Depdikbud Di kdasmen r iqrr -. D ,
e^mm^mrare, rmme-
Guru Sekolah Menengah Ate
tw"Maj^-
Untuk
Depa ikbud Dikdasmen riox^ \ o j
Eend idi h
; r - P
' ' •t&<iaBLari'
ttfiiMs
Fsnjaj ian
mmia,r «»mm ^ermaa
Depdikbud
Dikdasmen.
(1991) tLaieri Lsfih*.
«
•
^mLxJxk^x £k.rml Ejailfiaaila.. Jakarta: Deprdlkbud ..
Depdikbud, <1984/1oRn ^ M,fav, n
B, "niversitas ^r^a^S^
^
9 a k a r l a : 1)e d d i k h n. -i -^--^^li&iiu. ^muoildJ,,,. Jakarta: Depdikbud.
n
epdikbud. (1977 ) PenrtirM U^r va r i
teuelitian
dan
Pengembangan
tendidTm^
Kebudayaan, Jakarta: Depdikbud
rent*lc-^'
dan
146
Depdikbud .(1989). KuxikiUum adalah itenaogati Tingkat Atas. EMuujuduil tt^laJisjyictaji Erases. B_eladar Menga.iar.
Jakarta: Depdikbud.
Depdikbud. (1984). Kurikllllim SfiJtolah Menengah Tingkat
AtSJ^. EUj£an£ EHE. Jakarta: Depdikbud.
Depdikbud iiultua QMIL. 1988 . Jakarta : Depdikbud .
Dewantara. ^ (eetakan kedua). (1977). fcagiaa EsxtaiOSL
££&djjixk&a. Yogy a k a r t a : Ma j e 1 i s Lu hu r P e r s a t u a n
Taman Siswa.
End ang Sumatri. 1990. iLaiKL Milt. ±
Faehruddin. Hs. dan Zainuddin Hamidy. (1987). Al-Qurda,n
/\k s a r a .
banasa djaaasia, J a k a r t a : B in a
Farid&h. (1992). "Konsep Dasar Pendidikan Umum Dan Mata
KUiiah Dasar (MKDU) Serta Kedudukan MKDU Dalam
Pengembangan Program Pendidikan Umum Di Perguruan
Tinggi" . X&SJLs.. Fakultas Pasoasarjana IKIP Bandung .
Fraenkel, Jaok R. (1977). Boh. I& IfifljcJl About Values: A& AoalaLtio. ApprojBL&li- EngIewood C11f fs, New dersey :
Prentice-Hall. Ino.
Franz Magnis-Suseno. (1988). &ia&a ofaii Moral. Jakarta:
Gramedia.
Friend.Josep,H and Gurainik. David, B. (General Editor) .
h&XXMXk&&£L • Ne w Yo r k : B o o k C r a f t - Gu 1d e , .... n o
Henry, Nelson B. (ed) . (1952). llm. lllly^lxj^L )L&lXhQ&k oL
Lhs. M,Lxjui.ml Siicrit?ty £nr tinr Sinujiy oaf Education .
The University of Chicago Press.
Hers, H. C. at ad. (1989). ttadfiia Of MxiX^I. Educatior York: Longman, Inc.
Johanes Sapri. (1992)d* unjuk Kerja Stap Pengajar
Melaksan akan Proses Belaj ar Mengaj ar". Tesis
Fakultas Pasoasarjana . IKIP Bandung. """"" Joyce, Bruce, dan Marsha Weil. (1986). MMMs a£ laactiing
.third Edition. Englewood Cliffs. New Jersey:
Prentice-Hall, Ino,
.New
Kadarusmadi . ( 19b7.) ."Pendidikan Moral Pancasila dan
Keoendrungan Prllaku Anak Didik". Tesis, Fakultas Pasoasarj ana IKIP Bandung.
Airai Dipoyudo. U934). Pancasila Ax±X cLfiA Pelaksanaannva .
Jakarta: Centre for Strategi on International
S t u d i e s .
Kr1ssan tono . (1978), tandaugLail Er&£Lid£R Soeharto jaiang.
tiSUl^j&SLl-LSL - o a k a r t a :
I liter n a 11 o n a I S t u di.es
b ent r e tor Strategi o n
Kuntjaraningrat. ( 1990) . ii^iaujlsy^ail M.giLUt.IdI^_d liaa
PoJlil;iai'lgiui^ix. J akar t a : Gr amed ia .
Moleong;Lexy.J. (1991). HjeiLidolflfil PjSlusliLiaa,
Kii.aJa.ia.Lil-Bandung: Remaj a Kosdakarya.
Nana Sudjana, (1989). Qa^axd}jaL&&x. ELlgsssl Bslaiax
tt&iigJ^mx.-tiandung: Penerblt Sinar Baru .
ft ana Sudjana. 1989. Qmjlzl fiiilaiax £jlsh& AJlLiiL kaijam Proses
Bjfelaiax Hen£aiax• Bandung: Sinar Baru .
N a s u 11 o n 3 (l&db). liaxiag^i. E.eruifeJia.ljaji Uslaia oro&e^
llaagaiax • J a k a r f a : B i n a A k s a r a .
Nasu t ion , S . ( 1989 ) . Kjaxiilitium. LlMI Penman aran . Bina Aksara.
J a k a r fa
Nasu t ion , S . (1988). DdxfallLiii AsasAsas Me.nga.iar . Bandung
-Nasution, 5. (1988). &&±J2£& Eeaali;
KiLalitaiiX - Ban d u n g : T a r s 11 o .
i s . i l
Noeng Muhadjir. (1990). ttj£±M&Lo£i tfiaeliiian. Kualitatif.
Yogyakarta: Penerbit Rake Sarasin.
Nursid Sumaatmadj a . (1990 ) . Klio^jq, i&XL Eksistensi LsLQflJld ik aiL Umumi . F a k u 11 a s P a s o a S a r j an a 1KIP Ba n d u n g . (11 d a k d 11 e r b i t k an )
Mohaiuad^Isa Soeiaeman. (1.985) tlgnladl fiu.ru Suatu Penguntar L£Pr&l& iiunia Giixu.. Bandung: Diponegoro.
Oemar Hamalik. (1961). Pendidikan Guru: K.oas^R™iijiriMluMp:.
Oserp Fritz, Berkowitz< dan Marvin, &; (1985).
£dil^aiitiiLt Ikssixx. And, A^r^-lirM^Ltill.- Hillsdale, New
J e r s e y , Lond on ; Law r en oe Er 1ba, um As s oc i. a t e s , P n b l i s h e r s .
P e e a >
oedj awiyatna. ( 1990) . Rtilia Filsafa
Jakarta: Rineka Cipfa.
liagiiali Lakn.
-Poespoprod j o . (1967). £ULaa£ai Mural Jissusilaaii D&laiii
Te qxX LlMi Eiraklak . Ba n d u n g : Re ma j a Ka r y a
Qamaruihad 1, S . (19b8 ) . ttejatiaagjia Insan Seutuhnya.
.J a k a r t a : P T . AI ma a r 1 f .
Rochman Natawidjaja. (1980). ReuadMItolt Guxll Berdasarkan
LQiiiP.e_Leu:ts.i.. P 3G . J a k a r fa: De p d i k b u d .
Rochman Natawidjaja. ( 1986). ^jucia&aii lenafia Kjxaafe„Lox •
Ma k a 1 a h . B a n d u n g : IP BI .
Rochman Natawipaya (editor). (1979). Uw. Kagiaxuail fcl^xtm.
liaikjaa Hasiaaal - J a k a r t a : De p d i kb u d .
Sasube T.E. (1939). "Studi Penampilan Guru Pendidikan Umum
Dalam Melaksanakan Tugas Mengajar'd Lasis., Fakultas
Pasoasarjana IKIP Bandung.
Sha ve r . James P . d a. n Willi a m St r ong . ( 19 82), Eiioliig.
^aJai&s. ri£j^j^lQji.^t Kai^m£d^r.IkijJuJliig. fjax.
Teachers-S e o o n d E d i t i o n } Ne w Yo r k an d L o n d o n : T e a e h e r s
Co 11 e g e , Co 1 u mb 1 a Un I v e r s 11 y .
Siku11 Pr ibad 1 . 1981. M.aiuiilX Lfiliiaxga Ei.iaksaua . Ban1.1ung :
Ya y a s a n S e k o 1 a h I s t o r I BI j a k s a.n a .
.ame Sutr Isno . ( 1988 ). Ea&sasila Kebudavaai
• Yogyakarta: Penerbit, L rberfy. •mi
Soekarno. (1975). idaia E.£uakln.aan. Gsii&rasl Muda . Surabaya: BAPPENKAR.
Sofyan Aman, ex al . (1982). EM&maiL Dixluiltiii. tt£±.ydiJi
ElexrdiljUiaii. Mxixal E.aa&aj£ila • J a k a r t a : Ba lai P u s t a k a .
Subino Hadisubroto. (19b8). Ej^ak..p£.o.kjok teng.vuuPH.LMi. Data.
hxmlx^x^. fiata^. tenatslEaa Uata dim Rekomendasl
dalam Emalltiaii Kaialitaiif. - De p d 1 k b u d i KIP
-Bandung.
ouharslmi Arlkunto. (1990). HanaiemfiXl E^n&ULtlaa. Jakarta:
u note. (1984). lie]iE.ertai E;LLiaJLat Eaoaa^ila
Yogyakarta: Kan Indi ta .
D U n o t o (1969). limgeixal Iti.laaf.aL Eancraalia Li
Yo g y a k a r t a: Ha n .1 n d i t a .
Ta uf .i k Abd u 11 a h d an A. C . Va n I) e r Le e ui e n . (19 86 ) . Durkfte im
Hail EsuigiaJXL&X itsxaliiasi. J a k a r t a : Yayasa n Uh o r
I n d o n e s i a .
i r us , em 11 a . ^ o j. an . (19b4 ). Eax.s.aa I arm Pe r s o a 1a n File
( d 11 e r ri e ma h k a n o 1 e li Ra. s j i d i ) J a k a r t a :
Bin tang .
axajL.
Winarno^ Surakhamad. 1986 Esngailtar Interaksi Menga.iar
lialajax Qasax dan laJkiiik fe_todolQgf. Pengajaran...
Edisi ke 5, Bandung: Tarsito,
Winkel, W. S . ( 1989) . E^dJialogti. Pentfa.iaran . Jakarta :
Zakiah Darad j at, (1977). Mambina tti.laiaja.iiai Haral iii
Iitcisil.es.Ia. Jakarta : Bu Ian Bint ang .
Zamakhsyarl Dhofier. (1982) • Ixadlal Pesanteren Studi