ANALISIS MIGRASI PENDUDUK KE KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAL PROVINSI ACEH
TAHUN 2005 - 2009
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
QORIAH PRATIIWI
NIM. 071233310016
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Qoriah Pratiwi. NIM. 071233310016. Analisis Migrasi Penduduk ke Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Provinsi Aceh Tahun 2005 – 2009. Skripsi Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2012.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui : 1) Faktor-faktor yang melatarbelakangi
masuknya masyarakat sebagai migran ke Kecamatan Simpang Kiri, 2) Dampak positif dan
dampak negatif yang di timbulkan oleh migran di Kecamatan Simpang Kiri.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh migran yang sudah berumah tangga dan menetap
di Kecamatan Simpang Kiri, dengan jumlah 150 KK sampel diambil 30% dari jumlah
populasi sehingga besar sampel berjumlah 45 KK.Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik komunikasi langsung( wawancara) teknik analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) faktor pendorong migran dari daerah asal menuju
Kecamatan Simpang Kiri disebabkan: a. faktor ekonomi (75,5%),b. faktor sosial (13,3%).
c. faktor alam (11,1%).2). Faktor penarik: a. mencari pendapatan yang lebih baik (60%),
b.tersedianya lapangan pekerjaan (17,7%), c.kelengkapan sarana dan prasarana (13,3%),
d.keamanan yang cukup stabil (8,8%). 3) Dampak positif, a. meningkatnya pendapatan
migran,b. bertambahnya devisa bagi pemerintah daerah, c. terciptanya hubungan
kekerabatan. Dampak Negatif: a. terjadinya alih fungsi lahan dari 5,630ha pada tahun 2005
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allat SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “ Analisis Migrasi Penduduk Ke Kecamatan Simpang Kiri Kota
Subulussalam Provinsi Aceh Tahun 2005-2009 Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. “
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik bahasa
penyampaian dan teknik penulisan karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan Penulis. Oleh karena itu, besar harapan Penulis agar para Pembaca
memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Penulis skripsi ini.
Dalam penulisan ini banyak pihak yang membantu dan memberikan moril
dan materil yang tak ternilai. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Teristimewa kepada Ayahanda tercinta Muchlis, SE dan Ibunda tersayang
Sholfidawati yang telah memberikan pengorbanan dan kasih saying yang
sangat luar biasa dari kecil hingga dewasa.
2. Suami tercinta Bukri Andi, Skep yang selalu sabar menunggu dan member
dukungan dan motivasi serta seluruh keluarga besarku terima kasih atas doa
dan dukungannya.
3. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
4. Bapak Drs. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
5. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Geografi Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Dra. Asidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi
7. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
sangat penuh perhatian dalam membimbing Penulis selama menyelesaikan
skripsi ini.
8. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan motivasi selama Penulis menjalani perkuliahan.
9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali Penulis
dengan Ilmu Pengetahuan selama di perkuliahan.
10. Tidak lupa teman-teman stambuk 2007 terkhusus kelas B Reguler.
Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Akhir kata Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Medan, Juli 2012
Penulis
Qoriah Pratiwi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSEJUTUAN DAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii
ABSTRAK ... iv
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KerangkaTeoritis ... 8
B. Penelitian Yang Relevan ... 20
C. Kerangka Berpikir ... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel ... 24
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasioanal ... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ... 26
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
A. Kondisi Fisik Wilayah ... 27
B. Kondisi Non Fisik Wilayah ... 28
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40
B. Pembahasan ... 50
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55
B. Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1.Jumlah Penduduk menurut Desa ... 31
2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 33
4. Komposisi Penduduk Menurut Suku/Etnis ... 35
5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 36
6. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 37
7.Komposisi Penduduk Menurut Banyaknya Sekolah ... 38
8.Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa ... 40
9. Distribusi Responden berdasarkan Daerah ... 45
10. Distribusi Responden berdasarkan Usia... 46
11.. Jumlah Anak Responden ... 47
12. Tingkat Pendidikan Responden... 48
13. Tahun Kedatangan Responden ... 49
14. Faktor Pendorong Responden Meninggalkan Daerah Asal ... 50
15. Faktor Penarik Utama Responden ... 51
16. Pekerjaan Responden Sesudah dan Sebelum Melakukan Migrasi ... 54
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ... 23
2. Foto Dokumentasi penelitian ... 59
3.Foto Dokumentasi Penelitian ... 60
4.Foto Dokumentasi Penelitian ... 61
5. Foto Dokumentasi Penelitian ... 62
6. Foto Dokumentasi Penelitian ... 63
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah kependudukan di Indonesia pada umumnya mencakup jumlah penduduk
yang besar, penyebaran penduduk yang tidak merata dan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Ketiga masalah itu dapat menimbulkan ketidak sesuaian antara jumlah penduduk dengan
daya/potensi wilayah yang ditempatinya, atau tidak seimbangnya pertambahan penduduk
dengan pertambahan bahan pangan mengakibatkan timbulnya masalah kelaparan yang dapat
mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup manusia.Untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, mereka melakukan migrasi kedaerah lain yang lebih subur atau daerah yang
menyediakan sumber-sumber kehidupan yang lebih baik.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan migrasi, diantaranya
karena adanya faktor-faktor pendorong dari daerah asal dan adanya faktor-faktor penarik di
daerah tujuan. Pada umumnya faktor pendorong dan faktor penarik ini disebabkan faktor
alam, ekonomi, sosial, budaya, agama, politik, pribadi dan sebagainya.Salah satu dari faktor
itu sudah dapat menimbulkan migrasi seperti faktor alam yakni sempitnya lahan di daerah
asal dan adanya kesempatan kerja untuk meningkatkan pendapatan di daerah tujuan (faktor
ekonomi), maka seseorang memutuskan untuk pindah. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa seseorang yang melakukan migrasi karena terdapat nilai kefaedahan atau ketimpangan
ekonomi antara satu daerah dengan daerah lain.
Arus migrasi masuk kota dapat berkurang pada saat kota kurang menawarkan
tawaran kerja yang menguntungkan. Sebaliknya ada juga terjadi migrasi musiman, yang
berarti pada waktu pedesaan tidak ada kerja bagi kaum buruh tani, ternyata kota menawarkan
aneka pekerjaan meski hanya serabutan, sehingga pengangguran yang sementara tadi dapat
Pertumbuhan penduduk migrasi ternyata mengalami peningkatan, ini ditunjukan dari
persentase jumlah penduduk migrasi yang bermukim di kota pada tahun 1971 sebesar 17,5%
dan tahun 1990 meningkat menjadi 30,9% ( Mantra 1995). Hal yang sama juga ditunjukan di
Provinsi Aceh adalah sebagian dari Indonesia, dimana migrasi juga berlangsung . Kondisis
ini ditunjukan migrasi masuk berjumlah 405.498 jiwa pada tahun 2009 (BPS ACEH,2009).
Alasan utama seseorang melakukan migrasi adalah untuk memperoleh penghasilan yang
lebih baik. Hal ini ditandai dengan kebutuhan seseorang tidak terpenuhi pada daerah asal baik
kebutuhan ekonomi maupun non ekonomi, menyebabkan seseorang akan mencari informasi
mengenai tempat lain yang dianggap dapat memenuhi segala kebutuhan hidup mereka. Selain
itu seseorang melakukan migrasi disebabkan faktor-faktor lain seperti faktor geografis,
demografi, kebudayaan, bencana alam dan lain – lain (Todaro, 1985).
Banyak faktor yang menyebabkan migrasi di antaranya faktor pendorong di daerah
asal dan faktor penarik di daerah tujuan.Faktor pendorong mencakup makin berkurangnya
sumberdaya alam, kurang nya kesempatan kerja, keadaan ekonomi yang rendah. Berbeda
dengan faktor penarik yaitu kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik,
keadaan lingkungan yang menyenangkan seperti perumahan, rekreyasi dan keadaan iklim (
Daldjoeni, 1992). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara satu daerah dengan daerah
lain terdapat perbedaan nilai kefaedahan dan ketimpangan ekonomi.
Secara teoritis motivasi melakukan migrasi pada setiap orang berbeda-beda,
diantaranya faktor ekonomi, sosial budaya, keamanaan dan faktor ekonomi.Namun faktor
yang paling dominan dalam migrasi seperti yang dijelaskan sebelumnya yakni faktor
ekonomi. Adakalanya yang dominan adalah faktor keamanan atau faktor alam, disisi lain
faktor yang domianan adalah faktor kelebihan tenaga kerja dan berpenghasilan rendah
menuju daerah yang kekurangan tenaga kerja dan menawarkan upah yang lebih tinggi (Haris,
Secara umum migrasi menimbulkan dampak negatif dan positif di daerah tujuan. Dampak
positif ini sesuai dengan tujuan migran yakni meningkatkan pendapatan sehingga dapat
memenuhi kebutuhannya, tersediannya lapangan kerja baru, terjadinya transpormasi gaya
hidup dan sebagainya sedangkan dampak negatif adalah semakin meningkatnya jumlah
penduduk , menyempitnya lahan pertanian, munculnya pengangguran dan meningatnya
kriminalitas atau tindak kejahatan. Masalah yang demikian ternyata trus berlangsung sampai
saat ini terutama dikota-kota besar yang ada di indonesia.
Nanggroe Aceh Darussalam ( NAD ) merupakan sebuah Daerah Istimewa setingkat Provinsi
yang terletak di Pulau Sumatra dan merupakan Provinsi paling barat di Indonesia yang di
memiliki jumlah migran yang besar dari berbagai wilayah di Indonesia yang menyebar di
seluruh Provinsi Nanggro Aceh Darussalam dan diantaranya daerah yang didiami adalah
Kecamatan Simpang Kiri Kota Sulbulussalam. Kota sulbulussalam memiliki 5 Kecamatan
dan salah satu diantaranya yaitu Kecamatan Simpang Kiri yang secara administrasi
pemerintahan memiliki 14 ( empat belas ) Desa, yaitu Desa Buluh Dori, Desa Pegayo, Desa
subulussalam, Desa Pasar Panjang, Desa Tangga Besi, Desa Kuta Cepu, Desa Suka Makmur,
Desa Sekelondang, Desa Mukti Makmur, Desa Sulbulussalam Barat, Desa Sulbulussalam
Selatan, Desa Sulbulussalam Selatan, Desa Sulbulussalam Utara, Desa Lae Oram, Desa
Makmur Jaya.
Kecamatan Simpang kiri adalah salah satu Kecamatan yang tertua di kota
Subulussalam, karena sudah ada sejak wilayah Kabupaten Aceh Singkil masih menjadi
bagian dari Kabupaten Aceh Selatan. Kecamatan Simpang Kiri pada saat ini menjadi pusat
pemerintahan Kota Subulussalam.Dipilihnya Kecamatan Simpang Kiri karena merupakan
salah satu kecamatan yang mempunyai laju pembangunan yang sangat pesat. Posisi wilayah
Kecamatan Simpang Kiri yaitu sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Penanggalan,
Kecamatan Sultan Daulat dan sebalah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Longkib. Luas
Kecamatan Simpang Kiri keseluruhan adalah sekitar 213 Km2, yang terdiri dari empat belas
desa.
Kecamatan Simpang kiri saat ini merupakan pusat perekonomian di kota
Subulussalam, banyaknya ruko-ruko dan bangunan usaha setelah pemekaran menunjukkan
daerah ini berpotensi untuk perdagangan. Hal ini diduga sebagai faktor penarik yang
menyebabkan banyaknya migran di kecamatan simpang kiri.
Dengan adanya migrasi ini telah mengakibatkan penduduk di Kecamatan Simpang
Kiri semakin banyak dan heterogen, Selain itu juga kebutuhan rumah, lapangan pekerjaan
terus meningkat. Jika ini tidak terpenuhi maka akan menimbulkan dampak negatif bagi bagi
para migran. Sehubungan dengan itu. Migrasi yang dilakukan para migaran pada umumnya
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong
yang berasal dari daerah asal penduduk untuk melakukan migrasi seperti berkurangnya
sumber – sumber alam sebagai sumber perekonomian, dan semakin sempitnya lapangaan
pekerjaan di daerah asal.Sedangkan faktor penarik bagi para migran yang melakukan migrasi
adalah kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dan menambah penghasilan yang lebih baik,
lapangan pekerjaan yang lebih menjanjikan di wilayah yang baru, dan ajakan dari kerabat
yang sekaligus sebagai tempat tujuan sementara.Akan tetapi, pada dasarnya dorongan utama
seseorang melakukan migrasi adalah faktor ekonomi, yaitu memperoleh penghasilan dan
kehidupan yang lebih baik.
Berdasarkan pengamatan dan studi pendahuluan yang dilakukan di Kecamatan
Simpang Kiri terlihat bahwa keadaan aktifitas ekonomi migran banyak mengalami
peningkatan disini terlihat jelas bahwa dengan usaha – usaha yang di lakukan oleh migran
seperti berwirausaha dan mengelola pertanian dan sebahagian migrarn yang datang ke
karena peluang untuk mendapatkan pekerjaan dibidang perusahaan dan pemerintahan lebih
mudah untuk orang yang berpendidikan tinggi karena mereka mendapatkan tawaran –
tawaran yang lebih baik.
Selain itu, masalah yang juga cukup mencolok yang terjadi pada masyarakat migran
dalam hal ini berkaitan dengan yang dikatakan Ananta (1993) bahwa faktor ekonomi
mendapakan tempat utama sebagai motivasi seseorang untuk berpindah dari suatu daeerah ke
daerah yang lain. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan layak
di daerah yang baru.
Sehubungan dengan hal – hal tersebut yang telah di paparkan diatas, menarik
kiranya untuk dilakukan suatu penelitian dan analisa terhadap kehiddupan masyarakat migran
yang ada di Kecamatan Simpang Kiri.
B. Identifkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi tingginya pertumbuhan penduduk migrasi di Kecamatan Simpang
Kiri.Di antaranya adalah faktor pendorong dari daerah asal migrasi dan faktor penarik dari
daerah tujuan, seperti faktor alam, ekonomi, sosial, budaya, agama dan politik.Faktor
pendorong mencakup semakin berkurangnya sumber daya alam, kurang kesempatan kerja,
sempitnya lahan pertanian dan keadaan ekonomi yang rendah.Sedangkan faktor penarik yaitu
kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik, keadaan lingkungan yang baik
dan mudah dijangkau oleh transportasi umum.
Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk migrasi menimbulkan dampak positif
namun ada kalanya berdampak negatif di daerah yang akan ditinggalkan (daerah asal) dan
daerah tujuan (Kecamatan Simpang Kiri).
Mengingat begitu luasnya permasalahan yang tercakup dalam identifikasi masalah,
maka diperlukannya batasan masalah agar permasalahn yang akan diteliti terfokus dan
terarah. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dibatasi pada faktor – faktor yang melatarbelakangi masuknya
masyarakat sebagai migran ke Kecamatan Simpang Kiri dan Untuk mengetahui dampak
positif dan negatif yang ditimbulkan oleh migran di Kecamatan Simpang Kiri .
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Faktor-faktor apakah yang melatarblakangi masuknya masyarakat sebagai migran ke
Kecamatan Simpang Kiri ?
2. Bagaimana dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh migran di Kecamatan
Simpang Kiri?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan perumusan masalah maka penulis menetapkan
tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang melatarblakangi masuknya masyarakat sebagai
migran ke Kecamatan Simpang Kiri .
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh migran di
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan hasi penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor pendorong migran dari daerah asal menuju Kecamatan Simpang Kiri
terutama disebabkan oleh faktor ekonomi pendapatan yang rendah (75,5%), faktor sosial
karena adanya perkawinan antara penduduk luar dengan penduduk daerah asli dan
keamanan yang cukup stabil (13,3) dan faktor alam karena adanya bencana alam seperti
banjir bandang dan stunami (11,1%). Faktor-faktor penarik migran di Kecamatan
Simpang Kiri sangat bervariasi, pada umumnya (60%) karena faktor ekonomi mencari
pendapatan yang lebih baik, faktor sosial tersedianya lapangan pek`erjaan (17,7%),
kelengkapan sarana dan prasarana (13,3%), keamanan yang cukup stabil (8,8%) .
2. Dampak positif yang ditimbulkan migran di Kecamatan Simpang Kiri adalah
meningkatnya pendapatan migran dan telah dapat memeenuhi kebutuhan dasar hidup
keluarganya, hal ini ditunjukan dalam pendapatan perkapita (35,56%) berada diatas Upah
Minimum Provinsi Nanggro Aceh Darussalam Rp 1.300.000/bulan .Bertambahnya
devisa bagi pemerintah daerah melalui pembayaran iuran air,listrik,PBB. Terciptanya
hubungan kekerabatan melalui gotong royong, pengajian dan kegiatan masyarakat
lainnya. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh migran, terjadinya alih fungsi lahan dari
5,630 ha pada tahun 2005 menjadi 2,997/ha pada tahun 2011, sebagian pengelolaan pusat
pasar atau perdagangan di pegamg oleh masyarakat migran begitu juga di lembaga
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan, dapat ditarik saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Kecamatan Simpang Kiri baik masyarakat
pendatang maupun masyarakat asli agar tetap menjaga dan menjalin kerjasama dalam hal
pembangunan Kota Subulussalam khususnya di Kecamatan Simpang Kiri dalam
berbagai hal dengan memberikan kegiatan yang positif dan senantiasa berpartisipasi baik
moril maupun materil.
2. Diharapkan kepada pihak pemerintah setempat agar lebih memperhatikan seluruh
masyarakat Kecamatan Simpang Kiri baik masyarakat yang datang sebagai migran
ataupun masyarakat setempat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakkyat. Dan
mendukung putra atau putri daerah ikut serta dalam pembanguanan wilayah Kota
Subulussalam khususnya yang telah selesai dalam menempuh jenjang Pendidikan
Perguruan Tinggi, karena sangat disayangkan jika mereka harus menganggur pahal
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, 1988. Ilmu Sosial Dasar. Semarang : Rineka.
Alwi, Abustan, 1986. Teknik Analisis Kependudukan. Semarang : Reneka.
Ananta, A, 1993. Pengantar Kependudukan. Yogyakarta : Gajah Mada University Pers.
Astuti,2007, Analisis Tentang Penduduk Migran di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.Skripsi, Medan: Jurusan Pendidikan Geografi , FIS UNIMED
Ayunda Kemuning, 2010, Migrasi dan Adeptasi Sosial Budaya Masyarakat di Desa Purwodadi. Skripsi, Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, FIS UNIMED
Bappeda Kota Subulussalam, 2009, Potensi Kota Subulussalam.
Daldjoeni, 1992. Geografi Baru, Organisasi Keruangan Dalam Teori Dan Praktek. Bndung
Alumni.
Emalisa , 2003, POLA DAN ARUS MIGRASI DI INDONESIA, Digitized by USU digital
library 1
Haris, Abdul, 2005. Gelombang Migrasi ( Jaringan Perdagangan Manusia) Yogyakarta :
PT. Pustaka Pelajar.
Koentjaraningrat, 1982. Masalah-Masalah Pembangunan. Jakarta :PT. LP3ES
Everett S. Lee . Suatu Teori Migrasi, Terjemahan oleh Mantra Bagus Ida . Yogyakarta :Pusat Penelitian Kependudukan, Yogyakarta : UGM
Marpaung, 2009. Analisis Migrasi Penduduk Ke Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan
Medan Helvetia Kota Medan. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi , FIS UNIMED
Mantra, Ida Bagus, 1996. Mobilitas Penduduk Sirkuler Dari Desa Ke Kota Di Indonesia
Yogyakarta : PKK UGM.
Mantra, Ida Bagus,2009. Demografi Umum. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.
Purba, O.H.S 1997 . Migrasi Spontan Batak Toba ( Maserak )sebab, Motif dan Akibat Perpindahan Penduduk dari Dataran Tinggi Toba Medan : Manora.
Puspito, Hendro, 1989. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta : Kanisius
Saefullah, A, 1995. Mobilitas Penduduk Desa – Kota . Jembatan modernisasi pedesaan. Bandung : Universitas Padjajaran.
Sumardi, Mulyanto, 1982. Kemiskinan Dan Kebutuhan Pokok. Jakarta.Todaro, 1985.
Kependudukan Dan Perubahan sosial, jakarta.