• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMEN METODE PEMBELAJARAN TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN GAMBAR PERSPEKTIF.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPERIMEN METODE PEMBELAJARAN TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN GAMBAR PERSPEKTIF."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... 0

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 3

1.3.1 Pembatasan Masalah ... 3

1.3.2 Perumusan Masalah ... 4

1.4 Penjelasan Istilah dalam Judul ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Metode Pembelajaran ... 8

2.1.2 Metode Pembelajaran Tutorial ... 11

2.1.3 Metode Pembelajaran Non-Tutorial ... 15

2.1.4 Prestasi Belajar ... 23

2.2 Anggapan Dasar ... 26

(2)

vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian... 28

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 30

3.2.1 Variabel Penelitian ... 30

3.2.2 Paradigma Penelitian ... 31

3.3 Data dan Sumber Data ... 31

3.3.1 Data ... 31

3.2.2 Sumber Data... 32

3.4 Populasi dan Sampel ... 33

3.4.1 Populasi ... 33

3.4.2 Sampel... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.6 Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ... 39

4.2 Hasil Analisis Data ... 56

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran-Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap khususnya dalam praktik menggambar perspektif. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam faktor. Faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan guru. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan faktor yang paling penting dalam proses belajar mengajar.

(4)

Pada kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siswa yang mengalami kendala dalam melaksanakan proses penggambaran, diperlukan arahan atau bimbingan (tutorial) dari guru kepada siswa yang merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan pembelajaran Gambar Perspektif namun pada kenyataannya terkadang tidak ada atau kurangnya proses pemberian arahan atau bimbingan (tutorial) tersebut sehingga siswa masih saja mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses penggambaran dan hal ini dapat menjadi salah satu penyebab belum didapatkannya hasil belajar yang optimal.

Jika proses pemberian arahan dan bimbingan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa maka diperlukan adanya penambahan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan para siswa untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar perspektif seperti pada metode pembelajaran tutorial. Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada siswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar madiri siswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak jauh berdasarkan konsep belajar mandiri.

Atas dasar pemikiran di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti masalah tersebut. Sehubungan dengan itu, penulis memilih judul penelitian :

(5)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka terdapat masalah yang teridentifikasi, yaitu:

a. Hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Perspektif masih belum mendapatkan hasil yang optimal. Nilai rata-rata tugas yang diperoleh siswa yaitu kurang dari nilai standar kelulusan yang disyaratkan.

b. Tidak ada atau kurangnya proses pemberian arahan atau bimbingan (tutorial) pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siswa yang mengalami kendala dalam melaksanakan proses penggambaran, dan hal ini dapat menjadi salah satu penyebab belum didapatkannya hasil belajar yang optimal.

c. Hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Perspektif masih belum mendapatkan hasil yang optimal dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman serta kemampuan siswa dalam menggambar perspektif serta tidak ada atau kurangnya proses pemberian arahan atau bimbingan (tutorial) pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siswa yang mengalami kendala dalam melaksanakan proses penggambaran.

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah

(6)

a. Pada Mata Pelajaran Gambar Perspektif dibatasi pada pelaksanaan pembelajaran perspektif eksterior dua titik lenyap rumah dua lantai dan hanya dilakukan dalam 2 x pertemuan .

b. Hasil belajar yang dimaksud yaitu prestasi belajar siswa yang berupa nilai yang diperoleh saat dilakukan test yaitu post-test 1 dan post-test 2.

1.3.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran Tutorial pada mata pelajaran Gambar Perspektif ?

b. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran Non-Tutorial pada mata pelajaran Gambar Perspektif ?

c. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran Tutorial dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran Non-Tutorial pada mata pelajaran Gambar Perspektif ?

1.4 Penjelasan Istilah dalam Judul

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini, maka berikut ini diberikan penjelasan istilah yang dipergunakan, yakni:

a. Eksperimen

(7)

memanipulasikan suatu stimulan, treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut (Yatim Riyanto, 1966: 28-40).

b. Metode pembelajaran Tutorial

Metode tutorial adalah metode pembelajaran dengan mana guru memberikan bimbingan belajar kepada siswa secara individual. Oleh sebab itu metode ini sangat cocok diterapkan dalam metode pembelajaran mandiri seperti pada pembelajaran jarak jauh dengan mana siswa terlebih dahulu diberi modul untuk dipelajari. Kemudian siswa dapat mengkonsultasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dalam mempelajari modul tersebut kepada seorang tutor. (Gintings Abdorrakhman, 2008:79).

c. Metode Pembelajaran Non-Tutorial

Metode Non-Tutorial adalah metode pembelajaran yang saat ini digunakan oleh guru mata pelajaran Gambar Perspektif, seperti metode ceramah, metode tanya-jawab, metode demonstrasi, serta metode pemberian tugas.

d. Mata Pelajaran Gambar Perspektif

(8)

Jadi, maksud dari judul penelitian ini adalah penerapan suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses pemberian arahan atau bimbingan (tutorial) untuk dapat meningkatkan pemahaman serta kemampuan siswa dalam menggambar perspektif sehingga didapatkan hasil belajar yang optimal pada mata pelajaran Gambar Perspektif.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan operasional yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran Tutorial pada mata pelajaran Gambar Perspektif .

b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran Non-Tutorial pada mata pelajaran Gambar Perspektif .

c. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran Tutorial dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran Non-Tutorial pada mata pelajaran Gambar Perspektif.

1.6 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kegunaan Teoritis

(9)

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi tenaga pendidik, diharapkan hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai pentingnya pemilihan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat lebih memahami materi mata pelajaran yang diberikan khususnya mata pelajaran Gambar Perspektif. 2) Bagi siswa, diharapkan metode pembelajaran Tutorial dapat

meningkatkan motivasi belajar dan juga memberikan pengalaman belajar yang bervariasi sehingga pelajaran berjalan kondusif dan menyenangkan serta terjadinya peningkatan prestasi siswa.

3) Bagi Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan Kota Bandung, dapat memberikan kontribusi mengenai tingkat keterlaksanaan proses belajar mengajar sehingga dapat dijadikan masukan dalam peningkatan mutu lulusan SMK di Indonesia khususnya SMK program studi keahlian Teknik Bangunan.

4) Bagi pihak SMKN 5 Bandung sebagai masukan dalam memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

“ Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan sehingga mendapatkan hasil yang optimal” (Arikunto,1998), sedangkan metode penelitian merupakan serangkaian strategi, yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan, untuk mencapai suatu tujuan penelitian dan menjawab masalah yang diteliti.

Tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui eksperimen penerapan metode pembelajaran Tutorial dalam suatu kegiatan belajar mengajar dikelas terhadap prestasi belajar siswa. Hasilnya dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan metode pembelajaran Tutorial dengan yang menggunakan metode pembelajaran Non-Tutorial pada mata pelajaran Gambar Perspektif. Sesuai dengan tujuan dalam penelitian, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen (Experimental Design).

(11)

Desain penelitian ini menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara acak.

Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama (homogen) atau mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau treatment tertentu, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan. Selanjutnya

proses penelitian berjalan dan diobservasi untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kelompok eksperimen. Tentunya perbedaan tersebut merupakan hasil bandingan keduanya. Di dalam penelitian eksperimen tidak selalu ditandai adanya suatu perbandingan kelompok yang diberi treatment dan yang tidak diberi treatment. Ada banyak tipe, kadar, dan tingkatan eksperimental yang bisa ditetapkan pada sejumlah kelompok.

Mekanisme penelitian dari ke dua kelas tersebut digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Eksperimen

(Sumber: Sudjana, Nana (2004:44))

Kelompok Perlakuan Post-test

E X1 Y1

C X2 Y2

Dimana:

E : Kelompok Eksperimen X2 : Pembelajaran Non-Tutorial

C : Kelompok Kontrol Y1 : Post-Test Kelas Kontrol

(12)

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002: 91) bahwa : “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Sedangkan menurut Sugiyono (1994 : 20) mengemukakan bahwa ;

“Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu dengan objek yang lain.

Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian itu, adalah suatu atribut atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan ditarik kesimpulannya.

Variabel pada penelitian ini termasuk pada variabel normatif. Syafaruddin Siregar (2004:196) memandang variabel normatif sebagai variabel yang mengiginkan penjelasan statistik yang terkandung dalam atribut sampelnya, sebagaimana dikemukakannya bahwa :

“Variabel normatif adalah variabel yang menginginkan penjelasan statistik yang terkandung dalam atribut sampelnya. Selain itu, dapat pula dilakukan pengujian-pengujian terhadap nilai statistik yang diperoleh dari kelompok data. Pengujian yang sering dilakukan diantaranya normalitas, homogenitas, kesamaan rata-rata, kesamaan varian, studi eksperimen dan komparasi.”

(13)

3.2.2 Paradigma Penelitian

“ Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitian, pemilihan teori yang relevan rumusan yang diajukan metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik yang digunakan serta kesimpulan yang diharapkan. “ (Sugiyono, 1994:25)

Secara umum paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data

Untuk memperoleh gambaran tentang suatu kejadian, persoalan, dan penelitian diperlukan berbagai informasi yang berguna untuk mengarahkan tercapainya penelitian dan untuk membuat solusi pemecahan persoalan. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu

Siswa kelas XI TGB 1

Variabel Eksperimen

Aspek: Post Test

Hasil Prestasi Belajar Variabel Kontrol Hasil Temuan Penelitian Kesimpulan dan Saran Keterangan:

= Obyek Penelitian Siswa

kelas XI TGB 5

Aspek: Post Test

(14)

informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. (Suharsimi Arikunto, 1992:99).

Ada dua jenis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Menurut S. Margono (1997:103) setiap penelitian selalu bertujuan menemukan pengetahuan baru. Ada penelitian yang dilakukan terutama untuk mengumpulkan data yang diperolrh dari hasil pengukuran, data yang terkumpul akan berbentuk angka dan penelitian seperti ini tergolong dalam tipologi dan rancangan penelitian kuantitatif. Angka- angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian dapat dianalisis menggunakan metode statistik. Sedangkan menurut pendapat Bogdan dan Taylor (1990) dari buku yang ditulis Moleong, yang dimaksud penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Berdasarkan jenisnya, data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu nilai hasil tes pada pembelajaran metode Tutorial dan nilai hasil tes pada pembelajaran metode Non-Tutorial, yaitu post test yang diberikan oleh peneliti tentang mata pelajaran Gambar perspektif pada siswa kelas XI di SMKN 5 Bandung tahun pelajaran 2009/2010.

3.3.2 Sumber Data

(15)

adalah nilai hasil tes metode pembelajaran Tutorial dan nilai hasil tes metode pembelajaran Non-Tutorial yang diterapkan pada kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa kelas XI TGB SMKN 5 Bandung pada mata pelajaran Gambar perspektif tahun pelajaran 2009/2010.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Faktor yang penting dalam penelitian adalah data yang menjawab pemecahan masalah (pertanyaan penelitian) serta untuk menguji hipotesis yang telah diturunkan. Data tersebut dapat diperoleh dari populasi yang ada di lapangan. Menurut Hadari Nawawi (1993: 141) dari buku yang ditulis S. Margono (1997) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian”.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai adalah populasi adalah siswa kelas XI Program Studi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Bandung tahun pelajaran 2009/2010.

3.4.2 Sampel

Sebagaimana yang dikemukakan Ali (1993: 43) bahwa:

(16)

Sedangkan menurut Sunarto (1987: 2) mengemukakan bahwa:

“Sampel adalah bagian yang diteliti dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi”.

Paparan para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat atau karakteristik dari populasi tersebut. Sampel dalam penelitian eksperimen ini diambil dua kelas. Satu kelas dipergunakan sebagai kelompok eksperimen yakni kelas XI TGB 1 yang menggunakan metode pembelajaran Tutorial dalam pembelajaran Gambar Perspektif, dan satu kelas lain untuk kelompok kontrol yaitu kelas XI TGB 5 yang dalam pembelajaran Gambar Perspektif menggunakan metode pembelajaran Non-Tutorial. Kedua sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil secara purposif, yaitu yang memiliki ciri-ciri atau kriteria yang hampir sama dan didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

(a) Memiliki kemampuan yang hampir sama dalam menggambar perspektif berdasarkan dari perolehan nilai Ujian Tengah Semester (UTS) .

(b) Memiliki jumlah siswa yang hampir sama. Tabel 3.2 Populasi dan Sampel

Populasi Sampel

Kelas Jumlah Siswa Kelas Jumlah Siswa

1. XI TGB 1 30 XI TGB 2 30 Kelas Eksperimen

2. XI TGB 2 33

3. XI TGB 3 32

4. XI TGB 4 32

5. XI TGB 5 32 XI TGB 5 32 Kelas Kontrol

6. XI TGB 6 29

Jumlah 190 Jumlah 62

(17)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam suatu penelitian, disamping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.

Teknik pengumpulan data dalam pelaksanaan eksperimen metode pembelajaran Tutorial adalah sebagai berikut:

1) Observasi

Menurut S. Margono (1997:158) observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Oleh karena itu observasi merupakan salah satu alat pengumpul data, yang dilakukan melalui pengamatan secara objektif, untuk mengamati kegiatan siswa selama melaksanakan pembelajaran, metode pembelajaran Non-Tutorial dengan metode pembelajaran Tutorial, maka disusunlah pedoman observasi yang berisikan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Untuk teknik observasi yang digunakan adalah observasi parsitipatif dimana observer berada di dalam situasi yang diamati. Observasi dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

(18)

observasi agar kegiatan observasi dapat dilakukan secara objektif dan diperoleh data yang sesuai dengan yang diharapkan. Pedoman observasi selengkapnya terdapat pada lampiran.

2) Post Test

Post test digunakan untuk mengukur kemajuan dan membandingkan

peningkatan prestasi belajar pada kelompok penelitian sesudah pelaksanaan pemelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Tutorial pada pembelajaran Gambar Perspektif.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan setelah data-data yang diperlukan terkumpul. Secara garis besar, teknik analisis data meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a. Data Peningkatan Skor (Gain)

Analisis data selanjutnya akan dilakukan terhadap data peningkatan skor post-test (gain) kedua sampel :

<g> = Sf-Si 100-Si

Keterangan :

<g> = gain skor ternormalisasi Sf = skor post test 2

(19)

Tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu :

g – tinggi : dengan (<g>) > 0,7 g – sedang : dengan 0,7< (<g>) > 0,3 g – rendah : dengan (<g>) < 0,3

b. Uji Normalitas

Menguji normalitas data dari skor post-test kedua sampel dengan menggunakan program SPSS.

SPSS adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk membuat analisis statistika. SPSS dipublikasikan oleh SPSS Inc.

(20)

Statistik yang termasuk software dasar SPSS:

1) Statistik Deskriptif: Tabulasi Silang, Frekuensi, Deskripsi, Penelusuran, Statistik Deskripsi Rasio,

2) Statistik Bivariat: Rata-rata, t-test, ANOVA, Korelasi (bivariat, parsial, jarak), Nonparametric Tests,

3) Prediksi Hasil Numerik: Regresi Linear,

4) Prediksi untuk mengidentivikasi kelompok: Analisis Faktor, Analisis Cluster (two-step, K-means, hierarkis), Diskriminan.

c. Uji Perbedaan rata-rata

Menguji perbedaan rata-rata data dari skor post-test kedua sampel dengan menggunakan uji-t Mann Whitney program SPSS.

d. Uji Hipotesis

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya tentang penerapan metode pembelajaran Tutorial diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Tutorial rata-rata sebesar 62.67 pada post-test ke-1 dan 63.00 pada post-test ke-2. b. Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran

Non-Tutorial rata-rata sebesar 55.66 pada post-test ke-1 dan 45.33 pada post-test ke-2.

c. Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran Tutorial dan hasil belajar yang menggunakan metodepembelajaran Non-Tutorial.

d. Ada peningkatan dan penurunan kegiatan belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Tutorial dan metode pembelajaran Non-Tutorial yaitu dalam hal proses pengerjaan dan penyelesaian tugas. Namun peningkatan kegiatan dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran tutorial lebih banyak dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran non-tutorial.

(22)

Non-Tutorial masih di bawah dari standar nilai kelulusan yang disyaratkan, yaitu 70.00.

k. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Tutorial mendapat tanggapan yang positif dari siswa karena adanya proses arahan atau bimbingan dari guru saat siswa mengalami kendala dalam mengerjakan tugas.

5.2 Saran-Saran

Dari hasil penelitian ini diharapkan: a. Bagi guru

1) Karena penerapan metode Tutorial dalam pembelajaran Gambar Perspektif ini dapat memberi pengaruh yang positif dan memberi konstribusi yang cukup tinggi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka hendaknya pada saat kegiatan belajar-mengajar (KBM) guru mata pelajaran Gambar Perspektif harus selalu melakukan proses pemberian arahan atau bimbingan (tutorial) kepada setiap siswa yang mengalami kendala karena hasil belajar yang diperoleh masih belum optimal karena berada di bawah nilai standar kelulusan yang disyaratkan yaitu 70.00. 2) Diadakannya pengajar lain karena diperlukan teknik mengajar dalam tim

(23)

kemungkinan permasalahan belajar yang dihadapi siswa bervariasi antara satu dengan yang lainnya.

b. Bagi sekolah

Kepala sekolah dapat menjadikan metode pembelajaran Tutorial untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah khususnya dalam kompetensi dasar menggambar serta dapat menambah tenaga pengajar lain untuk dapat memberikan arahan atau bimbingan kepada siswa yang mengalami kendala pada saat pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.

c. Bagi peneliti yang berminat

Karena penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan seperti tidak adanya tenaga pengajar lain dalam pelaksanaan proses pembelajarannya serta tidak adanya pula proses pemberian pre-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum melakukan proses pembelajaran. maka bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian eksperimen metode pembelajaran tutorial ini diharapkan dalam pelaksanaan proses pembelajarannya menambahkan tenaga pengajar lain karena diperlukan teknik mengajar dalam tim atau “team teaching” dengan pembagian tugas diantara anggota tim, seorang guru mengajar secara klasikal, dan seorang atau beberapa guru lainnya atau asisten melaksanakan tutorial bagi siswa yang memerlukan. Selain itu, diharapkan pula diadakannya pemberian pre-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga perbandingan hasil

(24)

72

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja Suprian, T. 2007. Statistika. Bandung :___________

Azwar, Saifuddin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: Penerbit Humaniora.

Ibrahim, R. dan Syaodih S.N. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Penerbit: Pusat Perbukuan Depdikbud dan PT. Rineka Cipta.

Siti Munawaroh, T. 2008. Komparasi Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dan Model Pembelajaran

Konvensional pada Mata Diklat Rencana Anggaran Biaya di SMKN 6 Bandung). Skripsi pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dan Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Santoso, Agung. 2007. Uji Normalitas dalam SPSS. [Online]. Tersedia: http://psikologistatistik.blogspot.com/2007/09/uji-asumsi-1-uji-normalitas-dalam-spss.html [20 Juni 2010]

Suicidealone. 2008. Lagi Pengertian SPSS. [Online]. Tersedia: http://suicidealone.wordpress.com/2008/05/14/lagi - pengertian - spss. html [24 Juni 2010]

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sumadipura, Sutedja. dan Syam, Harmoni. 1996. Mampu Berbahasa Indonesia, Diktat Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. Panduan Penulisan Skripsi. Bandung:

UPI.

Gambar

Gambar Perspektif ” (Studi Kasus Pada Siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5
Gambar Perspektif ?
Gambar Perspektif.
Tabel 3.1  Desain Eksperimen
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan sampel dilakukan dengan observasi dimana seseorang yang kelihatan mengalami kegemukan atau kelebihan berat badan dilakukan pendekatan dan tanya jawab

Materi yang disampaikan berdasarkan hasil penelitian. Pemahaman yang dicapai siswa didasarkan atas latihan/tanya jawab dalam konsep tertentu. Latihan semacam ini

Hukum akan menjadi efektif jika tujuan keberadaan dan penerapannya dapat mencegah perbuatan-perbuatan yang tidak diinginkan dapat menghilangkan kekacauan. Hukum yang

Di dalam algoritma AdaBoost, kita telah men-training gambar-gambar yang terdiri dari positive image (yaitu objek berupa bola ping-pong) dan negative image (objek selain

Tahap yang pertama adalah pengambilan data pengujian layanan keamanan hasil provisioning SBC terhadap serangan DOS, tahap yang kedua adalah pengambilan data

Skripsi yang ditulis oleh Arini Safitri (IIC10822), jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran, Tahun 2013, yang berjudul &#34;Hubungan Dukungan Orangtua dengan

Agar tetap dapat kita pakai air harus dijaga supaya tidak tercemar, karena sifat air yang mudah berubah baik dari segi bentuk, ukuran dan rasa warna dari lingkungannya

Pengujian ini meliputi: pengujian sensor optocoupler, pengujian driver, hubungan PWM dengan kecepatan motor dan pengujian pengambilan data respon keluaran sistem secara