• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Subkronis Pemberian Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Varietas Detam 1 dan Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin Serum pada Tikus Wistar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Subkronis Pemberian Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Varietas Detam 1 dan Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin Serum pada Tikus Wistar."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK

ETANOL BIJI KEDELAI (Glycine max(L.) Merr) VARIETAS

DETAM 1DAN DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia

Lamk.) TERHADAP KADAR UREUM DAN

KREATININSERUM PADA TIKUS WISTAR

Penyusun : Vibiola Cikitha

NRP : 1210211

Pembimbing I :Dr. Meilinah Hidayat,dr.,M.Kes. Pembimbing II : Lusiana Darsono,dr.,M.Kes.

Latar Belakangsecara in vitro telah terbukti bahwa ekstrak etanol daun jati belanda (EEJB) berpotensiasi dengan ekstrak etanol biji kedelai varietas Detam 1 (EEKD) sebagai antiobesitas dan antiadipogenesis.Sebagai terapi, tanaman tersebut akan dikonsumsi untuk waktu yang cukup panjang dan berulang. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian terhadap efek subkronis yang dapat ditimbulkan.

Tujuan menilai efek subkronis pemberian kombinasi ekstrak etanolkedelai varietas Detam 1 dan daun jati belanda terhadap fungsi ginjal yang dinilai dari kadar ureum dan kreatinin serum.

Metode Penelitianeksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap. Menggunakan 60 ekor tikus Wistar baik jantan dan betina, yang dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok, kontrol negatif (KN), kombinasi EEKD : EEJB 50mg : 100mg (P1), 100mg : 200mg (P2), 200mg : 400mg (P3), kontrol satelit (P4), dan satelit EEKD 200mg : EEJB 400mg (P5). Semua perlakuan diberikan selama 90 hari. Parameter yang diamati adalahkadar ureum dan kreatinin serum tikus. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji TukeyHSD.

Hasil Penelitian pada kadar ureum didapatkan hasil yang sangat bermakna antara kelompok P2 dan P3 terhadap KN;pada kreatinin didapatkan hasil yang berbeda bermakna pada kelompok P1 dan P2 terhadap KN; kelompok P5 berbeda sangat bermakna terhadap kontrol satelit pada hasil ureum.

Simpulanmenunjukkan pemberian subkronis kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam 1 dan jati belanda menurunkan kadar ureum dan kreatinin serum.

Kata kunci: kedelai detam 1, jati belanda, ureum, kreatinin

(2)

v

ABSTRACT

THE SUBCHRONIC EFFECT OF COMBINATION

ETHANOL EXTRACT OF SOYBEAN DETAM 1 (Glycinemax

(L.) Merr.)AND JATI BELANDA LEAVES (Guazumaulmifolia

Lamk.) TOWARDS THE UREA AND CREATININE SERUM

LEVEL ON WISTAR RATS

Penyusun : Vibiola Cikitha

NRP : 1210211

Pembimbing I :Dr. Meilinah Hidayat,dr.,M.Kes. Pembimbing II : Lusiana Darsono,dr.,M.Kes.

BackgroundIt was proven in vitro that the combination of ethanol extract of

soybeans Detam 1 (EEKD) and ethanol extract of jati belanda leaves (EEJB) had better effect as antiobesity and antiadipogenesis. As a therapy, it will be consumed for a long term and repeatedly. Therefore, it is necessary to examinethe subchronic effects that may appear.

The aim ofthis study was to asses the subchronic effect of the treatment of

combination ethanol extract of soybeans Detam 1 and jati belanda leaves towards kidneys function assessed by the levels of urea and creatinine serum.

Method of this research was a real laboratory experiments with a

comparative Complete Randomized Design. Using 60 Wistar rats both male and female, then were divided into 6 groups randomly as negative control (KN), EEKD: EEJB combination 50mg : 100mg (P1), 100mg : 200mg (P2), 200mg : 400mg (P3) and satellite control (P4), satellite EEKD 200mg : EEJB 400mg (P5), all were treated for 90 days. Data measured were urea and creatine level and were analyzed by one way ANOVA and Tukey HSD.

Results on urea level showed a highly significant differences between P2 and

P3 group with KN. The creatinine result showed a significant differences between P1 and P2 group with KN; P5 group showed a highly significant differences with satellite control on urea level.

Conclusionwas subchronic treatment of combination ethanol extract of

soybeans Detam 1 and jati belanda reduced ureum and creatinine serum levels.

Keyword: detam 1soybeans, jati belanda leaves, ureum, creatinine

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Kerangka Pemikiran ... 4

1.6Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) ... 7

2.1.1 Taksonomi Tanaman Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) .... 8

2.1.2 Tanaman Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) ... 8

2.1.3 Kandungan Kimia Daun Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) 8 2.2 Kedelai (Glycine max(L.) Merr) ... 10

2.2.1 Taksonomi Kedelai (Glycine max(L.) Merr) ... 10

2.2.2 Kedelai Varietas Detam 1 ... 11

2.2.3 Kandungan Kimia dalam Kedelai (Glycine max(L.) Merr) ... 12

(4)

ix

2.3 Pemberian Subkronis Kombinasi EEKD dan EEJB ... 13

2.3.1 Uji Toksisitas ... 14

2.3.1.1 Keabsahan Uji Toksisitas ... 15

2.3.1.2 Uji Toksisitas Subkronis Oral ... 15

2.3.1.3 Prinsip Uji Toksisitas Subkronis ... 15

2.3.1.4 Tujuan Uji Toksisitas Subkronis ... 16

2.3.1.5 Syarat dan Persiapan Hewan Coba Uji Toksisitas Subkronis ... 16

2.3.1.6 Evaluasi Hasil Uji ... 16

2.4 Tikus Wistar ... 17

2.5 Ginjal ... 17

2.5.1 Anatomi Ginjal ... 18

2.5.2 Nefron Ginjal ... 20

2.5.3 Fisiologi Ginjal ... 22

2.5.4 Proses Filtrasi, Reabsorbsi, dan Sekresi Ginjal ... 24

2.5.4.1 Filtrasi ... 24

2.5.4.2 Reabsorbsi ... 25

2.5.4.3 Ekskresi ... 26

2.6 Evaluasi Klinik Fungsi Ginjal ... 27

2.7 Ureum ... 28

2.8 Kreatinin ... 31

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat Bahan dan Objek Penelitian ... 33

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 33

3.1.2 Objek Penelitian ... 34

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.3 Metode Penelitian... 34

3.3.1 Desain Penelitian ... 34

3.3.2 Variabel Penelitian ... 34

3.3.3 Ukuran Sampel ... 35

(5)

x

3.4 Prosedur Kerja ... 36

3.4.1 Pengumpulan dan Persiapan Bahan Uji ... 36

3.4.2 Persiapan Hewan Coba ... 37

3.4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 37

3.4.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.5 Metode Analisis ... 38

3.5.1 Hipotesis Statistik ... 38

3.5.2 Kriteria Uji ... 39

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.2 Analisis Statistik ... 42

4.3 Pembahasan ... 43

4.4 Uji Hipotesis ... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 48

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 53

RIWAYAT HIDUP ... 61

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar BUN ... 30 Tabel 4.1 Rerata Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Jantan dan

Betina Setelah Pemberian Kombinasi EEKD dan EEJB

Selama 90 hari ... 40 Tabel 4.2 Rerata Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Jantan dan Betina

Setelah Pemberian Kombinasi EEKD dan EEJB Selama Masa

Pemulihan/ Satelit (120 hari) ... 41 Tabel 4.3 Uji TukeyHSD Kelompok Bahan Uji Terhadap Kelompok

Negatif ... 42 Tabel 4.4 Uji TukeyHSD Kelompok Satelit ... 42

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tanaman Jati belanda ... 7

Gambar 2.2 Kedelai Varietas Detam 1 ... 10

Gambar 2.3 Tikus Wistar ... 17

Gambar 2.4 Letak Ginjal pada Manusia ... 19

Gambar 2.5 Penampang Melintang Ginjal ... 20

Gambar 2.6 Nefron Ginjal... 22

Gambar 2.7 Sistem Renin Angiotensin Aldosteron ... 24

Gambar 2.8 Siklus Biosintesis Ureum ... 30

Gambar 2.9 Biosintesis Kreatin daan Kreatinin ... 31

(8)

xiii

DATA LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian ... 53 Lampiran 2. Hasil Kadar Ureum Serum Tikus Jantan dan Betina ... 55 Lampiran 3. Hasil Kadar Kreatinin Serum Tikus Jantan dan Betina ... 56 Lampiran 4. Hasil Analisis Rerata Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Tikus

Jantan danBetina Menggunakan Analisis Varian (ANAVA)

Satu Arah ... 57 Lampiran 5. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 60

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tanaman herbal sudah lama digunakan oleh penduduk Indonesiasebagai terapi

untuk mengobati berbagai penyakit. Hal ini disebabkan karena sebagian besar

masyarakat berpendapat bahwa tanaman herbal memiliki efek samping yang

minim, selain itu harganyaekonomis dan mudah diperoleh.Obat tradisional adalah

bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan

sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun

telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman(DEPKES RI, 2000).

Tanaman herbal merupakan salah satu bentuk pengobatan komplemen alternatif

yang cukup banyak diminati oleh masyarakat maupun pakar ilmu kedokteran

konvensional yang digunakan sebagi terapi pelengkap atau sebagai pilihan lain

dalam mengobati penyakit, hal ini dapat terlihat berdasarkan data SUSENAS

tahun 2000-2006 penggunaan obat tradisional untuk pengobatan swamedikasi,

yakni 15,59% pada tahun 2000 dan 38,30% pada tahun 2006. Walaupun sejak

lama dan telah banyak digunakan secara mandiri oleh masyarakat, bukti ilmiah

tentang efek farmakologis dan keamanan yang mendukung masih belum banyak

(Gitawati, 2008).

Tanaman jati belandasudah dikenal sebagai obat pelangsing tubuh. Kandungan

kimia tanaman jati belanda tidak hanya terdapat pada daunnya saja,tetapi juga

terdapat dalam kulit batangnya. Menurut penelitian uji fitokimia yang dilakukan

oleh Kristiani (2003)menyatakan bahwa Ekstrak Etanol Jati Belanda (EEJB)

mengandung senyawa yang memiliki efek antihiperlipidemik. Tanin dalam EEJB

juga dapat menekan enzim lipase pankreas yang berefek antitrigliserida (Silitonga,

2008).Selain daun jati belanda, tanaman herbal lain, seperti kedelai juga

mempunyai efek yang sama halnya dengan jati belanda dalam menurunkan profil

lipid darah.

(10)

2

Kedelai (Glycine max (L.)Merr) varietas Detam 1merupakan kedelai varietas

unggul yang mengandung fenolik, isoflavon, lesitin, tripenoid, steroid, saponin,

tanin dan quinon (Hidayat, et al., 2010). Kandungan isoflavon dan lesitin dalam

Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1(EEKD) dapat menurunkan kadar kolesterol

darah pada tikus putih (Rahardjo, et al., 2005). Genistein yang termasuk isoflavon

pada EEKDdiketahui dapat mengurangi induksi transkripsi PAI-1 oleh TNF-α

yang dapat mendorong lipolisis dan menghambat adipogenesis(Hidayat, et al.,

2010).

Pada penelitian Hidayat (2011) sebelumnya efek EEJB terbukti berpotensiasi

dengan EEKDdan memiliki aktivitas inhibisi enzim lipase lebih baik daripada

ekstrak tunggal. Menurut penelitian Krisetya (2013)menunjukkan kombinasi

EEKD dan EEJB lebih baik daripada ekstrak tunggal dalam menghambat

kenaikan berat badan tikus Wistar jantan dislipidemia.

Secara farmakologi suatu senyawa yang masuk dalam tubuh akan mengalami

proses berupa absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Ginjal merupakan

organ terpenting dalam mengekskresikan sisa-sisa metabolit. Peningkatan ekskresi

sisa-sisa dari metabolit ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan akibat dari

kontak dengan bahan-bahan tersebut dalam jangka waktu yang lamadan apabila

kerusakan jaringan terus dibiarkan dapat mengakibatkan gangguan fungsi organ.

Gangguan dari fungsi organ ini dapat dievaluasi dengan pemeriksaan kimia darah.

Pemeriksaan komponen kimia darah dapat memberikan gambaran patogenesis

organ target spesifik akibat senyawa toksik dan memberikan informasi mengenai

perkembangan atau perbaikan jaringan luka (Grasso, 2002). Untuk mengevaluasi

fungsi ginjal,dapat dilakukan pemeriksaan komponen kimia yaitu ureum dan

kreatinin.

Efektivitas tanaman herbal dibuktikan hanya berdasarkan pengalaman empiris

yang biasanya diwariskan secara turun-temurun dan belum teruji secara ilmiah.

Obat herbal juga sering dipromosikan sebagai produk alami dan aman untuk

dikonsumsi dalam jangka waktu lama, namun uji toksisitas membuktikan bahwa

beberapa produk herbal dapat memberikan pengaruh buruk dan bersifat racun di

dalam tubuh (Verhaegen M, 2009). Oleh sebab itu, diperlukan penelitian lebih

(11)

3

lanjut sehingga nantinya obat tersebut dapat digunakan dengan aman dan efektif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati efek subkronis dari pemberian

kombinasi EEKD dan EEJB terhadap fungsi ginjal dengan tinjauan parameter

kadar ureum dan kreatinin serum pada tikus Wistar.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah dari penelitian ini

adalah:

1. Apakah pemberian subkronis kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam 1

dan ekstrak etanol jati belanda berefek menurunkan kadar ureum serum

tikus Wistar

2. Apakah pemberian subkronis kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam 1

dan ekstrak etanol jati belanda berefek menurunkan kadar kreatinin serum

tikus Wistar.

1.3Maksud dan Tujuan

Dari penelitian ini dapat diketahui efek pemberian subkronis kombinasi ekstrak

etanol kedelai varietas Detam 1 dan ekstrak etanol jati belanda terhadap ginjal

yang dinilai dari kadar ureum dan kreatinin serum pada tikus Wistar, yang dapat

digunakan untuk mengevaluasi efektoksikdari kombinasi EEKD dan EEJB.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Untuk memberikan informasi bagi dunia kesehatanmengenai efek pemberian

subkronis kombinasi ekstrak etanol kedelai varietas Detam 1 dan ekstrak etanol

jati belanda terhadap fungsi ginjal yang dinilai dari kadar ureum dan kreatinin

serum.

(12)

4 1.4.2 Manfaat Praktis

Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi masyarakat luas mengenai efek

pemberian subkronis dari kombinasi ekstrak etanol kedelai varietas Detam 1dan

ekstrak etanoljati belanda terhadap fungsi ginjal yang dinilai dari kadar ureum dan

kreatinin serum.

1.5Kerangka Pemikiran

Zat-zat serta metabolit yang masuk kedalam tubuh akan dikeluarkan melalui

proses ekskresi.Ginjal berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh,

mempertahankan cairan tubuh, dan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan

zat-zat yang bersifat toksik seperti urea, asam urat, amoniak, kreatinin, garam

anorganik, dan juga senyawa obat-obatan yang tidak diperlukan oleh tubuh

(Guyton & Hall, 2007). Paparan bahan toksik yang bisa terdapat dalam

obat-obatan kimia maupun herbal, apabila diberikan terus menerus dalam dosis yang

berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal (Permatasari & Wijayahadi,

2008).Ureum dan kreatinin merupakan hasil buangan ginjal yang telah difiltrasi

oleh glomerulus ginjal. Apabila terdapat gangguan pada fungsi filtrasi ginjal maka

kadarnya dapat meningkatdi dalam darahdan kenaikan ini dapat digunakan

sebagai indikator dari adanya gangguan fungsi ginjal(Wahjuni & Bijanti, 2006).

Ekstrak Etanol Jati Belanda (EEJB)terbukti mengandung fenolik, H2SO4

triterpenoid flavonoid, tanin dan quinon, tapi tidak ada alkaloid steroid,

saponin(Hidayat, 2011). Tanin pada EEJB diketahui memiliki efek antihipertensi,

melalui mekanisme perbaikan aliran darah ke ginjal (Yokozawa, et al.,1994).

Tanin juga diketahui memiliki sifat antioksidan, hal ini dibuktikan pada penelitian

(Yokozawa, et al.,1991) dimana terdapat penurunan produksi metilguanidin yang

merupakan produk toksik yang diproduksi dari senyawa protein kreatin melalui

kreatol oleh radikal hidroksil (radikal bebas).Proantocyanidine yang merupakan

flavonoid pada EEJB juga merupakan sumber antioksidan yang dapat

(13)

5

memberikan efek antiinflamasi sehingga dapat mencegah kerusakan ginjal

(Berenguer, et al., 2007).

Menurut Hidayat (2011), Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD)terbukti

mengandung fenolik, flavonoid H2SO4 triterpenoid, steroid, saponin, kuinon dan

tanin, namun tidak mengandung alkaloid. Kandungan utama dalam EEKD adalah

asam amino dan isoflavon. Kandungan asam amino pada EEKD cukup berbeda

dengan asam amino hewani, dimana asam amino kedelai bersifat protektif pada

ginjal melalui mekanisme penurunan laju darah ke ginjal dan Laju Filtrasi Ginjal

(LFG). Pada penelitian observasional pada subjek manusia, dimana diet protein

hewani digantikan dengan diet protein kedelai pada pasien dengan nefropati,

didapatkan hasil penurunan kadar protein didalam urin (Jibani, et al., 1991).

Isoflavon dalam EEKD bersifat antioksidan, sehingga mampu menekan jumlah

radikal bebas dengan mengikat radikal bebas menjadi senyawa inaktif, sehingga

dapat menekan terjadinya inflamasi dan kerusakan jaringan(Djati, et al., 2010).

Pada percobaan pengaruh pemberian air rebusan kacang kedelai terhadap tikus

model fibrosis ginjal yang diinduksi streptokinase menunjukkan penurunan

ekspresi TNF- yang merupakan sitokin inflamasi (Nisa, et al., 2014). Saponin

pada kedelai juga diketahui dapat memperbaiki fungsi ginjal dengan menurunkan

kadar ureum dan kreatinin dan peningkatan ekskresi ureum dan kreatinin pada

urine (Kim, et al., 2013).

Bila EEKD dan EEJBdikombinasikan dan akan digunakan sebagai terapi

dalam jangka panjang, maka perlu dilakukan penelitian mengenai efek

pemberiaan subkronis terhadap berbagai organ. Pada penelitian ini peneliti tertarik

untuk mengetahui pengaruhnya pada organ ginjal yang dilakukan dengan menilai

dari parameter ureum dan kreatinin serum.

1.6Hipotesis Penelitian

1. Pemberian subkronis kombinasi ekstrak etanol kedelai varietas Detam 1 dan

ekstrak etanol jati belanda berefek menurunkan kadar ureum serum tikus

Wistar.

(14)

6

2. Pemberian subkronis kombinasi ekstrak etanol kedelai varietas Detam 1 dan

ekstrak etanol jati belanda berefek menurunkan kadar kreatininserum tikus

Wistar.

(15)

48 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pemberian subkronis kombinasi ekstrak etanol kedelai varietas Detam1 dan

daun jati belanda berefek menurunkan kadar ureum serum tikus Wistar.

2. Pemberian subkronis kombinasi ekstrak etanol kedelai varietas Detam1 dan

daun jati belanda berefek menurunkan kadar kreatininserum tikus Wistar.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah:

Kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Jati Belanda (EEJB) dapat digunakan sebagai obat komplementer alternatif untuk

menurunkan berat badan dan perbaikan fungsi ginjal.

 Pelu dilakukan pengujian ulang pemberian subkronis kombinasi EEKD dan EEJB dosis tinggi terhadap kadar kreatinin serum.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efeksubkronis kombinasi EEKD dan EEJB pada organ lainnya.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan hewan coba lain.  Perlu dilakukan penelitian uji klinis terhadap manusia.

(16)

49

DAFTAR PUSTAKA

Anderson JW. 2008. Beneficial Effects of Soy Protein Consumption for Renal Function. Asia Pac J Clin Nutr, h. 324-328 .

AndersonJW, Blake JE, Turner, Smith BM. 1998. Effects of Soy Protein on Renal Function and Proteinuria in Patients with Type 2 Diabetes. Am J Clin Nutr, h. 1347S–53S.

Arifyanto ER, WidjokongkoS, Sjarifah I. 2012. Efek Hepatoprotektor Ekstrak Tempe Kedelai pada Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Parasetamol. Nexus Kedokteran Translasional vol2, h. 2-4.

Astuti S. 2008. Isoflavon Kedelai dan Potensinya Sebagai Penangkap Radikal. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian vol 2,h. 126-136.

Balitkabi. 28 Maret 2015. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan

Umbi-umbian. Diunduh dari

http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/index.php/Kedelai/Varietas-unggulKedelai-Detam-1.html

Berenguer, Trabadela, Fidalgo, Quilez M, Puerta D.2007. The Aerial Parts of Guazuma ulmifolia Lamk. Protect Against NSAID-Induced Gastric Lesions. Journal of Ethnopharmacology vol. 2,h. 153-160.

Biofarmaka LPPM IPB. 2014. Sehat Alami dengan Herbal 250 Tanaman Herbal Berkhasiat Obat 60 Resep Menu Kesehatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: h. 230-235.

BPOM RI. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No 7 Tahun 2014. Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo, h. 28-38.

Bumi Herbal Dago. 23 Oktober 2015. Diunduh dari http://bumi-herbal.com/.

Caballero GC,Vanderheyden, De Bruyne, Shahat T, Vanden H, et al,. 2002. In Vitro Inhibition of Angiotensin II Binding on the Human AT1 Receptor by Proanthocyanidins from Guazuma ulmifolia bark. Departement of Pharmaceutical Sciences, University of Antwerp, h. 145-149.

Champe PC, Harvey RA. 1994. Biochemistry 2nd Ed. Philadelphia: J.B.Lippincott Company, h.125-130.

Damanik, Alrasyid H. 2009. Potensi tempe kedelai dalam terapi nutrisi medik pada obesitas dewasa dengan komorbid. Skripsi Universitas Sumatera Utara Institutional repository.

(17)

50

DEPKES RI. 2000. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisonal. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.

Dewoto HR. 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Maj Kedokt Indon vol. 57, h. 208-209.

Ding L, Jin D, Chen X. 2010. Luteolin enhances insulin sensitivity via activation of

PPAR transcriptional activity in adipocytes. J Nutr Biochem ; 21, h. 941-7.

Djati M, Satuman R, Ratnawati S,Widyarti EN, Aisyah N, et al,. 2010. Peran Puerarin Terhadap Aktivitas Intra dan Ekstraseluler pada Kultur Human Umbilical Vein Endhotelial Cells (HUVECs) Pasca Induksi Leptin. J.Exp.Life Sci vol 1, h. 28-55.

Drake R, Vogl W, Mitchell A. 2005. Abdomen.In : Gray's Anatomy for Student. Philadelphia: Elsevier Churchill Livingstone.

Estina. 21 Okotober 2015. Jenis dan Ciri-ciri Tikus Laboratorium Disertai Gambar. Diunduh dari http://dokterternak.wordpress.com/2015/10/05/jenis-dan-ciri-ciri-tikus-laboratorium-disertai-gambar/

Fanggriani, M. 2003. Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Air Daun Jati Belanda Terhadap Fungsi Ginjal Tikus Jantan. Fakultas Farmasi Universitas Surabaya.

Febrandy D. 2006. Karakterisasi Sifat-Sifat Tanah dan Lahan untuk Kesesuaian Lahan Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia .Lamk). Institut Pertanian Bogor.

Ganong W. 2008. Review of Medical Physiology.Editor B.Pendit,Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, h. 234-236

Gan S, Edward A, Symonds C, Beck P. 2006. Hypertriglyceridemia-induced pancreatitis: A case-based review. World J Gastroenterol, Vol 44, h. 7197-202.

Galindo S. 3 Desember 2015. Creatinine. Diunduh

darihttp://www.isu.edu/~galisusa/CreatinineSOP.html.

Gitawati R. 2008. Profil Konsumen Obat Tradisional Terhadap Ketanggapan Akan Adanya Efek Samping Obat Tradisional. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, vol. 11, h. 283-288.

Grasso P. 2002. Essentials of Pathology for Toxicologist. London: Taylor & Francis, h. 236-237

Guyton AC, Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC, h. 356-357.

Hidayat M. 2011. Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine Max L.Merr) Varietas Detam 1 Dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Terhadap Inhibisi Enzim Lipase Pankreas. Universitas Kristen Maranatha.

(18)

51

Hidayat M, Kurnia D, Sujatno M,SutadipuraN, Setiawan. 2010. Perbandingan Kandungan Makronutrisi dan Isoflavon dari Biji, Tempe dan Ekstrak Kedelai Detam 1 dan Wilis Serta Potensinya Dalam Menurunkan Bobot Badan. Bionatura Jurnal Ilmu Hayati dan Fisik vol. 1, h. 5-13.

Hidayat M, Soeng S, Prahastuti S, Patricia TH, Yonathan KA.2014. Aktivitas Antioksidan dan Antitrigliserida Ekstrak Tunggal Kedelai, Daun Jati Belanda Serta Kombinasinya. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, vol. 16, h. 89-94.

Jibani M, Bloodworth LL, Foden E,Griffiths KD, Galpin OP. 1991. Predominately Vegetarian Diet in Patients With Incipient and Early Clinical Diabetic Nephropathy: Effects on Albumin Excretion Rate and Nutritional Dtatus. Diabet Med, h. 949-953.

Kher KK. 1992. Evaluation of renal functionClinical Pediatric Nephrology. New York: McGraw-Hill Inc, h.3-22.

Kim EJ, Hyun AO, Choi HJ, Park JH, Kim DH, et al,. 2013. Heat Processed Ginseng Saponin Ameliorates the Adenine Induced Renal Failure in Rats. J Ginseng Res vol. 1, h. 87-93.

Krisetya YA. 2013. Perbandingan Efek Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam 1, Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), dan Kombinasinya terhadap Penghambatan Kenaikan Berat Badan Tikus Wistar Jantan Dislipidemia. Repository Universitas Kristen Maranatha.

Kristiani E. 2003. Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Sebagai Obat Alternatif untuk Hiperlipidemia: Kajian In Vivo dan In Vitro.Intitut Pertanian Bogor.

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. 2003. Biokimia Harper Ed.25. Jakarta: EGC, h. 325-345.

Nisa FK, Aulanni'am, Wardhana AW. 2014. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Kacang Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Terhadap Ekspresi TNF-alfa Ginjal Hasil Induksi Streptokinase. Universistas Brawijaya vol 4, h.321-325.

Noer, Mohammad S. 2006. Evaluasi Fungsi Ginjal Secara Laboratorik (Laboratoric Evaluation on Renal Function). Universitas Airlangga.

OECD. 2008. OECD Guidelines for the Testing of Chemicals. Test Guideline 407, h. 2-9.

Permatasari PJ, Wijayahadi N. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Dosis Bertingkat terhadap Gambaran Histopatologis Ginjal Tikus Wistar. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro .

Pitojo S. 2007. Benih Kedelai. Yogyakarta: Kanisius, h. 45-46.

(19)

52

Rahardjo S, Ngatidjan, Pramono S. 2005. Aktivitas Lipase Pankreas Rattus Novergicus Akibat Pemberian Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Berkala Ilmu Kedokteran.

Ravid M. 2009. Dual blockade of the renin-angiotensin system in diabetic nephropathy. PubMed Central.

Silitonga R. 2008. Daya Inhibisi Ekstrak Daun Jati Belanda dan Beagle Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas Sebagai Antiobesitas.Institut Pertanian Bogor.

Stephenson T, Setchell KD, Kendall CW, Jenkins DJ, Anderson, JW, et al,.2005. Effect of Soy Protein Rich Diet on Renal Function in Young Adults with Insulin-Dependent Diabetes Mellitus. Clin Nephrol, h. 1-11.

Suharmiati MH. 2003. Khasiat dan Manfaat Jati Belanda, si Pelangsing dan Peluruh Kolesterol. Jakarta: AgroMedia Pustaka, h. 77-80.

Sulaksana J, Jayusman DI. 2005. Kemuning dan Jati Belanda. Jakarta: Penebar Swadaaya, h. 23-25.

Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Ed.4. Jakarta: Media Aesculapius, h.1101.

Utami P. 2013. Diet Aman dan Sehat Berkat Herbal. Jakarta: FMedia, h.30-37.

Verhaegen M. 21 Oktober 2015. Herbal medicine. Diunduh dari http://www.docstoc.com/

docs/4025149/Herbal-medicine-Anesthesia-and-herbal-products-MarleenVerhaegen-MD-PhD.

Wahjuni R, Bijanti R. 2006. Uji Efek Samping Formula Pakan Komplit Terhadap Fungsi Hati dan Ginjal Pedet Sapi Friesian Holstein. Jurnal Bioteknologi,22(7), h. 23.

Wandatira, Nintia, Aulanni’am, Oktavianie AP, Dyah, Ayu. 2012. Uji Ekspresi E-cadherin Ginjal dan Profil Protein Jejunum pada Tikus (Rattus). Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Vol 13, No. 2, h. 126-136.

Wibowo DS, Paryana W. 2009. Anatomy of Human Body. Singapore: Elsevier, h. 234-239.

Yokozawa T, Fujitsuka N, Oura H, Ienaga K, Nakamura K. 1991. Comparison of Methylguanidine Production from Creatinine and Creatol in Vivo. Nephron vol.58, h.125-126

Yokozawa T, Fujitsuka N, Oura H, Sakanaka S, Ishigaki S, et al,. 1994. Depressor Effect of Tannin in Green Tea on Rats with Renal Hypertension. Biosci Biotech Biochemvol. 5, h. 855-858

Gambar

Tabel 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar BUN ...........................  Tabel 4.1 Rerata Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Jantan dan  Betina Setelah Pemberian Kombinasi EEKD dan EEJB
Gambar 2.1 Tanaman Jati belanda ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

This research paper entitled “American Idiot”: Examining Readers’ Subject Position in One of Green Day’s Music Album s is aimed at investigating the ways by which the sixth album

Po tensi tersebut ditunjukkan dari hasil temuan yang menggam barkan bahwa pada umumnya tokoh masyarakat mempunyai ting kat pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang program

Metode pengumpulan data pada variabel motivasi berprestasi menggunakan The Achievement Motivation Profile (AMP) yang disusun oleh Mandel, Friedland, & Marcus

Dinas Operasi Lalu Lintas Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo merupakan pihak yang memberikan pelayanan lalu lintas udara, karena pemandu lalu lintas penerbangan yang

PENGARUH TERAPI BACAAN AL-QURAN MELALUI MEDIA AUDIO TERHADAP SKALA DISMENORE. PADA MAHASISWI PROGRAM A 2013

terhadap peningkatkan pemahaman konsep Teknik Elektronika Dasar bagi siswa kelas X SMKN 2 Wonosari, (2) mengetahui peningkatan rata-rata nilai kelas mata pelajaran Teknik

[r]

menggunakan tes formatif guru akan melihat sejauh mana siswa telah memahami suatu materi pelajaran yang diajarkan guru, dalam penelitian ini akan dilakukan penyusunan