PENGARUH DANA BAGI HASIL PAJAK DAN DANA BAGI
HASIL SUMBER DAYA ALAM TERHADAP BELANJA
MODAL PADA KABUPATEN/KOTA
DI SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
DINDA ANGGITA LUKHA NIM. 709330011
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada kabupaten?Kota Di Sumatera Utara”. Penulisan skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil maupun spiritual. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Orangtua tercinta, ayahanda Alm. Lukman Hakim dan Ibunda Tercinta H. Khairani dahlan, Abang saya Angga Lukha, Adik saya Agung Lukha, Mahendra (Ndutt) yang selalu memotivasi saya, dan Bang Isak yang selalu membantu saya untuk semua hal dalam penulisan skripsi ini dan yang senantiasa menjadi penyemangat penulis untuk terus menyelesaikan skripsi, serta seluruh keluarga besar penulis atas segala motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan materil yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis.
Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan dan selaku dosen Pembimbing Akademik Saya. 3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan,.
5. Bapak OK. Sofiyan Hidayat SE. M.Si. Ak Selaku dosen Pembimbing Skripsi saya, terima kasih karena telah memberikan kritik ,saran dan masukan yang bermanfaat bagi penulis.
6. Bapak Muhammad Ishak, SE. M.Si. Ak, selaku dosen penguji yang telah memberi kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini. 7. Bapak Muhammad Rizal, SE. M.Si. Ak, selaku dosen penguji yang telah
memberi kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini. 8. Ibu Yulita Triadiarti, SE. M.Si. Ak, selaku dosen penguji yang telah memberi
kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh dosen yang selama ini memberi pelajaran dan bimbingan kepada penulis dalam menjalankan perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi.
10. Seluruh pegawai dan staff administrasi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
11. Sahabat terbaik sampai akhir saya “GENK CANTIK”, Ulpah Yani dan Laylan Syafina yang telah banyak membantu dan memberikan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat saya Yopie, Yono dan Aqaba terima kasih atas dukungan dan motivasi kalian.
13. Teman-teman saya “GENK JAHAT” Rifka, Reza, Dedes dan Adra yang telah banyak membantu saya.
14. Teman-Teman saya “GENK PETUALANG”, Devi, Sari yunita, Indah, Fatma, Giot, Lisna, Sinta, Fitri, Juni, Anggi terimakasih karena sudah banyak membantu penulis.
15. Teman-teman seperjuangan AKP Ruri, Hafiza, Muni, Siswandi, Fathul, Sari Bunga, dan semua anak akuntansi pemerintahan 09, 08 dan 2010 yang tidak bisa di sebutkan namanya satu persatu terima kasih atas dukunganya, Semangattt!!!
v
Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Medan, Maret 2013
Peneliti
ABSTRAK
Dinda Anggita Lukha, NIM. 709330011. Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara/ Skripsi Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, Tahun 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dana bagi hasil pajak atau dana bagi sumber daya alam yang lebih memiliki pengaruh terhadap belanja modal pada kabupaten/kota di Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel mana yang lebih mempengaruhi antara dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam terhadap belanja modal pada kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Populasi dalam penelitian ini adalah kabupaten dan kota yang terdapat di Sumatera Utara pada tahun 2010-2012 berjumlah 68 kabupaten/kota. Sampel dari penelitian ini menggunakan metode Convenience yaitu cara pengumpulan data dimana prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah diakses yaitu sebanyak 33 kabupaten/kota. Tekik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial (uji t) bahwa variabel dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja modal pada kabupaten/kota di Sumatera Utara terlihat dari nilai signifikan < 0,05. Hasil persamaan regresi menunjukkan Ŷ = 5,634 + 0,878 X1 + 4,607 X2. Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai Beta pada dana bagi hasil pajak sebesar 0,346 (34,6%) dan nilai Beta pada dana bagi hasil pajak sumber daya alam sebesar 0,331 (33,1%). Hasil ini membuktikan bahwa variabel dana bagi hasil pajak lebih berpengaruh terhadap belanja modal daripada dana bagi hasil sumber daya alam apabila dilihat dari nilai korelasi dan signifikansinya. Dari hasil adjust R square menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam terhadap belanja modal sebesar 19% sedangkan sisanya (81%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel penelitian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam terhadap belanja modal pada kabupaten/kota di Sumatera Utara. Dana bagi hasil pajak lebih berpengaruh terhadap belanja modal dibandingkan dengan dana bagi hasil sumber daya alam.
ii ABSTRACT
Dinda Anggita Lukha, NIM. 709 330 011. Effect of Tax and Revenue Sharing Funds for Natural Resources Capital Expenditure Against the regency/city in North Sumatra. Thesis Department of Accounting, Administration, majoring in Accounting, Faculty of Economics, State University of Medan, Year 2013.
The problem in this study is whether fund or fund of tax for natural resources has more influence on capital expenditure in districts/cities in North Sumatra. This study aims to examine which variables influence over the fund's tax-sharing and revenue-sharing resource for capital expenditures at the district/city in North Sumatra.
The population in this study is that there are counties and cities in North Sumatra in 2010-2012 amounted to 68 districts/cities. Samples from this study using purposive sampling method using specific criteria in accordance with the limited data from homogeneous districts / cities in 2010-2012, published as many as 33 districts / cities. The analysis data technique used this study is multiple regression analysis with SPSS 16.
The results showed a partial (t-test) that the variable tax revenue sharing and revenue sharing from natural resources have a positive and significant impact on capital spending in districts/cities in North Sumatra seen significant value <0.05. The results of the regression equation indicate Ŷ = 5,634 + 0,878 X1 + 4,607 X2. From the results of the regression analysis showed that the value of Beta in the sharing tax of 0.346 (34.6%) and Beta value tax on revenue-sharing resource for 0.331 (33.1%). These results prove that the variable fund more tax revenue impact of capital expenditure rather than revenue sharing from natural resources when seen from the value of the correlation and significance. From the results of adjusted R-square indicates the influence exerted by variable tax revenue sharing and revenue-sharing resource for capital spending by 19% while the rest 81% is explained by other causes beyond the research variables.
The conclusion of this study is that there is a significant effect between tax revenue sharing and revenue-sharing resource for capital expenditures at the district/city in North Sumatra. Fund more tax revenue effect on capital expenditures compared to revenue sharing from natural resources.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah ... 6
1.4 Perumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teoritis... 8
2.1.1. Pendapatan Asli Daerah... 8
2.1.2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah... 11
2.2 Otonomi Daerah... 14
2.2.1. Konsep Otonomi Daerah ... 14
2.2.2. Asas-asas Otonomi Daerah ... 15
2.2.3. Dasar Hukum Otonomi Daerah... 16
2.3. Dana Perimbangan ... 19 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 41
3.2. Desain Penelitian... 41
3.3. Metode Pengumpulan Data... 41
3.4. Jenis Dan Sumber Data ... 42
3.5. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 42
3.6. Teknik Pengambilan Sampel ... 42
3.7. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel... 42
3.8. Metode Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 50
...4.1.1 Gambaran Umum Sampel... 50
...4.1.2 Uji Normalitas ... 51
...4.1.3 Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Sederhana ... 53
4.1.4 Uji Asumsi Klasik ... 56
4.1.5 Analisis Regresi ... 58
4.2 Pembahasan Hasil Penlitian ... 62
BAB V...KESIMPULAN DAN SARAN
...5.1 Kesimpulan ... 65
...5.2 Saran ... 65
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1. Penelitian Terdahulu ...37
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...44
4.1 Daftar Sampel Kabupaten dan Kota...51
4.2 Uji Statistik K-S (Y atas X
1) ...52
4.3 Uji Statistik K-S (Y atas X
2) ...52
4.4 Analisis Hasil Regresi Y atas X
1...53
4.5 Koefisien Determinasi Y atas X
1...54
4.6 Analisis Hasil Regresi Y atas X
2...54
4.7 Koefisien Determinasi Y atas X
2...55
4.8 Uji Multikolinearitas ...56
4.9 Uji Koefisien Korelasi ...57
5.0 Uji Heterokedastisitas ...58
5.1 Analisis Hasil Regresi Berganda ...59
5.2 Hasil Korelasi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ...60
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1. Skema Pengalokasian Dana Bagi Hasil Pajak ...24
2.2. Skema Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam...33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001, dalam
tahap awal pelaksanaan otonomi daerah, masih ada beberapa daerah yang belum
siap, namun sebagian masih ada yang sudah siap melaksanakan otonomi.
Pelaksanaan otonomi daerah secara tidak langsung akan memaksa daerah untuk
melakukan perubahan-perubahan baik perubahan struktur maupun perubahan
proses birokrasi dan kultur birokrasi. Berbagai kebijakan menyangkut keuangan
daerah dan APBD juga mengalami perubahan. Dalam hal sumber pendapatan
daerah misalnya, sebelum otonomi daerah di gulirkan sumber pendapatan daerah
relatif terbatas.
Otonomi daerah merupakan pemberdayaan daerah dalam pengambilan
keputusan daerah secara lebih leluasa dan bertanggung jawab untuk mengelola
sumber daya yang di miliki sesuai dengan kepentingan, prioritas dan potensi
daerah sendiri. Tujuan otonomi daerah untuk memperlancar pembangunan
diseluruh pelosok tanah air secara merata tanpa ada pertentangan, sehingga
pembangunan daerah merupakan pembangunan nasional secara menyeluruh.
Melalui otonomi diharapkan daerah akan lebih mandiri dalam menentukan setiap
kegiatannya tanpa ada intervensi dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah
diharapkan mampu membuka peluang memajukan daerahnya dengan melakukan
indentifikasi sumber-sumber pendapatan dan mampu menetapkan belanja secara
efisien, efektif dan wajar (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Otonomi_daerah)
Otonomi daerah menghasilkan dampak yang beragam bagi perekonomian daerah
juga berpotensi menimbulkan resiko fiskal.
Otonomi daerah yang memberikan kewenagan yang luas , nyata dan
bertanggung jawab kepada daerah secara proposional yang diwujudkan dengan
pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumberdaya nasional serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah. Hal ini dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi, peran serta masyarakat. Pemerataan keadilan serta potensi dan
keanekaragaman daerah, yang di laksanakan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Otonomi daerah mempunyai sebuah dampak positif bagi pembangunan di
Indonesia. Jika sebuah daerah dapat mengembangkan potensi daerahnya sendiri,
maka hal tersebut dapat menciptakan sebuah atmosfir yang baik dalam program
pembanguna pemerintah pusat. Dengan demikian pemerintah daerah diharapkan
lebih mengerti dan memenuhi aspirasi masyarakat didaerahnya agar mendorong
timbulnya prakarsa dan pelaksanaan pembangunan yang merupakan prasyarat
keberhasilan plaksanaan pemerintahan. Selain itu daerah tersebut mempunyai
pendapatan asli daerah yang maksimal.sebagaimana di gambarkan dalam tata
keuangan daerah yang menjadi patokan daerah memaksimalkan daerah
masing-masing.
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
yang pada hakekatnya adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas pemerintah
masyarakat. Dalam konteks pengelolaan keuangan daerah, belanja modal sangat
berkaitan dengan perencanaan keuangan jangka panjang, terutama untuk
pembiayaan untuk pemeliharaan aset tetap yang di hasilkan dari belanja modal
tersebut.
Peningkatan layanan publik diharapkan dapat meningkatkan daya tarik
bagi investor untuk membuka usaha di daerah. Harapan ini tentu saja dapat
terwujud apabila ada upaya serius (pemerintah) dengan memberikan berbagai
fasilitas pendukung (investasi). Kosekuensinya, pemerintah perlu untuk
memberikan alokasi belanja yang lebih besar untuk tujuan ini. Dalam era
desentralisasi fiskal diharapkan terjadinya peningkatan di berbagai sektor.
Desentralisasi fiskal di satu sisi memberikan kewenangan yang lebih besar
dalam pengelolaan daerah, tetapi di sisi lain memunculkan persoalan baru,
dikarenakan tingkat kesiapan fiskal daerah yang berbeda-beda. Penelitian yang
dilakukan Adi (2005) (dalam David dan Priyo, 2007:2) menunjukan terjadi
disparitas pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi antar daerah (kabupaten dan
kota) dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal. Nanga (2005) (dalam david dan
Priyo, 2007:2) mengidentifikasi terjadinya ketimpangan fiskal antar daerah dan
bisa jadi hal ini mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah
dalam perkembanganya memberikan dana perimbangan untuk mengatasi
persoalan ketimpangan fiskal dan adanya kebutuhan pendanaan daerah yang
cukup besar tersebut dan salah satu komponen dana adalah Dana Bagi Hasil
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan termasuk dalam
program prioritas nasional.
Dalam beberapa tujuan berjalan, proporsi DBH terhadap penerimaan
daerah masih cukup tinggi di banding dengan penerimaaan daerah lainya. Hal ini
menunjukkan masih tingginya ketergantungan pemerintah daerah terhadap
pasokan dana dari pemerintah pusat. Namun demikian, dalam jangka panjang,
ketergantunagn semacam in harus lebih kecil. Berbagai investasi yang dilakukan
pemerintah daerah diharapkan memberikan hasil yang positif.
Hampir semua provinsi dan kabupaten dan kota di Indonesia memiliki
masalah ketimpanagan fiskal. Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara
merupakan Kabupaten dan Kota yang pemerintah daerahnya senantiasa
meningkatkan daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Adapun upaya
peningkatan daerah tersebut adalah upaya untuk meningkatkan penerimaan
Pendapatan Daerah yang salah satunya berupa belanja modal.
Salah satu sumber pendapatan daerah pada pasal 157 Undang-Undang No.
33 Tahun 2004 adalah Dana Perimbangan yang terdiri dari (1) Dana Bagi Hasil
(2) Dana alokasi Umum (3) Dana Alokasi Khusus. Dana Bagi hasil di bagi
menjadi dua bagian yaitu dana bagi hasil yang bersumber dari pajak dan sumber
daya alam. Pajak dan sumber daya alam merupakan unsur besar dalam
menghasilkan pendapatan daerah yang salah satunya berupa belanaja modal.
nilainya di anggap tidak cukup dalam menopang pendapatan daerah. Hal ini di
karenakan dana perimbangan yang termasuk dalam pajak pusat yang mana masih
terdapat bagian yang harus dibagi dengan pemerintah pusat. Maka pengeluaran
pemerintah daerah akan disesuaikan dengan perubahan dalam penerimaan
pemerintah daerah atau perubahan pendapatan terjadi sebelum perubahan
pengeluaran. Berdasarkan penelitian Nugroho (2010), menunjukkan bahwa hanya
Dana Alokasi Umum yang berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian
anggaran belanja modal sedangkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli
Daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja
modal.
Penelitian ini merupakan Replikasi dari penelitian Alfan (2009). Ada
beberapa hal yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti judul ini, yaitu:
Penelitian yang dilakukan oleh Alfan (2009) menunjukkan bahwa dana bagi hasil
sumber daya alam tidak berpengaruh terhadap belanja modal. Hal ini tidak sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa pajak dan sumber daya alam memberikan
kontribusi yang besar untuk pendapatan daerah yang salah satunya berupa belanja
modal. Peneliti sebelumnya melakukan pengamatan pada tahun 2005-2007
sedangkan sekarang peneliti melakukan pengamatan pada tahun 2010-2012.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan pengujian
Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam pada
Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, dalam skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang yang telah diuraikan
maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi?
2. Apakah Belanja Modal Berkaitan dengan perencanaan keuangan jangka
panjang?
3. Apakah Dana Bagi Hasil Pajak berpengaruh terhadap belanja modal?
4. Apakah dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Berpengaruh terhadap
belanja modal?
1.3 Batasan Masalah
Berdasakan identifikasi masalah, maka penelitian ini di batasi pada:
1. Pengaruh dana bagi hasil pajak terhadap belanja modal pada
kabupaten/Kota di Sumatera Utara
2. Pengaruh dana bagi hasil sumber daya alam terhadap belanja modal pada
kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini ialah apakah dana bagi hasil pajak atau
dana bagi hasil sumber daya alam yang lebih memiliki pengaruh terhadap belanja
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel independen mana yang lebih
mempengaruhi antara dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam
terhadap belanja modal pada kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ialah:
1. Bagi Penelitian, penelitian ini menjadi sebagai salah satu upaya untuk
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam menulis karya ilmiah dan
menjadi bahan masukan apabila ditanya pendapatnya mengenai pengaruh
dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam terhadap belanja
modal di kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
2. Bagi kabupaten dan Kota, penelitian ini di harapkan menjadi informasi serta
bahan pertimbangan bagi manajemen pemerintahan kabupaten/Kota untuk
memberikan perhatian terhadap penggunaan belanja modal yang bersumber
dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam.
3. Bagi Pemerintah, penelitian ini diharapkan menjadi informasi bahwa
realisasi belanja modal dapat menarik minat investor untuk berinvestasi ke
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan dan setelah
melakukan pembahasan terhadap hasil penelitian, maka dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dana bagi hasil pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja
modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
2. Dana bagi hasil sumber daya alam berpengaruh positif dan signifikan terhadap
belanja modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
3. Dana bagi hasil pajak lebih berpengaruh terhadap belanja modal dibandingkan
dengan dana bagi hasil sumber daya alam.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran sebagai
berikut :
1. Bagi Pemerintah Daerah Untuk meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap
Pemerintah Daerah, maka pemerintah harus mampu menunjukkan kinerja
pemerintah yang bagus dan menyampaikan informasi yang cukup kepada
legislatif mengenai perkembangan pemerintah daerah. Hasil belanja modal
harus dapat dimaksimalkan demi kesejahtraan rakyat, besar dampak yang dapat
daerah tersebut akan semakin berkembang, terutama dari segi
perekonomiannya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya di harapkan bisa menambah atau mengganti variable
independen yang sudah ada dengan variable lain yang mempengaruhi belanja
modal. Peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk menambah tahun