Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan
Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang
Hasundutan 1967-1998
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Hotnida Erawati Purba
309121029
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Hotnida Erawati Purba, NIM : 309 121 029, Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah program studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan perdagangan karet bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka peneliti meggunakan etode penelitian Lapangan (Field Research) yaitu penelitian dengan mencari dan mengumpulkan data dari berbagai keterangan yang diperoleh langsung dari lapangan. Dan menggunakan metode Kepustakaan (Library Research) yaitu dengan menelaah buku-buku referensi serta poto-poto yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisa data secara sistematis dan objektif berdasarkan data yang ada.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa tanaman karet merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat Pakkat dan perlu dilestarikan. Sehingga tercapainya kesejahteraan hidup masyarakat Pakkat. Dalam pengembangannya tanaman karet yang dilihat dari faktor luas lahan , pekerja, pengetahuan petani tentang karet berpengaruh dalam menentukan jumlah produksi karet. Terbukti dengan beda hasil pendapatan yang diperoleh masyarakat pun berbeda-beda.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih setiaNya penulis akhirnya
dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “ Perkembangan Perdagangan Karet Bagi
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998”.
Sebelumnya penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Ayahanda (H.
Purba) dan Ibunda tercinta (S. Sihombing) yang selalu setia menyemangati, mendidik,
menasehati serta membantu penulis dalam doa maupun materi untuk penyelesaian skripsi dan
dalam banyak hal lainnya. Kalau ada ucapan diatas terimaksih itulah yang akan penulis ucapkan
kepada ayah dan ibu, tetapi hanya ucapan terimakasih dan doa yang bisa penulis ucapkan.
Semoga bapak/mama sehat selalu dan panjang umur dan selalu dalam lindungan Tuhan. Serta
Kapada Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, saran dan kritikan mulai dari awal hingga
akhir penulisan skripsi ini.
Dalam melaksanakan penelitian maupun dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak
mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak
lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan dan sekaligus penguji skripsi
penulis yang menberikan saran, masukan dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi
4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku sekretaris jurusan yang telah banyak
meluangkan waktu untuk kelancaran pembuatan skripsi dan mempermudah
kelengkapan berkas skripsi.
5. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku dosen penasehat akademik sekaligus penguji
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan dan dalam penyelesaian skripsi.
6. Bapak Dr. Hidayat selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada seluruh dosen Pendidikan Sejarah yang pernah memndidik, membimbing
penulis selama kuliah.
8. Kepada ibu Mina selaku tata usaha jurusan Sejarah yang banyak membantu dalam
kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.
9. Kepada Ito dan Eda, ito Jonny Purba, ito Rudi Purba, ito Charly Purba, ito Fernando
Purba, ito Memory Purba, eda boru Gultom, dan eda boru Sianipar yang telah
memberikan dukungan moral maupun materi dalan menyelesaikan skripsi ini.
10.Kepada Bapak Junghas Sitohang selaku kepala desa Tukka Dolok dan masyarakat desa
Tukka Dolok yang selalu memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis disaat
penelitian dan memudahkan penelitian penulis.
11.Sahabat penulis mulai dari semester awal hingga akhir Nella Karunia, Tima Wati,
Suminten, Mei Siahaan, Dian Lestiani, Ervina Sinaga dan Monalisa Limbong semoga
persahabatan ini sampai tua nanti dan semoga kita mendapatkan segala cita-cita dan
12.Kepada Pasukan Anti Huru-Hara (AHH) B/Reguler 2009, saya ucapkan terima kasih
banyak atas kebersamaan yang telah kita lalui dalam waktu 4 tahun ini. Serta teman
seangkatanku mulai dari kelas A Reguler dan Ekstensi yang tidak bisa saya ucapkan
satu per satu.
13.Teman seperjuangan satu PS (Margaretha, Siti Fatima, Tarapul, Ahmad Husni, Nella,
Arif Budiman) yang banyak menyemangati penulis mulai penulisan skripsi ini sampai
selesai.
14. Kepada saudara dan teman terbaik saya Eva Simamora, Rezeki Simamora, Pahala
Sihite, Maruli Simanullang dan yang tidak saya lupakan Sartua Pasaribu yang selalu
mendukung dan mengingatkan saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga kalian
bisa cepat menyusul dalam menyelesaikan kuliah kalian. God Bless Us.
15.Teman-teman satu PPL SMA ST PETRUS SIDIKALANG (Meili, Elisa, Nurpita,
Defrianty, Reswinda, Oktomaria, Fransiskus, Lora, Kiki, Rudolf, Ayu, Helrista, Boi,
Ika, Wira, Reni, Lasri, Bg Afrianto, Bg Yoga, Bg Coky dan Febrianta).
Skripsi ini bisa terselesaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak. Dan kepada
teman-teman dan pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu namanya. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bisa bermamfaat bagi semua pembaca.
Medan, Juli 2013
DAFTAR ISI
B. Identifikasi masalah ... 7
C. Pembatasan masalah ... 7
D. Teknik pengumpulan data ... 21
E. Teknik analisis data... 22
5. Status Kepemilikan Lahan... 30
6. Keadaan Tanah... 30
B. Keadaan Non Fisik Wilayah... 30
1. Penduduk... 30
2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama... 31
3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan... 32
4. Sarana Pendidikan... 33
5. Sarana Kesehatan... 34
6. Sarana Transportasi dan Jaringan... 34
7. Sarana Telekomunikasi... 35
8. Kondisi Sosial Ekonomi Desa Tukka Dolok... 35
C. Sejarah dan Latarbelakang Perdagangan Karet di Pakkat... 37
1. Jenis-jenis Karet... 43
2. Pengetahuan Petani Tentang Karet... 44
D. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pakkat Pada Masa Orde Baru ... 55
E. Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan Masyarakat Pakkat ... 60
F. Pengaruh Tanaman Karet Bagi Penghidupam Masyarakat Pakkat... 65
V. Kesimpulan dan Saran... 67
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 63
i Daftar Tabel
Tabel 2.1 Luas Dusun Tukka Dolok 1990... 26
Tabel 4.1 Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Tukka Dolok... 29
Tabel 1. 1 Komposisi Penduduk... 31
Tabel 2.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama... 32
Tabel 3.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan... 33
Tabel 4.1 Pendidikan Formal... 33
Lampiran
1. Peta Sumatera Utara ... 1
2. Peta Kabupaten Humbang Hasundutan... 2
3. Peta Kecamatan Pakkat... 3
4. Daftar Informan yang Diwawancara ... 4
5. Pedoman wawancara... 5
6. Hasil Wawancara... 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kecamatan Pakkat adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Humbang
Hasundutan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara. Tahun 1967-1998 kecamatan Pakkat
berada di Tapanuli Utara. Pada 28 Juli 2003 kecamatan Pakkat menjadi Kabupaten Humbang
Hasundutan dan 9 kecamatan lainnya. Untuk memudahkan penulis melakukan penelitian dalam
bidang admistrasi maka kabupten Humbang Hasundutan dijadikan sebagai lokasi penelitian.
Tingkat kehidupan masyarakat Pakkat masih sangat rendah. Sumber mata pencaharian utama
penduduk adalah padi dan karet, hasil pertanian yang lainnya adalah kopi, akan tetapi harga dari
hasil pertanian ini sangatlah rendah dan tidak seimbang dengan biaya produksinya. Keadaan ini
juga dipengarui oleh biaya angkutan yang cukup tinggi. Pada tahun 1971, hubungan antar desa
belum lancar. Demikian juga hubungan antar desa dengan kota kecamatan dan hubungan antar
kota kecamatan dengan kecamatan lainnya.
Tingginya harga jual karet ternyata tidak selamanya membuat penduduk tetap
menggantungkan hidupnya pada tanaman ini. Hal ini dilihat dari sebagian penduduk bertanam
padi, salak, dan durian. Di Pakkat petani karet menjual hasil tanamannya kepada pedagang
perantara atau tengkulak dan tengkulak mengumpulnya kepada pengumpul yang lebih besar lagi.
Kecamatan Pakkat merupakan daerah agraris ( pertanian ) oleh karenanya prioritas
pembangunan hingga saat ini tetap diletakkan pada sektor pertanian. Pembangunan ini ditujukan
untuk meningkatkan pendapatan taraf hidup petani. Melalui pertanian yang maju diharapkan
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan
sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Dalam pengertian lain,
pembangunan nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah,
terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam
rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju.
Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk
terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Pada hakekatnya pembangunan adalah usaha kearah perubahan hidup yang lebih baik dan
meliputi berbagai aspek kehidupan. Sehingga dalam melaksanakan pembangunan, semua potensi
atau sumber daya yang ada antara lain faktor geografi, iklim, sumber-sumber alam dan tenaga
kerja, aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, harus benar-benar dipertimbangkan secara matang
melalui suatu perencanaan yang baik.
Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, tanggap terhadap perubahan. Perencanaan pembangunan nasional diharapkan dapat
menjamin tercapainya tujuan dalam bernegara. Perencanaan pembangunan nasional mencakup
penyelenggaraan semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan.
Usaha pertanian memegang peranan penting dalam keseluruhan perekonomian nasional.
sektor pertanian. Nilai tanah sebagai lahan ditentukan oleh komponen-komponen tersebut adalah
iklim,relief, formasi geologi, tanah, air, permukaan dan dalam tanah, kadar keasaman tanah.
Komponen-komponen di atas tersebut sebagian besar merupakan faktor pendukung dalam
upaya pengembangan usaha tani. Ditambah lagi dengan upaya perawatan dan pupuk serta
dengan penerapan teknologi. Sehingga dengan adanya upaya pengembangan usaha petani yang
baik dan terarah akan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian. Dengan upaya tersebut
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan hasil produksi pertanian dan meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pertumbuhan penduduk memberikan tekanan yang cukup besar atas tersedianya lahan,
kurangnya modal untuk membuka lahan baru. Selain itu bila harga produksi tersebut cukup baik
bagi petani menebang pohon yang sudah tua adalah pekerjaan yang sia-sia karena mereka
menganggap lebih baik membiarkannya walaupun tingkat produksinya rendah.
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber
pendapatan, kesempatan kerja dan devisa dan pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra
baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumber hayati.
Selain itu, tanaman karet merupakan sumber kayu potensial yang dapat mensubstitusi kebutuhan
kayu yang selama ini mengandalkan hutan alam. Tanaman karet tergolong mudah diusahakan
apalagi kondisi negara kita yang beriklim tropis. Hampir di semua daerah di Indonesia karet
dapat tumbuh dengan baik. Karena itu banyak rakyat yang berlomba-lomba membuka tanahnya
untuk dijadikan perkebunan karet.
Dalam sejarah Sumatera Utara, perkebunan karet sudah dikenal sejak zaman kolonialisasi.
seperti tembakau, sawit, karet, teh dan kopi. Kondisi tanah Sumatera Utara yang sangat subur
menjadikan tanaman perkebunan tersebut dapat tubuh subur.
Suburnya tanaman ini berdampak bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat
Sumatera Utara. Suburnya tanaman ini membuat masyarakat lebih giat menanam karet. Tanaman
ini menjadi sumber pendapatan yang memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Dengan
terpenuhinya kebutuhan ekonomi maka kehidupan sosial masyarakat akan sejahtera.
Sedangkan di Humbang Hasundutan tanaman karet mulai dikenal ketika kolonial datang ke
tanah Batak masuk ke Sibolga terus memasuki Barus dan terus menuju Humbang. Sejak tahun
1910 di daerah Hulu Barus dan Toba muncul di daerah Hulu Barus dan Toba Humbang muncul
peluang ekonomi baru dan berkembangnya perkebunan-perkebunan kopi, kemenyan dan karet
(Perret 2010:312).
Pada masa Orde Baru (1967-1998) pembangunan kebijaksanaan pembangunan dilakukan
di setiap daerah yang dikenal dengan Pembangunan Daerah Tingkat II. Tak ketinggalan juga
Tapanuli Utara ikut dalam pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan tersebut. Kecamatan Pakkat
yang saat ini sudah menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan ikut andil
dalam pelaksanaan pembangunan.
Perkebunan dari berbagai komoditi mengalami pertambahan luas areal di Tapanuli utara.
Perkebunan mengalami peningkatan luas lahan. Tanaman karet adalah komoditi yang paling
menonjol yang ditanam masyarakat. Apalagi didukung keadaan tanah Tapanuli Utara yang
sangat subur.
Secara umum Pakkat adalah daerah yang memiliki daerah yang subur sehingga
masyarakat Pakkat merupakan masyarakat agraris dari segi mata pencaharian. Namun ada juga
sebagian masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, tetapi memiliki lahan
pertanian ( tanaman karet ).
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diketahui bagaimana perkembangan dari
jenis tanaman karet hingga saat ini. Penulis berminat untuk mengangkatnya kedalam bentuk
karya ilmiah, sehingga penulis mengajukan penelitian tentang “Perkembangan Perdagangan
Karet Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Latarbelakang perdagangan karet di Pakkat.
2. Kehidupan sosial masyarakat Pakkat.
3. Aktifitas perdagangan karet di Pakkat.
4. Pengaruh perdagangan karet bagi kehidupan masyarakat Pakkat.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang muncul, maka penulis merasa perlu membuat
pembatasan masalah agar penelitian tidak mengambang. Untuk itu penulis membatasi
masalah pada “Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi
Masyarakat di Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998”.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana latarbelakang perdagangan karet di Pakkat?
3. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pakkat pada masa orde baru?
4. Bagaimana pengaruh perdagangan karet bagi kehidupan masyarakat Pakkat
1967-1998?
E. Tujuan penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan latarbelakang perdagangan Karet di Pakkat.
2. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pakkat pada
masa orde baru.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perdagangan Karet bagi kehidupan sosial
ekonomi masyarakat Pakkat 1967-1998.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk:
1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang karet.
2. Sebagai penambah wawasan pengetahuan penulis dalam menyusun sebuah karya
ilmiah.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti masalah yang sama
pada waktu yang berbeda.
4. Sebagai pengabdian dan pengembangan keilmuwan penulis khususnya dalam bidang
meneliti.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa tanaman karet merupakan salah satu
sumber pendapatan masyarakat Pakkat dan perlu dilestarikan. Sehingga tercapainya
kesejahteraan hidup masyarakat Pakkat. Dalam pengembangannya tanaman karet
yang dilihat dari faktor luas lahan , pekerja, pengetahuan petani tentang karet
berpengaruh dalam menentukan jumlah produksi karet. Terbukti dengan beda hasil
pendapatan yang diperoleh masyarakat pun berbeda-beda.
2. Tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap jumlah produksi, hal ini disebabkan
dalam pengolahan tanaman karet masih menggunakan cara-cara yang tradisional
sehingga dalam pengelolaan tanaman karet tergolong lambat. Walaupun para petani
karet dalam mengerjakan tanaman karet dengan cara-cara yang tradisional tidak ada
pengaruhnya terhadap teknologi pertanian, misalnya pemakaian pupuk dan
obat-obatan dan lain-lain maka pengalaman yang semakin banyak tidak berpengaruh
terhadap jumlah produksi karet.
B. SARAN
1. Perlunya ditingkatkan penelitian tentang sejarah adanya karet dan perdaganganny.
2. Perlunya para peneliti dan juga para ahli-ahli pertanian dalam mengkaji tanaman
karet agar produktivitas dapat ditingkatkan.
3. Perlunya ada buku-buku yang membahas tentang tanaman kemenyan yang dapat
menjadi sumber informasi bagi petani maupun mahasiswa dan pihak lain yang
membutuhkan.
4. Kepada para petani karet juga agar lebih serius dalam mengerjakan tanaman karet
mulai dari penanaman sampai panen dan lebih ditingkatkan perawatannya sehingga
1 DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Hariyanto. 2012. Budidaya Karet Unggul. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Fakultas Ilmu Sosial. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal
Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah.
Gottscchalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.
Irawan, Suparmoko. 1992. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPFE
Kansil, C.S.T. 2002. Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia.
Jakarta: Sinar Grafika.
Lampert, Heinz. 1994. Ekonomi Pasar Sosial. Jakarta: PUSPA SWARA
Lasminingsih, Mudji. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Karet. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di
Sumatera Timur Laut. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Sa’ud, Udin Syaefudin. 2005. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sianturi, F. 1991. Tapanuli Utara Membangun. Tarutung: Karya Pembangunan.
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Syamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Karet. Bandung:
2 Tim Penulis. 2008. Panduan Lengkap Karet. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sumber:
http://harunarcom.blogspot.com/2011/02/peta-provinsi-sumatera-utara-sumut.html