• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS XI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS XI SMA."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK

BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS XI SMA

Oleh :

Yuna Rahmayanti NIM 071244320015

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Media Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Kelas XI SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

(3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK

BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS XI SMA

Yuna Rahmayanti (071244320015) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis model pembelajaran, pengaruh media dan pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan media terhadap hasil belajar kimia dikelas XI SMA. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Swasta Teladan Medan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian 2 x 2. Ada dua faktor yang diuji cobakan yaitu faktor A : Model pembelajaran dan terdiri dari dua taraf yaitu A1 = Model pembelajaran kooperatif tipe TPS, A2 = Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, faktor B : Media Pembelajaran dan terdiri dari dua taraf yaitu B1 = Media Power Point, B2 = Media Peta Konsep. Uji hipotesis dilakukan pada taraf

signifikan α = 0,05 dengan analisis varians.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar 5

2.2 Hakekat Belajar Kimia 6

2.3 Hasil Belajar 7

2.4 Prinsip – Prinsip Pembelajaran 8

2.5 Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.6. Model Pembelajaran Tipe TPS 10

2.7. Model Pembelajarna Tipe STAD 13

2.8. Media Pembelajaran 15

2.9. Struktur Atom 22

2.10. Kerangka Konseptual 29

211. Hipotesis Penelitian 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4. Rencana Penelitian 32

3.5. Desain Penelitian 34

3.6. Instrument Penelitian 35

1. Uji Validitas 35

2. Uji Reabilitas 35

3. Daya pembeda soal 36

4. Tingkat Kesukaran Soal 36

(5)

3.8. Teknik Analisis Data 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 42

1. Analisis Data dan Instumen Penelitian 42

2. Data Hasil Penelitian 43

4.2 Analisa Data Hasil Penelitian 43

1. Uji Normalitas 44

2. Uji Homogenitas 45

3. Pengujian Hipotesis 46

4.3 Pembahasan 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 50

5.2 Saran 51

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif 9 Tabel 2.2. Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif TPS 11

Tabel 2.3. Perhitungan Skor Individu 14

Tabel 2.4. Perhitungan Skor Kelompok 15

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Faktorial 33 Tabel 3.2. Data Peningkatan Nilai Siswa SMA 38 Tabel 4.1. Hasil perolehan rata-rata Pre-test dan Post-test 44 Tabel 4.2. Uji normalitas data pre-tes dan post-tes 44

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel 46

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 54

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 56 Lampiran 3. Kisi-kisi soal instrument test (Sebelum divalidasi) 76 Lampiran 4. Instrumen Test (Sebelum divalidasi) 77 Lampiran 5. Kisi-kisi soal instrument test (Sesudah divalidasi) 84 Lampiran 6. Instrumen Test (Sesudah divalidasi) 85 Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sesudah divalidasi) 89 Lampiran 8. Tabel Data Validitas Instrument Tes 90

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes 91

Lampiran 10. Tabel Data Reabilitas Instrumen Tes 94

Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas Tes 95

Lampiran 12. Tabel Data Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Tes 96 Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 97 Lampiran 14. Perhitungan Daya Pembeda Tes 98 Lampiran 15. Data Penentuan Sampel Kelas 99

Lampiran 16. Data Penelitian 101

Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, SD dan Varians 103

Lampiran 18. Uji Normalitas Data 107

Lampiran 19. Uji Homogenitas Data Penelitian 115

Lampiran 20. Pengujian Hipotesis 117

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian 121

Lampiran 22. Media Pembelajaran 127

Lampiran 23. Table of r-PRODUCT MOMENT 134

Lampiran 24. Table of CHI KUADRAT 135

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Kimia adalah salah satu mata pelajaran yang semakin penting seiring berkembangnya ilmu dan teknologi sekarang ini, sehingga pengajaran kimia di berbagai jenjang pendidikan sudah sewajarnya dikembangkan untuk pengembangan IPTEK khususnya di negara kita.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah maupun praktisi pendidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik.

Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif sehingga proses belajar berlangsung dengan baik. Rendahnya minat dan prestasi belajar siswa dalam bidang kimia karena proses belajar kurang mendukung pemahaman anak didik yang terlalu banyak hafalan, kurang dilengakapi praktek lapangan. Sehingga menyebabkan kebosanan siswa atau terlalu monoton yang menyebabkan turunnya prestasi belajar siswa pada pelajaran kimia atau ilmu eksakta lainnya.

(10)

2

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah kooperatif tipe Think– Pair–Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi dan Student Teams Achievement Divison (STAD). Kegiatan pembelajaran kooperatif TPS menekankan pada kesadaran siswa pada belajar berpikir, memecahkan masalah, belajar mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan serta saling memberitahukan pengetahuan, konsep, ketrampilan tersebut pada siswa yang membutuhkan. Sedangkan STAD adalah model pembelajaran yang paling sederhana dalam pembelajaran kooperatif dan merupakan sebuah pendekatan yang baik bagi guru yang baru memulai menerapkan model pembelajaran kooperatif.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Iin Rahmadani (2007) menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share mengalami ketuntasan belajar 86,75%, kemudian penelitian yang dilakukan oleh Fransisca (2010) menunjukkkan hasil belajar kimia siswa meningkat sebesar 62,35% setelah diberikan model pembelajaran koopertif TPS. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Winta Sinaga menunjukkan kenaikan hasil belajar kimia sebesar 67% dengan menggunakan model pembelajaran STAD.

Dalam pembelajaran biasanya dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran. Media ini dapat meningkatkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Arsyad (2002) media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Media pembelajaran yang berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

(11)

3

tersebut terutaman akan sering dialami oleh siswa yang yang mempunyai kemampuan awal rendah, maka perlu digunakan model pembelajaran yang tepat. Penggunaan model pembelajaran kooperatif TPS dan STAD merupakan model pembelajaran yang tepat.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis ingin melihat hasil belajar siswa melalui serangkaian kegiatan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dan Media Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Kelas XI SMA”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Rendahnya minat dan prestasi belajar siswa dalam bidang kimia karena proses belajar kurang mendukung pemahaman anak didik yang terlalu banyak hafalan, kurang dilengakapi praktek lapangan.

2. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan dalam usaha meningkatkan aktivitas bersama sejumlah siswa dalam satu kelompok dalam proses belajar mengajar.

3. Dalam pembelajaran biasanya dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

4. Struktur atom merupakan materi yang memerlukan pemahaman konsep dan terdapat hitungan sehingga untuk mempelajari materi ini banyak siswa yang mengalami kesulitan.

1.3.Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) 2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Division)

(12)

4

4. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom dikelas XI SMA Swasta Teladan Medan 2011/2012 yang dilihat dari hasil postes.

1.4.Rumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar kimia siswa?

2. Apakah ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa?

3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan media terhadap hasil belajar kimia siswa?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar kimia siswa.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh media terhadap hasil belajar kimia siswa.

3. Untuk mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan media terhadap hasil belajar kimia siswa.

1.6.Manfaat penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini :

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi setiap guru atau calon guru untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

2. Sebagai informasi bagi pembaca tentang model pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar.

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

Dari analisis data yang sudah didapatkan, maka dapat disimpulkan :

1. Ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa. 2. Tidak ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia

siswa.

3. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa.

(14)

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Diharapkan pada guru kimia agar mengajarkan materi struktur atom dikelas XI sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif karena memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa, dan tidak mengunakan media pembelajaran power point dan peta konsep karena tidak memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa..

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.,(2008), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Akasara, Jakarta.

Dimyati, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta.

Depdiknas, (2003), Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus dan Pengembangan Silanbus & Penilaian Mata Pelajaran Kimia, Proyek Pengelolahan Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.

Dwi susanti,Retno., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Fransisca, C, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia. Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Hutagalung, M, (2010), Pengaruh Pemberian Pengetahuan Awal Pada Pembelajaran Koopertif Terhadap Prestasi Hasil Belajar Kimia Siswa. Skripsi., FMIPA, UNIMED, Medan.

Isjoni, (2010), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Jakarta.

Jihad, Asep.,(2009), Evaluasi Pembelajaran, Penertbit Multi Pressindo, Yogyakarta.

Malahayati, M, (2009), Pengaruh Asal Sekolah dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi., FMIPA, UNIMED, Medan.

Muchtar, Zainuddin., ( 2008), Radiokimia, FMIPA, UNIMED, Medan. Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Rahmadani, I, (2007), Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi. Skripsi., FMIPA, UMIMED, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik, FMIPA, UNIMED, Medan.

(16)

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R.E., (2010), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung. Sudjana, N., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

UNSW, (2011), http://ebtanas.org/nemkota (accessed Januari 2011)

UNSW,(2011), http://anya-blackheart.blogspot.com/2009/02/pembelajaran- koopertif.html (accesed Februari 2011)

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3.

Referensi

Dokumen terkait

In conducting the research, the researcher limits the problem on the self-concept of David as the major character in the Charles Dickens, David.. The researcher

Permasalahan yang dihadapi mitra kami meliputi efisiensi dalam proses produksi karena keterbatasan ukuran oven dan mikser yang relatif kecil sehingga kalau ada pesanan

MANFAAT INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA (Studi Empiris terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ). Fakultas Ekonomi Universitas

Suhu optimal proses SFS adalah 38°C, yang merupakan perpaduan suhu optimal hidrolisis (45 – 50°C) dan suhu optimal fermentasi (30°C). Proses SFS memiliki keunggulan

The major problem in this study is how struggle for gender equality reflected in Ridley Scott’s G.I JANE using the analysis based on Amazon Feminism perspective.. Limitation of

Terdapat 4 reviewer yaitu 2 dosen ahli assessment, 2 guru Fisika, dan 2 peer reviewer yang terdiri dari mahasiswa pendidikan Fisika yang sedang melakukan

Hingga akhirnya pertumbuhan ekonomi yang mendukung kemajuan teknologi menghasilkan kegiatan produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan sehingga dapat mereduksi dampak

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan guru dalam mengelola tata ruang, pengadaan alat dan bahan, dan kegiatan pelaporan