• Tidak ada hasil yang ditemukan

Spirituality in Prayer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Spirituality in Prayer."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...vii

ABSTRAKSI/ABSTRACT...viii

BAB 1

PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Berkarya...1

1.2 Rumusan Masalah...4

1.3 Tujuan Berkarya...4

1.4 Ruang Lingkup Kajian...4

1.5 Manfaat Berkarya...4

1.6 Sistematika Penulisan...4

BAB 2

LANDASAN TEORI...6

2.1 Spiritualitas...6

2.2 Doa...7

2.3 Simbol...8

2.4 Seni Rupa Katholik...10

2.4.1 Seni Rupa Katholik Abad Pertengahan...11

2.4.2 Seni Rupa Katholik Kontemporer...11

2.5 Seni Rupa Kontemporer...12

2.6 Korelasi Teori dan Kekaryaan...13

BAB 3

OBJEK KAJIAN KARYA...14

(2)

Universitas Kristen Maranatha vi

3.1.1 Konsep Pemikiran...14

3.1.2 Konsep Visual...15

3.2 Proses Kreasi...19

3.2.1 Media dan Teknik Perupaan...21

BAB 4

ANALISIS KARYA...24

4.1 Heart Series...24

4.2 Rosary...27

4.3 Glorified……….30

4.4 Deus Pressence...31

BAB 5

KESIMPULAN ...33

DAFTAR PUSTAKA ...35

LAMPIRAN PROSES KARYA...37

KOMENTAR DOSEN PENGUJI...40

(3)

Universitas Kristen Maranatha vii

DAFTAR GAMBAR

- Gambar 3.1...18

- Gambar 3.2...20

- Gambar 4.1“Heart Series” – Tampak Atas...24

- Gambar 4.2 “Heart Series” – Tampak Samping 1...24

- Gambar 4.3 “Heart Series” – Tampak Samping 2...24

- Gambar 4.4 “Heart Series” – Detail...25

- Gambar 4.5 “Rosary”...27

- Gambar 4.6 “Rosary”- detail...27

- Gambar 4.7 “Glorified”...30

- Gambar 4.8 “Glorified”-detail...30

- Gambar 4.9 “Deus Pressence”- Detail...31

(4)

Universitas Kristen Maranatha viii

ABSTRAKSI

“Ketika berdoa, masuklah kedalam ruangan. Kunci ruangan tersebut dan ucapkan doa berulang-ulang hingga hadirat Allah turun atasmu.”

Kalimat diatas merupakan acuan bagi karya Tugas Akhir ini dibuat, yaitu lebih menceritakan tentang iman terhadap doa tersebut, lewat keheningan dan pengulangan sehingga lebih meyakinkan seseorang terhadap iman yang dipegangnya dalam doa.

Spiritualitas dan doa memiliki koneksi yang amat kuat satu sama lain, dimana ketika seseorang itu berdoa, maka spiritualitas itulah yang menjadi kekuatannya dalam mengimani doanya tersebut.

Maka dalam keseluruhan karya Tugas Akhir saya ini hendak menceritakan perjalanan spiritualitas doa personal maupun devosi yang saya maknai lewat visualisasi simbol-simbol agama Katholik.

(5)

Universitas Kristen Maranatha ix

ABSTRACT

When you pray, get inside a room. Lock the door and say the prayer repeatedly until the

pressence of God

The text above has become the point for me to make the final project, which is telling

about the faith of the prayer. From silence and repeating, make someone convince with

the faith he held from the prayer.

Spirituality and prayer have a strong conection one and another, when somebody pray,

his spirituality become the force of the prayer.

Therefor all of this final project is going to show the spirituality of my personal dan

devotional prayer Which I appropriate with the visualisation of Catholic symbols.

(6)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Berkarya

Tuhan, iman, agama, dan kepercayaan pada saat sekarang ini kembali

menjadi satu hal yang penting dan menarik untuk diangkat dalam dunia seni rupa,

dibandingkan masalah-masalah sosial, politik dan budaya lainnya yang dulu

dianggap lebih layak untuk diangkat kepada publik. Hal-hal seperti Tuhan, iman,

kepercayaan dan agama termasuk kedalam salah satu bentuk persoalan yang

diangkat dalam wacana postmodern saat ini.

“Contemporary Art seems to exist in a zone of freedom, set apart from the mundane and functional character of everyday life, and from it’s rule and conventions.”(Stallabrass, Art Incorporated, h.1)

Hadirnya seni rupa kontemporer saat ini justru menjadi semacam wahana bagi

para seniman untuk bisa lebih bebas lagi dalam hal mengeksplorasi tema dan

visual tanpa harus memikirkan hal-hal yang dianggap besar dalam keseharian

seperti sosial, politik, ekonomi, dan sebagainya. Dengan keadaan yang demikian

berbagai, ketertarikan untuk dapat masuk kedalam wilayah yang menyangkut

religiusitas dan spiritualitas menjadi salah satu acuan bagi saya untuk berkarya

seni.

Saya lahir di lingkungan keluarga yang menganut agama Katholik,

sehingga ketika masuk sekolah pun ditempatkan pada lingkungan sekolah

Katholik. Sejak kecil saya memiliki ketertarikan tertentu terhadap sesuatu hal

yang berhubungan dengan ikon-ikon gereja terutama suasana ketika berada di

lingkungan gereja. Disini saya mampu merasakan adanya suatu kenyamanan

dimana semua orang yang berada dilingkungan tersebut seolah mampu

memancarkan energi yang bersifat positif dan memberikan kepada saya suatu

perasaan yang damai dan nyaman. Sehingga sejak saat itu perasaan saya untuk

mendapatkan rasa nyaman dan damai itu lebih besar dari sebelumnya; Saya bukan

berasal dari lingkungan yang “keras”, melainkan dalam keluarga yang damai.

Universitas Kristen Maranatha

(7)

Namun lingkungan rohani yang demikian saya rasakan berbeda dengan yang

didapatkan dirumah.

Melalui pengalaman masa kecil dimana saya mendapat sebuah buku

Alkitab bergambar, dan buku tersebut menjadi buku favorit saya untuk dibaca dan

diimajinasikan. Pada saat itu saya sendiri kurang paham arti dan makna dari buku

tersebut, namun banyak kisah-kisah dari Alkitab tersebut amat menarik. Sehingga

secara tidak sadar saya banyak terpengaruh dan percaya bahwa kisah-kisah yang

ditampilkan itu benar-benar nyata baik dari segi karakter maupun cerita tampak

jelas dalam imajinasi hingga saya dewasa.

Pengetahuan mengenai hal-hal religius saya dapatkan sendiri tanpa

mendapat banyak bimbingan dari orang tua untuk mengerti kisah-kisah tersebut.

Sehingga secara tidak sadar, dalam banyak hal ingatan terhadap kisah-kisah dari

Alkitab tersebut sering kali muncul dalam ingatan maupun imajinasi-imajinasi

saya. Namun seringkali banyak hal yang saya lakukan justru bertentangan dengan

perintah-perintah Tuhan melalui Alkitab yang saya baca. Dengan contoh yang

paling nyata adalah hal memaafkan, dimana dengan mudah mulut dapat

mengucapkan kata “maaf”, namun apakah hanya cukup di mulut saja kata maaf

itu berakhir? Disini ketulusan hati dituntut untuk memberikan porsinya yang lebih

karena apabila mengucapkan kata “maaf” tanpa ada ketulusan hati hal tersebut

akan menjadi sia-sia, dan kata maaf itu sendiri justru akan membawa dampak

yang lebih buruk lagi yaitu dendam. Dimana dendam sendiri amat bertentangan

dengan “hukum yang terutama” dalam ajaran Kristiani yang saya anut yaitu

mengenai “Kasih”. Masih banyak hal-hal lain yang saya pertanyakan, terutama

melalui kehidupan spiritualitas saya sendiri sebagai seorang yang beragama.

Melalui hal-hal semacam ini membuat saya semakin “penasaran” dalam hal

bagaimana saya dapat menjadi seorang yang dapat dikatakan “baik” atau “benar”

sesuai dengan ajaran Kristiani yang saya kenal selama ini.

Dalam berkarya secara tidak sadar keinginan untuk menjadi “baik”dan

“benar” ini juga muncul, yaitu dengan memunculkan tema-tema religius yang

seolah menjadi titik balik pengalaman spiritual saya dalam beragama dimana

dengan mengangkat tema-tema semacam ini spiritualitas masa lalu mampu

dirayakan kembali. Dalam proses berkreasi tema karya saya hampir seluruhnya

Universitas Kristen Maranatha

(8)

mengenai religiusitas yaitu dengan menggunakan ikon-ikon dan simbol-simbol

tertentu; dan mampu merefleksikan seluruh pengalaman spiritulitas saya. Disini

yang menjadi pemicu bagi saya untuk berkarya demikian adalah ketika saya

mengikuti sebuah program yang diadakan di gereja yang disebut dengan “Seminar

Hidup Baru Dalam Roh”. Melalui program ini saya diajak untuk menyadari dan

mengenal lebih dalam hubungan dengan Tuhan, dan disini saya diajak untuk

mampu menyerahkan seluruh aspek kehidupan saya, serta seluruh kelemahan saya

sebagai manusia. Dengan sikap penyerahan seperti ini justru kuasa dan kebesaran

Tuhan semakin nampak nyata dalam kehidupan saya. Dimana ketika saya tidak

mampu menguasai seluruh permasalahan, justru Tuhan hadir disitu untuk

mengesampingkan rasa takut saya kemudian ada damai yang menguasai hati. Di

sini rasa damai itu sendiri sama dengan rasa damai yang saya rasakan semasa

kecil sehingga menimbulkan semacam kerinduan dari dalam diri untuk boleh

merasakan lebih jauh lagi hadirat Tuhan dalam hidup saya.

Maka dalam karya yang saya ciptakan merupakan representasi dari seluruh

perasaan dan pemikiran saya akan hal-hal di atas. Dan begitu saya mendapatkan

tema yang sekiranya nyaman untuk berkarya, seringkali secara tidak sadar seluruh

pengalaman dan pengetahuan akan tema ini melebur menjadi satu bentuk visual

yang tiba-tiba muncul baik ketika sedang bermimpi maupun dalam keadaan tidak

memikirkan karya apa yang hendak dibuat. Selain itu tiap-tiap dari firman Tuhan

yang dibaca dan direnungi banyak memberikan inspirasi permasalahan, baik

berupa pertanyaan maupun perenungan yang kemudian saya coba pecahkan lewat

karya yang ditampilkan. Seluruh pertanyaan dan perenungan tersebut kemudian

dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan melalui itu semua memicu keinginan

untuk menyatakan keresahan tersebut melalui karya yang ditampilkan lewat karya

lukis mulai periode awal saya berkarya hingga sekarang.

Beberapa tema kecil untuk tiap karya pernah saya hadirkan, salah satunya

mengenai perempuan yang diceritakan lewat Alkitab. Karya-karya saya yang

bertema perempuan tersebut menarik untuk saya kembangkan lewat karya karena

menurut pandangan Alkitab sejak awal wanita telah diposisikan pada keadaan

yang “negatif”. Hal ini dapat ditelusuri lewat bacaan Alkitab mengenai kisah

Adam dan Hawa yang menjelaskan bahwa sumber kejatuhan seluruh umat

Universitas Kristen Maranatha

(9)

manusia berawal dari Hawa, sebagai perempuan yang tergoda untuk memakan

buah pengetahuan baik dan buruk. Sehingga akibat dari kesalahan Hawa, maka

baik laki-laki maupun perempuan mendapat kutuk dari Tuhan. Eksplorasi yang

saya lakukan sebelumnya dari segi tema perempuan ini banyak berkaitan dengan

sisi negatif dari sudut pandang Alkitab sendiri yang kemudian saya interpretasi

ulang kedalam bentuk visual yang berupa tekstur tajam dan tidak beraturan.

Penggunaan tekstur yang demikian seringkali terbawa dalam karya-karya saya

berikutnya, terutama ketika saya menyinggung persoalan perempuan. Namun

karena tidak sepenuhnya karya yang saya buat bertemakan perempuan, maka saya

lebih memilih tema religiusitas dan spiritualitas untuk dapat saya eksplorasi lebih

jauh lagi seperti yang hendak saya lakukan dalam karya Tugas Akhir ini.

1.2 Rumusan Masalah

- Bagaimana kaitan dari bentuk visual yang dihadirkan dengan aspek

spiritualitas yang hendak diangkat?

1.3 Tujuan Berkarya

- Sebagai salah satu bentuk penyadaran bagi diri saya pribadi serta bagi

apresiator seni pada umumnya.

- Sebagai pengantar dari karya Tugas Akhir yang merupakan syarat

kelulusan Strata 1, jurusan Seni Rupa Murni FSRD UK Maranatha

1.4 Ruang Lingkup Kajian

- Tema spiritualitas yang dibatasi oleh interpretasi personal Kristiani

- Media 3D yang mencakup instalasi, media interaktif dan suara.

1.5 Manfaat Berkarya

- Untuk karya saya selanjutnya, diharapkan mendapat banyak masukan

dan inspirasi untuk pengembangan karya saya selanjutnya.

- Sebagai bahan referensi dan masukan bagi para pembaca melalui

tulisan dan visual.

Universitas Kristen Maranatha

(10)

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan ini terbagi menjadi 5 bab, sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Menguraikan secara umum tentang gambaran dari Latar Belakang,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Ruang Lingkup Kajian, Manfaat

Penelitian, Metode Penelitian.

Bab 2 Landasan Teori

Pada bab ini menguraikan teori-teori yang ada sebagai cakupan

yang terluas dari kajian mengenai teori dasar yang memperkuat argumen

dari karya yang hendak ditampilkan.

Bab 3 Obyek Kajian Karya

Merupakan uraian pengantar terhadap proses kreasi secara global

dalam pembuatan karya seni serta konsep berkarya untuk menjadi acuan

dalam konsep karya Tugas Akhir ini.

Bab 4 Analisis Karya

Penganalisaan dari karya yang ditampilkan secara lebih mendalam.

Bab 5 Kesimpulan

Bab ini merupakan rangkuman singkat dari hasil tulisan pengantar

karya Tugas Akhir.

Universitas Kristen Maranatha

(11)

BAB 5

KESIMPULAN

Keseluruhan karya Tugas Akhir yang saya buat ini mengacu kepada

pengalaman spiritualitas saya ketika berdoa, yang kemudian saya interpretasi

ulang lewat visualisasi simbol-simbol yang terdapat dalam agama Katholik.

Dimana dalam agama Katholik yang saya anut, keseluruhan simbol tersebut

memiliki makna yang yang tidak hanya sekedar lambang visual saja. Tetapi lebih

dekat kaitannya dengan iman yang diyakini oleh penganutnya.

Maka dalam karya Tugas Akhir ini, simbol yang memiliki makna tersebut

saya maknai ulang melalui pengalaman kehidupan pribadi maupun keadaan sosial

yang saya tanggapi kemudian lewat doa tersebut kedalam bentuk karya seni.

Visualisasi karya yang beragam membantu merangkai ide dan visual

secara lebih matang, hal ini karena melibatkan indera-indera yang sulit ditangkap

oleh hanya sekedar lukisan. Seperti contohnya penggunaan efek bordir dalam

salah satu karya, apabila menggunakan media lukis maka pemaknaan yang

diharapkan pada proses bordir itu sendiri menjadi kabur. Hal ini disebabkan para

pemirsa menjadi terjebak oleh teknis bagaimana membuat kesan bordir semirip

mungkin. Sehingga hal tersebut secara tidak sengaja justru mementahkan

keseluruhan karya tersebut.

Namun bukan berarti media lukis dianggap tidak penting, tetapi dalam

tema yang hendak saya ketengahkan saat ini akan lebih terasa pemaknaannya

apabila lebih banyak menggunakan media yang beragam.

Universitas Kristen Maranatha

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

- Adlin, Alfathri, Spiritualitas dan Realitas Kebudayaan

Kontemporer, Jalasutra, Yogyakarta dan Bandung, 2007

- Alkitab Deuterokanonika, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2006

- Apostolos-Capadonna, Diane, Dictionary of Christian Art, The ContinuumPublishing Company, New York, 1994

- Audifax, Semiotika Tuhan, Pinus, Yogyakarta 2007

- Battcock, Gregory, Minimal Art-Critical Anthology, E.P. Dutton & CO.,INC, New York, 1968

- Dillistone,F.W, The Power of Symbols, Kanisius, Yogyakarta, 2002

- Gablik, Suzi, Has Moderinsm Failed, 1984, Thames & Hudson Inc, London, 1984

- Grosenick, Uta, Art Now-vol 2, Taschen, 2005

- Hardjana, Agus M, Religiositas, Agama, dan Spiritualitas, Kanisius, Yogyakarta, 2005

- Häring, Bernard, CSsR, Hati Kudus Yesus-Kemarin Hari ini

Selama-lamanya, Obor, Jakarta, 2002

- Hung, Shu and Magliaro, Joseph, By Hand- The Use of Craft in

Contemporary Art, Princeton Architectural Press, New York, 2007 - Kasiyanto, M.J, Sembilan Kedukaan Maria- Kawah

Candradimuka Gereja, Obor, Jakarta, 2008

- Rush, Michael, New Media in Late 20th-Century Art, Thames & Hudson, London, 1999

- Sheen, Uskup Agung Fulton. J, Misteri Tujuh Sabda , Obor, Jakarta, 2003

- SJ Heuken, A, Ensiklopedi Gereja Jilid III, IV, V, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta, 1993-1995

- Stallabrass, Julian, Art Incorporated-The story of contemporary

art, Oxford University Press Inc., New York, 2004

- Stangos, Nikos, Concepts of Modern Art, Harper & Row Publisher, New York, 1974

- Staniszewski, Mary Anne, Believing is Seeing-Creating the Culture

of Art, Penguin Books, England, 1995

- Sumardjo Jakob, Filsafat Seni, Penerbit ITB, Bandung, 2000

- Taylor, Brandon, Art Today, Laurence King Publishing, London, 2005

- Walsch,Neale Donald, Conversation with God, Hampton Roads Publishing Company, Inc., New York, 1995

Universitas Kristen Maranatha

(13)

Referensi:

- Essei, Heartney, Eleanor, Postmodern Heretics – Influence of

Catholicism on Contemporary Artists, 1997

- Essei, Heartney, Eleanor, A Catholic Controversy? Parallels

between earlier and modern Catholic artists, 1999

- Tesis, Wibowo, Antonius Budi, Iman dan Imajinasi

Religius,Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, 2004

Website:

- http://www.newadvent.com/spiritualism

- http://www.google.com/search/christiansymbols

Universitas Kristen Maranatha

Referensi

Dokumen terkait

Kota Padang berdasarkan evaluasi kesesuaian lahan untuk permukiman dengan menggunakan metode MCE menunjukkan bahwa seluas 12.543 ha (18%) zona lahan yang

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: “ Analisis Akumulasi PDRB Antar Kabupaten Sebagai Indikator Ekonomi se-Karesidenan Besuki 2001.1- 2008.12 (Pendekatan

Secara umum, beberapa tanaman sayuran indigenous menunjukkan pertumbuhan (tinggi, diameter, panjang daun, lebar daun, panjang cabang dan panjang tangkai daun), persentase edible

Karena Drake, Wong, dan Slater (2007) melakukan penelitian pada tingkat individu yang bekerja di posisi yang lebih rendah dalam organisasi yang secara langsung terlibat dalam

Tujuan penelitian ini adalah memetakan lokasi dan kapasitas dari informasi inventarisasi mata air di Kecamatan Cidahu, mengkaji variasi dari data deret waktu mata air yang

Gagasan utama yang direpresentasikan melalui Batu dan Täbä adalah pemeliharaan Allah dalam sejarah masyarakat setempat.. Menghidupkan kembali makna inilah yang

Hal tersebut mempunyai arti bahwa nilai IRR lebih besar daripada discounting factor sehingga usahatani asparagus mampu mengendalikan modal yang digunakan sebagai biaya produksi,

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan model