PENGARUH PEMBERIAN PUPUK DAUN DAN VITAMIN B1 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN ANGGREK
DENDROBIUM (Dendrobium woonleng)
Oleh : Hamid Al-Khair
409220015 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat, nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Daun dan Vitamin B1 terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek Dendrobium (Dendrobium
woonleng)” kiranya dapat memberi manfaat bagi rekan mahasiswa dan
masyarakat. Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan masukan yang dapat membangun agar skripsi menjadi
lebih sempurna.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Ir. Herkules Abdullah, MS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, dan kepada Bapak Drs. H. Tri
Harsono, M.Si, Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, dan Ibu Dra. Uswatun Hasanah,
M.Si, selaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D
Dekan FMIPA dan staf-stafnya. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku
ketua jurusan dan Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku sekertaris jurusan dan kepada
Bapak Drs. Djongken Simamora, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik serta
kepada seluruh Dosen di jurusan Biologi yang telah banyak membantu Penulis
selama masa perkuliahan.
Teristimewa buat keluarga penulis yang dicintai dan disayangi yaitu
Ayahanda Dr. H. Badrul Munir Muhammad Nur bin Dimyati dan Ibunda Hj. T.
Asmah Zaitun Matabin Ishar bin Musa yang setiap saat memberikan kasih sayang,
dukungan dan doa tiada henti. Dan terima kasih kepada kakakku Maryam Bte
Badrul Munir, S.Pd, abangku Muhammad Abdurrahman, dan juga buat
adik-adikku Ahlam Inayatullah, Abdul Jawwad, Tahani, Dalaal Mahmudah dan Ahmad
Abdul Aziz yang telah membantu dan memberikan semangat serta doa selama
penulis menyelesaikan studi perkuliahan di Unimed.
Teman-teman seperjuangan di Biologi NonDik 2009, terkhusus buat
iv
Canro Sihombing, Jendro M Sitorus, Josri Sinaga, Harry Swandi K, Mahadi
Pratama G yang telah menjadi sahabat penulis selama perkuliahan dalam suka dan
duka dan juga yang selama ini memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini serta teman-teman Biologi Nd 2009.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna perbaikan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terima kasih semoga skripsi ini berguna untuk menambah khasanah ilmu
pengetahuan.
Medan, Juli 2013
v
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK DAUN DAN VITAMIN B1 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
ANGGREK DENDROBIUM (Dendrobium woonleng) Hamid Al-Khair (409220015)
ABSTRAK
vi
INFLUENCE OF GIFTS FOLIAR FERTILIZER AND VITAMIN B1 ON GROWTH AND FLOWERING ORCHID DENDROBIUM
(Dendrobium woonleng) Hamid Al-Khair (409220015)
ABSTRACT
vii DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Kata Pengantar iii
Abstrak v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 3
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ciri Umum Dendrobium 7
2.2. Morfologi Tanaman Anggrek Dendrobium woonleng 7
2.2.1. Akar 7
2.2.2. Batang 8
2.2.3. Daun 8
2.2.4. Bunga 8
2.2.5. Buah 9
2.3. Media Tanam Anggrek Dendrobium woonleng 10
2.4. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anggrek
Dendronium woonleng 11
2.4.1. Cahaya Matahari 11
2.4.2. Kelembaban 11
2.4.3. Penyiraman 12
2.4.4. Pemupukan 12
2.5. Pupuk Daun (Gaviota) 13
2.6. Vitamin B1 14
viii BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 18
3.2. Populasi dan Sampel 18
3.2.1. Populasi 18
3.2.2. Sampel 18
3.3. Alat dan Bahan 18
3.3.1. Alat 18
3.3.2. Bahan 18
3.4. Parameter Pengamatan 18
3.5. Rancangan Penelitian 19
3.6. Prosedur Penelitian 20
3.6.1. Tempat 20
3.6.2. Pembuatan konsentrasi pupuk daun (Gaviota) 20
3.6.3. Pembuatan konsentrasi vitamin B1 21
3.6.4. Pemeliharaan 21
3.7. Variabel Penelitian 22
3.8. Teknik Analisis Data 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 29
4.1.1. Tinggi Tanaman Anggrek Dendrobium
(Dendrobium woonleng) 29
4.1.2. Jumlah Tunas Anggrek Dendrobium
(Dendrobium woonleng) 31
4.2. Pembahasan 34
4.2.1. Pupuk Daun (Gaviota) 34
4.2.2. Vitamin B1 34
4.2.3. Interaksi Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin B1 34
4.2.4. Pembungaan 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 38
5.2. Saran 38
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Susunan kombinasi perlakuan 20
Tabel 3.2. Model pengamatan secara RAK Faktorial 23
Tabel 3.3. Data hasil percobaan menurut faktor pupuk daun
(Gaviota) dan vitamin B1 25
Tabel 3.4. Model Analisis Varians (ANAVA) secara RAK Faktorial 27
Tabel 4.1. Tabel Rata-Rata Hasil Parameter Perlakuan 29
Tabel 4.2. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Konsentrasi
Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin B1 terhadap Tinggi
Tanaman Anggrek Dendrobium woonleng 30
Tabel 4.3. Pengaruh Pemberian Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin
B1 terhadap Tinggi Tanaman Anggrek Dendrobium
woonleng 31
Tabel 4.4. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Konsentrasi
Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin B1 terhadap Jumlah
Tunas Tanaman Anggrek Dendrobium woonleng 33
Tabel 4.5. Pengaruh Pemberian Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin
B1 terhadap Jumlah Tunas Tanaman Anggrek
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tanaman anggrek Dendrobium woonleng 9
Gambar 4.1. Histogram Rataan Tinggi Tanaman yang diberi
Perlakuan Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin B1 32
Gambar 4.2. Histogram Rataan Jumlah Tunas Tanaman yang diberi
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Data 41
Lampiran 2. Tabel Uji Lanjutan 51
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropik yang mempunyai kekayaan alam
dengan beragam tanaman. Salah satu keanekaragamannya berupa tanaman
hortikultura, yang meliputi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman hias,
baik tanaman hias bunga maupun tanaman hias daun. Salah satu tanaman hias
bunga yang populer dan memiliki nilai ekonomi tinggi adalah tanaman anggrek.
Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi.
Bentuk, warna, keragaman jenis dan keawetan bunganya menjadi daya tarik
tersendiri dari spesies tanaman tersebut sehingga banyak diminati oleh konsumen
baik dari dalam maupun luar negeri (Santi, 1992).
Permintaan anggrek cenderung terus meningkat. Anggrek sangat populer
dan biasanya dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti upacara keagamaan,
hiasan dan dekorasi ruangan, ucapan selamat serta untuk ungkapan duka cita.
Hongkong, Singapura dan Amerika Serikat merupakan contoh beberapa negara
yang cukup gencar meminta anggrek yang berasal dari Indonesia karena memiliki
keragaman serta ciri khas tersendiri sebagai bunga tropis. Hal ini menyebabkan
minat masyarakat untuk memelihara tanaman anggrek dengan tujuan komersial
menjadi tinggi, mengingat kondisi pasar di dalam dan luar negeri yang sangat
cerah.
Anggrek merupakan sumber devisa potensial bagi negara di samping dapat
menjadi sumber penghasilan bagi petani dan pendapatan asli daerah.
Berkembangnya usaha anggrek dalam negeri akan mampu meningkatkan
pendapatan petani, memenuhi tuntutan keindahan lingkungan, menunjang
pembangunan industri pariwisata, membuat kompleks perumahan, perhotelan dan
perkantoran bertambah asri. Pembangunan industri anggrek diharapkan mampu
menciptakan lapangan kerja, menambah devisa, dan membuka peluang
tumbuhnya industri sarana produksi, produk sekunder dan jasa transportasi
2
Anggrek merupakan tanaman yang sangat beragam. Anggrek mempunyai
lebih banyak jenisnya daripada keluarga tanaman bunga-bungaan lainnya. Para
ahli tumbuh-tumbuhan berkeyakinan anggrek mempunyai lebih dari 25.000
species yang tersebar di seluruh dunia. Tetapi karena kerusakan hutan kita
kehilangan jenis yang belum dikenali dan tidak tahu dengan pasti berapa
jumlahnya. Jenis anggrek ini diantaranya adalah anggrek Dendrobium,
Phaleonopsis, Vanda, Catellya, Acriopsis, Agrostophyllum, Appendicula,
Arachnis, Arundina, Brachypeza, Bulbophyllum, Calanthe, Claderia, Cleisostoma,
Chelonistele, Coelogyne, Cordiglottis, Cymbidium, Dimorphorchis, Dipodium,
Eria, Eulophia, Flickingeria, Grammatophyllum, Liparis, Luisia, Malaxis,
Nephelaphyllum, Oberonia, Phalaenopsis, Pholidota, Plocoglottis, Pomatocalpa,
Robiquetia, Schoenorchis, Spathoglottis, Thecopus, Thelasis, Trichotosia,
Thrixspermum yang indah dan sangat menawan (Widiastoety, 2009).
Jenis anggrek yang banyak diminati adalah genus Dendrobium. Anggrek
potong di Indonesia di dominasi dan genus Dendrobium dan dianggap sesuai
dengan iklim Indonesia. Keistimewaan Dendrobium sebagai bunga potong adalah
mudah ditanam, berbunga terus-menerus, bentuk bunganya sempurna, warna
bunga bervariasi, berbatang lentur sehinga mudah dirangkai. Mahkota bunga tidak
rontok, kesegaran bunga tahan lama (Sarwono, 2002). Tanaman anggrek jenis
Dendrobium termasuk komoditas tanaman hias yang paling banyak peminatnya.
Kemudian jenis anggrek ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat
berperan dalam rangka peningkatan pendapatan pengusaha, petani anggrek
maupun pemerintah daerah (Anonim, 2009). Tanaman anggrek selain
dibudidayakan secara alami, saat ini masyarakat banyak membudidayakan
tanaman anggrek dengan cara persilangan. Tanaman anggrek memiliki bentuk
yang indah serta dapat mengeluarkan aroma yang indah (Ramadiana, 2008).
Untuk memperoleh tanaman anggrek yang berkualitas baik dan jumlahnya
banyak sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: faktor keturunan atau
genetik, hormon, status nutrisi tanaman, temperatur dan pemupukan. Tanaman
anggrek dapat dirangsang pembungaannya tanpa diberi pupuk, akan tetapi hal ini
3
tanaman akan mengalami kekurangan nutrisi. Maka pemupukan haruslah
dilakukan pada tanaman anggrek agar tidak terjadi kekurangan nutrisi.
Pemberian unsur hara selain diberikan lewat tanah umumnya diberikan lewat
daun. Pupuk daun adalah bahan-bahan atau unsur-unsur yang diberikan melalui daun
dengan cara penyemprotan atau penyiraman kepada daun tanaman agar langsung dapat
diserap guna mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan dan perkembangan (Sutedjo,
1994). Pupuk daun yang digunakan adalah pupuk daun gaviota yang memiliki
kandungan fosfor (P) tinggi. Pupuk daun (Gaviota) mengandung unsur N,P,K dengan
perbandingan 14:30:27 (Setiawati, 2011).
Untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman, penambahan unsur mikro yang
berasal dari vitamin juga perlu dilakukan. Vitamin yang biasa dipakai adalah vitamin
B1. Vitamin B1 dapat memacu pertumbuhan tanaman seperti penambahan tinggi, luas
daun dan bobot tanaman dengan konsentrasi yang tepat (Limarni dkk, 2008).
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dilakukan
penelitian yang berjudul ”Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Dan Vitamin B1
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Anggrek Dendrobium (Dendrobium woonleng)”.
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:
1. Pemberian pupuk dan vitamin terhadap tanaman anggrek dendrobium
(Dendrobium woonleng).
2. Pertumbuhan dan pembungaan pada anggrek dendrobium (Dendrobium
woonleng).
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah
tunas yang muncul, lama waktu keluarnya bunga serta banyaknya jumlah kuntum
bunga anggrek Dendrobium (Dendrobium woonleng) dengan pemberian
4
1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium
woonleng?
2. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah tunas yang muncul pada
anggrek Dendrobium woonleng?
3. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pembungaan anggrek Dendrobium
woonleng?
4. Berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada pemberian
konsentrasi pupuk daun (Gaviota) yang berbeda terhadap pembungaan
anggrek Dendrobium woonleng?
5. Bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan konsentrasi yang
berbeda terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium woonleng?
6. Bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan konsentrasi yang
berbeda terhadap jumlah tunas yang muncul pada anggrek
Dendrobium woonleng?
7. Bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan konsentrasi yang
berbeda terhadap pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.
8. Berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada pemberian
konsentrasi vitamin B1 yang berbeda terhadap pembungaan anggrek
Dendrobium woonleng?
9. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1
dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek
Dendrobium woonleng?
10.Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1
dengan konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah tunas yang muncul
5
11.Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1
dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pembungaan anggrek
Dendrobium woonleng?
12.Berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada pemberian
konsentrasi pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1 yang berbeda
terhadap pembungaan anggrek Dendrobium woonleng?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan
anggrek Dendrobium woonleng.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah tunas
yang muncul pada anggrek Dendrobium woonleng.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pembungaan
anggrek Dendrobium woonleng.
4. Untuk mengetahui berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada
pemberian konsentrasi pupuk daun (Gaviota) yang berbeda terhadap
pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium
woonleng.
6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah tunas yang muncul pada
anggrek Dendrobium woonleng.
7. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pembungaan anggrek Dendrobium
6
8. Untuk mengetahui berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada
pemberian konsentrasi vitamin B1 yang berbeda terhadap pembungaan
anggrek Dendrobium woonleng.
9. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dan vitamin B1 dengan konsentrasi yang berbeda terhadap
pertumbuhan anggrek Dendrobium woonleng.
10.Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dan vitamin B1 dengan konsentrasi yang berbeda terhadap
jumlah tunas yang muncul pada anggrek Dendrobium woonleng.
11.Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dan vitamin B1 dengan konsentrasi yang berbeda terhadap
pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.
12.Untuk mengetahui berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada
pemberian konsentrasi pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1 yang
berbeda terhadap pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan di peroleh dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumber belajar untuk menambah pengetahuan dasar tentang
pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.
2. Memberi informasi kepada khalayak umum tentang bagaimana
pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1 dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan pembungaan
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta data yang diperoleh,
maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemberian pupuk daun (Gaviota) dengan konsentrasi yang berbeda yang
menunjukkan hasil yang optimal dalam merangsang pertumbuhan anggrek
Dendrobium woonleng dengan kombinasi G2V0 (G = 2 gr/l, V = 0 ppm)
dan untuk jumlah tunas dengan kombinasi G1V0 (G = 1 gr/l, V = 0 ppm).
2. Pemberian vitamin B1 dengan konsentrasi yang berbeda yang
menunjukkan hasil yang optimal dalam merangsang pertumbuhan anggrek
Dendrobium woonleng dengan kombinasi G0V2 (G = 0 gr/l, V = 0 ppm)
dan untuk jumlah tunas dengan kombinasi G0V3 (G = 0 gr/l, V = 3 ppm).
3. Pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1 dengan konsentrasi yang
berbeda yang menunjukkan hasil yang optimal dalam merangsang
pertambahan tinggi anggrek Dendrobium woonleng yaitu dengan
konsentrasi G2V1 (G= 2 gr/l, V= 1 ppm) dan untuk jumlah tunas dengan
kombinasi G1V2 (G= 1 gr/l, V= 2 ppm).
4. Perlakuan yang diberikan kepada anggrek Dendrobium woonleng selama 2
bulan (rentang waktu penelitian) masih fokus untuk merangsang
pertumbuhan vegetatifnya seperti untuk tunggi dan munculnya tunas dan
belum fokus untuk pertumbuhan secara generatifnya yaitu bunga.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian ini, maka dapat disarankan :
1. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk pertumbuhan anggrek
secara vegetatif dapat menggunakan kombinasi G2V1 G2V1 (G= 2 gr/l,
V= 1 ppm) untuk pertambahan tingginya dan G1V2 (G= 1 gr/l, V= 2 ppm)
39
2. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk pertumbuhan anggrek
secara generatif, maka perlu dilakukian penelitian selanjutnya dengan
konsentrasi yang berbeda sehingga diperoleh cara menghambat
pertumbuhan vegetatif anggrek yaitu pada pertumbuhan tunasnya agar
40
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2010),
http://www.rumah.com/berita-properti/2010/5/851/anggrek-dendrobium-mudah-dipelihara-rajin-berbunga, Diakses tanggal 10
Februari 2013
Anonim, (2009), http://www.orchidspecies.com/denfredricksianum.htm, diakses tanggal 10 Februari 2013
Abidin, Z., (2000), Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh, Penerbit Angkasa: Bandung
Alip, N., (2010), Anti Stres dan Perangsangan Akar Tanaman.
http://nuralip.mywapblog.com/anti_stres_dan_perangsangakartanamanx html, Diakses tanggal 20 Januari 2013
Gunawan, L. W., (2007), Budi Daya Anggrek, Penebar Swadaya: Jakarta
Hardjowigeno, (2003), Ilmu Tanah, Akademika Pressindo: Jakarta
Harahap, F., (2013), Kultur Jaringan Tanaman, FMIPA UNIMED, UNIMED Press, Medan
Jenny, J., Rondonuwu, Diane, D., (2009), Kebutuhan Hara Tanaman Hias Anggrek, Fakultas Pertanian Unsrat : Manado
Limarni, L., Nasrez, A., Irfan , S., Ahmad, R., (2008), Pertumbuhan Bibit Anggrek ( Dendrobium sp.) Dalam Kompot Pada Beberapa Jenis Media Tanam dan Konsentrasi Vitamin B1, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas : Padang
Osman, F. dan I. Prasasti, (1994), Anggrek Dendrobium, Penebar Swadaya: Jakarta
Ramadiana, S., (2008), Komposisi Larutan Perendam Untuk Menjaga Vase Life Bunga Anggrek Vanda (Vanda teres) Dalam Vas, Budidaya Pertanian: Lampung
Rosmanita, B., (2008) Pengaruh Paclobutrazol Dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anggrek Dendrobium “Jiad Gold x Booncho Gold”, Institut Pertanian Bogor: Bogor
41
Santi, A., (1992), Pengaruh Beberapa Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Anggrek Lilac, J.Hort. 3(2) : 28-30.
Sarwono, B., (2002), Menghasilkan Anggrek Potong Kualitas Prima, AgroMedia
Setiawati, D., (2011), Pengaruh Waktu Dan Frekuensi Aplikasi Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Anggrek Dendrobium ‘Tong Chai Gold’, Institute Pertanian Bogor: Bogor
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED: Medan
Sutedjo, M. M., (1994), Pupuk dan Pemupukan, PT. Rineka Cipta: Jakarta
Widiastoety, D., (2009), Kiat Merawat Anggrek. Penebar Swadaya: Jakarta
Wibowo, S., (2006), Pengaruh Pemberian Pupuk Dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Fase Seedling Anggrek Phaleonopsis, Fakultas Pertanian Universitas Sutan Agung Tirtayasa: Serang.