ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Efektivitas Metode Hipnosis dalam Meningkatkan Kemampuan Bermain Drama oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Karang Baru Aceh Tamiang Tahun Ajaran 2012/2013”. Adapun tujuan penyusunan skripsi ini untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Proses penyusunan skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
Dr. Isda Pramuniati, M. Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Dr. Rosmawaty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dra. Rosmaini, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Drs. Malan Lubis, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini dan membimbing penulis selama perkuliahan.
Dra. Rosdiana, M.Pd. dan Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Seluruh Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta seluruh pegawai yang ada di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Kepala Sekolah (Muslizar,S.Pd), Kepala Tata Usaha, Guru Bahasa Indonesia (Safira Wiguna, S.Pd), serta seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karang Baru Aceh Tamiang. Teristimewa kepada kedua orangtua (Basyar dan alm. Saimah) dan keluarga yang
senantiasa mendukung dan mendoakan penulis.
Serta kepada seluruh teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Medan, Juli 2013 Penulis,
ABSTRAK
Syafaruddin. NIM 208111084. Efektivitas Metode Hipnosis dalam Meningkatkan Kemampuan Bermain Drama oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Karang Baru Aceh Tamiang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Hipnosis terhadap peningkatan kemampuan bermain drama oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Karang Baru Aceh Tamiang Tahun Ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karang Baru Aceh Tamiang sebanyak 228 orang. Sampel diambil sebanyak 30, sampel ditarik secara random sampling dari semua kelas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain one group pretes-postes, yaitu untuk mengetahui efektivitas metode yang digunakan, Alat pengumpulan data adalah tes unjuk kerja.
Hasil belajar dengan menggunakan metode kemampuan tes awal siswa atau pretest (bermain drama tanpa menggunakan metode Hipnosis) menunjukkan nilai rata-rata sebesar 53,5714, sedangkan nilai rata-rata tes akhir atau postest (bermain drama tanpa menggunakan metode Hipnosis) adalah 76,9048. Hal ini membuktikan bahwa adanya peningkatan yang positif , yaitu dari rata-rata tes awal 53,5714 menjadi 76,9048 sebagai tes akhir.
iii
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
f. Penerapan Metode Hipnosis Dalam Pembelajaran Bermain Drama ... 26
1) Persiapan dan Relaksasi ... 26
iv
3) Relaksasi Pendalaman ... 27
4) Pemograman Diri ... 27
5) Pengakhiran ... 30
g. Penerapan Metode Hipnosis Dalam Drama Konspirasi Meja Makan ... 30
1) Persiapan dan Relaksasi ... 31
F Pembahasan Hasil Penelitian ... 97
BAB VSIMPULAN DAN SARAN A Simpulan ... 100
B Saran ... 100
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Alokasi Waktu Hipnosis ………..35
3.1 Jumlah Siswa Kelas XI SMA N 1 Karang Baru ………..41
3.2 Format Penilaian Kemampuan Bermain Drama ………..44
3.3 Penilaian PAP Skala Lima ………...45
3.4 Kriteria Penilaian Bermain Drama ………...46
4.1 Penilaian PAP Skala Lima ………...56
4.2 Nilai Hasil Prates ………..57
4.3 Nilai Hasil Prates kelompok 1 ...………..59
4.4 Nilai Hasil Prates kelompok 2………...62
4.5 Nilai Hasil Prates kelompok 3………...65
4.6 Nilai Hasil Prates kelompok 4………...68
4.7 Nilai Hasil Prates kelompok 5………...72
4.8 Nilai Hasil Prates kelompok 6………...75
4.9 Nilai Hasil Postes ………..78
4.10 Nilai Hasil Postes kelompok 1 ...………..80
4.11 Nilai Hasil Postes kelompok 2 ...………..82
4.12 Nilai Hasil Postes kelompok 3 ...………..84
4.13 Nilai Hasil Postes kelompok 4 ...………..85
4.14 Nilai Hasil Postes kelompok 5 ...………..87
4.15 Nilai Hasil Postes kelompok 6 ...………..89
4.16 Perolehan Nilai Prates dan Postes………..90
4.17 Descriptive Statistics…………....………..92
4.18 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test..………..93
4.19 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test..………..94
4.20 Test of Homogenity of Variances.………..95
vi
DAFTAR BAGAN
BAGAN 2.1 Empat Gelombang Otak ... 21
BAGAN 3.1 The One Group Pratest-Posttest ... 43
BAGAN 3.2 Format Test ... 51
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu genre sastra yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Atas yaitu bermain drama. Bermain drama dalam pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas mulai diajarkan di kelas XI semester II dengan Standar Kompetensi (SK) Berbicara: Mengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama. Di mana salah satu
Kempetensi Dasar (KD) yang diharapkan yaitu“ penggunaan gerak-gerik, mimik, serta intonasi, sesuai dengan watak tokoh dalam pementasan drama”. Ini menunjukkan pembelajaran bermain drama tidak sekedar pada penyampaian materi melainkan lebih kepada kemampuan siwa dalam melakukan pementasasn drama. Sebab itu, diperlukan perhatian khusus dalam pengajarannya agar tercapai kompetensi dasar sesuai apa yang diharapkan. Namun pada kenyataannya, kondisi pembelajaran sastra khususnya pembelajaran drama di sekolah masih sangat memprihatinkan, hal ini terbukti dengan keterbatasan alokasi waktu. Jumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan kesusasteraan di kelas XI semester 2 sebanyak 7 KD dari jumlah keseluruhan, yaitu 17 KD. Perbandingan ini menunjukkan alokasi waktu untuk materi sastra lebih sedikit dibanding dengan keterampilan berbahasa, termasuk pembelajaran bermain drama yang hanya berjumlah 2 KD dari 7 KD materi sastra, dengan alokasi waktu 4x 45 menit. Nugroho (2009: ) dalam penelitiannya, Peningkatan Kemampuan Memerankan Tokoh Drama dengan Menggunakan Tekhnik Bermain Drama Rendra membuktikan bahwa bermain drama masih menduduki peringkat terendah dalam pengajarannya dibandingkan dengan karya sastra lainnya. Dengan perbandingan 6:3:1, di mana prosa menduduki peringkat teratas, kemudian puisi dan drama. Sejalan dengan uraian di atas, berdasarkan hasil survei sederhana yang dilakukan pada Febuari 2012 mengenai pembelajaran bermain drama di Sekolah Menengah Atas
2
Kabupaten Aceh Tamiang, NAD, dapat disimpulan bahwa pembelajaran bermain drama di Sekolah Menengah Atas se-kabupaten Aceh Tamiang, NAD, sangat memprihatinkan. Hal ini berdasarkan beberapa temuan di lapangan: (1) keterbatasan alokasi waktu dalam pengajaran bermain drama di sekolah. Waktu 4x 45 menit dirasa kurang cukup untuk melaksanakan pembelajaran bermain drama secara maksimal.; (2) Masih minimnya pengetahuan dan kemampuan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam mengajarkan drama. Guru cenderung menganggap pemberian materi berupa naskah drama dirasakan telah cukup untuk membekali siswanya dalam melakukan pementasan drama. Padahal jelas terdapat perbedaan antara mempelajari drama dalam naskah dan drama dalam pementasan.; (3) Masih banyak terdapat guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang berkutat pada pembelajaran yang bersifat konvesional, sehingga pembelajaran bermain drama menjadi pembalajaran yang tidak menarik, bahkan cenderung membosankan bagi siswa.; (4) Kurangnya minat siswa sekolah menengah atas dalam bidang sastra khususnya dalam bermain drama. Mereka cenderung menganggap bermain drama sebagai beban.
Berdasarkan permasalahan di atas, diketahui bahwa ada dua faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu faktor guru dan faktor siswa. Oleh sebab itu, faktor yang lebih dahulu diperbaiki adalah faktor guru. Kualitas pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru berpengaruh besar terhadap kualitas hasil belajar sisiwa. Dengan demikian, hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran bermain drama adalah bahwa pembelajaran bermain drama harus dirancang sebaik-baiknya agar dapat menumbuhkan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran bermain drama.
3
IPA SMA Kartika Siliwangi 2 Tahun Ajaran 2007/2008) menyatakan bahwa guru memerlukan sebuah teknik atau model dalam mengurangi hambatan-hambatan yang dialami dalam pembelajaran bermain drama. Selain itu Ikarisma Kusmalina (2010:5) dalam Pembelajaran Bermain Drama dengan Model Sinektik (Penulisan Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Marga Asih Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2010/2011) menyatakan bahwa penerapan model maupun teknik drama tertentu mampu meningkatkan keberanian serta kemampuan siswa dalam pembelajaran drama.
4
Dari berbagai uraian diatas, maka penellitian kali ini mengambil judul “Efektivitas Metode Hipnosis dalam Meningkatkan Kemampuan Bermain Drama oleh Siswa Kelas
XI SMA Negeri 1 Karang Baru Aceh Tamiang Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Alokasi waktu 4x 45 menit dirasa kurang cukup untuk melaksanakan pembelajaran bermain drama secara maksimal.
2. Minimnya pengetahuan dan kemampuan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dibidang drama.
3. Metode pengajaran yang diterapkan masih bersifat konvensional. 4. Pembelajaran bermain drama yang kurang diminati oleh siswa.
C. Batasan Masalah
5
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan bermain drama siswa sebelum menggunakan metode Hipnosis?
2. Bagaimanakah kemampuan bermain drama siswa sesudah menggunakan metode Hipnosis?
3. Apakah metode Hipnosis efektif dalam meningkatan kemampuan bermain drama siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui: 1. Kemampuan bermain drama siswa sebelum menggunakan metode Hipnosis. 2. Kemampuan bermain drama siswa sesudah menggunakan metode Hipnosis,
3. Efektivitas metode Hipnosis dalam meningkatan kemampuan bermain drama siswa.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Manfaat secara teoretis
6
2. Manfaat secara praktis a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berarti bagi penulis sebagai calon pendidik. Selain itu melatih penulis agar dapat menemukan dan menerapkan teknik yang inovatif dalam pembelajaran.
b. Bagi Guru
Dapat menambah referensi dan alternatif penerapan teknik yang digunakan dalam pembelajaran sastra, khususnya bermain drama. Hal ini tentunya akan membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan upaya meningkatan kualitas pengajaran.
c. Bagi Siswa
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang baru, sehingga diharapkan dapat memunculkan minat terhadap sastra. Selain itu adanya peningkatan kemampuan siswa dalam bermain drama.
d. Bagi Pembaca
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. kemampuan tes awal siswa atau pretest (bermain drama tanpa menggunakan metode Hipnosis) menunjukkan nilai rata-rata sebesar 53,5714
2. nilai rata-rata tes akhir atau postest (bermain drama tanpa menggunakan metode Hipnosis) adalah 76,9048. Hal ini membuktikan bahwa adanya peningkatan yang positif , yaitu dari rata-rata tes awal 53,5714 menjadi 76,9048 sebagai tes akhir. 3. metode Hipnosis lebih efektif dalam meningkatan kemampuan
bermain drama siswa.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan saran-saran sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam bermain drama perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar di di kelas. Salah satu metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran bermain drama adalah metode Hipnosis. Berdasarkan hal itu, disarankan agar para guru bahasa dan sastra Indonesia menggunakan metode Hipnosis ketika memberikan pembelajaran bermain drama.
2. Penggunaan metode Hipnosis dalam pembelajaran bermain drama menuntut guru bahasa dan sastra Indonesia untuk memiliki pemahaman dan kemampuan dalam bermain drama sehingga dapat dengan mudah menanamkan karakter tokoh yang akan diperankan kepada siswa. Berdasarkan temuan penelitian, telah terbukti bahwa ada peningkatan kemampuan bermain drama siswa sesudah menggunakan metode Hipnosis. Oleh sebab itu, disarankan agar ada penelitian lanjutan mengenai
penggunaan metode Hipnosis pada materi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia lainnya guna meningkatkan kuliatas pembelajaran sekaligus