• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Metode Penjadwalan Produk Golongan Non-Sablon Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Algorithm Di Cv Kurnia Abadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Metode Penjadwalan Produk Golongan Non-Sablon Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Algorithm Di Cv Kurnia Abadi."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

CV Kurnia Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garmen, yang membuat pakaian khusus untuk anak. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah pemenuhan beberapa pesanan yang mengalami keterlambatan sehingga perusahaan harus membayar penalty, selama ini perusahaan belum menerapkan metode tertentu dan tertulis dalam pembuatan jadwal produksinya. Perusahaan melaksanakan produksi hanya berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan, kebijakan yang diterapkan perusahaan saat ini menyerupai metode First Come First Served (FCFS), metode dimana pesanan yang terlebih dahulu diterima perusahaan akan lebih dahulu dikerjakan oleh perusahaan tanpa memperhatikan jatuh tempo pesanan tersebut, namun jika ada pesanan yang datang di hari yang sama tetapi buyer berbeda maka yang dikerjakan lebih dahulu adalah buyer utama (pelanggan tetap). Metode perusahaan tidak mempertimbangkan faktor–faktor yang mempengaruhi penjadwalan, yaitu banyaknya variasi dari waktu proses pengerjaan pesanan, banyaknya variasi urutan proses dari setiap pesanan yang diterima dan perbedaan due date masing-masing pesanan. Dengan tidak mempertimbangkan faktor-faktor tersebut maka waktu penyelesaian pesanan menjadi besar dan menyebabkan keterlambatan pengiriman pesanan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diusulkan penggunaan metode penjadwalan general flow shop simulated annealing algorithm untuk meminimasi jumlah job yang terlambat pada pembuatan produk non-sablon. Sebelum digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan, maka dilakukan penyesuaian dengan menambah kriteria penjadwalan (makespan, tardiness dan lateness), sistem lot dan jumlah mesin pada alogoritma simulated annealing untuk penjadwalan flow shop, kemudian alogoritma baru yang terbentuk dibuat dengan menggunakan software. Software diuji validasi dengan membandingkan hasil perhitungan nilai makespan dan waktu proses dari software dengan makespan dan waktu proses dari perhitungan manual dengan menggunakan contoh kasus sederhana yang mewakili kondisi perusahaan. Berdasarkan hasil uji validasi didapatkan hasil bahwa software yang dibuat adalah valid, dimana makespan dan waktu proses yang dihasilkan adalah sama dengan perhitungan manual, kemudian dilakukan perbandingan penjadwalan antara metode perusahaan sekarang yang dibuat secara manual dengan metode penjadwalan usulan yaitu metode simulated annealing yang sudah diuji validasinya.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2

1.4 Perumusan Masalah ... 1-2 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pejadwalan Produksi ... 2-1 2.2 Ukuran Kinerja Penjadwalan Produksi ... 2-2 2.3 Masukan untuk Penjadwalan Pekerjaan ... 2-3 2.4 Variabel atau Istilah yang Digunakan dalam Penjadwalan ... 2-4 2.5 Klasifikasi Penjadwalan Berdasarkan Pola Aliran Proses ... 2-5 2.6 Klasifikasi Penjadwalan Berdasarkan Jumlah Mesin ... 2-7 2.7 Penjadwalan Flow Shop Metaheuristik ... 2-11 2.8 Alogoritma Simulated Annealing ... 2-11 2.9 Penjadwalan Flow Shop dengan Alogoritma Simulated Annealing ... 2-13 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

(3)

3.2.2 Identifikasi Masalah... 3-4 3.2.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-4 3.2.4 Perumusan Masalah ... 3-5 3.2.5 Tujuan Penelitian ... 3-5 3.2.6 Studi Pustaka ... 3-5 3.2.7 Penentuan Alternatif Metode Pemecahan Masalah ... 3-6

3.2.8 Pengumpulan Data ... 3-6 3.2.9 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-7 3.2.10 Kesimpulan dan Saran ... 3-7 3.3 Langkah-Langkah Pengolahan Data Menggunakan

Simulated Annealing ... 3-8

3.4 Langkah-Langkah Pembuatan Waktu Operasi Sebenarnya ... 3-16 3.5 Alasan Pemilihan Metode ... 3-19 3.2.2 Perbandingan Metode Simulated Annealing yang Diterapkan ... 3-19 3.2.3 Alasan Pemilihan Parameter ... 3-20 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Data Waktu Kerja ... 4-1 4.1.2 Data Tenaga Kerja ... 4-1 4.1.3 Data Pemesinan ... 4-1 4.2 Penjadwalan dengan Metode Perusahaan ... 4-2 4.3 Data Pesanan yang Diterima oleh Perusahaan ... 4-3 4.3.1 Jenis, Jumlah dan Due Date Pesanan ... 4-3 4.3.2 Peta Proses Operasi... 4-4

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengolahan Data ... 5-1

5.1.1 Uji Validasi Simulated Annealing Algorithm Software ... 5-1 5.1.2 Penjadwalan Kasus Perusahaan ... 5-12 5.1.2.1 Penjadwalan Pesanan dengan Metode Perusahaan ... 5-12 5.1.2.2 Penjadwalan Pesanan dengan Metode Simulated Annealing

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

5.1.2.3 Penjadwalan Pesanan Kedua Metode dengan Memperhatikan Lembur dan Subkontrak ... 5-16 5.2 Analisis ... 5-23 5.2.1 Analisis Validasi Simulated Annealing Algorithm ... 5-23 5.2.2 Analisis Metode Perusahaan ... 5-24 5.2.3 Manfaat Usulan Metode Terbaik ... 5-27

5.2.3 Analisi Kebijakan Perusahaan ... 5-28 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-2 DAFTAR PUSTAKA

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1 Perbandingan Metode Simulated Annealing yang Diterapkan 3-19

4.1 Tenaga Kerja di CV Kurnia Abadi 4-1

4.2 Jumlah Mesin CV. Kurnia Abadi 2016 4-2

4.3 Mesin-mesin dan Peralatan untuk Pembuatan Produk

Non-Sablon Periode Febuari 2016 4-2

4.4 Data Pesanan Perusahaan Periode Febuari 4-4

5.1 Matriks Routing Operasi Studi Kasus 5-1

5.2 Matriks Routing Waktu Operasi Studi Kasus (Menit) 5-1

5.3 Jumlah Mesin & Lot Studi Kasus 5-1

5.4 Demand & Due Date Studi Kasus 5-1

5.5 Perhitungan Waktu Operasi Sebenarnya 5-3

5.6 Matriks Routing Waktu Operasi Sebenarnya 5-3 5.7 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode

Simulated Annealing untuk T = 1000C 5-7

5.8 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode

Simulated Annealing untuk T = 800C 5-8

5.9 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode

Simulated Annealing untuk T = 640C 5-9

5.10 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode

Simulated Annealing untuk T = 51,20C 5-9

5.11 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode

Simulated Annealing untuk T = 40,960C 5-10

5.12 Rangkuman Pengolahan Data Menggunakan Metode

Simulated Annealing untuk T = 32,770C 5-10

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

5.15 Keterangan Produk 5-12

5.16 Keterangan Mesin & Operasi 5-13

5.17 Matriks Waktu Operasi Kasus Perusahaan 5-13 5.18 Hasil Pengolahan Data Menggunakan Penjadwalan

Metode Perusahaan 5-14

5.19 Hasil Pengolahan Data Kasus Perusahaan Menggunakan

Simulated Annealing Software 5-15

5.20 Data Produk yang Dapat Dikerjakan Oleh Subkontraktor 5-17 5.21 Kebijakan Subkontraktor untuk Produk T-Shirt 5-17

5.22 Kebijakan Subkontraktor untuk Produk Overall 5-17 5.23 Kebijakan Subkontraktor untuk Produk Blouse 5-17 5.24 Kebijakan Subkontraktor untuk Produk Celana Panjang 5-18

5.25 Contoh Kasus Pemilihan Subkontraktor 5-18

5.26 Sisa Job Pesanan Bulan Febuari Setelah Bulan Maret dan

Lembur 5-19

5.27 Hasil Urutan Penjadwalan Pesanan Masing-Masing Metode 5-19

5.28 Pembagian Sisa Job Metode Perusahaan 5-20

5.29 Jumlah Produk Terlambat Metode Perusahaan 5-20 5.30 Jumlah Produk yang Disubkontraktor dengan

Metode Simulated Annealing 5-21

5.31 Jumlah Produk Terlambat Metode Simulated Annealing 5-21 5.32 Perbandingan Penalty Masing-Masing Metode 5-21

5.35 Perbandingan Sisa Job 5-24

5.36 Penalty 5-24

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Pola Aliran Pure Flow Shop 2-6

2.2 Pola Aliran General Flow Shop 2-6

2.3 Pola Aliran Job Shop 2-7

3.1 Flowchart Penelitian 3-6

3.1 Flowchart Penelitian (Lanjutan) 3-7

3.2 Bagan Simulated Annealing 3-8

3.2 Bagan Simulated Annealing (Lanjutan) 3-9

3.3 Bagan Waktu Operasi Sebenarnya 3-18

5.1 Hasil WinQSB 5-2

5.2 Graph Awal 5-4

5.3 Graph 1 5-4

5.4 Lintasan Kritis T = 1000C 5-5

5.5 Graph 2 5-5

5.6 Graph 3 5-6

5.7 Lintasan Kritis T = 800C 5-7

5.8 Lintasan Kritis T = 640C 5-8

5.9 Lintasan Kritis T = 51,20C 5-9

5.10 Lintasan Kritis T = 40,960C 5-9

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Peta Proses Operasi L1-1

Lampiran 2 Langkah-Langkah Pengerjaan Menggunakan

Software L2-1

Lampiran 3 Penjadwalan Menggunakan Metode Perusahaan L3-1

Lampiran 4 Penjadwalan Menggunakan Metode

Simulated Annealing L4-1

Lampiran 5 Alasan Pemilihan Parameter L5-1

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini semakin berat seiring dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis. Persaingan yang terjadi dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain: aspek harga, kualitas barang hingga kualitas pelayanan. Persaingan ini mendorong perusahaan menghasilkan keunggulan kompetitif untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Keunggulan kompetitif ini dapat dicapai, salah satunya dengan cara meningkatkan efisiensi perusahaan. Banyak cara untuk melakukan strategi perusahaan salah satunya adalah dengan cara melakukan perencanaan produksi. Perencanaan produksi yang baik bergantung pada tepat tidaknya penjadwalan produksi yang dilakukan.

CV. Kurnia Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garmen, yang membuat pakaian khusus untuk anak. Produk-produk yang dihasilkan CV Kurnia Abadi dibagi menjadi dua yaitu golongan sablon dan golongan non sablon. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini adalah pemenuhan beberapa pesanan yang mengalami keterlambatan sehingga perusahaan harus membayar penalty sebesar Rp250.000,00 per hari untuk tiap jenis job yang terlambat terutama untuk produk golongan non sablon.

Berdasarkan wawancara pendahuluan yang dilakukan penulis, diketahui bahwa

(10)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

dikerjakan lebih dahulu adalah buyer utama (pelanggan tetap). Selain itu dalam pengerjaan pesanan produk golongan non-sablon, pesanan dikumpulkan dalam satu bulan yang sama kemudian dikerjakan pada bulan berikutnya, perusahaan hanya mengerjakan produk selama satu bulan kemudian sisa pesanan yang belum terselesaikan akan dikerjakan baik melalui subkontrak ataupun dengan lembur. Untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, penulis hendak mengusulkan

metode-metode penjadwalan yang sebaiknya diterapkan pada CV Kurnia Abadi untuk meminimasi penalty.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini adalah pembayaran penalty dikarenakan beberapa pesanan mengalami keterlambatan. Dari hasil wawancara dengan manajer produksi dan staf CV Kurnia Abadi diketahui bahwa keadaan mesin baik, mesin dirawat secara berkala, jumlah pegawai cukup dan kehadiran baik serta ketersedian bahan baku dan bahan pendukung yang selalu tersedia memberi kesimpulan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi keterlambatan, salah satunya kebijakan perusahaan dalam mengerjakan pesanan, produk yang dikumpulkan selama satu bulan hanya dikerjakan selama satu bulan di lantai produksi kemudian, jika terdapat sisa pesanan, perusahaan akan melakukan subkontrak dan lembur. Variasi kebijakan subkontraktor dan due date masing-masing produk menyebabkan penjadwalan perusahaan saat ini sulit mengurangi pesanan yang terlambat. Oleh karena itu peningkatan penjadwalan perlu dilakukan.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Dari beberapa masalah yang terdapat di lantai produksi CV Kurnia Abadi adanya

(11)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

1.3.1 Pembatasan Masalah

1 Produk yang diteliti pada penelitian ini adalah : Blouse, Overall, T-Shirt, Jaket dan Celana Panjang.

2 Produk yang diteliti merupakan produk non-sablon periode bulan Februari 2016 dengan pertimbangan :

2.1. Demand produk golongan sablon dan non-sablon rata-rata sama 2.2. Proses penyablonan membutuhkan waktu cukup lama (min satu kali

24 jam)

2.3. Proses penyablonan produk, sebagian dikerjakan oleh subkontraktor

1.3.2 Asumsi

1. Operator bekerja secara normal

2. Tidak ada waktu tunggu kedatangan material

3. Waktu transportasi dari mesin ke mesin lain diabaikan (karena jarak

perpidahan ke mesin lain dekat) 4. Seluruh mesin dalam keadaan baik

5. Dalam satu bulan ada 4 minggu dan hari libur hanya hari minggu saja.

1.4 Perumusan Masalah

1. Apa yang menjadi kelemahan dari metode penjadwalan untuk produk golongan non-sablon yang sedang diterapkan CV Kurnia Abadi saat ini ? 2. Bagaimana usulan penjadwalan produksi di CV Kurnia Abadi?

3. Manfaat apa yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode penjadwalan yang diusulkan?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi kelemahan dari metode penjadwalan untuk produk golongan

non-sablon yang sedang diterapkan CV Kurnia Abadi saat ini. 2. Memberi usulan penjadwalan produksi di CV Kurnia Abadi.

3. Mengetahui dan menganalisis manfaat yang diperoleh perusahaan dengan

(12)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penelitian laporan tugas akhir ini terdiri dari 6 Bab yang diuraikan sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah

dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penelitian. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahasa dalam laporan ini.

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam bab ini berisi langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini dari awal hingga laporan ini selesai.

BAB 4 : PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi tentang data umum perusahaan, data yang didapat dari hasil wawancara, dan data-data lainnya yang akan digunakan dalam melakukan penelitian.

BAB 5 : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang pengolahan data sesuai dari data-data yang sudah diperoleh serta analisis dari hasil pengolahan data tersebut.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

(13)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Kelemahan dari metode penjadwalan yang diterapkan oleh CV Kurnia

Abadi saat ini adalah dalam perusahaan hanya mempertimbangkan pengerjaan pesanan yang datang pertama kali dalam periode satu bulan dan pengutamaan buyer R jika pesanan datang dari buyer berbeda di hari yang sama tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penjadwalan, yaitu banyaknya variasi dari waktu proses pengerjaan pesanan, banyaknya variasi urutan proses dari setiap pesanan yang diterima dan perbedaan due date masing-masing pesanan. Metode penjadwalan di perusahaan menghasilkan tiga job yang terlambat, sum tardiness selama 32400 menit atau 84 hari, penalty sebesar Rp21.000.000 dan total job disubkontrakkan sebesar

7073 unit.

2) Metode penjadwalan simulated annealing dapat dijadikan solusi pemecahan masalah perusahaan karena alogoritma tidak hanya cocok untuk kasus perusahaan (bersifat flow shop) namun juga memberikan jumlah job yang terlambat serta sum tardiness yang lebih kecil sehingga jumlah job yang disubkontrakkan dan penalty yang

dibayarkan juga lebih kecil dibandingkan dengan metode perusahaan sehingga perusahaan dapat menghemat dan mengurangi kerugian akibat pembayaran penalty

3) Manfaat yang diperoleh perusahaan dari metode penjadwalan yang

(14)

Bab 6 Kesimpulan & Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Terdapat peningkatan jumlah job yang dikerjakan dalam lantai produksi selama bulan Maret sebesar 166 unit (3,78%), yaitu dari 4277 unit menjadi 4393 unit.

 Terdapat pengurangan jumlah job yang disubkontrakkan sebesar 166 unit (2,35%), yaitu dari 7073 unit menjadi 6907 unit.

 Penurunan jumlah job yang terlambat sebanyak 1 job (33,33%), yaitu dari 3 job menjadi 2 job

Penurunan sum tardiness sebesar 10800 menit atau 28 hari (33,33%), yaitu dari 32400 menit atau 84 hari menjadi 21600 menit atau 56 hari

Penghematan biaya penalty sebesar Rp7.000.000,00 (33,33%) dari Rp21.000.000,00menjadi Rp14.000.000,00

 Membantu perusahaan untuk mengetahui apakah jumlah pesanan dan due date pesanan sanggup dikerjakan oleh perusahaan.

 Pengerjaan pesanan berikutnya dapat dilakukan lebih awal

6.2. Saran

Saran yang diberikan penulis bertujuan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dan untuk penelitian selanjutnya:

1. Untuk mengurangi jumlah pesanan yang terlambat perusahaan dapat menggunakan algoritma simulated annealing sebagai jadwal flow shop usulan karena selain dapat mengurangi jumlah job terlambat,

algoritma ini menawarkan fungsi tujuan yang beragam yaitu makespan, lateness dan tardiness. Sehingga pengurangan job

(15)

Bab 6 Kesimpulan & Saran 6-3

perusahaan berganti kebijakan software simulated annealing tetap dapat digunakan.

2. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai adanya perakitan dalam proses pembuatan produk (flow shop) menggunakan algoritma simulated annealing.

3. Perusahaan sebaiknya membatasi penyanggupan pesanan terbatasnya

(16)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Baker, Kenneth R.1974.; “Introduction to Sequencing and Scheduling”, John Wiley

and Sons, Inc., New York.

2. Bedworth, David D.1987.; “Integrated Production Control System”, John Wiley and

Sons, Inc., New York.

3. Conway, Richard W., and Bailey, J.E.1982.; “Integrated Production Control System:

Management, Analysis, Design”, John Wiley and Sons, Inc., New York.

4. DwiSaputra, Willy. 2010.; “Usulan Metode Penjadwalan Proses Manufaktur Produk Golongan Press Umum dengan Menggunakan Metode Genetics Algorithm di PT Agronesia Inkaba”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung 5. Eaglese, R.W., 1990. Simulated Annealing: A tool for operational research. European

Journal of Operational Research 46, 271-281.

6. Itoh, Kenji, et al.199 2.; “Minimazing Makespan for Flow Shop Scheduling by

Combining Simulated Annealing with Sequencing Knowledge”, Department of Industrial Engineering and Management, Tokyo Institute of Technology., Japan. 7. J.k. Lenstra, A. H. G.Rinnooy Kanand P. Bruker, Complexity of machine scheduling

problems. Ann. Discrete Math. 1, 343-362 (1977)

8. Johnson, S. David, et al. 1989; “Optimazation by Simulated Annealing: an

Experimental Evaluation; Part I, Graph Partitioning”, Operation Research Society of

America., America

9. Kirckpatrick, S., Gellat, C., D.Jr. and Vecchi, M. P.1983, Optimization by Simulated

Annealing. Science, 220, 671-680

10. Kouvelis, P., and Chiang, W., “A simulated annealing procedure for single row layout

problems in flexible manufacturing systems”, Internal Journal of Production Research 30/4 (1992) 717-732.

11. Kusuma, Hendra, Ir.2001.; “Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Andi, Yogyakarta.

12. Law, Averill M., W. David Kelton; Simulation Modeling and Analysis Second Edition, McGraw-Hill, New York, 1991.

13. Melouk, S.,Damodaran, P., Chan, P-Y. 1988.; ”Minimizing Makespan for Single Machine Batch Processing with Non-Identical Job Sizes Using Simulated Annealing”,

(17)

14. Moon-Won Park, Yeong-Dae Kim.1966.; “A Systematic Procedure for Setting

Parameters in Simulated Annealing Algorithms”, Department of Industrial Engineering, Korea Advanced Institute of Science and Technology., Korea.

15. Ogbu, Smith.; “The Application of The Simulated Annealing Algorithm to The Solution of The n/m/Cmax Flowshop Problem ”, Department of Mathematical Statistic

and Operational Research, University of Exter., England, 1988

16. Pamungkas, Andre. 2002.; “Perbandingan Kinerja Algoritma Genetika dan Simulated

Annealing untuk Masalah Multiple Objective pada Penjadwalan Flowshop”, Jurusan

Teknik Industri Universitas Kristen Petra.

17. Parker, R. Gary. 1995.; “Deterministic Scheduling Theory”, Chapman and Hall,

London.

18. Riawinata, Shella. 2006.; “Usulan Penjadwalan Proses Manufaktur Produk Golongan

Press Khusus dengan Menggunakan Algoritma Simulated di PT. AgronesiaInkaba”,

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

19. Vollman, T. E., Whybark, and Lee Berry W.1998.; “Manufacturing Planning &

Control System, 4thEdition”, McGraw-Hill Trade, New York.

20. Wijaya, Iwan. 2005.; “UsulanPenjadwalan Proses Manufaktur Kursi dan Meja dengan

Menggunakan Algoritma Simulated Annealing untuk Meminimasi Makespan di PT.

Citra Bandung Laksana”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha,

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Dalam banyak hal, mubaligh yang awal berjaya menerapkan pendekatan world affirmative (alam sebagai tempat yang berguna) kepada masyarakat Melayu. Ianya telah menjadi

Menurut Papalia & Felman (2010: 397) Perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang dilakukan secara sukarela untuk memberikan keuntungan atau manfaat bagi

Iklan menginformasikan atau menyampaikan informasi- informasi mengenai produk sunlight sebagai sabun cuci piring dapat dipahami konsumen dan diketahui kegunaannya dalam

Klaim ini bisa muncul dari hak kontraktual yang jelas dan disepakati oleh para pihak berkontrak, juga bisa muncul dari interpretasi atas hak dan kewajiban dalam kontrak yang bisa

Fala (2007) menyatakan bahwa pihak yang mendukung konservatisme menyatakan bahwa penerapan akuntansi konservatif akan menghasilkan laba yang berkualitas karena prinsip ini

(1) Bank Penampung atau Mitra Pembayaran yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bank Kustodian. (2)

Penelitian ini mengusulkan sebuah sistem yang digunakan untuk pengelolaan data piutang agar dapat melakukan pengelolaan data pengguna, pengelolaan data barang,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa transparansi dan tanggung jawab ( responsibility ) berpengaruh terhadap kepatuhan membayar zakat di Lembaga Amil Zakat