i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam
semesta, atas nikmat dan hidayah yang tak terkira sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Kolaborasi Model Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing Pembelajaran Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pelajaran 2013/2014”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga, dan para sahabat serta
seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak , akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara
lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
4. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi
5. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam
ii
6. Bapak Drs. La Hanu, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi beserta staf pegawai
8. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Rasmidin
Damanik dan Ibunda Fatimah Hasibuan, Ayah dan Ibu adalah inspirasi
dan penopang semangat penulis dalam menjalani kehidupan ini. Tak lupa
kakakku tersayang Atika Meilisa Damanik A.Md, Elva Hanita Damanik
S.Pd dan Abang dan Adik-adikku. Terima kasih atas do’a dan
dukungannya selama ini.
9. Ibu Dra. Suriyati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Prayatna Medan,
Bapak Sahlan Lubis selaku Kepala TU dan Ibu Fauziah, S.Pd, selaku guru
akuntansi XII IPS SMA Prayatna Medan beserta siswa/i kelas XII IPS
SMA Prayatna Medan. Untuk sohibku Inna Sakinah Manik, Sariyani
Kudir,S.Si, serta rekan seperjuangan khususnya Ayu Pratiwi, Ika
Rysnanda, Rini Winda, Wazifah Nur Rambe, Yunita Ritonga, terimakasih
buat bantuan dan semangatnya semoga persahabatan kita abadi selamanya.
Serta terimakasih juga penulis sampaikan untuk teman-teman yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
10. Juga untuk teman-teman PPLT SMK N 1 Pematangsiantar tahun 2012,
yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, serta semua pihak yang
tidak tersebutkan oleh penulis, terimakasih atas do’a dan bantuannya
kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata
iii
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2013 Penulis
ABSTRAK
Rista Fajar Damanik NIM. 709341118. “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam mata pelajaran akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas bajar dan hasil belajar akuntansi siswa melalui penerapan model Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing di kelas XII SMA Prayatna Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Prayatna Medan dengan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1 yang berjumlah 34 orang. Objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing. Penelitian dilakukan berdasarkan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus
Berdasarkan hasil analisis pada siklus I diperoleh hasil belajar yaitu 44,11 % siswa memenuhi ketuntasan dengan nilai rata-rata 68,52, akan tetapi belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 75%. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II. Hasil yang diperoleh di siklus II diperoleh hasil belajar yaitu 91,17% siswa memenuhi ketuntasan dengan nilai rata-rata 84,85 yang berarti telah melampaui indikator keberhasilan sehingga penelitian berhenti di siklus II. Begitu juga dari lembar observasi aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 64,71%. Pada siklus I diperoleh hasil 14,70% siswa masuk dalam kategori aktif dan pada siklus II diperoleh hasil 79,41% siswa masuk dalam kategori aktif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siwa di kelas XII SMA Prayatna Medan TahunAjaran 2013/2014
.
ABSTRACT
Rista Fajar Damanik NIM. 709 341 118. "The Application of Collaborative Learning Model Intellectually Auditory Repetition with Problem Posing And Activities to Improve Accounting Activities and Study of SMA Prayatna’s XII Grade Students for 2013/2014 Academic Year. Thesis of Economic Education Major, Education of Accounting Study Program, Economic Faculty, State University of Medan 2013.
The problem of this research is low level of students’ accounting activities
and study result. This research is aimed to overview the application of Intellectually Auditory Repetition with Problem Posing to improve accounting activities and study result of SMA Prayatna’s XII Grade Students for 2013/2014 Academic Year.
This research is implemented at SMA Prayatna Medan with the subject of this research is 34 students of IPS XII Grade Students. This research is managed by Penelitian Tindakan Kelas (PTK) approach.
Based on the analysis from First Phase Cycle, it resulted that 44,11 percent students get an average point of 68,52, which is not the ideal achievement indicator point with average point of 75. Therefore, the result is continued to Second Phase Cycle. The result achieved from Second Phase Cycle is 91,17
percent of students’ study result get an average point of 84,85 which already
exceed the ideal achievement indicator, so the research stops at this phase.
Observation assessment of students’ activities also shows 64,71 percent improvement of students’ study activities from First Phase Cycle to Second Phase
Cycle. At First Phase Cycle is resulted 14,70% students including in active category while in Second Phase Cycle is resulted 79,41% students including in active category.
The research shows that through the application of Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing to improve accounting activities and study result of SMA Prayatna’s XII Grade Students for 2013/2014 Academic Year.
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Rumusan Masalah ... 6
1.4 Pemecahan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 9
1.6 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 11
2.1.1. Model Pembelajaran Auditory Intelectually Repetitiion ... 11
2.1.2. Model Pembelajaran Problem Posing ... 21
2.1.4. Aktivitas Belajar ... 32
2.1.5. Hasil Belajar Akuntansi……... 35
2.1.6. Hubungan Aktivitas Dengan Hasil Belajar ... 38
2.2 Penelitian yang Relevan ... 39
2.3 Kerangka Berfikir ... 41
2.4 Hipotesis Tindakan ... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46
3.2 Subjek Penelitian ... 46
3.3 Objek Penelitian ... 46
3.4 Defenisi Operasional ... 46
3.5 Prosedur Penelitian ... 47
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.7 Teknik Analisi Data ... 53
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 57
4.1.1 Tes Hasil Belajar ... 57
4.1.2 Hasil Observasi Aktivitas ... 58
4.2 Analisi Data ... 59
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
4.3.1 Siklus I ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 81
5.2 Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Hasil Ulangan Akuntansi Siswa…….………..3
Table 3.1 Pelaksanaan Tindakan Kelas...49
Tabel 3.2 Lembar Aktivitas Siswa………..………...51
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Nilai Test Belajar Akuntansi Siswa...57
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II..58
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... ...67
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada Posttest I ... ....68
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... ....75
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Pada Post test II ... …76
v
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Recana Program Pembelajaran Siklus I
Lampiran 3 Rencana Program Pembelajaran Siklus II
Lampiran 4 Daftar Nama Siswa
Lampiran 5 Soal Pretest dan Kunci Jawaban
Lampiran 6 Materi
Lampiran 7 Soal Posttest dan Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 8 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 9 Soal Posttest dan Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II
Lampiran 12 Hasil Perolehan Nilai Akuntansi Siswa Pre Test
Lampiran 13 Hasil Perolehan Nilai Akuntansi Siswa Post Test I
Lampiran 14 Hasil Perolehan Nilai Akuntansi Siswa Post Test II
Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
Lampiran 16 Tabel Perhitungan Uji-t
Lampiran 17 Perhitungan Uji-t
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu cara untuk membenahi dan meningkatkan
kemampuan berpikir seseorang. Namun pendidikan tidak hanya dimaksud untuk
mengembangkan kepribadian semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan
bangsa. Pengaruh pendidikan terhadap pembentukan pribadi dan kualitas manusia
sangat besar, sehingga tidak heran hampir setiap hari manusia berusaha unutk
merubah hidupnya menjadi lebih baik melalui proses belajar mengajar. Belajar adalah
suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, wawasan, tingkah laku,
ketrampilan dan sikap. Dalam kaitan ini, maka antara proses belajar dan perubahan
adalah dua gejala yang terkait, yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai
bukti dari hasil proses.
Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi dewasa ini guru selalu memiliki
peranan yang sangat dominan, tanpa melibatkan siswa secara langsung. Sehingga
siswa menjadi pasif dan tidak bersemangat dalam mengikuti proses balajar dikelas.
Hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional.
Dalam model konvensional biasanya seluruh kegiatan belajar mengajar dikelas
berpusat pada guru sedangkan siswa hanya sebagai subjek belajar yang bersifat pasif,
sehingga proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah saja. Misalnya guru
2
mendikte, siswa mencatat, guru menerangkan dipapan tulis; siswa mendengar, guru
memberikan tugas; siswa mengerjakan, maka sering ditemui minimalnya keterlibatan
siswa dalam belajar dikelas dan pada akhirnya para siswa pun menjadi jenuh dan
merasa bosan dalam mengikuti pelajaran tersebut. Dengan kata lain peserta didik
tidak diberikan untuk mandiri dan berkembang melalui penemuan dan proses
berpikirnya, sehingga siswa menjadi bosan, kurang berminat dan kurang menyerap
materi yang diberikan guru.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan agar diperoleh peningkatan
hasil belajar siswa sangat ditentukan oleh berbagai faktor atau komponen
diantaranya: guru, siswa, kurikulum, metode, sarana dan prasarana, serta lingkungan
sekolah. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan dalam pencapaian
kualitas terbaik sumber daya manusia karena cukup disadari bahwa kemajuan
masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikan. Guru merupakan salah satu
unsur dalam proses pembelajaran karena walaupun kurikulum disajikan secara
sempurna, sarana dan prasarana terpenuhi dengan baik, apabila guru belum
berkualitas maka proses pembelajaran belum dikatakan baik. Guru mempunyai
tanggung jawab dalam keberhasilan siswa dalam menerima pelajaran yang di
sampaikan terkait dengan kualitas ilmu yang diberikan oleh seorang guru serta proses
belajar siswa diharapkan meningkat.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan penulis di SMA Prayatna
Medan, dimana penulis melakukan observasi dengan melihat kegiatan belajar
3
konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata hasil ulangan siswa kelas XII IS
yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal akuntansi
secara keseluruhan belum tuntas. Dari 34 orang siswa hanya 17 siswa (50%) yang
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan 17 siswa (50%) masih
belum tuntas, dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran akuntansi
di sekolah tersebut adalah 70.
Tabel 1.1
Data Hasil Ulangan Akuntansi Siswa Semester Genap Tahun Pembelajaran 2012/2013
No. Ulangan KKM
Siswa Memperoleh Nilai diatas KKM
Siswa Memperoleh Nilai dibawah KKM
Jumlah % Jumlah %
1 KD 1 70 15 44 19 56
2 KD 2 70 19 56 15 44
3 KD 3 70 17 50 17 50
Jumlah 51 150 51 150
Rata-rata 17 50 17 50
Narasumber: Daftar nilai ulangan 1, 2, 3 oleh Ibu Fauziah S.Pd guru
Akuntansi
Memperhatikan hasil belajar diatas, perlu diadakan perbaikan dalam proses
pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu guru sebagai sentral dalam pengembangan
pendidikan, maka guru harus bisa merencanakan, mengorganisasikan, mengelola atau
membuat proses belajar sedemikian rupa menarik sehingga bahan ajar yang diberikan
dapat diserap dan dipahami oleh siswa dengan baik. Guru harus dapat mendesain
pengajaran dengan baik dan dapat menerapkan model atau pendekatan pengajaran
4
Banyak model pembalajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
akuntansi, salah satunya adalah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran
Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing. Model AIR adalah
dari kata Auditory, Intellectual dan Repetition. Auditory berarti bahwa belajar
haruslah dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, berprestasi,
argumentasi, mengemukakan pendapat dan menanggapi. Intellectualy bermakna
bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (mind-on), haruslah
dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar,
menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, menkonstruksi, memecahkan
masalah dan menerapkan. Repetition adalah pengulangan yang bermakna
pendalaman, perluasan, pemantapan dengan cara siswa dilatih melalui pemberian
tugas atau quiz. Sedangkan Problem Posing merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri
siswa secara maksimal, sehingga memudahkan pemahaman dan daya serap siswa
terhadapat mata pelajaran akuntansi, yang berkontribusi pada peningkatan aktivitas
dan hasil belajar siswa serta menuntut siswa untuk belajar secara aktif dalam kegiatan
belajar mengajar yang berlangsung didalam kelas. Oleh karena itu dengan kolaborasi
model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing,
siswa ditempatkan sebagai pusat perhatian utama dalam kegiatan pembelajaran
melalui tahapan-tahapannya, siswa diberikan kesempatan secara aktif membangun
sendiri pengetahuannya secara pribadi maupun kelompok dan berperan aktif dalam
5
kelompok. Jadi selain belajar dari guru, siswa juga belajar dari temannya dalam
kelompok sehingga memungkinkan aktivitas dan hasil belajar siswa semakin
meningkat terhadap materi yang dipelajari.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul penelitian “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran
Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Prayatna Tahun Pembelajaran 2013/2014”.
1.2Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian
ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Mengapa guru cenderung menggunakan metode konvensional dalam proses
belajar mengajar?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Prayatna Medan?
3. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually
Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas belajar
akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Prayatna Medan?
4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually
Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar
6
5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antar siklus dengan menerapkan
model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem
Posing pada siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014?
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually
Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas belajar
akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun pembelajaran
2013/2014?
2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually
Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun pembelajaran
2013/2014?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antar siklus dengan menerapkan
model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem
Posing pada siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran
7
1.4 Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah diatas, penelitian ini dilakukan bekerja sama
dengan guru mata pelajaran akuntansi dalam menerapkan kolaborasi model
pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing agar
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.
Kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR)
dengan Problem Posing memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam
pembelajaran. Kolaborasi model pembelajaran ini di desain untuk melatih
keterampilan berfikir siswa dalam menyerap pengetahuan materi yang diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah serta membuka kesempatan kepada siswa
untuk lebih aktif dalam bekerja sama secara kelompok dengan berfikir dalam
menguraikan atau menceritakan kepada kelompok dalam kelompok belajarnya
tentang materi yang telah disampaikan serta membuat catatan kecil atau pencatatan
hasil uraian materi pembelajaran yang kemudian akan dibacakan dan dijelaskan di
depan kelas. Dengan demikian siswa dapat benar-benar menguasai materi yang telah
diajarkan dan dapat meningkatkan aktivitas serta hasil belajar.
Dalam penerapan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually
Repetition (AIR) dengan Problem Posing, guru membuka kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan salam pembuka serta memberikan penjelasan tentang kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran
Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing. Guru
8
menyelesaikan materi pelajaran dan mempersiapkan siswa untuk menerima
pembelajaran, kemudian guru menyampaikan materi pembelajaran dengan
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan pencatatan dalam akuntansi.
Setelah materi selesai disampaikan, guru membimbing pelatihan siswa dengan
mengecek pemahaman siswa atau mengetahui daya serap siswa dengan cara guru
menyuruh siswa membentuk kelompok 4-5 orang, kemudian seorang dari kelompok
itu menceritakan dan menjelaskan materi yang baru disampaikan oleh guru dan
kelompoknya mendengarkan sambil membuat catat kecil atau pencatatannya, lalu
berganti peran. Kemudian suruh siswa secara bergiliran atau diacak untuk
menyampaikan hasil diskusinya dengan teman kelompoknya didepan kelas, sampai
sebagian siswa sudah menyampaikan hasil diskusinya, guru mengulangi atau
menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk latihan lanjutan dan guru memberikan kesimpulan
dari materi pembelajaran yang telah disampaikan.
Kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR)
dengan Problem Posing merupakan suatu penerapan model pembelajaran yang
cocok diterapkan dalam pembelajaran akuntansi. Dimana dalam pengkolaborasian
model ini siswa lebih aktif dalam belajar. Proses pembelajaran lebih menarik dimana
siswa akan lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, serta keaktifan siswa
akan tampak pada saat siswa membacakan dan menjelaskan hasil diskusi dengan
teman kelompoknya di depan kelas. Penerapan kolaborasi model pembelajaran ini
9
sama di antara siswa dalam proses pembelajaran. Penerapan kolaborasi model
pembelajaran ini juga dapat memupuk keberanian dan mental siswa. Dimana setiap
siswa harus berani membacakan dan menjelaskan hasil diskusi dengan teman
kelompoknya didepan kelas. Dengan demikian, maka aktivitas belajar siswa dapat
meningkat. Namun tidak menutup kemungkinan
pembelajaran menjadi gaduh, karena banyak siswa yang berbicara sekaligus
Berdasarkan uaraian diatas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini
adalah melaluai kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition
(AIR) dengan Problem Posing diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Prayatna Medan.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory
Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan
aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun
pembelajaran 2013/2014
2. Untuk mengetahui dengan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually
Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun pembelajaran
10
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar akuntansi antar siklus dengan
menerapkan model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan
Problem Posing pada siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan bagi penulis dalam
menerapkan model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan
Problem Posing dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa
kelas XII IPS SMA PrayatnaMedan.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan
kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan
Problem Posing.
3. Sebagai bahan referensi bagi Civitas akademis UNIMED khususnya jurusan
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan :
1. Penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan
Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses
pembelajaran pada kompetensi dasar Siklus Perusahaaan Dagang Hal ini
terlihat dari tingkat kerjasama dan keaktifan siswa yang mengalami
peningkatan. Dimana aktivitas siswa pada siklus I hanya rata-rata 14,70%
yang berarti belum mencapai indikator keberhasilan senilai 71,88%
sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II menjadi 79,41% pada siklus II
yang berarti telah melampaui indikator keberhasilan 71,88%. Peningkatan
sebesar 64,7% dari siklus I ke siklus II.
2. Penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition
dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi
siswa kelas XII IPS dalam proses pembelajaran pada kompetensi dasar
siklus perusahaan dagang di SMA Prayatna Medan . Hal ini dapat
dilihat pada siklus I hasil belajar yang diperoleh sebesar 44,11% atau
15 siswa yang mencapai KKM yang berarti belum mencapai indikator
keberhasilan yaitu 80% sehingga penelitian berlanjut ke siklus II.
Kemudian pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup signifikan
82
siswa yang mencapai KKM yang berarti telah melampaui indikator
keberhasilan yaitu 80%, jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II
sebesar 47,06%.
3. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siklus I dan siklus II,
hal ini dapat terlihat dari uji-t yang dilakukan. Dimana dari hasil
perhitungan uji t diperoleh t(hitung) = 10,59 dan t(tabel) = 2,03. Dengan
membandingkan t(hitung) dan t(tabel) diperoleh t(hitung) > t(tabel) yaitu 10,59 >
2,03 sehingga ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa
kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pelajaran 2013/2014 pada
posttest siklus I dengan posttest siklus II.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi guru khususnya guru bidang studi akuntansi agar menggunakan
model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan Problem
Posing sebagai salah satu alternatif dalam mata pelajaran akuntansi untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa pada kompetensi
dasar Siklus Perusahaaan Dagang
2. Didalam menerapkan model pembelajaran Auditory Intellectually
Repetition dengan Problem Posing guru disarankan untuk lebih banyak
83
mengenai materi yang diajarkan serta lebih mendampingi siswa ketika
siswa berdiskusi.
3. Bagi peneliti lebih lanjut terutama yang melakukan penelitian sejenis
diharapkan dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama dan lebih
83
DAFTAR PUSTAKA
Anto, dkk. 2012. “Pemanfaatan Model Pembelajaran Problem Posing Untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Di Smp Negeri 27 Purworejo”. Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Jurnal Radiasi.Vol.2 No.1. 4-6.
Aqib, Zainal dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Bandung: Yrama Widya
Arikunto,dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara
Ainia, dkk. 2012.Eksperimentasi Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Karakter Belajar Siswa Kelas Vii Smp Negeri Se-Kecamatan Kaligesing Tahun 2011/2012. Program Studi Pendidikan Matematika. FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
Aswazone, A.
Penggunaan Metode Tem Work Dengan Pendekatan Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keaktifan Siswa Dalam Belajar
http://www.blogger.com/emailpost.g?blogID=9121855158198981357&postID=3 428803786971108
Diendrich. 1979. Strategies For Teacher Information Processing Models In The Classroom. Dalam Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Dimyanti dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Erman. 2010. Model Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. Educare: Jurnal Pendidikan Dan Budaya. Bandung :
Harahap. 2007.Teori Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat
Intang, Baso. 2010. “Pengaruh Tipe Tes dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik SMAN 30 DKI Jakarta”.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 14,edisi 072, hal 474. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional
Iskandar .2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kardiman. 2007. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta : Yudistira.
84
Kunandar. 2010. Guru Profesional, Implementai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Raja Grafindo Persada
Lubis, Asnarni. 2010. Pengkombinasian Pendekatan Problem Posing Dan Kooperatif Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. FMIPA UNIMED
Meier, Dave. 1999. The Accelerate Learning Hand Book. Alih Bahasa Esa. 2005. Bandung: Kaifa
Naziatul 2009, Helix, 2010, Hemacki, 2008, Robert, 2010 Model Pembelajaran Auditory, intellectually, Repetition http://iw3.blogspot.com/2008/01/ Auditory, intellectually, Repetition.html
Diakses tanggal 11 Maret 2013
Piaget.2001. Belajar dan Proses Belajar-Mengajar. Dalam Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Rhamadani. 2010. Penerapan Metode Air (Auditory, Intellectually, Repetition) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Konsep Mol Dikelas X SMA Negeri 7 Binjai Tahun Ajaran 2009/2010 Medan: UNIMED
Rozy,Dwikoranto. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing (Pengajuan Soal) Tipe Within Solution Posing Pada Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA Pokok Bahasan Fluida Statis Di Sma Negeri 2 Bangkalan. Skripsi (0n line), Universitas Negeri Surabaya
Robert. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII Mts Muhammadiyah I Malang. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Sanjaya, Sutisna. 2010. Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Dengan Pendekatan Problem Posing
http://sutisna.com/artikel-kependidikan/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran-dengan-pendekatan-problem-posing/. Diakses 11 Maret 2013
Saodin, Odin. 2011. Statistik Pendidikan. Jakarta: UMC Press
85
Pelajaran 2006/2007. Skripsi Jurusan Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. UNNES.
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Siskandar. 2009. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Siswa SLTP Negeri 1 Tanggerang. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 6, Edisi 3, Hal 179. Lembaga Pendidikan, Tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia. LPTK&ISPI.
Slameto.2006. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:: Rineka Cipta.
Sudarmanto,R. Gunawan.2006. Peningkatan Kreatifitas dan Hasil Belajar. Jurnal
Hasil Belajar, Vol 2, Edisi 1. Hal 38.
(http://blog.mila.ac.id/radengunawan/files/2010/07/jurnal-2005-2006.pdf). Diakses 17 februari 2013.
Sudjana.2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Suherman, H. Erman. (2010). Model-model Pembelajaran. http://pkab.wordpress.com/2010/04/09/model-belajar-dan-pembelajaran. (Diakses 16 Maret 2013)
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajran Inovatif. Jawa Timur: Masmudia buana
Suyitni.2009.Model-Pembelajaran-Problem-Posing.
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archeives. Diakses 14 Maret 2013
Suryanto. 2009. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Dalam Kelompok Kecil Bermediakan Alat Peraga Dan Lks Materi Pokok Keliling Dan Luas Segiempat Kelas VIIB Semester 2 SMPN 5 Semarang.UNNES.
Semarang.http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/198. Diakses 14 Maret 2013