• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Retail Mix terhadap Repeat Purchase Studi pada Starbucks Coffee Braga Citiwalk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Retail Mix terhadap Repeat Purchase Studi pada Starbucks Coffee Braga Citiwalk."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan zaman, maka perilaku konsumen pula ikut berubah. Konsumen saat ini tidak hanya mengkonsumsi suatu barang hanya karena butuh, melainkan sebuah lifestyle / gaya hidup bagi mereka. Dengan banyaknya tingkat pertumbuhan kalangan menengah, maka muncul gaya hidup yang di sebut dengan

“nongkrong”. Gaya hidup masyarakat yang disebut “nongkrong” ini menciptakan

pertumbuhan di sektor restoran dan café di kota Bandung. Sebagai salah satu cafe besar di Bandung, Starbucks Coffee Braga Citywalk harus memiliki keunggulan bersaing agar dapat bertahan. Strategi retail mix sangat penting bagi toko ritel modern karena dapat menciptakan keunggulan bersaing dan perbedaan karakteristik antar pesaing lainnya sehingga konsumen bisa melakukan pembelian ulang. Penelitian in bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Retail Mix terhadap repeat

purchase Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha di Starbucks Coffee Braga

Citywalk. Penelitian dilaksanakan denga menyebarkan 100 kuesioner kepada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang pernah berkunjung ke Starbucks Coffee Braga Citywalk. Alat analisa yang digunakan dalam mengukur pengaruh

Retail Mix terhadap Repeat Purchase adalah regresi linier sederhana.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Along with the times, then also change consumer behavior. Consumers today are not only consuming a product simply because it takes, but rather a lifestyle / lifestyle for them. With so many middle class growth rate, it appears lifestyle is called the "hanging out". Lifestyle community called "hanging out" This creates growth in the restaurant and café in the city of Bandung. As one of the big cafe in Bandung, Starbucks Coffee Braga Citywalk should have a competitive advantage in order to survive. Mix of retail strategy is very important for modern retail stores because it can create a competitive advantage and the difference between the characteristics of the other competitors so that consumers can make repeat purchases. In research aims to analyze the influence of Retail Mix to repeat purchase Maranatha Christian University Students at Starbucks Coffee Braga Citywalk. Research conducted premises spreading 100 questionnaires to Maranatha Christian University student who've been to Starbucks Coffee Braga Citywalk. Analysis tool used to measure the effect on Repeat Purchase Retail Mix is a simple linear regression.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5

2.1.2.2. Store Design and Display ... 15

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.2.2. Space Management ... 18

2.1.2.2.3. Visual Merchandise ... 20

2.1.2.2.4. Atmospherics ... 22

2.1.2.3. Communication Mix ... 23

2.1.2.3.1. Paid Impersonal Communication ... 24

2.1.2.3.2. Paid Personal Communication ... 25

2.1.2.3.3. Unpaid Impersonal Communication ... 25

2.1.2.3.4. Unpaid Personal Communication... 26

2.1.2.4. Location ... 26

2.1.2.5. Merchandise Assortment... 28

2.1.2.6. Pricing ... 29

2.1.3. Keputusan Pembelian ... 32

2.1.3.1. Proses Keputusan Pembelian ... 33

2.1.3.2. Pembelian Ulang ... 34

2.2. Kerangka Pemikiran ... 36

2.3. Kerangka Teoritis ... 37

2.4. Model dan Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN... 41

3.1. Subjek dan Obyek Penelitian (Populasi) dan Teknik Pengambilan Sampel ... 41

3.1.1. Jenis Penelitian ... 41

3.1.2. Jenis Data ... 41

3.1.3. Populasi ... 42

3.1.4. Sampel ... 42

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.1.5.1. Uji Validitas ... 43

3.1.5.2. Uji Reliabilitas ... 44

3.1.5.3. Uji Normalitas... 45

3.1.5.4. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 46

3.1.5.5. Koefisien Korelasi Pearson ... 46

3.1.5.6. Uji Determinasi ... 47

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1. Hasil Analisis ... 49

4.1.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 49

4.1.2. Analisis Deskriptif Data ... 51

4.1.2.1. Analisis Karakteristik Responden ... 51

4.1.2.2. Analisis Deskriptkif Variabel ... 52

4.1.3. Uji Normalitas ... 59

4.1.4. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 59

4.1.4.1. Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 60

4.1.4.2. Koefisien Korelasi Pearson dan Koefisien Determinasi ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1. Kesimpulan ... 63

5.2. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL I Jenis store retailer... 6

TABEL II Jenis corporate retailing and franchising ... 11

TABEL III Definisi operasional variabel ... 38

TABEL IV Batas nilai interval korelasi ... 47

TABEL V Tabel hasil uji validitas... 49

TABEL VI Tabel hasil uji reliabilitas ... 50

TABEL VII Analisis deskriptif jenis kelamin responden ... 51

TABEL VIII Rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel retail mix... 52

TABEL VIX Rekapitulasi tanggapan responden terhadap indikator customer service ... 53

TABEL X Rekapitulasi tanggapan responden terhadap indikator store design and display ... 54

TABEL XI Rekapitulasi tanggapan responden terhadap indikator communication mix ... 55

TABEL XII Rekapitulasi tanggapan responden terhadap indikator lokasi ... 56

TABEL XIII Rekapitulasi tanggapan responden terhadap indikator merchandise assortment ... 57

TABEL XIV Rekapitulasi tanggapan responden terhadap indikator Pricing ... 58

TABEL XV Output hasil uji normalitas ... 59

(8)
(9)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era moderen seperti saat ini, para pelaku bisnis memerlukan banyak strategi agar konsumen bisa puas dan loyal terhadap mereka. Seiring dengan perkembangan zaman, maka perilaku konsumen pula ikut berubah. Konsumen saat ini tidak hanya mengkonsumsi suatu barang hanya karena butuh, melainkan sebuah lifestyle / gaya hidup bagi mereka. Menurut kompas.com (2012) Hasil survei Litbang Kompasyang dilakukan Maret-April lalu di enam kota besar (Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar) menunjukkan kelas menengah berjumlah 50,3 persen dan kelas menengah atas 3,6 persen, sisanya merupakan kelas atas (1 persen), bawah (39,6 persen), dan sangat bawah atau kelas yang betul-betul miskin (5,6 persen). Dengan dominasi jumlah kelas menengah yang besar, wajah Indonesia tecermin di kelas ini. Kelas menengah yang terbentuk saat ini merupakan perpaduan berbagai unsur. Sebagian merupakan kelas menengah yang lahir dari kalangan menengah, sebagian merupakan kelompok yang baru naik kelas dari bawah menjadi menengah dan dalam jumlah lebih sedikit adalah mereka yang diturunkan oleh orangtua kelas atas atau menengah atas. Meski sedikit, pengaruh mereka signifikan menularkan gaya hidup kelas atas kepada kelas menengah. Dengan banyaknya tingkat pertumbuhan kalangan menengah, maka muncul gaya hidup yang di sebut

dengan “nongkrong”.

Gaya hidup masyarakat yang disebut “nongkrong” ini menciptakan

(10)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha

bukan lagi hanya tempat untuk sekedar memenuhi kebutuhan makan atau minum seseorang, melainkan lebih dari itu seperti tempat kebutuhan untuk bersosialisasi serta wujud eksistensi personal maupun kelompok. Restoran dan café juga dijadikan untuk sarana relaksasi penghilang stress dan juga kejenuhan akan sibuknya hidup di kota metropolitan seperti Bandung ini. Tercatat bahwa pada tahun 2012 terdapat 591 restoran dan 12 bar yang tersebar di kota Bandung dan terus berkembang hingga sekarang. Tidak aneh lagi bahwa persaingan bisnis di sektor ini kian ketat. Selain banyaknya bermunculan restoran dan café, banyak juga restoran dan café yang tutup akibat tidak bisa bersaing dengan para kompetitornya. Maka oleh karena itu perlunya ada strategi marketing mix yang perlu diterapkan para pelaku bisnis ini agar mampu bersaing dan dapat bertahan.

Menurut Levy & Weitz (2009, p.134), retail mix adalah kombinasi dari faktor-faktor yang digunakan peritel untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan pembelian. retail mix terdiri dari enam elemen, yaitu : customer service, store design and display, communication mix, location,

merchandise assortment, dan pricing.

Starbucks Corporation adalah sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi

global asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 20.336 kedai di 61 negara, termasuk 13.123 di Amerika Serikat, 1.299 di Kanada, 977 di Jepang, 793 di Britania Raya, 732 di Cina, 473 di Korea Selatan, 363 di Meksiko, 282 di Taiwan, 204 di Filipina, dan 164 di Thailand.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha dan dingin, kue kering manis, camilan, dan barang-barang seperti gelas dan tumbler. Melalui divisi Starbucks Entertainment dan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film. Banyak di antara produk perusahaan yang bersifat musiman atau spesifik terhadap daerah tempat kedai tersebut berada. Starbucks Coffe shop masuk pertama kali di Indonesia, pada tanggal 17 Mei 2002 di

Plaza Indonesia, Jakarta. Starbucks di Indonesia dikelola oleh PT Sari Coffe Indonesia (SCI). Dalam perkembangannya, Starbucks kini telah memiliki banyak cabang di kota-kota besar di Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, medan, Yogyakarta, Semarang, Malang, Bali. Starbucks Coffe shop di Indonesia selain memfokuskan pada menu olehan kopi espresso juga menyediakan makanan ringan seperti roti dan cake sebagai menu pelengkap. Berbagai merchandise seperti mug, tumbler ,pitcher, termos mini, kaos yang semuanya berlogo Starbucks juga disediakan di tiap gerai-gerai Starbucks. Di kota bandung sendiri terdapat 5 gerai Starbucks dan gerai terbaru mereka dibuka di salah satu ikon kota Bandung yaitu

jalan braga. Starbucks coffee Braga Citywalk menawarkan sesuatu yang tidak dapat dirasakan di outlet-outlet starbucks lainnya, yaitu bentuknya yang mengusung tema kolonial, seakan kita kembali ke masa kolonial seperti zaman dahulu. Dengan perpaduan antara klasik dan juga moderen menciptakan sesuatu yang baru bagi konsumen setianya.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh retail mix terhadap repeat purchase pada Starbucks Coffe Braga Citywalk Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari dibuatnya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah menganalisis dan menginterpretaasikan data mengenai apakah terdapat pengaruh retail mix terhadap repeat purchase pada Starbucks Coffee Braga Citywalk Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian tentang retail mix mix ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi:

 Diharapkan dapat menambah bahan referensi dan masukan bagi mahasiswa

Universitas Kristen Maranatha yang membutuhkan

 Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan pengetahuan untuk

penelitian-penelitian di bidang pemasaran terutama yang berkenaan dengan retail mix.

 Penelitian ini diharapkan agar peneliti dapat mengetahui lebih mendalam

(13)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

63 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Terdapat pengaruh retail mix terhadap repeat purchase pada Starbucks Coffe Braga Bandung yang ditunjukkan oleh persamaan regresi Y = -8,260 + 0,212 X dan berdasarkan hasil uji t. Hasil analisis ini didukung oleh analisis korelasi yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan kuat antara Retail Mix dengan Repeat Purchase serta hasil koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa variabel retail mix dapat menerangkan variasi perubahan variabel repeat purchase sebesar 46,10%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam sektor customer service, perusahaan harus mampu melatih keterampilan karyawan dalam penyampaian informasi menu dengan baik. Karena konsumen akan lebih terbantu apabila karyawan Starbucks Coffee Braga Citywalk mampu memberikan informasi yang baik serta spesifik. 2. Dalam sektor store design and display, perusahaan harus bisa memfasilitasi

(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

64 Universitas Kristen Maranatha kedepannya Starbucks Coffee Braga Citywalk harus memiliki fasilitas wi-fi dengan kecepatan internet yang tinggi.

3. Starbucks Coffee Braga Citywalk harus bisa membenahi media promosi yang tidak menarik bagi pelanggan menjadi jauh lebih menarik agar konsumen bisa jelas menangkap informasi dengan jelas dan juga mudah. Penambahan media promosi melalui media sosial yang sedang marak digunakan bisa menjadi alternatif pilihan bagi perusahaan.

4. Starbucks Coffee Braga Citywalk harus bisa bekerja sama dengan manajemen mall Braga Citywalk dalam memfasilitasi penunjuk arah yang dapat terlihat dan mudah dibaca konsumen yang ingin berkunjung ke Starbucks Coffee Braga Citywalk. Dengan cara itu konsumen akan lebih mudah menjangkau lokasi tersebut.

5. Starbucks Coffee Braga Citywalk harus selalu menyediakan stok makanan dan minuman sesuai dengan yang ada di menu, agar konsumen yang berkunjung bisa menikmati menu yang mereka pilih tanpa harus khawatir menu yang dipilihnya tidak tersedia. Stok barang pun harus pula diperhatikan agar tidak terjadi hal kehabisan stok bahan baku yang berujung kepada tidak tersedianyamenu yang diinginkan konsumen.

(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

DAFTAR PUSTAKA

66 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adji, P. dan Subagio H. (2013). Pengaruh Retail Mix Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa UK Petra di Circle K Siwalankerto Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 2 (1), hal. 1-10

Cooper, D.R. dan Emory, C.W. (1995). Business Research Methods. Irwin, USA Ghozali, Imam, (2006). Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Ghozali, Imam, (2011). Aplikai Analisis Multivarite dengan Program SPSS 19, Cetakan Kelima. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Gilbert, David, (2003). Retail Marketing Management, Second Edition, Prentice Hall, USA.

Indriantoro, Nur. (2009). Metodologi penelitian bisnis: untuk akuntansi dan manajemen. BPFE, Yogyakarta

Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu, Yogyakarta

Kimade V. dan Semuel H. (2014), Pengaruh Retail Mix terhadap Pembelian ulang Konsumen PlanetSports.net Tunjungan Plaza Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 2 (1), hal. 1-12

Kompas.com (2012), Kelas menengah: konsumtif dan intoleran jumat 08/06/2012 diakses dari http://bit.ly/1rLo3yj, pada 10 September 2014.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2012). Marketing Management, 14th Edition. Pearson, USA

Levy, Michael & Weitz, Barton A. (2009). Retailing Management, 7th Edition, McGraw-Hill Irwin, New York

Maholtra, Nares K, Terj. (2005). Riset Pemasaran. Edisi empat. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta

Nugroho, J.S., (2003). Perilaku Konsumen. PT. Kencana Prenanda Media, Jakartra Salim, W. dan Subagio H. (2013). Analisa Pengaruh Retail Mix Terhadap Keputusan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

67 Universitas Kristen Maranatha Sari Y.N. dan Subagio H. (2013), Analisa Pengaruh Retail Mix (Customer Service,

Location, Store Design & Display, Merchandise Assortment, Communication Mix, Dan Price) Terhadap Tingkat Kunjungan Di Toko Souvenir Ken N So Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 2 (1), hal 1-9

Santoso, S, (2000), Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta

Sekaran, U., (2003), Research Methods for Business : A Skill Building Approach, second edition, John Wiley and Son, New York

Singarimbun, Masri. (1991). Metode Penelitian, LP3S, Yogyakarta

Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung

Sulindra, L. dan Kunto, Y.S. (2014), Analisis Pengaruh Retail Mix Terhadap Repeat Purchase Konsumen Bakerzin Tunjungan Plaza Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 1 (2), hal. 1-11

Suliyanto. (2009). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia, Bogor

Tjiptono, Fandy. (2008), Strategi Bisnis Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.14 Nilai Interval Kategori Rata-Rata Jawaban Koisioner Pola Asuh Demokratis Orang Tua di RA PIM Mujahidin Bageng dan RA Miftahul Ulum Plukaran

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagian dari siswa.. kelas X, yaitu berjumlah

Diulang cetak seizing penerbit, The Institute of

Melihat banyak dan luasnya proses psikoterapi Islam bagi pasien yang berbeda-beda karakter dan jenis penyakit yang diderita, maka peneliti memfokuskan penelitian pada

(A) Belajar dan pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku dalam usaha penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan yang terjadi secara internal dan bersifat pribadi

[r]

Lebong Tahun Anggaran 2014 mengumumkan Penyedia Pengadaan Barang untuk :. Nama Paket Pekerjaan : BELANJA MODAL

Dan juga kepada abangda Fitrayadi Eka Wardhana, S.E beserta kakanda Sunarseh, abangda Dwiyanto Setiawan, S.T beserta kakanda Yani Farahdina Nasution, S.P, yang juga telah