• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MIGRASI PENDUDUK KE KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH TAHUN 2005-2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MIGRASI PENDUDUK KE KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH TAHUN 2005-2009."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MIGRASI PENDUDUK KE KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAL PROVINSI ACEH

TAHUN 2005 - 2009

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

QORIAH PRATIIWI

NIM. 071233310016

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Qoriah Pratiwi. NIM. 071233310016. Analisis Migrasi Penduduk ke Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Provinsi Aceh Tahun 2005 – 2009. Skripsi Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2012.

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui : 1) Faktor-faktor yang melatarbelakangi

masuknya masyarakat sebagai migran ke Kecamatan Simpang Kiri, 2) Dampak positif dan

dampak negatif yang di timbulkan oleh migran di Kecamatan Simpang Kiri.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh migran yang sudah berumah tangga dan menetap

di Kecamatan Simpang Kiri, dengan jumlah 150 KK sampel diambil 30% dari jumlah

populasi sehingga besar sampel berjumlah 45 KK.Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah teknik komunikasi langsung( wawancara) teknik analisis data deskriptif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) faktor pendorong migran dari daerah asal menuju

Kecamatan Simpang Kiri disebabkan: a. faktor ekonomi (75,5%),b. faktor sosial (13,3%).

c. faktor alam (11,1%).2). Faktor penarik: a. mencari pendapatan yang lebih baik (60%),

b.tersedianya lapangan pekerjaan (17,7%), c.kelengkapan sarana dan prasarana (13,3%),

d.keamanan yang cukup stabil (8,8%). 3) Dampak positif, a. meningkatnya pendapatan

migran,b. bertambahnya devisa bagi pemerintah daerah, c. terciptanya hubungan

kekerabatan. Dampak Negatif: a. terjadinya alih fungsi lahan dari 5,630ha pada tahun 2005

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allat SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “ Analisis Migrasi Penduduk Ke Kecamatan Simpang Kiri Kota

Subulussalam Provinsi Aceh Tahun 2005-2009 Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. “

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik bahasa

penyampaian dan teknik penulisan karena keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan Penulis. Oleh karena itu, besar harapan Penulis agar para Pembaca

memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan

Penulis skripsi ini.

Dalam penulisan ini banyak pihak yang membantu dan memberikan moril

dan materil yang tak ternilai. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Teristimewa kepada Ayahanda tercinta Muchlis, SE dan Ibunda tersayang

Sholfidawati yang telah memberikan pengorbanan dan kasih saying yang

sangat luar biasa dari kecil hingga dewasa.

2. Suami tercinta Bukri Andi, Skep yang selalu sabar menunggu dan member

dukungan dan motivasi serta seluruh keluarga besarku terima kasih atas doa

dan dukungannya.

3. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

4. Bapak Drs. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

5. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Asidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

(7)

7. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

sangat penuh perhatian dalam membimbing Penulis selama menyelesaikan

skripsi ini.

8. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan motivasi selama Penulis menjalani perkuliahan.

9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali Penulis

dengan Ilmu Pengetahuan selama di perkuliahan.

10. Tidak lupa teman-teman stambuk 2007 terkhusus kelas B Reguler.

Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapatkan ridha dari Allah SWT.

Akhir kata Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Medan, Juli 2012

Penulis

Qoriah Pratiwi

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSEJUTUAN DAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

ABSTRAK ... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KerangkaTeoritis ... 8

B. Penelitian Yang Relevan ... 20

C. Kerangka Berpikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasioanal ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

(9)

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Kondisi Fisik Wilayah ... 27

B. Kondisi Non Fisik Wilayah ... 28

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 50

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(10)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1.Jumlah Penduduk menurut Desa ... 31

2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 33

4. Komposisi Penduduk Menurut Suku/Etnis ... 35

5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 36

6. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 37

7.Komposisi Penduduk Menurut Banyaknya Sekolah ... 38

8.Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa ... 40

9. Distribusi Responden berdasarkan Daerah ... 45

10. Distribusi Responden berdasarkan Usia... 46

11.. Jumlah Anak Responden ... 47

12. Tingkat Pendidikan Responden... 48

13. Tahun Kedatangan Responden ... 49

14. Faktor Pendorong Responden Meninggalkan Daerah Asal ... 50

15. Faktor Penarik Utama Responden ... 51

16. Pekerjaan Responden Sesudah dan Sebelum Melakukan Migrasi ... 54

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 23

2. Foto Dokumentasi penelitian ... 59

3.Foto Dokumentasi Penelitian ... 60

4.Foto Dokumentasi Penelitian ... 61

5. Foto Dokumentasi Penelitian ... 62

6. Foto Dokumentasi Penelitian ... 63

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah kependudukan di Indonesia pada umumnya mencakup jumlah penduduk

yang besar, penyebaran penduduk yang tidak merata dan pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Ketiga masalah itu dapat menimbulkan ketidak sesuaian antara jumlah penduduk dengan

daya/potensi wilayah yang ditempatinya, atau tidak seimbangnya pertambahan penduduk

dengan pertambahan bahan pangan mengakibatkan timbulnya masalah kelaparan yang dapat

mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup manusia.Untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, mereka melakukan migrasi kedaerah lain yang lebih subur atau daerah yang

menyediakan sumber-sumber kehidupan yang lebih baik.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan migrasi, diantaranya

karena adanya faktor-faktor pendorong dari daerah asal dan adanya faktor-faktor penarik di

daerah tujuan. Pada umumnya faktor pendorong dan faktor penarik ini disebabkan faktor

alam, ekonomi, sosial, budaya, agama, politik, pribadi dan sebagainya.Salah satu dari faktor

itu sudah dapat menimbulkan migrasi seperti faktor alam yakni sempitnya lahan di daerah

asal dan adanya kesempatan kerja untuk meningkatkan pendapatan di daerah tujuan (faktor

ekonomi), maka seseorang memutuskan untuk pindah. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa seseorang yang melakukan migrasi karena terdapat nilai kefaedahan atau ketimpangan

ekonomi antara satu daerah dengan daerah lain.

Arus migrasi masuk kota dapat berkurang pada saat kota kurang menawarkan

tawaran kerja yang menguntungkan. Sebaliknya ada juga terjadi migrasi musiman, yang

berarti pada waktu pedesaan tidak ada kerja bagi kaum buruh tani, ternyata kota menawarkan

aneka pekerjaan meski hanya serabutan, sehingga pengangguran yang sementara tadi dapat

(13)

Pertumbuhan penduduk migrasi ternyata mengalami peningkatan, ini ditunjukan dari

persentase jumlah penduduk migrasi yang bermukim di kota pada tahun 1971 sebesar 17,5%

dan tahun 1990 meningkat menjadi 30,9% ( Mantra 1995). Hal yang sama juga ditunjukan di

Provinsi Aceh adalah sebagian dari Indonesia, dimana migrasi juga berlangsung . Kondisis

ini ditunjukan migrasi masuk berjumlah 405.498 jiwa pada tahun 2009 (BPS ACEH,2009).

Alasan utama seseorang melakukan migrasi adalah untuk memperoleh penghasilan yang

lebih baik. Hal ini ditandai dengan kebutuhan seseorang tidak terpenuhi pada daerah asal baik

kebutuhan ekonomi maupun non ekonomi, menyebabkan seseorang akan mencari informasi

mengenai tempat lain yang dianggap dapat memenuhi segala kebutuhan hidup mereka. Selain

itu seseorang melakukan migrasi disebabkan faktor-faktor lain seperti faktor geografis,

demografi, kebudayaan, bencana alam dan lain – lain (Todaro, 1985).

Banyak faktor yang menyebabkan migrasi di antaranya faktor pendorong di daerah

asal dan faktor penarik di daerah tujuan.Faktor pendorong mencakup makin berkurangnya

sumberdaya alam, kurang nya kesempatan kerja, keadaan ekonomi yang rendah. Berbeda

dengan faktor penarik yaitu kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik,

keadaan lingkungan yang menyenangkan seperti perumahan, rekreyasi dan keadaan iklim (

Daldjoeni, 1992). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara satu daerah dengan daerah

lain terdapat perbedaan nilai kefaedahan dan ketimpangan ekonomi.

Secara teoritis motivasi melakukan migrasi pada setiap orang berbeda-beda,

diantaranya faktor ekonomi, sosial budaya, keamanaan dan faktor ekonomi.Namun faktor

yang paling dominan dalam migrasi seperti yang dijelaskan sebelumnya yakni faktor

ekonomi. Adakalanya yang dominan adalah faktor keamanan atau faktor alam, disisi lain

faktor yang domianan adalah faktor kelebihan tenaga kerja dan berpenghasilan rendah

menuju daerah yang kekurangan tenaga kerja dan menawarkan upah yang lebih tinggi (Haris,

(14)

Secara umum migrasi menimbulkan dampak negatif dan positif di daerah tujuan. Dampak

positif ini sesuai dengan tujuan migran yakni meningkatkan pendapatan sehingga dapat

memenuhi kebutuhannya, tersediannya lapangan kerja baru, terjadinya transpormasi gaya

hidup dan sebagainya sedangkan dampak negatif adalah semakin meningkatnya jumlah

penduduk , menyempitnya lahan pertanian, munculnya pengangguran dan meningatnya

kriminalitas atau tindak kejahatan. Masalah yang demikian ternyata trus berlangsung sampai

saat ini terutama dikota-kota besar yang ada di indonesia.

Nanggroe Aceh Darussalam ( NAD ) merupakan sebuah Daerah Istimewa setingkat Provinsi

yang terletak di Pulau Sumatra dan merupakan Provinsi paling barat di Indonesia yang di

memiliki jumlah migran yang besar dari berbagai wilayah di Indonesia yang menyebar di

seluruh Provinsi Nanggro Aceh Darussalam dan diantaranya daerah yang didiami adalah

Kecamatan Simpang Kiri Kota Sulbulussalam. Kota sulbulussalam memiliki 5 Kecamatan

dan salah satu diantaranya yaitu Kecamatan Simpang Kiri yang secara administrasi

pemerintahan memiliki 14 ( empat belas ) Desa, yaitu Desa Buluh Dori, Desa Pegayo, Desa

subulussalam, Desa Pasar Panjang, Desa Tangga Besi, Desa Kuta Cepu, Desa Suka Makmur,

Desa Sekelondang, Desa Mukti Makmur, Desa Sulbulussalam Barat, Desa Sulbulussalam

Selatan, Desa Sulbulussalam Selatan, Desa Sulbulussalam Utara, Desa Lae Oram, Desa

Makmur Jaya.

Kecamatan Simpang kiri adalah salah satu Kecamatan yang tertua di kota

Subulussalam, karena sudah ada sejak wilayah Kabupaten Aceh Singkil masih menjadi

bagian dari Kabupaten Aceh Selatan. Kecamatan Simpang Kiri pada saat ini menjadi pusat

pemerintahan Kota Subulussalam.Dipilihnya Kecamatan Simpang Kiri karena merupakan

salah satu kecamatan yang mempunyai laju pembangunan yang sangat pesat. Posisi wilayah

Kecamatan Simpang Kiri yaitu sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Penanggalan,

(15)

Kecamatan Sultan Daulat dan sebalah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Longkib. Luas

Kecamatan Simpang Kiri keseluruhan adalah sekitar 213 Km2, yang terdiri dari empat belas

desa.

Kecamatan Simpang kiri saat ini merupakan pusat perekonomian di kota

Subulussalam, banyaknya ruko-ruko dan bangunan usaha setelah pemekaran menunjukkan

daerah ini berpotensi untuk perdagangan. Hal ini diduga sebagai faktor penarik yang

menyebabkan banyaknya migran di kecamatan simpang kiri.

Dengan adanya migrasi ini telah mengakibatkan penduduk di Kecamatan Simpang

Kiri semakin banyak dan heterogen, Selain itu juga kebutuhan rumah, lapangan pekerjaan

terus meningkat. Jika ini tidak terpenuhi maka akan menimbulkan dampak negatif bagi bagi

para migran. Sehubungan dengan itu. Migrasi yang dilakukan para migaran pada umumnya

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong

yang berasal dari daerah asal penduduk untuk melakukan migrasi seperti berkurangnya

sumber – sumber alam sebagai sumber perekonomian, dan semakin sempitnya lapangaan

pekerjaan di daerah asal.Sedangkan faktor penarik bagi para migran yang melakukan migrasi

adalah kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dan menambah penghasilan yang lebih baik,

lapangan pekerjaan yang lebih menjanjikan di wilayah yang baru, dan ajakan dari kerabat

yang sekaligus sebagai tempat tujuan sementara.Akan tetapi, pada dasarnya dorongan utama

seseorang melakukan migrasi adalah faktor ekonomi, yaitu memperoleh penghasilan dan

kehidupan yang lebih baik.

Berdasarkan pengamatan dan studi pendahuluan yang dilakukan di Kecamatan

Simpang Kiri terlihat bahwa keadaan aktifitas ekonomi migran banyak mengalami

peningkatan disini terlihat jelas bahwa dengan usaha – usaha yang di lakukan oleh migran

seperti berwirausaha dan mengelola pertanian dan sebahagian migrarn yang datang ke

(16)

karena peluang untuk mendapatkan pekerjaan dibidang perusahaan dan pemerintahan lebih

mudah untuk orang yang berpendidikan tinggi karena mereka mendapatkan tawaran –

tawaran yang lebih baik.

Selain itu, masalah yang juga cukup mencolok yang terjadi pada masyarakat migran

dalam hal ini berkaitan dengan yang dikatakan Ananta (1993) bahwa faktor ekonomi

mendapakan tempat utama sebagai motivasi seseorang untuk berpindah dari suatu daeerah ke

daerah yang lain. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan layak

di daerah yang baru.

Sehubungan dengan hal – hal tersebut yang telah di paparkan diatas, menarik

kiranya untuk dilakukan suatu penelitian dan analisa terhadap kehiddupan masyarakat migran

yang ada di Kecamatan Simpang Kiri.

B. Identifkasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas terdapat banyak

faktor yang mempengaruhi tingginya pertumbuhan penduduk migrasi di Kecamatan Simpang

Kiri.Di antaranya adalah faktor pendorong dari daerah asal migrasi dan faktor penarik dari

daerah tujuan, seperti faktor alam, ekonomi, sosial, budaya, agama dan politik.Faktor

pendorong mencakup semakin berkurangnya sumber daya alam, kurang kesempatan kerja,

sempitnya lahan pertanian dan keadaan ekonomi yang rendah.Sedangkan faktor penarik yaitu

kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik, keadaan lingkungan yang baik

dan mudah dijangkau oleh transportasi umum.

Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk migrasi menimbulkan dampak positif

namun ada kalanya berdampak negatif di daerah yang akan ditinggalkan (daerah asal) dan

daerah tujuan (Kecamatan Simpang Kiri).

(17)

Mengingat begitu luasnya permasalahan yang tercakup dalam identifikasi masalah,

maka diperlukannya batasan masalah agar permasalahn yang akan diteliti terfokus dan

terarah. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka permasalahan

dalam penelitian ini dibatasi pada faktor – faktor yang melatarbelakangi masuknya

masyarakat sebagai migran ke Kecamatan Simpang Kiri dan Untuk mengetahui dampak

positif dan negatif yang ditimbulkan oleh migran di Kecamatan Simpang Kiri .

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor apakah yang melatarblakangi masuknya masyarakat sebagai migran ke

Kecamatan Simpang Kiri ?

2. Bagaimana dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh migran di Kecamatan

Simpang Kiri?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan perumusan masalah maka penulis menetapkan

tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang melatarblakangi masuknya masyarakat sebagai

migran ke Kecamatan Simpang Kiri .

2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh migran di

(18)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasi penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor pendorong migran dari daerah asal menuju Kecamatan Simpang Kiri

terutama disebabkan oleh faktor ekonomi pendapatan yang rendah (75,5%), faktor sosial

karena adanya perkawinan antara penduduk luar dengan penduduk daerah asli dan

keamanan yang cukup stabil (13,3) dan faktor alam karena adanya bencana alam seperti

banjir bandang dan stunami (11,1%). Faktor-faktor penarik migran di Kecamatan

Simpang Kiri sangat bervariasi, pada umumnya (60%) karena faktor ekonomi mencari

pendapatan yang lebih baik, faktor sosial tersedianya lapangan pek`erjaan (17,7%),

kelengkapan sarana dan prasarana (13,3%), keamanan yang cukup stabil (8,8%) .

2. Dampak positif yang ditimbulkan migran di Kecamatan Simpang Kiri adalah

meningkatnya pendapatan migran dan telah dapat memeenuhi kebutuhan dasar hidup

keluarganya, hal ini ditunjukan dalam pendapatan perkapita (35,56%) berada diatas Upah

Minimum Provinsi Nanggro Aceh Darussalam Rp 1.300.000/bulan .Bertambahnya

devisa bagi pemerintah daerah melalui pembayaran iuran air,listrik,PBB. Terciptanya

hubungan kekerabatan melalui gotong royong, pengajian dan kegiatan masyarakat

lainnya. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh migran, terjadinya alih fungsi lahan dari

5,630 ha pada tahun 2005 menjadi 2,997/ha pada tahun 2011, sebagian pengelolaan pusat

pasar atau perdagangan di pegamg oleh masyarakat migran begitu juga di lembaga

(19)

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan, dapat ditarik saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Kecamatan Simpang Kiri baik masyarakat

pendatang maupun masyarakat asli agar tetap menjaga dan menjalin kerjasama dalam hal

pembangunan Kota Subulussalam khususnya di Kecamatan Simpang Kiri dalam

berbagai hal dengan memberikan kegiatan yang positif dan senantiasa berpartisipasi baik

moril maupun materil.

2. Diharapkan kepada pihak pemerintah setempat agar lebih memperhatikan seluruh

masyarakat Kecamatan Simpang Kiri baik masyarakat yang datang sebagai migran

ataupun masyarakat setempat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakkyat. Dan

mendukung putra atau putri daerah ikut serta dalam pembanguanan wilayah Kota

Subulussalam khususnya yang telah selesai dalam menempuh jenjang Pendidikan

Perguruan Tinggi, karena sangat disayangkan jika mereka harus menganggur pahal

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, 1988. Ilmu Sosial Dasar. Semarang : Rineka.

Alwi, Abustan, 1986. Teknik Analisis Kependudukan. Semarang : Reneka.

Ananta, A, 1993. Pengantar Kependudukan. Yogyakarta : Gajah Mada University Pers.

Astuti,2007, Analisis Tentang Penduduk Migran di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.Skripsi, Medan: Jurusan Pendidikan Geografi , FIS UNIMED

Ayunda Kemuning, 2010, Migrasi dan Adeptasi Sosial Budaya Masyarakat di Desa Purwodadi. Skripsi, Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, FIS UNIMED

Bappeda Kota Subulussalam, 2009, Potensi Kota Subulussalam.

Daldjoeni, 1992. Geografi Baru, Organisasi Keruangan Dalam Teori Dan Praktek. Bndung

Alumni.

Emalisa , 2003, POLA DAN ARUS MIGRASI DI INDONESIA, Digitized by USU digital

library 1

Haris, Abdul, 2005. Gelombang Migrasi ( Jaringan Perdagangan Manusia) Yogyakarta :

PT. Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat, 1982. Masalah-Masalah Pembangunan. Jakarta :PT. LP3ES

Everett S. Lee . Suatu Teori Migrasi, Terjemahan oleh Mantra Bagus Ida . Yogyakarta :Pusat Penelitian Kependudukan, Yogyakarta : UGM

Marpaung, 2009. Analisis Migrasi Penduduk Ke Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan

Medan Helvetia Kota Medan. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi , FIS UNIMED

Mantra, Ida Bagus, 1996. Mobilitas Penduduk Sirkuler Dari Desa Ke Kota Di Indonesia

Yogyakarta : PKK UGM.

Mantra, Ida Bagus,2009. Demografi Umum. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.

Purba, O.H.S 1997 . Migrasi Spontan Batak Toba ( Maserak )sebab, Motif dan Akibat Perpindahan Penduduk dari Dataran Tinggi Toba Medan : Manora.

Puspito, Hendro, 1989. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta : Kanisius

(21)

Saefullah, A, 1995. Mobilitas Penduduk Desa – Kota . Jembatan modernisasi pedesaan. Bandung : Universitas Padjajaran.

Sumardi, Mulyanto, 1982. Kemiskinan Dan Kebutuhan Pokok. Jakarta.Todaro, 1985.

Kependudukan Dan Perubahan sosial, jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Merasakan diri pulih sepenuhnya setelah menjalani pemulihan dipusat serenti ini dan bersyukur kerana tidak terlibat dengan dadah yang lebih berat seperti heroin

Rendahnya produksi cabai merah di Kalimantan Tengah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: (a)adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan yang dapat menurunkan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan mengkaji masalah tersebut dengan melakukan penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran tematik dengan

Untuk menghitung perbedaan yang timbul dalam perhitungan penghasilan kena pajak maka akan dilakukan koreksi fiskal terhadap laporan laba rugi komersial sehingga akan

REKAPITULASI DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT

Dan di dalamnya Selisih Biaya Overhead Pabrik adalah salah satu komponen untuk menghitung tingkat kerugian antara yang dianggarkan dan sesungguhnya Tujuan dari penulisan ilmiah

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Pengadaan Konstruksi pada Biro - Biro dan Pusat - Pusat di Sekretariat Jenderal kecuali K3, Kementerian Tenaga Kerja dan

Pelaksanaan penelitian dilakukan setelah alat ukur tersusun dengan baik, kemudian peneliti menyebarkan dua skala secara bersamaan yaitu skala Quality of Work Life