• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus Mengenai Makna Hidup Lansia yang Tidak Tinggal Bersama Anaknya di Kelurahan Cicendo Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Kasus Mengenai Makna Hidup Lansia yang Tidak Tinggal Bersama Anaknya di Kelurahan Cicendo Bandung."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian Makna Hidup Lansia yang tinggal sendiri di Kelurahan Cicendo Bandung ini dikelompokkan pada penelitian studi kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui secara mendalam penghayatan subyek terhadap masing-masing values dalam proses menemukan makna hidupnya berdasarkan teori Frankl, dan values mana yang paling dominan.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa Questionare PIL Test yang disusun oleh Crumbaugh dan Maholick berdasarkan teori makna hidup dari Frankl serta wawancara. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Peneliti memilih sampel berdasarkan kriteria dan karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan sampel yang representatif. Pada penelitian ini peneliti menggunakan sampel sebanyak lima orang.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kelima Lansia menemukan makna hidup. Makna hidup mereka ditunjukkan dengan Creative values, Experience values dan Attitudinal values. Kelima Lansia yang tinggal di rumah sendiri di Kelurahan Cicendo menemukan makna hidup dengan ciri khasnya masing-masing. Dua orang Lansia dominan melalui Creative values, dua orang dominan melalui Experience values dan seorang dominan melalui Attitudinal values.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL……… i

LEMBAR PENGESAHAN………. ii

LEMBAR PERSEMBAHAN……….. iii

ABSTRAK……… iv

KATA PENGANTAR………. v

DAFTAR ISI……… vii

DAFTAR BAGAN……….. xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah……….…….. 1

1.2 Identifikasi masalah……….………… 6

1.3 Maksud dan tujuan penelitian……….………… 6

1.4 Kegunaan penelitian……….……… 7

1.4.1 Kegunaan ilmiah……….………... 7

1.4.2 Kegunaan praktis……….………... 7

1.5 Kerangka pemikiran……….………. 8

(3)

Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Eksistensialisme……….…… 15

2.1.1 Filsafat dan Eksistensialisme……….………… 15

2.1.2 Psikologi dan Eksistensialisme……….……….….... 16

2.1.3 Konsep dan tema dasar Eksistensialisme……..…..…….…... 18

2.1.3.1 Konsep dasar Eksistensialisme……….….…..….. 18

2.1.3.2 Tema-tema dasar Eksistensialisme……… 23

2.1.4 Manusia dalam pandangan Eksistensialisme………..………… 26

2.2 Makna Hidup……….….…… 28

2.3 Lansia………..…… 34

2.3.1 Rangkaian perubahan fisik pada Lansia……….….…... 35

2.3.1.1Kesehatan pada Lansia……….……… 36

2.3.1.2 Perubahan Kognitif pada Lansia……… 36

2.3.1.3 Kesehatan mental pada Lansia………..……. 37

2.3.2 Perubahan Sosio Emosional………. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan penelitian………... 39

3.2 Variabel penelitian dan Definisi operasional………... 40

3.2.1 Variabel penelitian………... 40

(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.3 Alat ukur………. 41

3.3.1 Jenis alat ukur………... 41

3.3.2 Prosedur pengisian……… 43

3.3.3 Sistem penilaian……… 43

3.4 Populasi sasaran dan Teknik sampling……….. 44

3.4.1 Populasi sasaran……… 44

3.4.2 Teknik sampling……… 44

3.4.3 Karakteristik sample………. 44

3.5 Teknik Analisis data……….. 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……….. 46

4.1.1 Subyek pertama ……….. 46

4.1.2 Subyek kedua ………. 52

4.1.3 Subyek ketiga .….……… 58

4.1.4 Subyek keempat ………... 64

4.1.5 Subyek kelima ….……… 69

4.2 Pembahasan………... 74

4.2.1 Subyek pertama………. 74

4.2.2 Subyek kedua……… 77

4.2.3 Subyek ketiga……… 79

(5)

Universitas Kristen Maranatha

4.2.5 Subyek kelima……….. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 85

5.2 Saran………. 86

5.2.1 Saran bagi Penelitian Lanjutan………. 87

5.2.2 Saran Guna Laksana………. 87

DAFTAR PUSTAKA……… 88

DAFTAR RUJUKAN……… 89

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. PIL Test

(8)
(9)

SUBYEK PERTAMA Iter : Selamat pagi oma Itee : Selamat pagi

Iter : hari ini gimana sehat? Itee : sehat dong, harus sehat terus

Iter : iya bener ya oma harus sehat. Udah makan oma? Itee : udah tadi habis dari GOR langsung beli sarapan Iter : oma setiap hari ke GOR?

Itee : Iya kalo gak ada kegiatan laen ato kalo gak kurang tidur. Iter : setiap hari apa aja yang oma lakukan?

Itee : setiap hari ya, biasanya pagi-pagi ke GOR olahraga Tai Chi tau kan. Habis itu pulang mandi makan trus udah pulang di rumah biasanya suka jahit, makanya ada mesin jahit di rumah soalnya saya suka menjahit. Jahit baju, korden ato taplak. Ya memang gak terlalu bagus sich tapi lumayan buat di pake sendiri.

Iter : ow, udah banyak hasilnya oma?

Itee : udah lumayan, kemaren ini juga pas cucu saya merid saya yang jahitin semua baju buat keluarga. Ya sekalian biar saya ada kegiatan di rumah, lagian saya juga jadi merasa bahagia hasil jahitan saya bisa dipake juga sama anak-anak.

(10)

Itee : Biasanya kumpul sama oma-opa yang lain sambil cerita kesana kesini. Cerita sewaktu muda dulu.

Iter : itu selalu di rumah oma?

Itee : kadang-kadang kalo ada temen yang dateng ngobrol kalo gak ada yang ngajak jalan-jalan ato Cuma sekedar ngumpul aja bareng-bareng yang lain di rumah mereka.

Iter : Oma kan agama Buddha ya, ke Vihara kapan aja Oma?

Itee : Oma biasa ke Vihara hari minggu, kebetulan Vihara ada di belakang gang rumah kan jadi deket tinggal jalan kaki aja. Biasanya selain sembahyang disana janjian ketemuan juga sama temen-temen. Kalo hari perayaan biasanya rame ada acara, kemaren ini waktu Imlek ada acara barongsai, oma seneng sekali melihat barongsai. Jadi sambil lihat barongsai sekalian bisa ngumpul sama teman.

Iter : Kalau menurut Oma apa sich yang dimaksud usia tua atau kata orang lansia? Itee : Ya maksudnya usia dimana kita sudah tidak dapat beraktivitas seperti dulu.

Kalau dulu seharian beraktivitas tidak cape, sekarang sebentar aja beraktivitas sudah mulai terasa lelah. Badan juga mudah terkena sakit.

Iter : Terus bagaimana Oma menghadapi hal-hal tersebut?

(11)

terjaga. Apalagi saya dulu pernah terjatuh dari kasur jadi kaki saya juga agak bengkok, sekarang jalan tidak bisa lama atau jauh. Kalau jalan juga harus dipegang pinggangnya soalnya suka sakit sedikit.

Iter : Udah di cek ke Dokter oma?

Itee : Udah kata Dokter harus dilatih, dibawa jalan supaya semakin baik kakinya. Makanya saya ikut Thai Chi di GOR.

Iter : Kalau dari lingkungan sekitar rumah, orang-orangnya bagaimana Oma? Itee : Di sekitar rumah kebetulan semua baik-baik ya, sopan-sopan tapi memang

terasa perbedaannya ketika muda dulu di sekitar rumah kalau ada acara pertemuan antar tetangga untuk musyawarah kita diikut sertakan, tapi sekarang sudah mulai berkurang sudah mulai digantikan oleh orang-orang muda ya.

Iter : perasaan oma gimana sekarang kurang diikutsertakan?

Itee : ya biasa aja, kan memang harus ada pergantian ke yang muda. Kita kan udah ada pengalaman, sekarang gantian yang muda.

Iter : Kalau hubungan oma dengan anak-anak bagaimana?

(12)

Iter : Kalau anak dan cucu bagaimana sikapnya terhadap Oma?

Itee : semua baik Cuma ya terkadang namanya orang ada aja yang tidak disukai, kadang-kadang ada juga ribut mulut. Dulu pernah anak saya yang paling kecil tinggal sama saya waktu baru menikah, saya jadi merasa kurang bebas karena kalo mau kemana harus bilang dulu, jadi kalau mau undang teman maen ke rumah juga suka gak enak kalo kumpul soalnya pasti ribut. Tapi ya sampai saat ini anak dan cucu saya baik, mereka sayang sama saya, mereka sering sekedar telepon untuk menanyakan kabar saya.

Iter : Boleh tahu Oma, kalau dulu suami meninggal karena apa ya?

Itee : Suami saya meninggal karena penyakit jantung, dulu suami tiba-tiba terkena serangan jantung, dibawa kerumah sakit sempat dirawat satu bulan kalau tidak salah, lalu meninggal dunia. Saat suami meninggal dunia anak saya yang paling kecil masih kuliah, sedangkan yang lain sudah lulus bahkan ada yang sudah menikah dan mempunyai anak. Untuk membiayai kuliah anak yang paling kecil saya meneruskan usaha keramik yang dibuka oleh suami. Dulu ketika suami masih hidup saya juga sering membantu suami menjaga toko kalau saya sudah selesai membersihkan rumah jadi saya sedikit banyak mengerti usaha keramik.

(13)

SUBYEK KEDUA

Iter : Selamat sore oma Itee : Sore

Iter : Bagaimana hari ini sehat-sehat aja Oma?

Itee : Iya sehat, saya selalu berusaha menjaga kesehatan agar tidak jatuh sakit. Iter : Oma sehari-hari biasanya melakukan apa saja?

Itee : Saya masih bekerja di perusahaan tempat saya bekerja sejak muda, jadi setiap pagi saya bekerja sampai sore hari. Kalau hari libur ya biasa saya berkumpul bersama teman-teman aau sekedar bersantai di rumah.

Iter : Oma bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang apa?

Itee : Saya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Saya bekerja sudah hampir 25 tahun di perusahaan ini sejak saya berpisah dengan papanya anak-anak. Awal saya bekerja agar dapat membiayai anak-anak untuk makan dan sekolah, ya cukup sandang, pangan dan papan. Syukurlah dengan bekerja pada perusahaan ini saya bisa membiayai anak-anak saya hingga semua lulus kuliah. Saat ini saya masih bekerja juga untuk mengisi waktu dan juga karena saya senang dengan bekerja saya merasa berguna masih dapat membantu orang lain walaupun hanya dengan saran bukan dengan perbuatan.

Iter : Bisa tolong diceritakan Oma mengenai suami

(14)

dan 4 adik perempuan. Orangtua saya membuka toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari, ibu berjualan kue di pasar. Jadi setelah pulang sekolah saya membantu ibu membuat adonan kue atau membantu ayah menjaga toko. Setelah lulus sekolah saya menjadi guru mandarin dan music di sekolah tempat saya sekolah dulu, saya memberikan penghasilan saya pada orangtua saya untuk membantu mereka membiayai adik-adik saya. Saat bekerja sebagai guru, saya bertemu dengan laki-laki WNA yang kemudian menjadi suami saya. Dari pernikahan ini saya dikaruniai tiga orng anak, seorang anak laki-laki dan dua anak perempuan. Setelah menikah saya idak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga, suami saya membuka perusahaan kaca, selama pernikahan hidup saya dan suami bak-baik saja sampai kurang lebih setelah sepuluh tahun menikah saya mengetahui bahwa suami saya ternyata sudah memiliki istri dan anak di luar negri. Terus terang saat itu saya sedih dan kecewa, merasa dibohongi. Tapi karena saya tidak ingin anak-anak saya idak memiliki figure ayah, saya tetap mencoba untuk bertahan walaupun suami saya ringan tangan, sering emosi sedikit langsung pukul. Setelah saya tahu mengenai statusnya itu dia semakin sering memukul saya bahkan pernah di depan anak-anak. Akhirnya setelah setengah tahunn sejak mengetahui berita tersebut saya memutuskan untuk berpisah dan membawa semua anak-anak saya. Setelah berpisah saya langsung pindah ke Jakarta dan tinggal bersama adik lai-laki saya yang sudah punya rumah di Jakarta.

(15)

Itee : Saya berusaha mencari pekerjaan agar ada uang untuk memberi makan dan menyekolahkan anak. Saya langsung bekerja di perusahaan tempat saya bekerja sekarang, tapi dulu posisi say sebagai staf biasa sehingga gaji saya tidak cukup untuk membiayai hidup saya dan anak-anak, jadi saya mencari pekerjaan sampingan lagi. Dengan bekerja lebih dari satu pekerjaan maka waktu saya untuk bertemu dengan anak-anak juga berkurang, saya pergi kerja anak-anak belum bangun saya pulang kerja anak-anak sudah tidur. Hari sabtu dan minggu juga saya manfaatkan untuk mencari uang tambahan. Jadi ketika saya bekerja anak-anak sya titpka kepada mama saya atau adik saya.

Iter : Lalu anak-anak bagaimana menerima keadaan dimana mereka tidak bertemu dengan ayah dan jarang sekali bertemu dengan oma yang bekerja?

Itee : yang paling bermasalah mngkin anak laki-laki ya, karena kehilangan figure ayah, sehingga dia nakal dan susah sekali kalau diberitahukan oleh saya. Kalau anak perempuan cukup nurut sehingga tidak terlalu menyusahkan saya. Iter : Apa yang dilakukan oma untuk mengatasi masalah dengan anak laki-laki

oma?

Itee : Saya mengirimkannya ke sekolah asrama, maksud saya agar dia belajar mandiri dan karena itu sekolah katholik sehingga ada banyak romo atau frater yang bisa dia ajak bicara untuk nasehat-nasehat.

Iter : Saat ini bagaimana hubungan oma dengan anak-anak?

(16)

lagi, satu desember dan satu lagi yang kecil tahun depan. Mereka semua sudah mandiri dan pekerjaan mereka semua bagus sehingga tidak ada lagi yang tinggal bersama saya. Saya paling senang bila hari libur karena saya bertemu dengan anak-anak, setiap liburan mereka datang berkunjung ke rumah saya. Iter : Kalau liburan biasanya sama anak-anak mengadakan kegiatan apa?

Itee : sekeda ngumpul aja kan sudah lama gak ketemu, cerita-cerita. Iter : makasih ya Oma mau berbagi cerita, menarik sekali.

(17)

SUBYEK KETIGA

Iter : Selamat siang Opa

Itee : Siang cucuku yang paling cantik Iter : lagi sibuk opa?

Itee :gak sibuk lah, biasa cuma nyiram tanaman.

Iter : Opa kalau sehari-hari juga sering menanam tanaman?

Itee : Iya kalo pulang dari mengajar saya menanam tanaman, soalnya menurut saya sangat menyenangkan. Saya merasa saya bersatu dengan alam, mensyukuri kebesaran Tuhan.

Iter : Kalau pagi hari biasanya ngapain opa?

Itee : Biasanya ke sekolah, saya kan masih mengajar Biologi. Saya mengajar sudah dari saya muda. Disana saya senang karena saya bertemu dengan murid-murid dan saya juga bisa menyalurkan hobi saya meneliti mengenai tanaman.

Iter : Opa waktu pertama kali ketemu sama oma gimana ceritanya?

Itee : hahahha.pertama kali ketemu oma waktu ulang tahun salah satu teman. Ketemu pertama menurut opa, oma itu cewek yang paling cantik. Opa coba deketin oma, biasa kata anak mua sekarang pedekate. Keluarga Opa dulu kurang setuju, teman-teman juga karena istri opa bukan orang Indonesia. Justru opa semakin semangat pengen jadian sama oma. Akhirnya setelah satu tahun opa melamar oma, menikah sampai sekarang.

(18)

Itee : Opa punya anak empat. Sekarang mereka semua sudah selesai kuliah. Mereka semua mengambil jurusan kuliah yang berbeda karena saya tidak pernah memaksakan kehendak saya kepada anak-anak saya. Ada yang mengambil jurusan ekonomi, arsitektur, Psikologi dan sastra semua sesuai dengan minat mereka masing-masing tapi saya meminta mereka untuk bertanggung jawab terhadap apa yang mereka pilih jadi apa yang sudah mereka pilih harus mereka laksanakandan lakukan dengan baik. Sekarang anak saya yang pertama sudah menikah dan tinggal di Jakarta, yang kedua dan ketiga sudah menikah dan masih tinggal di Bandung. Yang keempat belum menikah tapi pindah ke Jakarta karena dapat tawaran kerja disana. Di rumah biasanya saya, istri dan anak-anak berbicara dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris jadi lumayan buat anak-anak buat pekerjaan berguna sekarang kan banyak perusahaan dan pekerjaan yang membutuhkan banyak bahasa Inggris.

Iter : menurut Opa keluarga itu apa?

Itee : Menurut Opa keluarga itu sangat penting. Keluarga itu harus dijaga, seperti tanaman bukan Cuma ditanam tapi harus dipelihara, dipupuk dan disirami supaya bertumbuh dengan bagus dan berbuah juga ranum. Seperti keluarga walaupun berjauhan tetap saja harus saling kontak walaupun Cuma sekedar telepon untuk menanyakan kabar.

(19)

Itee : sekarang tetap berhubungan baik, walaupun jauh ya tetap sering telepon atau kalau liburan berkunjung.

Iter : sekarang kondisi kesehatan bagamana Opa?

Itee : baik-baik aja, walaupun tidak bisa seperti dulu ya waktu muda. Sekarang cepet cape. Ya tapi namanya usia semakin menua jadi ya wajar aja.

Iter : rencananya Opa akan terus mengajar?

Itee : sepertinya tidak ya, saya sekarang sudah mulai usaha tanaman, jadi saya jual tanaman untuk kantor atau hotel. Lumayan hasilnya, tadinya saya hanya untuk hobi wakt itu kebetulan teman saya ad yang melihat tanaman say dan ingin jadi sama saya di kasih tadinya dia mau bayar saya tidak mau. Dari itu teman saya mempromosikan tanaman saya ke teman-teman dan rekan kerjanya. Mungkin mulai tahun ajaran depan saya sudah tidak mengajar lagi.Dulu saya bekerja sebagai guru untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya, sekarang anak-anak semua sudah bekerja dan mandiri jadi saya hanya tinggal membiayai saya dan istri. Menanam tanaman membuat saya menjadi berguna karena saya masih beraktivitas dan saya merasa apa yang saya kerjakan berguna untuk orang lain.

Iter : terima kasih Opa sudah mau berbagi cerita dengan saya

Itee : Sama-sama cucuku yang paling cantik. Kapan-kapan dating lagi ya. Iter : Iya Opa, sore.

(20)

SUBYEK KEEMPAT Iter : Siang Oma Itee : Siang

Iter : Lagi sibuk Oma? Itee : gak sibuk.

Iter : Oma sehari-hari ngapain aja?

Itee : Saya biasanya sibuk kerja, kan saya masih jadi agent di perusahaan asuransi. Iter :Gimana kerjaan Oma, lancer-lancar?

Itee : Lancar, saya senang dengan kerjaan ini, soalnya saya bisa bertemu banyak orang dan penghasilannya pun bagus, selain itu suka ada hadiah pergi keluar negeri. Saya ingin pergi keliling dunia. Makanya ketika suami sdah tidak I bekerja di perusahaannya dia saya ajak untuk bekerja sebagai agent asuransi juga supaya kami bisa bersama-sama pergi keluar negeri.

Iter : Dulu suami kerja dimana oma?

(21)

sudah menikah dan mempunyai anak, yang lain belum menikah. Anak yang edua dan pertama ketika kuliah mengambil jurusan Telekomunikasi, sekarnag mereka sudah bekerja di perusahaan besar. Anak yang pertama bekerja di Singapura yang kedua di Jakarta. Anak yang ketiga abil jurusan arsitektur di Parahyangan, dan saat ini sudah bekerja juga di Singapura. Yang ke empat mengambil jurusan HI semester akhir. Sambil klah anaknya yang terakhir bekerja juga di perusahaan MLM sebagai member, penghasilannya sekarang sudah cukup besar, walaupun sebenarnya saya lebih senang kalau anak sya ikut saya bekerja sebagai agent tetapi kalau dari pekerjaannya sekarang dia bisa memiliki hasil yang baik maka saya tidak bisa berkata apa-apa.

Iter : Kalau dengan anak-anak sering bertemu?

Itee : ketemu jarang ya kecuali kalau sedang libur dan mereka ke Bandung atau terkadang saya yang jalan-jalan ke Singapur sekalian nengok cucu. Kalau dengan anak-anak yang di bandung dan Jakarta aling seminggu sekal waktu akhir pekan.

Iter : kalau sedang waktu senggang apa yang dilakukan oma?

Itee : biasanya ngobrol sama tetangga, tetapi say dan suami mengikuti juga kegiatan di Gereja seperti Married Encounter disana kami bertemu dengan mereka yang seumur dan sudah menikah lama.

(22)

Itee : Iya saya baru-baru ini pindah ke rumah ini lebih kecil dari yang dul, karena sekarnag kan yang tinggal di rumah Cuma saya suami dan pembantu jadi tidak perlu rumah yang lebih besar.

Iter : dulu sebelum bekerja sebagai agent apa yang oma lakukan?

Itee :dulu saya Cuma ibu rumah tangga biasa menyapkan makanan dan membereskan rumah. Tapi sesekali saya melakukan cathering untuk pesanan yang tidak terlalu banyak Cuma untuk mengisi waktu karena saya bosen kalau anak-anak sedang sekolah saya tidak ada kerjaan. Seperti kemaren pas syukuran rumah juga saya memasak sedikit masakan walaupun gak semua , banyakan pesen dari tempat lain. Lagian tidak enak kalau tuan rumah sibuk tidak bertemu tamu.

Iter : sekarang apa yang paling Oma inginkan?

Itee : sekarang saya inginmencapai target di pekerjaan agar saya bisa jalan-jalan dengan suami ke Eropa karena saya bercita-cita ingin jalan-jalan ke eropa dengan suami, jadi sekarang saya sedang bersemangat untuk mencapai target tersebut.

Iter : ok, semoga berhasil ya oma mencapai targetnya

Itee : Iya, makasih. Kapan-kapan dating lagi ya, say kenalin sama anak say yang kecil.

(23)

SUBYEK KELIMA Itee : sore Oma Iter : halo Sore

Itee : lagi sibuk apa oma?

Iter : sekarang Cuma lagi jaga toko aja, sesekali masuk kedalam siapin sayur buat dimasak nanti malam.

Itee : oma sering masak?

(24)

Nama : ( P / W )

Usia :

Petunjuk pengisian

Lingkarilah salah satu dari angka-angka 1 sampai dengan 7 ini untuk setiap nomor pernyataan yang ada. Lingkarilah angka tersebut sesuai dengan apa yang anda rasakan. Angka “netral” mengisyaratkan bahwa anda tidak memilih apapun, usahakanlah untuk tidak memilih pada angka ini.

1. Saya biasanya

1 2 3 4 5 6 7 Sangat netral sangat merasa bersemangat bosan

2. Hidup bagi saya tampaknya

(25)

5. Setiap hari adalah

1 2 3 4 5 6 7

Persis sama netral selalu baru dan berbeda

6. Jika saya bisa memilih, saya akan

1 2 3 4 5 6 7 Memilih tidak netral memilih hidup

pernah dilahirkan delapan kali lagi

7. Jika saya pensiun, saya akan

1 2 3 4 5 6 7

8. Dalam mencapai tujuan-tujuan hidup, saya

(26)

10. Jika saya harus mati hari ini, saya akan merasa hidup saya ini

1 2 3 4 5 6 7 Sepenuhnya netral sangat pantas

tidak pantas

11. Jika berpikir tentang hidup saya, saya

1 2 3 4 5 6 7 Sering heran netral selalu melihat suatu

mengapa saya ada alasan bagi keberadaan

saya

12. Saya memandang dunia dalam kaitan dengan hidup saya

1 2 3 4 5 6 7

14. Tentang kebebasan manusia untuk membuat pilihan-pilihan sendiri, saya percaya bahwa manusia

1 2 3 4 5 6 7

(27)

pada pembatasan faktor membuat semua

17. Saya menganggap kemampuan saya untuk menemukan makna

1 2 3 4 5 6 7

19. Tugas sehari-hari saya hadapi sebagai

Pengalaman yang netral sumber kesenangan menyakitkan dan dan kepuasaan membosankan

(28)

20. Di dalam hidup saya

1 2 3 4 5 6 7 Tidak ada misi netral ada tujuan-tujuan

atau maksud yang pasti dan maksud

(29)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia dalam hidupnya mengalami suatu proses perkembangan. Ia berkembang sejak dilahirkan hingga meninggal dunia. Dalam proses perkembangan itu, berbagai tahap perkembangan sudah dilaluinya, mulai dari perkembangan anak-anak sampai perkembangan lanjut usia (lansia).

Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa lansia yaitu penurunan kondisi fisik misalnya tenaga berkurang, kulit keriput, gigi rontok, dan tulang semakin rapuh. Penurunan fungsi dan potensi seksual hal ini sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti gangguan jantung, gangguan metabolisme, vaginitis, kekurangan gizi, baru selesai operasi, penggunaan obat-obat tertentu, dan faktor psikologis yang menyertai lansia seperti rasa malu, sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat tradisi dan budaya, masalah kesehatan jiwa lainnya seperti cemas, depresi dan pikun (e-psikology; H. Zainuddin Sri Kuntjoro, 2002)

(30)

2

(31)

3

Universitas Kristen Maranatha Makna hidup secara khusus di dalam Psikologi dibahas dalam psikologi Eksistensial-Humanistik dalam pendekatan logoterapi yang dikemukakan oleh Victor Emile Frankl, seorang Neuropsikiater yang merupakan suatu corak khusus dalam psikoterapi. Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan values khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan (H.D Bastaman; 2007). Values adalah nilai-nilai yang dipegang seseorang untuk menemukan makna hidup. Dalam kehidupan ini terdapat tiga bidang kegiatan yang secara potensial mengandung values yang memungkinkan seseorang menemukan makna hidup apabila values itu diterapkan dan dipenuhi. Ketiga values ini adalah Creative values yaitu kegiatan berkarya, bekerja, mencipta serta melaksanakan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab, menekuni suatu pekerjaan dan meningkatkan keterlibatan pribadi terhadap tugas serta berusaha untuk mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Kedua Experience values yaitu keyakinan dan penghayatan akan nila-nilai kebenaran, kebajikan, keindahan, keimanan, dan keagamaan, serta cinta kasih. Ketiga Attitudinal values yaitu values bersikap, yaitu menerima dengan penuh ketabahan, kesabaran, dan keberanian segala bentuk penderitaan yang tidak mungkin dielakkan.

Para lansia yang memaknai hidupnya lebih kearah Creative values, dalam kesehariannya mereka masih bekerja sehingga mereka bisa mengisi penuh harinya dengan aktivitas seperti menanam tanaman dan menjual tanaman, ada juga yang melakukan aktivitas menari. Kalau mereka yang memaknai hidupnya lebih kearah

(32)

4

Universitas Kristen Maranatha segala keunikan dan dalam ketunggalannya masing-masing maksudnya dengan menampilkan diri apa adanya tanpa menyembunyikan sesuatu. Mereka yang memaknai hidupnya lebih kearah Attitudinal values dalam kesehariannya mereka lebih tabah dalam menerima segala hal dan menunjukkan keberanian untuk menghadapi hal-hal baru. Dari setiap lansia terdapat ketiga values untuk memaknai hidup ini tetapi mana dari ketiga values tersebut yang lebih mempengaruhi mereka untuk menjalani hidupnya itulah yang merupakan values mereka untuk memaknai hidup.

Bagi Lansia menemukan makna merupakan hasratnya untuk menjadi orang yang berguna dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi lingkungan sekitarnya. Lansia bermakna dihormati dan menjadi panutan bagi keluarga dan lingkungannya serta bersedia membagi pengalaman-pengalamannya yang bermanfaat. Lansia yang hidupnya bermakna dapat dilihat dari penerimaan dan sikap positifnya terhadap ketuaan serta menjalaninya dengan tenang. Ia mampu hidup mandiri dan tak terlalu tergantung pada keluarga, apalagi membebaninya (H.D. Bastaman, 2007). Dengan hidup sendiri pun lansia dapat menemukan makna dengan pemahaman diri, bertindak positif, pengakraban hubungan, penghayatan values, dan ibadah.

(33)

5

Universitas Kristen Maranatha sehingga dia tinggal sendiri di dalam individualitasnya dan berhubungan hanya dengan dirinya sendiri sehingga menemukan dirinya tidak berdaya, tidak berharga dan kehilangan gairah hidup(Koswara,1992).

Berdasarkan survei yang didapat dari hasil wawancara dengan lansia yang tinggal di kelurahan Cicendo sebanyak 3 orang. AD berusia 67 tahun merasa kalau dirinya lebih bahagia setelah tidak tinggal bersama anaknya hanya bersama istrinya dan seorang pembantu, hal ini karena ketika tinggal bersama dengan anak ia merasa tidak bebas sedangkan tinggal sendiri seperti saat ini ia dapat bebas melakukan aktivitasnya. TS berusia 65 tahun tinggal sendiri setelah istrinya meninggal dunia dan anak-anaknya sudah berumah tangga, ia tetap beraktifitas seperti biasa, ia memiliki sebuah usaha kecil yang dijalaninya sehingga setiap hari sibuk mengurusi pekerjaannya. WA berusia 69 tahun tinggal sendiri, terkadang anak dan cucunya berkunjung di akhir pekan, ia mengisi hari dengan bercocok tanam karena ia menikmati kegiatannya itu dan di sore hari berkunjung kerumah teman atau pergi berolahraga di gelanggang olahraga bersama teman. Bagi para lansia ini yang tinggal di rumah sendiri tidak bersama anak dan cucu, mereka merasa lebih leluasa untuk melakukan segala kegiatan yang diinginkan. Mereka dapat melakukan hal-hal yang mereka senangi misalnya berkumpul bersama teman-teman, melakukan kegiatan bersama dan bernostalgia tentang masa-masa sewaktu mereka muda dulu.

(34)

6

Universitas Kristen Maranatha misalnya dengan mengikuti kegiatan menyanyi bersama dengan teman-teman mereka dan ada juga yang melakukan kegiatan olahraga bersama atau melakukan kegiatan sesuai dengan hobi mereka dimana mereka dapat menemukan kesenangan.

Berdasarkan fakta bahwa terdapat kesenjangan antara teori Eksistensialisme yang mengatakan bahwa dengan kebersamaan manusia dapat lebih menghayati pengalaman dalam dirinya dan menemukan makna hidup dan karena kesepian maka manusia akan menemukan dirinya tidak berdaya, tidak berharga dan kehilangan gairah hidup dengan fakta bahwa ada lansia yang dapat menghayati hidupnya bermakna dengan tinggal di rumah sendiri tanpa anak dan cucu dan tidak merasa kesepian, maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana makna hidup lansia yang tinggal di rumah sendiri. Penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus dengan maksud untuk mengetahui lebih jelas dan lebih dalam mengenai makna hidup dari lansia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berkaitan dengan hal diatas maka yang ingin diteliti adalah bagaimana makna hidup lansia yang tinggal di rumah sendiri di kelurahan Cicendo, Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(35)

7

Universitas Kristen Maranatha Tujuannya adalah mengetahui secara mendalam penghayatan Subyek terhadap masing-masing values dalam proses menemukan makna hidupnya.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Ilmiah

• Sebagai implikasi teoritis pada bidang Psikologi perkembangan guna

menambah pengetahuan dan pemahaman khususnya yang berkaitan dengan gambaran makna hidup lansia yang tinggal di rumah sendiri.

• Sebagai bahan referensi kepada peneliti lain yang tertarik untuk meneliti

mengenai makna hidup pada lansia dan mendorong dikembangkannya penelitian-penelitian yang berhubungan dengan topik tersebut.

1.4.2 Kegunaan Praktis

• Untuk para lansia merefleksikan diri mereka sehingga mereka sadar bahwa

hidup mereka sungguh indah untuk dijalani dengan berbagai macam aktivitas bersama dengan orang-orang yang mereka sayangi dan mendukung mereka.

• Untuk para lansia sebagai bahan informasi yang dapat mereka gunakan dalam

menjalani masa tua mereka sehingga hari-hari tua mereka bermakna.

• Untuk dewasa awal sebagai upaya preventif mempersiapkan diri dalam

(36)

8

Universitas Kristen Maranatha

• Untuk keluarga para lansia sebagai sumber informasi untuk mereka dapat lebih memberi dukungan kepada para lansia dalam menjalani kehidupannya.

1.5 Kerangka Pemikiran

Manusia dalam hidupnya melewati tahap-tahap perkembangan, mulai dari lahir hingga dewasa lalu meninggal dunia. Pada tahap-tahap perkembangan tersebut, manusia melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya termasuk membina relasi dengan manusia lain. Hal ini dikarenakan predikat manusia sebagai makhluk sosial yang keberadaannya tergantung pada keberadaan orang lain. Menurut Eksistensialisme, kebersamaan merupakan essensi kehidupan manusia. Kebersamaan bukanlah sesuatu yang semata-mata ada, melainkan sesuatu yang memiliki makna, dijalani oleh manusia dan ditandai dengan adanya hubungan kerja sama, saling membantu dan saling mengembangkan diri (Heidegger dalam Koswara, 1992).

(37)

9

Universitas Kristen Maranatha Duvall & Miller (1985) mengemukakan bahwa salah satu tugas perkembangan lansia adalah menemukan makna hidup. Makna hidup ini dalam psikologi Eksistensialisme humanistik dibahas dalam pendekatan Logoterapi yang dikemukakan oleh Victor Emile Frankl (Corey, 1988).

Proses penuaan yang dialami oleh manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Kebersamaan didapat dengan hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang terkecil adalah keluarga. Namun pada kenyataannya, tidak semua lansia dapat hidup bersama dengan keluarganya (anak-cucu). Banyak diantara mereka yang hidup di panti dan ada juga yang tinggal sendiri. Tinggal sendiri tidak bersama keluarga dan orang lain memungkinkan terjadinya kesepian.

Kesepian menurut eksistensialisme adalah sebagai kemungkinan manusiawi yang selalu ada atau bisa dialami dan tidak akan pernah terhapus sama sekali. Kesepian bersumber pada kekosongan jiwa dan dialami individu-individu dengan berbagai bentuk perasaan yang menyertainya. Di dalam kesepian, individu mengalami putusnya hubungan dengan sesama, dengan alam, dan dengan Tuhan sehingga dia tinggal sendirian di dalam individualitasnya dan berhubungan hanya dengan dirinya sendiri. Kesepian dapat menyebabkan manusia menemukan dirinya tidak berdaya, tidak berharga dan kehilangan gairah hidup. Maka dengan tinggal sendiri tidak dengan keluarga, dapat menghalangi manusia untuk memaknai hidupnya.

(38)

10

Universitas Kristen Maranatha yang pertama bebas untuk berkehendak (the freedom to will). Kebebasan ini sifatnya bukan tak-terbatas. Manusia sekalipun dianggap sebagai makhluk yang memiliki berbagai potensi luar biasa, tetapi sekaligus memiliki juga keterbatasan dalam aspek ragawi (tenaga, daya tahan, stamina, usia), aspek kejiwaan (kemampuan, keterampilan, kemauan, ketekunan, bakat, sifat, tanggung jawab pribadi), aspek sosial budaya (dukungan lingkungan, kesempatan, tanggung jawab sosial, ketaatan pada norma), dan aspek kerohanian (iman, ketaatan beribadah, cinta kasih). Kebebasan manusia pun bukan merupakan kebebasan dari (freedom from) bawaan bilogis, kondisi Psikososial, dan kesejarahannya, melainkan kebebasan untuk menentukan sikap (freedom to take a stand) terhadap kondisi-kondisi tersebut, baik kondisi lingkungan maupun kondisi diri sendiri.

(39)

11

Universitas Kristen Maranatha berada dalam proses pencarian makna. Menurut para eksistensialis mungkin ini adalah satu-satunya alasan mengapa manusia masih bertahan hidup. Frankl menekankan bahwa makna itu berada diluar dari manusia dan bersifat objektif, walau demikian makna juga bervalues subjektif dalam arti bahwa makna itu khas dan unik, sebab setiap individu memiliki cara sendiri untuk menemukan makna dari apa yang dialaminya.

Ketiga, Makna Hidup (the meaning of life). Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan values khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadian tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Bila hal ini berhasil dipenuhi akan menyebabkan seseorang merasakan kehidupan yang berarti dan pada akhirnya akan menimbulkan perasaan bahagia.

Pemaknaan yang dilakukan manusia menurut Frankl (1967) dapat dilihat dari

values apa yang mereka pegang untuk mendapatkan pemaknaan itu. Ada tiga values,

pertama dengan Creative values adalah kegiatan berkarya, bekerja, mencipta serta melaksanakan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab, menekuni suatu pekerjaan dan meningkatkan keterlibatan pribadi terhadap tugas serta berusaha untuk mengerjakannya dengan sebaik-baiknya, yang bagi lansia dapat berupa menjawab tantangan yang muncul dalam hidupnya, dan bagi mereka yang hidup sendiri mereka dapat melakukan aktivitas dengan bekerja bagi mereka yang masih bekerja dan bagi mereka yang sudah pensiun dapat melakukan kegiatan dalam lingkungan sekitarnya misalnya menjadi pengurus lingkungan. Kedua dengan

(40)

12

(41)
(42)

14

Universitas Kristen Maranatha

I.6 Asumsi

• Lansia yang tidak tinggal bersama anaknya sedang berada dalam proses pencarian makna hidup.

• Lansia yang tidak tinggal bersama anaknya berpeluang menemukan makna hidup atau membuat hidupnya bermakna dengan penerapan valuesnya sendiri dalam menghayati kehidupannya sampai nafasnya yang terakhir.

Makna hidup lansia diperoleh melalui tiga values yaitu Creative values,

Experimental values dan Attitudinal values.

(43)

85

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kelima subyek menemukan makna hidup.

• Dua subyek menemukan makna hidup lebih dominan melalui Creative values.

Creative values ditunjukkan dengan penghayatan subyek ketika berkarya atau

bekerja.

• Dua subyek menemukan makna hidup lebih dominan melalui Experience

values. Experience values ditunjukkan dengan penghayatan subyek ketika

bertemu dengan sesama, penyatuan diri dengan alam sekitar.

• Satu subyek menemukan makna hidup lebih dominan melalui Attitudinal

values. Attitudinal values ditunjukkan dengan sikap subyek menerima

kenyataan yang tidak dapat dielakkan.

2. Setiap subyek memiliki makna hidup dengan kekhasan masing-masing.

• Subyek TSM menemukan makna hidup melalui Experience values dengan

(44)

86

Universitas Kristen Maranatha

• Subyek KMS menemukan makna hidup melalui Creative values dengan

perilaku yang dominan bekerja untuk menafkahi dirinya dan juga sebagai bukti dirinya diterima oleh lingkungan.

• Subyek WA menemukan makna hidup melalui Experience values dengan

perilaku yang dominan menghayati penyatuan dirinya dengan lingkungan dengan menanam tanaman.

• Subyek IR menemukan makna hidup melalui Creative values dengan perilaku

yang dominan penghayatan dirinya ketika bekerja dan berusaha mencapai target.

• Subyek BR menemukan makna hidup melalui Attitudinal values dengan

perilaku yang dominan menerima dengan tabah ketika anaknya meninggal dan mengambil sikap menjalani hidupnya dengan sebaik-baiknya.

3. Dari kelima subyek, mereka memiliki kesamaan yaitu masih beraktivitas untuk mengisi sisa hidupnya sehingga mereka menemukan makna hidupnya dengan kekhasan mereka masing-masing.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti mengajukan beberapa

(45)

87

Universitas Kristen Maranatha

5.2.1 Saran bagi Penelitian Lanjutan

1. Diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor keluarga dalam penemuan makna hidup pada Lansia.

2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan unuk menguji validitas PIL test dengan menggunakan Expert validity.

5.2.2 Saran Guna Laksana

1. Para Lansia sebaiknya tetap beraktivitas mengembangkan hobi dan minat untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan serta menyalurkan hasrat dan keinginan untuk berkarya dan bersosialisasi dengan orang lain.

2. Para lansia pada umumnya untuk mencontoh mereka yang tetap beraktivitas agar merasa hidup mereka berarti dan dapat menemukan makna hidupnya. 3. Keluarga dapat memberikan perhatian yang lebih kepada para Lansia dan

memberikan dukungan atas apa yang dilakukan oleh para Lansia.

(46)

Universitas Kristen Maranatha 87

DAFTAR PUSTAKA

Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi :Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan

Meraih Hidup Bermakna . P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Budiman, Arif.1973. Chairil Anwar : Sebuah Pertemuan. P.T. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.

Corey Gerald,1988, Teori dan Praktek : Konseling dan Psikoterapi. P.T. Eresco, Bandung.

Frankl, V.E.1969. The Will to Meaning. New York : Plume book.

Frankl, V.E. 1959. Man Search for Meaning : an introduction to Logotherapy. New York : Pocket books.

Frankl, V.E,1984. Man Search for Meaning, an Introduction to logoterapy. A Touchstone Book, Simon & Schuster, New York.

Hassan Fuad, Prof, Dr.,1992. Berkenalan dengan Eksistensialisme. Pustaka Jaya, Jakarta.

Koswara, E.1992. Logoterapi: Psikoterapi Victor Frankl. Jakarta : Kanisius.

Santrock, John.W. 2001. Life – Span Development : perkembangan masa hidup, edisi

(47)

Universitas Kristen Maranatha 88

DAFTAR RUJUKAN

Cahyanul, Uswah., Makna hidup Narapidana. Skripsi S.Psi,1996: Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Emanuel Constant Tesa’a Firman Giawa, Makna hidup manusia lanjut usia. Skripsi S.Psi,1996: Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun gagasan ini masih terlihat belum konkrit -sebab apakah mengacu pada sistem pendidikan terpadu dengan menggunakan kurikulum penuh atau hanya sekedar memberikan

Tidak hanya memberi pertanda kemungkinan bahaya, pikiran intuitif juga memberi pertanda akan adanya peluang dan sinyal yang diberikannya ke pikiran sadar bisa memperkirakan apa

Apa ada pendekatan yang dapat saya gunakan untuk mengetahui flow dalam sebuah pipa ukuran tertentu dengan pressure

Tak ada kesempatan lagi bagi si Cambuk Setan dan Iblis Pedang Perak untuk mengejar, karena lesatan Rangga begitu cepat Sehingga dalam waktu sekejap mata saja, Pendekar Rajawali

Kawat ortodontik CuNiTi bila dibandingkan dengan kawat NiTi konvensional memiliki modulus elastisitas yang lebih rendah, sehingga dapat dengan mudah dimasukkan pada slot

Bahasa Inggris dasar memerlukan penerapan metode pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan mempermudah dalam memahami materi

Namun lingkungan yang dipengaruhi manusia ini dapat juga menguntungkan spesies tertentu seperti Lophomyrmex sp1 yang hanya ditemukan di perkebunan teh dan taman wisata.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan rahmat serta Rosulullah Muhammad SAW yang senantiasa memberikan syafaat kepada umatnya