ABSTRAK
EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN DADAP SEREP (Folia
Erythrina lithosperma) TERHADAP MENCIT JANTAN GALUR DDY.
Dian Desianti, 2007, Pembimbing I : Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes.
Pembimbing II : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal yang berhubungan
dengan peningkatan tolak ukur hipotalamus, dapat disebabkan oleh faktor
patologis dan fisiologis. Demam dapat diobati dengan obat sintetik maupun obat
alami seperti herbal. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan adalah Dadap
serep (Erythrina lithosperma Miq.).
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efek antipiretik ekstrak etanol
daun Dadap serep.
Penelitian menggunakan 25 ekor mencit jantan galur DDY. Demam
diinduksi pada mencit dengan injeksi pepton secara subkutan. Setelah mencapai
suhu maksimum (5,5 jam), 25 mencit tersebut dibagi ke dalam 5 kelompok
perlakuan secara acak (n = 5). Kelompok I , II , III adalah kelompok bahan uji
Ekstrak Etanol Dadap Serep (EEDS) dosis 2,5%, 5%, 10%, sedangkan kelompok
IV adalah kelompok kontrol positif menggunakan asetosal 17,64 mg, dan
kelompok V adalah kelompok kontrol negatif menggunakan CMC 1%.
Data diperoleh dari pengukuran suhu tubuh mencit menggunakan
termometer digital 1 digit secara per-rektal selama 3,5 jam dengan interval 30
menit.
Analisa hasil penelitian menggunakan ANAVA dan uji beda Tukey HSD
(
α
=0.01)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa EEDS dosis 2,5% tidak memiliki
pengaruh yang bermakna. EEDS dosis 5% menunjukkan hasil yang signifikan
dengan kontrol negatif (p=.027). Sedangkan EEDS dosis 10% menunjukkan hasil
yang sangat signifikan dengan kontrol negatif (p=.001) dan berpotensi melebihi
kontrol positif (p=.043).
Kesimpulan penelitian bahwa ekstrak etanol daun Dadap serep memiliki
efek antipiretik pada dosis 5% dan 10%.
Kata kunci : Antipiretik, Dadap serep.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
ANTIPYRETIC EFFECT OF THE ETHANOL EXTRACT OF DADAP
SEREP’S LEAVES TO MALE MICE STRAIN DDY
Dian Desianti, 2007, Tutor I: Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes.
Tutor II: Sylvia Soeng, dr., M.Kes.
Fever is the body temperature above normal that related to the set point of
the hypothalamus which can be caused by pathological or physiological factor.
Fever can be cured by synthetic drugs or natural drugs like herbs. One of the
herbs that can be used is Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.).
The purpose of this research is to test the effect of ethanol extract of
Dadap serep’s leaves (EEDS).
This research was conducted to 25 male mice strain DDY. Fever was
induced to mice by peptone subcutaneous injection. After the body temperature
arouse maximally (5,5 hours), those mice were divided into 5 groups randomly
(n=5). Group I, II, III were given with EEDS 2,5%, 5%, 10%, and group IV, the
positive control group was given asetosal 17,64mg. Group V, the negative control
group was given CMC 1%.
The data was taken from measuring the body temperature using digital
thermometer 1 digit through rectal for 3,5 hours with 30 minutes interval.
The research was analyzed with ANAVA and Tukey HSD differences test
(a=0.01).
The result showed that EEDS 2,5% did not have any influence, meanwhile
EEDS 5% showed a significant result compared to negative control group
(p=.027). EEDS 10% showed a very significant result to negative control group
(p=.001) and had potency above positive control group (p=.043).
The conclusion was that Dadap serep’s leaf ethanol extract has an
antipyretic effect in dose 5% and 10%.
Keyword : Antipyretic, Dadap serep.
Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan baik.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan
hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai pada waktunya.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh pihak yang telah turut serta membantu tersusunnya karya tulis ini, baik
berupa dukungan moril maupun materil. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes, selaku dosen pembimbing sekaligus
dosen wali, yang dengan penuh perhatian telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga, pikiran dalam memberikan dukungan, kritik, saran, kepada
penulis tidak hanya selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini saja tetapi
selama masa perkuliahan.
2.
Sylvia Soeng, dr., M.Kes, selaku dosen pembimbing, yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta dengan penuh kesabaran telah
membimbing, memberikan masukan, kritik dan saran yang berguna bagi
penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
3.
July Ivone, dr., MS. dan Sri Nadya, dr.,M.Kes, selaku dosen penguji yang
telah bersedia meluangkan waktu dalam menguji serta memberikan
masukan yang positif terhadap karya tulis ini.
4.
Pak Nana Tjahjana, Pak Kristiono, dan segenap staf karyawan maupun
Tata Usaha Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, atas
segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
5.
Kedua orang tua penulis, Ir. H. Rudiama Sugandi MSIE dan Dra. Hj. Mira
Susanti Rivai, kakak tercinta Dira Yulianti SSn. yang senantiasa
mendoakan, mendukung baik moril maupun materil serta memberi kasih
sayang yang tak ternilai harganya kepada penulis.
Universitas Kristen Maranatha
6.
Alm. Prof. Hj. Utju Rubaah, dr., SpA. sebagai inspirasi yang begitu besar
menaruh harapan terhadap penulis dan memberikan kasih sayang dengan
tulus.
7.
Hj. Dra. Isnaeni Rivai atas kasih sayang dan doa yang diberikan kepada
penulis.
8.
Prof. Dr. dr. Suwandi Sugandi SpB., SpU. dan keluarga atas semangat dan
kasih sayang yang diberikan kepada penulis.
9.
Pak Toto Sugiarto yang telah berbesar hati memberikan mencit untuk
memudahkan penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Tauhid Nur Azhar, dr., M.Kes, dan keluarga atas kesabarannya membantu
pembuatan ekstrak dan dukungannya kepada penulis.
11. Taufik Sadikin, SE, MM yang telah dengan sabar dan pengertian
membantu penulis di bidang statistik.
12. Bapak Hedy Hudaya, ST., Ir. Hj. Retno Sumekar Msi., dan Ir. Hj. Dayang
Diah MSi., atas kesabarannya bersusah payah membantu penulis dalam
melengkapi Karya Tulis Ilmiah.
13. Sudirja yang tercinta, beserta seluruh keluarga besar bapak H. Tamir di
majalengka, atas doa, perhatian, kasih sayang dan bantuannya terhadap
penulis selama ini.
14. Sahabat-sahabat penulis yang banyak memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis, Ardhya, Sogiwati, Abang Ichsan, Roy, Fitri,
Kristin, Mirna, Tria, Ade Ryan, Yuppie, Bianca, Sherly, Siti Fitria, Sinta
Yanissa, Ully, Mya, Pipit, Nicho, Ariel, Oscar, Astrid, Zuhri, Nana, Yen
Nie, Ratna, Zafran, Anggayan, Sammy, Bowo dan masih banyak lagi yang
tak dapat disebutkan namanya satu persatu.
15. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu.
Bandung, Januari 2007
Dian Desianti
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GRAFIK... xi
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4
Manfaat
Penelitian... 3
1.4.1
Akademis... 3
1.4.2
Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ... 3
1.6
Metode
Penelitian... 3
1.7 Lokasi dan Waktu... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Suhu tubuh... 5
2.1.1 Pengaturan Suhu Tubuh ... 5
2.2
Demam ... 7
2.2.1
Definisi ... 7
2.2.2
Patofisiologi
Demam ... 7
2.3
Antipiretik ... 9
2.3.1 Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) ... 11
Universitas Kristen Maranatha
2.3.1.1 Golongan Obat AINS ... 12
2.3.2
Mekanisme
Kerja... 12
2.3.3 Asam Asetil Salisilat / Asetosal / Aspirin ... 13
2.3.3.1
Struktur
Kimia ... 13
2.3.3.2
Farmakodinamik ... 14
2.3.3.3
Farmakokinetik ... 15
2.3.3.4 Sediaan dan Dosis... 17
2.3.3.5
Toksisitas ... 18
2.3.3.6
Kontrindikasi ... 18
2.3.3.7
Tata
Laksana... 18
2.4
Pepton... 19
2.4.1
Definisi ... 19
2.4.2
Struktur
kimia... 19
2.4.3 Efek termogenik pepton ... 19
2.4.4 Efek toksik pepton... 19
2.5 Dadap serep (Erythrina Lithosperma Miq.) ... 20
2.5.1
Taksonomi ... 20
2.5.2
Nama
lain... 21
2.5.3
Morfologi... 22
2.5.4 Kandungan / Senyawa Aktif Dadap serep... 22
2.5.5
Manfaat... 23
2.5.6 Dadap serep sebagai Antipiretik... 23
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan ... 25
3.2 Hewan Coba ... 25
3.3 Pembuatan Ekstrak Dadap serep ... 26
3.4
Metode
Penelitian... 26
3.4.1
Desain
Penelitian ... 26
3.4.2
Variabel
Penelitian ... 26
3.4.3
Metode
Penarikan
Sampel ... 27
3.4.4
Prosedur
Kerja ... 27
Universitas Kristen Maranatha
3.4.5
Metode
Analisis... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 30
4.1.1 Data dasar suhu tubuh mencit sebelum dan sesudah
induksi pepton ... 30
4.1.2 Homogenitas rata-rata suhu tubuh mencit sesudah
induksi pepton ... 32
4.1.3 Pengaruh perlakuan ekstrak etanol Dadap serep terhadap
suhu tubuh mencit ... 33
4.2 Uji Hipótesis... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan... 38
5.2
Saran... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
LAMPIRAN... 41
RIWAYAT HIDUP... 64
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Suhu rerata selama 3,5 jam... 36
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Suhu tubuh mencit sebelum dan sesudah induksi pepton ... 31
Tabel 4.2 Rerata suhu tubuh mencit sesudah induksi pepton ... 32
Tabel 4.3 Rerata suhu tubuh mencit sesudah induksi pepton (LN) ... 33
Tabel 4.4 Rerata suhu tubuh mencit sesudah pengamatan 3,5 jam... 34
Tabel 4.5 Uji beda suhu rerata Tukey HSD antar kelompok perlakuan... 34
Tabel 4.6 Hasil ANAVA perbedaan suhu rerata selama pengamatan 3,5 jam 35
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur kimia asetosal ... 13
Gambar 2.2 Struktur kimia pepton... 19
Gambar 2.3 Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.) ... 21
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan dosis... 41
Lampiran 2 Prosedur pembuatan ekstrak etanol Dadap serep ... 42
Lampiran 3 Hasil pengamatan suhu tubuh mencit selama 3,5 menit... 43
Lampiran 4 Hasil pengamatan suhu tubuh mencit selama 3,5 menit (LN)... 44
Lampiran 5 Hasil uji t berpasangan suhu sesudah induksi pepton... 45
Lampiran 6 Hasil ANAVA satu arah suhu rerata sesudah induksi... 46
Lampiran 7 Hasil ANAVA satu arah suhu total rata-rata selama 3,5 jam ... 48
Lampiran 8 Hasil uji beda rerata Tukey HSD
... 49
Lampiran 9 Hasil analisa suhu dengan interval 30 menit selama 3,5 jam ... 50
Universitas Kristen Maranatha
Universitas Kristen Maranatha
41
Lampiran 1
KONVERSI DOSIS
Dosis Asetosal
Dosis Asetosal= 30 mg / 100 g tikus (Wahjoedi,1989)
Konversi dari tikus 200g ke mencit 20g = 0,14
Dosis untuk tikus 200g = 200/100 x 30 mg = 60 mg / 0,5ml
Dosis untuk mencit 20g = 0.14 x 60mg / 0.5ml = 8.4mg / 0,5 ml
Untuk mencit 42g = 42/20 x 8.4 = 17.64 ml / 0,5ml
Dosis pepton
Dosis untuk tikus= 5 / 100 ml = 0.05ml
Konversi dosis untuk mencit 20g = 0,14
Dosis untuk mencit 20g = 0.14 x 0,05ml = 0,007ml
Untuk mencit 42g = 42 / 20 x 0,007ml = 0,014ml
Dosis Ekstrak Dadap serep
Dosis untuk tikus adalah 140 mg/kg
Dosis untuk tikus 220 g = 200/1000 x 140 mg = 28 mg
Konversi dosis untuk mencit 20 g = 0,14
Dosis untuk mencit 20 g = 0,14 x 28 mg = 3,92 mg
Untuk mencit 42 g = 42/20 x 3,92 mg = 8,232 mg
Dosis mencit = 8,232 mg/ 0,5cc
= 16,64 mg/ cc
=
1664
mg/
1000
cc
=
1,66
%
Dosis yang digunakan untuk percobaan adalah
Dosis 1 = 2,5%
Universitas Kristen Maranatha
42
Lampiran 2
Prosedur Pembuatan Ekstrak Dadap serep
1.
Pilih dan timbang simplicia (daun Dadap serep) sebanyak 25gr. Siapkan
Alkohol absolute 1:1 (100 ml).
2.
Rajang daun dadap lalu bungkus dengan kasa dan masukan ke dalam labu
reaktor, pasangkan pada rangkaian soklet.
3.
Panaskan hingga suhu 90ºC. (Agar zat tidak rusak)
4.
Kondensasikan dengan rangkaian kondensator pendingin air.
5.
Hasil pendinginan ditampung di labu penampung dan dipanaskan kembali
(90ºC), dengan wadah terbuka, untuk dehidrasi
6.
Periksa dengan indikator alkohol, ekstrak didapat bila sudah bebas
alkohol.
Universitas Kristen Maranatha
43
Lampiran 3
Hasil pengamatan suhu tubuh mencit selama 3,5 jam
normal pepton 30' 60' 90' 120' 150' 180' 210' rerata
36,4 39 37,7 37,2 37,2 37 36,8 36,3 36,3 36,9
35,9 37,2 37,4 36,8 37,3 36,5 36,5 36,3 36,1 36,7
36,7 39,4 37,2 37,9 37,9 37,2 36,7 36,6 36 37,1
37,1 37,6 38,9 38,4 37,7 37,6 37,3 36,8 36,7 37,6 Kontrol
(-)
36,8 37,9 38,4 38,5 37,7 36,9 36,7 36,5 36,5 37,3 36,58 38,22 37,92 37,76 37,56 37,04 36,8 36,5 36,32 37,1
37 38,9 38,1 38 37,2 37,2 36,9 36,9 36,8 37,3
37,3 38,1 38,7 38,5 38 37,8 37,2 36,8 36,6 37,7
36,5 38,7 38,4 38,3 37,7 36,9 36,3 35,9 35,7 37,0
35,8 37,7 38,3 37,5 37,1 36,6 35,7 35,3 35,3 36,5 Kontrol
(+)
36,4 37,4 38,1 38,5 36,8 36,9 35,5 35,4 35,2 36,6 36,6 38,16 38,32 38,16 37,36 37,08 36,32 36,06 35,92 37,0
36,8 37,8 36,4 37,5 37,2 35,5 35,2 35,1 35 36.0
36,8 37 36,2 37,4 36,6 35,3 35,1 35,1 34,7 35,8
37,2 38,3 36,7 37,3 37,1 37,7 36,4 36 35,2 36,6
36,2 37,1 37 38,2 37,8 37 36,8 36,2 35,7 37.0 Dosis I
(2,5%)
37,3 37,7 36,7 37,2 37,1 36,8 36,7 36,3 36,1 36,7 36,86 37,58 36,6 37,52 37,16 36,46 36,04 35,74 35,34 36,4
37,1 37,6 35,9 36,9 35,6 36,6 36,1 35,5 35,1 36.0
36,5 38,6 36,1 38,3 37,8 37,2 37,1 36,7 36,1 37,0
36,7 37,7 37,2 37 36,4 36,5 36,2 35,8 35,3 36,3
37,3 37,6 36,4 38 36,9 36,3 35,8 35,2 35,1 36,2 Dosis II
(5%)
36,1 36,7 36,1 37,4 36,8 36,5 36,3 35,9 35,5 36,4 36,74 37,64 36,34 37,52 36,7 36,62 36,3 35,82 35,42 36,4
35,9 37,8 36,5 37,2 37 36,5 36,3 35,6 35,5 36,4
36,2 37,5 36 36,4 36,1 36 35,8 35,1 35 35,8
34,5 36,8 35,6 36,2 36,1 36 35,7 35,1 34,7 35,6
35,9 38,1 37,9 37,8 37,2 37 36,7 36,1 35,8 36,9 Dosis
III (10%)
36,9 39,3 36,4 37,1 35,9 35,5 35,3 35 35 35,7
Universitas Kristen Maranatha
44
Lampiran 4
Hasil pengamatan suhu mencit setelah 3,5 jam (LN)
normal pepton 30' 60' 90' 120' 150' 180' 210' rerata
3.594 3.663 3.629 3.616 3.616 3.611 3.605 3.591 3.591 3.608
3.581 3.616 3.621 3.605 3.618 3.597 3.597 3.591 3.586 3.602
3.602 3.673 3.616 3.634 3.634 3.616 3.602 3.6 3.583 3.612
3.613 3.627 3.661 3.648 3.629 3.627 3.618 3.605 3.602 3.627 Kontrol
(-)
3.605 3.634 3.648 3.651 3.629 3.608 3.602 3.597 3.597 3.619 3.599 3.6426 3.635 3.6308 3.6252 3.6118 3.6048 3.5968 3.5918 3.614
3.611 3.661 3.64 3.637 3.616 3.616 3.608 3.608 3.605 3.619
3.618 3.64 3.655 3.651 3.637 3.632 3.616 3.605 3.6 3.628
3.597 3.655 3.648 3.645 3.629 3.608 3.591 3.581 3.575 3.611
3.77 3.629 3.645 3.624 3.613 3.6 3.575 3.563 3.563 3.598 Kontrol
(+)
3.594 3.621 3.64 3.651 3.605 3.608 3.569 3.566 3.561 3.6 3.638 3.6412 3.6456 3.6416 3.62 3.6128 3.5918 3.5846 3.5808 3.611
3.605 3.632 3.594 3.624 3.616 3.569 3.561 3.558 3.555 3.582
3.605 3.611 3.589 3.621 3.6 3.563 3.558 3.558 3.546 3.576
3.616 3.645 3.602 3.618 3.613 3.629 3.594 3.583 3.561 3.6
3.589 3.613 3.611 3.642 3.632 3.611 3.605 3.589 3.575 3.609 Dosis
I (2,5%)
3.618 3.629 3.602 3.616 3.613 3.605 3.602 3.591 3.586 3.602 3.6066 3.626 3.5996 3.6242 3.6148 3.5954 3.584 3.5758 3.5646 3.594
3.613 3.627 3.581 3.608 3.572 3.6 3.586 3.569 3.558 3.582
3.597 3.653 3.586 3.645 3.632 3.616 3.613 3.602 3.586 3.611
3.602 3.629 3.616 3.611 3.594 3.597 3.589 3.577 3.563 3.592
3.618 3.627 3.594 3.637 3.608 3.591 3.577 3.561 3.558 3.589 Dosis
II (5%)
3.586 3.602 3.586 3.621 3.605 3.597 3.591 3.581 3.569 3.593 3.6032 3.6276 3.5926 3.6244 3.6022 3.6002 3.5912 3.578 3.5668 3.594
3.581 3.632 3.597 3.616 3.611 3.597 3.591 3.572 3.569 3.593
3.589 3.624 3.583 3.594 3.586 3.583 3.577 3.558 3.555 3.577
3.541 3.605 3.572 3.589 3.586 3.583 3.575 3.558 3.546 3.573
3.581 3.64 3.634 3.632 3.616 3.611 3.602 3.586 3.577 3.608 Dosis
III (10%)
3.608 3.671 3.594 3.613 3.581 3.569 3.563 3.555 3.555 3.576
Universitas Kristen Maranatha
45
Lampiran 5
Hasil perhitungan uji t berpasangan suhu sesudah induksi pepton
t-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean Suhu
Normal 3,593120 25 ,0217722 ,0043544 Pair 1
Suhu
Pepton 3,649640 25 ,0155319 ,0031064
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Suhu Normal & Suhu Pepton
25 ,174 ,407
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
Lower Upper
t df Sig.
(2- tailed)
Pair 1
Suhu Normal – Suhu Pepton
Universitas Kristen Maranatha
46
Lampiran 6
Hasil ANAVA satu arah suhu rerata sesudah induksi pepton
Oneway
Descriptives
Suhu sesudah diberi pepton
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Mini mum
Maxi mum Kontrol (+) 5 3,648200 ,0152709 ,0068293 3,629239 3,667161 3,6320 3,6660 Kontrol (-) 5 3,652000 ,0179165 ,0080125 3,629754 3,674246 3,6240 3,6690 Dosis I (2,5%) 5 3,650400 ,0170529 ,0076263 3,629226 3,671574 3,6290 3,6660 Dosis II (5%) 5 3,655400 ,0123004 ,0055009 3,640127 3,670673 3,6430 3,6740 Dosis III (10%) 5 3,642200 ,0181714 ,0081265 3,619637 3,664763 3,6140 3,6580 Total 25 3,649640 ,0155319 ,0031064 3,643229 3,656051 3,6140 3,6740
Test of Homogeneity of Variances
Suhu sesudah diberi pepton Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,441 4 20 ,777
ANOVA
Suhu sesudah diberi pepton Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,000 4 ,000 ,456 ,767
Within Groups ,005 20 ,000
Universitas Kristen Maranatha
47
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Suhu sesudah diberi pepton Tukey HSD
95% Confidence Interval (I) Kelompok
Perlakuan
(J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
Lower Bound
Upper Bound Kontrol (+) Kontrol (-) -,0038000 ,0103015 ,996 -,034626 ,027026 Dosis I (2,5%) -,0022000 ,0103015 ,999 -,033026 ,028626 Dosis II (5%) -,0072000 ,0103015 ,954 -,038026 ,023626 Dosis III (10%) ,0060000 ,0103015 ,976 -,024826 ,036826
Kontrol (-) Kontrol (+) ,0038000 ,0103015 ,996 -,027026 ,034626 Dosis I (2,5%) ,0016000 ,0103015 1,000 -,029226 ,032426 Dosis II (5%) -,0034000 ,0103015 ,997 -,034226 ,027426 Dosis III (10%) ,0098000 ,0103015 ,873 -,021026 ,040626
Dosis I (2,5%) Kontrol (+) ,0022000 ,0103015 ,999 -,028626 ,033026 Kontrol (-) -,0016000 ,0103015 1,000 -,032426 ,029226 Dosis II (5%) -,0050000 ,0103015 ,988 -,035826 ,025826 Dosis III (10%) ,0082000 ,0103015 ,929 -,022626 ,039026 Dosis II (5%) Kontrol (+) ,0072000 ,0103015 ,954 -,023626 ,038026 Kontrol (-) ,0034000 ,0103015 ,997 -,027426 ,034226 Dosis I (2,5%) ,0050000 ,0103015 ,988 -,025826 ,035826 Dosis III (10%) ,0132000 ,0103015 ,705 -,017626 ,044026
Dosis III (10%) Kontrol (+) -,0060000 ,0103015 ,976 -,036826 ,024826 Kontrol (-) -,0098000 ,0103015 ,873 -,040626 ,021026 Dosis I (2,5%) -,0082000 ,0103015 ,929 -,039026 ,022626 Dosis II (5%) -,0132000 ,0103015 ,705 -,044026 ,017626
Homogeneous Subsets
Suhu sesudah diberi pepton
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Kelompok Perlakuan N
1
Dosis III (10%) 5 3,642200
Kontrol (+) 5 3,648200
Dosis I (2,5%) 5 3,650400
Kontrol (-) 5 3,652000
Dosis II (5%) 5 3,655400
Sig. ,705
Universitas Kristen Maranatha
48
Lampiran 7
Hasil ANAVA satu arah suhu total rerata selama 3,5 jam
Oneway
Descriptives
Suhu rata-rata
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Bound Lower
Upper Bound
Mini mum
Maxi mum Kontrol (+) 5 3,609057 ,0148707 ,0066504 3,590593 3,627522 3,5840 3,6217 Kontrol (-) 5 3,646314 ,0181179 ,0081026 3,623818 3,668811 3,6169 3,6601 Dosis I (2,5%) 5 3,636029 ,0127948 ,0057220 3,620142 3,651915 3,6213 3,6476 Dosis II (5%) 5 3,618629 ,0052242 ,0023363 3,612142 3,625115 3,6121 3,6239 Dosis III (10%) 5 3,607257 ,0120739 ,0053996 3,592265 3,622249 3,5937 3,6190 Total 25 3,623457 ,0198040 ,0039608 3,615282 3,631632 3,5840 3,6601
Test of Homogeneity of Variances
Suhu rata-rata Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,433 4 20 ,260
ANOVA
Suhu rata-rata
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,006 4 ,001 8,277 ,000
Within Groups ,004 20 ,000
Universitas Kristen Maranatha
49
Lampiran 8
Hasil uji beda rerata Tukey HSD
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Suhu rata-rata Tukey HSD 95% Confidence Interval (I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan Mean Difference (I-J)
Std. Error Sig.
Lower Bound
Upper Bound Kontrol (+) Kontrol (-) -,0372571(*) ,0084199 ,452 -,062453 -,012062 Dosis I (2,5%) -,0269714(*) ,0084199 ,152 -,052167 -,001776 Dosis II (5%) -,0095714 ,0084199 ,786 -,034767 ,015624 Dosis III (10%) ,0018000 ,0084199 ,043 -,023395 ,026995
Kontrol (-) Kontrol (+) ,0372571(*) ,0084199 ,452 ,012062 ,062453 Dosis I (2,5%) ,0102857 ,0084199 ,059 -,014910 ,035481 Dosis II (5%) ,0276857(*) ,0084199 ,027 ,002490 ,052881 Dosis III (10%) ,0390571(*) ,0084199 ,001 ,013862 ,064253
Dosis I (2,5%) Kontrol (+) ,0269714(*) ,0084199 ,152 ,001776 ,052167 Kontrol (-) -,0102857 ,0084199 ,059 -,035481 ,014910 Dosis II (5%) ,0174000 ,0084199 ,272 -,007795 ,042595 Dosis III (10%) ,0287714(*) ,0084199 ,220 ,003576 ,053967 Dosis II (5%) Kontrol (+) ,0095714 ,0084199 ,786 -,015624 ,034767 Kontrol (-) -,0276857(*) ,0084199 ,027 -,052881 -,002490 Dosis I (2,5%) -,0174000 ,0084199 ,272 -,042595 ,007795 Dosis III (10%) ,0113714 ,0084199 ,664 -,013824 ,036567
Dosis III (10%) Kontrol (+) -,0018000 ,0084199 ,043 -,026995 ,023395 Kontrol (-) -,0390571(*) ,0084199 ,001 -,064253 -,013862 Dosis I (2,5%) -,0287714(*) ,0084199 ,220 -,053967 -,003576 Dosis II (5%) -,0113714 ,0084199 ,664 -,036567 ,013824 * The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Suhu rata-rata
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Kelompok Perlakuan N
1 2 3
Dosis III (10%) 5 3,607257
Kontrol (+) 5 3,609057
Dosis II (5%) 5 3,618629 3,618629
Dosis I (2,5%) 5 3,636029 3,636029
Kontrol (-) 5 3,646314
Sig. ,664 ,272 ,739
Universitas Kristen Maranatha
50
Lampiran 9
Hasil analisa suhu dengan interval 30 menit selama 3,5 jam
Oneway
Descriptives
Suhu setelah 30 menit
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Mini mum
Maxi mum Kontrol (+) 5 3,634800 ,0131034 ,0058600 3,618530 3,651070 3,6220 3,6530 Kontrol (-) 5 3,651200 ,0188997 ,0084522 3,627733 3,674667 3,6220 3,6690 Dosis I (2,5%) 5 3,647200 ,0153851 ,0068804 3,628097 3,666303 3,6290 3,6610 Dosis II (5%) 5 3,650400 ,0110589 ,0049457 3,636669 3,664131 3,6370 3,6660 Dosis III (10%) 5 3,633800 ,0205597 ,0091946 3,608272 3,659328 3,6030 3,6560 Total 25 3,643480 ,0167011 ,0033402 3,636586 3,650374 3,6030 3,6690
Test of Homogeneity of Variances
Suhu setelah 30 menit Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,701 4 20 ,600
ANOVA
Suhu setelah 30 menit
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,001 4 ,000 1,385 ,275
Within Groups ,005 20 ,000
Universitas Kristen Maranatha
51
POST HOC TEST
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Suhu setelah 30 menit Tukey HSD
95% Confidence Interval (I) Kelompok
Perlakuan
(J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig.
Lower Bound
Upper Bound Kontrol (+) Kontrol (-) -,0164000 ,0102395 ,513 -,047041 ,014241 Dosis I (2,5%) -,0124000 ,0102395 ,745 -,043041 ,018241 Dosis II (5%) -,0156000 ,0102395 ,560 -,046241 ,015041 Dosis III (10%) ,0010000 ,0102395 1,000 -,029641 ,031641
Kontrol (-) Kontrol (+) ,0164000 ,0102395 ,513 -,014241 ,047041 Dosis I (2,5%) ,0040000 ,0102395 ,995 -,026641 ,034641 Dosis II (5%) ,0008000 ,0102395 1,000 -,029841 ,031441 Dosis III (10%) ,0174000 ,0102395 ,457 -,013241 ,048041
Dosis I (2,5%) Kontrol (+) ,0124000 ,0102395 ,745 -,018241 ,043041 Kontrol (-) -,0040000 ,0102395 ,995 -,034641 ,026641 Dosis II (5%) -,0032000 ,0102395 ,998 -,033841 ,027441 Dosis III (10%) ,0134000 ,0102395 ,689 -,017241 ,044041
Dosis II (5%) Kontrol (+) ,0156000 ,0102395 ,560 -,015041 ,046241 Kontrol (-) -,0008000 ,0102395 1,000 -,031441 ,029841 Dosis I (2,5%) ,0032000 ,0102395 ,998 -,027441 ,033841 Dosis III (10%) ,0166000 ,0102395 ,502 -,014041 ,047241 Dosis III (10%) Kontrol (+) -,0010000 ,0102395 1,000 -,031641 ,029641 Kontrol (-) -,0174000 ,0102395 ,457 -,048041 ,013241 Dosis I (2,5%) -,0134000 ,0102395 ,689 -,044041 ,017241 Dosis II (5%) -,0166000 ,0102395 ,502 -,047241 ,014041
HOMOGENEOUS SUBSETS
Suhu setelah 30 menit
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Kelompok Perlakuan N
1
Dosis III (10%) 5 3,633800
Kontrol (+) 5 3,634800
Dosis I (2,5%) 5 3,647200
Dosis II (5%) 5 3,650400
Kontrol (-) 5 3,651200
Sig. ,457
Universitas Kristen Maranatha
52
Hasil analisis suhu rerata pada pengamatan menit ke-60
Oneway
Descriptives
Suhu setelah 60 menit
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Mini mum
Maxi mum Kontrol (+) 5 3,621000 ,0153948 ,0068848 3,601885 3,640115 3,6000 3,6400 Kontrol (-) 5 3,648800 ,0201296 ,0090022 3,623806 3,673794 3,6190 3,6660 Dosis I (2,5%) 5 3,641800 ,0131605 ,0058856 3,625459 3,658141 3,6270 3,6550 Dosis II (5%) 5 3,636400 ,0127201 ,0056886 3,620606 3,652194 3,6220 3,6530 Dosis III (10%) 5 3,625000 ,0180693 ,0080808 3,602564 3,647436 3,6000 3,6450 Total 25 3,634600 ,0181246 ,0036249 3,627119 3,642081 3,6000 3,6660
Test of Homogeneity of Variances
Suhu setelah 60 menit Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,728 4 20 ,583
ANOVA
Suhu setelah 60 menit
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,003 4 ,001 2,559 ,070
Within Groups ,005 20 ,000
Universitas Kristen Maranatha
53
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Suhu setelah 60 menit Tukey HSD
95% Confidence Interval (I) Kelompok
Perlakuan
(J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
Lower Bound
Upper Bound Kontrol (+) Kontrol (-) -,0278000 ,0102125 ,086 -,058360 ,002760 Dosis I (2,5%) -,0208000 ,0102125 ,285 -,051360 ,009760 Dosis II (5%) -,0154000 ,0102125 ,569 -,045960 ,015160 Dosis III (10%) -,0040000 ,0102125 ,995 -,034560 ,026560 Kontrol (-) Kontrol (+) ,0278000 ,0102125 ,086 -,002760 ,058360 Dosis I (2,5%) ,0070000 ,0102125 ,957 -,023560 ,037560 Dosis II (5%) ,0124000 ,0102125 ,743 -,018160 ,042960 Dosis III (10%) ,0238000 ,0102125 ,176 -,006760 ,054360
Dosis I (2,5%) Kontrol (+) ,0208000 ,0102125 ,285 -,009760 ,051360 Kontrol (-) -,0070000 ,0102125 ,957 -,037560 ,023560 Dosis II (5%) ,0054000 ,0102125 ,983 -,025160 ,035960 Dosis III (10%) ,0168000 ,0102125 ,488 -,013760 ,047360
Dosis II (5%) Kontrol (+) ,0154000 ,0102125 ,569 -,015160 ,045960 Kontrol (-) -,0124000 ,0102125 ,743 -,042960 ,018160 Dosis I (2,5%) -,0054000 ,0102125 ,983 -,035960 ,025160 Dosis III (10%) ,0114000 ,0102125 ,796 -,019160 ,041960
Dosis III (10%) Kontrol (+) ,0040000 ,0102125 ,995 -,026560 ,034560 Kontrol (-) -,0238000 ,0102125 ,176 -,054360 ,006760 Dosis I (2,5%) -,0168000 ,0102125 ,488 -,047360 ,013760 Dosis II (5%) -,0114000 ,0102125 ,796 -,041960 ,019160
Homogeneous Subsets
Suhu setelah 60 menit
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Kelompok Perlakuan N
1
Kontrol (+) 5 3,621000
Dosis III (10%) 5 3,625000
Dosis II (5%) 5 3,636400
Dosis I (2,5%) 5 3,641800
Kontrol (-) 5 3,648800
Sig. ,086
Universitas Kristen Maranatha
54
Hasil analisis suhu rerata pada pengamatan menit ke-90
Oneway
Descriptives
Suhu setelah 90 menit
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Mini mum
Maxi mum Kontrol (+) 5 3,605400 ,0169647 ,0075868 3,584336 3,626464 3,5780 3,6190 Kontrol (-) 5 3,647600 ,0182291 ,0081523 3,624966 3,670234 3,6190 3,6630 Dosis I (2,5%) 5 3,639400 ,0128957 ,0057671 3,623388 3,655412 3,6240 3,6530 Dosis II (5%) 5 3,621800 ,0070143 ,0031369 3,613091 3,630509 3,6110 3,6290 Dosis III (10%) 5 3,616600 ,0127201 ,0056886 3,600806 3,632394 3,6000 3,6320 Total 25 3,626160 ,0202807 ,0040561 3,617789 3,634531 3,5780 3,6630
Test of Homogeneity of Variances
Suhu setelah 90 menit Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,460 4 20 ,251
ANOVA
Suhu setelah 90 menit
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,006 4 ,001 7,371 ,001
Within Groups ,004 20 ,000
Universitas Kristen Maranatha
55
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Suhu setelah 90 menit Tukey HSD
95% Confidence Interval (I) Kelompok
Perlakuan
(J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig.
Lower Bound
Upper Bound Kontrol (+) Kontrol (-) -,0422000(*) ,0089326 ,001 -,068930 -,015470 Dosis I (2,5%) -,0340000(*) ,0089326 ,009 -,060730 -,007270 Dosis II (5%) -,0164000 ,0089326 ,382 -,043130 ,010330 Dosis III (10%) -,0112000 ,0089326 ,721 -,037930 ,015530
Kontrol (-) Kontrol (+) ,0422000(*) ,0089326 ,001 ,015470 ,068930 Dosis I (2,5%) ,0082000 ,0089326 ,887 -,018530 ,034930 Dosis II (5%) ,0258000 ,0089326 ,062 -,000930 ,052530 Dosis III (10%) ,0310000(*) ,0089326 ,018 ,004270 ,057730
Dosis I (2,5%) Kontrol (+) ,0340000(*) ,0089326 ,009 ,007270 ,060730 Kontrol (-) -,0082000 ,0089326 ,887 -,034930 ,018530 Dosis II (5%) ,0176000 ,0089326 ,315 -,009130 ,044330 Dosis III (10%) ,0228000 ,0089326 ,118 -,003930 ,049530 Dosis II (5%) Kontrol (+) ,0164000 ,0089326 ,382 -,010330 ,043130 Kontrol (-) -,0258000 ,0089326 ,062 -,052530 ,000930 Dosis I (2,5%) -,0176000 ,0089326 ,315 -,044330 ,009130 Dosis III (10%) ,0052000 ,0089326 ,976 -,021530 ,031930 Dosis III (10%) Kontrol (+) ,0112000 ,0089326 ,721 -,015530 ,037930 Kontrol (-) -,0310000(*) ,0089326 ,018 -,057730 -,004270 Dosis I (2,5%) -,0228000 ,0089326 ,118 -,049530 ,003930 Dosis II (5%) -,0052000 ,0089326 ,976 -,031930 ,021530
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Suhu setelah 90 menit
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Kelompok Perlakuan N
1 2 3
Kontrol (+) 5 3,605400
Dosis III (10%) 5 3,616600 3,616600
Dosis II (5%) 5 3,621800 3,621800 3,621800
Dosis I (2,5%) 5 3,639400 3,639400
Kontrol (-) 5 3,647600
Sig. ,382 ,118 ,062
Universitas Kristen Maranatha
56
Hasil analisis suhu rerata pada pengamatan menit ke-120
Oneway
Descriptives
Suhu setelah 120 menit
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Bound Lower
Upper Bound
Mini mum
Maxi mum Kontrol (+) 5 3,597000 ,0199625 ,0089275 3,572213 3,621787 3,5690 3,6190 Kontrol (-) 5 3,647400 ,0173003 ,0077369 3,625919 3,668881 3,6190 3,6610 Dosis I (2,5%) 5 3,635000 ,0130958 ,0058566 3,618739 3,651261 3,6210 3,6480 Dosis II (5%) 5 3,612800 ,0074632 ,0033377 3,603533 3,622067 3,6050 3,6240 Dosis III (10%) 5 3,604800 ,0079812 ,0035693 3,594890 3,614710 3,5950 3,6160 Total 25 3,619400 ,0231697 ,0046339 3,609836 3,628964 3,5690 3,6610
Test of Homogeneity of Variances
Suhu setelah 120 menit Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,117 4 20 ,116
ANOVA
Suhu setelah 120 menit Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,009 4 ,002 11,289 ,000
Within Groups ,004 20 ,000
Universitas Kristen Maranatha
57
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Suhu setelah 120 menit Tukey HSD
95% Confidence Interval (I) Kelompok
Perlakuan
(J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig.
Lower Bound
Upper Bound Kontrol (+) Kontrol (-) -,0504000(*) ,0088936 ,000 -,077013 -,023787 Dosis I (2,5%) -,0380000(*) ,0088936 ,003 -,064613 -,011387 Dosis II (5%) -,0158000 ,0088936 ,413 -,042413 ,010813 Dosis III (10%) -,0078000 ,0088936 ,902 -,034413 ,018813
Kontrol (-) Kontrol (+) ,0504000(*) ,0088936 ,000 ,023787 ,077013 Dosis I (2,5%) ,0124000 ,0088936 ,638 -,014213 ,039013 Dosis II (5%) ,0346000(*) ,0088936 ,007 ,007987 ,061213 Dosis III (10%) ,0426000(*) ,0088936 ,001 ,015987 ,069213
Dosis I (2,5%) Kontrol (+) ,0380000(*) ,0088936 ,003 ,011387 ,064613 Kontrol (-) -,0124000 ,0088936 ,638 -,039013 ,014213 Dosis II (5%) ,0222000 ,0088936 ,131 -,004413 ,048813 Dosis III (10%) ,0302000(*) ,0088936 ,021 ,003587 ,056813
Dosis II (5%) Kontrol (+) ,0158000 ,0088936 ,413 -,010813 ,042413 Kontrol (-) -,0346000(*) ,0088936 ,007 -,061213 -,007987 Dosis I (2,5%) -,0222000 ,0088936 ,131 -,048813 ,004413 Dosis III (10%) ,0080000 ,0088936 ,894 -,018613 ,034613 Dosis III (10%) Kontrol (+) ,0078000 ,0088936 ,902 -,018813 ,034413 Kontrol (-) -,0426000(*) ,0088936 ,001 -,069213 -,015987 Dosis I (2,5%) -,0302000(*) ,0088936 ,021 -,056813 -,003587 Dosis II (5%) -,0080000 ,0088936 ,894 -,034613 ,018613 * The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Suhu setelah 120 menit
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Kelompok Perlakuan N
1 2 3
Kontrol (+) 5 3,597000
Dosis III (10%) 5 3,604800
Dosis II (5%) 5 3,612800 3,612800
Dosis I (2,5%) 5 3,635000 3,635000
Kontrol (-) 5 3,647400
Sig. ,413 ,131 ,638
Universitas Kristen Maranatha
58
Hasil analisis suhu rerata pada pengamatan menit ke-150
Oneway
Descriptives
Suhu setelah 150 menit
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Mini mum
Maxi mum Kontrol (+) 5 3,601000 ,0183984 ,0082280 3,578155 3,623845 3,5720 3,6190 Kontrol (-) 5 3,645800 ,0188468 ,0084285 3,622399 3,669201 3,6140 3,6580 Dosis I (2,5%) 5 3,632000 ,0126886 ,0056745 3,616245 3,647755 3,6160 3,6430 Dosis II (5%) 5 3,608600 ,0051284 ,0022935 3,602232 3,614968 3,6030 3,6160 Dosis III (10%) 5 3,596600 ,0098133 ,0043886 3,584415 3,608785 3,5810 3,6080 Total 25 3,616800 ,0231787 ,0046357 3,607232 3,626368 3,5720 3,6580
Test of Homogeneity of Variances
Suhu setelah 150 menit Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,549 4 20 ,226
ANOVA
Suhu setelah 150 menit
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,009 4 ,002 11,492 ,000
Within Groups ,004 20 ,000
Universitas Kristen Maranatha
59
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Suhu setelah 150 menit Tukey HSD
95% Confidence Interval (I) Kelompok
Perlakuan
(J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig.
Lower Bound
Upper Bound Kontrol (+) Kontrol (-) -,0448000(*) ,0088422 ,001 -,071259 -,018341 Dosis I (2,5%) -,0310000(*) ,0088422 ,017 -,057459 -,004541 Dosis II (5%) -,0076000 ,0088422 ,908 -,034059 ,018859 Dosis III (10%) ,0044000 ,0088422 ,987 -,022059 ,030859
Kontrol (-) Kontrol (+) ,0448000(*) ,0088422 ,001 ,018341 ,071259 Dosis I (2,5%) ,0138000 ,0088422 ,538 -,012659 ,040259 Dosis II (5%) ,0372000(*) ,0088422 ,004 ,010741 ,063659 Dosis III (10%) ,0492000(*) ,0088422 ,000 ,022741 ,075659
Dosis I (2,5%) Kontrol (+) ,0310000(*) ,0088422 ,017 ,004541 ,057459 Kontrol (-) -,0138000 ,0088422 ,538 -,040259 ,012659 Dosis II (5%) ,0234000 ,0088422 ,099 -,003059 ,049859 Dosis III (10%) ,0354000(*) ,0088422 ,006 ,008941 ,061859
Dosis II (5%) Kontrol (+) ,0076000 ,0088422 ,908 -,018859 ,034059 Kontrol (-) -,0372000(*) ,0088422 ,004 -,063659 -,010741 Dosis I (2,5%) -,0234000 ,0088422 ,099 -,049859 ,003059 Dosis III (10%) ,0120000 ,0088422 ,660 -,014459 ,038459 Dosis III (10%) Kontrol (+) -,0044000 ,0088422 ,987 -,030859 ,022059 Kontrol (-) -,0492000(*) ,0088422 ,000 -,075659 -,022741 Dosis I (2,5%) -,0354000(*) ,0088422 ,006 -,061859 -,008941 Dosis II (5%) -,0120000 ,0088422 ,660 -,038459 ,014459
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Suhu setelah 150 menit
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Kelompok Perlakuan N
1 2 3
Dosis III (10%) 5 3,596600
Kontrol (+) 5 3,601000
Dosis II (5%) 5 3,608600 3,608600
Dosis I (2,5%) 5 3,632000 3,632000
Kontrol (-) 5 3,645800
Sig. ,660 ,099 ,538
Universitas Kristen Maranatha
60
Hasil analisis suhu rerata pada pengamatan menit ke-180
Oneway
Descriptives
Suhu setelah 180 menit
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Mini mum
Maxi mum Kontrol (+) 5 3,602200 ,0170792 ,0076381 3,580993 3,623407 3,5750 3,6190 Kontrol (-) 5 3,642800 ,0171959 ,0076903 3,621448 3,664152 3,6140 3,6560 Dosis I (2,5%) 5 3,629000 ,0120000 ,0053666 3,614100 3,643900 3,6160 3,6400 Dosis II (5%) 5 3,602600 ,0061887 ,0027677 3,594916 3,610284 3,5920 3,6080 Dosis III (10%) 5 3,589000 ,0099750 ,0044609 3,576614 3,601386 3,5720 3,5970 Total 25 3,613120 ,0234526 ,0046905 3,603439 3,622801 3,5720 3,6560
Test of Homogeneity of Variances
Suhu setelah 180 menit Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,116 4 20 ,377
ANOVA
Suhu setelah 180 menit
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,010 4 ,002 13,984 ,000
Within Groups ,003 20 ,000
Universitas Kristen Maranatha
61
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Suhu setelah 180 menit Tukey HSD
95% Confidence Interval (I) Kelompok
Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig.
Lower Bound
Upper Bound Kontrol (+) Kontrol (-) -,0406000(*) ,0083388 ,001 -,065553 -,015647 Dosis I (2,5%) -,0268000(*) ,0083388 ,032 -,051753 -,001847 Dosis II (5%) -,0004000 ,0083388 1,000 -,025353 ,024553 Dosis III (10%) ,0132000 ,0083388 ,524 -,011753 ,038153
Kontrol (-) Kontrol (+) ,0406000(*) ,0083388 ,001 ,015647 ,065553 Dosis I (2,5%) ,0138000 ,0083388 ,482 -,011153 ,038753 Dosis II (5%) ,0402000(*) ,0083388 ,001 ,015247 ,065153 Dosis III (10%) ,0538000(*) ,0083388 ,000 ,028847 ,078753
Dosis I (2,5%) Kontrol (+) ,0268000(*) ,0083388 ,032 ,001847 ,051753 Kontrol (-) -,0138000 ,0083388 ,482 -,038753 ,011153 Dosis II (5%) ,0264000(*) ,0083388 ,035 ,001447 ,051353 Dosis III (10%) ,0400000(*) ,0083388 ,001 ,015047 ,064953 Dosis II (5%) Kontrol (+) ,0004000 ,0083388 1,000 -,024553 ,025353 Kontrol (-) -,0402000(*) ,0083388 ,001 -,065153 -,015247 Dosis I (2,5%) -,0264000(*) ,0083388 ,035 -,051353 -,001447 Dosis III (10%) ,0136000 ,0083388 ,496 -,011353 ,038553
Dosis III (10%) Kontrol (+) -,0132000 ,0083388 ,524 -,038153 ,011753 Kontrol (-) -,0538000(*) ,0083388 ,000 -,078753 -,028847 Dosis I (2,5%) -,0400000(*) ,0083388 ,001 -,064953 -,015047 Dosis II (5%) -,0136000 ,0083388 ,496 -,038553 ,011353
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Suhu setelah 180 menit
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Kelompok Perlakuan N
1 2
Dosis III (10%) 5 3,589000
Kontrol (+) 5 3,602200
Dosis II (5%) 5 3,602600
Dosis I (2,5%) 5 3,629000
Kontrol (-) 5 3,642800
Sig. ,496 ,482
Universitas Kristen Maranatha
62
Hasil analisis suhu rerata pada pengamatan menit ke-210
Oneway
Descriptives
Suhu setelah 210 menit
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Mini mum
Maxi mum Kontrol (+) 5 3,602000 ,0188812 ,0084439 3,578556 3,625444 3,5720 3,6220 Kontrol (-) 5 3,640600 ,0172714 ,0077240 3,619155 3,662045 3,6110 3,6530 Dosis I (2,5%) 5 3,627800 ,0111445 ,0049840 3,613962 3,641638 3,6160 3,6400 Dosis II (5%) 5 3,597800 ,0070498 ,0031528 3,589046 3,606554 3,5860 3,6030 Dosis III (10%) 5 3,585000 ,0144049 ,0064420 3,567114 3,602886 3,5670 3,5970 Total 25 3,610640 ,0246558 ,0049312 3,600463 3,620817 3,5670 3,6530
Test of Homogeneity of Variances
Suhu setelah 210 menit Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,841 4 20 ,515
ANOVA
Suhu setelah 210 menit
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,010 4 ,003 12,600 ,000
Within Groups ,004 20 ,000
Universitas Kristen Maranatha
63
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Suhu setelah 210 menit Tukey HSD
95% Confidence Interval (I) Kelompok
Perlakuan
(J) Kelompok Perlakuan
Mean Difference
(I-J)
Std. Error Sig.
Lower Bound
Upper Bound Kontrol (+) Kontrol (-) -,0386000(*) ,0091047 ,003 -,065845 -,011355 Dosis I (2,5%) -,0258000 ,0091047 ,069 -,053045 ,001445 Dosis II (5%) ,0042000 ,0091047 ,990 -,023045 ,031445 Dosis III (10%) ,0170000 ,0091047 ,366 -,010245 ,044245
Kontrol (-) Kontrol (+) ,0386000(*) ,0091047 ,003 ,011355 ,065845 Dosis I (2,5%) ,0128000 ,0091047 ,631 -,014445 ,040045 Dosis II (5%) ,0428000(*) ,0091047 ,001 ,015555 ,070045 Dosis III (10%) ,0556000(*) ,0091047 ,000 ,028355 ,082845
Dosis I (2,5%) Kontrol (+) ,0258000 ,0091047 ,069 -,001445 ,053045 Kontrol (-) -,0128000 ,0091047 ,631 -,040045 ,014445 Dosis II (5%) ,0300000(*) ,0091047 ,027 ,002755 ,057245 Dosis III (10%) ,0428000(*) ,0091047 ,001 ,015555 ,070045 Dosis II (5%) Kontrol (+) -,0042000 ,0091047 ,990 -,031445 ,023045 Kontrol (-) -,0428000(*) ,0091047 ,001 -,070045 -,015555 Dosis I (2,5%) -,0300000(*) ,0091047 ,027 -,057245 -,002755 Dosis III (10%) ,0128000 ,0091047 ,631 -,014445 ,040045
Dosis III (10%) Kontrol (+) -,0170000 ,0091047 ,366 -,044245 ,010245 Kontrol (-) -,0556000(*) ,0091047 ,000 -,082845 -,028355 Dosis I (2,5%) -,0428000(*) ,0091047 ,001 -,070045 -,015555 Dosis II (5%) -,0128000 ,0091047 ,631 -,040045 ,014445
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Suhu setelah 210 menit
Tukey HSD
Subset for alpha = .05 Kelompok Perlakuan N
1 2 3
Dosis III (10%) 5 3,585000
Dosis II (5%) 5 3,597800
Kontrol (+) 5 3,602000 3,602000
Dosis I (2,5%) 5 3,627800 3,627800
Kontrol (-) 5 3,640600
Sig. ,366 ,069 ,631
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam merupakan regulasi panas pada suatu tingkat suhu yang lebih
tinggi dan berhubungan dengan peningkatan tolak ukur hipotalamus (Ernst
Mutschler, 1991); (Dorland, 2001). Demam paling sering dijumpai di Indonesia,
diperkirakan angka kejadian jauh lebih tinggi, mengingat banyaknya kejadian
infeksi (Soeroso, 1989). Demam berhubungan dengan banyak penyebab baik
patologis maupun nonpatologis namun menyertai hampir semua infeksi, terjadi
dalam waktu singkat, meskipun dalam beberapa kasus dapat berlangsung lebih
lama. Bahan-bahan bakteri dan virus dapat menyebabkan demam yang disebut
demam pirogen eksogen (Ernst Mutschler, 1991); (Braunwald, et al., 2005). Suhu
tubuh normal berkisar antara 35,9-37,3ºC dengan variasi berbeda (Houssay,
1955). Demam mempunyai arti penting, baik bagi dokter maupun penderita
karena merupakan indikator dari suatu penyakit. Kenaikan suhu tubuh mudah
diketahui dan dapat diukur secara cepat dan tepat (Soeroso, 1989).
Usaha-usaha untuk mengatasi demam diawali dengan pengobatan sendiri
(self medication) yaitu dengan pengobatan simptomatis, biasanya konsultasi ke
dokter dilakukan bila demam berkelanjutan dan tidak bisa diatasi sendiri. Di
samping senyawa sintetik banyak juga obat tradisional / yang berasal dari
tumbuhan (herbal medicine) yang mempunyai aktivitas sebagai antipiretik. Daya
tarik abadi herbal berasal dari sifatnya yang alamiah sehingga dianggap lebih
aman dan lebih baik ditoleransi daripada obat-obatan modern (resep). Herbal lebih
mudah didapat (tanpa resep) dan banyak tersedia, tidak jarang dengan harga yang
lebih murah. Pada sebagian besar populasi dunia, pengobatan dengan herbal
merupakan pengobatan pertama dan terkadang merupakan pilihan satu-satunya
(Juckett, 2004). Secara empiris, banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk
pengobatan demam. Tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengatasi demam
adalah
daun Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.), rimpang Jahe merah
2
(Zingiberis rhizome), Bayam (Amaranthus sp.), Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi), daun Sendok (Plantago major) dan sebagainya (Soedibyo, 1998). Selain
untuk pengobatan demam, Dadap serep secara empiris juga dipercaya dapat
mengobati berbagai penyakit, seperti sebagai obat pelancar ASI, obat sedatif, SSP
depresan dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Bagian yang digunakan adalah
daunnya. Pengaruh Dadap serep sebagai antipiretik telah terbukti pada hewan
coba merpati di Sumatera Utara (Silalahi, 1988).
Penelitian tentang khasiat tanaman obat perlu dilakukan untuk menunjang
penggunaan secara empiris dengan data-data ilmiah, sehingga penggunaannya
dapat lebih dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu penelitian ini penting dalam
upaya pengembangan di bidang kesehatan, dimana penggunaannya sebagai bahan
obat tradisional memerlukan penelitian untuk mengetahui kebenaran khasiatnya.
Penulis tertarik meneliti khasiat ekstrak Dadap serep untuk menurunkan demam.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah ekstrak etanol Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.)
mempunyai efek antipiretik.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk menjadikan dadap serep sebagai obat
alternatif penurun demam bila terbukti Dadap serep berefek antipiretik.
Tujuan dari penelitian adalah untuk menguji efek antipiretik ekstrak etanol
Dadap serep.
3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat digunakan untuk memperluas cakrawala
pengetahuan di bidang farmakologi tumbuhan obat, khususnya
Dadap serep yang mempunyai efek antipiretik.
1.4.2
Manfaat praktis
Dadap serep diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat sebagai
obat alternatif untuk menurunkan demam.
1.5 Kerangka Pemikiran
Obat antipiretik menurunkan demam dengan menghambat proses inflamasi
/ radang. Mekanisme kerja obat antipiretik adalah dengan penghambatan
biosintesis prostaglandin, yang akan dilepaskan bilamana sel mengalami
kerusakan dengan cara menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi
asam arachidonat menjadi PGG2 terganggu. Setiap obat menghambat
siklooksigenase dengan cara yang berbeda (Wilmana, 2003).
Dadap serep mempunyai kandungan bahan aktif antara lain alkaloid
flavonoid, seskuiterpenoid, quinon, eritramina, tannin, erisovine, hipaforina,
polifenol, saponin, (Soedibyo, 1998); (Hidayat, 2005). Kandungan Dadap serep
yang memiliki efek antipiretik adalah alkaloid (Dharma, 1985). Alkaloid
berfungsi menghambat sintesa prostaglandin yang menghambat terjadinya
demam. Cara kerja alkaloid ini menyerupai aktivitas obat antipiretik sintesis.
Hipotesis Penelitian : Ekstrak etanol Dadap serep mempunyai efek
antipiretik.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, bersifat
komparatif, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian ini
4
dilakukan uji pemberian ekstrak etanol Dadap serep terhadap penurunan suhu
tubuh mencit setelah diinduksi dengan pepton. Data yang diukur adalah suhu
dalam derajat Celcius.
Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji
beda Tukey HSD dengan
α
= 0.05.
Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0.05 menggunakan komputer
dengan program SPSS versi 12.0.
1.7 Lokasi dan Waktu
Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Waktu penelitian berlangsung mulai bulan Februari 2006 sampai dengan
Januari 2007.
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ekstrak etanol Dadap serep memiliki efek antipiretik pada dosis 5% dan
10%.
5.2 Saran
•
Penelitian mengenai efek antipiretik etanol Dadap serep pada mencit
jantan galur DDY perlu dilanjutkan dengan penelitian efek antipiretiknya
terhadap binatang lainnya sebelum diteliti kepada manusia beserta efek
toksiknya.
•
Penelitian perbandingan efektivitas dengan parasetamol, dan dosis
efektifnya.
•
Penelitian ekstrak Dadap serep dengan menggunakan pelarut lain.
39
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Jakarta 1992.
http://iptek.apjii.or.id/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku3/3-016.pdf
_______, Wikipedia, 3 feb 2007,
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Aspirin-skeletal.svg
_______, WordReferences. 20 Agustus 2006
http://www.wordreferences.com/
definition
Braunwald, Eugene, et al. 2005. In: Harrisons Principles of Internal Medicine.
16
thed. United States of America: McGraw Hill. p.15-7
Brahmer, Julie, A. Merle. 2001. Fever of Unknown Origin. In : Current Diagnosis
& Treatment in Infectious Disease. New Delhi: McGraw Hill.p.240-1
Clark, Wesley G. 1991. Antipyretics. In Mackowiak, Phillip A: Fever, Basic
Mechanisms and Management. New York: Raven Press. p 297-327
Dharma. 1985. Tanaman Obat Tradisional Indonesia. Cet-2. Jakarta: Balai
Pustaka. hal 31
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Editor Irawati Setiawan. Jakarta: EGC. hal 1141-55
Heyne.K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Badan Litbang
Kehutanan. hal 1029-1031
Houssay. 1955. Human Physiology. 2
nded. McGraw-Hill Book Company. p.73,
514-527.
Juckett G. 2004. Herbal Medicine. In : Craig C.R., Stitzel R.E., eds. Modern
Pharmacology with Clinical Application, 6
thed. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins. p.785
Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 26. 2001. Editor tim editor EGC. Jakarta:
EGC. hal 694-9
40
Kemas Ali Hanafiah. 2006. Dasar-dasar Statistika. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. hal 257-262
Mooryati Soedibyo B.R.A. 1998. Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan
Kegunaan. Cet-1. Jakarta : Balai Pustaka. hal 119
Mutschler Ernst. 1991. Dinamika Obat. Edisi 5. Penerjemah Mathilda B
Widianto, Anna Setiadi Ranti. ITB. Bandung. hal 193-7
Nelwan. 1999. Demam: Tipe dan Pendekatan. Dalam: Ilmu Penyakit Dalam. Jilid
I. Jakarta: Balai penerbit FKUI. hal 407-9
P. Freddy Wilmana. 2003. Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi Non
Steroid dan Obat Pirai. Dalam FKUI: Farmakologi dan Terapi. Edisi 4.
Jakarta : Gaya Baru. hal 207-22
Roberts II, L. Jackson. Morrow, Jason D. 2001. Chapter 27:
Analgesic-Antipyretic and Antiinflamatory Agents and Drugs Employed in the
Treatment of Gout. In Goodman & Gillman: Pharmacology and Therapy.
10
thed. United States of America: McGraw Hill. p.687-9
Roswina Silalahi. 1988. Efek antipiretik hasil penyaringan dan infuse daun dadap
serep terhadap burung merpati. Skripsi FMIPA USU. Medan.
Santosa Soeroso. 1989. Demam Pada Praktek Dokter Swasta. Dexa Media
1(2):21-3
Sarip Hidayat. 2005. Aktivitas Antikovulsi Ekstrak Etanol Daun Dadap Pada
Mencit Jantan Putih yang Diinduksi dengan Striknin. Skripsi FMIPA
UNPAD. Bandung. hal 27-33
Simon, Harvey B. 1995. Evaluation of Fever. In Winters, Richard: Primary Care
Medicine. 3
rded. Philadelphia:Lippincott Company. p.48-53
Valkenburg, Van. 2001 Plant Resources of South East Asia, Medicinal and