• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SOCIAL MEDIA TERHADAP TAHAPAN PEMBENTUKANBRANDAWARENESS XL SEBAGAI PENYEDIA JASA LAYANAN MOBILE INTERNET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SOCIAL MEDIA TERHADAP TAHAPAN PEMBENTUKANBRANDAWARENESS XL SEBAGAI PENYEDIA JASA LAYANAN MOBILE INTERNET."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SOCIAL MEDIA TERHADAP TAHAPAN

PEMBENTUKANBRANDAWARENESS XL SEBAGAI PENYEDIA JASA LAYANAN MOBILE INTERNET

(Survei Pada Komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id) SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen

Oleh

Marsha Nishia Sukandar Putri 1005592

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH SOCIAL MEDIA TERHADAP TAHAPAN PEMBENTUKAN

BRANDAWARENESS XL SEBAGAI PENYEDIA JASA LAYANAN MOBILEINTERNET

(SurveiPadaKomunitasMobile Broadband di Forum Kaskus.co.id)

Oleh

Marsha Nishia Sukandar Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan

Bisnis

© Marsha Nishia Sukandar Putri Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH SOCIAL MEDIA TERHADAP TAHAPAN PEMBENTUKAN

BRANDAWARENESS XL SEBAGAI PENYEDIA JASA LAYANAN MOBILEINTERNET

(Survei Pada Komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id) Marsha Nishia Sukandar Putri

1005592

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Heny Hendrayati, S.IP., MM NIP. 19761011 200501 2 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Social Media Terhadap Tahapan Pembentukan Brand Awareness XL Sebagai Penyedia

Jasa Layanan Mobile Internet (Survei Pada Komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id, beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain.Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan

(5)

ABSTRAK

Marsha Nishia S.P (1005592). Pengaruh Social Media Terhadap Tahapan Pembentukan Brand Awareness XL Sebagai Penyedia Jasa Mobile Internet. (Survei Pada Komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id). Dibawah bimbingan Heny Hendrayati, S.IP., MM.

Brand awareness XL sebagai penyedia jasa layanan mobile internet terus

mengalami penurunan. Pengelolaan merek pada kanal-kanal social media khususnya Forum Kaskus.co.id dinilai dapat mempengaruhi tahapan pembentukan brand

awareness serta dapat menciptakan word of mouth online yang positif apabila

dikelola dengan baik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai social

media dantahapanbrand awareness serta untuk menganalisis pengaruh social media

terhadap tahapan pembentukan brand awareness XL sebagai penyedia jasa layanan

mobile internet menurut survei pada anggota komunitas Mobile Broadband di Forum

Kaskus.co.id.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif, dengan menggunakan metode online survey dan desain kausal. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan software IBM SPSS 22.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian social media sudah cukup baik, tahapan pembentukan brand awareness XL Broadband berada dalam kategori tinggi, social media berpengaruh signifikan terhadap pembentukan brand awareness XL serta memiliki hubungan yang kuat dan positif. Besarnya pengaruh social media terhadap tahapan pembentukan brand awareness adalah 55 % sedangkan sisanya 45% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Saran yang diberikan sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan pengoperasiansocial media dikarenakan dapat mempengaruhi tahapan pembentukan

brand awareness.

(6)

ABSTRACT

Marsha Nishia S.P (1005592). The Influence of Social Media toward the Establishment of XL Brand Awareness as Mobile Internet Service Provider. (A Survey of Mobile Broadband Community at Kaskus.co.id Forum). Under Supervision of Heny Hendrayati, S.IP., MM.

As mobile internet service provider, XL brand awareness gradually declines. If it is managed properly, brand marketing on social media notably Kaskus.co.id forum mayinfluence the phases of brand awareness establishment and creates positive word of mouth online.

The study aims to give description of social media and brand awareness and to analyze social media influence toward the establishment of XL brand awareness as mobile internet provider based on a survey of mobile broadband community at Kaskus.co.id forum. The study uses descriptive and verifiable approach using online survey and causal design methods. The study uses purposive sampling technique in taking 100 people as sample data. The study uses linear regression analysis using IBM software SPSS 22.0 for windows.

The results of the study show that social media operation is quite good and brand awareness of XL broadband is in upper category. Social media has strong and positive relations and influencesignificantly on the establishment of XL brand awareness. The influence of social media on the establishment of Brand Awareness is 55% while the remaining 45% is influenced by other factors which are not examined.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... 10

DAFTAR LAMPIRAN ... 11 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark no 2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1. Komunikasi Pemasaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Word of Mouth Marketing ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Social Media ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Konsep Brand Awareness ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5. Hubungan Social Media terhadap Tahapan Brand AwarenessError! Bookmark not defined.

(8)

3.3. Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined. 3.4.1. Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3. Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1. Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2. Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.3. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.4. Rancangan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1. Gambaran Umum XL Sebagai Penyedia Jasa MobileInternetError! Bookmark not defined. 4.1.2. Karakteristik dan Pengalaman Responden ... Error! Bookmark not defined.

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Daftar Perusahaan Penyedia Jasa InternetError! Bookmark not defined.

Tabel 1. 2 Top Brand ISP Mobile Tahun 2010-2014Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 3 Top Of Mind (TOM) ISP Mobile ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 4 Social Media Award 2013 Kategori ISP Mobile .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 1 Rangkuman Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Variabel X (Social Media) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Tahapan Brand Awareness) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Social Media) dan Y (Tahapan Brand

Awareness) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 6 Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Layanan-layanan XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .. Error! Bookmark not defined.

(10)

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Internet Dalam Sehari ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 8 Pengalaman Responden Berdasarkan Intensitas Penggunaan Internet

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Pengalaman Responden Berdasarkan Urgensi Menggunakan Social

Media... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Pengalaman Responden Berdasarkan Social Media Yang Sering Digunakan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Pengalaman Responden Berdasarkan Pilihan Pencarian Informasi Mengenai Mobile Internet Service ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Tanggapan Responden Mengenai Kejelasan Pesan Yang Disampaikan di Social Media XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tarik XL Dalam

Menyampaikan Pesan di Social Media ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 14 Tanggapan Responden Mengenai Format Penulisan Pesan di Social

Media XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 15 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tarik Layanan Mobile

Internet XL di Social Media ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 16 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tarik Situs Social Media Yang Digunakan XL Secara Estetika ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 17 Tanggapan Konsumen Mengenai Tingkat Ketertarikan Pada Tampilan

Social Media Yang Digunakan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 18 Tanggapan Responden Mengenai Kenyamanan Dalam Menjelajahi Situs Social Media XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 19 Tanggapan Konsumen Mengenai Tingkat Kemudahan Dalam

Mengakses Situs Social Media XL ... Error! Bookmark not defined.

(11)

Tabel 4. 21 Tanggapan Responden Mengenai Ketertarikan Untuk Menggunakan Layanan Mobile Internet XL yang Ditawarkan Melalui Social Media

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 22 Tanggapan Responden Mengenai Informasi Yang Diberikan

Mengenai Layanan Mobile Internet XL di Social Media .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 23 Tanggapan Responden Mengenai Ketersediaan Informasi yang Terpercaya di Social Media ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 24 Tanggapan Responden Mengenai Kelengkapan Informasi Mengenai Layanan Mobile Internet XL di Social Media ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 25 Tanggapan Responden Mengenai Kolaborasi Antara Admin Dan User di Social Media ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 26 Tanggapan Responden Mengenai Keterlibatan User Pada Social

Media Yang Menjadikan Bagian Dari Suatu Komunitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 27 Tanggapan Responden Mengenai Keaktifan User Dalam Memberikan Pertanyaan, Komentar dan Masukan Mengenai Layanan Mobile Internet XL di Social Media ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 28 Tanggapan Responden Mengenai Keterlibatan Dalam Percakapan Mengenai Layanan Mobile Internet XL di Social Media .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 29 Tanggapan Responden Mengenai Manfaat Yang Dirasakan Terhadap Keputusan Perusahaan Untuk Menggunakan Situs Social Media ... Error! Bookmark not defined.

(12)

Tabel 4. 31 Tanggapan Responden Mengenai Antusiasme Dalam Membicarakan Merek Layanan Mobile Internet XL di Social Media . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 32 Tanggapan Responden Mengenai Hubungan Yang Terjalin di Social

Media Secara Berkelanjutan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 33 Tanggapan Responden Mengenai Social Media Sebagai Pemenuh Kebutuhan Atas Informasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 34 Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Menyampaikan Hal-Hal Positif Mengenai Situs Social Media XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 35 Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Merekomendasikan Layanan Mobile Internet XL di Social Media ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 36 Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Mengajak Teman atau Kerabat Untuk Menggunakan Layanan Mobile Internet XL di Social

Media... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 37 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Context ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 38 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Communication

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 39 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Collaboration

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 40 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Connection . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 41 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Social Media ... Error! Bookmark not defined.

(13)

Tabel 4. 43 Tanggapan Responden Mengenai Tidak Mengalami Kesulitan Dalam Mengingat Atau Membayangkan Merek Layanan Mobile Internet XL

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 44 Tanggapan Responden Mengenai Kemengertian Terhadap Merek Layanan Mobile Internet XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 45 Tanggapan Responden Mengenai Pengenalan Merek Layanan Mobile

Internet XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 46 Tanggapan Responden Mengenai Dapat Mengingat Merek Layanan

Mobile Internet XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 47 Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Mendengar Merek Layanan Mobile Internet XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 48 Tanggapan Responden Mengenai Pengetahuan Terhadap Merek Layanan Mobile Internet XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 49 Tanggapan Responden Mengenai Pengingatan Kembali Merek Layanan Mobile Internet XL ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 50 Tanggapan Responden Mengenai XL Sebagai Pilihan Utama Layanan

Mobile Internet ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 51 Tanggapan Responden Mengenai XL Sebagai Merek |Layanan

Mobile Internet Yang Paling Dominan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 52 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Brand Unawareness

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 53 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Brand Recognition

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 54 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Brand Recall ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 55 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Top Brand of Mind

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 56 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Dominance Brand of

(14)

Tabel 4. 57 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Tahapan Brand

Awareness ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 58 Uji Normalitas (Kolmogorov-smirnov) . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 59 Matrik Korelasi Antar Variabel Bebas Pada Model Penelitian .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 60 Nilai Durbin Watson ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 61 Output Korelasi Antara Social Media dan Brand Awareness ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 62 Output Pengaruh Social Media Terhadap Tahapan Pembentukan

Brand Awareness ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 63 Output ANOVA ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 64 Output Persamaan Regresi ... Error! Bookmark not defined.

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia . Error! Bookmark not defined.

Gambar 1. 2 Intensitas Penggunaan Social Media . Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 1 Elemen-elemen dalam Proses Komunikasi ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Nilai-nilai Kesadaran Merek ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 3 Model Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 4 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Gambaran Garis Kontinum ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 2 Hasil Kontinum Social Media Pada Merek XL Broadband ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Hasil Kontinum Tahapan Brand Awareness XL Sebagai Penyedia Jasa Layanan Mobile Internet ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 4 Grafik Normal Q-Q Plot Brand_Awareness ... Error! Bookmark not defined.

(16)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Administratif

Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 : Gambaran Umum Manajamen Operasi, Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan Manajemen Keuangan XL

Lampiran 4 : Social Media XL (Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest, Youtube, 8Tracks, dan Forum)

Lampiran 5 : Perhitungan Manual dan Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6 : Data Ordinal

Lampiran 7 : Data Interval

Lampiran 8 : Output SPSS (Analisis Regresi Linier Sederhana dan Korelasi) Lampiran 9 : Kartu Bimbingan

(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Industri telekomunikasi di Indonesia kian berkembang pesat dari tahun ke tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih. Perkembangan ini menciptakan adanya tren yang ikut berubah pada industri tersebut. Tren yang ada tidak hanya berkaitan dengan pengadopsian infrastruktur telekomunikasi terbaru tetapi juga berkaitan dengan gaya pemakaian perangkatnya di masyarakat. Hadirnya internet yang disertai dengan perangkat teknologi pendukung lainnya memberikan banyak perubahan pada industri telekomunikasi. Menurut O’Brien (2006:262), Internet memiliki arti pemahaman yang cukup luas dimana internet merupakan kependekan dari

interconnection-networking yang secara global memiliki arti sekumpulan jaringan komputer diseluruh

penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar

Internet Protocol (IP) dan Transmission Control Protocol (TCP), sehingga antar

(18)
(19)

Gambar 1. 1

Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia

Sumber: Website Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) http://www.apjii.or.id/v2/index.php/read/page/halaman-data/9/statistik.html Terlihat dari Gambar 1.1 pada tahun 2012 jumlah pengguna internet sudah mencapai 63 juta orang dan mengalami kenaikan sebesar 30,2% pada tahun 2013 menjadi 82 juta orang. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memproyeksikan jumlah pengguna Internet pada tahun 2014 mencapai 107 juta orang dan terus akan mengalami kenaikan pada tahun berikutnya.

Selain itu, intensitas penggunaan internetpun cukup tinggi. Lembaga riset Markplus Insight dalam Markeeters Magazine menyebutkan hampir dipastikan dalam satu jam, setidaknya seseorang dapat mengakses internet selama dua puluh menit dan bisa juga lebih dari tiga jam dalam sehari untuk menghabiskan waktunya berada di

0,5 1 1,9 4,2 4,5 8 11,2

16 20 20 25 30

42

55 63 82

107 139

0 20 40 60 80 100 120 140

(20)

dunia maya. Belum lagi bagi mereka yang profesinya tergantung pada jaringan internet, hampir dua puluh jam orang tersebut dapat memantau dan terus berada dalam jaringan internet.

Seiring dengan pertumbuhan pengguna internet yang terus meningkat dari tahun ke tahun, persaingan di Industri Telekomunikasi pun semakin kompleks. Salah satunya adalah persaingan antar penyedia jasa layanan internet/Internet Service

Provider (ISP). ISP terbagi kedalam dua jenis yaitu ISP fixed dan mobile. Berikut ini

adalah daftar perusahaan penyedia jasa internet fixed dan mobile. Tabel 1. 1

Daftar Perusahaan Penyedia Jasa Internet

Sumber: Majalah Marketing Edisi 10/XIII/Oktober 2013. Tabel diolah peneliti (2014).

Persaingan antara operator seluler telekomunikasi sebagai penyedia jasa layanan mobile internet (ISP Mobile) sangat terlihat jelas dibandingkan dengan penyedia jasa layanan (ISP fixed), hal itu dikarenakan operator seluler telekomunikasi

Internet Service Provider (ISP)

Fixed Mobile

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Speedy) PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel Flash)

PT. First Media Tbk (FastNet) PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

Biznet Networks (Biznet) PT. Hutchison 3 Indonesia (Tri)

PT. Indosat Mega Media Tbk (Indosat.net) PT. Indosat Mega Media Tbk (IM2)

- PT. Indosat Tbk (Indosat Broadband)

(21)

kini tidak hanya fokus untuk meningkatkan layanan SMS, layanan percakapan, tetapi juga fokus untuk meningkatkan layanan data (internet). PT. XL Axiata Tbk merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa layanan internet yang terus meningkatkan dan mengembangkan merek layanan mobile internet yang dimilikinya yaitu XL Broadband atau lebih dikenal dengan merek XL yang terdiri dari beragam paket Internet antara lain: HotRod 3G+, Begadang, Internet Unlimited. (Annual Report XL, 2013).

Persaingan yang semakin kompleks antara operator seluler telekomunikasi itulah yang membuat kesadaran akan merek (brand awareness) XL semakin rendah. Berdasarkan data dari Top Brand Award 2010 hingga 2014, Top Brand Index (TBI) XL terus mengalami penurunan. Berikut ini adalah Top Brand Survey Result ISP

Mobile tahun 2010 sampai 2014.

Tabel 1. 2

Top Brand ISP Mobile Tahun 2010-2014

No Brand

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Fase 1

TBI

1 Telkomsel Flash 32.1% 26.3% 44.2% 34.3% 30,9%

2 IM2 22.0% 26.4% 16.2% 9.7% 5,4%

3 Indosat Broadband 19.0% 9.6% 3.5% 5.3% 3,0%

4 XL Broadband 7.1% 7.1% 5.6% 5.3% 2,3%

5 WiMode 4.9% 1.0% - - -

(22)

7 3 (Tri) - 2.0% 3.5% 3.6% 3,1%

8 Mobi - 1.7% 1.7% - -

9 Smartfren - - - 36.8% 43,1%

10 AHA/Esia - - - 2.1% -

Sumber: Top Brand Award (www.topbrand-award.com). Tabel dimodifikasi oleh peneliti (2014).

Keterangan:

TBI = Top Brand Index

Berdasarkan Tabel 1.2 Smartfren merupakan salah satu dari kompetitor XL yang berada di posisi teratas dalam Top Brand ISP Mobile dari tahun 2013 sampai fase pertama tahun 2014 dengan perolehan index mendekati 50%, sedangkan TBI untuk merek (brand) XL sebagai penyedia jasa layanan mobile internet selalu berada dibawah 10%. Menurut survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group untuk dapat menempati posisi TOP brand diharuskan memperoleh index minimal 10%. Dimana terdapat tiga parameter dalam pengukuran Top Brand Index antara lain: top

of mind, last used, dan future intention. (Sumber: www.top-brand-award.com).

Kesadaran akan merek XL yang rendah itulah, maka dapat mengakibatkan penurunan ekuitas dan nilai merek dimata pelanggan.

(23)

Menurunnya kesadaran akan merek XL sebagai penyedia jasa layanan mobile

internet terlihat juga dari hasil pra penelitian yang telah dilakukan peneliti kepada 30

orang anggota komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai Top

Of Mind merek ISP mobile dan tingkat penggunaan social media adalah sebagai

berikut:

Tabel 1. 3

Top Of Mind (TOM) ISP Mobile

No ISP Mobile Jumlah Persentase

1 Smartfren 11 Orang 36,7 %

2 Telkomsel Flash 6 Orang 20 %

3 3 (Tri) 5 Orang 16,7%

4 XL 4 Orang 13,3 %

5 Indosat Broadband 4 Orang 13,3 %

Total 30 Orang 100%

Sumber: Hasil Pra Penelitian, (2014).

(24)

semakin mengindikasikan bahwa kesadaran terhadap merek (brand awareness) XL sebagai penyedia jasa layanan mobile internet masih sangatlah rendah.

Dari hasil wawancara dengan social media admin XL diketahui bahwa salah satu solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan mengoperasikan social media sebagai alat komunikasi pemasarannya. PT. XL Axiata Tbk memiliki website yang berisi fitur digital guna mengkoneksikan dan menginformasikan XL melalui social

media seperti: Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, dan Pinterest. Akan tetapi

beragam social media tersebut masih belum dioptimalkan oleh perusahaan untuk mengkomunikasi merek XL dan terlibat percakapan dengan para pelanggan. Padahal dari hasil pra penelitian kepada 30 anggota komunitas mobile broadband di Forum Kaskus.co.id, hampir seluruhnya menyatakan sering mengoperasikan social media, seperti: Facebook, Twitter, Forum dan Instagram.

Sumber: Hasil Pra Penelitian (2014). Sering

Jarang

Tidak sama sekali

72%

24%

(25)

Gambar 1. 2

Intensitas Penggunaan Social Media

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa responden menggunakan social media sebagai salah satu media untuk memperoleh informasi mengenai mobile broadband. Intensitas penggunaan social media untuk mencari tahu berita dan referensi hampir seluruhnya dari responden menjawab sering. Oleh karena itu, seharusnya XL dapat mengoptimalkan pengoperasian social media tersebut, karena diketahui bahwa XL juga menjadi salah satu dari merek ISP mobile yang sering diperbincangkan di social

media. Tabel 1.4 menyajikan data mengenai Social Media Award tahun 2013 kategori

ISP Mobile sebagai berikut ini:

Tabel 1. 4

Social Media Award 2013

Kategori ISP Mobile

IS

P

M

o

b

il

e

No Brand

Earned Media Share

by Sentiment

Ket

1 Smart Fren 27,95% High

2 IM2 16,65% High

3 Telkomsel Flash 15,95%

4 AHA/Esia 15,88%

5 XL Broadband 11,18%

6 3 (Tri) 6,27%

(26)

Sumber: Frontier Consulting Group dalam Majalah Marketing Edisi 10/XIII/ Oktober 2013

Gambar 1.4 memperlihatkan Smartfren dan IM2 yang merupakan merek ISP

Mobile masuk kedalam dua posisi tertinggi yang memiliki pangsa dan sentimen

pembicaraan yang baik di social media berdasarkan pengukuran persentase pembicaraan positif suatu merek ditambah persentase pembicaraan netral merek tersebut dikurangi pembicaraan negatif merek pada kategori ISP Mobile, sedangkan untuk merek XL hanya memperoleh indeks earned media share of voice by sentiment (EMSS) yaitu sebesar 11,18% dan masih berada diposisi kelima dibawah merek Smartfren, IM2, Telkomsel Flash, dan Esia.

Pengoperasian social media sangatlah penting untuk diperhatikan, karena social

media adalah sebuah media yang memiliki kekuatan besar dimasa mendatang.

Kekuatan konten dan percakapan yang ada didalam social media seperti: forum Kaskus.co.id banyak digunakan oleh konsumen untuk me-review produk dan jasa, sehingga pertimbangan mengonsumsi produk dan jasa akan dipengaruhi oleh media tersebut. (Sumber: Majalah Marketing Edisi 10/XIII/Oktober 2013). Untuk itu PT. XL Axiata Tbk dapat menggunakan social media sebagai media komunikasi pemasaran guna membentuk brand awareness XL sebagai penyedia jasa layanan

mobile internet. Penggunaan social media secara efektif dan efisien dinilai mampu

(27)

top of mind, memiliki citra yang positif, pengguna semakin loyal terhadap merek

tersebut serta dapat meningkatkan penjualan.

Bagi perusahaan yang memanfaatkan social media sebagai media komunikasi salah satunya adalah PT. XL Axiata Tbk seharusnya dapat terlibat aktif dalam media ini, karena melalui percakapan yang positif di social media, merek suatu produk dan jasa akan lebih mudah diingat dan direkomendasikan kepada orang lain. Sementara percakapan yang negatif dapat melemahkan suatu merek dan bahkan merek tersebut dapat dijauhi. Untuk itulah social media harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena social media dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi pemilik merek untuk mendengarkan suara konsumen (consumer insight) yang dapat digunakan dalam menciptakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi mereka.

Social media dinilai efektif untuk mengembangkan pangsa pasar serta dapat

membentuk dan mempengaruhi tahapan kesadaran merek (Brand Awareness) XL. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH SOCIAL MEDIA TERHADAP TAHAPAN

(28)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diketahui bahwa kajian utama dalam penelitian ini memfokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan tahapan pembentukan kesadaran merek (brand awareness) dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di industri telekomunikasi khususnya pada penyedia jasa layanan mobile

internet.

(29)

nantinya akan memiliki daya komunikasi yang efektif dan efisien. (Sumber: www.marketing.co.id).

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran mengenai Social Media menurut tanggapan anggota komunitas Mobile Broadband di forum Kaskus.co.id?

2. Bagaimana gambaran mengenai tahapan pembentukan Brand Awareness XL sebagai penyedia jasa layanan mobile internet menurut tanggapan anggota komunitas Mobile Broadband di forum Kaskus.co.id?

3. Bagaimana pengaruh Social Media terhadap tahapan pembentukan Brand

Awareness XL sebagai penyedia jasa layanan mobile internet menurut

survei pada anggota komunitas Mobile Broadband di forum Kaskus.co.id? 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran mengenai Social Media menurut tanggapan anggota komunitas Mobile Broadband di forum Kaskus.co.id.

2. Untuk mengetahui gambaran mengenai tahapan pembentukan Brand

Awareness XL sebagai penyedia jasa layaan mobile internet menurut

(30)

3. Untuk menganalisis pengaruh Social Media terhadap tahapan pembentukan

Brand Awareness XL sebagai penyedia jasa layanan mobile internet

menurut survei pada anggota komunitas Mobile Broadband di forum Kaskus.co.id.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu Manajemen Pemasaran, melalui pendekatan serta metode-metode yang digunakan, terutama dalam upaya mendapatkan pendekatan-pendekatan baru khususnya mengenai penerapan strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan Social Media dan tahapan Brand Awareness.

(31)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat (dependent

variable) dan variabel bebas (independent variable). Variabel-variabel yang

digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (independent variable), yaitu social media (X) yang terdiri dari 4 C (Context, Communication, Collaboration, dan Connection).

2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu tahapan brand awareness (Y) yang terdiri dari brand unawareness, brand recognition, brand recall, top

brand dan dominance brand of mind.

Untuk yang menjadi subjek penelitian pada penelitian ini adalah XL sebagai penyedia jasa layanan mobile internet.

(32)

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis dari penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Moh. Nazir, 2005: 54). Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai social media dan tahapan pembentukan brand awareness XL sebagai penyedia jasa layanan

mobile internet, sedangkan penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui

pengaruh antar variabel yaitu pengaruh social media terhadap tahapan pembentukan brand awareness XL melalui data yang telah diperoleh di lapangan. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

online survey. Menurut Carl McDaniel dan Roger Dates (2007:180) yang

dimaksud dengan online survey adalah salah satu jenis survei melalui perantara internet atau secara online. Peneliti menggunakan situs desain survei web memungkinkan untuk merancang sebuah survei online tanpa harus membuat

software sendiri.

3.2.2. Desain Penelitian

(33)

rancangan analisis data yang dituangkan secara tertulis ke dalam bentuk usulan atau proposal penelitian.

Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka desain penelitian yang digunakan adalah riset kausal, karena akan membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan antara variabel pengaruh (independent variable) dan variabel terpengaruh (dependent variable). Dalam hal ini social media yang mempengaruhi tahapan pembentukan brand awareness XL sebagai penyedia jasa layanan mobile internet pada komunitas mobile broadband di forum Kaskus.co.id.

3.3. Operasionalisasi Variabel

(34)
[image:34.842.72.815.162.503.2]

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Social

Media (X)

Social media menggambarkan alat-alat

online yang digunakan untuk saling berbagi

konten, profil, opini atau

pendapat, wawasan,

pengalaman, dan perspektif

media itu sendiri, sehingga

dapat memfasilitasi

percakapan dan interaksi

online antara kelompok orang.”

(Heuer dalam Solis,

2010:262)

Context

1. Cara penyampaian pesan

Tingkat kejelasan pesan yang

disampaikan di social media

Ordinal

Daya tarik dalam menyampaikan pesan

di social media

Ordinal

2. Format penulisan pesan

mudah di mengerti

Tingkat kemengertian format penulisan

pesan di social media

Ordinal

3. Konten yang disajikan

Daya tarik produk/jasa pada social

media yang dirasakan konsumen

Ordinal

Tingkat kemenarikan situs social media

yang digunakan secara estetika

Ordinal

Tingkat ketertarikan pada tampilan

social media yang digunakan

Ordinal

Tingkat kenyamanan dalam menjelajahi

situs social media

Ordinal

Tingkat kemudahan dalam mengakses

situs social media XL

(35)

Communication

4. Respon admin Tingkat respon admin dalam menjawab

pertanyaan user Ordinal

5. Impresi

Tingkat ketertarikan untuk

menggunakan layanan internet XL yang

ditawarkan melalui social media

Ordinal

6. Informasi yang diberikan

Tingkat kemutakhiran informasi yang

diberikan (up to date) mengenai XL Ordinal

Tingkat ketersediaan informasi

mengenai XL sebagai penyedia jasa

layanan mobile internet

Ordinal

Tingkat kelengkapan informasi dalam

menawarkan mobile internet service XL

Ordinal

Collaboration

7. Kolaborasi Tingkat kolaborasi admin dan user di

social media

Ordinal

8. Keterlibatan

Tingkat keterlibatan user pada social

media yang menjadikan bagian dari suatu komunitas

Ordinal

Tingkat keterlibatan user dalam

(36)

Tingkat seringnya terlibat dalam

percakapan mengenai XL sebagai

penyedia jasa layanan mobile internet di

social media

Ordinal

Tingkat manfaat yang dirasakan

konsumen terhadap keputusan

perusahaan untuk menggunakan situs

social media

Ordinal

9. Pembicaraan

Tingkat frekuensi mendengar

pembicaraan positif mengenai XL di

social media

Ordinal

Tingkat antusiasme dalam

membicarakan merek XL sebagai

penyedia jasa layanan mobile internet

Ordinal

Connection

10. Hubungan berkelanjutan Tingkat hubungan yang terjalin di social

media secara berkelanjutan Ordinal 11. Social media sebagai

pemenuh kebutuhan atas

informasi

Tingkat penilaian social media sebagai

pemenuh kebutuhan atas informasi

mengenai XL

Ordinal

(37)

mengenai situs social media XL

Tingkat frekuensi dalam

merekomendasikan XL sebagai

penyedia jasa layanan mobile internet di

social media

Ordinal

Tingkat frekuensi mengajak teman dan

kerabat untuk menggunakan XL Ordinal

Variabel Konsep Variabel Tahapan Indikator Ukuran Skala

Brand

Awareness

(Y)

“Brand Awareness adalah

tingkat kesadaran seseorang

untuk mengenal adanya

suatu merek sebagai bagian

dari kategori produk atau

jasa”

(Hasan, 2013:228-230).

Brand Unawareness

1. Tidak menyadari merek

Tingkat kesadaran terhadap merek XL

sebagai penyedia jasa layanan mobile

internet

Ordinal

2. Kesulitan mengingat merek

Tingkat kesulitan untuk mengingat atau

membayangkan merek XL sebagai

penyedia jasa layanan mobile internet

Ordinal

Brand Recognition

3. Kemengertian

Tingat kemengertian terhadap merek XL

sebagai penyedia jasa layanan Mobile

Internet

(38)

merek (logo atau simbol) XL sebagai

penyedia jasa layanan mobile internet

5. Mengingat merek Daya ingat terhadap merek XL sebagai

penyedia jasa layanan mobile internet Ordinal

Brand Recall

6. Sering mendengar

Tingat Frekuensi mendengar merek XL

sebagai penyedia jasa layanan mobile

internet

Ordinal

7. Pengetahuan Tentang

Merek

Tingkat pengetahuan mengenai merek

XL sebagai penyedia jasa layanan

mobile internet

Ordinal

8. Pengingatan kembali Tingkat bantuan untuk mengingat

kembali merek XL Ordinal

Top Brand 9. Pilihan Utama Merek Tingkat pilihan utama mobile internet

service yang paling diingat pertama kali. Ordinal Dominance

brand of mind

10. Merek yang paling

dominan

Tingkat merek mobile internet service

yang paling dominan. Ordinal

(39)

3.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Menurut Sugiyono (2012:137) sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen.

Pada penelitian ini sumber data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner pra penelitian yang disebar kepada 30 anggota komunitas mobile

broadband di forum Kaskus.co.id mengenai top of mind ISP mobile dan

intensitas penggunaan social media, serta peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Rima Medianita P, S.Ikom selaku Social Media Admin XL di XL Center JL. RE Martadinata No 7 Bandung. Untuk sumber data sekunder diperoleh dari mengumpulkan hasil penelitian pihak lain yang berupa jurnal ilmiah, buku-buku akademis, data yang tersedia dari perusahaan, website, artikel-artikel, surat kabar dan majalah, serta sumber lain yang relevan dengan penelitian ini.

(40)

Tabel 3. 2

Jenis dan Sumber Data

No Data Jenis Data Sumber Data

1. Indonesia Internet Users Sekunder

Website Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)

www.apjii.co.id

2.

Top Brand Index Kategori ISP Mobile Tahun 2010-2014

Sekunder

Website Top Brand Award www.topbrand-award.com

3.

Social Media Award 2013 Kategori ISP Mobile

Sekunder

Frontier Consulting Group dalam

Majalah Marketing Edisi 10/XIII/

Oktober 2013

4. Top of Mind ISP Mobile Primer Hasil Pra Penelitian

5.

Intensitas Penggunaan social

media

Primer Hasil Pra Penelitian

6.

Pesaing utama XL, Pengelolaan

social media XL.

Primer

Hasil Wawancara dengan social media

admin XL Central Region

7. Gambaran Social Media Primer Kuesioner Penelitian

8.

Gambaran Tahapan Pembentukan

Brand Awareness

Primer Kuesioner Penelitian

[image:40.612.89.554.161.625.2]
(41)

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti berikut ini:

1. Kuesioner (Angket)

Angket adalah alat pengumpul data yang berisi sejumlah pernyataan ataupun pertanyaan untuk dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner online dengan bantuan google docs yang didalamnya terdapat sejumlah pernyataan mengenai kesadaran terhadap merek XL sebagai penyedia jasa layanan Mobile Internet dan efektivitas

social media yang digunakan oleh XL.

2. Wawancara

(42)

Peneliti melakukan wawancara dengan Social Media admin XL Central Region yang diwakili oleh Ibu Rima Medianita P, S.Ikom di XL Center JL. RE. Martadinata No 7 Bandung guna memperoleh data profil perusahaan serta tanggapan mengenai social media sebagai media komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. XL Axiata Tbk khususnya untuk mobile internet service XL.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan penelaahan dokumen, catatan, dan laporan yang berhubungan dengan objek penelitian. Penulis melakukan studi dokumentasi guna memperoleh data yang relevan dengan melihat dan menalaah laporan tahunan atau annual

report perusahaan (PT.XL Axiata TBK) pada tahun 2010-2013.

4. Studi Kepustakaan

(43)

3.5. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Wibisono (2008:40), menerangkan bahwa populasi adalah sekumpulan entitas yang lengkap dan dapat terdiri dari orang, kejadian, atau benda, yang memiliki sejumlah karakteristik yang umum. Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Penentuan populasi harus dimulai dengan menentukan sasaran penelitian secara jelas. Karena populasi sasaran tersebut akan dijadikan sebagai cakupan kesimpulan penelitian.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut, yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah anggota komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id yang menggunakan XL. Dipilihnya komunitas pada forum Kaskus.co.id dikarenakan forum banyak digunakan untuk berdiskusi oleh berbagai komunitas untuk membicarakan seputar mobile broadband yang ada dipasar saat ini dan juga dimanfaatkan oleh para anggota untuk saling bertukar informasi. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah anggota komunitas Mobile

(44)

3.5.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengertian lain menurut Suharsimi Arikunto (2010:131), Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (Riduwan, 2013:70). Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel pada penelitian ini digunakan rumus Slovin (Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dan ukuran populasi dengan persentasi kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan.

Dalam pengambilan sampel ini digunakan tarif kesalahan sebesar 10%. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

(45)

N = Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang ditolerir 10%

Dalam menciptakan populasi (N), maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rata-rata. Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

dibulatkan menjadi 100.

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel atau teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara representatif dari populasi. (Sugiyono, 2012: 81). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Teknik tersebut termasuk kedalam jenis pengambilan sampel tanpa peluang (non

probability sampling), dimana teknik pengambilan sampel ini tidak memberikan

(46)

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel didasarkan pada tujuan

tertentu dengan memperhatikan ciri-ciri dan karakteristik populasi. Sugiyono, (2012:85) menerangkan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria-kriteria penarikan sampel yang telah ditentukan adalah sebagai berikut: menggunakan mobile internet service, mengetahui layanan imobile internet XL dan mengunjungi situs social media XL.

3.6. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1. Rancangan Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan kuesioner (online). Kuesioner dibuat dengan bantuan aplikasi google.docs, dimana nantinya responden akan diberikan link yang didalamnya terdapat sejumlah pernyataan untuk diisi. Setelah data yang diperoleh dari responden terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data, sehingga dari hasil kuesioner tersebut dapat terlihat pengaruh Social

Media (X) terhadap tahapan pembentukan Brand Awareness (Y). Prosedur yang

harus dilakukan dalam pengolahan data penelitian dilakukan sebagai berikut: 1. Editing, yaitu pemeriksaan kuesioner online setelah diisi oleh responden.

Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian kuesioner secara menyeluruh.

(47)

kode-dalam penelitian ini adalah skala Ordinal dimana untuk jawaban positif diberi bobot 5-4-3-2-1 dan sebaliknya untuk jawaban negatif diberi bobot 1-2-3-4-5.

3. Tabulating, yaitu menghitung dan merekap hasil skoring kedalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item kuesioner lalu disimpan dalam file Ms.Excel di komputer.

4. Tahap uji coba instrumen, untuk menguji layak tidaknya kuesioner disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.

5. Analisis deskriptif, digunakan untuk menggambarkan skor variabel X dan variabel Y serta kedudukannya dan menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif. Analisis ini dilakukan melalui tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel.

6. Analisis verifikatif, digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang besifat verifikatif serta menguji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana.

3.6.2. Validitas dan Reliabilitas 3.6.2.1. Pengujian Validitas

(48)

(Ghozali, 2013:52). Uji validitas bertujuan mengetahui ketepatan dan kehandalan kuesioner yang mempunyai arti bahwa kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus korelasi Pearson Product Moment seperti dibawah ini :

(Sugiyono, 2012:248)

Dimana:

= Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

= Jumlah skor dalam distribusi x = Jumlah skor dalam distribusi y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x

(49)

= Jumlah responden

Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut: 1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid

apabila r hitung > r tabel

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid apabila r hitung < r tabel

[image:49.612.136.504.487.699.2]

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 dan SPSS 22.0. Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama maka dapat dilakukan pengujian validitas untuk seluruh item yaitu sebanyak 35 item. Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dengan derajat kebebasan (df) n-2 (30 – 2 = 28).

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Variabel X (Social Media)

No.

Item r hitung r tabel Keterangan

1. 0,687 0,361 Valid

2. 0,813 0,361 Valid

3. 0,712 0,361 Valid

4. 0,748 0,361 Valid

(50)

7. 0,539 0,361 Valid

8. 0,689 0,361 Valid

9. 0,795 0,361 Valid

10. 0,848 0,361 Valid

11. 0,797 0,361 Valid

12. 0,821 0,361 Valid

13. 0,759 0,361 Valid

14. 0,784 0,361 Valid

15. 0,697 0,361 Valid

16. 0,704 0,361 Valid

17. 0,824 0,361 Valid

18. 0,829 0,361 Valid

19. 0,843 0,361 Valid

20. 0,876 0,361 Valid

21. 0,843 0,361 Valid

22. 0,763 0,361 Valid

23. 0,823 0,361 Valid

24. 0,783 0,361 Valid

25. 0,769 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, April 2014.

[image:50.612.139.503.110.426.2]

Berdasarkan Tabel 3.3, maka dapat disimpulkan bahwa setiap item pernyataan variabel X (social media) pada kuesioner yang berjumlah 25 pernyataan dinyatakan valid, karena setiap pernyataan memiliki r hitung > r tabel. Oleh karena itu, setiap item pernyataan tersebut dapat dinyatakan sebagai alat ukur dari variabel yang akan diteliti.

Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas

Variabel Y (Tahapan Brand Awareness)

(51)

1. 0,772 0,361 Valid

2. 0,774 0,361 Valid

3. 0,529 0,361 Valid

4. 0,860 0,361 Valid

5. 0,783 0,361 Valid

6. 0,851 0,361 Valid

7. 0,654 0,361 Valid

8. 0,826 0,361 Valid

9. 0,780 0,361 Valid

10. 0,752 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, April 2014.

Dari tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa setiap item pernyataan variabel Y (Tahapan Brand Awareness) pada kuesioner yang berjumlah 10 pernyataan dinyatakan valid, karena setiap item pernyataan tersebut memiliki r hitung > r tabel. Oleh karena itu, seluruh item pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur variabel yang akan diteliti.

3.6.2.2. Pengujian Reliabilitas

[image:51.612.139.505.111.331.2]
(52)

(Arikunto, 2010:239)

Keterangan:

= Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varians butir = Varians total

Untuk mencari tiap butir menggunakan rumus varians sebagai berikut :

(Arikunto, 2010:227) Keterangan :

= Harga varians total = Jumlah kuadrat skor total

= Jumlah kuadrat dari jumlah skor total = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas juga dapat ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(53)

2. Jika maka item pertanyaan atau pernyataan dinyatakan tidak reliable.

[image:53.612.119.527.417.544.2]

Perhitungan reliabilitas dengan rumus Cronbach Alpha menggunakan bantuan program IBM SPSS 22.0 for windows. Dimana terdapat ketentuan dalam pengukuran reliabilitas menurut Nunnally, (1994) dalam Ghozali, (2013:48) yaitu suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,70. Pengujian reliabilitas ini dilakukan kepada 30 responden dengan tingkat signifikansi 5%.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel X (Social Media) dan Y (Tahapan Brand Awareness)

Variabel Cronbach

Alpha

Cronbach’s Alpha

Based on

Standardized

Keterangan

Social Media 0,972 0,70 Reliabel

Tahapan

Brand Awareness 0,916 0,70 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data, April 2014.

Hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.5 menunjukkan bahwa instrumen penelitian X dan Y dinyatakan reliabel. Hal ini dikarenakan masing-masing variabel memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70.

(54)

reliabel. Dengan demikian, penelitian dapat dilanjutkan karena tidak akan ada yang menjadi kendala atau kegagalan dalam penelitian, dikarenakan instrumen penelitian yang belum teruji validitas dan reliabilitasnya.

3.6.3. Teknik Analisis Data 3.6.3.1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah, dan menganalisis data yang telah terkumpul dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan dilakukannya pengolahan data adalah untuk mendapatkan hasil perhitungan guna menjawab rumusan masalah serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian.

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012:147). Data tersebut diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner/survei lapangan. Sugiyono (2012) menjelaskan bagaimana cara menyusun dan menyajikan data dari data yang telah dikumpulkan dalam penelitian serta mempelajari bagaimana cara melakukan pengukuran nilai-nilai statistik.

(55)

Skor Ideal = ST x JB x JR Dimana:

ST = Skor Tertinggi

JB = Jumlah Butir Pertanyaan JR = Jumlah Responden

2. Mencari skor terendah ideal dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Skor Ideal = SR x JB x JR

Dimana:

SR = Skor Terendah

3. Mencari jenjang atau selisih skor tertinggi ideal dan skor terendah ideal. Jenjang = skor tertinggi ideal – skor terendah ideal

4. Mencari panjang interval kelas.

Panjang interval kelas = jenjang / banyak interval kelas

5. Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk setiap variabel. Gambaran garis kontinum adalah sebagai berikut:

Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

(56)

Gambar 3. 1

Gambaran Garis Kontinum 3.6.3.2. Analisis Verifikatif

1. Method Succesive Interval

Analisis statistik parametris mensyaratkan data yang diolah minimal berskala interval, sedangkan data yang diperoleh dalam penelitian ini berskala ordinal. Maka dari itu, data ordinal yang merupakan hasil dari kuesioner akan ditransformasikan menjadi data interval, sesuai dengan persyaratan minimal dalam statistik parametris.Method Succesive Interval

(MSI) adalah suatu prosedur untuk meningkatan data berskala ordinal menjadi interval. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

(57)

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

f. Menghitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:

Score = Scale value + │Scale value minimum │+ 1

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Sebelum melakukan uji statistik langkah awal yang harus dilakukan adalah screening terhadap data yang akan diolah. Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal untuk melakukan analisis regresi sederhana. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri disekitar nilai mean sama dengan nol. (Ghozali, 2013:29). Pada penelitian ini, untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan analisis grafik Q-Q Plot .

b. Uji Multikolonieritas

(58)

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesame variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi sederhana ini dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor. (Ghozali, 2013:105).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.

d. Uji Autokorelasi

(59)

prediksi. Masalah autukorelasi timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan penganggu periode t (berada) dan kesalahan penganggu t-1 (sebelumnya). Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut:

1). Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW di bawah 2 (DW < -2)

2). Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan 2 atau -2 < DW < +2

3). Terjadi autokorelasi negative jika nilai DW diatas +2 atau DW > 2)

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengukur hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Hubungan yang dimaksud adalah apakah hubungan yang positif ataupun hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dapat dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y.

(60)

(Sugiyono, 2012:248)

Keterangan:

= Banyaknya item yang diteliti

= Nilai variabel X yaitu Social Media

= Nilai variabel Y yaitu Tahapan Brand Awareness

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya :

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif ( mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut, maka dapat berpedoman pada tabel berikut:

Tabel 3. 6

Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

(61)

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, (2012:184).

4. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi sederhana adalah persamaan regresi untuk meneliti hubungan antara satu variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Analisis regresi sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk melihat arah hubungan fungsional atau kausal antara variabel tahapan pembentukan brand awareness (dependent variable) dengan social media (independent variable). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

(Sugiyono, 2012:270) Dimana:

= Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

(62)

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

= Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk dapat menemukan persamaan regresi, harga a dan b harus terlebih dahulu dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini:

Keterangan:

Y = Sumbu tahapan brand awareness X = Sumbu social media

= Konstanta

= Koefisien regresi

= Banyaknya responden 5. Koefisien Determinasi

(63)

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

3.6.4. Rancangan Uji Hipotesis

Model uji statistik digunakan untuk menentukan apakah H0 diterima atau ditolak. Uji statistik ini digunakan untuk mengukur social media terhadap brand

awareness.

Pengujian secara individual dengan uji t sebagai berikut: Jika t hitung > tabel,  maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t hitung≤ t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Pada taraf kesalahan 0,05 atau 5% dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pengujian dilakukan dua pihak. Secara statistik hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan dapat ditulis sebagai berikut:

H0: artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara social media dengan tahapan pembentukan brand

awareness

H1: artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

(64)
(65)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada anggota komunitas Mobile

Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya

terhadap tahapan pembentukan brand awareness XL sebagai penyedia jasa layanan

mobile internet, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran umum mengenai social me

Gambar

Gambar 1. 1 Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia
Tabel 1. 1
Tabel 1. 2
Tabel 1. 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan menggunakan analisis uji anova, dan dari hasil analisis dan pembahasan khususnya yang diperoleh dari tanggapan kontraktor, terdapat 4 faktor yang tidak

11.3 Mampu membaca untuk memahami dan menanggapi bacaan yang berupa biografi, novel, laporan jurnalistik perjalanan, dan bahasan.. Dapat mengidentifikasi ciri-ciri novel

Tahapan dalam melakukan perancangan antena diantaranya menentukan jenis substrat yang akan digunakan, menentukan dimensi substrat, merancang antena konvensional,

ini dapat mengurangi efisiensi antena dan gain, membatasi bandwidth, meningkatkan radiasi end-fire, meningkatkan cross-polarization, membatasi rentang frekuensi kerja dari

(2002) pengabaian kewirausahaan berasal dari tradisi pertanian itu sendiri, yakni petani tidak menganggap dirinya sebagai wirausaha. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa

/olume pori diantara butir agregat campuran, /olume pori diantara butir agregat campuran, dalam bentuk aspal padat, termasuk yang terisi dalam bentuk aspal padat, termasuk yang

Global Marine, dalam melakukan kegiatan pengiriman barang, perusahaan ini juga mengeluarkan ongkos angkut yang terdiri dari biaya-biaya trucking costs, lift off /

Pemaparan diatas sesuai sekali dengan yang penulis harapkan, karena disini penulis ingin menjelaskan tentang prilaku atau tingkah laku para santri yang ada