vi Universitas Kristen Maranatha
ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20
TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA
Yonatan Tua Pandapotan NRP 0521017
Pembimbing :Ir Daud Rachmat W.,M.Sc
ABSTRAK
Sistem struktur pada gedung bertingkat antara lain kolom, balok dan pelat. Selain itu untuk menambah kekakuan struktur dan menyerap gaya geser seiring dengan semakin tingginya gedung maka dibutuhkanlah struktur yang dapat membantu yaitu dinding geser. Dinding geser juga berpilaku sebagai balok lentur kantilever. Oleh karena itu, dinding geser selain menahan geser juga menahan lentur.
Pada penelitian Tugas Akhir ini dinding geser yang ditinjau dari bangunan tinggi yang berfungsi sebagai apartemen. Penelitian difokuskan untuk menganalisa tulangan dinding geser. Analisa tulangan dinding geser ini menggunakan 2 metode, yaitu dengan bantuan perangkat lunak (software) yaitu ETABS 9.1 dan perhitungan manual. Hasil analisis tulangan dari kedua metode itu akan dibandingkan. Selain itu pula karena sistem gedung ini menggunakan sistem ganda yaitu menggunakan gabungan antara Sistem rangka (balok dan kolom) dan dinding geser maka akan ditampilkan bahwa gedung tersebut memenuhi syarat dari system ganda tersebut yaitu Sistem rangka minimal memikul beban lateral 25% dari total beban lateral yang dipikul oleh gedung.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Surat Keterangan Tugas Akhir ii
Surat Keterangan Selesai Tugas Akhir iii
Lembar Pengasahan iv
Pernyataan Orsinalitas Laporan Tugas Akhir v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi ix
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xii
Daftar Notasi xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Tujuan Penulisan 1
1.3Ruang Lingkup Penelitian 2
1.4Sistematika Pembahasan 2
BAB II TINJAUAN LITERATUR 3
2.1 Sistem Struktur Penahan Beban Lateral 3
2.1.1 Sistem Tunggal (Single System) 3
2.1.2 Sistem Ganda (Dual System) 4
2.2 Analisis Dinamik Respons Spektrum 5
2.3 Dinding geser (shearwall) 8
2.3.1 Tinjauan Ekonomis Konstruksi Dinding 9
2.3.2 Elemen Struktur Dinding Geser 9
2.3.3 Perencanaan Dinding Geser 11
2.3.4 Langkah-langkah Penulangan Dinding Geser (Shearwall) 12
BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN 15
3.1 Komponen Gedung 15
3.1.1 Data Struktur 15
3.1.2 Data Material 15
3.2 Data Pembebanan 15
3.3 Pemodelan Struktur dan Perhitungan Shearwall dengan Program ETABS 17
3.4 Perhitungan Shearwall manual 44
3.5 Hasil dan Pembahasan Tulangan Shearwall 48
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 53
4.1 Kesimpulan 53
4.2 Saran 53
Daftar Pustaka 54
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor reduksi gempa…………..…..………..……….…..5
Gambar 3.1 Denah struktur gedung ……….16
Gambar 3.2 Tampilan awal program………...17 Gambar 3.3 Sumbu dan grid………...………...17 Gambar 3.4 Data material concreate………...………..18
Gambar 3.5a Dimensi Balok………...………...18 Gambar 3.5b Reinforcement Dimensi Balok………...…..19 Gambar 3.5c Property Modificaton Factors………..19 Gambar 3.6a Dimensi kolom………...……..20
Gambar 3.6b Reinforcement Dimensi Kolom ………...………20
Gambar 3.6c Property Modification Factor………...………...21
Gambar 3.7a Dimensi wall ..………...………..21 Gambar 3.7b Stiffness Modification Factors………...………..22
Gambar 3.8 Dimensi pelat………...………..22
Gambar 3.9 Penggambaran balok………...………...23
Gambar 3.10 Penggambaran kolom…………..………...23
Gambar 3.11 Penggambaran wall………..23
Gambar 3.12 Penggambaran pelat………...23
Gambar 3.12 Denah Struktur……….23
Gambar 3.13a Input beban Live ………...…….24
Gambar 3.13b Input beban SDL………...….24
Gambar 3.14 Define load cases ………....24
Gambar 3.15 Dynamic analysis parameters ……….25
Gambar 3.16 P-Delta parameters………...……...25
Gambar 3.17 Response spectrum UBC 97 function definition ...….…...………...26
Gambar 3.18 Respons spectrum gempa rencana wilayah 4………...26
Gambar 3.19 Response spectrum case 1………27
Gambar 3.20 Response spectrum case 2………27
Gambar 3.21 Diaphragms………..28
Gambar 3.22 Table Response Spectrum Base Reactions………...28
Gambar 3.23 Table Center Mass Ragidity……….29
Gambar 3.24 Tabel Modal Participating Mass Ratio ………....29
Gambar 3.25 Response spectrum case 1………....31
Gambar 3.26 Response spectrum case 2………31
Gambar 3.27 Response Spectrum Base Reactions……….32
Gambar 3.28 Load Combination Data………...34
Gambar 3.29 Load Combination Data………...35
Gambar 3.30 Load Combination Data………...35
Gambar 3.31 Load Combination Data………...36
Gambar 3.32 Response Spectrum Case Data ………....36
Gambar 3.33 Concrete Frame Design Preferences ...………...………37
Gambar 3.34 Concrete Frame Design Overwrites (UBC 97) ………...……37
xi Universitas Kristen Maranatha
Gambar 3.36 Denah Penamaan Shearwall Arah X………39
Gambar 3.37 Denah Penamaan Shearwall Arah X………....40
Gambar 3.38 Denah Penamaan Shearwall Arah Y …...………41
Gambar 3.39 Shearwall yang diberi label pier………...………...42
Gambar 3.40 Hasil keluaran program ETABS……….………...…...42
Gambar 3.41 Gambar tulangan shearwall di ETABS………...…….43
Gambar 3.42 Gambar besar tulangan, spasi dan cover tulangan arah X………...43
Gambar 3.43 Gambar tulangan shearwall di ETABS………43
Gambar 3.44 Gambar besar tulangan, spasi dan cover tulangan arah Y……….……..44
Gambar 3.45 Tulangan dinding geser (L = 5000 mm)……….………….51
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR NOTASI
Acv : luas penampang total dinding struktural Ag : luas tulangan shearwall
C1 : nilai faktor respons gempa D : diameter tulangan
fc’ : mutu beton fy : tegangan leleh hc : dimensi inti (core) hw : tinggi gedung I : faktor keutamaan I : momen inersia lw : panjang shearwall Mu : momen batas
nleg : jumlah lapisan tulangan Pu : gaya aksial
R : nilai faktor reduksi gempa s : jarak tulangan
T : waktu getar ts : tebal shearwall
V : gaya geser dasar nominal Vn : gaya geser ijin
Vu : gaya geser batas Wt : berat total massa
y : jarak dari ujung shearwall sampai tengah bentang shearwall
αc ; rasio kekakuan lentur
δu peralihan atau displacement shearwall
ρn : rasio penulangan arah horisontal (transversal) nmin : rasio distribusi tulangan minimum
ρv : rasio penulangan vertikal
(ksi) : faktor pengali dari simpangan struktur gedung akibat pengaruh Gempa Rencana pada taraf pembebanan nominal untuk mendapatkan simpangan maksimum struktur gedung pada saat mencapai kondisi di ambang keruntuhan.
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran L.1 Preminary ………...……...……57
57 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR
LAMPIRAN
L.1 Preminary
58 Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN
1
PREMINARY
Desain penampang balok
L (bentang terpanjang) = 6 m (Dua Tumpuan) h = 1/16L = 1/16 6000 = 375 mm~ 400 mm b = ½ h = ½ 400 = 200 mm~ 300 mm dipilih ukuran balok h = 400 mm, b = 300 mm
dimensi diatas dipakai untuk bentangan 5 m dan 2 m juga.
Desain pelat
Diketahui: fc’ = 40 MPa fy = 400 MPa
Perhitungan Tebal Pelat lantai diambil dari luasan yang terbesar
Cek perilaku pelat lantai 2 , 1 5000 6000
x y
L L
≤ 2 memakai pelat 2 arah
Bentang bersih (Ln)
Ln1 = 6000 300 5700mm 2
1
2
59 Universitas Kristen Maranatha Ln2 = 5000 300 4700mm
2 1
2
β = 1,212
4700 5700
2
1
n n
L L
hmax=
36 1500 8 , 0 1
y n f L =
36 1500 400 8 , 0 5700 = 168,889 ~ 170 mm
hmin =
9 36 1500 8 , 0 2
y n f L =
) 212 , 1 ( 9 36 1500 400 8 , 0 4700 = 106,875 ~ 110 mm Tebal pelat (h) = 140 mm
60 Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN 2
HASIL PERHITUNGAN MANUAL
Data Struktur : tinggi gedung (hw) = 80 m Data Material : fc’ = 40 MPa
fy = 400 MPa
Data dinding geser: tebal (ts) = 500 mm Panjang (lw) = 5000 mm
Hasil keluaran dari ETABS pada shearwall (P1X) pada lantai 1-5: Pu = 22829,28 KN
Vu = 3921,50 KN Mu = 64771,92 KNm
Langkah perhitungan tulangan shearwall:
1. Menentukan baja tulangan horisontal dan transversal minimum yang diperlukan. a. Periksa apakah dibutuhkan dual layer tulangan
' 6
1
c cv u A f
V
Acv= 5 m x 0,5 m = 2,5 m2 '
6 1
c cv f
A = 2,5 40 103
6 1
= 2635,231 KN
Vu = 3921,50 KN > 2635,231 KN, sehingga diperlukan dual layer tulangan. Kuat geser maksimum :
3
10 6
40 3 5 ' 6
5
c cv f
A = 13176,156 KN
Ok, gaya geser yang bekerja masih di bawah batas atas kuat geser shearwall b. Baja tulangan horisontal dan transversal yang dibutuhkan.
61 Universitas Kristen Maranatha Luas Shearwall / meter panjang
= ts x 1 m
= 0,5 m x 1m = 0,5 m2
Ash = ts x 1m x 0,0025 = 0,5 m x 1m x 0,0025 = 0,00125 m2 = 1250 mm2 Bila digunakan baja tulangan D25, maka
Jenis baja tulangan D25 dipasang dual layer, diperoleh data seperti Tabel L2.1
Tabel L2.1 Jumlah tulangan horisontal dan transversal shearwall
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D25 2 25 490,873 981,7477
Maka jumlah pasangan tulangan yang diperlukan adalah =
As m
ts1 0,0025
= pasang pasang
mm mm
2 27
, 1 7477
, 981
1250
2 2
mm
s 500
2 1000
Karena s = 500 Jumlah tulangan =
500 500 500
5000
2 = 22 buah
2. Tentukan baja tulangan yang diperlukan untuk menahan geser
Asumsi kita gunakan konfigurasi tulangan di point 1.b, yaitu dual layer D25, tapi dengan spasi tulangan 300 mm
Kuat geser shearwall:
Vn=
f f
62 Universitas Kristen Maranatha Dimana: w w l h = 5 80
=16 > 2
Untuk hw lw> 2 ,
α
c = 0,167 untuk hw lw <1,5,α
c = 1 4 mm mm n A nleg s
n
5000 500
0,01727
Ok, n>nmin = 0,0025
Vn = Acv
c fc'nfy
= 5000500
0,167 400,01727400
103 = 19919,261 KNOK, Vu = 3921,50 KN < Vn= 19919,261 KN, shearwall cukup kuat menahan geser
Rasio tulangan v tidak boleh kurang dari n apabila hw lw< 2, jadi karena hw lw = 16, maka yang digunakan adalah rasio tulangan minimum.
Gunakan dual layer D25 dengan spasi 300 mm untuk arah vertikal dan horisontal. Karena s = 300
Jumlah tulangan =
300 500 300 5000
2 = 36,666 diambil 38 buah 3. Tentukan apakah Special boundary Element diperlukan?
Special boundary Element diperlukan apabila kombinasi momen dan gaya aksial terfaktor yang bekerja pada shearwall melebihi 0,2 fc'
a. Special boundary Element diperlukan jika :
I y M A p u g u
> 0,2 fc'
Besar persamaan diatas adalah :
I y M A p u g u = 4 2 20833 , 5 5 , 2 92 , 64771 5 , 2 28 , 22829 m m kNm m
kN
= 40222.23N/m2~40,22 Mpa Sedangkan
63 Universitas Kristen Maranatha 40,22 Mpa > 8 Mpa, maka Special boundary element diperlukan.
b. Spesial boundary element diperlukan jika jarak c dari serat terluar zone kompresi lebih besar lebih besar dari harga yang diperoleh dari:
007 , 0 , 600 w u w u w h h l c w u w h l c 600 = cm cm cm 8000 35 600 500
= 190,476 cm
w u
h c =
8000 35
c =0.004375cm
Diambil nilai c terbesar dari hasil perhitungan diatas.
Spesial boundary element setidaknya harus dibuat sepanjang c- 0,1lw dari serat tekan,
atau 2 c
c- 0,1lw = 1904,76 mm - (0,1x5000mm) =1404,76 mm~1405 mm
atau 952,38
2 76 , 1904
2
c
mm
gunakan yang terbesar, panjang spesial boundary element yaitu 1405mm
Confinement 100 cm x 40 cm
Asumsi kita gunakan hoops berbentuk persegi dengan tulangan D19. Karakteristik inti penampang :
hc = dimensi inti (core), jarak yang diukur dari centroid ke centroid hoops. = 1000 mm – (2x50 + 2x19/2) = 881 mm
Spasi maksimum hoops ditentukan oleh yang terkecil diantara : - 1/4 panjang sisi terpendek
= 1/4 x 400 = 100 mm
- 6 x diameter tulangan longitudinal 6 x 25 mm = 150 mm
64 Universitas Kristen Maranatha 3
350
100 hx
Sx
3 3 2 350 100
c
h Sx
=
3 667 , 604 350
100 = 20,888 mm
jadi, gunakan hoops dengan tulangan D19 dengan spasi 100 mm Dengan D19 dengan spasi 10 cm, confinement yang dibutuhkan:
yh c c
f f sh Ash 0,09 '
=
Mpa
Mpa mm
mm 400
40 881
100 09 ,
0
= 792,9 mm2
Kolom menggunakan 24 D20, segingga dapat mengaitkan 3 hoops dan cross tie di masing-masing sisi.
Jenis baja tulangan, dipeoleh data seperti pada Tabel L2.2
Tabel L2.2Tulangan Confinement 100 cm x 40 cm
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/bar (mm2)
19 3 19 283,528 850,584
Ok, 850,584 mm2 >792,9 mm2, 3 hoops D19 dengan spasi 100 cm dapat digunakan.
Confinement untuk shearwall
Sebagai trial awal gunakan tulangan D19. Spasi maksimum yang diizinkan untuk D19 adalah
- 1/4 panjang sisi terpendek = 1/4 x 400 = 100 mm
- 6 x diameter tulangan longitudinal 6 x 25 mm = 150 mm
65 Universitas Kristen Maranatha 3
350
100 hx
Sx
hc = dimensi inti (core), jarak yang diukur dari centroid ke centroid hoops. = 500 mm – (2x50 + 2x19/2) = 381 mm
3 3 2 350 100
hc Sx
= 132 mm
jadi, gunakan hoops dengan tulangan D19 dengan spasi 100 mm Dengan D19 dengan spasi 10 cm, confinement yang dibutuhkan :
yh c
f shcf Ash0,09 '
=
400
40 381
100 09 ,
0 mm mm Mpa
= 342,9 mm2
Jenis baja tulangan, dipeoleh data seperti pada Tabel L2.3
Tabel L2.3 Tulangan Confinement untuk shearwall
Jenis Dimensi As
(mm2) Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D19 2 19 283,528 567,056
Ok, 567,056mm2 >342,9 mm2 2 hoops D19 dengan spasi 10 cm dapat digunakan.
Tulangan transversal di boundry element harus dilebihi panjangnya sepanjang lw = 5 m atau
u u
V M
4 = 4(3921,50) 92
,
66 Universitas Kristen Maranatha Hasil keluaran dari ETABS pada shearwall (P2X) pada lantai 6-10:
Pu = 21544,01 KN Vu = 3928,17 KN Mu = 58819,17 KNm
Langkah perhitungan tulangan shearwall:
1. Menentukan baja tulangan horizontal dan transversal minimum yang diperlukan. a. Periksa apakah dibutuhkan dual layer tulangan
' 6
1
c u Acv f
V
Acv= 5 m x 0,5 m = 2,5 m2 '
6 1
c cv f
A = 2,5 40 103
6 1
= 2635,231 KN
Vu = 3928,17 KN > 2635,231 KN, sehingga diperlukan dual layer tulangan. Kuat geser maksimum :
3
10 6
40 5 , 2 5 ' 6
5
c
f
Acv = 13176,156 KN
Ok, gaya geser yang bekerja masih di bawah batas atas kuat geser shearwall b. Baja tulangan horizontal dan transversal yang dibutuhkan.
Rasio distribusi tulangan minimum 0,0025 dan spasi maksimum 45 cm Luas Shearwall / meter panjang
= ts x 1 m
= 0,5 m x 1m = 0,5 m2
Ash = ts x 1m x 0,0025 = 0,5 m x 1m x 0,0025 = 0,00125 m2 = 1250 mm2 Bila digunakan baja tulangan D25, maka
67 Universitas Kristen Maranatha
Tabel L2.4 Jumlah tulangan horizontal dan transversal shearwall
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D25 2 25 490,873 981,7477
Maka jumlah pasangan tulangan yang diperlukan adalah =
As m
ts1 0,0025
= pasang pasang
mm mm
2 27
, 1 7477
, 981
1250
2 2
mm
s 500
2 1000
Karena s = 500 Jumlah tulangan =
500 500 500
5000
2 = 22 buah
2. Tentukan baja tulangan yang diperlukan untuk menahan geser
Asumsi kita gunakan konfigurasi tulangan di point 1.b, yaitu dual layer D25, tapi dengan spasi tulangan 300 mm
Kuat geser shearwall:
Vn= Acvc fc nf
,
Dimana:
w w
l h
= 5 80
=16 > 2
Untuk hw lw> 2 ,
α
c = 0,167 untuk hw lw<1,5,α
c = 1 4
mm mm
ngan jumlahtula A
nleg s
n
5000 500
0,01727
Ok, n>nmin = 0,0025
Vn = Acv
c fc'nfy
68 Universitas Kristen Maranatha = 19919,261 KN
OK, Vu = 3928,17 KN < Vn= 19919,261 KN, shearwall cukup kuat menahan geser
Rasio tulangan v tidak boleh kurang dari n apabila hw lw< 2, jadi karena hw lw = 16,
maka yang digunakan adalah rasio tulangan minimum.
Gunakan dual layer D25 dengan spasi 300 mm untuk arah vertikal dan horizontal. Karena s = 300
Jumlah tulangan =
300 500 300 5000
2 = 36,666 diambil 38 buah 3. Tentukan apakah Special boundary Element diperlukan?
Special boundary Element diperlukan apabila kombinasi momen dan gaya aksial terfaktor yang bekerja pada shearwall melebihi 0,2 fc'
a. Special boundary Element diperlukan jika:
I y M A p u g u
> 0,2 fc'
Besar persamaan diatas adalah :
I y M A p u g u = 4 2 20833 , 5 5 , 2 78 , 58819 5 , 2 01 , 21544 m m kNm m kN
= 38051,09 KN/m2~38,051 Mpa Sedangkan
0,2 fc' = 0,240MPa = 8 Mpa
38,051 Mpa > 8 Mpa, maka Special boundary element diperlukan.
b. Spesial boundary element diperlukan jika jarak c dari serat terluar zone kompresi lebih besar lebih besar dari harga yang diperoleh dari:
007 , 0 , 600 w u w u w h h l c w u w h l c 600 = cm cm cm 8000 35 600 500
69 Universitas Kristen Maranatha
w u
h c =
8000 35
c =0.004375cm
Diambil nilai c terbesar dari hasil perhitungan diatas.
Spesial boundary element setidaknya harus dibuat sepanjang c- 0,1lw dari serat tekan,
atau 2 c
c- 0,1lw = 1904,76 mm - (0,1x5000mm) =1404,76 mm~1405 mm
atau 952,38
2 76 , 1904
2
c
mm
gunakan yang terbesar, panjang spesial boundary element yaitu 1405mm
Confinement 100 cm x 40 cm
Asumsi kita gunakan hoops berbentuk persegi dengan tulangan D19. Karakteristik inti penampang :
hc = dimensi inti (core), jarak yang diukur dari centroid ke centroid hoops. = 1000 mm – (2x50 + 2x19/2) = 881 mm
Spasi maksimum hoops ditentukan oleh yang terkecil diantara : - 1/4 panjang sisi terpendek
= 1/4 x 400 = 100 mm
- 6 x diameter tulangan longitudinal 6 x 25 mm = 150 mm
atau
3 350
100 hx
Sx
3 3 2 350 100
c
h Sx
=
3 667 , 604 350
100 = 20,888 mm
jadi, gunakan hoops dengan tulangan D19 dengan spasi 100 mm Dengan D19 dengan spasi 10 cm, confinement yang dibutuhkan:
yh c c
70 Universitas Kristen Maranatha =
Mpa
Mpa mm
mm 400
40 881
100 09 ,
0
= 792,9 mm2
Kolom menggunakan 24 D20, segingga dapat mengaitkan 3 hoops dan cross tie di masing-masing sisi.
Jenis baja tulangan, dipeoleh data seperti pada Tabel L2.5
Tabel L2.5 Tulangan Confinement 100 cm x 40 cm
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/bar (mm2)
19 3 19 283,528 850,584
Ok, 850,584 mm2 >792,9 mm2, 3 hoops D19 dengan spasi 100 cm dapat digunakan.
Confinement untuk shearwall
Sebagai trial awal gunakan tulangan D19. Spasi maksimum yang diizinkan untuk D19 adalah
- 1/4 panjang sisi terpendek = 1/4 x 400 = 100 mm
- 6 x diameter tulangan longitudinal 6 x 25 mm = 150 mm
atau
3 350
100 hx
Sx
hc = dimensi inti (core), jarak yang diukur dari centroid ke centroid hoops. = 500 mm – (2x50 + 2x19/2) = 381 mm
3 3 2 350 100
hc Sx
= 132 mm
71 Universitas Kristen Maranatha
yh c
f shcf Ash0,09 '
=
400
40 381
100 09 ,
0 mm mm Mpa
= 342,9 mm2
Jenis baja tulangan, dipeoleh data seperti pada Tabel L2.6
Tabel L2.6 Tulangan Confinement untuk shearwall
Jenis Dimensi As
(mm2) Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D19 2 19 283,528 567,056
Ok, 567,056mm2 >342,9 mm2 2 hoops D19 dengan spasi 10 cm dapat digunakan.
Tulangan transversal di boundry element harus dilebihi panjangnya sepanjang lw = 5 m atau
u u
V M
72 Universitas Kristen Maranatha Hasil keluaran dari ETABS pada shearwall (P3X) pada lantai 11-15:
Pu = 15053,35 KN Vu = 3461,49 KN Mu = 31359,50 KNm
Langkah perhitungan tulangan shearwall:
1. Menentukan baja tulangan horizontal dan transversal minimum yang diperlukan. a. Periksa apakah dibutuhkan dual layer tulangan
' 6
1
c u Acv f
V
Acv= 5 m x 0,5 m = 2,5 m2 '
6 1
c cv f
A = 2,5 40 103
6 1
= 2635,231 KN
Vu = 3928,17 KN > 2635,231 KN, sehingga diperlukan dual layer tulangan. Kuat geser maksimum :
3
10 6
40 5 , 2 5 ' 6
5
c
f
Acv = 13176,156 KN
Ok, gaya geser yang bekerja masih di bawah batas atas kuat geser shearwall b. Baja tulangan horizontal dan transversal yang dibutuhkan.
Rasio distribusi tulangan minimum 0,0025 dan spasi maksimum 45 cm Luas Shearwall / meter panjang
= ts x 1 m
= 0,5 m x 1m = 0,5 m2
Ash = ts x 1m x 0,0025 = 0,5 m x 1m x 0,0025 = 0,00125 m2 = 1250 mm2 Bila digunakan baja tulangan D25, maka
73 Universitas Kristen Maranatha
Tabel L2.7 Jumlah tulangan horizontal dan transversal shearwall
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D25 2 25 490,873 981,7477
Maka jumlah pasangan tulangan yang diperlukan adalah =
As m
ts1 0,0025
= pasang pasang
mm mm
2 27
, 1 7477
, 981
1250
2 2
mm
s 500
2 1000
Karena s = 500 Jumlah tulangan =
500 500 500
5000
2 = 22 buah
2. Tentukan baja tulangan yang diperlukan untuk menahan geser
Asumsi kita gunakan konfigurasi tulangan di point 1.b, yaitu dual layer D25, tapi dengan spasi tulangan 300 mm
Kuat geser shearwall:
Vn=
c f f
Acv c, n
Dimana:
w w
l h
= 5 80
=16 > 2
Untuk hw lw> 2 ,
α
c = 0,167 untuk hw lw<1,5,α
c = 1 4
mm mm
ngan jumlahtula A
nleg s
n
5000 500
0,01727
Ok, n>nmin = 0,0025
74 Universitas Kristen Maranatha
=
310 400 01727 , 0 40 167 , 0 500
5000
= 19919,261 KN
OK, Vu = 3928,17 KN < Vn= 19919,261 KN, shearwall cukup kuat menahan geser
Rasio tulangan v tidak boleh kurang dari n apabila hw lw< 2, jadi karena hw lw = 16, maka yang digunakan adalah rasio tulangan minimum.
Gunakan dual layer D25 dengan spasi 300 mm untuk arah vertikal dan horizontal. Karena s = 300
Jumlah tulangan =
300 500 300 5000
2 = 36,666 diambil 38 buah 3. Tentukan apakah Special boundary Element diperlukan?
Special boundary Element diperlukan apabila kombinasi momen dan gaya aksial terfaktor yang bekerja pada shearwall melebihi 0,2 fc'
a. Special boundary Element diperlukan jika :
I y M A p u g u
> 0,2 fc'
Besar persamaan diatas adalah :
I y M A p u g u
= 2 5,20833 4
5 , 2 50 , 31359 5 , 2 35 , 15053 m m kNm m kN
= 21073,909 KN/m2~21,073 Mpa Sedangkan
0,2 fc' = 0,240MPa = 8 Mpa
38,051 Mpa > 8 Mpa, maka Special boundary element diperlukan.
b. Spesial boundary element diperlukan jika jarak c dari serat terluar zone kompresi lebih besar lebih besar dari harga yang diperoleh dari:
75 Universitas Kristen Maranatha w u w h l c 600 = cm cm cm 8000 35 600 500
= 190,476 cm
w u
h c =
8000 35
c =0.004375cm
Diambil nilai c terbesar dari hasil perhitungan diatas.
Spesial boundary element setidaknya harus dibuat sepanjang c- 0,1lw dari serat tekan, atau
2 c
c- 0,1lw = 1904,76 mm - (0,1x5000mm) =1404,76 mm~1405 mm
atau 952,38
2 76 , 1904
2
c
mm
gunakan yang terbesar, panjang spesial boundary element yaitu 1405mm
Confinement 100 cm x 40 cm
Asumsi kita gunakan hoops berbentuk persegi dengan tulangan D19. Karakteristik inti penampang :
hc = dimensi inti (core), jarak yang diukur dari centroid ke centroid hoops. = 1000 mm – (2x50 + 2x19/2) = 881 mm
Spasi maksimum hoops ditentukan oleh yang terkecil diantara : - 1/4 panjang sisi terpendek
= 1/4 x 400 = 100 mm
- 6 x diameter tulangan longitudinal 6 x 25 mm = 150 mm
atau
3 350
100 hx
Sx
3 3 2 350 100 c h Sx = 3 667 , 604 350
100 = 20,888 mm
76 Universitas Kristen Maranatha
yh c c
f f sh Ash 0,09 '
=
Mpa
Mpa mm
mm 400
40 881
100 09 ,
0
= 792,9 mm2
Kolom menggunakan 24 D20, segingga dapat mengaitkan 3 hoops dan cross tie di masing-masing sisi.
Jenis baja tulangan, dipeoleh data seperti pada Tabel L2.8
Tabel L2.8 Tulangan Confinement 100 cm x 40 cm
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/bar (mm2)
19 3 19 283,528 850,584
Ok, 850,584 mm2 >792,9 mm2, 3 hoops D19 dengan spasi 100 cm dapat digunakan.
Confinement untuk shearwall
Sebagai trial awal gunakan tulangan D19. Spasi maksimum yang diizinkan untuk D19 adalah
- 1/4 panjang sisi terpendek = 1/4 x 400 = 100 mm
- 6 x diameter tulangan longitudinal 6 x 25 mm = 150 mm
atau
3 350
100 hx
Sx
hc = dimensi inti (core), jarak yang diukur dari centroid ke centroid hoops. = 500 mm – (2x50 + 2x19/2) = 381 mm
3 3 2 350 100
hc Sx
77 Universitas Kristen Maranatha jadi, gunakan hoops dengan tulangan D19 dengan spasi 100 mm
Dengan D19 dengan spasi 10 cm, confinement yang dibutuhkan :
yh c
f shcf Ash0,09 '
=
400
40 381
100 09 ,
0 mm mm Mpa
= 342,9 mm2
Jenis baja tulangan, dipeoleh data seperti pada Tabel L2.9
Tabel L2.9 Tulangan Confinement untuk shearwall
Jenis Dimensi As
(mm2) Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D19 2 19 283,528 567,056
Ok, 567,056mm2 >342,9 mm2 2 hoops D19 dengan spasi 10 cm dapat digunakan.
Tulangan transversal di boundry element harus dilebihi panjangnya sepanjang lw = 5 m atau
u u
V M
78 Universitas Kristen Maranatha Hasil keluaran dari ETABS pada shearwall (P3X) pada lantai 16-20:
Pu = 7988,17 KN Vu = 2394,01 KN Mu = 10276,70 KNm
Langkah perhitungan tulangan shearwall:
1. Menentukan baja tulangan horizontal dan transversal minimum yang diperlukan. a. Periksa apakah dibutuhkan dual layer tulangan
' 6
1
c u Acv f
V
Acv= 5 m x 0,5 m = 2,5 m2 '
6 1
c cv f
A = 2,5 40 103
6 1
= 2635,231 KN
Vu = 2394,01 KN < 2635,231 KN, sehingga diperlukan dual layer tulangan. Kuat geser maksimum :
3
10 6
40 5 , 2 5 ' 6
5
c
f
Acv = 13176,156 KN
Ok, gaya geser yang bekerja masih di bawah batas atas kuat geser shearwall b. Baja tulangan horizontal dan transversal yang dibutuhkan.
Rasio distribusi tulangan minimum 0,0025 dan spasi maksimum 45 cm Luas Shearwall / meter panjang
= ts x 1 m
= 0,5 m x 1m = 0,5 m2
Ash = ts x 1m x 0,0025 = 0,5 m x 1m x 0,0025 = 0,00125 m2 = 1250 mm2 Bila digunakan baja tulangan D25, maka
79 Universitas Kristen Maranatha
Tabel L2.10 Jumlah tulangan horizontal dan transversal shearwall
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D25 2 25 490,873 981,7477
Maka jumlah pasangan tulangan yang diperlukan adalah =
As m
ts1 0,0025
= pasang pasang
mm mm
2 27
, 1 7477
, 981
1250
2 2
mm
s 500
2 1000
Karena s = 500 Jumlah tulangan = 2
500 500 500
5000
= 22 buah
2. Tentukan baja tulangan yang diperlukan untuk menahan geser
Asumsi kita gunakan konfigurasi tulangan di point 1.b, yaitu dual layer D25, tapi dengan spasi tulangan 300 mm
Kuat geser shearwall:
Vn= Acvc fc nf
,
Dimana:
w w
l h
= 5 80
=16 > 2
Untuk hw lw> 2 ,
α
c = 0,167 untuk hw lw<1,5,α
c = 1 4
mm mm
ngan jumlahtula A
nleg s
n
5000 500
0,01727
Ok, n>nmin = 0,0025
Vn = Acv
c fc'nfy
80 Universitas Kristen Maranatha OK, Vu = 3928,17 KN < Vn= 19919,261 KN, shearwall cukup kuat menahan geser
Rasio tulangan v tidak boleh kurang dari n apabila hw lw< 2, jadi karena hw lw = 16,
maka yang digunakan adalah rasio tulangan minimum.
Gunakan dual layer D25 dengan spasi 300 mm untuk arah vertikal dan horizontal. Karena s = 300
Jumlah tulangan =
300 500 300 5000
2 = 36,666 diambil 38 buah 3. Tentukan apakah Special boundary Element diperlukan?
Special boundary Element diperlukan apabila kombinasi momen dan gaya aksial terfaktor yang bekerja pada shearwall melebihi 0,2 fc'
a. Special boundary Element diperlukan jika :
I y M A p u g u
> 0,2 fc'
Besar persamaan diatas adalah :
I y M A p u g u
= 2 5,20833 4
5 , 2 50 , 31359 5 , 2 35 , 15053 m m kNm m kN
= 21073,909 KN/m2~21,073 Mpa Sedangkan
0,2 fc' = 0,240MPa = 8 Mpa
38,051 Mpa > 8 Mpa, maka Special boundary element diperlukan.
b. Spesial boundary element diperlukan jika jarak c dari serat terluar zone kompresi lebih besar lebih besar dari harga yang diperoleh dari:
007 , 0 , 600 w u w u w h h l c w u w h l c 600 = cm cm cm 8000 35 600 500
81 Universitas Kristen Maranatha
w u
h c =
8000 35
c =0.004375cm
Diambil nilai c terbesar dari hasil perhitungan diatas.
Spesial boundary element setidaknya harus dibuat sepanjang c- 0,1lw dari serat tekan,
atau 2 c
c- 0,1lw = 1904,76 mm - (0,1x5000mm) =1404,76 mm~1405 mm
atau 952,38
2 76 , 1904
2
c
mm
gunakan yang terbesar, panjang spesial boundary element yaitu 1405mm
Confinement 100 cm x 40 cm
Asumsi kita gunakan hoops berbentuk persegi dengan tulangan D19. Karakteristik inti penampang :
hc = dimensi inti (core), jarak yang diukur dari centroid ke centroid hoops. = 1000 mm – (2x50 + 2x19/2) = 881 mm
Spasi maksimum hoops ditentukan oleh yang terkecil diantara : - 1/4 panjang sisi terpendek
= 1/4 x 400 = 100 mm
- 6 x diameter tulangan longitudinal 6 x 25 mm = 150 mm
atau
3 350
100 hx
Sx
3 3 2 350 100
c
h Sx
=
3 667 , 604 350
100 = 20,888 mm
jadi, gunakan hoops dengan tulangan D19 dengan spasi 100 mm Dengan D19 dengan spasi 10 cm, confinement yang dibutuhkan:
yh c c
82 Universitas Kristen Maranatha =
Mpa
Mpa mm
mm 400
40 881
100 09 ,
0
= 792,9 mm2
Kolom menggunakan 24 D20, segingga dapat mengaitkan 3 hoops dan cross tie di masing-masing sisi.
[image:33.612.145.471.230.303.2]Jenis baja tulangan, dipeoleh data seperti pada Tabel L2.11
Tabel L2.11 Tulangan Confinement 100 cm x 40 cm
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/bar (mm2)
19 3 19 283,528 850,584
Ok, 850,584 mm2 >792,9 mm2, 3 hoops D19 dengan spasi 100 cm dapat digunakan.
Confinement untuk shearwall
Sebagai trial awal gunakan tulangan D19. Spasi maksimum yang diizinkan untuk D19 adalah
- 1/4 panjang sisi terpendek = 1/4 x 400 = 100 mm
- 6 x diameter tulangan longitudinal 6 x 25 mm = 150 mm
atau
3 350
100 hx
Sx
hc = dimensi inti (core), jarak yang diukur dari centroid ke centroid hoops. = 500 mm – (2x50 + 2x19/2) = 381 mm
3 3 2 350 100
hc Sx
= 132 mm
83 Universitas Kristen Maranatha
yh c
f shcf Ash0,09 '
=
400
40 381
100 09 ,
0 mm mm Mpa
= 342,9 mm2
[image:34.612.139.480.231.322.2]Jenis baja tulangan, dipeoleh data seperti pada Tabel L2.12
Tabel L2.12 Tulangan Confinement untuk shearwall
Jenis Dimensi As
(mm2) Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D19 2 19 283,528 567,056
Ok, 567,056mm2 >342,9 mm2 2 hoops D19 dengan spasi 10 cm dapat digunakan.
Tulangan transversal di boundry element harus dilebihi panjangnya sepanjang lw = 5 m atau
u u
V M
84 Universitas Kristen Maranatha Hasil keluaran dari ETABS pada shearwall (P1Y) pada lantai 1-5:
Pu = 4429,84 KN Vu = 542,74 KN Mu = 998,70 KNm
Langkah perhitungan tulangan shearwall:
1. Menentukan baja tulangan horizontal dan transversal minimum yang diperlukan. a. Periksa apakah dibutuhkan dual layer tulangan
' 6
1
c u Acv f
V
Acv= 6 m x 0,5 m = 3 m2 '
6 1
c cv f
A = 3 40 103
6 1
= 3162,277 KN
Vu = 542,74 KN < 3162,277 KN, sehingga tidak diperlukan dual layer tulangan. Kuat geser maksimum :
3
10 6
40 3 5 ' 6
5
c
f
Acv = 65880,775 KN
Ok, gaya geser yang bekerja masih di bawah batas atas kuat geser shearwall b. Baja tulangan horizontal dan transversal yang dibutuhkan.
Rasio distribusi tulangan minimum 0,0025 dan spasi maksimum 45 cm Luas Shearwall / meter panjang
= ts x 1 m
= 0,5 m x 1m = 0,5 m2
Ash = ts x 1m x 0,0025 = 0,5 m x 1m x 0,0025 = 0,00125 m2 = 1250 mm2 Bila digunakan baja tulangan D22, maka
85 Universitas Kristen Maranatha
Tabel L2.13 Jumlah tulangan horizontal dan transversal shearwall
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D22 2 22 380,132 760,265
Maka jumlah pasangan tulangan yang diperlukan adalah =
As m
ts1 0,0025
= pasang pasang
mm mm
2 64
, 1 265
, 760
1250
2 2
mm
s 500
2 1000
Karena s = 500 Jumlah tulangan =
500 500 500
6000
2 = 26 buah
2. Tentukan baja tulangan yang diperlukan untuk menahan geser
Asumsi kita gunakan konfigurasi tulangan di point 1.b, yaitu dual layer D22, tapi dengan spasi tulangan 300 mm
Kuat geser shearwall:
Vn= Acvc fc nf
,
Dimana:
w w
l h
= 6 80
=13,333 > 2
Untuk hw lw> 2 ,
α
c = 0,167 untuk hw lw<1,5,α
c = 1 4
mm mm
ngan jumlahtula A
nleg s
n
6000 500
0,013177
Ok, n>nmin = 0,0025
Vn = Acv
c fc'nfy
86 Universitas Kristen Maranatha OK, Vu = 542,74 KN < Vn= 18982,115 KN, shearwall cukup kuat menahan geser
Rasio tulangan v tidak boleh kurang dari n apabila hw lw< 2, jadi karena hw lw=
13,33, maka yang digunakan adalah rasio tulangan minimum.
Gunakan dual layer D22 dengan spasi 300 mm untuk arah vertikal dan horizontal. Karena s = 300
Jumlah tulangan =
300 500 300
6000
2 = 43,333 diambil 44 buah 3. Tentukan apakah Special boundary Element diperlukan?
Special boundary Element diperlukan apabila kombinasi momen dan gaya aksial terfaktor yang bekerja pada shearwall melebihi 0,2 fc'
Special boundary Element diperlukan jika :
I y M A
p u
g u
> 0,2 fc'
Besar persamaan diatas adalah :
I y M A
p u
g u
= 2 4
9
3 70
, 998 3
84 , 4429
m
m kNm m
kN
= 1809,513KN/m2~1,809 Mpa Sedangkan
0,2 fc' = 0,240MPa = 8 Mpa
87 Universitas Kristen Maranatha Hasil keluaran dari ETABS pada shearwall (P2Y) pada lantai 6-10:
Pu = 4018,31 KN Vu = 602,88 KN Mu = 1210,13 KNm
Langkah perhitungan tulangan shearwall:
1. Menentukan baja tulangan horizontal dan transversal minimum yang diperlukan. a. Periksa apakah dibutuhkan dual layer tulangan
' 6
1
c u Acv f
V
Acv= 6 m x 0,5 m = 3 m2 '
6 1
c cv f
A = 3 40 103
6 1
= 3162,277 KN
Vu = 602,88 KN < 3162,277 KN, sehingga tidak diperlukan dual layer tulangan. Kuat geser maksimum :
3
10 6
40 3 5 ' 6
5
c
f
Acv = 65880,775 KN
Ok, gaya geser yang bekerja masih di bawah batas atas kuat geser shearwall b. Baja tulangan horizontal dan transversal yang dibutuhkan.
Rasio distribusi tulangan minimum 0,0025 dan spasi maksimum 45 cm Luas Shearwall / meter panjang
= ts x 1 m
= 0,5 m x 1m = 0,5 m2
Ash = ts x 1m x 0,0025 = 0,5 m x 1m x 0,0025 = 0,00125 m2 = 1250 mm2 Bila digunakan baja tulangan D22, maka
88 Universitas Kristen Maranatha
Tabel L2.14 Jumlah tulangan horizontal dan transversal shearwall
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D22 2 22 380,132 760,265
Maka jumlah pasangan tulangan yang diperlukan adalah =
As m
ts1 0,0025
= pasang pasang
mm mm
2 64
, 1 265
, 760
1250
2 2
mm
s 500
2 1000
Karena s = 500 Jumlah tulangan =
500 500 500
6000
2 = 26 buah
2. Tentukan baja tulangan yang diperlukan untuk menahan geser
Asumsi kita gunakan konfigurasi tulangan di point 1.b, yaitu dual layer D22, tapi dengan spasi tulangan 300 mm
Kuat geser shearwall:
Vn= Acvc fc nf
,
Dimana:
w w
l h
= 6 80
=13,333 > 2
Untuk hw lw> 2 ,
α
c = 0,167 untuk hw lw<1,5,α
c = 1 4
mm mm
ngan jumlahtula A
nleg s
n
6000 500
0,013177
Ok, n>nmin = 0,0025
Vn = Acv
c fc'nfy
89 Universitas Kristen Maranatha OK, Vu = 602,88 KN < Vn= 18982,115 KN, shearwall cukup kuat menahan geser
Rasio tulangan v tidak boleh kurang dari n apabila hw lw< 2, jadi karena hw lw=
13,33, maka yang digunakan adalah rasio tulangan minimum.
Gunakan dual layer D22 dengan spasi 300 mm untuk arah vertikal dan horizontal. Karena s = 300
Jumlah tulangan =
300 500 300
6000
2 = 43,333 diambil 44 buah 3. Tentukan apakah Special boundary Element diperlukan?
Special boundary Element diperlukan apabila kombinasi momen dan gaya aksial terfaktor yang bekerja pada shearwall melebihi 0,2 fc'
Special boundary Element diperlukan jika :
I y M A
p u
g u
> 0,2 fc'
Besar persamaan diatas adalah :
I y M A
p u
g u
= 2 4
9
3 13
, 1210 3
31 , 4018
m
m kNm m
kN
= 1742,8133KN/m2~1,742 Mpa Sedangkan
0,2 fc' = 0,240MPa = 8 Mpa
90 Universitas Kristen Maranatha Hasil keluaran dari ETABS pada shearwall (P3Y) pada lantai 10-15:
Pu = 3472,10 KN Vu = 558,29 KN Mu = 1161,64 KNm
Langkah perhitungan tulangan shearwall:
1. Menentukan baja tulangan horizontal dan transversal minimum yang diperlukan. a. Periksa apakah dibutuhkan dual layer tulangan
' 6
1
c u Acv f
V
Acv= 6 m x 0,5 m = 3 m2 '
6 1
c cv f
A = 3 40 103
6 1
= 3162,277 KN
Vu = 558,29 KN < 3162,277 KN, sehingga tidak diperlukan dual layer tulangan. Kuat geser maksimum :
3
10 6
40 3 5 ' 6
5
c
f
Acv = 65880,775 KN
Ok, gaya geser yang bekerja masih di bawah batas atas kuat geser shearwall b. Baja tulangan horizontal dan transversal yang dibutuhkan.
Rasio distribusi tulangan minimum 0,0025 dan spasi maksimum 45 cm Luas Shearwall / meter panjang
= ts x 1 m
= 0,5 m x 1m = 0,5 m2
Ash = ts x 1m x 0,0025 = 0,5 m x 1m x 0,0025 = 0,00125 m2 = 1250 mm2 Bila digunakan baja tulangan D22, maka
91 Universitas Kristen Maranatha
Tabel L2.15 Jumlah tulangan horizontal dan transversal shearwall
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D22 2 22 380,132 760,265
Maka jumlah pasangan tulangan yang diperlukan adalah =
As m
ts1 0,0025
= pasang pasang
mm mm
2 64
, 1 265
, 760
1250
2 2
mm
s 500
2 1000
Karena s = 500 Jumlah tulangan =
500 500 500
6000
2 = 26 buah
2. Tentukan baja tulangan yang diperlukan untuk menahan geser
Asumsi kita gunakan konfigurasi tulangan di point 1.b, yaitu dual layer D22, tapi dengan spasi tulangan 300 mm
Kuat geser shearwall:
Vn= Acvc fc nf
,
Dimana:
w w
l h
= 6 80
=13,333 > 2
Untuk hw lw> 2 ,
α
c = 0,167 untuk hw lw<1,5,α
c = 1 4
mm mm
ngan jumlahtula A
nleg s
n
6000 500
0,013177
Ok, n>nmin = 0,0025
Vn = Acv
c fc'nfy
92 Universitas Kristen Maranatha OK, Vu = 558,29 KN < Vn= 18982,115 KN, shearwall cukup kuat menahan geser
Rasio tulangan v tidak boleh kurang dari n apabila hw lw< 2, jadi karena hw lw=
13,33, maka yang digunakan adalah rasio tulangan minimum.
Gunakan dual layer D22 dengan spasi 300 mm untuk arah vertikal dan horizontal. Karena s = 300
Jumlah tulangan =
300 500 300
6000
2 = 43,333 diambil 44 buah 3. Tentukan apakah Special boundary Element diperlukan?
Special boundary Element diperlukan apabila kombinasi momen dan gaya aksial terfaktor yang bekerja pada shearwall melebihi 0,2 fc'
Special boundary Element diperlukan jika :
I y M A
p u
g u
> 0,2 fc'
Besar persamaan diatas adalah :
I y M A
p u
g u
= 2 4
9
3 64
, 1161 3
10 , 3472
m
m kNm m
kN
= 1544,58KN/m2~1,544 Mpa Sedangkan
0,2 fc' = 0,240MPa = 8 Mpa
93 Universitas Kristen Maranatha Hasil keluaran dari ETABS pada shearwall (P4Y) pada lantai 16-20:
Pu = 2147,41 KN Vu = 387,16 KN Mu = 843,39 KNm
Langkah perhitungan tulangan shearwall:
1. Menentukan baja tulangan horizontal dan transversal minimum yang diperlukan. a. Periksa apakah dibutuhkan dual layer tulangan
' 6
1
c u Acv f
V
Acv= 6 m x 0,5 m = 3 m2 '
6 1
c cv f
A = 3 40 103
6 1
= 3162,277 KN
Vu = 387,16 KN < 3162,277 KN, sehingga tidak diperlukan dual layer tulangan. Kuat geser maksimum :
3
10 6
40 3 5 ' 6
5
c
f
Acv = 65880,775 KN
Ok, gaya geser yang bekerja masih di bawah batas atas kuat geser shearwall b. Baja tulangan horizontal dan transversal yang dibutuhkan.
Rasio distribusi tulangan minimum 0,0025 dan spasi maksimum 45 cm Luas Shearwall / meter panjang
= ts x 1 m
= 0,5 m x 1m = 0,5 m2
Ash = ts x 1m x 0,0025 = 0,5 m x 1m x 0,0025 = 0,00125 m2 = 1250 mm2 Bila digunakan baja tulangan D22, maka
94 Universitas Kristen Maranatha
Tabel L2.16 Jumlah tulangan horizontal dan transversal shearwall
Jenis Dimensi As (mm2)
Jumlah Diameter (mm) Luas/ bar (mm2)
D22 2 22 380,132 760,265
Maka jumlah pasangan tulangan yang diperlukan adalah =
As m
ts1 0,0025
= pasang pasang
mm mm
2 64
, 1 265
, 760
1250
2 2
mm
s 500
2 1000
Karena s = 500 Jumlah tulangan =
500 500 500
6000
2 = 26 buah
2. Tentukan baja tulangan yang diperlukan untuk menahan geser
Asumsi kita gunakan konfigurasi tulangan di point 1.b, yaitu dual layer D22, tapi dengan spasi tulangan 300 mm
Kuat geser shearwall:
Vn= Acvc fc nf
,
Dimana:
w w
l h
= 6 80
=13,333 > 2
Untuk hw lw> 2 ,
α
c = 0,167 untuk hw lw<1,5,α
c = 1 4
mm mm
ngan jumlahtula A
nleg s
n
6000 500
0,013177
Ok, n>nmin = 0,0025
Vn = Acv
c fc'nfy
95 Universitas Kristen Maranatha OK, Vu = 387,16 KN < Vn= 18982,115 KN, shearwall cukup kuat menahan geser
Rasio tulangan v tidak boleh kurang dari n apabila hw lw< 2, jadi karena hw lw=
13,33, maka yang digunakan adalah rasio tulangan minimum.
Gunakan dual layer D22 dengan spasi 300 mm untuk arah vertikal dan horizontal. Karena s = 300
Jumlah tulangan =
300 500 300
6000
2 = 43,333 diambil 44 buah 3. Tentukan apakah Special boundary Element diperlukan?
Special boundary Element diperlukan apabila kombinasi momen dan gaya aksial terfaktor yang bekerja pada shearwall melebihi 0,2 fc'
Special boundary Element diperlukan jika :
I y M A
p u
g u
> 0,2 fc'
Besar persamaan diatas adalah :
I y M A
p u
g u
= 2 4
9
3 39
, 843 3
41 , 2147
m
m kNm m
kN
= 996,933KN/m2~0,996 Mpa Sedangkan
0,2 fc' = 0,240MPa = 8 Mpa
0,996 Mpa < 8 Mpa, maka Special boundary element tidak diperlukan.
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sistem struktur merupakan hal yang penting dalam pembangunan suatu gedung bertingkat. Pemilihan sistem struktur berdasarkan persyaratan desain arsitektur. Keinginan dari arsitek adalah mendapatkan ruangan-ruangan yang dapat dipakai leluasa sesuai dengan fungsinya. Keberadaan dari dimensi elemen struktur yaitu balok, kolom, dinding dan pelat sering kali harus disesuaikan dengan keinginan arsitektur dan owner.
Keinginan perencana struktur adalah membuat desain yang kuat untuk dapat memikul beban vertikal dan beban horisontal. Komunikasi yang baik antara perencana srtuktur dan perencana arsitek akan menghasilkan kombinasi desain yang memenuhi kriteria desain masing-masing bidang yaitu struktur, arsitek dan mechanical electrical. Elemen penahan beban horizontal untuk struktur beton bertulang adalah kolom dan dinding dan untuk bangunan bertingkat tinggi perlu memakai kombinasi elemen kolom dan dinding agar masing-masing dimensi tidak terlalu besar. Kombinasi elemen kolom dan dinding disebut sistem ganda. Sistem ganda merupakan bagian dari sistem penahan beban lateral.
Sistem ganda ini digunakan untuk bangunan tingkat tinggi, karena pada bangunan tinggi diperlukan kekakuan yang cukup untuk menahan gaya-gaya lateral yang disebakan oleh angin dan gempa. Pada tugas akhir ini membahas bangunan tingkat tinggi dengan sistem ganda, yaitu kombinasi antara sitem rangka dan dinding geser. Bentuk bangunan yang ditinjau termasuk gedung tidak beraturan karena ketinggiannya lebih dari 40 meter [SNI 2002 Pasal 4.2.1 hal 8]. Bangunan yang ditinjau adalah bentuk bangunan apartemen yang simetris.
1.2Tujuan Penulisan
2 Universitas Kristen Maranatha 3. Menghitung penulangan dinding geser dengan cara manual.
4. Menggambar detail penulangan dinding geser.
5. Menghitung perpindahan antar tingkat masing-masing tingkat
1.3Ruang Lingkup Penelitian
1. Struktur yang ditinjau adalah gedung 20 tingkat simetris.
2. Analisis struktur memakai analisis dinamik respons spectrum 3D dengan ETABS 9.1
3. Gedung berada pada wilayah gempa 4 tanah lunak.
4. Perhitungan desain yang dilakukan adalah untuk penulangan dinding geser. 5. Perhitungan desain penulangan balok dan kolom tidak dibahas.
1.4Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup penelitian, sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Berisi teori-teori sistem struktur penahan beban lateral, teoritis dinding geser, langkah-langkah perhitungan.
BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
Berisi model struktur, hasil perhitungan analisis dengan software, perhitungan manual dan perbandingan hasil perhitungan.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
55 Universitas Kristen Maranatha
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan keseluruhan yang dilakukan pada Tugas Akhir ini, dapat diambil kesimpulan:
1. Dalam perhitungan manual jumlah tulangan dinding geser untuk arah X (L = 5000 mm) adalah 37 buah dan untuk arah Y (L = 6000 mm) 44 buah sementara dari hasil ETABS jumlah tulangan dinding geser untuk arah X (L = 5000 mm) adalah 36 buah dan arah Y (L = 6000 mm) 44 buah.
2. Berdasarkan pengamatan bidang momen pada balok dan kolom yang berada pada dinding geser dan membandingkannya dengan balok dan kolom yang berada di luar dinding geser maka diketahui bahwa beban lateral yang dipikul oleh rangka pemikul momen untuk gaya dalam hanya VX yang tidak memenuhi sementara yang lainnya dapat mencapai 25 % .
4.2 Saran
1. Pada dinding geser lebih baik dilakukan mesh agar perhitungan lebih teliti.
2. Karena system rangka tidak memenuhi minimal 25 % dalam memikul beban lateral maka dimensi dinding geser dapat diperkecil dan dimensi balok dan kolom dapat diperbesar.
3. Perlu lebih banyak lagi pemodelan dalam hal dimensi dari dinding geser.
56 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Pekerjaan Umum (2002), Standar Nasional Indonesia : SNI 03-1726-2002, Standar Perencanaan Tahan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
2. Edward G. Nawy, (2003), Reinforced Concrete, Fith Edition, Person Education, Inc. New Jersey
3. ETABS, (2004), Concrete Frame Desaign Manual, Computer and Structures. Inc 4. Ghosh S.K (2003), Seismic Design Using Structural Dynamics (2000IBC)
5. Linderburg PE. Michael, Bradar PE. Majid (2001), Seismic Design of Building Structures, eight edition. Belmont, CA