• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Status Antioksidan Total Antara Abortus Spontan dan Kehamilan Normal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Status Antioksidan Total Antara Abortus Spontan dan Kehamilan Normal."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

PERBANDINGAN STATUS ANTIOKSIDAN TOTAL ANTARA ABORTUS SPONTAN DAN KEHAMILAN NORMAL

Alfonsus Zeus Suryawan, 2016.

Pembimbing 1 : Dr. Aloysius Suryawan, dr.,Sp.OG-K Pembimbing 2 :

Dr. Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes., PA(K).

Abortus merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin. Ancaman abortus pada kehamilan trimester pertama terjadi sekitar 20 sampai 25% dari semua wanita hamil dan 50% akan berakhir sebagai abortus spontan. Beberapa penelitian mengindikasikan adanya stres oksidatif pada abortus spontan. Stres oksidatif terjadi akibat ketidakseimbangan antioksidan dan oksidan yang menyebabkan peningkatan radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan dan hubungan antara kadar status antioksidan total (SAT) dengan abortus spontan dan kehamilan normal.

Penelitian ini adalah penelitian cross sectional terhadap 60 wanita hamil dengan usia kehamilan 8-20 minggu, 30 wanita dengan kehamilan normal dan 30 wanita dengan abortus spontan. Sebanyak 5 ml darah vena diambil dari setiap subjek untuk pemeriksaan SAT dengan spektofotometer. Uji statistik dilakukan dengan Mann Whitney dilanjutkan dengan Chi Square dan Odds Ratio.

Rerata kadar SAT pada wanita dengan abortus spontan lebih rendah secara bermakna daripada kadar SAT kehamilan normal (p ≤ 0,05). Selain itu ditemukan bahwa ada hubungan antara kadar SAT yang rendah dengan kejadian abortus spontan secara bermakna (p ≤ 0,05) dan risiko menderita abortus spontan 10,5 kali lebih besar pada wanita hamil dengan kadar SAT rendah (SAT < 1,23 mmol/L).

Kadar SAT lebih rendah secara bermakna pada abortus spontan dibandingkan kehamilan normal. Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar SAT yang rendah dengan kejadian abortus spontan dengan risiko abortus spontan 10,5 kali lebih besar pada wanita hamil dengan kadar SAT rendah.

(2)

viii

ABSTRACT

TOTAL ANTIOXIDANT CAPACITY LEVEL COMPARATION BETWEEN SPONTANEOUS ABORTION AND NORMAL

PREGNANCY

Alfonsus Zeus Suryawan, 2016.

1st Supervisor : Dr. Aloysius Suryawan, dr.,Sp.OG-K

2nd Supervisor : Dr. Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes., PA(K).

Abortion is one of leading causes of maternal and fetal mortality. Impending abortion occurs 20 to 25% of all women and 50% ended as spontaneous abortion. Some studies indicated an oxidative stress on spontaneous abortion. Oxidative stress was caused by an imbalance of antioxidant and oxidant which cause increase free radical level. The purpose of this study is to know the difference of total antioxidant status (TAS) level between spontaneous abortion and normal pregnancy.

This study is a cross sectional, included 60 pregnant women with 8-20 weeks gestation, 30 women with spontaneous abortion and 30 women with normal pregnancy. Five ml blood was taken from each subject for TAS examination with spectrophotometer. All observed data were analysed using Mann-Whitney test, continued with Chi Square and Odds Ratio test (α = 0.05)

TAS level in spontaneus abortion was lower than normal pregnancy (p < 0.05). Furthermore, there is a significant correlation between TAS level with spontaneous abortion incident (p < 0.05) and pregnant woman with low TAS level (TAS < 1.23 mmol/L) has a 10.5 times greater risk of spontaneous abortion than woman with normal or high TAS level.

The TAS level of spontaneous abortion is significant lower than normal pregnancy. There is a significant correlation between low TAS level with spontaneous abortion incident with 10,5 times greater risk of spontaneous abortion than woman with normal or high TAS level.

(3)

ix

DAFTAR ISI

JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS ILMIAH iii PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH iv KATA PENGANTAR v ABSTRAK vii ABSTRACT viii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 3

1.4.1 Manfaat Ilmiah 3

1.4.2 Manfaat Praktis 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran 4

1.5.2 Hipotesis 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aspek Klinis Abortus 6

2.2 Faktor Janin dan Perkembangan Zigot Abnormal 7

2.3 Stres Oksidatif 8

(4)

x

2.3.1.1 Peranan Radikal Bebas pada Disfungsi Endotel 11 2.3.1.2 Peran ROS terhadap Endotel Vaskular 12 2.3.1.3 Efek ROS terhadap Permeabilitas Endotel 12 2.3.1.4 Stres Oksidatif dan Abortus Spontan 12 2.3.1.5 Patogenesis Stres Oksidatif terhadap Abortus Spontan 14

2.3.2 Antioksidan 15

2.3.2.1 Antioksidan Enzimatik 17

2.3.2.1.1 Superoxide Dismutase (SOD) 18

2.3.2.1.2 Katalase 18

2.3.2.1.3 Keluarga Enzimatik Glutation 18

2.3.2.2 Antioksidan Nonenzimatik 19

2.3.2.1.1 Vitamin C 19

2.3.2.1.2 Vitamin E 19

2.3.2.1.3 Karotenoid 20

2.4 Faktor – Faktor Lain Penyebab Abortus 20

2.5 Status Antioksidan Total 22

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian 23

3.1.1 Kriteria Inklusi 23

3.1.2 Kriteria Ekslusi 23

3.1.3 Ukuran Sampel 24

3.2 Metode Penelitian 24

3.2.1 Rancangan Penelitian 24

3.2.2 Variabel Penelitian 24

3.2.2.1 Variabel Bebas 24

3.2.2.2 Variabel Tergantung 24

(5)

xi

3.3 Tata Kerja 25

3.3.1 Persiapan 25

3.3.2 Pelaksanaan 25

3.3.3 Pemeriksaan Laboratorium 25

3.3.3.1 Metode Pemeriksaan 25

3.3.3.2 Cara Kerja 25

3.3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 26

3.4 Metode Analisis 26

3.4.1 Hipotesis Statistik 27

3.4.2 Kriteria Uji 27

3.5 Aspek Etik 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 29

4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian 29

4.1.2 Perbandingan Kadar Status Antioksidan Total Antara 30 Abortus Spontan dan Kehamilan Normal 4.1.3 Hubungan Kadar Status Antioksidan Total Antara 31 Abortus Spontan dan Kehamilan Normal 4.2 Pembahasan 31 4.3 Uji Hipotesis 33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 35

5.2 Saran 35

DAFTAR PUSTAKA 36

LAMPIRAN 40

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelainan Kromosom pada Abortus 8

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian 29

Tabel 4.2 Perbandingan Kadar Status Antioksidan Total Antara Abortus Spontan dan Kehamilan Normal

30

Tabel 4.3 Hubungan Kadar Status Antioksidan Total dan Abortus Spontan 31

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran Penelitian 5

Gambar 2.1 Abortus Spontan Trimester Pertama dan Kedua Berdasarkan 7

Usia Ibu Gambar 2.3 Proses Terbentuknya Radikal Bebas 9

Gambar 2.4 Kaitan Stres Oksidatif dengan Infertilitas 13

Gambar 2.5 Kerusakan Tingkat Seluler Akibat Stres Oksidatif 15

Gambar 2.6 Klasifikasi dan Jenis Antioksidan 16

(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Status Antioksidan Total 40

Lampiran 2 Perhitungan Statistik 42

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum usia 20 minggu kehamilan atau berat janin kurang dari 500 gram (Cunningham et al., 2005). Abortus adalah komplikasi umum kehamilan dan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Penyebab abortus sangat beraneka ragam yaitu kelainan kromosom, gangguan keseimbangan hormonal, gangguan keseimbangan antioksidan-oksidan, gangguan faktor imunologis, infeksi, penyakit kronis, faktor lingkungan serta kebiasaan, trauma abdomen, kelainan uterus, dan gangguan homeostasis (Alamsyah, 2005).

Abortus biasanya diawali dengan perdarahan. Insidensi perdarahan ancaman abortus pada trimester pertama terjadi sekitar 20-25% wanita hamil dan 50% berakhir dengan abortus spontan (Cunningham et al., 2005; Christiansen, 2007).

Insidensi abortus pada beberapa rumah sakit di Indonesia bervariasi antara 2,5-15% dan kematian ibu akibat abortus sebesar 1-1,5%. Peningkatan prevalensi wanita hamil yang mengalami abortus di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung meningkat antara 6,5-15% dengan tingkat kematian ibu sebesar 1-2% yang sebagian besar disebabkan oleh perdarahan (Alamsyah, 2005).

(10)

2

Beberapa penelitian mengemukakan bahwa terdapat hubungan antara kadar antioksidan dengan risiko abortus spontan, bila kadar antioksidan tidak adekuat maka kemungkinan terjadi abortus spontan lebih besar (Barrington et al., 1996; Vural et al., 2000). Simsek et al. (1998) mendapatkan penurunan pertahanan antioksidan pada wanita dengan abortus berulang yang ditandai oleh peningkatan aktivitas peroksidasi lipid disertai penurunan kadar vitamin A, E, dan -karoten secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Temuan tersebut membuktikan bahwa stres oksidatif berperan penting dalam patogenesis abortus spontan. Sane et al. (1991) menemukan pada wanita yang mengalami abortus spontan didapatkan peningkatan maksimal kadar peroksidasi lipid serum sebelum terjadi abortus, kemudian menurun beberapa hari pasca abortus. Jenkins et al. (2000) mendapatkan perubahan kadar antioksidan superoxide dismutase (SOD) yang rendah dapat mengakibatkan peningkatan produksi radical oxygen species (ROS). Jenkins et al. mendapatkan bahwa kadar SOD pada wanita hamil dengan abortus secara bermakna lebih rendah daripada wanita hamil yang sehat. Penurunan kadar antioksidan dalam tubuh ibu hamil akibat gangguan keseimbangan antioksidan dan oksidan akan menyebabkan peningkatan peroksidasi lipid yang mengganggu proses reaksi reduksi-oksidatif sehingga terjadi stres oksidatif.

(11)

3

Sinsitiotrofoblas sangat rentan terhadap stres oksidatif karena terletak pada permukaan vili, sehingga jaringan ini akan mengalami peningkatan tekanan oksigen lebih dulu dibandingkan jaringan lain (Hempstock et al., 2003). Sinsitiotrofoblas juga memiliki konsentrasi enzim antioksidan lebih rendah dibandingkan vili jaringan lain selama awal kehamilan (Jaunniaux et al., 2000).

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori-teori yang mendukung bahwa stress oksidatif berperan dalam terjadinya abortus, maka menarik minat penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kadar status antioksidan total (SAT) terhadap risiko terjadinya abortus spontan.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah status antioksidan total (SAT) wanita dengan abortus spontan lebih rendah daripada kehamilan normal

2. Apakah ada hubungan antara status antioksidan total (SAT) dengan insidensi abortus spontan

1.3Maksud dan Tujuan

Dengan mengacu pada identifikasi masalah, tujuan penelitian ini adalah:

1. Membandingkan status antioksidan total (SAT) wanita dengan abortus spontan dengan kehamilan normal

2. Mengetahui hubungan antara status antioksidan total (SAT) dengan abortus spontan

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Ilmiah

(12)

4 1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah apabila terbukti kadar SAT wanita dengan abortus spontan lebih rendah daripada kehamilan normal, maka diharapkan pemeriksaan kadar SAT dapat dijadikan salah satu penanda untuk menentukan kejadian abortus spontan pada ibu hamil.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Abortus adalah kejadian berakhirnya kehamilan sebelum 20 minggu akibat banyak hal, salah satunya adalah ketidakseimbangan antara kadar antioksidan dan oksidan di dalam tubuh. Ketidakseimbangan antioksidan-oksidan dapat mengakibatkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif akan menyebabkan gangguan pada sistem imun dan sirkulasi janin sehingga mengakibatkan terjadinya abortus (Barrington et al., 1996; Vural et al., 2000).

Antioksidan merupakan pertahanan yang sangat penting terhadap stres oksidatif. Antioksidan secara umum dapat dibedakan menjadi enzimatik dan nonenzimatik atau interna dan eksterna. Antioksidan interna terdiri dari katalase, superoxide dismutase (SOD), dan glutation. Antioksidan eksterna terdiri dari vitamin C, vitamin E, polifenol, karotenoid, serta mineral (Iannitti T et al., 2009).

Antioksidan interna merupakan antioksidan yang berasal dari tubuh manusia. Antioksidan interna terutama terdiri dari glutation dan enzim-enzim seperti katalase dan superoxide dismutase (SOD). Sedangkan antioksidan eksterna atau eksogen merupakan antioksidan yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga membutuhkan suplai dari luar (Agarwal et al., 2012).

(13)

5

Sesuai dengan teori yang sudah ada peneliti menduga kadar SAT pada abortus spontan lebih rendah dibandingkan kehamilan normal dan terdapat hubungan antara kadar SAT dengan kehamilan normal dan abortus spontan. Skema kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran Penelitian

1.5.2 Hipotesis

1. Kadar status antioksidan total (SAT) wanita dengan abortus spontan lebih rendah dibandingkan kehamilan normal.

2. Kadar status antioksidan total (SAT) rendah berhubungan dengan risiko abortus spontan.

(14)

35 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar status antioksidan total (SAT) pada abortus spontan lebih rendah secara signifikan dibanding pada kehamilan normal. Lebih lanjut didapatkan hubungan antara kadar status antioksidan total (SAT) yang rendah dengan insidensi abortus spontan.

Risiko menderita abortus spontan akan meningkat 10,5 kali lipat pada wanita hamil dengan status antioksidan total yang rendah dibandingkan yang kadarnya normal.

5.2 Saran

Dengan mengacu pada hasil penelitian ini, beberapa saran dapat dianjurkan sebagai berikut:

1. Diharapkan dimasa mendatang dilakukan penelitian dalam skala lebih besar, untuk seuatu penelitian uji diagnostik.

2. Diharapkan dapat sebagai suatu penanda (marker) akan terjadinya abortus spontan sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan seperti pemberian antioksidan.

(15)

36

DAFTAR PUSTAKA

Abdul-Barry J, Al-Rubai SA, Qasim QA. 2011. Study of Oxidant-Antioxidant Status in Recurrent Spontaneous Abortion. TQMJ, 5(1):35-46.

Agarwal A, Mellado AA, Premkumar BJ, Sharman A, Gupta S. 2012. The Effects of Oxidative Stress on Female Reproduction. A Rev Endoc, 10:1-31.

Alamsyah H. 2005. Etiologi Abortus dalam : Handono B, Firman FW, Mose JC, Editor: Abortus Berulang. 1st ed. Bandung; PT Refika Aditama. 89 – 108. Armstrong BG, McDonald AD, Sloan M. 1992. Cigarette, Alcohol, and Coffee

Consumption and Spontaneous Abortion. AJPH, 82(1):85-7.

Barnea ER, Kirk D, Paidas MJ. 2012. Preimplantation Factor (PIF) Promoting Role in Embryo Implantation: Increases Endometrial Integrin-alpha2beta3, Amphiregulin and Epiregulin while Reducing Betacellulin Expression via MAPK in Decidua. RBEJ, 10:50.

Barrington JW, Lindsay P, James D, Smith S, Roberts A.1996. Selenium Deficiency and Miscarriage: A Possible Link?. Br J Obstet Gynaecol, 103: 130-2.

Baskin S, Salem H. 1997. Oxidants, Antioxidants and Free Radicals. New York, NY: CRC Press.

Burton GJ, Hempstock J, Jauniaux E. 2003. Oxygen, Early Embryonic Metabolism and Free Radical – Mediated Embryopathies. RBM Online. 6(1): 84 – 96.

Çaylak E. 2011. Hayvan ve Bitkilerde Oksidatif Stres ile Antioksidanlar. Týp Aratýrmalarý Dergisi, 9: 73-83.

Cao G, Alessio H.M, Cutler R.G. 1993. Oxygen-Radical Absorbance Capacity Assay for Antioxidants. Free Radic. Biol. Med, 14:303–11.

Cheng P, Xiaobo W, Jingnan C, Rui J, Lijun W, Yuk ML, et al. 2014. Biology of Ageing and Role of Dietary Antioxidants. Oxid Med Cell Longev: 1-7.

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gilstrap III Lc, Wenstrom KD. 2005. Abortion. Williams Obstetrics. 22nd ed. New York; McGraw Hill. 231-51.

(16)

37

Cheeseman. K.H and T.F. Slater. 1993. An Introduction to Free Radical Biochemistry. British Med. Bull, 49:481-93.

Dotters DJ, Kats VL. 1991. Streptocooccal Toxic Shock Associated with Septic Abortion. Obstet Gynecol, 3:549-51.

Emin S, Yordanova K, Dimov D, Illieva V, Koychev A, Prakova G, Vlaykova T. 2010. Total Antioxidant Capacity of Plasma Determined as Ferrous Reducing Ability of Plasma in Patients with COPD. Trakia J Sci, 8(2):205-13.

Floegel A, Kim DO, Chung SJ, Koo SI, Chun OK, 2011. Comparison of ABTS/DPPH Assays to Measure Antioxidant Capacity in Popular Antioxidant-Rich US foods. J Food Compos Anal, 24:1043–48.

Gaziano JM. 2004. Vitamin E and Cardiovascular Disease. Ann N Y Acad Sci. 1031:280-91.

Giangreco MM, Ursin G, Halley JS. 2003. Induced Abortion, Miscarriage, and Breast Cancer Risk of Young Women. Cancer Epid Prev. 12:209-14.

Gechev T, Willekens H, Van MM, Inze D, Van CW, Toneva V, et al. 2003. Different Responses of Tobacco Antioxidant Enzymes to Light and Chilling Stress. J Plant Physiol. 160: 509-15.

Halliwell B, Gutteridge JMC, CrossCC.1992. Free Radicals, Antioxidants and Human Disease : Where Are We Now?. TJLCM, 119: 598 – 620.

Hempstock J, Jauniaux E, Greenwold N, Burton GJ.2003. The Contribution of Placental Oxidative Stress to Early Pregnancy Failure. Am J Pathol, 34(12): 1265 – 75.

Hill JA. 2004. Reccurrent Pregnancy Loss. In: Creasy RK, Resnik R. Maternal-Fetal Medicine 5th Ed. USA: Saunders, 579-602.

Jenkins C, Wilson R, Roberts J, Miller H, McKillop J, Walker J. 2000. Antioxidants: Their Role in Pregnancy and Miscarriage. Antioxid Redox Sig, 2: 623 – 7.

Jauniaux E, Watson AL, Hempstock J, Bao Y, Skepper JN, Burton GJ.2000. Onset of Maternal Arterial Blood Flow and Placental Oxidative Stress: A Possible Factor in Human Early Pregnancy Failure. Am J Pathol, 157(6): 2111-22.

Iannitti T, Palmier B. 2009. Antioxidant Therapy Effectiveness: An Up To Date. Eur Rev Med Pharmacol Sci, 13:245-278.

(17)

38

Kumar V, Abul KA, Aster J. 2013. Robbins Basic Pathology 9th Ed. USA: Saunders, 1-26.

Lantos J, Röth E, Czopf L, Nemes J, Gál I. 1997. Monitoring of Plasma Total Antioxidant Status in Different Diseases. Acta Chirurgica Hungarica, 36 (1-4):188-9.

Lim KJH, Odukoya OA, Li TC, Cooke ID. 1996. Cytokines and Immuno-endocrine Factors in Recurrent Miscarriage. Human Reprod Update, 2(6):469-81.

Liu L, Keefe DL. 1990. Cytoplasm Mediates Both Development and Oxidation-Induced Apoptotic Cell Death in Mouse Zygotes. Biomol Reprod, 62: 1828-34. Maher P, Lewerenz J, Lozano C, Torres JL. 2008. A Novel Approach to

Enhancing Cellular Glutathione Levels. J Neurochem, 107: 690-700.

Marseglia L, D'Angelo G, Manti S, Arrigo T, Barberi I, Reiter RJ, et al. 2014. Oxidative Stress-Mediated Aging During the Fetal and Perinatal Periods. Oxid Med Cell Longev. 358375.

Mose J. 2009. Genetika Abortus. Dalam: dalam : Handono B, Firman FW, Mose JC, Editor: Abortus Berulang. 1st ed. Bandung; PT Refika Aditama. 33-42.

Ningjian L, David D.K. 2014. Antioxidant Property of Coffee Components: Assessment of Methods that Define Mechanisms of Action. Oxid Med Cell Longev, 19: 19180-208.

Padayatty SJ, Katz A, Wang Y, Eck P, Kwon O, Lee JH, et al. 2003. Vitamin C as an Antioxidant: Evaluation of Its Role in Disease Prevention. JACN, 22(1): 18-35.

Penelope AE, Manya TA, Catherine E, Philip T, Michael F. 2012. The Potential Role of the Antioxidant and Detoxification Properties of Glutathione in Autism Spectrum Disorders: A Systematic Review and Meta-Analysis. NNM, 9: 1-12.

Pisoschi AM, Negulescu GP. 2011. Methods for Total Antioxidant Activity Determination: A Review. Biochem & Anal Biochem, 1:106.

Romoren M, Velauthapillai M, Rahman M, Sundby J, Klouman E, Hjortdahl P. 2007. Trichomoniasis and Bacterial Vaginosis in Pregnancy: Inadequatly Managed with The Syndromic Approach. Bulletin of The World Health Organization, 85:297-304.

(18)

39

Shalev E, Goldman S, Ben-Shlomo I. 2001. The Balance between MMP-9 and MMP-2 and Their Tissue Inhibitor (TIMP)-1 in Luteinized Granulosa Cells: Comparison between Women with PCOS and Normal Ovulatory Women. Mol Hum Reprod, 7 (4):325-31.

Simsek M, Naziroglu M, Simsek H, Cay M, Aksakal M, Kumru S. 1998. Blood Plasma Levels of Lipoperoxides, Glutathione Peroxidase, Beta Carotene, Vitamin A and E in Women with Habitual Abortion. Cell Biochem Funct, 16: 227-31.

Spencer K, Liaou AW, Ong CYT, Geerts L, Nicolaides KH. 2001. Maternal Serum Level of Dimeric Inhibin A in Pregnancies Affected by Trisomy 21 in the First Trimester. Prenat Diagn, 21:441-4.

Stankov OJ, Duric J, Dobutovic B, Isenovich ER. 2009. Determination of Total Antioxidant Status (TAS) as a Biochemical Parameter in Control of Workers' Health. Arsh Biol Sci, 61(3):375-82.

Toth B, Jeschke U, Rogenhofer N, Scholz C, Wurfel W, Thaler CJ, et al. 2010. Recurrent Miscarriage: Current Concepts in Diagnosis and Treatment. J Reprod Immunol, 1-8.

Gambar

Tabel 4.3 Hubungan Kadar Status Antioksidan Total dan Abortus Spontan        31
Gambar 2.3  Proses Terbentuknya Radikal Bebas
Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran fisika model diskusi dengan pembelajaran biasa; tidak

Faktor pertama adalah jenis bahan aktif fungisida (mankozeb, propineb, benomil, bupirimat, dan tebukonazol), faktor kedua adalah air pelarut (air biasa, air gambut

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat pengetahuan pasien Diabetes Melitus tentang obat antidiabetes oral (OAD) yang lakukan di Puskesmas Jagir di wilayah

penguatan keimaman, tetapi juga berisi tentang ajaran-ajaran kebangsaan, seperti keharmonisan hidup besama, kecintaan pada negara dan bangsa Indonesia serta nilai-nilai kebangsaan

Pola pemberdayaan yang dilakukan oleh Komunitas Serikat Saudagar Nusantara (SSN) Medan adalah: Program Monitoring Bisnis Pekanan (MBP) Medan Berdaya adalah forum gratis

Abstrak : Penelitian tindakan ini dilakukan untuk mengetahui keterampilan berhitung dan hasil belajar siswa kelas II pada pembelajaran matematika dengan menggunakan media Realia

Perjanjian internasional merupakan salah satu sumber hukum internasional. Perjanjian internasional memegang peranan penting dalam mengatur pergaulan internasional antara