• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI USAHA PEMBIBITAN TANAMAN KERAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI USAHA PEMBIBITAN TANAMAN KERAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 1788/UN.40.2.4/PL/2013

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI USAHA PEMBIBITAN TANAMAN KERAS

TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

DI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh :

KIKI NURHIKMAWATI 0906100

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI USAHA PEMBIBITAN TANAMAN KERAS

TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

DI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

Oleh

Kiki Nurhikmawati

0906100

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Kiki Nurhikmawati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu KIKI NURHIKMAWATI

KONTRIBUSI USAHA PEMBIBITAN TANAMAN KERAS

TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

DI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. Ir. Dede Rohmat, MT

NIP. 19640603 198903 1 001

Pembimbing II

Drs. Jupri, MT

NIP. 19600615 198803 1 003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Epon Ningrum, M. Pd

(4)

i

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KONTRIBUSI USAHA PEMBIBITAN TANAMAN KERAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

Oleh

Kiki Nurhikmawati (0906100)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Kecamatan Sukahaji merupakan sentral pengembangan pertanian bibit di Kabupaten Majalengka dan menjadikan peluang usaha masyarakat dalam pembibitan tanaman. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana karakteristik usaha pembibitan tanaman; Apakah terdapat kontribusi dari input usaha pembibitan tanaman keras terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Sukahaji kabupaten Majalengka; Apakah terdapat kontribusi dari proses usaha pembibitan tanaman keras terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Sukahaji kabupaten Majalengka; Apakah terdapat kontribusi dari output usaha pembibitan tanaman keras terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Sukahaji kabupaten Majalengka.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan teknik survey. Variabel penelitian meliputi variabel bebas yaitu karakteristik usaha meliputi input, proses dan output. Variabel terikatnya adalah kondisi sosial ekonomi dan daya serap penduduk. Populasi penelitian diantaranya 26 pengusaha bibit dan 224 buruh bibit. Sampel yang diambil yaitu 20 orang pengusaha bibit dan 70 orang buruh bibit. Teknik pengambilan data dengan menggunakan pedoman wawancara, observasi lapangan dan studi literatur. Teknik analisis data menggunakan analisis persentase dan Regresi Linear Sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik usaha pembibitan tanaman keras di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka diantaranya input (modal pembibitan, lahan, jenis bibit dan tenaga kerja), proses (usia bibit, pemeliharaan, pemupukan dan pembasmian hama) dan output (harga jual, frekuensi jual, volume jual dan pemasaran). Kontribusi input (modal, lahan, jenis bibit dan tenaga kerja) usaha pembibitan tanaman keras di Kecamatan Sukahaji sebesar 103,8% terhadap pendapatan pengusaha bibit, sehingga berdampak dan mempengaruhi tingkat kesehatan pengusaha bibit. Kontribusi proses (usia bibit, pemeliharaan, pemupukan dan pembasmian hama) terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Sukahaji tidak signifikan. Hal tersebut dikarenakan terdapat hubungan negatif antara proses pembibitan tanaman dengan pendapatan pengusaha sebesar 46%. Kontribusi output usaha pembibitan tanaman keras meliputi harga jual, frekuensi jual, volume jual memiliki kontribusi 0,938 (93,8%) terhadap pendapatan pengusaha bibit di Kecamatan sukahaji. Sehingga dapat disimpulkan apabila output usaha pembibitan meningkat maka pendapatan pengusaha bibit akan meningkat, dan berdampak terhadap pendidikan anaknya yang meningkat dari pendidikan orangtuanya.

Rekomendasi yang diajukan dalam penelitian ini yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani bibit dalam mengembangkan pertanian bibit di Kecamatan Sukahaji sehingga dapat bersaing dengan sentra pembibitan di daerah lain, serta ditujukan pada instansi pemerintahan terkait untuk memberikan arahan dan perhatian dalam meningkatkan produksi bibit tanaman keras baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

(5)

ii

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

CONTRIBUTION OF BUSINESS HARD NURSERIES PLANTS AGAINST SOCIO-ECONOMIC CONDITIONS OF COMMUNITIES

SUB-DISTRICT SUKAHAJI MAJALENGKA REGENCY By

Kiki Nurhikmawati (0906100)

The research is background by Sub-district Sukahaji is central to the development of agricultural seeds in Majalengka Regency and make business opportunities for society in a plants nursery. Summary of problems raised in this research is: How do the characteristics of the plant nursery business; whether there are contributions from the input effort nursery hard perennials towards socio-economic conditions of communities in sub-district Sukahaji of Majalengka Regency; whether there are contributions from the process effort plant nurseries hard perennials toward socio-economic conditions of communities in sub-district Sukahaji of Majalengka Regency; whether there are contributions from the output of the plant nursery hard perennials towards socio-economic conditions of communities in sub-district Sukahaji of Majalengka Regency.

This research uses descriptive method by using the techniques of surveying. Variable research includes free variables that is characteristic of the plant nursery business include the input, process and output. The variable terikatnya is the socio-economic conditions and the absorption of the population. The research population were 26 entrepreneurs seeds and 224 seedlings labour. Samples taken i.e. 20 people entrepreneurs seeds and 70 workers of the seeds. Engineering data retrieval using field observation, interview guidelines and literature study. Technique of data analysis using percentage analysis and Regression Linear .

The results showed that the characteristics of the plant nursery businesses hard in sub district Sukahaji of Majalengka regency were inputs (capital, land, species of nursery seedlings and Manpower), process (the age of seedlings, maintenance, fertilization and pest) and output (sales price, frequency, volume selling selling and marketing). Contribution of inputs (capital, land, type of seeds and labor) perennials nursery business in sub-district Sukahaji as big as 103,8% against revenue entrepreneurs seeds, so is impacting and influencing the level of health entrepreneurs seeds. Contribution of process (the age of seedlings, maintenance, fertilization and pest extermination) against the socio-economic conditions of communities in the District of Sukahaji was not significant. That is because there is a negative relationship between the process of breeding plants with the income of entrepreneurs amounting to 46%. The output contributions of hard plant nursery businesses include selling price, frequency, volume selling selling and marketing contributed to 0,938 (93,8%) on income entrepreneurs of seed in sub-district sukahaji. So it can be summed up in a nursery business output increased then the income of entrepreneurs of seed will increase, and have an impact on the education of his son who rose from his parents ' education.

The recommendations put forward in this study that is can thought-provoking contributions in addressing the problems faced by farmers in developing agricultural seeds seed in district Sukahaji so that it can compete with the Central nursery in other areas, as well as related government agencies dedicated to providing referrals and attention on increasing the production of plant seed hard both in terms of quality and quantity.

(6)

v

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pertanian dan Usahatani ... 7

B. Benih, Bibit dan Pembibitan ... 12

C. Usaha Pembibitan Tanaman ... 14

D. Jenis Tanaman Keras yang Dibibitkan ... 16

1. Bibit Pohon Kayu ... 16

5. Kepemilikan Fasilitas Hidup ... 25

(7)

vi

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Populasi ... 29

3. Sampel ... 31

B. Desain Penelitian ... 35

C. Metode Penelitian dan Variabel Penelitian ... 35

1. Metode Penelitian... 35

2. Variabel Penelitian ... 35

D. Definisi Operasional... 37

E. Instrumen Penelitian... 39

F. Teknik Pengumpulan Data ... 39

G. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 43

1. Letak, Jarak dan Luas ... 43

B. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 57

1. Jumlah, Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk ... 57

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 60

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 63

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 65

C. Karakteristik Usaha Pembibitan Tanaman ... 67

1. Luas, Status Kepemilikan dan Asal Lahan ... 67

2. Karakteristik Usaha Pembibitan Berdasarkan Modal ... 69

3. Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja... 71

4. Berdasarkan Jenis Bibit Tanaman ... 72

5. Berdasarkan Sumber Pengairan ... 74

6. Pemeliharaan Bibit Tanaman ... 75

7. Produksi Bibit Tanaman ... 81

8. Harga Jual Bibi Tanaman ... 83

9. Frekuensi Jual Bibit Tanaman ... 83

10.Volume Jual Bibit Tanaman... 84

11.Pemasaran Bibit Tanaman... 85

D. Karakteristik Masyarakat Pembibit ... 87

1. Pengusaha Bibit Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Jumlah Tanggungan ... 87

2. Pengusaha Bibit Berdasarkan Pendidikan ... 90

3. Buruh Bibit Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Status, dan Jumlah Tanggungan ... 92

(8)

vii

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Bibit ... 97

F. Kontribusi Proses Usaha Pembibitan Tanaman Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Bibit ... 101

G. Kontribusi Output Usaha Pembibitan Tanaman Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Bibit ... 105

H. Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Buruh Bibit ... 109

I. Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Daya Serap Penduduk ... 115

J. Pembahasan ... 116

K. Implementasi Hasil Penelitian Terhadap Pendidikan Geografi ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

A. Kesimpulan ... 122

B. Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 125

LAMPIRAN ... 128

(9)

1

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan dengan luas sekitar

1.919.440 km2serta terdiri dari 13.487 buah pulau dan memiliki hamparan hutan

yang luas. Dengan luas hutan Indonesia sebesar 99,6 juta hektar atau 52,3% luas

wilayah Indonesia (data: Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2011),

hutan Indonesia menjadi salah satu paru-paru dunia yang sangat penting

peranannya bagi kehidupan isi bumi. Selain dari luasan, hutan Indonesia juga

menyimpan kekayaan hayati.

Namun hijaunya alam Indonesia kian hari kian menyusut akibat pemanfaatan

hutan tak terkendali. Banyaknya lahan kosong di beberapa daerah di Indonesia

yang diakibatkan oleh adanya kebakaran hutan maupun penebangan liar

menyebabkan berbagai bencana diantaranya banjir dan longsor. Oleh karena itu,

untuk mengatasinya saat ini pemerintah maupun lembaga lain mengadakan suatu

kegiatan pelestarian lingkungan berupa penanaman seribu pohon baik bibit pohon

kayu maupun bibit pohon buah-buahan.

Selain dalam kegiatan penanaman seribu pohon, penanaman bibit

buah-buahan dipengaruhi oleh tumbuhnya kesadaran masyarakat Indonesia akan

pemenuhan kebutuhan gizi yang seimbang, yaitu dengan mulai meningkatkan

konsumsi buah-buahan. Namun peningkatan konsumsi tersebut banyak diisi oleh

buah-buahan impor yang jauh lebih lebih menarik dibanding buah lokal.

Dari permasalahan tersebut, memicu masyarakat untuk memulai usaha baru

dalam kegiatan pertanian yaitu usaha dalam pembibitan tanaman baik bibit kayu

dan buah-buahan. Di Indonesia terdapat usaha pembibitan yang menyebar di

setiap daerahnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya potensi sumberdaya alam,

(10)

2

2

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Selain itu, faktor geografi sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan

(11)

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Indonesia sebagai Negara agraris dikarunia oleh Tuhan yang memiliki potensi

sumber daya pertanian yang melimpah dan dapat dijadikan modal dasar untuk

meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Berbagai jenis agraris

telah berkembang di wilayah Indonesia, mulai dari jenis agraris pangan, palawija

sampai pada jenis agraris perkebunan dan pembibitan tanaman. Usaha yang

sekarang ini telah masuk ke jajaran pasar nasional adalah dalam pembibitan

tanaman.

Kabupaten Majalengka merupakan daerah agraris, hal ini dapat ditunjukan

dengan besarnya luas lahan yang dipergunakan untuk pertanian, yaitu sekitar

66,45 % dari seluruh luas lahan yang ada di Kabupaten Majalengka dan memiliki

kontribusi pangan cukup besar terutama dalam produksi tanaman holtikultura dan

buah-buahan untuk Provinsi Jawa Barat dan Nasional. Kabupaten Majalengka

merupakan kabupaten Agribisnis di Jawa Barat, mayoritas penduduknya

bermatapencaharian sebagai petani. Luas lahan di Kabupaten Majalengka sebesar

1.204,24 Km2 atau 120.424 Ha yang berarti hanya sebesar 2,71% dari luas

wilayah Jawa Barat. Sebagian besar wilayah tersebut adalah pesawahan dan

perkebunan. Luas lahan sawah pada tahun 2010 sebesar 51.899 Ha, sedangkan

untuk luas lahan kering mencapai 68.525 Ha. dan 39,39 % digunakan sebagai

kebun (Sumber data: data sektoral Bappeda Majalengka tahun 2011). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1

Majalengka merupakan salah satu sentral usaha pembibitan tanaman dari

beberapa sentral lainnya di jawa barat, yang menjadi pusat pembibitan diantaranya

adalah kecamatan Sukahaji. Usaha pembibitan tanaman yang ada di Kecamatan

Sukahaji merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh petani dan usaha ini sudah

berhasil masuk ke pasar nasional dengan mengirim produksi bibit tanaman ke luar

pulau maupun ke luar daerah, juga menembus pasar di beberapa kota di Jawa

Barat seperti Bengkulu, Padang, Palembang dan sebagainya (Dani, 2010). Bibit

tanaman keras yang diproduksi diklasifikasikan menjadi bibit pohon buah dan

(12)

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber: Data Sektoral Kabupaten Majalengka Tahun 2011

Gambar 1.1

Luas Lahan Kering Menurut Penggunaannya Di Kabupaten Majalengka Tahun 2010

Adanya usaha pembibitan tanaman memberikan langkah kontributif dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan maupun

dalam melestarikan lingkungan. Selain itu, adanya kegiatan usaha pembibitan

tanaman buah-buahan mampu menghasilkan mutu bibit tanaman buah lokal

sehingga dapat bersaing dengan buah-buahan impor dan memenuhi permintaan

pekebun buah terhadap bibit buah-buahan sehingga produksi buah meningkat dan

dapat memenuhi konsumsi buah dalam negeri.

Kecamatan Sukahaji merupakan suatu daerah agraris yang ada di kabupaten

Majalengka Propinsi Jawa Barat dan merupakan salah satu wilayah sentral dan

wilayah pengembangan pertanian bibit di kabupaten Majalengka sehingga

mempunyai potensi dalam usaha pembibitan tanaman keras. Dilihat dari

keuntungan usaha pembibitan tanaman tersebut dapat menunjang kebutuhan dan

pendapatan keluarga petani itu sendiri. Usaha ini sudah begitu berkembang,

sehingga banyak petani yang ada di kecamatan Sukahaji membuka usaha

(13)

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kerja sendiri di masing-masing usaha pembibitan tanaman ini. Sehingga adanya

usaha ini dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat serta menunjang

kebutuhan hidup masyarakat.

Jika ditinjau dari segi penggunaan lahannya, sebagian besar daerah ini

digunakan untuk lahan pembibitan. Hal tersebut dapat terlihat dari lahan pertanian

sawah yang sudah dijadikan lahan pusat penangkaran bibit pohon kayu dan bibit

pohon buahan-buahan (hortikultura). Pembibitan tanaman ini tidak didukung

dengan proses pembudidayaan tanaman dan ketika mengalami kemarau panjang

produksi bibit tanaman menurun. Hal tersebut dikarenakan para petani kesusahan

mendapatkan air untuk menjaga agar bibit tanaman tetap segar dengan menyiram

tanaman bibit tersebut. Sehingga apabila dengan membudidayakan tanaman dari

yang di bibitkan menjadi suatu produk maka dapat menjadi alternative untuk

meningkatkan pendapatan petani.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa kecamatan Sukahaji

merupakan penghasil bibit tanaman baik bibit tanaman kayu maupun buah-buahan

dan merupakan salah satu sentral di kabupaten Majalengka. Oleh karena itu

penulis tertarik untuk melakukan penelitian usaha pembibitan tanaman sehingga

penulis mengambil judul: “KONTRIBUSI USAHA PEMBIBITAN

TANAMAN KERAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT DI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan diajukan sebagai

berikut:

1. Bagaimana karakteristik usaha pembibitan tanaman keras di kecamatan

Sukahaji Kabupaten Majalengka?

2. Apakah terdapat kontribusi dari input usaha pembibitan tanaman keras

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Sukahaji

(14)

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Apakah terdapat kontribusi dari proses usaha pembibitan tanaman keras

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Sukahaji

kabupaten Majalengka?

4. Apakah terdapat kontribusi dari output usaha pembibitan tanaman keras

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Sukahaji

kabupaten Majalengka?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi karakteristik usaha pembibitan tanaman keras di kecamatan

Sukahaji Kabupaten Majalengka.

2. Mengidentifikasi kontribusi input usaha pembibitan tanaman keras terhadap

kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Sukahaji kabupaten

Majalengka.

3. Mengidentifikasi kontribusi proses usaha pembibitan tanaman keras terhadap

kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Sukahaji kabupaten

Majalengka.

4. Mengidentifikasi kontribusi output usaha pembibitan tanaman keras terhadap

kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Sukahaji kabupaten

Majalengka.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi pengusaha bibit dalam meningkatkan usaha

pembibitan tanaman keras agar dapat bersaing dengan sentra usaha

pembibitan tanaman keras di luar daerah.

2. Sebagai bahan masukan untuk pemerintah daerah kabupaten Majalengka

dalam mengembangkan usaha pertanian terutama dalam usaha pembibitan

(15)

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Sebagai data acuan untuk penelitian lanjutan terutama yang berkaitan dalam

kegiatan agraris, baik dalam usaha pembibitan maupun budidaya tanaman.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bagian awal dari skripsi. Menguraikan latar

belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan

manfaat penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menguraikan kajian teori yang sedang dikaji dalam permasalahan penelitian

yang diambil, termasuk kajian teori berupa pertanian, usahatani, kontribusi, dan

kondisi sosial ekonomi.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai kegiatan dalam penelitian,

diantaranya yaitu lokasi dan subjek populasi/sampel, desain penelitian, metode

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data

dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan

berkaitan dengan kontribusi usaha pembibitan tanaman keras terhadap kondisi

sosial ekonomi masyarakat pembibit dilihat dari karakteristik usaha pembibitan,

kontribusi usaha pembibitan tanaman dilihat dari input, proses dan output

terhadap kondisi sosial ekonomi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis

(16)

29

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di kecamatan Sukahaji kabupaten Majalengka.

Berdasarkan letak geografis Kecamatan Sukahaji terletak pada 108º15’ sampai

108º12’ Bujur Timur dan 06º48’ sampai 06º56’ Lintang Selatan. Berdasarkan

posisi/kedudukannya Kecamatan Sukahaji berlokasi di lereng sebelah utara dari

Gunung Ciremai. Dilihat dari topografinya, Kecamatan Sukahaji sebagian besar

merupakan daerah dataran, dengan ketinggian tempat antara 147-835 m diatas

permukaan laut (Sumber data: Sukahaji dalam angka tahun 2011).

Kecamatan Sukahaji memiliki luas keseluruhan yaitu 32,52 km2. Adapun

batas wilayah administratif Kecamatan Sukahaji dengan wilayah-wilayah lainnya

sebagai berikut:

a. Sebelah Selatan : Kecamatan Sindang dan Kecamatan Maja

b. Sebelah Barat : Kecamatan Cigasong

c. Sebelah Utara : Kecamatan Palasah dan Kecamatan Jatiwangi

d. Sebelah Timur : Kecamatan Rajagaluh

Kecamatan Sukahaji memiliki 13 desa yaitu Desa Candrajaya, Desa Ciomas,

Desa Padahanteun, Desa Sukahaji, Desa Cikalong, Desa Babakan Manjeti, Desa

Cikoneng, Desa Palabuan, Desa Cikeusik, Desa Salagedang, Desa Tanjungsari,

Desa Jayi, Desa Nanggewer. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1

2. Populasi

Sugiyono (2009:61) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

(17)

30

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Populasi wilayah meliputi desa yang terdapat usaha pembibitan yaitu empat

desa diantaranya Desa Nanggewer, Desa Tanjungsari, Desa Salagedang dan

(18)

30

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

(19)

31

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Peta Administrasi Kecamatan Sukahaji

b. Populasi pembibitan yaitu terdiri dari keseluruhan usaha pembibitan tanaman

yang ada di 4 desa yang berjumlah 26 usaha.

c. Populasi manusia dalam penelitian ini yaitu masyarakat petani bibit yang ada

di 4 desa yang terdapat usaha pembibitan tanaman di Kecamatan Sukahaji

Kabupaten Majalengka yang berjumlah 224 jiwa. Secara terperinci populasi

penelitian di Kecamatan Sukahaji dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1

Populasi Penelitian di Kecamatan Sukahaji

No Desa Jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan Pabundu Tika (1997:33)

menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari obyek atau individu-individu

yang mewakili suatu populasi. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri dari :

a) Sampel Wilayah

Dalam pengambilan sampel wilayah, penelitian ini menggunakan

metode/studi sensus sehingga pengambilan sampel wilayah menggunakan sampel

jenuh yaitu meneliti semua populasi wilayah, yang didasarkan pada empat desa

yang berpotensi adanya usaha pembibitan tanaman Kecamatan Sukahaji

Kabupaten Majalengka diantaranya yaitu Desa Nanggewer, Desa Tanjungsari,

Desa Salagedang dan Desa Jayi. Untuk mengetahui mengenai sampel wilayah

penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2

Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:132) bahwa “Apabila

(20)

32

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disbut

(21)

33

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

(22)

34

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b) Sampel Pembibitan

Berdasarkan jumlah usaha pembibitan di masing-masing usaha di 4 desa yaitu

desa Nanggewer, desa Tanjungsari, desa Salagedang dan desa Jayi yang

berjumlah 26 usaha. Maka dalam menentukan sampel populasi pembibitan penulis

menggunakan rumus slovin (Umar, 2008:108) seperti untuk pengambilan sampel

manusia sebagai berikut:

Keterangan:

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : prosen kelonggaran ketidak telitian yang masih dapat ditoleransi (0-10%)

1 : konstanta

Untuk menentukan persentase sampel usaha pembibitan dari masing-masing

desa maka menggunakan teknik sampel proporsional. Untuk lebih jelasnya

mengenai sampel pembibitan yang sudah dihitung menggunakan rumus teknik

proposional sampel dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maupun kemampuan yang

penulis miliki maka penulis menentukan sampel manusia 70 orang dari seluruh

(23)

35

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin (Umar, 2008:108)

sebagai berikut:

Keterangan:

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : prosen kelonggaran ketidak telitian yang masih dapat ditoleransi (0-10%)

1 : konstanta

69,14 dibulatkan menjadi 70 orang

Untuk menentukan persentase sampel penduduk dari tiap sampel wilayah

agar diperoleh sampel yang proporsional dan dapat mewakili populasi maka

menggunakan teknik sampel proporsional dari setiap desa dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

ni : banyaknya sampel dari tiap desa

No : banyaknya sampel yang diambil dari empat desa

Ni : jumlah petani tiap desa

: jumlah petani dari 4 desa

Maka dapat diketahui:

a) Desa Nanggewer mempunyai 44 buruh tani, sehingga presentasenya yaitu:

dibulatkan menjadi 14 buruh tani

b) Desa Tanjungsari mempunyai 40 buruh tani, sehingga presentasenya yaitu:

dibulatkan menjadi 13 buruh tani

c) Desa Salagedang mempunyai 90 buruh tani, sehingga presentasenya yaitu:

dibulatkan menjadi 28 buruh tani

(24)

36

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dibulatkan menjadi 16 buruh tani

Teknik pengambilan sampel ketika berada di lapangan dilakukan secara

aksidental yaitu dengan mendatangi langsung para buruh tani yang sedang bekerja

di lahan pembibitan tanaman di Kecamatan Sukahaji Kabupaten majalengka.

B. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.3 sebagai berikut:

C. Metode Penelitian dan Variabel Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.

Metode deskriptif analisis yaitu menuturkan, menafsirkan dan menganalisis data

yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, sikap dan

pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan antar variabel, pengaruh

terhadap kondisi, dan sebagainya.

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ada dua macam yaitu variabel bebas (Independen

Variabel) dan variabel terikat (Dependen Variabel/Variabel Terpengaruh) variabel

ini ditentukan berdasarkan masalah yang dibahas dalam penelitiaan.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

1) Variabel bebas (X)

Variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian

ini yaitu karakteristik usaha pembibitan tanaman yang terdiri dari input (modal,

lahan, jenis bibit, tenaga kerja), proses (pola pembibitan, usia bibit, waktu

pembibitan, pemeliharaan, pemupukan, pembasmian hama), output (produktivitas,

volume jual, dan pemasaran).

2) Variabel Terikat (Y)

Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yaitu kondisi sosial ekonomi

(25)

37

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

fasilitas hidup serta daya serap penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 3.3

Wilayah Usaha Pembibitan Manusia

(26)

38

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Desain Penelitian

Judul penelitian ini adalah ”KONTRIBUSI USAHA PEMBIBITAN TANAMAN KERAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT DI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN

MAJALENGKA”.

Untuk menghindari kesalahfahaman dalam menginterepretasikan penelitian

ini maka akan dijabarkan definisi operasionalnya sebagai berikut:

1. Kontribusi: Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute,

contribution, maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri

Variabel Terikat (Y)

(27)

39

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

maupun sumbangan. Yang dimaksud kontribusi disini berupa materi atau

sumbangan dari adanya usaha pembibitan tanaman yang bisa memberikan

dampak dinilai dari aspek sosial maupun ekonomi.

2. Usaha: usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan

untuk mencapai suatu maksud. Tentu pengertian usaha ini berbeda jika usaha

yang dimaksud adalah berada dalam ruang lingkup ilmu tertentu. Adapun

ruang lingkup usaha disini adalah usaha pembibitan tanaman di kecamatan

Sukahaji kabupaten Majalengka. Usaha pembibitan tanaman ini termasuk ke

dalam usahatani. Usahatani adalah bagaimana seseorang mengusahakan dan

mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya

sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya.

3. Pembibitan tanaman: Pengertian bibit atau benih secara umum adalah: jenis

varietas tanaman yang di anggap bagus dengan criteria tertentu untuk di

tanam serta bisa menghasilkan produksi yang baik di saat panen. Yang

dimaksud pembibitan tanaman disini adalah usaha petani dalam

membudidayakan bibit tanaman keras di kecamatan Sukahaji kabupaten

Majalengka yang nantinya menghasilkan produk dan dapat meningkatkan

pendapatan petani.

4. Kondisi Sosial Ekonomi: Sosial Ekonomi adalah kemampuan seseorang

untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya sehingga dapat

menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan kemampuan

mengenai keberhasilan menjanlakan usaha dan berhasil mencukupinya.

Kondisi sosial ekonomi dalam penelitian ini akan menggambarkan tingkat

atau besarnya pendapatan, pendidikan, kondisi tempat tinggal, status tempat

tinggal, dan kepemilikan Rumah tangga, kesehatan, serta sarana informasi

dan sumber informasi yang digunakan petani dalam mengembangkan

pertanian.

5. Masyarakat: Masyarakat dalam bahasa inggris adalah society yang

pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa

(28)

40

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

masyarakat disini ialah masyarakat petani bibit yang terlibat dalam usaha

pembibitan tanaman keras di kecamatan Sukahaji kabupaten Majalengka

meliputi pengusaha bibit maupun buruh bibit.

6. Kecamatan Sukahaji: merupakan suatu wilayah kecamatan yang secara

administratif berada di kabupaten Majalengka.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian untuk

mengumpulkan data-data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan hal

yang terpenting dalam penelitian, karena hasil penelitian sangat bergantung pada

data yang terkumpul, metode pengumpulan data, dan cara penilaian yang

dilakukan.

Agar data yang diperoleh dari berbagai sumber dapat terkumpul maka

digunakan instument untuk pengumpulan data sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi yaitu pedoman observer dalam mendapatkan data primer

yang aktual sesuai dengan yang dibutuhkan. Data primer yang dibutuhkan

diantaranya jumlah usaha pembibitan tanaman, jumlah tenaga kerja, dan jenis

tanaman yang dibibitkan. Data primer adalah data yang dikumpulkan

langsung oleh peneliti dari para responden, dan bukan berasal dari

pengumpulan data yang pernah dilakukan sebelumnya.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yaitu pedoman bagi pewawancara untuk memperoleh

informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden yang dapat

memberikan informasi yang diperlukan. Peneliti melakukan wawancara

dengan petani bibit yang ada di empat desa di kecamatan Sukahaji kabupaten

Majalengka diantaranya mengetahui karakteristik usaha pembibitan tanaman

meliputi input, proses, dan output, serta sejauhmana kontribusi usaha

(29)

41

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi Lapangan

Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini

diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera

penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan

(Soehartono, 2004:69). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data dengan

melakukan pengamatan secara langsung dilapangan.

2. Survey

Menurut Tn. (2008) menyatakan bahwa:

Dalam penelitian survey lebih berarti sebagai suatu cara melakukan pengamatan di mana indikator mengenai variabel adalah jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan kepada responden baik secara lisan maupun tertulis.

Teknik ini digunakan dalam pengambilan data secara langsung dari

responden dengan cara komunikasi langsung.

3. Studi literature, studi literature yaitu mempelajari buku yang berkaitan

dengan masalah yang dibahas. Adapun studi literature yang berkaitan antara

lain dari buku, internet, hasil penelitian pihak lain yang berkaitan dengan

penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan

pertimbangan. Literature yang digunakan antara lain, Geografi Pertanian,

Ilmu Usahatani, dan Usaha Pembibitan Tanaman.

4. Studi dokumentasi, dilakukan dengan cara mencari data-data yang dapat

menunjang penelitian dan pengkajian terhadap dokumen yang tersedia untuk

ditarik kesimpulannya sebagai bahan peneliti, berupa data Dinas Perkebunan

dan Kehutanan Majalengka, data monografi Kecamatan, catatan-catatan,

foto-foto, peta dan sebagainya yang berada di daerah penelitian yang sesuai dan

dapat melengkapi data untuk keperluan penelitian. Data-data yang terdapat di

(30)

42

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diperoleh peneliti secara tidak langsung dari objek yang diteliti, tetapi melalui

pihak lain seperti instansi-instansi atau lembaga-lembaga terkait,

perpustakaan, dan sebagainya.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari lapangan, maka kegiatan selanjutnya yang

dilakukan adalah:

1. Melakukan tahap pengecekan terhadap instrumen baik kelengkapan

pengisian, kejelasan informasi, dan kebenaran dalam pengisian.

2. Menyusun dan mengelompokkan data sejenis dan disajikan dalam bentuk

tabel, bagan maupun gambar.

3. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menyajikan data dalam

bentuk tabel (tabulasi data).

4. Setelah dilakukan tabulasi data maka selanjutnya dilakukan analisis data.

Setelah data terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan analisis dan

pengolahan data statistik melalui bantuan Software SPSS Versi 16 for Windows.

Analisis yang digunakan dalam pengolahan data hasil penelitian adalah

menggunakan Prosentase dan Analisis Regresi Linear Sederhana yaitu untuk

mengetahui hubungan antar variabel.

Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di

lapangan digunakan analisis sebagai berikut:

1. Prosentase

Adapun rumus prosentase yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih

N = Jumlah sampel

(31)

43

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan perhitungan maka menurut Santoso (2001:57) hasil

persentase tersebut ditafsirkan dengan kategori pada Tabel 3.4

Tabel 3.4

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2009:261).

Teknik analisis data statistik ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

fungsional antar variabel baik variabel bebas dengan variabel terikat dengan jenis

data sebagai berikut:

a. Input usaha pembibitan tanaman keras dengan pendapatan

b. Proses usaha pembibitan tanaman keras dengan pendapatan

c. Output usaha pembibitan tanaman keras dengan pendapatan

Persamaan umum regresi linear sederhana adalah:

̂

Dimana:

Ŷ = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y ketika harga X=0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan

variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah

garis turun

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

(32)

44

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk menghitung korelasi antar variabel dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

(33)

122

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil

beberapa kesimpulan yang tercantum dalam beberapa point di bawah ini, yaitu :

1. Karakteristik usaha pembibitan tanaman keras di Kecamatan Sukahaji

diantaranya input (modal pembibitan, lahan, jenis bibit dan tenaga kerja),

proses (usia bibit, pemeliharaan, pemupukan dan pembasmian hama) dan

output (harga jual, frekuensi jual, volume jual dan pemasaran).

2. Input usaha pembibitan tanaman keras meliputi modal pembibitan yang

didapat oleh pengusaha bibit berasal dari pinjaman bank dan modal yang

dikeluarkan dalam usaha pembibitan tanaman sudah termasuk ke dalam biaya

polybag, beli pupuk, tenaga kerja, biaya pemeliharaan dan transportasi, luas

lahan pembibitan cukup luas dan lahan yang di dapat sebagian besar berasal

dari warisan orang tua. Jenis bibit tanaman keras yang diproduksi

diklasifikasikan menjadi bibit pohon buah dan bibit pohon kayu. Tenaga kerja

dalam pembibitan tanaman sebagian besar berasal dari daerah setempat.

3. Proses usaha pembibitan tanaman keras meliputi usia bibit yang diperlukan

berkisar empat bulan ketika penggantian media tanam dan sumber

pengairannya berupa irigasi. Jenis pupuk yang digunakan bermacam-macam

siantaranya pupuk daun, NPK mutiara, pupuk kandang, dan pupuk campur.

Untuk pemberantasan hama penyakit jenis pestisida yang digunakan sebagian

besar adalah insektisida, fungisida dan nematisida.

4. Output pembibitan tanaman keras meliputi harga jual yang dipatok dalam

pembibitan tanaman sangat beragam, hal tersebut dipengaruhi oleh besar

kecilnya jenis tanaman keras. Dalam pemasarannya, pengusaha bibit di

Kecamatan Sukahaji memasarkan produknya langsung pada konsumen

(34)

123

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengirimkan bibit-bibit tanaman ke perusahaan bibit yang ada di luar daerah

(35)

123

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Kontribusi input (modal, lahan, jenis bibit dan tenaga kerja) usaha pembibitan

tanaman keras terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan

Sukahaji sebesar 103,8% terhadap pendapatan pengusaha bibit di Kecamatan

sukahaji, sehingga berdampak dan mempengaruhi tingkat kesehatan serta

biaya pengeluaran pengusaha bibit.

6. Kontribusi proses (usia bibit, pemeliharaan, pemupukan dan pembasmian

hama) terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Sukahaji

tidak signifikan. Hal tersebut dikarenakan terdapat hubungan negatif antara

proses pembibitan tanaman dengan pendapatan pengusaha sebesar 46%.

Sehingga dapat disimpulkan peran proses usaha pembibitan meliputi usia

bibit, pemeliharaan, pemupukan dan pembasmian hama meningkat maka

pendapatan pengusaha bibit akan menurun sebesar 0,461 (46%).

7. Kontribusi output usaha pembibitan tanaman keras meliputi harga jual,

frekuensi jual, volume jual memiliki kontribusi 0,938 (93,8%) terhadap

pendapatan pengusaha bibit di Kecamatan sukahaji. Sehingga dapat

disimpulkan apabila output usaha pembibitan meningkat maka pendapatan

pengusaha bibit akan meningkat, dan berdampak terhadap pendidikan

anaknya yang meningkat dari pendidikan orangtuanya.

8. Untuk buruh bibit luas lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan mereka, karena pendapatan mereka berasal dari gaji/upah yang di

berikan pengusaha bibit. Dilihat dari pendapatan mereka sebagai buruh bibit

terhadap pendidikan, kesehatan, kondisi bangunan rumah, dan kepemilikan

fasilitas hidup digolongkan ke dalam Keluarga Sejahtera I menurut Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yakni keluarga-keluarga

yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya seperti

kebutuhan akan pendidikan, kesehatan, interaksi dalam keluarga, interaksi

(36)

124

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data serta memberikan

kesimpulan atas hasilnya, maka penulis akan mencoba mengajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah Kabupaten Majalengka

Dapat memberikan arahan dan perhatian yang lebih serius terhadap

permasalahan yang dihadapi oleh petani bibit dan lebih intensif dalam

memberikan penyuluhan mengenai pembibitan tanaman agar perkembangan

pertanian bibit khususnya di Kabupaten Majalengka semakin meningkat

dengan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya serta dapat bersaing

dengan usaha pembibitan tanaman di daerah lain.

2. Bagi Petani Bibit di Kecamatan Sukahaji

Lebih meningkatkan kembali dalam memproduksi bibit tanaman baik dari

jenis tanaman yang ditangkarkan dilihat dari segi kualitas maupun

kuantitasnya. Serta melakukan komunikasi dengan instansi terkait apabila

terjadi kendala-kendala yang dihadapi oleh petani khususnya dalam

menghadapi masalah kekeringan.

3. Bagi pengajar geografi khusunya SD, SMP, dan SMA bahkan perguruan

tinggi, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber pengayaan dalam

kegiatan pembelajaran geografi terutama untuk materi yang berkaitan dengan

pertanian. Selain itu, dengan penelitian mengenai pembibitan tanaman dapat

menjadikan siswa maupun masyarakat lebih peduli dalam melestarikan

lingkungan hidup

4. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk meneliti lebih jauh tentang pertanian khususnya pertanian bibit

tanaman di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka semoga penelitian ini

(37)

125

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Badan Pusat Statistika.(2002). Indikator Mengukur Tingkat Kesejahteraan.

Data Curah Hujan Kecamatan Sukahaji Tahun 2003 – 2005. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Jatiwangi Kabupaten Majalengka

Data Monografi Kecamatan Sukahaji Tahun 2011. Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Ediawati, S. (2010). Eksistensi Industri Bawang Merah Goreng Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Bawang Merah Di Desa Garawangi Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Skripsi : Bandung

Hartono, Rudi (2008). Skripsi Analisis Geografis Tentang Sentra Produksi Rambutan di Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung.

Kartasapoetra, Ance G. 2003. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta

Nurwardani, Paristiyanti. (2008). TEKNIK PEMBIBITAN TANAMAN DAN PRODUKSI BENIH JILID 1 Untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Oktaviani, Reni Sri (2009). Skripsi Kontribusi Pertanian Tanaman Sayuran Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung.

Purnomosidhi, Pratiknyo dan Suparman dan M. Roshetko, James dkk (2002).

Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-buahan. Indonesia: International Centre for Research in Agroforestry Southeast Asia Regional Research Programme

(38)

126

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(39)

126

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA

Soekartawi (1993). Agribisnis Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Soetrisno, Loekman. (2002). Paradigma Baru Pembangunan Pertanian.

Soetriono. Suwandari, A. dan Rijanto. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian. Malang: Bayumedia Publishing

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. CV ALFABETA : Bandung

Suhartanto, Rahmat dan Gunawan Endang. 2012. Untung Besar dari Bisnis Bibit Tanaman Buah. Jakarta: PT Agromedia Pustaka

Sunarjono, Hendro (2003). Ilmu Produksi Tanaman Buah-buahan. Bandung; Sinar Baru Algesindo

Suratiyah, Ken. 2009. Ilmu Usahatani. Depok: Penebar Swadaya

Tika, Pabundu. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Suryatna, Rafi’i. 1996. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Angkasa

Tisnasimantri, Akub. 1998. Geomorfologi Umum (Konsep Dasar dan Morfologi Fluvial) Jilid I. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Umar, H. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers

UU Republik Indonesia No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

UU No. 56/tahun 1960 Tentang Kriteria Kepadatan Penduduk

UUD No 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

(40)

127

Kiki Nurhikmawati, 2013

Kontribusi Usaha Pembibitan Tanaman Keras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Albert, Putra. 2011. Unsur-unsur Pertanian [Online]. Tersedia: http://putra-albert.blogspot.com/2011/06/unsur-unsur-pertanian.html [20 September 2013]

Annonymous. (2013). Indikator dan Kriteria Keluarga [Online]. Tersedia: http://www.bkkbn-jatim.go.id/bkkbn-jatim/html/indikasi.htm [25 September 2013]

Annonymous. (2013). Mangga [Online]. Tersedia:

http://www.situshijau.co.id/tanaman/buah/m.htm [27 September 2013]

Annonymous. (2008). Metode Penelitian Survey [Online]. Tersedia: http://surveyonline.wordpress.com/2008/07/08/metode-penelitian-survey/ [28 September 2013]

Rustandi, Dede. (2012). Buku Statistik Kehutanan Indonesia Tahun 2011

[Online]. Tersedia: http://Website.PUSTEKOLAH.htm [15 September 2013]

Pradya, Indra. 2012. Kontribusi [Online}. Tersedia:

http://duniaindra.blogspot.com/2012/01/kontribusi.html [28 April 2013]

Riyanto. 2005. Lahan Kering [Online]. Tersedia: http://blog.re.or.id/lahan-kering.htm [22 Agustus 2013]

Saputra, Gita Adi. 2013. Pohon Jati [Online]. Tersedia: http://www.satwa.net/352/pohon-jati.html [25 September 2013]

Situs BPDAS-PemaliJratun. 2010. Mahoni [Online]. Tersedia: http://www.bpdas-pemalijratun.net/article:mahoni/tanaman-berkayu [12 September 2013]

Sul, Ulfah. 2012. Syarat Tumbuh Pohon Nangka [Online]. Tersedia: http://gudeg-eco.blogspot.com/2012/11/syarat-tumbuh-pohon-nangka.html [10 September 2013]

Yud. 2013. Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk [Online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 1.1  Luas Lahan Kering Menurut Penggunaannya
Gambar 3.1
Tabel 3.1  Populasi Penelitian di Kecamatan Sukahaji
Gambar 3.2  Peta Sampel Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu permasalahan nasional yang kita hadapi dan harus dipecahkan serta dicarikan jalan keluarnya pada saat ini adalah masalah energi, baik untuk keperluan

8 Berdasarkan hasil penelitian terhadap indikator hasil belajar yang dilakukan sebanyak dua siklus pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV sekolah

Kelompok tipe ini adalah kelompok yang merespon penerapan visual merchandising sebagai alat komunikasi pemasaran produk WAKAi ketika mereka memasuki toko tersebut

Dengan penerapan pembelajaran refleksi diri dan self evaluation sebagai metode tambahan dalam mengajarkan keterampilan pembelajaran sepanjang hayat mahasiswa

Bahasa di daerah Kabupaten Kampar bagian timur dan di daerah bekas Kerajaan Siak masih murni karena tidak terdapat pengaruh yang. besar dari

Merujuk pada implikasi manajerial dalam penelitian Dabholkar et.al.,(2000) di mana, secara tegas disarankan pada pihak manajemen yang bergerak pada industri jasa bahwa, andai

Untuk susu kapur dari limbah gas Acetylen, pada penambahan volume susu kapur sebanyak 3, 6, 9, dan 12 ml menghasilkan nira yang semakin bersih atau dengan kata lain angka

Veri saat ini masih menggunakan sistem manual yaitu dengan cara pasien datang secara langsung ke Klinik untuk melakukan pendaftaran agar mendapatkan nomor antrian dan