• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Perangkat Pemesan Nomor Antrian Melalui SMS (Short Message Service).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Perangkat Pemesan Nomor Antrian Melalui SMS (Short Message Service)."

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK

Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Salah satu teknologi yang sangat banyak digunakan dan sangat populer oleh pengguna telepon selular saat ini adalah SMS (Short Message Service). Dengan SMS tersebut, telah banyak diimplementasikan aplikasi-aplikasi yang berbasis SMS saat ini , misalnya kuis, polling, pemesanan barang, pendaftaran nomor antrian.

Dalam tugas akhir ini, telah dibuat sebuah perangkat pemesan nomor antrian melalui SMS, dan dalam perangkat tersebut digunakan mikrokontroler sebagai otak pemrosesan. Bila pemesan mengirim SMS ke handphone penerima dalam perangkat maka mikrokontroler akan membaca isi SMS tersebut, kemudian memproses dan mengirimkan nomor antrian dan kode pelayanan ke ponsel pemesan.

(2)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRACT

Technology attend to give amenities a problem faced by society. One of the technologies which are plenty of used and very popular by consumer’s phone cellular in this time is SMS (Short Message Service). With SMS, have many isn't it applications being based on this SMS moment, for example quiz, polling, ordering of goods, registration of queue number.

In this final project, have been made a appliance ordering of queue number through SMS, and in the peripheral used microcontroller asprocess brain. When who order send SMS to receiver hand phone in peripheral hence microcontroller will read content of SMS, later then process and deliver queue number and service code to who order.

(3)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.5 Sistematika Penulisan... 3

(4)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2.3 Koneksi pada Ponsel Siemens M35i ... 16

2.4 Antarmuka Serial pada Ponsel Siemens M35i ... 17

2.5 Protocol Data Unit (PDU) ... 18

2.6.1 Konfigurasi Kaki-kaki Mikrokontroler AT89C52 ... 27

2.6.2 Organisasi Memori ... 29

2.6.3 Flash PEROM AT89C52 ... 30

2.6.4 Special Function Register (SFR) ... 31

BAB 3 PERANCANGAN ALAT ... 33

3.1 Pendahuluan ... 33

3.2 Langkah-langkah Perancangan ... 34

3.3 Spesifikasi Perancangan ... 34

(5)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3.4.1 Rangkaian Reset Mikrokontroler AT89C52 ... 36

3.4.2 Komunikasi Antara Mikrokontroler dan Handphone ... 37

3.4.3 Rangkaian Pewaktu (Clock) ... 38

3.4.4 Rangkaian Printing Manual ... 39

3.4.5 Rangkaian Hubungan Mikrokontroller dengan LED ... 40

3.4.6 Catu Daya ... 41

3.4.7 Rangkaian Hubungan Mikrokontroler dengan Parallel Port ... 42

3.4.8 Rangkaian Modul Display ... 43

3.5 Cara Kerja Alat ... 44

BAB 4 ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT ... 48

4.1 Dimensi Seluruh Perangkat Pemesan Nomor Antrian melalui SMS... 48

4.2 Pengujian Perangkat Pemesan Nomor Antrian melalui SMS ... 50

4.3 Uji Coba Penerimaan SMS untuk SMS yang diterima bersamaan... 52

(6)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema cara kerja SMS ... 5

Gambar 2.2 Koneksi pada Ponsel Siemens M35i ... 16

Gambar 2.3 Rangkaian kabel data pada Siemens M35i ... 17

Gambar 2.4 Skema format SMS PDU pengirim ... 19

Gambar 2.5 Skema format SMS PDU penerima ... 23

Gambar 2.6 Konfigurasi Kaki IC AT89C52 ... 27

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Pemesan Nomor Antrian Melalui SMS... 33

Gambar 3.2 Hubungan pin Mikrokontroler AT89C5 ... 35

Gambar 3.3 Rangkaian reset Mikrokontroler AT89C52 ... 37

Gambar 3.4 Modul Interface Handphone ... 38

Gambar 3.5 Rangkaian Pewaktu (Cycle) Internal ... 39

Gambar 3.6 Rangkaian Printing Manual ... 40

Gambar 3.7 Rangkaian hubungan mikrokontroler dengan LED ... 41

Gambar 3.8 Catu Daya ... 42

Gambar 3.9 Rangkaian Hubungan Mikrokontroller dengan Parallel Port ... 42

Gambar 3.10 Rangakaian Modul Display ... 43

Gambar 3.11 Diagram Alir Penerimaan SMS ... 46

Gambar 3.12 Diagram Alir Pengiriman SMS ... 47

Gambar 4.1 Perangkat Pemesan Nomor Antrian Melalui SMS... 48

Gambar 4.2 Modul Utama Perangkat Pemesan Nomor Antrian melalui SMS... 49

Gambar 4.3 Modul Display Perangkat Pemesan Nomor Antrian melalui SMS... 49

Gambar 4.4 Modul Catu Daya Perangkat Pemesan Nomor Antrian melalui SMS... 50

Gambar 4.5 Tampilan Display Perangkat menunjukkan Nomor antrian 000A ... 52

(7)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Gambar 4.7 Tampilan Display Perangkat menunjukan

Nomor antrian 002A ... 53 Gambar 4.8 Tampilan Display Perangkat menunjukan

Nomor antrian 003A ... 53 Gambar 4.9 Tampilan Display Perangkat menunjukan

Nomor antrian 004A ... 53 Gambar 4.10 Tampilan Display Perangkat menunjukan

Nomor antrian 005A ... 53 Gambar 4.11 Tampilan Display Perangkat menunjukan

Nomor antrian 000B... 53 Gambar 4.12 Tampilan Display Perangkat menunjukan

Nomor antrian 001B... 54 Gambar 4.13 Tampilan Display Perangkat menunjukan

Nomor antrian 002B... 54 Gamabr 4.14 Tampilan Display Perangkat menunjukan

Nomor antrian 003B... 54 Gambar 4.15 Tampilan Display Perangkat menunjukan

Nomor antrian 004B... 54 Gambar 4.16 Tampilan Display Perangkat menunjukan

(8)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kode PDU Operator seluler di Indonesia dengan kode Nasional ... 8

Tabel 2.2 Kode PDU Operator seluler di Indonesia dengan kode Intemasional ... 9

Tabel 2.3 Rumus menghitung waktu berlaku SMS ... 11

Tabel 2.4 Keterangan Pin Siemens M35i ... 16

Tabel 2.5 Keterangan Konektor J1 ... 17

Tabel 2.6 Keterangan Konektor J2 ... 18

Tabel 2.7 Service Center Address (Pengirim)... 19

Tabel 2.8 PDU Type (Pengirim) ... 20

Tabel 2.9 Destination Address ... 21

Table 2.10 Validity Period ... 22

Tabel 2.11 User Data ... 23

Tabel 2.12 Service Center Address (Penerima) ... 24

Tabel 2.13 PDU Type (Penerima) ... 24

Tabel 2.14 Tipe IC Mikrokontroler Keluarga Atmel ... 26

Tabel 2.15 Fungsi alternatif kaki port 3 ... 29

Tabel 2.16 Mode kerja Flash PEROM AT89C52 ... 31

Tabel 2.17 Special Function Register ... 32

Tabel 3.1 Hubungan Mikrokontroler dengan Modul Rangkain Lain... 36

(9)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERANGKAT LUNAK... A-1 LAMPIRAN B DATA KOMPONEN MIKROKONTROLER AT89C52 ... B-1 LAMPIRAN C PDU (PROTOCOL DATA UNIT) FOR SIEMENS

MOBILE PHONE ... C-1 LAMPIRAN D PROSES PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

DENGAN TASM301 DAN PENGISISAN

(10)
(11)
(12)

LAMPIRAN A

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

COBATAMPIL: ; RUTIN PROSES SMS MASUK

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

;--- ; SUBROUTINE BACA DATA RS232 DARI HANDPHONE DAN ; DISIMPAN DI AKUMULATOR

;--- ; INISIAL KOMUNIKASI SERIAL 19200,8,1,N UNTUK KE HANDPHONE ;---

(31)

DELAY:

;KIRIM PERINTAH SEND SMS PANJANG DATA 23 CSMS2 .BYTE "AT+CMGS=18",0DH,0AH,0FFH

(32)

LAMPIRAN B

DATA KOMPONEN MIKROKONTROLER

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

LAMPIRAN C

PDU (PROTOCOL DATA UNIT) FOR

(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)

LAMPIRAN D

PROSES PERANCANGAN PERANGKAT

LUNAK DENGAN TASM301 DAN

(74)

Pengujian Perangkat lunak

terhadap perangkat lunak yaitu menguji apakah perangkat lunak tersebut

sesuai dengan kinerja hardware yang diinginkan atau tidak, oleh karena itu langkah

selengkapnya pengujian perangkat lunak dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Membuka MS-DOS prompt dengan bantuan program TASM301 bisa

mengetahui apakah listing program yang kita buat itu benar atau salah yaitu

dengan cara memanggil file program yang dibuat dengan catatan file yang

dibuat harus satu folder dengan file TASM301 dan tipe file yang digunakan

adalah ASM. Langkah ini juga merupakan langkah untuk meng-konversi file

ASM kedalam bentuk file HEX. Tampilan program TASM301 diperlihatkan

pada gambar dibawah ini:

(75)

2. Jika terjadi kesalahan pada listng program yang dibuat maka akan tampil pada

layar, seperti gambar dibawah ini:

Gambar Informasi error pada program TASM301

3. Jika terdapat kesalahan seperti gambar 4.6 maka selanjutnya membuka file

dengan ekstensi LST, hal ini dilakukan untuk mengetahui letak kesalahan

listing program yang buat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar Informasi letak kesalahan dalam file LST

4. Setelah letak kesalahan diketahui, maka selanjutnya yang harus dilakukan

(76)

dengan cara membuka kembali nama file dengan ekstensi ASM pada program

text editor (notepad).

5. pada langkah nomor 1, dan ini terus menerus dilakukan sampai program

menampilkan pesan tidak terdapat kesalahan (error) seperti yang ditunjukkan

pada gambar dibawah ini :

Gambar Informasi eksekusi program tanpa error

6. Setelah program yang kita buat tersebut tidak ada kesalahan lagi, maka

selanjutnya dilakukan proses pengisian IC mikrokontroler AT89C52 dengan

program yang telah dibuat tersebut. Proses pengisian program ke dalam

mikrokontroler, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang

berfungsi sebagai downloader. Sebagai perangkat keras digunakan downloader

yang terhubung dengan serial port pada PC. Sedangkan perangkat lunak yang

mendukung programer atau downloader yaitu EZ Uploader V3.0.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk mengisikan program ke dalam

(77)

a. Membuka program EZ Uploader V3.0 (gambar 4.9)

b. Pilih ada di Com berapa Programmer yang kita pasang.

c. Jika telah dipilih maka pada aplikasi ini akan tampil pesan Connecting yang

dilanjutkan dengan pencaraian IC mikrokontroler yang terhubung dengan

downloader.

d. Tunggu sampai aplikasi ini menampilkan pesan ditemukannya IC

mikrokontroler yang akan kita isi program.

Gambar Program EZ Uploader

e. Panggil file HEX yang telah kita buat tersebut dengan cara pada aplikasi

EZ Uploader V3.0 ini klik send Hex File, ditunjukan pada gambar di bawah

ini.

(78)

f. Tunggu sampai pada aplikasi ini mengeluarkan pesan Complete.

Ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar Pesan Complete pada EZ 3.0

g. Jika telah selesai maka berarti IC mikrokontroler telah terisi oleh program

yang telah kita buat tadi dan siap untuk diaplikaskan dengan rangkaian

sebenarnya.

h. Masukkan IC yang sudah terprogram pada rangkain minimum system

modul yang telah kita rancang.

i. Operasikan alat tersebut sesuai dengan rancangan.

j. Bila alat tidak jalan, cek kembali apakah ada kesalahan di program atau

perangkat keras, hingga alat dapat bekerja sesuai dengan yang telah kita

(79)

LAMPIRAN E

(80)
(81)
(82)

1

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Selama ini pengambilan nomor antrian pada suatu sistem pelayanan,

umumnya harus datang ke tempat pelayanan tersebut karena mesin pencetak

nomor antrian hanya bisa secara manual. Hal ini kurang efesien karena untuk

orang - orang yang ingin dilayani tetapi berada pada jarak jauh dari tempat

pelayanan tersebut maka harus datang lebih awal untuk mendapatkan nomor urut

antrian, karena itu harus ada sebuah alat yang mampu mengatasi masalah tersebut.

Dalam hal ini akan dikembangkan sebuah sistem printing nomor antrian yang

mampu menerima pesan melalui SMS (Short Message Service) berupa perintah

pemesanan nomor antrian online tanpa harus datang ketempat tersebut.

Pemesan nomor antrian mengirim SMS (Short Message Service) ke nomor

service sistem pelayanan tersebut dengan isi pesan ( dalam hal ini di misalkan

“CS” untuk mendapatkan antrian pelayanan customer service dan “PB” untuk

mendapatkan antrian pelayanan pembayaran ). Setelah itu sistem akan mengirim

kembali pesan SMS (Short Message Service) kepada pengirim tadi berupa nomor

antrian ( misalkan nomor antrian “001” ) diikuti kode pelayanan ( “A” untuk

customer service atau “B” pembayaran ). Nomor antrian yang diterima oleh

pemesan melalui SMS tadi digunakan sebagai bukti antrian kepada loket – loket

(83)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka masalah dalam tugas akhir dapat

dirumuskan sebagai berikut :

• Bagaimana merancang sebuah alat yang berbasis mikrokontroler untuk berhubungan dengan telepon selular GSM?

• Bagaiman merancang sistem pemesan nomor antrian melalui SMS (Short Message Service)?

1.3. Tujuan

Tujuan tugas akhir ini adalah :

Merancang dan merealisasikan alat pemesan nomor antrian melalui SMS

(Short Message Service) dengan mikrokontroler.

1.4. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam tugas akhir ini, yaitu :

1. Handphone yang digunakan adalah Siemens M35i.

2. Penerimaan nomor antrian berupa SMS.

3. Hanya ada 2 macam pelayanan yaitu layanan customer service (“CS”) dan

layanan pembayaran (“PB”).

4. Pesan SMS balasan kepada pengirim berisi nomor antrian dan kode

pelayanan.

5. Nomor antrian hanya di cetak pada slip kertas di printer untuk pemesan

nomor antrian secara manual.

6. Jaringan komunikasi dianggap bekerja dengan baik.

(84)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 3

1.5. Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini disusun dengan sitematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Membahas mengenai, Latar belakang, Perumusan Masalah, Tujuan,

Pembatasan Masalah dan Sistematika Penulisan. • BAB II : Landasan Teori

Membahas tentang dasar teori yang digunakan untuk pembuatan alat

pemesan nomor antrian online.

BAB III : Perancangan dan Pembuatan Alat

Membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pemesan nomor

antrian online.

BAB IV : Analisa dan Pengujian Alat Membahas tentang percobaan dari pembuatan alat. • BAB V : Kesimpulan dan Saran

Berisi tentang kesimpulan dan saran – saran untuk pengembangan

(85)

55

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tujuan utama dari penulisan tugas akhir ini yaitu merancang dan merealisasikan alat pemesan nomor antrian melalui SMS (Short Message Service). Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Perangkat pemesanan nomor antrian melalui SMS berhasil direalisasi dan bekerja dengan baik, waktu rata – rata mikrokontroler untuk memproses sebuah SMS yang diterima sampai mengirimkan SMS kembali untuk semua operator selular yang diuji (telkomsel, exelcom, satelindo) adalah 10.13 detik.

2. Selain pengujian waktu mikrokontroler memproses SMS yang diterima, perangkat dapat menerima lebih dari satu SMS secara berurutan. ( 3 SMS yang diterima secara berurutan).

(86)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

56

5.2 Saran

Berikut adalah saran-saran penulis untuk pengembangan lebih lanjut perangkat dan sistem pemesanan nomor antrian melalui SMS agar mendapatkan perangkat yang lebih baik dimasa akan datang :

1. Penyempurnaan perangkat lunak untuk kasus dimana ada pesan SMS salah format, ada informasi yang diberikan pada pemesan.

2. Untuk keperluan validasi diperlukan adanya penambahan perangkat, contoh sebuah personal computer (PC) sebagai media tambahan untuk penyimpanan data pemesan (nomor handphone dan nomor antrian yang didapat).

3. Dengan keterbatasan kapasitas memori handphone dan mikrokontroler yang tidak memungkinkan untuk menerima SMS dalam jumlah besar (contoh 10 - 100 SMS diterima secara berurutan), dalam pengembangan dimasa akan datang dapat digunakan perangkat SMS – GETWAY.

(87)

57

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

1. Amtel, 2003. AT89C52.

http://www.amtel.com/dny/resource/prod_documents/doc0313.pdf. 2. Malik, Moh. Ibnu, Anistradi, “Bereksperimen dengan Mikrokontroller

8051”, PT Elex Media Komputindo., 1999. 3. Putra, Agfianto E.,“Belajar Mikrokontroller AT89C51/52/55 Teori dan

Aplikasi”, Gava Media, Yogyakarta, 2002.

4. SIEMENS, 1997. “Developer’s Guide: SMS with the SMS PDU-mode”

Gambar

Gambar 4.7 Tampilan Display Perangkat menunjukan
Gambar Pemanggilan File Hex
Gambar   Pesan Complete pada EZ 3.0

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian akan dilakukan dalam bentuk kuesioner yang berisi gambaran singkat tentang sebuah tingkah laku bullying dan responden diminta untuk merating motivasi

Sistem scoring PEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 10 (sepuluh) parameter fisiologis yaitu warna kulit, upaya respirasi , penggunaan alat bantu O2, denyut

segregasi pada lempeng benua dengan dapur magma dalam (A) Busur magmatik: lempeng benua dengan dapur magma tengah (B) Busur kepulauan dan busur magmatik dangkal MOR

Definisi yang lain menyebutkan multimedia adalah pemanfaatan computer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan

15 MUHAMAD KHOLIF HIDAYATULLAH 16 MUHAMMAD ABDUR ROHMAN 17 MUHAMMAD ANIS MUNBAITS 18 MUHAMMAD MALKHUDZI 19 MUHAMMAD NAUFA FAZA 20 TAMAMU ILHAMI AZDKIYA 21 AHMAD

Salah satu kegiatan yang menonjol di perairan Danau Toba dan patut diduga memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan kualitas dan peningkatan kesuburan

ENCIK SYAMSUL Saya akan bagitau Umairah dulu, kemudian

Mulai dari penerimaan siswa baru, pendataan guru dan pelajaran, pendataan siswa dan kelas, penyusunan jadwal mengajar dan kalender akademik, periwayatan kehadiran