• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA PRAYATNA T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA PRAYATNA T.P 2013/2014."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam

semesta, atas nikmat dan hidayah yang tak terkira sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Kolaborasi Model Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing Pembelajaran Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pelajaran 2013/2014”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga, dan para sahabat serta

seluruh generasi setelahnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan

dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja

keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak , akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara

lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

4. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi

5. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam

(6)

ii

6. Bapak Drs. La Hanu, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi beserta staf pegawai

8. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Rasmidin

Damanik dan Ibunda Fatimah Hasibuan, Ayah dan Ibu adalah inspirasi

dan penopang semangat penulis dalam menjalani kehidupan ini. Tak lupa

kakakku tersayang Atika Meilisa Damanik A.Md, Elva Hanita Damanik

S.Pd dan Abang dan Adik-adikku. Terima kasih atas do’a dan

dukungannya selama ini.

9. Ibu Dra. Suriyati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Prayatna Medan,

Bapak Sahlan Lubis selaku Kepala TU dan Ibu Fauziah, S.Pd, selaku guru

akuntansi XII IPS SMA Prayatna Medan beserta siswa/i kelas XII IPS

SMA Prayatna Medan. Untuk sohibku Inna Sakinah Manik, Sariyani

Kudir,S.Si, serta rekan seperjuangan khususnya Ayu Pratiwi, Ika

Rysnanda, Rini Winda, Wazifah Nur Rambe, Yunita Ritonga, terimakasih

buat bantuan dan semangatnya semoga persahabatan kita abadi selamanya.

Serta terimakasih juga penulis sampaikan untuk teman-teman yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

10. Juga untuk teman-teman PPLT SMK N 1 Pematangsiantar tahun 2012,

yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, serta semua pihak yang

tidak tersebutkan oleh penulis, terimakasih atas do’a dan bantuannya

kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata

(7)

iii

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2013 Penulis

(8)

ABSTRAK

Rista Fajar Damanik NIM. 709341118. “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam mata pelajaran akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas bajar dan hasil belajar akuntansi siswa melalui penerapan model Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing di kelas XII SMA Prayatna Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Prayatna Medan dengan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1 yang berjumlah 34 orang. Objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing. Penelitian dilakukan berdasarkan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus

Berdasarkan hasil analisis pada siklus I diperoleh hasil belajar yaitu 44,11 % siswa memenuhi ketuntasan dengan nilai rata-rata 68,52, akan tetapi belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 75%. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II. Hasil yang diperoleh di siklus II diperoleh hasil belajar yaitu 91,17% siswa memenuhi ketuntasan dengan nilai rata-rata 84,85 yang berarti telah melampaui indikator keberhasilan sehingga penelitian berhenti di siklus II. Begitu juga dari lembar observasi aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 64,71%. Pada siklus I diperoleh hasil 14,70% siswa masuk dalam kategori aktif dan pada siklus II diperoleh hasil 79,41% siswa masuk dalam kategori aktif.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siwa di kelas XII SMA Prayatna Medan TahunAjaran 2013/2014

.

(9)

ABSTRACT

Rista Fajar Damanik NIM. 709 341 118. "The Application of Collaborative Learning Model Intellectually Auditory Repetition with Problem Posing And Activities to Improve Accounting Activities and Study of SMA Prayatna’s XII Grade Students for 2013/2014 Academic Year. Thesis of Economic Education Major, Education of Accounting Study Program, Economic Faculty, State University of Medan 2013.

The problem of this research is low level of students’ accounting activities

and study result. This research is aimed to overview the application of Intellectually Auditory Repetition with Problem Posing to improve accounting activities and study result of SMA Prayatna’s XII Grade Students for 2013/2014 Academic Year.

This research is implemented at SMA Prayatna Medan with the subject of this research is 34 students of IPS XII Grade Students. This research is managed by Penelitian Tindakan Kelas (PTK) approach.

Based on the analysis from First Phase Cycle, it resulted that 44,11 percent students get an average point of 68,52, which is not the ideal achievement indicator point with average point of 75. Therefore, the result is continued to Second Phase Cycle. The result achieved from Second Phase Cycle is 91,17

percent of students’ study result get an average point of 84,85 which already

exceed the ideal achievement indicator, so the research stops at this phase.

Observation assessment of students’ activities also shows 64,71 percent improvement of students’ study activities from First Phase Cycle to Second Phase

Cycle. At First Phase Cycle is resulted 14,70% students including in active category while in Second Phase Cycle is resulted 79,41% students including in active category.

The research shows that through the application of Auditory Intellectually Repetition dengan Problem Posing to improve accounting activities and study result of SMA Prayatna’s XII Grade Students for 2013/2014 Academic Year.

(10)

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Pemecahan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1. Model Pembelajaran Auditory Intelectually Repetitiion ... 11

2.1.2. Model Pembelajaran Problem Posing ... 21

(11)

2.1.4. Aktivitas Belajar ... 32

2.1.5. Hasil Belajar Akuntansi……... 35

2.1.6. Hubungan Aktivitas Dengan Hasil Belajar ... 38

2.2 Penelitian yang Relevan ... 39

2.3 Kerangka Berfikir ... 41

2.4 Hipotesis Tindakan ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

3.2 Subjek Penelitian ... 46

3.3 Objek Penelitian ... 46

3.4 Defenisi Operasional ... 46

3.5 Prosedur Penelitian ... 47

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.7 Teknik Analisi Data ... 53

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 57

4.1.1 Tes Hasil Belajar ... 57

4.1.2 Hasil Observasi Aktivitas ... 58

4.2 Analisi Data ... 59

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

4.3.1 Siklus I ... 62

(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil Ulangan Akuntansi Siswa…….………..3

Table 3.1 Pelaksanaan Tindakan Kelas...49

Tabel 3.2 Lembar Aktivitas Siswa………..………...51

Tabel 4.1 Hasil Perolehan Nilai Test Belajar Akuntansi Siswa...57

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II..58

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... ...67

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada Posttest I ... ....68

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... ....75

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Pada Post test II ... …76

(14)
(15)

v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Recana Program Pembelajaran Siklus I

Lampiran 3 Rencana Program Pembelajaran Siklus II

Lampiran 4 Daftar Nama Siswa

Lampiran 5 Soal Pretest dan Kunci Jawaban

Lampiran 6 Materi

Lampiran 7 Soal Posttest dan Kunci Jawaban Siklus I

Lampiran 8 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 9 Soal Posttest dan Kunci Jawaban Siklus I

Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II

Lampiran 12 Hasil Perolehan Nilai Akuntansi Siswa Pre Test

Lampiran 13 Hasil Perolehan Nilai Akuntansi Siswa Post Test I

Lampiran 14 Hasil Perolehan Nilai Akuntansi Siswa Post Test II

Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Lampiran 16 Tabel Perhitungan Uji-t

Lampiran 17 Perhitungan Uji-t

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu cara untuk membenahi dan meningkatkan

kemampuan berpikir seseorang. Namun pendidikan tidak hanya dimaksud untuk

mengembangkan kepribadian semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan

bangsa. Pengaruh pendidikan terhadap pembentukan pribadi dan kualitas manusia

sangat besar, sehingga tidak heran hampir setiap hari manusia berusaha unutk

merubah hidupnya menjadi lebih baik melalui proses belajar mengajar. Belajar adalah

suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi lingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, wawasan, tingkah laku,

ketrampilan dan sikap. Dalam kaitan ini, maka antara proses belajar dan perubahan

adalah dua gejala yang terkait, yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai

bukti dari hasil proses.

Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi dewasa ini guru selalu memiliki

peranan yang sangat dominan, tanpa melibatkan siswa secara langsung. Sehingga

siswa menjadi pasif dan tidak bersemangat dalam mengikuti proses balajar dikelas.

Hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional.

Dalam model konvensional biasanya seluruh kegiatan belajar mengajar dikelas

berpusat pada guru sedangkan siswa hanya sebagai subjek belajar yang bersifat pasif,

sehingga proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah saja. Misalnya guru

(17)

2

mendikte, siswa mencatat, guru menerangkan dipapan tulis; siswa mendengar, guru

memberikan tugas; siswa mengerjakan, maka sering ditemui minimalnya keterlibatan

siswa dalam belajar dikelas dan pada akhirnya para siswa pun menjadi jenuh dan

merasa bosan dalam mengikuti pelajaran tersebut. Dengan kata lain peserta didik

tidak diberikan untuk mandiri dan berkembang melalui penemuan dan proses

berpikirnya, sehingga siswa menjadi bosan, kurang berminat dan kurang menyerap

materi yang diberikan guru.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan agar diperoleh peningkatan

hasil belajar siswa sangat ditentukan oleh berbagai faktor atau komponen

diantaranya: guru, siswa, kurikulum, metode, sarana dan prasarana, serta lingkungan

sekolah. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan dalam pencapaian

kualitas terbaik sumber daya manusia karena cukup disadari bahwa kemajuan

masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikan. Guru merupakan salah satu

unsur dalam proses pembelajaran karena walaupun kurikulum disajikan secara

sempurna, sarana dan prasarana terpenuhi dengan baik, apabila guru belum

berkualitas maka proses pembelajaran belum dikatakan baik. Guru mempunyai

tanggung jawab dalam keberhasilan siswa dalam menerima pelajaran yang di

sampaikan terkait dengan kualitas ilmu yang diberikan oleh seorang guru serta proses

belajar siswa diharapkan meningkat.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan penulis di SMA Prayatna

Medan, dimana penulis melakukan observasi dengan melihat kegiatan belajar

(18)

3

konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata hasil ulangan siswa kelas XII IS

yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal akuntansi

secara keseluruhan belum tuntas. Dari 34 orang siswa hanya 17 siswa (50%) yang

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan 17 siswa (50%) masih

belum tuntas, dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran akuntansi

di sekolah tersebut adalah 70.

Tabel 1.1

Data Hasil Ulangan Akuntansi Siswa Semester Genap Tahun Pembelajaran 2012/2013

No. Ulangan KKM

Siswa Memperoleh Nilai diatas KKM

Siswa Memperoleh Nilai dibawah KKM

Jumlah % Jumlah %

1 KD 1 70 15 44 19 56

2 KD 2 70 19 56 15 44

3 KD 3 70 17 50 17 50

Jumlah 51 150 51 150

Rata-rata 17 50 17 50

Narasumber: Daftar nilai ulangan 1, 2, 3 oleh Ibu Fauziah S.Pd guru

Akuntansi

Memperhatikan hasil belajar diatas, perlu diadakan perbaikan dalam proses

pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu guru sebagai sentral dalam pengembangan

pendidikan, maka guru harus bisa merencanakan, mengorganisasikan, mengelola atau

membuat proses belajar sedemikian rupa menarik sehingga bahan ajar yang diberikan

dapat diserap dan dipahami oleh siswa dengan baik. Guru harus dapat mendesain

pengajaran dengan baik dan dapat menerapkan model atau pendekatan pengajaran

(19)

4

Banyak model pembalajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran

akuntansi, salah satunya adalah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran

Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing. Model AIR adalah

dari kata Auditory, Intellectual dan Repetition. Auditory berarti bahwa belajar

haruslah dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, berprestasi,

argumentasi, mengemukakan pendapat dan menanggapi. Intellectualy bermakna

bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (mind-on), haruslah

dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar,

menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, menkonstruksi, memecahkan

masalah dan menerapkan. Repetition adalah pengulangan yang bermakna

pendalaman, perluasan, pemantapan dengan cara siswa dilatih melalui pemberian

tugas atau quiz. Sedangkan Problem Posing merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri

siswa secara maksimal, sehingga memudahkan pemahaman dan daya serap siswa

terhadapat mata pelajaran akuntansi, yang berkontribusi pada peningkatan aktivitas

dan hasil belajar siswa serta menuntut siswa untuk belajar secara aktif dalam kegiatan

belajar mengajar yang berlangsung didalam kelas. Oleh karena itu dengan kolaborasi

model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing,

siswa ditempatkan sebagai pusat perhatian utama dalam kegiatan pembelajaran

melalui tahapan-tahapannya, siswa diberikan kesempatan secara aktif membangun

sendiri pengetahuannya secara pribadi maupun kelompok dan berperan aktif dalam

(20)

5

kelompok. Jadi selain belajar dari guru, siswa juga belajar dari temannya dalam

kelompok sehingga memungkinkan aktivitas dan hasil belajar siswa semakin

meningkat terhadap materi yang dipelajari.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk

mengangkat judul penelitian “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran

Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Prayatna Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian

ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Mengapa guru cenderung menggunakan metode konvensional dalam proses

belajar mengajar?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Prayatna Medan?

3. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually

Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas belajar

akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Prayatna Medan?

4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually

Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar

(21)

6

5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antar siklus dengan menerapkan

model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem

Posing pada siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014?

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually

Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas belajar

akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun pembelajaran

2013/2014?

2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually

Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar

akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun pembelajaran

2013/2014?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antar siklus dengan menerapkan

model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem

Posing pada siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran

(22)

7

1.4 Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah diatas, penelitian ini dilakukan bekerja sama

dengan guru mata pelajaran akuntansi dalam menerapkan kolaborasi model

pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing agar

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

Kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR)

dengan Problem Posing memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam

pembelajaran. Kolaborasi model pembelajaran ini di desain untuk melatih

keterampilan berfikir siswa dalam menyerap pengetahuan materi yang diajarkan

dengan pola selangkah demi selangkah serta membuka kesempatan kepada siswa

untuk lebih aktif dalam bekerja sama secara kelompok dengan berfikir dalam

menguraikan atau menceritakan kepada kelompok dalam kelompok belajarnya

tentang materi yang telah disampaikan serta membuat catatan kecil atau pencatatan

hasil uraian materi pembelajaran yang kemudian akan dibacakan dan dijelaskan di

depan kelas. Dengan demikian siswa dapat benar-benar menguasai materi yang telah

diajarkan dan dapat meningkatkan aktivitas serta hasil belajar.

Dalam penerapan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually

Repetition (AIR) dengan Problem Posing, guru membuka kegiatan pembelajaran

dengan mengucapkan salam pembuka serta memberikan penjelasan tentang kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran

Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing. Guru

(23)

8

menyelesaikan materi pelajaran dan mempersiapkan siswa untuk menerima

pembelajaran, kemudian guru menyampaikan materi pembelajaran dengan

mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan pencatatan dalam akuntansi.

Setelah materi selesai disampaikan, guru membimbing pelatihan siswa dengan

mengecek pemahaman siswa atau mengetahui daya serap siswa dengan cara guru

menyuruh siswa membentuk kelompok 4-5 orang, kemudian seorang dari kelompok

itu menceritakan dan menjelaskan materi yang baru disampaikan oleh guru dan

kelompoknya mendengarkan sambil membuat catat kecil atau pencatatannya, lalu

berganti peran. Kemudian suruh siswa secara bergiliran atau diacak untuk

menyampaikan hasil diskusinya dengan teman kelompoknya didepan kelas, sampai

sebagian siswa sudah menyampaikan hasil diskusinya, guru mengulangi atau

menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa serta memberikan

kesempatan kepada siswa untuk latihan lanjutan dan guru memberikan kesimpulan

dari materi pembelajaran yang telah disampaikan.

Kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR)

dengan Problem Posing merupakan suatu penerapan model pembelajaran yang

cocok diterapkan dalam pembelajaran akuntansi. Dimana dalam pengkolaborasian

model ini siswa lebih aktif dalam belajar. Proses pembelajaran lebih menarik dimana

siswa akan lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, serta keaktifan siswa

akan tampak pada saat siswa membacakan dan menjelaskan hasil diskusi dengan

teman kelompoknya di depan kelas. Penerapan kolaborasi model pembelajaran ini

(24)

9

sama di antara siswa dalam proses pembelajaran. Penerapan kolaborasi model

pembelajaran ini juga dapat memupuk keberanian dan mental siswa. Dimana setiap

siswa harus berani membacakan dan menjelaskan hasil diskusi dengan teman

kelompoknya didepan kelas. Dengan demikian, maka aktivitas belajar siswa dapat

meningkat. Namun tidak menutup kemungkinan

pembelajaran menjadi gaduh, karena banyak siswa yang berbicara sekaligus

Berdasarkan uaraian diatas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini

adalah melaluai kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition

(AIR) dengan Problem Posing diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Prayatna Medan.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Auditory

Intelectually Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan

aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun

pembelajaran 2013/2014

2. Untuk mengetahui dengan kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually

Repetition (AIR) dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar

akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun pembelajaran

(25)

10

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar akuntansi antar siklus dengan

menerapkan model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan

Problem Posing pada siswa kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan bagi penulis dalam

menerapkan model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan

Problem Posing dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa

kelas XII IPS SMA PrayatnaMedan.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi

dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan

kolaborasi model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dengan

Problem Posing.

3. Sebagai bahan referensi bagi Civitas akademis UNIMED khususnya jurusan

(26)

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan :

1. Penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan

Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses

pembelajaran pada kompetensi dasar Siklus Perusahaaan Dagang Hal ini

terlihat dari tingkat kerjasama dan keaktifan siswa yang mengalami

peningkatan. Dimana aktivitas siswa pada siklus I hanya rata-rata 14,70%

yang berarti belum mencapai indikator keberhasilan senilai 71,88%

sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II menjadi 79,41% pada siklus II

yang berarti telah melampaui indikator keberhasilan 71,88%. Peningkatan

sebesar 64,7% dari siklus I ke siklus II.

2. Penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition

dengan Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi

siswa kelas XII IPS dalam proses pembelajaran pada kompetensi dasar

siklus perusahaan dagang di SMA Prayatna Medan . Hal ini dapat

dilihat pada siklus I hasil belajar yang diperoleh sebesar 44,11% atau

15 siswa yang mencapai KKM yang berarti belum mencapai indikator

keberhasilan yaitu 80% sehingga penelitian berlanjut ke siklus II.

Kemudian pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup signifikan

(27)

82

siswa yang mencapai KKM yang berarti telah melampaui indikator

keberhasilan yaitu 80%, jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II

sebesar 47,06%.

3. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siklus I dan siklus II,

hal ini dapat terlihat dari uji-t yang dilakukan. Dimana dari hasil

perhitungan uji t diperoleh t(hitung) = 10,59 dan t(tabel) = 2,03. Dengan

membandingkan t(hitung) dan t(tabel) diperoleh t(hitung) > t(tabel) yaitu 10,59 >

2,03 sehingga ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa

kelas XII IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pelajaran 2013/2014 pada

posttest siklus I dengan posttest siklus II.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas dapat disarankan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi guru khususnya guru bidang studi akuntansi agar menggunakan

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan Problem

Posing sebagai salah satu alternatif dalam mata pelajaran akuntansi untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa pada kompetensi

dasar Siklus Perusahaaan Dagang

2. Didalam menerapkan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition dengan Problem Posing guru disarankan untuk lebih banyak

(28)

83

mengenai materi yang diajarkan serta lebih mendampingi siswa ketika

siswa berdiskusi.

3. Bagi peneliti lebih lanjut terutama yang melakukan penelitian sejenis

diharapkan dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama dan lebih

(29)

83

DAFTAR PUSTAKA

Anto, dkk. 2012. “Pemanfaatan Model Pembelajaran Problem Posing Untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Di Smp Negeri 27 Purworejo”. Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Jurnal Radiasi.Vol.2 No.1. 4-6.

Aqib, Zainal dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Bandung: Yrama Widya

Arikunto,dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara

Ainia, dkk. 2012.Eksperimentasi Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Karakter Belajar Siswa Kelas Vii Smp Negeri Se-Kecamatan Kaligesing Tahun 2011/2012. Program Studi Pendidikan Matematika. FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Aswazone, A.

Penggunaan Metode Tem Work Dengan Pendekatan Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keaktifan Siswa Dalam Belajar

http://www.blogger.com/emailpost.g?blogID=9121855158198981357&postID=3 428803786971108

Diendrich. 1979. Strategies For Teacher Information Processing Models In The Classroom. Dalam Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Dimyanti dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Erman. 2010. Model Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. Educare: Jurnal Pendidikan Dan Budaya. Bandung :

Harahap. 2007.Teori Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat

Intang, Baso. 2010. “Pengaruh Tipe Tes dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik SMAN 30 DKI Jakarta”.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 14,edisi 072, hal 474. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Iskandar .2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kardiman. 2007. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta : Yudistira.

(30)

84

Kunandar. 2010. Guru Profesional, Implementai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Raja Grafindo Persada

Lubis, Asnarni. 2010. Pengkombinasian Pendekatan Problem Posing Dan Kooperatif Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. FMIPA UNIMED

Meier, Dave. 1999. The Accelerate Learning Hand Book. Alih Bahasa Esa. 2005. Bandung: Kaifa

Naziatul 2009, Helix, 2010, Hemacki, 2008, Robert, 2010 Model Pembelajaran Auditory, intellectually, Repetition http://iw3.blogspot.com/2008/01/ Auditory, intellectually, Repetition.html

Diakses tanggal 11 Maret 2013

Piaget.2001. Belajar dan Proses Belajar-Mengajar. Dalam Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Rhamadani. 2010. Penerapan Metode Air (Auditory, Intellectually, Repetition) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Konsep Mol Dikelas X SMA Negeri 7 Binjai Tahun Ajaran 2009/2010 Medan: UNIMED

Rozy,Dwikoranto. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing (Pengajuan Soal) Tipe Within Solution Posing Pada Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA Pokok Bahasan Fluida Statis Di Sma Negeri 2 Bangkalan. Skripsi (0n line), Universitas Negeri Surabaya

Robert. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII Mts Muhammadiyah I Malang. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sanjaya, Sutisna. 2010. Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Dengan Pendekatan Problem Posing

http://sutisna.com/artikel-kependidikan/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran-dengan-pendekatan-problem-posing/. Diakses 11 Maret 2013

Saodin, Odin. 2011. Statistik Pendidikan. Jakarta: UMC Press

(31)

85

Pelajaran 2006/2007. Skripsi Jurusan Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. UNNES.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Siskandar. 2009. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Siswa SLTP Negeri 1 Tanggerang. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 6, Edisi 3, Hal 179. Lembaga Pendidikan, Tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia. LPTK&ISPI.

Slameto.2006. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:: Rineka Cipta.

Sudarmanto,R. Gunawan.2006. Peningkatan Kreatifitas dan Hasil Belajar. Jurnal

Hasil Belajar, Vol 2, Edisi 1. Hal 38.

(http://blog.mila.ac.id/radengunawan/files/2010/07/jurnal-2005-2006.pdf). Diakses 17 februari 2013.

Sudjana.2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Suherman, H. Erman. (2010). Model-model Pembelajaran. http://pkab.wordpress.com/2010/04/09/model-belajar-dan-pembelajaran. (Diakses 16 Maret 2013)

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajran Inovatif. Jawa Timur: Masmudia buana

Suyitni.2009.Model-Pembelajaran-Problem-Posing.

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archeives. Diakses 14 Maret 2013

Suryanto. 2009. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Dalam Kelompok Kecil Bermediakan Alat Peraga Dan Lks Materi Pokok Keliling Dan Luas Segiempat Kelas VIIB Semester 2 SMPN 5 Semarang.UNNES.

Semarang.http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/198. Diakses 14 Maret 2013

Gambar

Tabel 1.1 Data Hasil Ulangan Akuntansi Siswa…….………………………..3
Tabel 1.1 Data Hasil Ulangan Akuntansi Siswa Semester Genap Tahun Pembelajaran 2012/2013

Referensi

Dokumen terkait

Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2015/2016, dan data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

1) Meningkatkan usaha produksi gula melalui perluasan lahan pertanian gula di luar pulau Jawa yang memiliki potensi untuk tanam tebu agar produksi gula yang dihasilkan

Simpulan dari penelitian ini adalah 84,1% kepuasan siswa LBB Primagama Sukoharjo dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang meliputi variabel reliability, assurance,

Tugas akhir ini telah periksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II untuk di pertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin

Kondisi di lapangan, yang digambarkan pada Tabel 4 sebagai sebaran responden berdasarkan efisiensi teknis dan pendidikan petani membuktikan bahwa pendidikan petani masih

The total allowance for possible losses on earning assets provided by Bank Mandiri compared to the minimum allowance for possible losses on earning assets under the

Menunjuk surat Direktur Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor: 362/B3.4/KM/2018

Untuk itu dalam penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan peran persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap profesionalisme