Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang kemampuan self-regulation
pada mahasiswa Universitas “X” di Kota Bandung yang sedang menyusun skripsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif . Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibuat berdasarkan teori Self-Regulation (Zimmermann, Boekaerts, 2002) dan diberikan terhadap 123
responden mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas “X” di Kota
Bandung. Validitas dalam kuesioner ini antara 0,329 – 0,771 dan didapatkan sebanyak 42 item yang valid.
Hasil penelitian ini adalah sebanyak 78 % mahasiswa yang sedang menyusun skripsi memiliki kemampuan Self-Regulation yang rendah dan sisanya sebanyak 22 %
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pada Universitas “X” di Kota Bandung
memiliki kemampuan Self-Regulation yang tinggi.
ix Abstract
This study was conducted to determine the ability of self-regulation in students from the University " X " in Bandung, which is working on a thesis.
The method used in this research is descriptive method. Gauges in this study used a questionnaire designed based on the theory of Self -Regulation ( Zimmermann , Boekaerts , 2002) and given to the 123 respondents who were students from the University " X " in Bandung, which is working on a thesis. The validity of the questionnaire is between 0.329 to 0.771 and earned as much as 42 valid items.
The results of this study are as much as 78% of the students which is working on a thesis has the ability Self-Regulation is low and the remaining 22% of the students which is working on a thesis at the University "X" in the city of Bandung has the ability Self-Regulation is high.
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah ... 01
1.2 Identifikasi Masalah ... 06
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 06
1.3.1 Maksud Penelitian ... 06
1.3.2 Tujuan Penelitian... 07
1.4 Kegunaan Penelitian ... 07
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 07
xi
1.5 Kerangka Pemikiran ... 08
1.6 Asumsi ... 15
BAB II LANDASAN TEORI ... 16
2.1 Teori Self Regulation ... 16
2.1.1 Pengertian Teori Self Regulation... 16
2.1.2 Definisi Triadic dari Self Regulation ... 16
2.1.3 Struktur dari system Self Regulation ... 18
2.1.3.1 Fase Forethought... 19
2.1.3.2 Fase Performance or Volitional Control ... 22
2.1.3.3 Fase Self Reflection ... 25
2.1.4 Pengaruh Sosial dan Lingkungan Terhadap Self Regulation ... 27
2.1.5 Disfungsi dalam Self Regulation ... 28
2.2 Teori Perkembangan Masa Dewasa Awal ... 30
2.2.1 Masa Dewasa Awal ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Rancangan Penelitian ... 31
3.2 Bagan Rancangan Penelitian...31
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 32
3.3.1 Variabel Penelitian ... 32
3.3.2 Definisi Operasional ... 32
3.4 Alat Ukur ... 36
3.4.1 Kuesioner ... 36
3.4.3 Data Penunjang ... 40
3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 40
3.4.4.1 Validitas Alat Ukur ... 40
3.4.4.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 42
3.5 Populasi dan Teknik Sampel Penelitian ... 43
3.5.1 Karakteristik Sample ... 43
3.5.2 Teknik Sampling ... 43
3.6 Teknik Analisis Data ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...45
4.1 Gambaran Responden...45
4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Angkatan...45
4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jurusan...46
4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Mengontrak Skripsi...47
xiii
5.2.2 Saran Praktis...59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Phase Structure and Subprocess of Self Regulation ... 20
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Alat Ukur Self Regulation... 38
Tabel 3.2 Sistem Penilaian Nilai ... 39
Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Angkatan...45
Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jurusan...46
Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Mengontrak Skripsi...47
Tabel 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Usia...48
Tabel 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...49
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kerangka Pikir ... 14
Bagan 2.2 Triadic Forms of Self Regulation.... ... 17
Bagan 2.3 Cyclical phases of Self Regulation ... 19
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Rumus Validitas Spearman ... 41
Rumus 3.2 Rumus Reliabilitas Alpha Cronbach ... 42
xvii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 01 – Uji Validitas...L1
Lampiran 02 – Uji Reliabilitas...L3
Lampiran 03 – Nilai Median...L3
Lampiran 04 – CrossTab Forethought*Self-Regulation...L4
Lampiran 05 – CrossTab Performance or Violitional Control*Self-Regulation...L4
Lampiran 06 – CrossTab Self Reflection*Self-Regulation...L4
Lampiran 07 – CrossTab Lama Mengontrak Skripsi*Self-Regulation...L5
Lampiran 08 – CrossTab Usia*Self-Regulation...L5
Lampiran 09 – CrossTab Angkatan*Self-Regulation...L6
Lampiran 10 – CrossTab Jenis Kelamin*Self-Regulation...L6
Lampiran 11 – CrossTab Dukungan Lingkungan*Self-Regulation...L7
Lampiran 12 – CrossTab Kondisi Ekonomi*Self-Regulation...L7
Lampiran 13 – CrossTab Banyak Kegiatan*Self-Regulation...L8
Lampiran 14 – CrossTab Dukungan Lingkungan*Self Reflection...L8
Lampiran 15 – CrossTab Jurusan*Self-Regulation...L9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan primer. Era globalisasi, perdagangan
bebas, dan otonomi daerah telah mendesak dunia pendidikan terutama pendidikan tinggi untuk
lebih sungguh – sungguh dan berkelanjutan dalam mengadakan perubahan demi perbaikan mutu,
sehingga lulusan yang dihasilkan unggul dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan
meningkat, (www.depdiknas.go.id). Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang
berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai
suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam
berbagai lingkungan. (http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/).
Sistem pendidikan di Indonesia memiliki jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Sistem pendidikan di
Indonesia memiliki jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi (Pasal 13:1 & Pasal 14 UU nomor 20 tahun 2003).
Pada saat ini yang banyak menjadi sorotan masyarakat adalah pendidikan tinggi atau
disebut dengan Perguruan Tinggi. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis,
dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan Tinggi adalah satuan
2
sekolah tinggi, institut, atau universitas. (http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/01/
definisi-dan-pengertian-pendidikan_31.html?m-1).
Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila telah menyelesaikan sejumlah SKS
tertentu. Untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1), seorang mahasiswa diwajibkan untuk
mengambil 144-160 satuan kredit semester (sks) yang diambil selama delapan sampai dua belas
semester. Pada jenjang Magister (S2), seorang mahasiswa harus menyelesaikan 39 sampai 50 sks
selama kurun waktu empat sampai sepuluh semester, dan untuk jenjang doktoral (S3) harus
menempuh sekitar 79 sampai 88 sks dalam jangka waktu delapan sampai empat belas semester.
(http://dikti.go.id/profil-dikti/sistem-pendidikan-tinggi/). Di akhiri dengan ujian akhir program
studi dapat terdiri atas ujian komprehensif atau ujian karya tulis atau ujian skripsi. Kegiatan
penyusunan Skripsi/Tugas Akhir bertujuan untuk melatih mahasiswa membuat rencana kerja
guna mencapai target yang direncanakan, memanfaatkan berbagai ilmu, informasi dan
kemampuan yang dimiliki untuk menganalisis juga memberikan saran/masukan, juga melatih
mahasiswa menyusun laporan ilmiah (Baa Maranatha, Peraturan Akademik 2013).
Tugas akhir mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S1 adalah
menyelesaikan pembuatan dan penyusunan skripsi. Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu
menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang
mampu menulis skripsi dianggap dapat memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam
memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan
bidang keilmuan yang diambilnya. Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh satu atau
dua orang pembimbing yang berstatus dosen pada perguruan tinggi tempat mahasiswa kuliah.
3
Pembimbing II. Proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain.
Namun umumnya, proses penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
Pengajuan judul skripsi
Pengajuan usulan skripsi
Seminar usulan skripsi
Pengambilan data.
Pegolahan data.
Membuat laporan.
(http://forum.kompas.com/sekolah-pendidikan/217804-pengertian-skripsi.html), dapat ditempuh dan diselesaikan selama 1-2 semester / satu tahun untuk
dapat lulus tepat waktu.
Mata kuliah skripsi berbeda dengan mata kuliah lainnya, yaitu skripsi berorientasi pada
proses penyusunan dan penulisan yang dilakukan dan dikerjakan oleh mahasiswa untuk
menerapkan bidang ilmunya terhadap proses penelitian yang dilakukan. Tugas penyusunan
skripsi bertujuan agar mahasiswa (calon sarjana) mampu :
a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga
mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian
masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya.
b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan
bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan
4
c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang
keahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat dengan menjunjung
tinggi nilai integrity, care, exelent.
d. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang
merupakan keahlian. (Baa Maranatha, Peraturan Akademik 2013).
Sehubungan dengan hal ini, Universitas “X” di Kota Bandung yang memiliki 9 Fakultas
berbeda pun memiliki peraturan yang sama mengenai kelulusan mahasiswanya (S1) meskipun
terdapat sistem yang berbeda dalam hal regulasi mata kuliah skripsi antar satu fakultas dengan
fakultas yang lain, namun secara garis besar masing-masing fakultas di Universitas “X” di Kota
Bandung memiliki peraturan yang sejalan dengan hal ini, yaitu untuk beban studi Program
Sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160
(seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh
dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester
(Baa Maranatha, Peraturan Akademik 2013).
Dalam pelaksanaan pengerjaan skripsi, mahasiswa dihadapkan oleh berbagai kesulitan
dan beban yang dapat menghambat. Kesulitan dan beban yang seringkali dijumpai diantaranya
kesulitan mencari judul untuk skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, tuntutan
yang besar dari keluarga mereka untuk cepat lulus, teman-teman seangkatan yang sudah lulus
tepat waktu, dana yang terbatas, takut menemui dosen pembimbing, ditambah lagi dibeberapa
fakultas tertentu menerapkan sistem drop out bagi mahasiswa. Kesulitan-kesulitan dan beban
tersebut dapat menyebabkan mahasiswa mengalami stress, kehilangan motivasi, menunda
5
Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa yang mengontrak skripsi memiliki tekanan dan beban
yang kuat untuk dapat menyelesaikan dan menuntaskan skripsi sebagai persyaratan akhir untuk
memperoleh gelar sarjana (S1) dengan tepat waktu.
Hasil survey awal dengan metode wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 25
mahasiswa Universitas “X” di Kota Bandung yang sedang menyusun skripsi, ditemukan
berbagai tekanan dan beban atau rintangan yang dihadapi mahasiswa pada saat mengerjakan
skripsi, sebagaimana paparan berikut ini : sebanyak 12 orang dari 25 responden atau 48%
mahasiswa merasa malas untuk mengerjakan dengan rincian 7 mahasiswa merasa malas karena
tidak memiliki niat untuk memulai mengerjakan, 3 mahasiswa merasa malas untuk mengerjakan
skripsi, 1 mahasiswa merasa malas karena sudah bekerja dan 1 mahasiswa lainnya merasa malas
karena waktunya tersita untuk berpacaran. Sebanyak 5 orang dari 25 responden atau 20%
mahasiswa terkendala dalam pengambilan dan pengolahan data. Sebanyak 4 orang dari 25
responden atau 16% mahasiswa sulit membagi waktu antara mengikuti bimbingan dan
mengerjakan skripsi dengan bermain bersama teman-temannya. Sebanyak 3 orang dari 25
responden atau 12% mahasiswa kesulitan dalam memperoleh materi yang sesuai. Sebanyak 1
orang sisanya dari 25 responden atau 4% mahasiswa merasa kepadatan kegiatan akademik dan
non akademik dapat berupa kegiatan keagamaan, keorganisasian baik di dalam kampus maupun
di luar kampus, atau kegiatan extrakulikuler yang telah disediakan oleh pihak universitas yang
dijalaninya mengganggu waktu pengerjaan skripsi.
Dari semua itu mahasiswa memerlukan disiplin diri dalam meregulasi dirinya
6
berbagai tingkatan usia. Self-regulation ini penting untuk pemecahan masalah, penalaran, dan
pembuatan keputusan. Self-regulation dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan
(http://bk.fip.uny.ac.id/berita/jurnal-club-self-regulation).
Pola sistem SKS di perguruan tinggi menunjukan keterkaitan dengan pola dari sistem
self-regulation yaitu diawali dengan menentukan rencana / target yaitu pada saat perwalian
mahasiswa, kemudian dilaksanakan dalam perkuliahan. Selanjutnya dievaluasi saat perwalian
berikutnya dan menentukan rencana dengan target pada semester berikutnya. Menurut
Zimmerman, dalam Boekaerts, 2002, self-regulation adalah kemampuan seseorang dalam
perencanaan dalam pemikiran (thought), perasaan (feeling), dan tindakan (action) yang
dilakukan sebagai adaptasi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Menurut Zimmerman
untuk mencapai tujuan, ditempuh melalui 3 fase, yaitu forethought, performance or volitional
control, dan self reflection. Fase pertama adalah forethought yang berisi tentang perencanaan
untuk mencapai target, fase kedua adalah performance or volitional control yang berisi tentang
tindakan untuk mencapai target, dan fase yang ketiga adalah self reflection yang berisi tentang
evaluasi dan penilaian dari hasil kerja yang sudah dilakukan.
Dari hasil uraian di atas, dapat dilihat bahwa pentingnya peran dari self-regulation
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi untuk dapat menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir
dengan tepat waktu. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran mengenai
self-regulation yang terdapat pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas “X” di
7
1.2 Identifikasi Masalah
Peneliti ingin mengetahui tentang kemampuan self-regulation pada mahasiswa
Universitas “X” di Kota Bandung yang sedang menyusun skripsi.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai forethought,
performance or volitional control, dan self reflection pada mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi di Universitas “X” di Kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan
self-regulation yang dimiliki oleh mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas “X” di
Kota Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoretis
Hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan oleh peneliti lain sebagai data awal dan data
penunjang mereka, jika mereka ingin melakukan penelitian yang sejenis mengenai
Self-Regulation.
8
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Memberi informasi terutama bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi agar
berguna bagi dirinya dalam meregulasi diri selama menyusun skripsi dan dapat membantu untuk
dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
2. Memberi informasi dan saran bagi fakultas untuk merancang dan memberi pelatihan
mengenai kemampuan Self-Regulation terhadap para mahasiswa.
1.5 Kerangka Pikir
Mahasiswa memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak terlepas dari Tri Darma
Perguruan Tinggi, yaitu mahasiswa dituntut melakukan tiga hal, yaitu pendidikan, penelitian dan
pengembangan ilmu, dan pengabdian kepada masyarakat. Tugas dan tanggung jawab tersebut
dapat diimplikasikan kedalam bentuk mengikuti perkuliahan formal secara akademis, bentuk
keorganisasian, pelayanan kepada masyarakat, pengembangan bakat dalam kegiatan
extrakulikuler dan unit kegiatan yang tersedia di kampus, yang diakhiri dengan penyusunan,
penulisan dan pelaksanaan penelitian / skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa untuk dapat lulus
dari perguruan tinggi.
Dalam proses penyusunan skripsi, mahasiswa membutuhkan perencanaan, pelaksanaan
pengerjaan hingga evaluasi hasil yang telah dicapai selama proses penyusunan skripsi. Proses
penyusunan dan pengerjaan skripsi tersebut memiliki sistematika yang sama dengan konsep
9
Self-regulation merupakan sebuah skema sistem dari suatu keterkaitan antara individu,
lingkungan, dan tingkah lakunya yang saling berkitan satu sama lainnya yang berisi hasil
penilaian umpan balik yang dapat digunakan untuk membuat strategi penyesuaian usaha selama
ini atas kinerja yang sudah didapat sebelumnya. Ketiga faktor tersebut (individu, lingkungan, dan
tingkahlaku) akan selalu berubah selama proses belajar sehingga memerlukan penyesuaian.
Self-regulation juga menggambarkan sebuah sistem siklus pengelolaan diri yang berasal
dari proses umpan balik / feedback terhadap perilaku yang telah dilakukan dimasa lampau yang
dapat digunakan sebagai perencanaan atas perilaku yang akan dilakukannya selanjutnya hingga
seterusnya yang berfokus pada pemikiran, perasaan, dan tingkah laku dari dalam diri untuk
melakukan sesuatu, dalam hal ini untuk menyusun, menulis dan menyelesaikan skripsi pada
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas “X” di Kota Bandung, yang terbagi
dalam tiga aspek / fase dalam self-regulation yaitu :
Fase pertama dalam self-regulation ialah fase forethought yang berisi mengenai
perencanaan-perencanaan perilaku yang dilakukan oleh individu atau dengan kata lain adalah
proses yang berpengaruh untuk mendahului usaha dan mengatur strategi dalam bertindak.
Fase / aspek forethought terbagi menjadi dua sub aspek yaitu : task analysis dan self
motivation beliefs, dengan pokok bahasan utama task analysis melibatkan pengaturan tujuan /
goal setting yang mengacu pada penentuan tujuan yang spesifik dari proses belajar / kinerja dan
strategic planning yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja dengan cara membantu
kognisi, mongontrol afek dan mengarahkan pelaksanaan tingkah laku, seperti pada mahasiswa
10
yang akan ia kerjakan dan lakukan selama mengerjakan skripsi, membuat deadline waktu untuk
penyelesaian skripsi dan mempersiapkan diri dengan matang untuk menyusun skripsi.
Sub aspek yang kedua dari forethought ialah self motivation beliefs yang berisi motivasi
atau keyakinan yang berasal dari dalam diri mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di
Universitas “X” di Kota Bandung, yang meliputi : self efficacy tentang bagaimana mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi memiliki kemampuan dan keyakinan diri untuk dapat
menyelesaikan skripsinya, outcome expectation tentang bagaimana mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi memiliki pandangan mengenai hal-hal yang positif dan bermanfaat setelah ia
dapat menyelesaikan skripsi, intrinsic interest / value tentang bagaimana mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi memiliki minat dan motivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi, dan goal
orientation tentang bagaimana mahasiswa yang sedang menyusun skripsi memiliki usaha yang
lebih untuk mempertahankan dan meningkatkan motivasi yang ia miliki untuk dapat
menyelesaikan skripsinya.
Fase kedua dalam self-regulation ialah fase Performance or volitional control yang berisi
mengenai proses yang terjadi selama usaha tingkah lakunya dan mempengaruhi perhatian dan
tindakannya.
Fase / aspek performance or volitional control terbagi menjadi dua sub aspek yaitu : self
control dan self observation. Self control bertujuan untuk mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi di Universitas “X” di Kota Bandung menetapkan, memutuskan dan mengarahkan dirinya
(mengontrol dirinya) untuk tetap fokus menyusun, mengerjakan dan menyelesaikan skripsi yang
meliputi : self instruction tentang bagaimana mahasiswa yang sedang menyusun skripsi untuk
11
agenda yang sudah direncanakan untuk dapat menyelesaikan skripsinya, imagery tentang
bagaimana mahasiswa yang sedang menyusun skripsi untuk membayangkan dirinya dapat
menyelesaikan skripsinya, attention focusing tentang bagaimana mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi dapat memusatkan perhatian, dirinya, dan waktunya untuk tetap berfokus pada
tujuan utamanya yaitu dapat menyelesaikan skripsi, dan task strategies tentang bagaimana
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi untuk menetapkan dan merancang langkah-langkah
kegiatan yang dapat menunjang dirinya untuk dapat menyelesaikan skripsinya.
Sub aspek yang kedua dari performance or volitional control ialah self observation yang
berisi kemampuan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas “X” di Kota
Bandung untuk mengamati sejauh mana hasil dari tindakan yang ia lakukan untuk dapat
menyelesaikan skripsi, yang meliputi : self recording tentang bagaimana mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi untuk mengingat hal-hal penting apa saja yang telah dialaminya selama
mengerjakan skripsi yang dapat tetap digunakan untuk dapat lulus, dan self experimentation
tentang bagaimana mahasiswa yang sedang menyusun skripsi untuk dapat mencoba hal-hal baru
atau metode-metode yang baru yang dapat digunakan untuk dapat menyelesaikan skripsinya.
Fase ketiga dalam self-regulation ialah fase self reflection yang berisi mengenai proses
yang terjadi setelah perencanaan dan usaha menampilkan kinerja yang telah dilakukan dan
mempengaruhi penilaian respon individu terhadap pengalaman tersebut.
Fase / aspek self reflection terbagi menjadi dua sub aspek yaitu : self judgement dan self
reaction. Self judgement berisi tentang kemampuan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di
12
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dapat membandingkan hasil yang telah diperolehnya
selama ini dengan target atau perencanaan awal yang mereka buat untuk dapat lulus, dan causal
attribution tentang bagaimana mahasiswa yang sedang menyusun skripsi menilai dirinya apakah
benar-benar mampu menjalankan semua tugas-tugas dan tanggung jawab dalam mengerjakan
dan menyusun skripsi tersebut berasal dari dalam dirinya atau pengaruh lingkungan.
Sub aspek yang kedua dari self reflection ialah self reaction yang mengacu pada reaksi
mahasiswa yang sedang menyusu skripsi di Universitas “X” di Kota Bandung terhadap hasil
yang telah dicapai yang meliputi : self satisfaction tentang bagaimana mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi merasa puas atau tidak puas terhadap usaha dan kinerjanya dalam menyusun
dan mengerjakan skripsi, dan adaptive defensive tentang bagaimana mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi membuat kesimpulan untuk usahanya dalam menyusun dan mengerjakan
skripsi yang akan digolongkan menjadi dua pilihan apakah adaptive inference yaitu mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi mengarahkan pada bentuk pengaturan diri yang baru yang lebih
baik dari sebelumnya atau defensive inference yaitu mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
dan merasa tidak puas terhadap hasil kinerja dan usahanya namun tidak memperbaikinya
melainkan tetap mempertahankan gaya belajar atau gaya pengerjaannya sama seperti
sebelumnya.
Dalam realita sehari-hari self-regulation di atas akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan
sosial (eksternal) yang secara langsung berkaitan dengan fase self reflection, lingkungan sosial
mempengaruhi proses refleksi diri yang lebih besar pengaruhnya ketimbang kedua fase lainnya.
Faktor ekternal akan mempengaruhi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi untuk membantu
mahasiswa dalam merefleksikan kinerjannya selama ini dan memberi feedback bagi mahasiswa
13
yang sedang menempuh mata kuliah skripsi, faktor ekternal seperti dosen, orangtua, dan teman
akan lebih mempegaruhi diri mahasiswa ketika mahasiswa tersebut sedang merefleksikan dirinya
dan kinerjanya selama ini dalam menyusun dan mengerjakan skripsi, seperti : orangtua yang
memberikan dukungan dan reward bagi mahasiswa untuk dapat menuntaskan skripsinya, atau
ketika mahasiswa gagal atau terkendala dalam menyusun skripsinya peran orangtua, dosen, dan
teman yang memberikan saran, dukungan, semangat, dan motivasi akan membuat mahasiswa
merefleksikan kembali dirinya dan membuat perencanaan kembali yang lebih baik untuk dapat
menuntaskan dan menyelesaikan skripsi. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pun
mendapat tekanan untuk cepat lulus dari dosen pembimbing, teman seangkatan, saudara-saudara,
dan orangtua. Dengan adanya tuntutan ini terkadang membuat mahasiswa merasa terbebani
dalam mengerjakan dan menyusun skripsinya atau malah akan terpacu untuk dapat
menyelesaikan.
Ketiga fase dari self-regulation di atas, forethought atau perencanaan, performance or
volitional control atau pelaksanaan dari perncanaan yang sudah dibuat dan self reflection atau
evaluasi dari hasil yang didapat oleh mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas
“X” di Kota Bandung akan saling berkaitan satu dengan yang lain atau dengan kata lain
mahasiswa yang memiliki self-regulation yang tinggi memiliki aspek forethought, performance
or volitional control dan self reflection yang tinggi sebagai suatu kesatuan, dan jika mahasiswa
mengalami kesulitan atau hambatan di salah satu aspek dari ketiga aspek self-regulation maka
14
2. Performance or Volitional Control :
- Self Control
1. Lingkungan Sosial (Orangtua, teman, dosen) Tahap Perkembangan
15
1.6 Asumsi
1. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas “X” Bandung memiliki
kemampuan self-regulation yang berbeda satu sama lain.
2. Keberhasilan mahasiswa di Universitas “X” Bandung yang dapat menyelesaikan
skripsi tepat waktu (1-2 Semester) memiliki self-regulation yang tinggi.
3. Self-regulation merupakan sistem disiplin diri yang dapat membantu mahasiswa yang
58 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kemampuan Self-Regulation
pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas “X” di Kota Bandung dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebanyak 78 % dari 123 responden mahasiswa Universitas “X” di Kota Bandung
yang sedang menyusun skripsi memiliki kemampuan self-regulation yang rendah
sedangkan sisanya sebanyak 22 % dari 123 responden mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi memiliki kemampuan self-regulation yang tinggi.
2. Mahasiswa Universitas “X” di Kota Bandung yang sedang menyusun skripsi sebagian
besar mengalami hambatan dan kesulitan di dalam fase self-reflection dalam
meregulasi dirinya yaitu sebanyak 70 orang dari 123 responden mahasiswa.
3. Faktor dukungan lingkungan tidak memiliki kaitan yang positif terhadap
self-regulation terutama dalam fase self-reflection terhadap mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi di Universitas “X” di Kota Bandung.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Teoritis
Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain sebagai data awal dan data penunjang
59
catatan melengkapi daftar pertanyaan dalam kuesioner mengenai data penunjang yang lebih
mendalam sehingga dapat menggali faktor yang mempengaruhi.
5.2.2 Saran Praktis
1. Bagi mahasiswa di Universitas “X” di Kota Bandung yang sedang menyusun skripsi diberikan
informasi mengenai pentingnya self-regulation atau kemampuan meregulasi diri agar berguna
bagi dirinya dalam meregulasi diri selama menyusun skripsi dan dapat membantu untuk dapat
mencapai target yang telah ditetapkan.
2. Bagi fakultas-fakultas di Universitas “X” di Kota Bandung disarankan untuk merancang dan
memberi pelatihan mengenai kemampuan self-regulation atau regulasi diri terhadap para
mahasiswanya yang sedang menyusun skripsi atau lebih jauh lagi bagi seluruh mahasiswa
dari awal perkuliahan agar mahasiswa tersebut sudah terbiasa dengan membangun
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SELF- REGULATION PADA MAHASISWA YANG
SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI UNIVERSITAS “X” DI KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Sidang pada Fakultas Psikologi
Universitas Kristen Maranatha Bandung
Oleh :
Prima Puspoyoga
NRP : 1030090
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih
karunia yang diberikan oleh-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian yang berjudul
“Studi Deskriptif Mengenai Self-Regulation pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi di
Universitas “X”di Kota Bandung”.
Penelitian ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
menyelesaikan mata kuliah skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Bandung.
Dalam proses pemikiran, pembuatan hingga dapat menyelesaikan penelitian ini, peneliti
banyak mendapat pengarahan, bimbingan, perhatian, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan segala rasa hormat, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Irene P. Edwina, M.Si., Psikolog selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen
Maranatha.
2. Drs. R. Sanusi Soesanto, M.Psi., Psikolog selaku dosen pembimbing utama yang telah
banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing, memberi semangat,
pengarahan, serta masukan yang sangat bermanfaat bagi penelitian ini.
3. Yoga Hardianto, M.Psi., Psikolog selaku dosen pembimbing pendamping yang
memberikan arahan kepada peneliti mengenai cara-cara penulisan penelitian, arahan,
motivasi serta masukan yang bermanfaat bagi penelitian ini.
vi
5. Segenap staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang telah
membantu peneliti selama penelitian ini.
6. Keluarga, orangtua, dan adik saya yang saya kasihi yang telah banyak memberikan doa,
kasih sayang, semangat serta dukungan, baik secara moral maupun materiil sehingga
penelitian ini akhirnya dapat terselesaikan.
7. Sahabat-sahabat terdekat saya untuk Heris Gunawan, Ezraef Jaconiah, Arya Bayunanda,
Teguh Setiawan, Ryan Sugiharto, Jefri Supangat dan Cyndi Claudia yang saya cintai
yang selalu memberi semangat dan mengingatkan kembali untuk dapat terus mengerjakan
dan menyelesaikan penelitian ini.
8. Teman-teman seperjuangan saya di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha
untuk Thomas Aprinaldo, Welly Renato, David Paulus, Caesar Benjamin, Albert
Chandra, Bobby Tjandra, James Jonathan Widjaja, Riko Christian dan Keren Gloria yang
telah menjadi tempat untuk saling memberi semangat dan menjadi tempat bertukar
pikiran, teori serta materi selama pengerjaan penelitian ini.
9. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberi
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk
pengembangan penelitian selanjutnya, terutama penelitian yang berkaitan dengan topik yang
dikaji oleh peneliti. Akhir kata, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
Bandung, Agtustus 2016
60
DAFTAR PUSTAKA
Boekaerts, Monique; Pintrich, Paul. R. Aeider, Moshe. 2002. Handbook of Self-Regulation. California, USA: Academic Press.
Gulo, W. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.Gramedia.
Freidenberg, Lisa. (1995). Psychological Testing : Design, Analysis. And Use. USA: Allyn & Bacon.
Prof. Dr. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung, Indonesia: ALFABETA, cv.
Prof. Dr. Saifuddin Azwar, MA. 2012. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta, Indonesia: PUSTAKA PELAJAR.
Santrock, John W. 2012. Life Span Developmental, Edisi Ketigabelas, Jakarta: Erlangga.
61
DAFTAR RUJUKAN
Direktorat Akademik Maranatha. Peraturan Akademik 2013. baa.maranatha.edu
Journal Priska Analya dan Endeh Azizah. 2014. STUDI DESKRIPTIF TENTANG
KEMAMPUAN SELF-REGULATION AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS “Y” ANGKATAN 2011 KOTA BANDUNG. Bandung,
Indonesia: HUMANITAS Jurnal Psikologi Volume 1, Nomor 2.
Fokusmedia. 2013. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan SIKDIKNAS Sistem Pendidikan Nasional. Bandung, Indonesia: Fokusmedia.
Skripsi Albert Chandra. 2015. STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SELF REGULATION
PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNVERSITAS “X” BANDUNG
Skripsi Friska Amelia Kartika. 2015. STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KEMAMPUAN
SELF REGULATION PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI ANGKATAN 2013 DI UNIVERSITAS “X” BANDUNG.
Zinun, Mutadin. 2002. Kesulitan Menulis Skripsi. Jakarta